Professional Documents
Culture Documents
1 Juni 2022
journal homepage: https://ejournal.politik.lipi.go.id/
Lili Romli
Pusat Riset Politik – Badan Riset dan Inovasi Nasional
Gedung Widya Graha BRIN, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 10
E-mail: liliromli.lipi@gmail.com
Firman Noor
Pusat Riset Politik – Badan Riset dan Inovasi Nasional
Gedung Widya Graha BRIN, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 10
E-mail: firman.noor@yahoo.co.id
Abstrak
This study discusses the candidate selection process carried out by political parties. The case study adopted
is the selection process for mayoral and deputy mayoral candidates by the Prosperous Justice Party (PKS) in
Depok City in the 2005 and 2020 elections. This study uses qualitative methods and collects primary data through
interviews and secondary data through books and documents as well as social/mass media related both print
and electronic. The main theory used is the four dimensions of the candidate selection process developed by
Reuven Y. Hazan and Gideon Rahat. The selection process carried out by political parties is one way to measure
democratization carried out by political parties. The results of the analysis show that PKS applies an inclusive and
semi-centralized candidate selection process because the final decision on candidate determination is made and
becomes the authority of the political party leadership at the central (national) level.
Keywords: candidate selection, depok city, pilkada, political recruitment.
Abstract
Penelitian ini membahas tentang proses seleksi kandidat yang dilakukan oleh partai politik. Studi kasus yang
diangkat adalah proses seleksi kandidat walikota dan wakil walikota oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota
Depok pada Pilkada 2005 dan 2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan mengumpulkan data primer
melalui wawancara dan data sekunder melalui buku dan dokumen serta media sosial/massa terkait baik cetak
maupun elektronik. Teori utama yang digunakan adalah empat dimensi proses seleksi kandidat yang dikembangkan
oleh Reuven Y. Hazan dan Gideon Rahat. Proses seleksi yang dijalankan oleh partai politik menjadi salah satu
cara untuk mengukur demokratisasi yang dijalankan oleh partai politik. Hasil analisa menunjukkan bahwa PKS
menerapkan proses seleksi kandidat yang inklusif dan semi sentralistik karena keputusan akhir penentuan kandidat
dilakukan dan menjadi kewenangan pimpinan partai politik ditingkat pusat (nasional).
Kata Kunci: kota depok, pilkada, rekrutmen politik, seleksi kandidat
ISSN 1829-8001 (print) | e-ISSN 2502-7476 (online) | © 2022 PRP-BRIN. Published by Pusat Riset Politik BRIN.
This Seleksi
is an openKandidat dalam
access article Kontestasi
under the Elektoral
CC BY-NC-SA ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor
license (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/). |1
Pendahuluan menyiapkan calon yang akan diusungnya.
Sebagai partai politik, PKS memiliki
Pemilihan kepala daerah secara langsung
kewenangan mengajukan calonnya untuk
(selanjutnya akan disebut dengan Pilkada)
mengikuti kontestasi pemilu. Untuk itu, PKS
selalu menarik untuk dikaji. Seiring pelaksanaan
melakukan rekrutmen hingga menyeleksi siapa
otonomi daerah, pemilihan kepala daerah
kandidat yang layak untuk ditawarkan kepada
menjadi wujud demokratisasi yang terus
pemilih. Inilah sesungguhnya peran strategis
mengalami penyempurnaan dalam kehidupan
partai politik dalam konteks demokratisasi,
politik kita di era reformasi ini. Salah satunya
yaitu melakukan rekrutmen politik. Czudnowski
adalah melalui mekanisme memilih calon kepala
dalam Hazan dan Rahat (2010) menyebutkan,
daerah yang akan memimpin lembaga eksekutif.
rekrutmen politik adalah proses dimana individu
Hal ini disebabkan perubahan mekanisme
atau kelompok-kelompok individu dilibatkan
pemilihan yang sebelumnya dipilih oleh anggota
dalam peran-peran politik aktif.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),
kini pemilihan dilakukan secara langsung oleh Kajian tentang rekrutmen politik
anggota masyarakat. Sejak berlakunya Undang- yang dilakukan oleh partai politik dapat
Undang 32 Tahun 2004 maka pemilihan kepala menggambarkan dinamika yang terjadi
daerah dilakukan secara langsung oleh rakyat pada partai politik. Dalam tulisan Sukmajati
pada Juni 2005. (Sukmajati, dkk., 2012), dijelaskan bahwa
pertama, rekrutmen politik dapat menunjukkan
Kajian atas Pilkada Depok menjadi kajian
lokus kekuasaan partai politik yang sebenarnya.
cukup menarik mengingat selama empat kali
Kedua, dapat menggambarkan perjuangan
berturut-turut selalu dimenangkan oleh kandidat
kekuasaan internal partai politik sehingga
yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera
nampak distribusi kekuasaan di dalam partai
(selanjutnya disingkat dengan PKS). Sekalipun
politik. Ketiga, rekrutmen politik dapat
PKS sempat turun perolehan kursinya, bahkan
menunjukkan politik representasi yang berusaha
pada Pilkada 2016 tidak dapat mengajukan
dihadirkan oleh partai politik. Keempat,
kandidatnya tanpa berkoalisi dengan partai lain,
menggambarkan bagaimana sirkulasi elit
tapi tetap bisa menang dalam kontestasi Pilkada.
terjadi. Kelima, menjadi penentu wajah partai di
Pada Pilkada saat itu, kandidat yang diusulkan
ruang publik. Keenam, rekrutmen politik berada
mendapat wakil dari partai yang perolehan
pada posisi sentral dalam mendefinisikan tipe
kursinya lebih banyak dari PKS.
kepartaian (massa, kader, kartel, dll.) dan juga
Kota Depok juga menjadi salah satu dari pergeseran tipe kepartain tersebut.
6 (enam) daerah yang menyelenggarakan
Jika melihat rekrutmen politik yang
Pilkada langsung pertama tahun 2005. Pilkada
dilakukan oleh PKS dalam mengajukan
Depok tanggal 26 Juni 2005 yang dimenangkan
kandidat untuk konstestasi pada Pilkada,
oleh pasangan calon Nurmahmudi Ismail dan
terlihat bahwa yang terseleksi dan kemudian
Yuyun Wirasaputra itu mendapat perhatian
diajukan menjadi kandidat calon walikota dan
dan pemberitaan media lokal dan nasional. Hal
wakil walikota tidak selalu berasal dari kader
ini disebabkan adanya sengketa gugatan hasil
pemilu yang berlangsung semalam enam bulan partai. Selain itu, proses penjaringan bakal
dan melibatkan hampir semua institusi hukum, calon yang dilakukan selalu melibatkan kader
yaitu Pengadilan Tinggi Jawa Barat, Komisi dan unsur tokoh masyarakat lainnya. Struktur
Yudisial, dan Mahkamah Agung (Mahendra, partai di level bawah, setidaknya di tingkat
2005). Bahkan Mahkamah Konstitusi ikut kecamatan, ikut dilibatkan dalam prosesnya
terlibat dalam penyelesaian sengketa tersebut (Nasir, 2022). Oleh karena itu, menarik untuk
(liputan6.com, 2006). diteliti bagaimana PKS melakukan mekanisme
seleksi terhadap kandidat yang akan diajukan
Kemenangan empat kali berturut-turut dalam Pilkada. Kriteria apa yang dijadikan
kandidat yang diusung PKS dalam Pilkada
pedoman, dan pada level mana sesungguhnya
memunculkan pertanyaan bagaimana PKS
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 3
Lembaga inilah yang akan melakukan seleksi Rekruitmen Politik: Sebuah
terhadap kandidat yang akan ditempatkan Tinjauan Teoritis
dalam jabatan publik. Tentang seleksi kandidat
tersebut, Austin Ranney, menyatakan: “ … a Ada dua cara dalam pelaksanaan rekrutmen
political party decides which of the persons politik, yaitu secara terbuka dan tertutup (Rush
legally eligible to hold an elective public & Althoff, 2000). Rekrutmen terbuka artinya
office will be designated on the ballot and in seluruh warga negara tanpa kecuali mempunyai
election communications as its recommended kesempatan yang sama untuk direkrut apabila
and supported candidate or list of candidates” yang bersangkutan telah memenuhi syarat-
(Hazan & Rahat, 2010) syarat yang telah ditentukan. Sedang rekrutmen
tertutup adalah proses rekrutmen secara terbatas,
Sehubungan dengan itu, Almond dan yaitu hanya individu-individu yang tertentu saja
Powel (1978) mengatakan bahwa partai yang dapat direkrut untuk menduduki jabatan
politik melakukan seleksi terhadap orang- politik atau jabatan pemerintahan. Dalam
orang yang berbakat atau orang-orang pilihan konteks rekrutmen politik secara tertutup ini,
untuk mengisi posisi-posisi politik tertentu dan maka individu-individu yang dekat dengan
kemudian memotivasi mereka untuk bekerja penguasa atau pemimpin politiklah yang
dalam kerangka kepentingan dan tuntutan mempunyai kesempatan untuk masuk dalam
partai politik yang bersangkutan. Senada partai politik atau menduduki jabatan politik.
dengan itu, Budiardjo (2008). mengatakan Kedekatan itu bisa berdasarkan hubungan
bahwa partai politik butuh kader-kader yang darah (keluarga, keturunan), persamaan daerah,
berkualitas sehingga partai bisa membangun golongan, etnis, persahabatan, almamater, dan
diri dan tidak kesulitan menentukan pemimpin sebagainya. Karenanya transparansi menjadi
dan mengajukan calon untuk masuk ke bursa begitu penting dalam proses ini, terutama cara-
kepemimpinan nasional. Sementara Surbakti cara yang dipergunakan dalam rekrutmen,
mengatakan, rekrutmen politik adalah seleksi apakah bisa dipertanggungjawabkan, terbuka,
atau pemilihan dan pengangkatan seseorang atau rasional, ataukah menggunakan cara-cara
kelompok orang untuk melaksanakan sejumlah kotor (kolusi, korupsi, politik uang, nepotisme,
peranan dalam sistem politik, khususnya koncoisme) dan lain sebagainya (Romli, 2005).
pemerintahan (Surbakti, 1992).
Mengenai proses seleksi kandidat oleh
Rekrutmen politik merupakan hal yang partai politik, Alan Ware (1996) mengemukakan
sangat penting bagi kelangsungan sistem politik, bahwa secara umum ada lima cara dimana
sebab tanpa elite yang mampu melaksanakan seleksi yang dilakukan oleh partai-partai
peranannya, kelangsungan hidup sistem politik politik berbeda satu sama lain. Lima cara
akan terancam. Schattschneider menyatakan seleksi tersebut yaitu: (1) apakah seleksi diatur
jika partai politik gagal melakukan fungsi dengan ketentuan dan prosedur yang jelas
ini maka ia berhenti menjadi partai politik dan dilaksanakan oleh partai itu sendiri atau
(Sukmajati, dkk., 2012). Menurut Gallagher apakah seleksi ditentukan oleh negara yang
(Gallagher & Marsh, 1988), seleksi kandidat memutuskan ketentuan dan prosedur, (2) luas di
sering kali dianggap sebagai bagian penting mana seleksi dilakukan di dalam satu kekuasaan
dari proses politik, bahkan Czudnowski partai yang terpusat atau didesentralisasi kepada
menggambarkannya sebagai ‘mungkin tahap unit-unit lokal; (3) derajat kekuasaan unit
paling penting dalam proses rekrutmen’. pengambil keputusan dilakukan oleh beberapa
Kualitas kandidat yang dipilih menentukan aktor kunci atau menyebar secara luas di antara
kualitas kandidat yang terpilih, parlemen yang para anggota dan aktivis di dalam unit tersebut;
dihasilkan, anggota partai yang menjalankan (4) jumlah tempat yang akan diisi oleh kandidat
pemerintahan dan, sampai batas tertentu, politik yang sedang diseleksi dalam satu waktu oleh
suatu negara. unit pengambil keputusan yang relevan; dan
(5) kemudahan di mana mereka yang telah
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 5
2. Pihak Penyeleksi (The Selectorate) dipilah pada beberapa model: pertama, model
Dimensi kedua dalam analisis metode penyeleksi berbasis elite partai. Kedua, model
pemilihan kandidat ini bertugas mengurangi penyeleksi berbasis agen partai. Ketiga, model
dan menyeleksi siapa yang akhirnya akan penyeleksi berbasis kombinasi agen dan elite.
diajukan partai politik dalam pemilihan umum. Keempat, model penyeleksi berbasis agen,
Merekalah yang memilih kandidat untuk jabatan elite dan pemilih. Terakhir, model penyeleksi
publik. Mereka bisa terdiri dari satu orang atau berbasis elite dan pimpinan partai.
beberapa orang – hingga seluruh pemilih di
suatu negara. Sementara setiap kriteria yang 3. Desentralisasi (Decentralization)
digunakan dalam klasifikasi metode pemilihan
Pada dimensi ketiga, pertanyaan yang
kandidat memiliki pengaruh yang berbeda
dimunculkan adalah dimana kandidat diseleksi.
pada politik. Pemilihlah yang memberikan
Hazan (2006) menyebutnya sebagai persoalan
konsekuensi paling signifikan dan berjangkauan
derajat desentralisasi. Secara ringkas ia
luas pada politisi, partai, dan parlemen lebih
menyatakan bahwa ketika kandidat diseleksi
dari dimensi pemilihan kandidat lainnya (Hazan
secara eksklusif oleh penyeleksi partai
& Rahat, 2010).
pada tingkat nasional tanpa prosedur yang
Menurut Rahat dan Hazan (2010), mengikutinya, seperti representasi teritorial
penyeleksi dapat diklasifikasikan dalam sebuah atau fungsional, metode ini disebut sentralistik.
kontinum, sama seperti kontinum kandidasi, Berlawanan dengan metode sentralisasi adalah
berdasarkan tingkat inklusif dan eksklusif. Pada metode desentralisasi (Hazan & Rahat, 2010).
titik ekstrim, penyeleksi adalah sangat inklusif, Pada metode desentralisasi, kandidat diseleksi
yaitu pemilih yang memiliki hak memilih dalam secara eksklusif oleh penyeleksi partai lokal
pemilu. Dalam ekstrim yang lain, yaitu selektor atau kelompok sosial intra partai atau kelompok-
sangat ekslusif dimana kandidasi ditentukan kelompok seksional. Bagan 2 menggambarkan
oleh pimpinan partai (Sukmajati, dkk., 2012). bagaimana tingkat eksklusifitas dibandingkan
dengan sentralisasi sebagai dimensi yang
Selanjutnya menurut Rahat dan Hazan
terpisah.
(2010), dalam banyak kasus, partai membuka
seleksi mereka secara bertahap, dan itu pun Derajat desentralisasi ini menjadi ukuran
dengan hati-hati—yaitu, mereka melibatkan demokratisasi pada suatu partai politik.
anggotanya dalam seleksi tetapi tidak memberi Menurut Janda (1980), makin dibatasi hak
mereka otoritas tunggal untuk memilih untuk berpartisipasi dalam seleksi kandidat,
kandidat. Anggota partai adalah satu pemilih makin sentralistik partai tersebut. Norris
dari beberapa yang berpartisipasi dalam seleksi. (2004) melihat dari segi luasnya partisipasi.
Mereka mungkin memilih dari daftar pendek Suatu proses terdesentralisasi ketika keputusan
yang dirancang oleh pemilih eksklusif kecil nominasi di area lokal ada pada semua anggota
(partai-partai Inggris termasuk dalam kategori partai ataupun masyarakat pemilih (Hazan &
ini), atau mereka mungkin memiliki suara yang Rahat, 2010).
kemudian digabungkan dengan pemilih lainnya
(seperti Partai Buruh Selandia Baru). Mereka
mungkin juga merupakan satu-satunya pemilih,
tetapi keputusan mereka dapat diveto oleh aktor
partai lain.
Dalam penelitian yang dilakukan Sukmajati
(2012) terhadap beberapa partai politik pada
Pilkada di Yogyakarta, secara umum, dapat
disimpulkan bahwa proses penyeleksian calon
kandidat kepala daerah/wakil kepala daerah
Sumber: (Hazan & Rahat, 2010)
berlangsung multitahap dan tidak sederhana.
Bagan 2. Exclusiveness and centralization as
Secara umum, tahapan proses tersebut dapat separate dimensions
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 7
Berdasarkan perolehan suara dalam Pemilu dan PPP mengajukan pasangan Drs. H. Yus
Legislatif tahun 2004 di Kota Depok, PKS Ruswandi dan H.M. Soetadi Dipowongso, SH
meraih 12 kursi dan 26,67% suara sedangkan (tempo.co, 2005). Setelah koalisinya dengan
Partai Golkar dan Partai Demokrat masing- PPP gagal, Partai Amanat Nasional (PAN)
masing memperoleh 8 kursi dan 17,78% suara. membentuk Koalisi Amanat Masyarakat Depok
Perolehan suara tersebut menjadi modal bagi (KAMD) dengan PBB, PBR, PKPB, dan PKPI
partai politik dalam pengajuan bakal calon untuk mencalonkan Drs. H. Harun Heryana dan
dalam Pilkada. Acuannya adalah Peraturan Drs. H. Farkhan AR.
Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2005. Pasal 35,
Kota Depok mencalonkan pasangan DR. Ir.
36 mengatur tentang tata cara dan persyaratan
Nur Mahmudi Isma’il, M.Sc. dan Drs. H. Yuyun
pencalonan. di antaranya berbunyi “Partai atau
Wirasaputra. Nur Mahmudi adalah Presiden
gabungan partai politik dapat mendaftarkan
Partai Keadilan (PK) pertama dan pernah
pasangan calon apabila memenuhi persyaratan
menjabat sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI
perolehan sekurang-kurangnya 15% dari jumlah
hasil Pemilu 1999 dan Menteri Kehutanan
kursi DPRD…” (Peraturan Pemerintah, 2005).
dan Perkebunan dalam kabinet pemerintahan
Dengan ketentuan PP 6 Tahun 2005 itu, Presiden Abdurrahman Wahid. Sedangkan
hanya tiga partai yang memenuhi syarat dapat Yuyun pernah menjabat sebagai Plh. Walikota
mengajukan paket calon walikota dan wakil Depok, Asisten Sekda Depok, hingga Mantri
walikota Depok tanpa berkoalisi dengan partai Polisi Praja. Selain itu ia juga menjabat sebagai
politik lain (PKS, Golkar, dan PD). Sedangkan penasehat di NU Kota Depok dan mantan Camat
partai lainnya, harus bergabung hingga Beji (Prihandoko, 2022).
memenuhi 15% kursi di DPRD Kota Depok
Sebelum akhirnya sepakat untuk
atau 15% dari akumulasi suara sah hasil pemilu
memajukan calon walikota, sempat terjadi
anggota DPRD. Partai-partai tersebut adalah
perdebatan di antara pengurus dan kader partai,
PDIP, PAN, PPP, PDS, PKB, PBB, PBR
apakah PKS akan mengajukan calon walikota
dan partai politik kecil lainnya. KPUD Kota
atau tidak. Perdebatan ini diselesaikan melalui
Depok akhirnya menetapkan lima pasang calon
musyawarah oleh Dewan Perwakilan Daerah
walikota dan wakil walikota dalam Pilkada
(DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Peserta
tahun 2005 ini (tempo.co, 2005)
Musyawarah terdiri dari BPH DPD (yaitu ketua,
Partai Golkar semula membentuk Koalisi sekretaris, bendahara, dan ketua-ketua bidang),
Kebersamaan dengan lima partai politik lain, ketua-ketua DPC, serta beberapa tokoh senior
yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai. Hasil musyawarah memutuskan bahwa
Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia PKS Kota Depok akan mengajukan calon
Perjuangan (PDIP), Partai Damai Sejahtera Walikota dan Wakil Walikota dalam Pilkada
(PDS), serta Partai Persatuan Pembangunan 2005 di Depok (Prihandoko, 2022).
(PPP). Namun, koalisi tersebut pecah, sehingga
Keputusan musyawarah didasari dengan
hanya Partai Golkar dan PKB saja yang tinggal.
5 argumen. Pertama, PKS merasa perlu untuk
Partai Golkar mencalonkan Drs. H. Badrul
mempersiapkan diri secara optimal agar dapat
Kamal (Walikota Depok periode 2000-2005)
mensukseskan pemilihan langsung Kepala
dan KH. Syihabuddin Ahmad, BA. Syihabuddin
Daerah yang baru pertama kali diselenggarakan
pernah menjabat dua periode sebagai anggota
di Indonesia. Kedua, adanya dukungan
DPRD Depok dari Fraksi Persatuan Bangsa dan
signifikan dari masyarakat Kota Depok terhadap
Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kota Depok.
PKS dalam pemilihan umum legislatif 2004,
(Koran Tempo, 2005)
yaitu 12 (dua belas) kursi di DPRD, dianggap
Sementara itu, Partai Demokrat akhirnya sebagai langkah awal para kader untuk dapat
menentukan pasangan H. Abdul Wahab berkiprah di lembaga eksekutif. Ketiga, partai
Abidin dan M. Ilham Wijaya sebagai calon memiliki orientasi untuk melakukan perbaikan
walikota dan wakil walikota Depok (tempo.co, (ishlah) melalui program, kebijakan, dan
2005),sedangkan PDIP, berkoalisi dengan PDS langkah sehingga pemerintahan (eksekutif)
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 9
kecamatan wilayah Kota Depok. Yuyun kemaslahatan dakwah, pemeliharaan,
Wirasaputra akhirnya terpilih sebagai bakal serta peningkatan citra partai di tingkat
calon yang akan dipasangkan dengan Nur daerah;
Mahmudi Ismail (Prihandoko, 2022). 4) Memberikan pertimbangan,
rekomendasi, dan konsultasi terhadap
2. Tim Seleksi kader/simpatisan di jabatan publik untuk
tetap memperjuangkan kebijakan partai
Mengantisipasi pelaksanaan Pilkada yang
di tingkat daerah;
sudah dekat, meskipun belum ada instruksi
dari DPW maupun DPP, DPD PKS membentuk 5) Penyiapan laporan, hasil evaluasi, saran,
Tim Sukses Pilkada (DPD-PKS, 2005). Tim dan pertimbangan kepada TOM DPW.
ini terdiri dari 12 anggota yang terdiri atas
pengurus DPP, pengurus DPW, pengurus DPD, 3. Desentralisasi dalam Pengusulan Calon Jadi
anggota legislatif provinsi, anggota legislatif
Kota Depok, serta tokoh partai. Tugas pokok Alur penjaringan kandidat bakal calon walikota
Tim Sukses Pilkada adalah “Memperjuangkan untuk kontestasi Pilkada 2005 dilakukan mulai
terpilihnya calon resmi PKS untuk menjadi dari tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC),
Walikota Depok periode 2005-2010” melalui beberapa tahapan (Prihandoko, 2022).
(Prihandoko, 2022). Prihandoko (2022) menjelaskan tahapannya
sebagai berikut. Pertama, DPD mengadakan
Tugas yang harus dilakukan Tim Sukses pertemuan dengan para kader inti tingkat
Pilkada adalah: 1. Merumuskan rancangan kecamatan. Dalam pertemuan ini, TOM
strategi dan program penanganan Pemilihan bertindak sebagai panitia penyelenggaranya,
Walikota Depok periode 2005-2010; 2. sedangkan pengurus DPC bertugas menyediakan
Menjaring Balon Walikota melalui mekanisme tempat dan mengundang para kader inti tingkat
PUI; dan 3. Mengkoordinir dan mensupervisi kecamatan. Proses tersebut berlangsung hampir
pelaksanaan program Pemenangan Pemilihan serempak di 6 (enam) wilayah kecamatan.
Walikota Depok Periode 2005-2010 Pertemuan tersebut diawali dengan penjelasan
(Prihandoko, 2022). keputusan DPD terkait Pilkada. Setelahnya,
Keputusan DPD PKS Kota Depok masing-masing kader inti yang hadir diminta
membentuk Tim Sukses Pilkada kemudian untuk menuliskan satu usulan nama calon
disampaikan sebagai pemberitahuan kepada walikota yang mereka inginkan di secarik
DPW PKS Jawa Barat, yang direspon dengan kertas.
munculnya Surat Keputusan DPW PKS Jawa Kedua, setelah pertemuan terlaksana di
Barat tentang Pedoman Pemilihan Kepala seluruh DPC, terjaringlah 10 nama kandidat
Daerah Langsung (DPW-PKS, 2004). calon walikota. Mereka yang terjaring adalah
Selanjutnya, berdasarkan Keputusan kader-kader PKS yang berdomisili di Kota
Majelis Pertimbangan Pusat, dibentuk pula Depok. Pengurus DPC kemudian diminta untuk
Tim Optimalisasi Musyarokah (TOM) daerah. mengadakan sosialisasi 10 orang kandidat calon
Kewenangan TOM antara lain (Prihandoko, dengan mengadakan kegiatan pertemuan di
2022): tingkat kelurahan. Pesertanya adalah perwakilan
koordinator wilayah (korwil). Mereka adalah
1) Membahas dan mengkonsultasikan calon pengurus PKS yang mewakili tiap RW di masing-
kepala daerah dan wakil kepala daerah masing kelurahan, sehingga jumlah koordinator
kabupaten/kota yang didukung partai wilayah adalah sejumlah RW. Pada pertemuan
dalam pilkada kepada TOM wilayah. ini, DPC meminta masing-masing korwil untuk
2) Mensukseskan pelaksanaan Pilkada; menuliskan satu nama yang mereka inginkan
3) Melaksanakan kebijakan partai dalam menjadi walikota di secarik kertas. Satu korwil
optimalisasi musyarakah di bidang memiliki satu hak suara. Hasil dari pemilihan
sumber daya manusia dan program untuk tingkat DPR kemudian dijadikan nomor urut
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 11
tanpa adanya gugatan Perselisihan Hasil Pemilu dengan perolehan kursi yang sama. Pada pemilu
(PHP) ke Mahkamah Konstitusi. Sedangkan 2009, kursi PKS sempat turun menjadi 11 kursi,
penetapan walikota dan wakil walikota terpilih dan turun lagi menjadi 6 kursi pada pileg 2014.
dilakukan oleh KPUD pada tanggal 21 Januari
Sekalipun mengalami pasang surut
2021 (wartadepok.com, 2020).
perolehan kursi di DPRD, dalam kontestasi
Pelaksanaan Pilkada Depok 2020 Pilkada sejak Pilkada langsung diselenggarakan,
merupakan bagian dari kegiatan pilkada selalu dimenangkan oleh pasangan calon yang
serentak yang diikuti oleh 270 kabupaten/kota diusung PKS. Pada Pilkada langsung pertama
(tempo.co, 2019). Dasar hukum pelaksanaan tahun 2005, calon walikota dan wakil walikota
Pilkada 2020 adalah Peraturan Pemerintah usungan PKS, yaitu Nurmahmudi Ismail dan
Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor Yuyun Wirasaputra memenangkan kontestasi.
2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Pasangan calon yang diusung PKS kembali
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang menang dalam Pilkada, yaitu Nurmahmudi
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Ismail dan Mohammad Idris (Pilkada 2011).
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Kemudian PKS kembali meraih kemenangan
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota lewat pasangan Mohammad Idris dan Pradi
menjadi Undang-Undang. Sebelumnya Supriatna (Pilkada 2016). Dan pada Pilkada
pelaksanaan pilkada telah ditentukan pada terakhir, PKS menang kembali lewat pasangan
September 2020, tetapi kemudian dengan Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono
Perppu No. 2 Tahun 2020 tersebut dinyatakan (Pilkada 2020). Dengan demikian, PKS telah
bahwa pemungutan suara ditunda hingga memenangkan 4 (empat) kali pilkada secara
Desember 2020 disebabkan adanya bencana berturut-turut (kompas.com, 2020).
non-alam pandemi Corona Virus Disease 2019
Sementara itu, sejak satu tahun menjelang
(COVID-19) (tempo.co, 2019).
Pilkada 2020, manuver politik para politisi
Meskipun Pilkada Depok 2020 di Kota Depok mulai nampak dari berbagai
dilaksanakan dalam masa pandemi, secara komunikasi politik yang dijalin di antara
umum tahap penyelenggaraannya sama dengan mereka. Lima buah partai politik membentuk
pelaksanaan pilkada pada umumnya. Hanya Koalisi Depok Bersatu (KDP). Kelimanya
saja ada beberapa aturan penyelenggaraan yang adalah Partai Gerindra, Partai Demokrasi
berbeda dari pilkada sebelumnya, yakni disertai Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Amanat
aturan protokol kesehatan yang sangat ketat. Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai
Hal ini dimaksudkan supaya tetap menjaga Persatuan Pembangunan (PPP). Koalisi
keselamatan masyarakat meski pilkada digelar yang dibentuk pada 9 Desember 2019 itu
pada masa pandemi. Beberapa aturan baru bersepakat untuk mendukung Wakil Walikota
dalam penyelenggaraan pilkada serentak tahun Depok Pradi Supriatna untuk maju di Pilkada
2020 berhubungan dengan protokol kesehatan 2020 sebagai Walikota Depok (kompas.com,
telah disiapkan oleh pemerintah dan KPU. di 2019). PDIP kemudian mengajukan kadernya
antaranya Peraturan Komisi Pemilihan Umum Afifah Alia untuk berpasangan dengan Pradi.
(PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 dan PKPU 13 Wakil Walikota, Pradi Supriyatna sendiri,
Tahun 2020 (kompas.com, 2020). baru menyatakan siap maju pada 8 Juli 2020.
Menurutnya, Ia hanya tinggal menunggu Surat
Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
A. Kondisi Sosial Politik Depok Menjelang
Partai Gerindra (poskota.co, 2020). Belakangan,
Pilkada Depok 2020
PPP keluar dari koalisi ini, dan PKB bergabung
Pemilu legilatif tahun 2019 di Kota Depok ke dalamnya. Deklarasi kandidat pasangan
mengantarkan kembali Partai Keadilan Sejahtera calon Koalisi ini dilakukan pada tanggal 3
(PKS) menjadi pemenang dengan perolehan September 2020 dengan didukung 12 partai
12 kursi di DPRD Kota Depok. Jumlah kursi politik (merdeka.com, 2020).
tersebut mengulangi hasil pileg tahun 2004
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 13
dan Sekretaris DPD PKS Kota Depok) ini kemudian membentuk tim seleksi yang diberi
terdiri atas 11 orang. Kesebelas nama tersebut nama Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD).
merupakan perwakilan dari unsur pengurus Tim yang diketuai TM. Yusufsyah Putra (Ketua
DPD, pengurus DPW, Anggota DPRD Fraksi DPRD dan Sekretaris DPD PKS Kota Depok)
PKS, dan unsur akademisi (Nasir, 2022). ini terdiri atas 11 orang. Kesebelas nama
tersebut merupakan perwakilan dari unsur
Nama-nama personil TPPD kemudian
pengurus DPD, pengurus DPW, Anggota DPRD
diusulkan kepada Dewan Pengurus Wilayah
Fraksi PKS, dan unsur akademisi. Nama-nama
(DPW) PKS Jawa Barat untuk mendapatan
personil TPPD kemudian diusulkan kepada
surat penetapan. Tim mulai bekerja setelah
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa
dilakukan pelantikan oleh pengurus DPW.
Barat untuk mendapatan surat penetapan. Tim
Adapun tugas utama TPPD adalah melakukan
mulai bekerja setelah dilakukan pelantikan
penyaringan dan pengerucutan bakal calon
oleh pengurus DPW. Adapun tugas utama
walikota yang kemudian akan diusulkan kepada
TPPD adalah melakukan penyaringan dan
pihak pengurus DPW PKS Jawa Barat (Nasir,
pengerucutan bakal calon walikota yang
2022).
kemudian akan diusulkan kepada pihak
Dalam perjalanannya, selain mengawal pengurus DPW PKS Jawa Barat. Lima orang
proses sosialisasi kandidat bakal calon walikota, kandidat yang telah terjaring kemudian diminta
TPPD juga melakukan survei terhadap melakukan sosialisasi ke 11 kecamatan yang
kandidat yang ada. Survei ditujukan untuk ada di Kota Depok (Nasir, 2022)..
mengukur tingkat elektabilitas dan popularitas
Dalam perjalanannya, selain mengawal
kandidat. Survei yang dilakukan sekaligus
proses sosialisasi kandidat bakal calon walikota,
juga mengumpulkan data tentang tokoh politik
TPPD juga melakukan survei terhadap
pesaing potensial di luar lima kandidat yang
kandidat yang ada. Survei ditujukan untuk
sudah dipilih, dan tentang kinerja pemerintah
mengukur tingkat elektabilitas dan popularitas
daerah Kota Depok. Survei dapat terlaksana
kandidat. Survei yang dilakukan sekaligus
hingga 3 kali kegiatan (Harsono, 2022).
juga mengumpulkan data tentang tokoh politik
Berdasarkan hasil sosialisasi yang berjalan di
pesaing potensial di luar lima kandidat yang
11 kecamatan, pemberitaan media, dan hasil
sudah dipilih, dan tentang kinerja pemerintah
survei, TPPD kemudian memutuskan 3 nama
daerah Kota Depok. Survei dapat terlaksana
yang akan diajukan ke DPW PKS Jawa Barat.
hingga 3 kali kegiatan (Harsono, 2022).
Sampai tahap ini, tugas TPPD dianggap selesai.
Berdasarkan hasil sosialisasi yang berjalan
di 11 kecamatan, pemberitaan media, dan hasil
3. Desentralisasi dalam Pengusulan Calon Jadi
survei, TPPD kemudian melakukan proses
Sebagaimana proses seleksi kandidat calon penyaringan dengan mengerucutkan 5 nama
walikota yang dilakukan oleh PKS Kota Depok menjadi 3 nama yang akan diajukan ke DPW
pada Pilkada sebelumnya, penjaringan bakal PKS Jawa Barat. Dalam tahapan proses ini,
calon telah dilakukan mulai dari tingkat DPC TPPD ikut melibatkan para Ketua DPC untuk
(Kecamatan). Pada tahap ini, kader partai dengan memberikan masukan terhadap hasil sosialisasi
level keanggotaan minimal level 3 (Madya) di DPC-DPC dan atas hasil survei. Rapat untuk
telah dilibatkan dalam kegiatan Pemilihan membahas hal ini dilakukan pada tanggal 2 Juni
Internal Raya (Pemira). Pemira diselenggarakan 2020. Hasilnya, muncul tiga nama kandidat
secara serentak di 11 kecamatan yang ada di bakal calon walikota, yaitu: M. Hafid Nasir,
Kota Depok. Hasilnya adalah terjaring 5 (lima) Imam Budi Hartono, dan T. Farida Rachmayanti
kandidat bakal calon walikota (Nasir, 2022). (merdeka.com, 2020). Nama ketiga kandidat
Langkah selanjutnya yang dilakukan DPD calon walikota kemudian dikirim ke DPW
PKS Kota Depok setelah menjaring 5 (lima) PKS Jawa Barat. Sampai tahap ini, tugas TPPD
kandidat bakal calon walikota adalah melakukan DPD PKS Kota Depok dianggap selesai (Nasir,
penyaringan. Untuk itu, DPD PKS Kota Depok 2022).
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 15
untuk DPP (Presiden, Sekjen dan Bendum), unsur kader selain pengurus (non struktural)
unsur Ketua Majelis Syuro, unsur Majelis termasuk tokoh masyarakat dalam kegiatan
Pertimbangan Partai, dan unsur Dewan rapat (syuro) yang diadakan.
Syariah Pusat. Keputusan yang diambil adalah
Dalam proses seleksi kandidat, mengacu
mengajukan Mohammad Idris yang dipasangkan
pada definisi Hazan dan Rahat (2010) di atas,
dengan Imam Budi Hartono sebagai kandidat
PKS juga mengadopsi persyaratan pencalonan
walikota dan wakil walikota dalam Pilkada
dan pemilih yang lebih inklusif. Jika melihat
Depok 2020 (Nasir, 2022).
ketentuan yang dikeluarkan, persyaratan yang
Keputusan yang diambil dalam forum ditentukan memang cukup ketat dan eksklusif
rapat DPP PKS di atas nampaknya sudah dapat ketika disebutkan bahwa calon yang mendaftar
diperkirakan oleh pihak DPD PKS. Karena itu, harus berstatus kader inti partai. Ini terlihat jelas
keputusan tersebut diterima tanpa ada penolakan. dipegang teguh saat Pilkada 2005. Namun, pada
Hasil survei internal selalu menunjukkan bahwa Pilkada 2020, syarat tersebut tidak diberlakukan
Mohammad Idris yang paling berpeluang ketika akhirnya diputuskan memilih Mohammad
besar memenangkan Pilkada (Harsono, 2022). Idris yang bukan kader inti partai, sebagai calon
DPD PKS dapat menerima keputusan DPP walikota.
PKS. Dan bakal calon yang semula diusulkan
Berdasarkan uraian tentang pelaksanaan
menjadi walikota, yaitu Imam Budi Hartono,
dua Pilkada di Kota Depok, tahun 2005
kemudian dijadikan bakal calon wakil walikota
dan 2020, terlihat bahwa empat dimensi
(Nasir, 2022). Karena itu, diadakanlah deklarasi
metode seleksi kandidat yang diajukan oleh
pasangan calon tersebut yang dilakukan pada
Hazan dan Rahat (2010) dapat digunakan
4 September 2020. Pasangan tersebut juga
dalam menganalisis proses kandidasi bakal
mendapat dukungan dari Koalisi Tertata Adil
calon dari PKS. Ke 4 (empat) dimensi
Sejahtera (TAS) yang terdiri dari partai PKS,
metode seleksi kandidat tersebut yaitu: 1.
PPP, Partai Demokrat dan partai non parlemen
Tentang kandidat (Candidacy), 2. Pihak yang
yaitu Partai Berkarya (kompas.com, 2020).
menyeleksi (The selectorate), 3. Desentralisasi
(Decentralization), dan 4. Penunjukan dan
Pemungutan suara (Appointment and voting).
Seleksi Kandidat Sebagai Wujud Berikut kita lihat bagaimana keempat dimensi
Demokratisasi Partai Politik tersebut bekerja.
Seperti telah disebutkan pada bagian terdahulu, Pertama, dalam hal penentuan kandidat,
dikatakan oleh Hazan dan Rahat (2010) bahwa PKS telah melakukan upaya seleksi kandidat
kita dapat mendefinisikan demokratisasi berdasarkan persyaratan calon yang telah
sebagai perluasan partisipasi baik dalam proses ditentukan oleh KPUD Kota Depok. Selain
pengajuan maupun proses seleksi – yaitu, itu, PKS juga membuat kriteria tambahan
ketika partai-partai mengadopsi persyaratan sesuai dengan ketentuan internal partai.
pencalonan dan pemilih yang lebih inklusif. Dalam konteks Pilkada 2005, PKS menyadari
Dalam penelitian tentang proses seleksi kandidat kuatnya pengaruh petahana, Badrul Kamal,
oleh PKS di Kota Depok, kita melihat bahwa yang mendapat dukungan dari semua partai
perluasan partisipasi dilakukan melalui tahapan politik yang memiliki kursi di DPRD, selain
penjaringan dan penyaringan sebagai wujud PKS. Untuk itu, PKS Kota Depok sejak awal
dari proses pemilihan yang inklusif. Perluasan sudah menyadari perlunya diajukan tokoh
partisipasi tersebut nampak pada saat kader yang dianggap mampu menyaingi petahana.
di tingkat kelurahan, melalui perwakilannya, Diajukan tokoh nasional Nur Mahmudi Ismail,
dilibatkan dalam memilih bakal calon walikota mantan Menteri yang juga merupakan mantan
pada Pilkada 2005. Sementara pada Pilkada Ketua Umum Partai Keadilan (PK, kemudian
2020, kader yang dilibatkan adalah mulai dari menjadi PKS) adalah upaya menandingi
tingkat kecamatan. Dalam proses penyaringan, popularitas petahana. Nur Mahmudi berhasil
pada kedua Pilkada tersebut, dilibatkan pula lolos sebagai calon walikota setelah dianggap
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 17
dilibatkan secara langsung dalam penjaringan. pencalonan pejabat publik atau pemimpin
Hasil penjaringan kemudian dilakukan politik, baik pada lembaga legislatif, yudikatif,
penyaringan di tingkat kota (DPD). Pada Pilkada maupun eksekutif.
Depok 2020, uji publik dan hasil survei menjadi
Proses seleksi kandidat yang dibahas dalam
faktor dalam memutuskan tiga kandikat yang
penelitian ini menggambarkan model proses
kemudian diusulkan ke TPPW tingkat Provinsi
seleksi di PKS adalah model seleksi berbasis
(DPW PKS). Setelah dimusyawarahkan oleh
agen partai. Proses berjalan secara inklusif,
TPPW dengan melibatkan TPPD DPD Kota
melibatkan agen partai mulai dari tingkat
Depok, usulan tiga nama tersebut diteruskan
terendah hingga tertinggi. Dalam praktek seleksi
ke TPPP DPP PKS. Dalam memutuskan bakal
kandidat ini, berlaku pula model desentralisasi
calon walikota, hasil survei juga menjadi faktor
yang menggambarkan lokus kekuasaan dan
utama yang dperhatikan. Atas dasar hasil survei
distribusi kekuasaan menyebar pada struktur
yang menunjukkan keunggulan Mohammad
lokal, regional dan nasional. Pada tahap akhir
Idris selaku petahana usungan PKS, TPPD
keputusan, memang diberlakukan ketentuan
kemudian memutuskan Mohammad Idris yang
yang umumnya berlaku pada hampir semua
dijadikan sebagai calon walikota. Adapun
partai politik bahwa pengambil keputusan akhir
wakilnya dipilih dari tiga nama bakal calon
ada pada pimpinan tertinggi struktur partai
walikota yang diusulkan struktur partai. Nama
politik.
Imam Budi Hartono yang semula diusulkan
menjadi walikota kemudian diputuskan untuk Proses seleksi kandidat yang berjalan juga
menjadi calon wakil walikota. menunjukkan sifat inklusif dalam menentukan
persyaratan pencalonan. Pada kasus di Pilkada
Berdasarkan pembahasan tentang dua
Depok ini, terlihat fleksibilitas dalam membuat
Pilkada di Kota Depok, yaitu Pilkada 2005 dan
keputusan akhir tanpa harus terikat pada aturan
Pilkada 2020 dapat terlihat adanya kesamaan
baku partai. Hal ini jelas terlihat pada saat
dalam tahapan proses seleksi kandidat yang
penunjukan kembali Mohammad Idris sebagai
dilakukan PKS. Namun, terjadi inkosistensi
petahana yang dijadikan calon walikota, dan
PKS terhadap peraturan pencalonan yang
menempatkan Imam Budi Hartono sebagai
dibuat pada Pilkada 2020 mengingat kandidat
wakilnya yang sebelumnya secara resmi
bakal calon walikota yang disiapkan sejak
dicalonkan sebagai bakal calon walikota oleh
awal adalah kader partai. Pada keputusan akhir,
struktur partai yang lebih rendah.
calon walikota yang dipilih adalah petahana
yang bukan kader partai dan di luar nama yang
telah diseleksi dan diusulkan sebelumnya.
Pertimbangan hasil survei nampaknya menjadi
faktor utama dalam pengambilan keputusan
akhir. Hal ini bisa dipahami, karena partai politik
tentunya berhadap menang dalam kontestasi
Pilkada.
Penutup
Proses rekrutmen politik dan proses seleksi
kandidat merupakan tugas utama dan strategis
partai politik dalam konteks demokratisasi.
Partai politik melakukan rekrutmen hingga
menyeleksi siapa kandidat yang layak untuk
ditawarkan kepada pemilih. Dalam sistim
politik Indonesia era reformasi ini, partai
politik menjadi lembaga utama dalam proses
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 19
Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara PKS Pilkada Center. (2005, Februari 11). Konvensi
Wacana. Calon Wakil Walikota. Depok: DPD PKS
Mahendra, A. O. (2005). Pilkada di Tengah Kota Depok.
Konflik Horiontal: Nurmahmudi Ismail Plano, J. C., & et.all. (1985). Kamus Analisa
Unggul di KPUD, Badrul Kamal Menang Politik. Jakarta: Rajawali.
di Pengadilan Tinggi. (Soekedy, Penyunt.) Poskota.co. (2020, Juli 8). Pradi Supriatna
Jakarta: Millenium Publisher. Nyatakan Siap Maju Menjadi Wali Kota
Merdeka.com. (2020, Januari 21). PKS Umumkan Depok pada Pilkada Tahun Ini. Dipetik
3 Nama Bakal Calon di Pilkada Kota Depok Juli 2022, dari poskota.co: https://poskota.
2020. Dipetik Mei 2022, dari merdeka. co/megapolitan/pradi-supriatna-nyatakan-
com: https://www.merdeka.com/peristiwa/ siap-maju-menjadi-wali-kota-depok-pada-
pks-umumkan-3-nama-bakal-calon-di- pilkada-tahun-ini/
pilkada-kota-depok-2020.html Prihandoko. (2022, Juli 8). Ketua DPD PKS
Merdeka.com. (2020, Juli 24). Presiden PKS Kota Depok 2004-2009. (A. Yusra,
Sebut Bakal Usung Idris di Pilkada Depok, Pewawancara)
Diduetkan dengan Kader. Dipetik Mei Radardepok.com. (2019, Desember 16). PKS
2022, dari merdeka.com: https://www. Depok Gojlok 100 Kader Baru. Dipetik Mei
merdeka.com/politik/presiden-pks-sebut- 2022, dari https://www.radardepok.com:
bakal-usung-idris-di-pilkada-depok- https://www.radardepok.com/2019/12/pks-
diduetkan-dengan-kader.html depok-gojlok-100-kader-baru/
Merdeka.com. (2020, September 3). Pasangan Radardepok.com. (2020, Juli 3). Koalisi Karya
Pradi-Afifah Didukung 12 Partai Politik Tertata Mulai Terbentuk. Dipetik Mei
di Pilkada Depok. Dipetik 14 Mei 2022, 2022, dari radardepok.com: https://www.
dari merdeka.com: https://m.merdeka.com/ radardepok.com/2020/07/koalisi-karya-
politik/pasangan-pradi-afifah-didukung- tertata-mulai-terbentuk/
12-partai-politik-di-pilkada-depok.html
Republika.co.id. (2020, Desember 15). KPU
Nasir, H. (2022, Juli 11). Ketua TPPD (Tim Tetapkan Idris-Imam Pemenang Pilkada
Pemenangan Pemilu Daerah) PKS Kota Depok 2020. Diambil kembali dari https://
Depok. (A. Yusra, Pewawancara) www.republika.co.id/berita/qldw67428/
Neuman, W. L. (1997). Social Research Methods: kpu-tetapkan-idris-imam-pemenang-
Qualitative and Quantitative Approaches. pilkada-depok-2020
Massachusetts: Allyn & Bacon. Romli, L. (2005). Demokrasi Dalam Bayang-
News.detik.com. (2005, Juni 25). Dubes AS Bayang Kekuatan Jawara: Kasus Provinsi
Lynn Pascoe Akan Tinjau Pilkada Depok. Banten. Dalam S. Haris, Pemilu Langsung
Diambil kembali dari https://news.detik. di Tengah Oligarki Partai (hal. 144).
com/berita/d-389572/dubes-as-lynn- Jakarta: Gramedia.
pascoe-akan-tinjau-pilkada-depok Rush, M., & Althoff, P. (2000). Pengantar
Peraturan Pemerintah. (2005). Pemilihan, Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali.
Pengesahan, Pengangkatan dan Sitanala, F. (2005). Pergerakan Penduduk Kota
Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Depok Menuju Ke Tempat Bekerja Tahun
Kepala Daerah. Diambil kembali dari 2001. Makara, Sains, 41-44.
JDIH BPK RI Database Peraturan: https://
Sukmajati, M., & dkk. (2012). Rekruitmen
peraturan.bpk.go.id/Home/Details/49309/
Kepala Daerah Dalam Teori Dan Praktek:
pp-no-6-tahun-2005
Pengalaman Dari Kota Yogyakarta.
Perda 08/2007. Dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta: Research Center for Politics
Depok Nomor 08 Tahun 2007 Tentang and Government FISIPOL UGM.
Pembentukan Kecamatan di Kota Depok.
Surbakti, R. (1992). Memahami Ilmu Politik.
PKPU. (2020). Peraturan Komisi Pemilihan Jakarta: PT Grasindo.
Umum Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Tempo.co. (2005, Juni 11). Yus Ruswandi Janji
Perubahan Ketiga atas PKPU Nomor 3
Berantas Pengangguran. Diambil kembali
Tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan
dari tempo.co: https://metro.tempo.co/
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
read/62369/yus-ruswandi-janji-berantas-
Wakil Bupati, atau Wali Kota dan Wakil
pengangguran
Wali Kota.
Seleksi Kandidat dalam Kontestasi Elektoral ... | Amri Yusra, Lili Romli, Firman Noor | 21
22 | Jurnal Penelitian Politik | Volume 19, No.1 Juni 2022