You are on page 1of 6

KETENTUAN- KETENTUAN TEKNIS

DAFTAR ISI

PASAL 1. : LINGKUP PEKERJAAN

PASAL 2. : PERATURAN – PERATURAN TEKNIS

PASAL 3. : PENJELASAN GAMBAR BESTEK DAN RKS

PASAL 4. : JADWAL PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)

PASAL 5. : KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN

PASAL 6. : PEKERJAAN PERSIAPAN

PASAL 7. : PEKERJAAN KAYU


PASAL 8 : PEKERJAAN ATAP

PASAL 9. : PEKERJAAN PEMELIHARAAN BAHAN-BAHAN

PASAL 10. : PENUTUP


PASAL – 1

LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Program :

1.2 Kegiatan : Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya

1.3 Nama Pekerjaan : Pembangunan Rumah Jaga Karamba Jaring Apung

1.4 Lokasi : Desa Teluk Tamiang Kotabaru

PASAL - 2

PERATURAN – PERATURAN TEKNIS

Dalam Melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat–
Syarat ( RKS ) dan gambar rencana ini, maka akan berlaku dan mengikat peraturan–
peraturan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahan yaitu :

 Algemen Vcorwarden Voor De Uitvorring bij Aanemijing Voor Openbare werken in


Indonesia yang diyahkan oleh Pemerintah Indonesia.

 Persyaratan Umum dari Dewan Teknis Pembangunan Gedung Negara D.T.P. No. 1
Tahun 1990.

 Pedoman Tata Cara penyelenggaraan pembayaran Bangunan Negara yang dikeluarkan


oleh Departemen P.U. (Dit. Jend Cipta Karya).

 Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan, antara lain : P.U.B.B.


1956 (N.I. 1), P.U.B.B. 1971 (N.I.2).

 Peraturan Muatan Indonesia : P.M.I. 1969 ( N.I. 18 ).

 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia : P.K.K.I. 1961 ( N.I.5 ).

 Peraturan Instalasi Khusus Air dan Listrik A.V., W.E., A.V.E.

 Peraturan-peraturan lain yang berhubungan erat dengan pekerjaan Pembangunan


Bangunan Negara yang berlaku saat ini.
PASAL - 3

PENJELASAN GAMBAR BESTEK DAN RKS

3.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, yang berlaku dan mengikat, yaitu :

3.1.1 Gambar Bestek, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).


3.1.3. Surat Kepututsan Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) Tentang Penunjukkan
Pelaksanaan pekerjaan.
3.1.4. Surat Perintah Kerja (SPK).
3.1.5. Jadwal Pelaksanaan (Time Schudell) yang disetujui dan pemberi Tugas dan
Tim Perencana dan Pengawas.

3.2. Bila terdapat perselisihan antara gambar rencana bestek yang satu dengan bestek
yang lain maka diambil Rencana Kerja dan syarat-syarat RKS

3.3. Bila terdapat perbedaan antara rencana gambar bestek yang satu dengan rencana
gambar yang lain , maka diambil Rencana gambar bestek yang ukurannya skala lebih
besar.

3.4. Bila perbedaan – perbedaan tersebut diatas menimbulkan keraguan, sehingga akan
menimbulkan kesalahan – kesalahan dalam pekerjaan, maka harus segera
dikonsultasikan pada Tim Perencana / Pengawas dan keputusan – keputusannya
harus dilaksanakan.

PASAL - 4
JADWAL PELAKSANAAN [ TIME SCHEDULE ]

5.1. Sebelum pekerjaan dimula, maka Pelaksana wajib membuat jadwal pelaksanaan
( time schedule ) yang membuat uraian pekerjaan, waktu pekerjaan, bobot pekerjaan
dan grafik pekerjaan secara terperinci serta jadwal penggunaan bahan bangunan dan
tenaga kerja.

5.2. Rencana Kerja ( time schedule ) diatas harus mendapat persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen ( PPK ) Penanggung Jawab Kegiatan.

5.4. Rencana Kerja (Time Scedule ) harus dibuat Pelaksana paling lambat 7 (hari)
kalender, setelah MOU ( Kontrak ) diterima.

5.5 Kontrak harus memberikan salinan rencana kerja (time scedule) sebanyak 4 (empat)
lembar kepada Konsultan Supervisi dan 1 (satu) lembar harus dipasang pada dinding
bangsal kerja.

5.6. Konsultan Supervisi akan menilai rencana kerja (time schedule) yang ada dan harus
membuat grafik prestasi pekerjaan.
PASAL - 5

KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN

6.1. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial tenaga kerja dan keselamatan para
pekerja, Pelaksana harus menjamin sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh
karena itu Kontraktor harus mengikutkan pekerja sebagai peserta Jaminan Sosial
Tenaga Kerja ( JAMSOSTEK ) sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

6.2. Pada pekerjaan – pekerjaan yang mengandung resiko bahaya jatuh , maka Kontraktor
Pelaksana harus menyediakan sabuk pengaman pada pekerja tersebut.

6.3. Untuk melaksanakan pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ), maka Kontraktor
harus menyediakan sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya yang siap
dipakai apabila diperlukan

6.4. Bila terjadi musibah atau kecelakaan dilapangan yang memerlukan perawatan yang
serius, maka Kontraktor harus segera membawa korban kerumah sakit yang terdekat
dan segera melaporkan kejadian tersebut pada pemberi tugas.

6.5. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan air minum yang bersih , cukup dan
memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua pekerja / petugas , baik yang berada
dibawah tanggung jawabnya maupun yang berada dibawah pihak ke tiga .

PASAL - 6
PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Mobilisasi, Material, Personil, dan Perlatan

1. Segala macam Material dikirim kelokasi pekerjaan sesuai gambar rencana. Untuk
tenaga kerja menggunakan tenaga setempat, peralatan harus baik dan standar SNI
2. Konraktor harus menyaiapka manageman keselamatan dalam mobilisasi material,
Personil maupun peralatan
3. Kontraktor harus mengadakan Keselamatan Kerja para pekerja, mulai helm, sarung
tangan, sepatu dan Rompi kerja.

Pasal – 7
PEKERJAAN KAYU

a. Bahan kayu yang akan digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kayu Ulin maupun Kayu
jenis meranti, baik berupa balok ataupun papan harus dipilih kayu-kayu yang
berkwalitas baik, kering dan tidak banyak cacat. Kontraktor harus melaksanakan
semua pekerjaan seperti, mengetam, memahat, menyetel/memasang, dan lain-lain
pekerjaan yang diperlukan.

b. Pekerjan kayu meliputi :


1. Kayu rangka Bangunan untuk tiang utama balok ulin 10/10 dengan panjang 9
meter, Balok ulin 5/10 Sloof dan Ringbalk, Gelagar lantai kayu ulin 5/7.

2. Pekerjaan Lantai menggunakan papan ulin 2/20 kalas 2 dan untuk pekerjaan
dinding dan tawing layar kayu lanan klas 2
PASAL 8
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1 . Rangka kuda - kuda memakai material Kayu Klas 2, ukuran Kayu 5/10, K a s o 5 / 6 ,
dan Reng 2/3
2. Penutup atap dari jenis Seng Standar SNI.
3. Jarak reng disesuaikan dengan ketebalan bahan atap atau sesuai gambar.
4. Pada umumnya pemasangan harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang dianjurkan.
5. Nok dipasang sesuai dengan bahan penutup atap yaitu Seng.

PASAL – 9
PEMERIKSAAN BAHAN – BAHAN

a. Bila mana terdapat perselisihan pendapat antara pemborong dan pengawas pelaksanaan
atas sesuai bahan bangunan, maka pengawas pelaksana memerintahkan mengambil
contoh bahan-bahan tersebut yang dipertentangkan ditempat pekerjaan oleh pemborong
dan mengirimkan contoh-contoh tersebut kelaboratorium pemeriksaan bahan-bahan.
Sementara itu pekerjaan boleh berjalan terus dengan catatan apabila bahan yang
dipermasalahkan tidak memenuhi syarat, pekerjaan harus dibongkar kembali dan
diganti dengan bahan yang disetujui oleh pengawas pelaksana . Segala biaya
pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi resiko pemborong.

b. Semua biaya pemeriksaan menjadi tanggung jawab pemboring.

b. Semua bahan yang akan dipergunakan, terlebih dahulu pemborong harus memeriksa
contoh untuk mendapat pertsetujuan pengawas poelaksana.

c. Contoh yang sudah di buat disetujui oleh pengawas pelaksana akan dipergunakan
sebagai standart bahan-bahan yang akan dipergunakan selanjudnya.

PASAL 10
PENUTUP

Meskipun didalam “ Rencana Kerja Syarat “ ini, pada uraian pekerjaan dan bahan-bahan
tidak dinyatakan kata-kata yang harus dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan oleh
pemborong dan bilamana pekerjaan-pekerjaan dan bahan-bahan ini dinyatakan menjadi
bagian dari pekerjaan pemborongan, maka pernyataan tersebut dianggap dimuat didalam
“Rencana Kerja dan Syarat” ini bukan sebagai pekerjaan lebih.

Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, maka pemborong diharuskan membersihkan


kotoran-kotoran didalam maupun diluar bangunan sampai bersih dan rapi.

Banjabaru, ... Oktober 2023


KONSULTAN PERENCANA
CV. RISCON SULTARINDI

Ir. M. HASNAN FARIDIE

You might also like