Professional Documents
Culture Documents
Uts Pak Idrus
Uts Pak Idrus
oleh Micheal Paleologos, Robert G Cumming, and Ross Lazarus yang terbit pada tahun 1998
dipublis oleh American Journal of Epidemiologi.
Latar belakang dari jurnal ini berasal beberapa penelitian yang sebelumnya yang
menyatakan bahwa konsumi vitamin C yang tinggi antioksidan dapat berpengaruh terhadap otak
dan dapat melawan beberapa penyakit seperti alzheimer, demensia vaskular dan stroke iskemik.
Beberapa penelitian lainnya tentang konsumsi tinggi vitamin C dapat mempengaruhi fungsi
kognitif pada otak, namun dilakukan secara case control dan cross sectional. Oleh karena itu
para peneiliti ingin melakukan penelitian studi kohort pada konsumsi vitamin C di nilai 4 tahun
sebelum menilai fungsi kognitif.
Penelitian ini menggunakan makalah Western Sydney Stroke in The Elderly (SITE) Study,
yaitu studi kohort untuk penelitian yang berhubungan dengan diet dan homeostatik. SITE studi
dilakukan di Sydney Barat dengan populasi wanita 1.106 dan pria 311 orang yang masuk dalam
kriteria. Terdapat kriteria inklusi, yaitu orang- orang yang hidup secara mandiri di kelompok
pensiunan di Sydney Barat dan kriteria eksklusi adalah tinggal di panti jompo dan pemeriksaan
mini mental < 24. Pada populasi tersebut diambil 72% pria 225 orang dan 71% wanita 787
orang. Didapati 141 orang yang memiliki data kurang terkait diet responden. dari 871 orang
populasi di ambil sampel, dengan kriteria pengkomsumsi tinggi vitamin C dan bukan
pengkomsumsi tinggi vitamin C dan mengelompokan dalam 3 kelompok sebagai berikut :
Kelompok 1 : bukan pengguna suplement dan pengkonsumsi rendah vitamin C yaitu 58 orang
Kelompok 2 : bukan pengguna suplement dan pengkonsumsi tinggi vitamin C yaitu 61 orang
Kelompok 3 : pengguna suplement dan pengkonsumsi tinggi vitamin C yaitu 60 orang Dari total
179 responden yang dapat mengikuti penelitan hingga akhir hanya 117 orang dengan rincian
kelompok A 40 orang, kelompok B 37 orang dan kelompok C 40 orang. Hal ini disebabkan
karena 33 orang responden meninggal, 24 responden menolak ikut serta, 4 responden tidak dapat
dihubungi dan 1 responden buta.
Menurut saya kesimpulan penelitian ini berdasarkan dengan data yang didapatkan bahwa
dengan pemeriksaan MMSE pada model regresi ordinal dengan skor MMSE yang dimasukkan
sebagai variabel ordinal 5 tingkat yaitu pengguna suplemen memiliki prevalensi gangguan
kognitif yang lebih rendah (OR 0,39. 95% CI 0,18-0,84) sedangkan pada model 1 bergantung
jumlah asupan harian vitamin C menyatakan bahwa asupan vitamin C lebih tinggi dikaitkan
dengan pravelensi gangguan kognitif lebih rendah (test of trend P=0,05). Pada penelitian ini
menggunakan studi kohort yang dihitung adalah Odd Ratio(OR), berbeda halnya dengan literatur
untuk studi kohort yang dihitung adalah Relatif Risk (RR).
Penelitian ini sangat bermanfaat. Pada masa lalu mungkin banyak orang yang belum peduli akan
mengkonsumsi vitamin C ataupun suplemen vitamin C dan juga belum banyak informasi terkait
pengaruhnya ke otak bagi masyarakat awam. Pada saat ini banyak orang yang sudah paham
pentingnya konsumsi vitamin C dan pengaruhnya pada kesehatan khususnya dalam fungsi
kognitif, seperti dapat kita lihat banyaknya penggunaan vitamin C pada anak, pengobatan
penyakit syaraf dan lansia.