Professional Documents
Culture Documents
1, Juni 2022
Agus Sukatma
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, agussukatma@gmail.com
Susilawati
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, susilawati.stks@gmail.com
Pribowo
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, pribowostks@gmail.com
Abstract
The role of community leaders is very strategic in extension education to strengthen community support for
the welfare of children with disabilities (CWD). This research aimed to describe and build a model for
strengthening the role of community leaders in extension education CWD welfare. This research used the
Participatory Action Research method, involving 13 community leaders and 232 community members. The
data was collected through interviews, participant observation, focused discussion, pretest and posttest.
Qualitative data were analyzed qualitatively with the Miles and Huberman model covering data reduction,
data categorization and developing themes, presenting data and drawing conclusions. Quantitative data
from pre-test and post-test were analyzed by Man Withney's different tests. The results previously showed
that community leaders were less involved. To optimize extension, it is necessary to strengthen the
involvement of community leaders. Strengthening the capacity of community leaders strengthens their role
in planning, implementing, and evaluating extension services. Extension education using ex banner media,
slide files, flyers and videos, managed direct and indirect meetings involving community leaders has
increased participants' awareness of the welfare of CWD. The Man Withney test results show the Asymp
value. Sig. of .000 means that there is an increase in participants' understanding of the welfare of CWD.
After the community extension education, the CWD Care Community is formed which is committed to
organizing support for the welfare of the CWD sustainably. Based on this experience, the researcher
proposed a model of community extension education with the involvement of community leaders.
Keywords: The Community leaders, extension education, The children with disabilities.
__________________________
Abstrak
Peran tokoh masyarakat sangat strategis dalam penyuluhan untuk menguatkan dukungan masyarakat
terhadap kesejahteraan sosial anak dengan kedisabilitasan (ADK). Penelitian ini bertujuan membangun
model penguatan peran tokoh masyarakat dalam penyuluhan, berdasarkan praktek di Desa Cileunyi Kulon.
Penelitian ini menggunakan Participatory Action Research yang melibatkan 13 orang tokoh masyarakat
dan 232 warga masyarakat. Data digali melalui wawacara, observasi partisipan, diskusi terfokus,
dilengkapi pretest dan posttest. Data kualitatif dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Data
kuantitatif hasil pretest dan posttest dianalisis dengan uji beda Man Withney. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebelumnya pelibatan tokoh masyarakat terbatas dalam penyiapan penyuluhan. Keterbatasan
tersebut kurang mendukung terhadap perluasan jangkauan, kemudahan penerimaan, percepatan hasil, dan
keberlanjutan kegiatan. Untuk itu, perlu penguatan peran tokoh masyarakat. Peran tokoh masyarakat
ditingkatkan dengan pelibatan mereka dalam keseluruhan rangkaian penyuluhan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga evaluasi yang diorganisasikan secara sistematis, mendayagunakan jaringan dan media
sosial serta diawali dengan pengembangan kapasitas. Penyuluhan yang didukung dengan penguatan peran
tokoh masyarakat tersebut telah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesejahteraan ADK (nilai
Asymp. Sig. sebesar .000). Penyuluhan tersebut juga meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat
yang diwujudkan dengan pembentukan Komunitas Peduli ADK yang berkomitmen mengorganisasikan
dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan ADK secara berkelanjutan. Berdasarkan pengalaman
tersebut, peneliti mengajukan model penyuluhan dengan pelibatan tokoh masyakat.
Kata Kunci: Tokoh Masyarakat; Penyuluhan; Anak Dengan Kedisabilitasan.
1
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
2
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
masyarakat tidak banyak mengetahui unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang
bagaimana cara untuk bersikap dan yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan
memperlakukan ADK dan orangtuanya. perilaku suatu kelompok atau masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Tokoh masyarakat berarti pemimpin
perlu diberikan pemahaman terkait dengan formal dan informal. Status kepemimpinannya
kondisi dan permasalahan ADK termasuk berdasarkan kualitasnya yang mampu
bagaimana upaya mendukung perwujudan mempengaruhi orang lain. Hanafi (2020: 113-
kesejahteraan ADK. Proses pemberian 114) menjelaskan tentang beberapa ciri yang
pemahaman tersebut, masyarakat bukan saja menjelaskan bahwa seseorang itu merupakan
sebagai objek tetapi juga dapat dijadikan tokoh masyarakat, yaitu: 1) Tokoh masyarakat
sebagai subjek. Mengingat di masyarakat memiliki hubungan sosial lebih luas daripada
sendiri banyak potensi-potensi yang dapat pengikutnya. Mereka lebih sering berhadapan
menjalankan proses edukasi dan motivasi dengan media massa, lebih sering mengadakan
terkait dengan kesejahteraan ADK. perjalanan keluar dan lebih sering berhubungan
Salah satu elemen masyarakat yang dengan agen pembaharu. 2) Tokoh masyarakat
memiliki potensi untuk mendukung memiliki keahlian atau pengetahuan tertentu
kesejahteraan ADK termasuk dalam proses melebihi orang kebanyakan, terutama
pemberian edukasi dan motivasi yaitu tokoh pengikutnya. Salah satu cara untuk
masyarakat. Menurut Anne Ahira (dalam memperoleh pengetahuan dan keahlian itu
Safrudin, 2018:112) menyatakan bahwa tokoh adalah dengan jalan membuka pintu bagi
masyarakat yang memiliki pengaruh dan masuknya ide-ide baru, dan pintu masuk itu
dihormati oleh masyarakat karena kekayaan adalah hubungan dengan dunia luar. 3) Tokoh
pengetahuan maupun kesuksesannya dalam masyarakat tidak menyimpan pengetahuan dan
menjalani kehidupan. keahlian itu untuk diri sendiri, melainkan
Konsep tokoh masyarakat terkait juga berusaha untuk menyebarkannya kepada orang
dengan konsep kepemimpinan. Kepemimpinan lain. Mereka menjadi tumpuan bertanya dan
merupakan seni untuk mengatur dan untuk meminta nasihat.
mempengaruhi tingkah lakuk manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
Menurut Hoyt (dalam Soekanto, 2017) peran serta tokoh masyarakat dalam
Klasifikasi kepemimpinan dibedakan menjadi penyuluhan kesejahteraan ADK. Tokoh
dua jenis, yaitu: 1) Pemimpim Formal, yaitu: masyarakat bersama dengan peneliti
orang yang oleh organisasi/lembaga tertentu berkolaborasi dalam aktivitas penyuluhan
ditunjuk sebagai pemimpin berdasarkan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
keputusan dan pengangkatan resmi untuk evaluasinya. Strategi ini dipandang dapat
memangku suatu jabatan dalam struktur bernilai jangka panjang dalam proses
organisasi dengan segala hak dan kewajiban pemberian edukasi dan motivasi pada
yang berkaitan dengannya untuk mencapai masyarakat dalam penanganan kesejahteraan
sasaran organisasi. 2) Pemimpin Informal, ADK. Hal ini sejalan dengan konsep
yaitu: orang yang tidak mendapatkan pemberdayaan, Payne (2014 : 261) menyatakan
pengangkatan formal sebagai pemimpin, bahwa asumsi praktik pemberdayaan adalah
namun karena ia memiliki sejumlah kualitas bahwa praktisi meminjamkan kekuatan mereka
3
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
kepada sasaran selama periode tertentu untuk Secara umum penelitian ini mengkaji
membantu mereka memperoleh kekuatannya tentang “Peran Serta Tokoh Masyarakat
secara permanen. Dalam Penyuluhan Kesejahteraan Sosial
Penyuluhan yang dilakukan selama ini ADK di Desa Cileunyi Kulon Kec. Cileunyi
cenderung dilakukan oleh pihak luar yang Kab. Bandung. Secara khusus penelitian ini
memiliki keahlian dalam bidang tertentu. mengkaji tentang 1) Desain awal peran serta
Melalui kegiatan penelitian ini, penyuluhan tokoh masyarakat dalam penyuluhan
dilakukan oleh pihak internal yakni tokoh kesejahteraan sosial ADK; 2) Kebutuhan peran
masyarakat bersama dengan peneliti. Sehingga serta tokoh masyarakat dalam penyuluhan
diharapkan dapat menghasilkan dampak yang kesejahteraan Sosial ADK; 3) Perencanaan
lebih bermanfaat terhadap upaya perubahan peran serta tokoh masyarakat dalam
kesejahteraan ADK. Pelibatan tokoh penyuluhan kesejahteraan ADK; 4)
masyarakat tersebut secara otomatis Implementasi peran serta tokoh masyarakat
mengajarkan pada masyarakat bahwa masalah dalam penyuluhan kesejahteraan ADK; 5)
kesejahteraan ADK merupakan masalah Evaluasi peran serta tokoh masyarakat dalam
bersama yang harus dicarikan solusinya. penyuluhan kesejahteraan ADK; 6) Desain
Prinsip pelibatan tokoh masyarakat dalam akhir peran serta tokoh masyarakat dalam
kesejahteraan ADK yaitu dari masyarakat, oleh penyuluhan kesejahteraan ADK.
masyarakat dan untuk masyarakat.
Pelibatan tokoh masyarakat dalam METODE
penyuluhan diharapkan dapat lebih Penelitian ini menggunakan desain
memudahkan proses membangun kesadaran penelitian tindakan partisipatif (participation
bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam action research). Bodgan & Biklen (dalam
upaya kesejahteraan bagi ADK. Mengingat madya, 2011:9) menyatakan bahwa action
tokoh masyarakat merupakan orang yang research atau penelitian tindakan merupakan
memiliki pengaruh dan merupakan bagian dari pengumpulan informasi yang sistemik yang
lingkungannya. Selain itu pelibatan tokoh dirancang untuk menghasilkan perubahan
masyarakat dapat lebih menjamin keberlajutan sosial. Penulis memilih penelitian tindakan
pelaksanaan edukasi dan informasi terhadap partisipatif karena lebih menekankan pada
masyarakat. Mengingat proses penumbuhan praktik pekerjaan sosial yang bertujuan
pemahaman dan kesadaran terhadap melakukan perubahan di masyarakat melalui
masyarakat merupakan proses panjang yang keterlibatan tokoh masyarakat dalam
harus dilalui dalam upaya mencapai penyuluhan kesejahteraan ADK. Sehingga
kesejahteraan ADK. Hal ini sejalan dengan lebih efektif dan lebih menjamin keberlanjutan
pendapat Barr dalam Sugianto & Suradi dalam proses penyuluhan pada masyarakat.
(2020:187) yang menyatakan bahwa Desain dalam penelitian ini menghasilkan
pengembangan masyarakat yang sukses apabila sebuah model yang dapat menjadi acuan
didukung keterampilan dan pengetahuan yang berkaitan dengan model penyuluhan
dikembangkan oleh orang-orang dalam kesejahteraan ADK di masyarakat. Tahapan
masyarakat itu sendiri. dalam penelitian terdiri dari tahap refleksi
4
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
awal, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, satu orang Pendamping PKH; tujuh
tahap evaluasi (refleksi akhir). orangtua ADK; empat orang warga
Data yang dihimpun dalam penelitian ini masyarakat.
terdiri dari : (1) data kualitatif yaitu data yang 2. Data Sekunder
berasal dari pengalaman, pikiran, sikap dan Sumber data sekunder yaitu sumber data
keyakinan orang yang dikumpulkan melalui yang didapatkan secara tidak langsung oleh
penelaahan peneliti atas observasi, wawancara, peneliti digunakan sebagai pendukung
studi dokumentasi, focus group discussion penelitian. Data sekunder berasal meliputi
(FGD). Teknik dalam menentukan informan data hasil penelitian terdahulu yang
yaitu dengan menggunakan purposive representative dengan tujuan penelitian dan
sampling dimana untuk menentukan sampel data administrasif serta profil Desa
penelitian dengan beberapa pertimbangan Cileunyi Kulon Kec. Cileunyi Kab.
tertentu yang bertujuan agar data yang Bandung
diperoleh lebih representatif sesuai dengan
tujuan penelitian; (2) Data kuantitatif yaitu data HASIL PENELITIAN
yang berasal dari hasil pretest dan posttest 1. Desain Awal Peran Serta Tokoh
peserta penyuluhan dalam jaringan dan luar Masyarakat Dalam Penyuluhan
jaringan. Penentuan sampel data kuantitatif Kesejahteraan Sosial ADK
menggunakan simple randow sampling yang Refleksi awal peran tokoh masyarakat
berasal dari 232 populasi peserta penyuluhan. dilakukan melalui diskusi terfokus dengan
Teknik pengampilan sampel menggunakan tokoh masyarakat dari unsur kader PKK desa,
Nomogram Harry King. Taraf kepercayaan kader Posyandu, pekerja sosial masyarakat
yang digunakan 93 % atau tingkat kesalahan (PSM), kader Pusat Kesejahteraan Sosial
sebesar 7 % dan faktor pengali dari taraf (Puskesos) pada tanggal 6 April 2021 serta
kepercayaan 7% yaitu 1,195. Perhitungan diperkuat dengan wawancara mendalam. Hasil
besarnya sampel menggunakan Nomogram refleksi menunjukkan bahwa pada awal
Harry King dilakukan dengan cara menarik sebelum pelaksanaan penelitian, di lokasi
garis dari populasi sebesar 233, melewati taraf penelitian belum pernah ada penyuluhan
kesalahan 7%, maka akan ditemukan titik di kesejahteraan ADK bagi masyarakat umum.
atas angka 30 atau kurang lebih angka 34, Refleksi dilanjutkan pada desain
maka perhitungan untuk mengambil besarnya penyuluhan pengasuhan ADK hasil kegiatan
sampel yang diambil adalah 0,34 X 233 X praktikum dua, melalui tahapan kegiatan yaitu
1,195 = 94,66 dibulatkan menjadi 95 orang kampanye, dilanjutkan penyuluhan melalui
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari media jaringan sosial yang dibentuk secara
sumber data primer dan sumber data sekunder. khusus. Peran tokoh masyarakat dalam
1. Data Primer kegiatan tersebut yakni sebagai pendukung
Data utama atau informasi langsung yang kegiatan, peksos berperan sebagai perencana
diperoleh dari informan yang telah dan narasumber lain menyampaikan materi
ditetapkan yaitu terdiri dua orang unsur tentang penyuluhan. Tujuan kegiatan
Puskessos, tiga orang dari PSM, dua orang penyuluhan yaitu terbangunnya kesadaran
Kader Posyandu, dua orang Kader PKK, masyarakat, munculnya dukungan nyata m
5
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
1
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
Tokoh masyarakat belum memiliki menjadi bahan bagi tokoh masyarakat dalam
pemahaman memadai tentang ADK dan memberikan penyuluhan kesejahteraan
berkaitan dengan penyuluhan. Sehingga ADK pada masyarakat.
adanya kebutuhan penguatan tokoh f. Kebutuhan Panduan Evaluasi Kegiatan
masyarakat tentang ADK meliputi Penyuluhan
pengertian, hak ADK, jenis dan Kegiatan penyuluhan terhadap masyarakat
karakteristik, peran keluarga dan yang dilakukan oleh tokoh masyarakat
masyarakat. Kemudian pemahaman tentang bersama peneliti memerlukan adanya
penyuluhan sosial terkait dengan metode evaluasi untuk melihat sejauh mana proses
dan teknik penyuluhan yang dapat dan hasil kegiatan. Sehingga memerlukan
diterapkan pada masyaakat. panduan bagaimana melakukan evaluasi
d. Kebutuhan Penyediaan Bahan kegiatan penyuluhan kesejahteraan ADK.
Penyuluhan g. Kebutuhan Keberlanjutan penyuluhan
Keterlibatan tokoh masyarakat dalam Proses penumbuhan pemahaman dan
kegiatan penyuluhan kesejahteraan ADK kesadaran masyarakat tentang kesejahteraan
perlu dipersiapkan dari sisi kapasitasnya ADK merupakan proses yang panjang. Oleh
juga terkait dengan bahan-bahan yang sebab itu perlu diupayakan keberlanjutan
diperlukan dalam kegiatan penyuluhan program penyuluhan pasca penyuluhan
meliputi materi, media yang akan yang dilakukan bersama dengan peneliti.
digunakan. Materi dan media penyuluhan Keterlibatan tokoh masyarakat dalam
yang akan digunakan disesuaikan dengan penyuluhan bersama peneliti merupakan
kemampuan tokoh masyarakat, serta langkah awal penyiapan untuk
dimaksudkan untuk mempermudah tokoh keberlanjutan penyuluhan.
masyarakat dalam memberikan penyuluhan.
Materi penyuluhan yang dibuat 3. Peran Serta Tokoh Masyarakat Dalam
berdasarkan pada kebutuhan masyarakat Perencanaan Penyuluhan
yakni terkait dengan kesejahteraan ADK. Kesejahteraan ADK
Materi dan penyediaan media penyuluhan Berdasarkan analisis kebutuhan peran
penyediaannya akan diupayakan oleh serta tokoh masyarakat dalam penyuluhan
peneliti. Media penyuluhan diusahakan kesejahteraan ADK, disusun rencana
dapat mengkombinasikan bahan yang bisa kegiatan melalui diskusi terfokus pada
dilihat dan yang bisa di dengar untuk tanggal 12 April 2021 bertempat di ruang
mempermudah proses penerimaan informasi Puskessos yang dihadiri oleh tokoh
oleh peserta. masyarakat terdiri dari unsur kader PKK
e. Kebutuhan Melakukan Praktek Bersama Desa, Kader Posyandu, PSM, Kader
Keterlibatan tokoh masyarakat dalam Puskessos. Adapun rencana kegiatan yang
rencana penyuluhan kesejahteraan ADK disusun :
baru merupakan pengalaman baru. Sehingga a. Rencana Seleksi dan Identifikasi
mereka membutuhkan gambaran praktik Tokoh Masyarakat
bagaimana pelaksanaan penyuluhan Rencana seleksi dan identifikasi tokoh
dilakukan. Gambaran praktik tersebut masyarakat yang akan terlibat dalam
2
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
3
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
4
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
5
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
6
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
7
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
8
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
9
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
10
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
melalui media grup Whats App. Adapun bentuk flyer yang telah disiapkan oleh
grup Whats App yang digunakan dalam peneliti. Ibu NH mempersilakan peserta
penyuluhan tersebut yaitu grup untuk membuka dan membaca file
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebut. Selanjutnya Ibu NH
Program Keluarga Harapan (PKH). memberikan ulasan tentang file yang
Alasan pemilihan grup tersebut disampaikan tersebut, peneliti
mengingat kepesertaan anggota grup menambahkan apa yang disampaikan
menjangkau seluruh wilayah Desa oleh ibu NH. Setelah itu, ibu NH
Cileunyi Kulon sehingga penyuluhan membagikan video tentang ADK yang
dapat memberikan informasi secara berisikan sifat dan karakteristik ADK,
lebih luas. potensi ADK, hak-hak yang perlu
Fasilitator kegiatan penyuluhan yang dipenuhi bagi ADK.
dilakukan melalui media grup Whats Peserta diberikan jeda waktu 3 jam
App yaitu ibu NH dan peneliti. Media untuk membaca dan memahami materi
yang digunakan yaitu Flyer slide dan yang disampaikan. Sambil menunggu
video. Jumlah sasaran sebanyak 175 jeda waktu tersebut, ibu NH dan
orang. peneliti mengingatkan kembali
Mekanisme pelaksanaan kegiatan terhadap peserta untuk membuka dan
diawali dengan dimasukkannya ke membaca file dan videonya.
dalam grup KPM PKH yang dikelola Tahap terakhir di hari pertama yaitu
oleh ibu NH. Ibu NH memperkenalkan pemberian kuis terhadap peserta.
peneliti terhadap anggota grup. Hadiah pemenang kuis yaitu pulsa
Kemudian peneliti menjelaskan masing-masing sebesar Rp 20.000 yang
terhadap anggota grup terkait dengan akan dikirim ke nomor peserta. Kuis di
kehadiran peneliti di grup tersebut yakni hari pertama disampaikan 3 pertanyaan
mengadakan penyuluhan tentang terkait dengan materi yang disampaikan
kesejahteraan ADK berkolaborasi sebelumnya.
dengan ibu NH. Selanjutnya Ibu NH Hari Kedua
menjelaskan terhadap peserta tentang Pada hari kedua kegiatan
mekanisme kegiatan penyuluhan yang penyuluhan dimulai dengan
akan dilakukan selama 2 (dua) hari. penyampaian salam terhadap peserta,
Hari Pertama kemudan ibu NH membagi materi yaitu
Pada tahap awal penyuluhan diawali terkait dengan tanggung jawab
pengisian test awal melalui pengisian perlindungan ADK, peran dan taggung
formulir di google form. Tes awal jawab orangtua/keluarga. Para peserta
diberikan jeda waktu 2 jam untuk dipersilakan untuk membaca file
memberikan kesempatan terhadap membuka dan membaca file tersebut.
peserta untuk mengisi formulir tersebut. Kemudan ibu NH dan peneliti
Pada tahap kedua, ibu NH memberikan ulasan tentang materi
membagikan materi tentang pengertian tersebut. Kemudian setelah itu ibu NH
ADK, jenis ADK dan hak ADK dalam membagikan video yang berisikan
11
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
tentang salah satu RBM di Lembang setiap RW. Sehingga akan lebih
yang fokus dalam pelayanan terhadap mempermudah penyebarluasan
ADK di lembang. informasi dan edukasi terkait dengan
Tahap kedua, peserta diberi waktu kesejahteraan ADK.
selama 3 jam untuk dapat memberikan Berdasarkan hal tersebut, sebagai
kesempatan terhadap semua peserta persiapan untuk keberlanjutan
dapat membuka dan memahami file kegiatan penyuluhan ke depan, maka
yang dikirim menyesuaikan dengan para kader PKK dan kader posyandu
waktu dan luang peserta. Selama proses tersebut perlu diberi pemahaman
itu dibuka proses diskusi bagi peserta tentang kesejahteraan ADK. Oleh
yang mau bertanya atau berbagi sebab itu, Tokoh masyarakat yang
informasi. tergabung dalam kegiatan penelitian
Tahap berikutnya yaitu penyampaian ini melakukan penyuluhan pada
kuis berkaitan dengan materi dan kader PKK dan Kader Posyandu
tayangan video yang telah disampaikan. melalui kolaborasi dengan peneliti.
Kuis yang disampaikan sebanyak 2 kegiatan penyuluhan terhadap
pertanyaan. Setelah itu, ibu NH seluruh kader Desa dan Kader
menyampaikan formulir google form Posyandu tersebut dilaksanakan pada
untuk tes akhir pasca kegiatan 30 Juni – 1 Juli 2021. Media yang
penyuluhan. digunakan yang melalui Whats App
Tahap akhir rangkaian kegiatan Kader Desa Cileunyi Kulon. Peserta
penyuluhan ditutup dengan sebanyak 74 kader termasuk
penyampaian hadiah pemenang kuis didalamnya Ibu Kepala Desa
sebanyak 5 orang dengan hadiah Cileunyi Kulon. Fasilitator Ibu EH
masing-masing sebesar Rp. 20.000 dan Peneliti. Materi yang
dalam bentuk pengiriman pulsa. disampaikan tentang Anak Dengan
Kemudian penutupan rangkaian Kedisabilitasan, Peran Keluarga dan
kegiatan penyuluhan oleh ibu NH dan Masyarakat dalam bentuk flyer dan
ucapan terima kasih dari peneliti video disertai ulasan singkat dari
terhadap peserta yang telah antusias fasilitator dan peneliti.
mengikuti kegiatan penyuluhan. 2) Mereferal Keberlanjutan
g. Keberlanjutan Kegiatan Penyuluhan Penyuluhan Melalui Kegiatan
1) Penyuluhan Terhadap Seluruh Posyandu
Kader PKK dan Kader Posyandu Para kader Posyandu lebih awal
Desa Cileunyi Kulon telah diberikan penyuluhan tentang
Penyuluhan membutuhkan peran kesejahteraan ADK. Sehingga
serta dari tokoh masyarakat lainnya mereka memiliki kesiapan untuk
seperti keterlibatan Kader PKK dan dapat melanjutkan program
Kader Posyandu. Mengingat mereka penyuluhan tentang kesejahteraan
yang sering bersentuhan dengan ADK. Setelah dilakukan penyuluhan
masyarakat dan kedudukannya ada di terhadap para kader PKK dan
12
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
13
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
14
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
15
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
kegiatan penyuluhan. Tokoh masyarakat Mahayana (dalam Raharjo dkk, 2018 : 41)
secara otomatis akan mendorong menjelaskan peran tokoh masyarakat
pengorganisasian masyarakat untuk meliputi peran sebagai motivator, fasilitator
mendukung upaya kesejahteraan bagi ADK. dan mobilitasor. Melalui kegiatan penelitian
Melalui pengorganisasian tersebut, kekuatan ini, tokoh masyarakat juga berperan sebagai
masyarakat dalam penanganan ADK edukator, yakni memberikan edukasi
menjadi lebih besar. tentang kesejahteraan ADK pada
Pelibatan tokoh masyarakat dalam masyarakat.
kegiatan penyuluhan lebih efektif untuk Peran tokoh masyarakat yang
menumbuhkan kesadaran bersama bahwa menjalankan peran sebagai edukator pada
permasalahan kesejahteraan ADK masyarakat berkaitan dengan kesejahteraan
merupakan permasalahan yang harus diatasi ADK tentu harus dipersiapkan. Peneliti
secara kolektif melibatkan semua unsur di melakukan identifikasi untuk mengetahui
masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat kebutuhan apa saja yang perlu dipersiapkan
Barr dalam Sugianto & Suradi (2020:187), bagi tokoh masyarakat dalam aktivitas
pengembangan masyarakat yang sukses penyuluhan pada masyarakat.
apabila didukung keterampilan dan Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan,
pengetahuan yang dikembangkan oleh terdapat beberapa aspek yang perlu
orang-orang dalam masyarakat itu sendiri. diberikan penguatan terhadap tokoh
Strategi kegiatan penyuluhan masyarakat sebelum terlibat dalam aktivitas
menggunakan strategi kolaborasi antara penyuluhan kesejahtehteraan ADK. Aspek
pekerja sosial dengan tokoh masyarakat. tersebut salah satunya berkaitan dengan
Strategi ini dipandang dapat bernilai jangka pemahaman tokoh masyarakat tentang ADK
panjang dalam proses pemberian edukasi dan pemahaman serta keterampilan tentang
dan motivasi pada masyarakat dalam penyuluhan sosial. kondisi ini sejalan
penanganan kesejahteraan ADK. Hal ini dengan hasil penelitian Sugiyanto & Suradi
sejalan dengan pendapat Payne (2014 :261) (2020 : 195) bahwa peranan penyuluh sosial
yang menyatakan bahwa asumsi praktik masyarakat sebagai agen perubahan dalam
pemberdayaan adalah bahwa praktisi pengembangan masyarakat lokal untuk
meminjamkan kekuatan mereka kepada mencapai hasil optimal menghendaki
sasaran selama periode tertentu untuk penguatan pada sisi pengetahuan dan
membantu mereka memperoleh keterampilan dalam melaksanakan kegiatan
kekuatannya secara permanen. dalam pengembangan masyarakat lokal.
Pada saat identifikasi kebutuhan
2. Kebutuhan dan Perencanaan Penguatan diperoleh informasi bahwa istilah ADK bagi
Peran Serta Tokoh Masyarakat Dalam tokoh masyarakat merupakan istilah yang
Penyuluhan relatif baru dikenal. Selama ini mereka
Tokoh masyarakat memiliki peranan mengenal istilah anak dengan kebutuhan
yang sangat besar dalam upaya untuk khusus. Walaupun secara istilah baru
mengatasi permasalahan sosial termasuk mengenal, namun para tokoh masyarakat
permasalahan ADK diwilayahnya. tidak asing lagi dengan keberadaan mereka.
16
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
Karena ADK sudah sering mereka jumpai menggunakan metode ceramah. Materi
saat mereka berkunjung ke masyarakat. disampaikan misalnya terkait dengan
Pada saat tokoh masyarakat kunjungan ke perkembangan balita mengacu pada buku
lapangan menemui ADK, tokoh masyarakat panduan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
belum memahami kondisi dan Namun demikian, tokoh masyarakat masih
permasalahan yang dialami oleh ADK dan membutuhkan penguatan pemahaman
keluarganya. Kondisi ADK yang belum tentang penyuluhan seperti terkait dengan
terkuasai seperti jenis ADK termasuk metode dan teknik penyuluhan. Penguatan
kategori yang mana apakah ADK disabilitas pemahaman tentang penyuluhan tersebut
fisik, mental, intelektual atau sensorik. untuk memperkuat tokoh masyarakat saat
Bagaimana pemenuhan hak ADK di dalam berperan memberikan edukasi pada
keluarga, peran keluarga dalam pemenuhan masyarakat tentang kesejahteraan ADK.
hak tersebut. Begitu juga berkaitan dengan Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan
pemahaman tentang peran masyarakat tersebut di atas, maka peneliti
berkaitan dengan keterlibatan dalam upaya merencanakan kegiatan penguatan bagi
kesejahteraan ADK masih membutuhkan tokoh masyarakat yang terlibat dalam
penguatan. aktivitas penelitian ini. Kegiatan penguatan
Kondisi tokoh masyarakat yang belum dengan menghadirkan fasilitator yang
memiliki pengetahuan yang belum memadai kompeten dalam bidang ADK dan praktisi
tentang ADK, peran keluarga, peran yang kompeten dalam aktivitas penyuluhan
masyarakat dalam perwujudan hak ADK pada masyarakat.
menimbulkan kebingungan saat mereka Metode yang digunakan dalam kegiatan
terjun melakukan kunjungan ke rumah penguatan tokoh masyarakat yaitu metode
ADK. Bahkan muncul kekhawatiran karena pembelajaran orang dewasa yaitu suatu
takut diminta bantuan. Kondisi ini metode penguatan membantu dan
merupakan hal yang wajar, mengingat ADK mendampingi orang dewasa untuk belajar
dan keluarganya memang memerlukan sesuai dengan kebutuhan yang
bantuan. Namun yang perlu dipertegas dikehendakinya. Teknik yang digunakan
bahwa ADK tidak selalu harus diberi dalam kegiatan penguatan tersebut
bantuan dalam bentuk uang atau barang. menggunakan teknik ceramah, diskusi, studi
Bantuan yang diberikan pada ADK dan kasus. Teknik ini diterapkan untuk
keluarganya tentu berdasarkan kebutuhan memudahkan tokoh masyarakat menyerap
untuk solusi dalam jangka panjang bagi materi yang disampaikan. Materi yang
kemandirian ADK dan keluarganya. disampaikan disandingkan dengan
Pemahaman tokoh masyarakat tentang pengalaman mereka saat bertemu dengan
penyuluhan menjadi bagian yang akan masyarakat. Sehingga memudahkan proses
diberikan penguatan. Hasil identifikasi input pengetahuan dan pengalaman baru
kebutuhan, tokoh masyarakat selama ini ada sesuai dengan kebutuhan dalam persiapan
yang sudah terbiasa melakukan penyuluhan. keterlibatan tokoh masyarakat dalam
Aktivitas penyuluhan yang sudah pernah penyuluhan kesejahteraan ADK.
dilakukan oleh tokoh masyarakat
17
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
18
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
pemerintah lokal dimana Kepala Desa menggunakan ceramah dan lebih banyak
sendiri hadir langsung dalam kegiatan. menggunakan metode diskusi. Selain itu
Selain itu dukungan sarana dan prasarana metode penyuluhan menggunakan metode
kegiatan menjadikan kegiatan penguatan testimoni dari para orangtua ADK yang
berjalan sesuai dengan rencana. berhadapan langsung dengan ADK setiap
Faktor pendukung kegiatan juga terlihat hari.
dari antuasias dan dukungan peserta dalam Kegiatan penyuluhan juga dilakukan
mengikuti kegiatan. Kesediaan peserta melalui media grup Whats App dengan
untuk mengikuti acara dari awal sampai sasaarannya yaitu masyarakat yang
selesai. Selain itu juga partisipasi aktif tergabung dalam grup KPM PKH. Jumlah
peserta dalam kegiatan seperti bertanya atau peserta dalam grup tersebut sebanyak 175
berdiskusi berdasarkan pengalamannya. orang. Penyuluhan melalui media dalam
Kegiatan lainnya terkait persiapan tokoh jaringan tersebut memperoleh sambutan
masyarakat untuk terlibat dalam dan antusia yang baik dari para peserta.
penyuluhan kesejahteraan ADK yaitu Terbukti dari respon peserta, ketertarikan
kegiatan praktek bersama. Kegiatan ini peserta terhadap materi dan keterlibatan
memberikan gambaran praktik bagi tokoh peserta dalam menjawab pertanyaan.
masyarakat tentang pelaksanaan Kegiatan penyuluhan bersama dengan
penyuluhan kesejahteraan ADK. Bahan dan tokoh masyarakat menggunakan metode
materi penyuluhan dalam kegiatan praktek ceramah, diskusi, testimoni. hasil penelitian
bersama ini merupakan bahan yang menunjukkan ada perbedaan peningkatan
diberikan pada kegiatan penguatan pemahaman peserta tengan kesejahteraan
kapasitas bagi tokoh masyarakat. Peneliti ADK setelah kegiatan penyuluhan yang
melengkapi bahan yang diperlukan seperti dilakukan oleh tokoh masyarakat bersama
pembuatan ex banner untuk lebih dengan peneliti. Perbedaan tersebut
memudahkan dalam menyampaikan materi ditunjukkan dengan hasil uji Mann Whitney
terhadap masyarakat. dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu
Implementasi peran serta tokoh sebesar .000 dimana hasil tersebut kurang
masyarakat dalam penyuluhan dibagi dalam dari dari nilai alpha (0,05) yang artinya
4 tim dan setiap pelaksanaan penyuluh terdapat perbedaan pemahaman peserta
dilaksanakan bersama dengan peneliti. penyuluhan tentang kesejahteraan ADK
Sasaran kegiatan penyuluhan yaitu sebelum dan sesudah adanya kegiatan
masyarakat umum yang terdiri dari unsur penyuluhan
orangtua ADK, masyarakat biasa, unsur Hasil penelitian di atas sejalan dengan
pemuda. hasil penelitian Dian & Diah (2018) bahwa
Pelaksanaan kegiatan mendapatkan penyuluhan dengan metode diskusi dengan
dukungan dari warga masyarakat seperti media video tentang Penyakit Menular
penyediaan tempat dan dukungan Seksual dengan tingkat pengetahuan anak
penyediaan konsumsi. Media penyuluhan jalanan menunjukkan peningkatan skor
menggunakan media slide file, video dan ex rerata total pengetahuan responden sebelum
banner. Metode kegiatan penyuluhan dan sesudah diberikan penyuluhan, rerata
19
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
pengetahuan tentang Penyakit Menular langsung melalui media grup Whats App.
Seksual pada anak jalanan mengalami Kombinasi teknik tersebut membuat jumlah
peningkatan sebesar 5,47. kepesertaan kegiatan penyuluhan yang
Proses pelaksanaan penyuluhan dengan lebih luas, tidak mengganggu aktivitas
memperbanyak porsi diskusi menstimulasi peserta, sehingga pelaksanaan penyuluhan
keaktifan para peserta untuk memberikan lebih fleksibel.
komentar, pendapat dan masukannya terkait
kondisi kesejahteraan ADK diwilayahnya. 4. Evaluasi Penguatan Peran Serta Tokoh
Nilai positif dari proses diskusi juga Masyarakat Dalam Penyuluhan
memunculkan kesadaran bagi peserta Kesejahteraan ADK
bahwa permasalahan kesejahteraan ADK Evaluasi kegiatan penguatan peran serta
merupakan permasalahan yang memerlukan tokoh masyarakat dalam penyuluhan
keterlibatan dan dukungan bersama semua kesejahteraan ADK menggunakan indikator
unsur di masyarakat. sebagai berikut ini :
Testimoni dari para orangtua ADK yang a. Aspek masukan (input):
hadir di kegiatan penyuluhan juga Berdasarkan hasil evaluasi proses aspek
memberikan informasi pada peserta tentang masukan cukup tepat dimana sasaran
kondisi dan permasalahan yang dialaminya. kegiatan, pelaksana, dukungan sarana
Beberapa diantara para peserta ada yang dan prasarana sesuai dengan rencana.
baru mengetahui tentang hal ini, beberapa Tokoh masyarakat yang terlibat memiliki
ada yang sudah mengetahuinya. Namun irisan antara esensi kegiatan penelitian
sebagian besar peserta belum dapat dengan pelaksanaan peran sehari-hari
memberikan kontribusi nyata untuk tokoh masyarakat. Jadi kegiatan ini
kesejahteraan ADK di wilayahnya. Melalui memperkuat peran tokoh masyarakat.
kegiatan ini peserta mulai terinformasikan peserta kegiatan penyuluhan sesuai
dan terstimulasi bahwa permasalahan ADK dengan target penyuluhan dengan
tersebut membutuhkan dukungan dan kehadiran peserta sesuai dengan
perhatian bersama antara keluarga, kapasitas yang disediakan.
pemerintah juga masyarakat secara umum. b. Aspek kegiatan (throughputs)
Perbedaan pelaksanaan penyuluhan Adanya kesediaan tokoh masyarakat
yang dilakukan oleh peneliti dengan dalam rangkaian kegiatan penguatan dan
penelitian sebelumnya, dimana peneliti penyuluhan pada masyarakat yang dibagi
melibatkan tokoh masyarakat sebagai secara tim, keaktifan peserta dalam
fasilitator, sehingga masyarakat penerima pelaksanaan kegiatan penguatan dan
penyuluhan tidak memiliki jarak emosional dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan
yang jauh dengan fasilitator. Selain itu, di masyarakat. Adanya dukungan sarana
peneliti mengkombinasikan teknik dan prasarana dari pihak pemerintah desa
komunikasi langsung dan tidak langsung. dan dari masyarakat. Hal ini
Teknik komunikasi langsung melalui menunjukkan bahwa kegiatan penelitian
kegiatan penyuluhan secara tatap muka, mendapatkan dukungan penuh dari pihak
sedangkan teknik komunikasi tidak pemerintah lokal dan masyarakat.
20
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________
21
BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
_____________________________________________________________________________________________
Bagan 2 : Model Akhir Penguatan Peran Serta Tokoh Masyarakat Dalam Penyuluhan Kesejahteraan ADK
dukungan program, sarana dan prasarana juga Bina Mandiri Cipageran. Jurnal
ketersediaan data ADK yang lebih Pendidikan, Volume 1 Nomor 3.
mengakomodir kondisi ADK diwilayahnya. Soekanto, Soerjono.(2017). Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Rajawali.
Keterlibatan tokoh masyarakat memiliki Sumardjo. 2019. “Sinergi penyuluhan dan
peluang yang lebih besar dalam keberlanjutan komunikasi pembangunan di era
program penyuluhan kesejahteraan ADK. komunikasi digital dalam mewujudkan
Mengingat tokoh masyarakat posisinya berada kesejahteraan”. Naskah semnas: Fakultas
di tengah-tengah masyarakat. Selain itu Ekologi Manusia IPB
Sugiyanto dan Suradi. 2020. Peranan
keberlanjutan penyuluhan memanfaatkan Penyuluh Sosial Masyarakat Sebagai
kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Agen Perubahan Dalam Pengembangan
tokoh masyarakat. Sehingga penyuluhan Masyarakat Lokal: Kasus Kota
kesejahteraan sosial ADK dapat berjalan terus Banjarmasin. Jurnal. Jakarta : P3KS
menerus tanpa harus tergantung pada pihak Kemensos RI
Suhendi, Ahmad. (2013). Peranan Tokoh
luar. Dengan demikian dukungan dari berbagai Masyarakat Lokal Dalam Pembangunan
pihak dapat terhimpun serta terstimulasi untuk Kesejahteraan Sosial. Jurnal Informasi
memberikan dukungan nyata pada upaya Vol. 18, No. 02.
perwujudan kesejahteraan sosial ADK. Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
DAFTAR PUSTAKA Anak
Amanah, Siti. (2007). Makna Penyuluhan dan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 Tentang
Transformasi Perilaku Manusia. Maret Penyandang Disabilitas
2007. Jurnal Penyuluhan, Vol. 3, No.1. Zatalini, Dian Sharafina & Diah Rahahyu
Hanafi, Abdillah. (2020). Memasyarakatkan Wulandari. (2018). Pengaruh Penyuluhan
Ide-Ide Baru. Surabaya: Usaha Nasional. Dengan Metode Diskusi, Poster Dan
Madya, Suwarsih. 2011. Penelitian Tindakan Video Terhadap Tingkat Pengetahuan
(Action Research). Bandung : Alfabeta Tentang Penyakit Menular Seksual Pada
Payne, Malcolm. 2014. Teori Pekerjaan Sosial Anak Jalanan Kota Semarang (Studi Kasus
Modern (Terjemahan). Yogyakarta : Di Rumah Pintar Bang Jo). Jurnal
Samudra Biru Kedokteran, Volume 7, Nomor 2.
Perda Jabar No.7 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Disabilitas
Raharjo, Tri S.dkk. (2018). Memetakan Tokoh
Masyarakat Untuk Kegiatan Csr
Partisipatif. Jurnal Social Work, Vol 9 No.
1.
Resnawaty, Risna, dkk. (2018). Pengetahuan
Dan Kesadaran Masyarakat Mengenai
Pemenuhan Hak Anak Dengan Disabilitas
Di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal
Social Work, Vol.9 No. 1.
Safrudin, Edi & Irsan Suherlan. (2018).
Patisipasi Tokoh Masyarakat Rt 01 Rw 11
Kelurahan Cipageran Dalam
Meningkatkan Manajemen Program
Kesetaraan Paket A Setara Sd Di Pkbm
23