You are on page 1of 8

Journal of Research and Technology, Vol.6 No.

1 Juni 2020
P-ISSN:2460–5972
E-ISSN:2477–6165

STRATEGI GREEN PRODUCT GUNA MENINGKATKAN


KINERJA USAHA KECIL MENENGAH BERBASIS RAMAH
LINGKUNGAN

Untung Usada 1* dan Arie Widya Murni 2


Teknik Industri, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo1*
PGSD, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo 2
*E-mail: u2sada@gmail.com

Abstract

Small and Medium Enterprises (SME) product innovation in order to support the concept of
green products must be able to convince consumers. Product innovations which have been made
that are not in accordance with the tastes of consumers, so the goods are less attractive to
consumers. SMEs have difficulties in adjusting products that are environmentally friendly and
acceptable to consumers. The high cost in innovating also results in SMEs who hesitate to
modify the product. This study aimed to determine, describe, and analyze the effect of green
products on the performance of SMEs in Sidoarjo. The first stage was to map green product
criterias that affect the performance of environmentally-based SMEs, then analyse the effect of
green products on the performance of environmentally-based SMEs. The method used in
determining this effect was Partial Least Square (PLS). From the results of data processing,
there were factors that influence the performance of environmentally friendly SMEs, namely
the green product factor. Then a critical success factor analysis was carried out on the green
product factor to determine the strategies that must be taken by environmentally friendly SMEs.
The results of the analysis obtained strategy recommendations in improving the performance
of SMEs were the strategy of selecting raw materials, choosing energy sources, using the
amount of raw materials, and choosing product packaging materials. The strategy was in the
context of developing environmentally friendly SMEs so they can improve SME
competitiveness.

Keywords: Critical Success Factor, Green Product, Inovation Strategy, SMEs.

Abstrak

Inovasi produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam rangka mendukung konsep green
product harus bisa menyakinkan konsumen. Inovasi produk yang dilakukan, banyak yang
kurang sesuai dengan selera konsumen, sehingga barang kurang menarik konsumen. Pelaku
UKM kesulitan dalam menyesuaikan produk yang ramah lingkungan dan dapat diterima
konsumen. Besarnya biaya dalam melakukan inovasi juga mengakibatkan pelaku UKM ragu-
ragu untuk memodifikasi produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan,
dan menganalisis pengaruh green product terhadap kinerja UKM di Kabupaten Sidoarjo.
Tahapan pertama adalah melakukan pemetaan kriteria-kriteria green product yang
mempengaruhi kinerja UKM berbasis ramah lingkungan, kemudian menganalisis pengaruh
green product terhadap kinerja UKM berbasis ramah lingkungan. Metode yang digunakan
dalam menentukan pengaruh tersebut adalah Partial Least Square (PLS). Dari hasil
pengolahan data didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja UKM berbasis ramah
lingkungan yaitu faktor green product. Kemudian dilakukan analisis critical success factor

33
Journal of Research and Technology, Vol.6 No.1 Juni 2020
P-ISSN:2460–5972
E-ISSN:2477–6165

pada faktor green product untuk mengetahui strategi yang harus dilakukan pelaku UKM
berbasis ramah lingkungan. Hasil analisis didapatkan rekomendasi strategi dalam
meningkatkan kinerja UKM yaitu berupa strategi pemilihan bahan baku, pemilihan sumber
energi, penggunaan jumlah bahan baku, dan pemilihan bahan kemasan produk. Strategi
tersebut dalam rangka pengembangan UKM berbasis ramah lingkungan sehingga dapat
meningkatkan daya saing UKM.

Keywords: Critical Success Factor, Green Product, Strategi Inovasi, UKM.

I. PENDAHULUAN sehingga unit usaha suka atau tidak suka


Untuk menjaga kelestarian lingkungan harus membuat produk ramah lingkungan
tanpa menyampingkan kinerja Usaha Kecil apabila tidak ingin kehilangan omset
Menengah (UKM), pemerintah membuat penjualannya, demikian juga dengan unit
kebijakan salah satunya dengan cara usaha yang tergolong kedalam UKM (Hitt
mensosialisasikan produk yang ramah dkk, 2001). Saat ini pemerintah sudah
lingkungan. Tidak hanya mengandalkan melakukan kerjasama dengan salah satu
profit sebagai titik berat usaha, tetapi juga entitas usaha ritel terbesar di Indonesia dalam
memperhatikan kondisi lingkungan terutama pemberian ruang kepada UKM untuk
di sekitar UKM (Syarif, dkk, 2015). Nilai memasarkan produknya di pasar ritel
ekonomi dari suatu produk atau jasa juga modern. Salah satu indikator bagi konsumen
tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau untuk menilai apakah produk yang dibelinya
sistem produksi, tetapi lebih kepada itu sudah ramah lingkungan adalah produk
pemanfaatan kreatifitas dan penciptaan tersebut sudah bersertifikat ISO 14000.
inovasi melalui perkembangan teknologi Khusus UKM, ISO mengeluarkan sertifikat
yang semakin maju (desperindag, 2013). ISO 14005 bagi UKM yang telah
Kondisi ini harus dimanfaatkan UKM dengan menerapkan standar sistem manajemen
selalu melakukan inovasi produk dan lingkungan yang telah ditentukan (Fitriana,
pemasaran untuk mendukung program 2014).
pemerintah tersebut (Hermawan, (2012). Studi persepsi konsumen dan minat beli
Gerakan penyelamatan lingkungan terhadap produk dengan penerapan konsep
merupakan wujud dari kesadaran masyarakat green telah dilakukan oleh sejumlah peneliti.
untuk melestarikan lingkungan yang saat ini Chen (2015) menyatakan persepsi konsumen
kerusakannya semakin parah, bahkan sudah berpengaruh terhadap minat beli. Hal yang
menyebabkan semakin kacaunya pola cuaca sama diungkapkan hasil riset Ooi Can-Sen
di bumi. Salah satu hal yang disebut sebagai (2011) serta Hermawan (2014) bahwa
penyebab kerusakan lingkungan adalah kesadaran konsumen terhadap produk dan
kegiatan industri yang mengeksploitasi promosi berbasis green berpengaruh positif
sumber daya alam tanpa ada upaya untuk signifikan terhadap kualitas yang dirasakan
memperbaiki kerusakan alam yang terjadi dan minat beli.
dan pembuangan limbah sebagai bagian dari Pengukuran inovasi produk ramah
proses produksi yang tidak memperhatikan lingkungan terdiri dari tiga unsur utama yang
efek buruk bagi lingkungan. Masyarakat terkait dengan pengembangan produk baru
modern cenderung memilih produk ramah (David, F. R .1997), Pertama, perusahaan
lingkungan dalam kegiatan konsumsinya harus memilih bahan yang menghasilkan

34
Journal of Research and Technology, Vol.6 No.1 Juni 2020
P-ISSN:2460–5972
E-ISSN:2477–6165

paling sedikit polusi; kedua, perusahaan Porter (1985) menemukan jika organisasi
harus menggunakan paling sedikit jumlah dapat mengurangi biaya produksi dan
bahan untuk memproduksi produk, dan meningkatkan efisiensi ekonomi dengan
ketiga perusahaan harus memperhatikan menerapkan inisiatif lingkungan,
apakah produk yang dihasilkan mudah untuk peningkatan penjualan produk ramah
didaur ulang, digunakan kembali dan mudah
lingkungan (green product) akan dicapai
terurai.(Deuze, Mark. (2008)).
dengan berfokus pada produk dengan
Inovasi produk hijau dari sebuah
pengurangan yang berarti terhadap dampak
perusahaan dapat meningkatkan desain
produk, kualitas, dan keandalan terhadap lingkungan dalam seluruh siklus hidupnya
kepedulian lingkungan yang dapat (Raldianinggrat, dkk 2014), Oleh karena itu,
menghasilkan kesempatan yang lebih baik inovasi hijau menjadi semakin penting untuk
untuk membedakan produk hijau sehingga perusahaan untuk menaikkan kesadaran
perusahaan dapat menetapkan harga yang lingkungan dengan memproduksi produk
lebih tinggi dan membuat margin profit lebih yang tidak mengandung bahan beracun dan
baik untuk produk hijau (Chen, 2008). Jenis berbahaya. (Chang, 2011).
utama dari fokus lingkungan pengembangan
green product, yaitu energi, sumber daya, 2. METODE PENELITIAN
mengurangi polusi dan terurai. (Okada, E.M. Langkah awal dalam menyelesaikan
& Mais, E.L. 2010).
penelitian adalah dengan melakukan
Green product memiliki banyak manfaat
pemetaan green product dan green marketing
bagi lingkungan antara lain dapat
terhadap kinerja UKM berbasis ramah
mengurangi pencemaran dan polusi udara
yang dihasilkan dari proses produksi. lingkungan, dimana tujuan dalam pemetaan
Kemasan pada green product yang ramah ini untuk mengetahui pengaruh green
lingkungan dan dapat didaur ulang dapat product dan green marketing terhadap
mengurangi jumlah sampah yang ada di kinerja UKM berbasis ramah lingkungan.
sekitar kita. Selain itu, green product juga Berdasakan hasil penelitian Usada (2019)
dapat menghemat energi pada saat proses mengatakan bahwa faktor green product
produksi berlangsung.(Deuze, Mark., 2008) memberikan kontribusi yang kuat dan positif
dan (Okada, 2010). terhadap perkembangan kinerja UKM
Konsumen beranggapan bahwa berbasis ramah lingkungan.
mengonsumsi atau menggunakan green
Tahapan selanjutnya adalah melakukan
product dapat secara langsung turut serta
analisis faktor yang sudah didapatkan
berkontribusi untuk mengurangi jumlah
berdasarkan penelitian Usada (2019).
pencemaran lingkungan. Green product
Rockart (Ward dan Peppard, 2002)
dapat menghemat energi dan dapat
mendefinisikan Critical Success Factor
mengurangi atau menghilangkan
penggunaan agen beracun, polusi, dan limbah (CSF) sebagai area tertentu dalam
(Okada, E.M. & Mais, E.L. 2010). Meskipun perusahaan, dimana jika hasil dari area
demikian, konsumen memerlukan biaya yang tersebut memuaskan, maka akan menjamin
tinggi untuk mengonsumsi atau keberhasilan perusahaan dalam bersaing.
menggunakan green product (Chen & Chai, Area tersebut adalah area kunci dimana
2010) dibandingkan dengan produk biasa. sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar,

35
Journal of Research and Technology, Vol.6 No.1 Juni 2020
P-ISSN:2460–5972
E-ISSN:2477–6165

sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai 6. Analisis CSF sangat berguna apabila
dan terus berkembang (Donelan dkk 2000). digunakan sejalan dengan analisis value
Manfaat dari Analisis CSF menurut Ward chain dalam mengidentifikasi proses yang
dan Peppard (2002) adalah sebagai berikut: paling kritis, serta memberikan fokus pada
1. Analisis CSF merupakan teknik yang pencapaian tujuan melalui kegiatan-
paling efektif dalam melibatkan kegiatan yang paling tepat untuk
manajemen senior dalam dilaksanakan.
mengembangkan strategi sistem informasi. Berdasarkan Analisis CSF akan
Karena CSF secara keseluruhan telah didapatkan rekomendasi-rekomendasi yang
berakar pada bisnis dan memberikan dijadikan strategi UKM dalam meningkatkan
komitmen bagi manajemen puncak dalam kinerja UKM berbasis ramah lingkungan
menggunakan sistem informasi, yang
diselaraskan dengan pencapaian tujuan 3. HASIL DAN DISKUSI
perusahaan melalui area bisnis yang kritis. Pemetaan faktor green product dan green
2. Analisis CSF menghubungkan proyek marketing terhadap kinerja UKM berbasis
sistem informasi yang akan ramah lingkungan ditujukan untuk
diimplementasikan dengan tujuannya, mengetahui pengaruh green product dan
dengan demikian sistem informasi green marketing terhadap kinerja UKM
nantinya akan dapat direalisasikan agar berbasis ramah lingkungan. Berdasakan hasil
sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. penelitian Usada (2019) mengatakan bahwa
3. Dalam wawancara dengan manajemen faktor green product memberikan kontribusi
senior, analisis CSF dapat menjadi yang kuat dan positif terhadap perkembangan
perantara yang baik dalam mengetahui kinerja UKM berbasis ramah lingkungan.
informasi apa yang diperlukan oleh setiap Model UKM berbasis ramah lingkungan
individu. dapat dilihat pada Gambar 1.
4. Dengan menyediakan suatu hubungan
dan kebutuhan informasi, analisis CSF
memegang peranan penting dalam
memprioritaskan investasi modal yang
potensial.
5. Analisis CSF sangat berguna dalam
perencanaan sistem informasi pada saat
strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan
tujuan perusahaan, dengan memfokuskan Gambar 1. Model UKM Berbasis
pada masalah-masalah tertentu yang Lingkungan (Usada, 2019)
paling kritis.

Tabel 1. Result for Inner Weight


Original Standard
Sample T Statistics
Sample Deviation P Values
Mean (M) (|O/STDEV|)
(O) (STDEV)
GREEN PRODUCT -> KINERJA
0,276 0,281 0,137 2,014* 0,045
ORGANISASI
GREEN MARKETING -> KINERJA
0,00 0,042 0,138 0.002** 0,998
ORGANISASI
Sumber: Usada, 2019

36
Journal of Research and Technology, Vol.6 No.1 Juni 2020
P-ISSN:2460–5972
E-ISSN:2477–6165

Berdasarkan Tabel 1, green product menentukan strategi yang paling cocok


mempunyai pengaruh yang kuat dan positif dalam meningkatkan kinerja organisasi
terhadap kinerja UKM. Berdasarkan analisis berbasis green industry adalah strategi green
PLS dan beberapa literatur yang digunakan, product. Variabel-variabel CSF dapat dilihat
maka yang merupakan CSF untuk pada Tabel 2.

Tabel 2. Variabel-Variabel CSF


No Variabel Definisi Indikator Pertanyaan Sumber
1. UKM memilih bahan Atribut produk Tahan lama Menurut anda apakah
produk yang yang produk yang tahan
menghasilkan polusi dipertimbangka lama merupakan hal
paling sedikit n dari segi bahan yang sangat penting?
bakunya Ramah Menurut anda apakah
lingkungan produk yang ramah
lingkungan
merupakan hal yang Kaplinsky
sangat penting? (2002)
2. UKM memilih bahan Atribut produk Keseuaian Menurut anda apakah
produk yangyang produk kualitas produk
mengkonsumsi dipertimbangka dengan merupakan hal yang
paling sedikit energi
n dari segi konsumsi sangat penting?
dan sumber daya sumber energi bahan bakar
yang digunakan
dalam produksi
1. 3. UKM menggunakan Atribut produk Jenis kain Menurut anda apakah ITPC
jumlah bahan paling yang jenis bahan (2009),
sedikit dipertimbangka merupakan yang Widagdo
n dari segi sangat penting? (2001)
konsumsi bahan Tidak luntur Menurut anda apakah
baku konsumsi bahan
merupakan yang
sangat penting?
4. UKM memproduksi Atribut produk Harga produk Menurut anda apakah ITPC
produk yang mudah yang bahan baku yang (2009)
didaur ulang, dipertimbangka mudah didaur ulang
digunakan ulang, n bahan baku berpengaruh terhadap
terurai untuk yang mudah harga?
melakukan produk didaur ulang Sertifikasi Menurut anda apakah
pengembangan atau lingkungan penting produk
desain memiliki sertifikasi
lingkungan?

Berdasarkan hasil data kuesioner yang dilihat tingkat kepentingannya. Rata-rata


diberikan kepada para pelaku UKM, maka nilai persepsi dan gap antara persepsi pelaku
dapat dilakukan perhitungan rata-rata nilai UKM dan konsumen disajikan pada Tabel 3
dari masing-masing CSF sehingga dapat berikut.

37
Journal of Research and Technology, Vol.6 No.1 Juni 2020
P-ISSN:2460–5972
E-ISSN:2477–6165

Tabel 3. Rata-Rata Nilai Persepsi Pelaku UKM dan Konsumen


Rata-rata Nilai
Gap Rata-
Item CSF Persepsi Persepsi
rata Nilai
Pelaku UKM Konsumen
UKM memilih bahan produk yang
4,77 4,65 0,12
menghasilkan polusi paling sedikit
UKM memilih bahan produk yang
mengkonsumsi paling sedikit energi 4,45 4,4 0,05
dan sumber daya
UKM menggunakan jumlah bahan
4,57 4,25 0,32
paling sedikit
UKM memproduksi produk yang
mudah didaur ulang, digunakan ulang,
4,3 4,25 0,05
terurai untuk melakukan produk
pengembangan atau desain

Berdasarkan hasil dari gap rata-rata nilai meningkatkan kesuksesan pelaku UKM.
persepsi antara pelaku UKM dan konsumen Rekomendasi strategi yang dilakukan
memiliki persepsi yang sama terhadap berdasarkan Analisis PLS dan CSF dapat
tingkat kepentingan faktor-faktor untuk dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rekomendasi Strategi dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi Berbasis Ramah Lingkungan
Faktor Kebijakan Analisis Rekomendasi strategi
UKM memilih bahan produk yang Melakukan pemilihan terhadap
menghasilkan polusi paling sedikit bahan dalam membuat produk
UKM memilih bahan produk yang Pemilihan terhadap bahan yang
mengkonsumsi paling sedikit PLS dan CSF sedikit mengkonsumsi bahan
energi dan sumber daya bakar
Green
UKM menggunakan jumlah bahan Merancang produk yang
Product
paling sedikit mengkonsumsi sedikit bahan baku
UKM memproduksi produk yang CPLS dan
mudah didaur ulang, digunakan CSF Merancang produk yang berbahan
ulang, terurai untuk melakukan baku dapat didaur ulang
produk pengembangan atau desain

Tabel 4 menunjukkan ada beberapa 4. Merancang produk yang berbahan baku


rekomendasi strategi untuk pelaku UKM. dapat didaur ulang.
Rekomendasi untuk UKM tersebut adalah
sebagai berikut: Rekomendasi strategi tersebut
1. Pemilihan terhadap bahan dalam membuat diharapkan akan meningkatkan produktifitas
produk. pelaku UKM dalam menjalankan usahanya.
2. Pemilihan terhadap bahan yang sedikit Sehingga dengan meningkatkan produktifitas
mengkonsumsi bahan bakar. pelaku UKM, maka para pelaku UKM
3. Merancang produk yang mengkonsumsi tersebut dapat berdaya saing dengan industri
sedikit bahan baku. sejenis. Semakin besarnya daya saing pada

38
Journal of Research and Technology, Vol.6 No.1 Juni 2020
P-ISSN:2460–5972
E-ISSN:2477–6165

UKM, maka akan meningkatkan Business Administration, 104 (3): 362-


pertumbuhan ekonomi. 366.
David, F. R (1997), “ Strategi Management”,
4. KESIMPULAN 6 Th Edition, Prentice Hall, Inc., New
Berdasarkan hasil pembahasan dari Jersey.
model yang dirancang bahwa yang Donelan, Joseph G., Kaplan, Edward A,
mempunyai pengaruh terhadap kinerja UKM (2000): Value Chain Analyisis: A
berbasis lingkungan adalah green product. Strategi Approach To Cost Management,
Dari faktor green product tersebut didapatkan Thomson Learning.
faktor kritis yang menjadi rekomendasi Deuze, Mark. (2008), “Convergence Culture
strategi UKM dalam meningkatkan in the Creative Industries”, Internationall
kinerjanya. Rekomendasi tersebut adalah Journal og Cultural Studies, Los
Angeles, London, New Delhi and
pemilihan bahan dalam membuat produk,
Singapore, www.sagepublications.com,
pemilihan terhadap bahan yang sedikit
Volume 10(2): 243-263.
mengkonsumsi bahan bakar, merancang
Fitriana, A.N.,Noor,Irwan dan Hayat, Ainul,
produk yang mengkonsumsi sedikit bahan
(2014), “Pengembangan Industri Kreatif
baku, dan merancang produk yang berbahan
Di Kota Batu (Studi tentang Industri
baku dapat didaur ulang.
Kreatif Sektor Kerajinan di Kota Batu)”,
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2
Penghargaan/Ucapan Terima Kasih No. 2, Hal. 281-286.
- Terima kasih kepada Kementerian Hermawan, Sigit. (2012),” Pengembangan
Ristek Dikti atas dana yang dan Peningkatan Kinerja Industri Kreatif
dipercayakan kepada kami untuk Melalui Comprehensive Intellectual
kegiatan pengabdian ini. Capital Management”, Jurnal Ilmiah
- Terima kasih kepada Rektor UNUSIDA Zona Keuangan, Vol 4 No 3, Desember
beserta jajarannya yang memberikan 2012, (Hlm 1 - 14).
dukungan penuh kepada kami Hitt, M. A., R. D. Ireland, S. M. Camp, and
D. L. Sexton. 2001. Strategic
DAFTAR PUSTAKA
entrepreneurship: entrepreneurial
Chen, Y. S. 2008. The driver of green
strategies for wealth creation. Strategic
innovation and green image-green core
Management Journal, 22(6‐7), 479-491
competence. Journal of Business Ethics,
81(3): 531–543. Laroche M., Bergeron J., & Babaro-Forleo G.
Chen, T.B., & Chai, L.T. (2010). Attitde (2001). Targeting consumers who are
towards environment and green willing to pay more for environmentally
products: Consumers perspective. friendly products. Journal of Consumer
Management Science and Engineering, 4 Marketing. 18 (6), 503-520.
(2), 27-39.
Porter, M.E., (1985), Competitive
Chang, C. H. 2011. The influence of
corporate environmental ethics on Advantage: Creating And Sustaining
competitive advantage: The mediation Superior Performance, Free Press, New
role of green innovation. Department of York.

39
Journal of Research and Technology, Vol.6 No.1 Juni 2020
P-ISSN:2460–5972
E-ISSN:2477–6165

Raldianinggrat, Welis, dan Muryanti, (2014), Ooi,Can-Sen, (2011), “Subjugated in the


“upaya peningkatan kineja industry Creative Industries: The Fine Arts in
kreatif kerajinan melalui people equity Singapore”, Culture Unbound, Volume
dan strategi inovasi di kabupaten 3, 2011: 119–137. HostGreen Product
konawe”, EKOBIS Vol.15, No.2, Juli dan Green Marketionic Press:
2014 : 102 - 112 http://www.cultureunbound.ep.liu.se.
Syarif, Mahmud, Azizah,Ayu, dan Priyatna, Usada, Untung & Widya Arie (2019).
Ade. (2015), “analisis perkembangan Pengaruh Green Product dan Green
dan peran industri kreatif untuk Marketing terhadap Kinerja Usaha Kecil
menghadapi tantangan MEA 2015”, Menengah Berbasis Ramah Lingkungan.
Seminar Nasional Inovasi dan Tren Prosiding SnasTeks 2019. Unusida,
(SNIT) 2015. Sidoarjo.
Okada, E.M. & Mais, E.L. (2010). Framing
the green alternative for environmentally Ward, John, and Peppard, Joe. (2002).
conscious consumers, sustainability Strategic Planning for Information
accounting. Management and Policy Systems. John Wiley and Sons Ltd.,
Journal. 1 (2), 222-234. England.

40

You might also like