You are on page 1of 4

Tugas 2

Make sure that your handwriting is readable. Pay special attention to the tips below.

 Meanings in the source language must be conveyed accurately in the target language,
without loss of meanings.
 Pay attention to the readership of your translation (i.e. clarity)
 Make sure that your translation is NOT read like a translation (i.e. naturalness)
 Be aware of the notion of register (i.e. vocabulary, style, grammatical features) and
collocation both in the source language and the target language.
 There are no such things as “free translation”.

Soal 1 Skor
a. Terjemahkan teks di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia secara wajar, akurat, 40
dan berterima. Setelah Saudara menerjemahkan, perhatikan bagian yang dicetak
tebal,
b. Berikan dua anotasi (penjelasan) terhadap kata yang dicetak tebal sesuai dengan 10
hasil terjemahan Saudara dilengkapi dengan referensi dari Buku Materi Pokok
Teori dan Masalah Penerjemahan (BING4318) dan sumber lain.
In contemporary philosophy, the mind-body problem and the problem of
consciousness are often viewed through the lens of physicalism, which claims that all
that exists is physical. Physicalism in general, and reductive physicalism specifically,
remain inadequate in explaining, describing, or understanding consciousness and the
mind because such things diverge in their ontological status and thus cannot be fully
accounted for from within a physicalist worldview. Accounting for consciousness, for
example, requires the acknowledgment that physical facts cannot describe everything,
and that phenomenal experience can impart real and novel understanding of the world.
Despite such pluralities, the world is not made up of separate realms of mind and
matter because the world is united through a metaphysical essence of relation.
(http://www.inquiriesjournal.com/articles/1799/unification-of-mind-matter-and-
consciousness-through-an-essence-of-relation)
Soal 2 Skor
a. Terjemahkan teks di bawah ini ke dalam bahasa Inggris secara wajar, akurat, 40
dan berterima. Setelah Saudara menerjemahkan, perhatikan bagian yang
dicetak tebal,
b. Berikan dua anotasi (penjelasan) terhadap kata yang dicetak tebal sesuai 10
dengan hasil terjemahan Saudara dilengkapi dengan referensi dari Buku
Materi Pokok Teori dan Masalah Penerjemahan (BING4318) dan sumber lain.
Postmodernisme muncul karena kegagalan modernisme dalam mengangkat martabat
manusia. Bagi postmodernisme, paham modernisme selama ini telah gagal dalam
menepati janjinya untuk membawa kehidupan manusia menjadi lebih baik dan tidak
adanya kekerasan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa modernisme
membawa kehancuran bagi manusia, peperangan terjadi dimana-mana yang hal ini
mengakibatkan manusia hidup menderita. Pandangan modernisme menganggap
bahwa kebenaran ilmu pengetahuan harus mutlak serta objektif, tidak adanya nilai
dari manusia. Di sinilah muncul suatu paham postmodernisme yang merupakan
kelanjutan, keterputusan, dan koreksi dari modernisme untuk memberikan suatu
pemikiran baru dan solusi dalam menjalani kehidupan yang semakin kompleks
ini. Bagi postmodernisme ilmu pengetahuan tidaklah objektif tetapi subjektif dan
interpretasi dari manusia itu sendiri, sehingga kebenarannya adalah relatif.
(https://media.neliti.com/media/publications/228512-pemikiran-postmodernisme-dan-
pandanganny-bbc8bbca.pdf)

Soal 1

a. Dalam filsafat kontemporer, masalah pikiran-tubuh dan masalah kesadaran


sering dilihat melalui lensa fisikalisme, yang mengklaim bahwa semua yang ada
adalah fisik. Fisikisme secara umum, dan fisikalisme reduktif secara khusus,
tetap tidak memadai dalam menjelaskan, menggambarkan, atau memahami
kesadaran dan pikiran karena hal-hal seperti itu berbeda dalam status
ontologisnya dan dengan demikian tidak dapat sepenuhnya dijelaskan dari
dalam pandangan dunia fisikalis. Akuntansi untuk kesadaran, misalnya,
membutuhkan pengakuan bahwa fakta fisik tidak dapat menggambarkan
segalanya, dan bahwa pengalaman fenomenal dapat memberikan pemahaman
yang nyata dan baru tentang dunia. Terlepas dari pluralitas seperti itu, dunia
tidak terdiri dari alam pikiran dan materi yang terpisah karena dunia disatukan
melalui esensi hubungan metafisik.
b.
 lensa fisikisme ialah posisi filosofis bahwa segala sesuatu yang ada tidak
lebih luas daripada sifat fisiknya,dan bahwa satu satunya substansi yang
adalah fisik.
 esensi metafisik dari hubungan cabang filsafat yang berkaitan dengan
proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan
realitas yang menyertainya

soal 2

a. Postmodernism emerged because of the failure of modernism in elevating


human dignity. For postmodernism, modernism has so far failed to keep its
promise to bring people's lives better and without violence. The development of
science and technology during modernism brought destruction to humans, wars
occurred everywhere which resulted in human life suffering. The view of
modernism assumes that the truth of science must be absolute and objective,
there is no value from humans. This is where a postmodernism emerges which is
a continuation, discontinuation, and correction of modernism to provide a new
thought and solution in living an increasingly complex life. For postmodernism,
science is not objective but subjective and the interpretation of man himself, so
that the truth is relative.
b.
 new thoughts Creativity that supports the presence of innovation is a
necessary aspect in our lives and supports our careers.
 live this increasingly complex life A study shows that when we focus on a
certain activity or job at a certain time – without any distractions and while
doing other small things – then we will complete it faster and without
significant stress.

You might also like