You are on page 1of 12

Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 23 No.

1, Juli 2020: 89-100


ISSN: 1410-8291 | e-ISSN: 2460-0172 | http://bppkibandung.id/index.php/jpk

AUDIT KOMUNIKASI ORGANISASI LAYANAN AKADEMIK


DI IAIN BENGKULU

Robeet Thadi
Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Jl. Raden Fatah Pagar Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, Bengkulu, 38211, Indonesia
No. Telp./HP: 085267034449
E-mail: robeet@iainbengkulu.ac.id

Naskah diterima tanggal 22 Januari 2020, direvisi tanggal 2 Mei 2020, disetujui tanggal 8 Mei 2020

AUDIT COMMUNICATION ORGANIZATION ACADEMIC SERVICES


IN IAIN BENGKULU

Abstract. This study aims to evaluate the communication of academic services at IAIN Bengkulu.
The research method used is descriptive qualitative case studies using communication audit
approaches and models. The academic services communication audit at IAIN Bengkulu focused
on evaluating the direction of communication flow, the forms of distribution, and media use. The
data collection conduct through participant observation, in-depth interviews, and
documentation. There were 12 research informants from the academic section, and then the data
were analyzed for communication audit evaluations. The direction of academic service
information flow takes place formally through vertical communication. The direction of
information flow continues to flow from the head of the department to the academic staff and
vice versa, horizontally at the same level and cross-channel people who are in diverse
structures, and informally through a rumor. The direction of information flow has proceeded
smoothly, although there are still obstacles to the lack of confidence of some of the Kasubbag
and staff as an information delivery. Forms of disseminating academic service messages occur
simultaneously and sequentially, simultaneously the distribution of academic service information
and the selection of communication media is quite effective, but sequentially through written
media and not yet effective. The results of this study at least contribute to the research of the
field of organizational communication, especially the communication audit model on the
communication evaluation model.
Keywords: communication audit, information flow, academic services.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi komunikasi layanan akademik di IAIN


Bengkulu. Metode penelitian digunakan deskriptif kualitatif studi kasus menggunakan
pendekatan dan model audit komunikasi. Audit komunikasi layanan akademik di IAIN Bengkulu
fokus pada evaluasi arah aliran komunikasi serta bentuk penyebaran dan media yang dipakai.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dan
dokumentasi. Ada 12 informan penelitian dari bagian akademik, kemudian data dianalisis untuk
evaluasi audit komunikasi. Arah aliran informasi layanan akademik terjadi secara formal melalui
komunikasi vertikal arah aliran informasi berlangusung secara diadik mengalir dari kepala
bagian hingga staf akademik dan sebaliknya, secara horizontal dalam level yang sama dan lintas
saluran orang yang berada dalam struktur yang berbeda, dan informal melalui selentingan. Arah
aliran informasi sudah berlangsung lancar meskipun masih ditemukan kendala adanya kurang
percaya diri sebagian kasubbag dan staf sebagai penyampai informasi. Bentuk penyebaran pesan
layanan akademik terjadi secara serentak dan berurutan, secara serentak distribusi informasi
layanan akademik dan pemilihan media komunikasi cukup efektif, namun secara berurutan
melalui media tulisan dan belum efektif. Hasil penelitian ini setidaknya berkontribusi dalam
kajian bidang komunikasi organisasi khususnya model audit komunikasi pada model evaluasi
komunikasi.
Kata kunci: audit komunikasi, arus informasi, layanan akademik.
DOI: 10.20422/jpk.v23i1.698
89
Audit Komunikasi Organisasi Layanan Akademik di IAIN Bengkulu
Robeet Thadi

PENDAHULUAN Beberapa riset sebelumnya, audit


komunikasi lebih fokus pada perusahaan atau
Perubahan status kelembagaan STAIN lembaga pemerintah sebagai objek kajian,
Bengkulu menjadi IAIN Bengkulu tahun dimana telaah kajiannya audit komunikasi
2013, berimplikasi dalam hal pengelolaan dalam meningkatkan kinerja dan kualitas
lembaga, baik bidang pendidikan, pengajaran, kerja (Yuliyanto, 2015; Suprianto &
penelitian maupun pengabdian pada Rochmaniah, 2018). Audit komunikasi
masyarakat. Implikasi perubahan bentuk ini layanan akademik di perguruan tinggi
terjadi restrukturisasi dalam pemberian menjadi penting, mengingat masih terbatas
layanan akademik, pada awalnya dikelola lembaga pendidikan terutama perguruan
secara sentralistik kemudian berubah menjadi tinggi khususnya layanan akademik menjadi
desentralistik. objek penelitian. Penelitian Hasmira
Pola layanan akademik pasca misalnya, menggunakan metode survei untuk
restrukturisasi menajemen ini perlu mengetahui penyebab dan solusi seringnya
dievaluasi, baik layanan yang informasi yang berbeda dari BAAK dan
diselenggarakan oleh bagian akademik di Puskom UNP dalam konteks komunikasi
tingkat rektorat maupun fakultas, karena lintas saluran (Hasmira, 2012). Empat
seringkali sumbatan-sumbatan komunikasi penelitian baik Hasmira, Yuliyanto, Harjana
ditemukan. Dalam konteks komunikasi maupun Suprianto dan Rochmaniah, sama-
organisasi, peristiwa komunikasi tersebut sama menjadi audit komunikasi sebagai objek
dapat diselidiki melalui audit komunikasi. telaah. Kebanyakan penelitian audit
Audit komunikasi untuk melihat pengalaman komunikasi memilih objek pada lembaga
dan memotret dalam dimensi komunikasi, pemerintahan atau perusahaan, masih terbatas
diharapkan bisa menjelaskan mengapa memilih lembaga pendidikan tinggi
komunikasi dalam unit, departemen, atau khususnya audit komunikasi layanan
organisasi dari dimensi komunikasi tersebut akademik.
sukses atau gagal. Secara empiris dipilihnya layanan
Audit komunikasi dibutuhkan untuk akademik di IAIN Bengkulu sebagai objek
mempelajari secara detil mengenai metode, kajian komunikasi dilihat peneliti melalui
objek dan subjek organisasi, tujuannya untuk audit komunikasi, yakni masih adanya
memberikan masukan dalam menentukan ketidakpuasan sivitas akademika terhadap
perbaikan yang dianggap penting, melalui berbagai hal, seperti atasan, mahasiswa teman
evaluasi pada gangguan dan hambatan sejawat-sekerja, karena alasan-alasan tertentu.
komunikasi dari kemacetaan informasi dan Pedoman layanan dan fenomena layanan
hambatan komunikasi efektif. George akademik walaupun sudah diatur dalam
Odiorne orang pertama yang rencana operasional, pedoman akademik,
memperkenalkan tentang audit komunikasi, standar operasional prosedur dan kebijakan-
menurutnya seperti dunia keuangan bahwa kebjikan lain dalam layanan akademik.
peristiwa komunikasi dapat dikoreksi, Ternyata, masih ditemukan beberapa kendala
dievaluasi, dan dinilai secara cermat dan layanan seperti daftar ulang, registrasi
terstruktur (Morrisan, 2008). mahasiswa, pembimbingan/dan konsultasi
Berbagai riset empiris tentang mahasiswa, serta job description masing-
organisasi menurut Alex Bavelas dan Dermot masing bagian.
Barett (1951), selalu berbicara prinsip-prinsip Berdasarkan identifikasi masalah di
komunikasi efektif dalam kehidupan atas, fokus penelitian audit komunikasi
organisasi (Hardjana, 2016). Hardjana dalam organisasi layanan akademik di IAIN
risetnya tentang audit komunikasi internal, Bengkulu pada pengalaman komunikasi
menemukan bahwa organisasi tidak dapat keorganisasian dilihat dari arah aliran
bekerja tanpa sistem komunikasi internal informasi dan bentuk media yang digunakan
yang efektif. Namun dalam praktik sistem dalam memberikan layanan akademik kepada
komunikasi internal penuh dengan persoalan- mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan.
persoalan yang rumit (Hardjana, 2014).
90
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 23 No.1, Juli 2020: 89-100

Tujuan penelitian ini untuk Model Audit Komunikasi Organisasi


mengevaluasi bagaimana audit komunikasi Terdapat tiga model dominan audit
organisasi layanan akademik di IAIN komunikasi: pertama, model struktur
Bengkulu pada pengalaman komunikasi konseptual, model audit komunikasi ini untuk
keorganisasian dilihat dari arah aliran melihat hubungan aspek tujuan, tata kerja
informasi dan bentuk media yang digunakan. atau prosedur operasional organisasi melalui
Penelitian ini berguna dalam memberikan pemanfaatan jaringan komunikasi fungsional,
referensi berupa evaluasi komunikasi internal struktur, kebijakan dan kegiatan komunikasi.
organisasi, sekaligus membuka jalinan Model struktur konseptual dalam audit
kerjasama yang lebih baik antara pihak komunikasi memiliki pengaruh yang dominan
institut dengan organisasi. dari model lainnya walaupun sulit dalam
operasionalisasinya (Hardjana, 2000).
Kedua, model Profil Komunikasi
LANDASAN KONSEP Keorganisasian (PKK). PKK termasuk model
analisis fungsional sistem organisasi, secara
Audit Komunikasi praktis dalam memeriksaan keadaan
Seperti dikatakan Jane Gibson dan organisasi menggunakan pengetahuan dan
Richard Hodgetts, lingkup audit komunikasi ilmu sosial, tujuannya untuk memberikan
merupakan analisis lengkap sutau organisasi solusi dalam memperbaiki kemacetan
pada sistem komunikasi internal dan komunikasi yang terjadi untuk meningkatkan
eksternal, mulai dari masukan pada salah satu efektivitas organisasi.
divisi hinggal iklim komunikasi organisasi Ketiga, model evaluasi komunikasi.
(Hardjana, 2000). Kemudian Anthony Booth Model ini memotret bagaimana praktik dan
(1988) dari Inggris, dalam buku teknis kegiatan komunikasi pada situasi tertentu,
berjudul The Communication Audit: a tujuannya hasil audit dapat dijadikan sebagai
Guide for Managers memberikan gambaran bagi pengelola organisasi dalam memperbaiki
dimana konsultan internal atau ekternal sistem komunikasi baik internal maupun
organisasi melakukan analisis atas bentuk- eksternal pada perenacanaan dan
bentuk komunikasi di dalam organisasi dalam pengendalian sistem komunikasi yang ada
meningkatkan efisiensi organisasi (Hardjana, (Hardjana, 2000).
2000).
Dua pendapat di atas menegaskan Aliran Informasi Organisasi
secara operasional ruang lingkup audit Proses aliran informasi dalam
komunikasi pada komunikasi-komunikasi di organisasi berjalanan secara dinamik,
dalam organisasi dengan tujuan untuk bagaimana pesan diciptakan, disebarkan dan
meningkatkan efisiensi organisasi melalui diinterpretasikan. Menurut Guetzkow dalam
analisis yang menyeluruh tentang sistem Pace (2006) ada tiga cara informasi mengalir
komunikasi internal dan sistem komunikasi atau menyebar pada organisasi, yakni:
eksternal sebuah organisasi. penyebaran pesan secara serentak,
Di antara sejumlah tujuan penting yang penyebaran pesan secara berurutan dan
banyak dikemukakan oleh para eksekutif penyebaran pesan secara serentak-berurutan.
untuk melakukan audit komunikasi, menurut Penyebaran pesan secara serentak,
laporan ICA Communication Audit bahwa informasi/pesan didistribusikan secara
dikemukakan Goldhaber dan Rogers upaya bersamaan dengan sasaran yang banyak
mendapatkan muatan informasi tentang melalui media lisan dan tulisan dalam bentuk
gagasan, pengirim, dan media, serta nilai surat, pertemuan, rapat, televisi, atau
informasi dan kualitas komunikasi,” karena teleconference. Kelebihan dari sifat aliran
muatan informasi yang overload ataupun informasi ini dimana pesan dapat tersebar
underload menjadi sumber distorsi terbesar secara bersamaan pada banyak sasaran,
sistem komunikasi (Hardjana, 2000). namun karena bersifat terbuka maka
penyebaran informasi yang bersifat rahasisa
tidak bisa dilakukan.
91
Audit Komunikasi Organisasi Layanan Akademik di IAIN Bengkulu
Robeet Thadi

Penyebaran pesan secara berurutan, horizontal mencakup kontak antarpersonal


yakni proses distribusi informasi terstruktur, (Masmuh, 2010).
“siapa bicara kepada siapa”. Informasi Komunikasi lintas saluran dalam arah
mengalir secara tidak bersamaan, komunikasi aliran informasi melewati batas-batas
berlangsung antarpersonal, di mana informasi fungsional, misalnya anggota bidang satu staf
yang sensitif dapat terjamin kerahasiaannya, berkonsultasi dengan ketua bidang lain
namun sering terjadi misinterpretasi dan mengenai tugas tertentu dan hal ini menjadi
prosesnya berjalan sedikit lambat. Sedang pantas dalam hubungannya dengan jabatan
penyebaran informasi secara serentak dan fungsional masing-masing. Sedangkan
berurutan, proses penyebaran pesan gabungan selentingan mengalir secara informal yang
dari pola aliran pesan secara serentak dan dilakukan oleh orang-orang dan peristiwa
berurutan. yang tidak mengalir melalui saluran formal,
dalam konteks ini sumber informasi terlihat
Arah Aliran Informasi dalam Organisasi rahasia, meskipun informasi itu sendiri bukan
Arah aliran informasi organisasi rahasia.
bagaimana pesan mengalir baik secara formal
dari atasan kepada bawahan maupun informal
Pelayanan Akademik
dari bawahan ke atasan, secara horizontal
Dalam dunia pendidikan selain layanan
berlangsung dalam level yang sama,
administrasi yang paling sering didengar
sedangkan lintas saluran antarbagian
tentang pelayanan akademik. Kata pelayanan
fungsional berbeda.
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
Arah aliran informasi ke bawah, di
hari, misalnya pelayanan publik, pelayanan
mana pesan mengalir dari yang memiliki
administratif, pelayanan yang memuaskan
kedudukan lebih tinggi kepada bawahannya
dan sebagainya. Menurut Kotler dan Keller
dan berlangsung secara formal. Menurut Pace
“Pelayanan akademik merupakan semua
informasi yang biasa dikomunikasikan yaitu:
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
how to job, rationale for doing,
oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada
organizational policies and practices,
dasarnya tidak berwujud dan tidak
employee performance, dan mission of the
menghasilkan kepemilikan apapun” (Kotler &
organization (Pace, 2006). Sedangkan arah
Keller, 2013).
aliran informasi ke atas, informasi mengalir
Selanjutnya pelayanan akademik adalah
dari bawahan kepada atasan biasa
segala kegiatan yang ditawarkan dan
berlangsung secara informal. Pentingnya
dilakukan oleh pihak akademik baik secara
komunikasi ke atas untuk memberikan
fisik maupun psikis serta pelayanan yang
masukan kepada pengambilan keputusan,
ditawarkan atau administrasi kepada siswa
memberikan masukan kepada atasan kapan
dan sivitas akademika yang lain, yang pada
bawahan siap menerima informasi,
dasarnya tidak menghasilkan kepemilikan
memberikan masukan kepada atasan tentang
(Kotler, 2008). Pengertian pelayanan
kondisi atau keluh kesah yang muncul, dan
akademik dalam kurikulum pembelajaran
menumbuhkan rasa memiliki dan apresiasi
menurut Rosita (2011) adalah upaya yang
serta menyumbangkan gagasan bagi
sistematis dari pendidikan untuk
keberlangsungan organisasi (Perbawasari &
memfasilitasi peserta didik menguasai isi dari
Setianti, 2013).
kurikulum melalui sebuah proses
Aliran informasi horizontal dalam
pembelajaran sehingga mereka mampu
organisasi berlangsung antara anggota
mencapai kompetensi standar yang diterapkan
organisasi yang memiliki kedudukan setara,
(Rosalina, Zati & Ardiyanti, 2016).
dalam koordinasi beban tugas, koordinasi
Pakpahan dalam Susanto (2004)
rencana kegiatan, memecahkan dan
mengungkapkan kualitas pelayanan akademik
memperoleh pemahaman bersama dan
merupakan perbandingan antara pelayanan
menyatukan perbedaan mendapatkan
akademik yang dirasakan pelanggan atau
dukungan interpersonal, dan komunikasi
stakeholders dengan kualitas pelayanan
akademik yang diharapkan pelanggan atau
92
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 23 No.1, Juli 2020: 89-100

stakeholders. Apabila kualitas layanan mengetahui alur pelayanan akademik dan


akademik yang dirasakan sama atau melebihi terlibat secara langsung dalam lanyanan
kualitas pelayanan yang diharapkan maka akademik, bersedia meluangkan waktu
pelayanan dikatakan berkualitas (Susanto, bersama peneliti untuk melakukan
2014; Thadi, 2019). wawancara. Sesuai dengan kriteria informan
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kunci tersebut maka peneliti mendapatkan 12
simpulan bahwa, pelayanan akademik yaitu informan yang dijadikan sebagai narasumber
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat penelitian ini yakni 1 (satu) kepala bagian, 5
mata (intangible) dan kasat mata dari pihak (lima) kasubbag, dan 6 (enam) staf akademik.
institut kepada sivitas akademika khususnya Pengumpulan data dilakukan dengan
mahasiswa yang melakukan proses registrasi, teknik wawancara mendalam, yaitu menggali
ujian, laporan nilai, dan sidang ujian akhir. informasi dari para informan dengan
Adal lima jenis layanan mahasiswa menggunakan panduan dan pedoman
dibidang akademik pada perguruan tinggi. wawancara bagaimana berkomunikasi ke
Bidang kurikuler layanan tentang kebijakan bawah (kabag dan kasubbag), bagaimana
dan peraturan akademik, sistem perkuliahan, komunikasi ke atas (staf) dan bagaimana
manajemen kurikulum dan layanan lain berkomunikasi dalam satu level, serta media
dibidang kurikuler, kemudian bidang apa yang efektif digunakan dalam layanan
penelitian antara lain layanan pelaskanaan akademik. Untuk teknik pengumpulan data
penelitian, buku pedoman penelitian dan yang terakhir adalah pengumpulan dokumen
publikasi hasil penelitian. Bidang pengabdian baik dari proses wawancara yang dilakukan
masyarakat layanan bidang pengabdian maupun data-data sekunder yang diperoleh
kepada masyarakat, bidang administrasi peneliti dari studi literatur serta media-media
berkaitan dengan administrasi bidang yang digunakan oleh bagian akademik.
akademik dan terakhir bidang ekstrakurikuler Data yang telah diperoleh dianalisis
berkaitan dengan layanan di luar bidang dengan tahapan reduksi, penyajian, penarikan
kurikuler seperti pengembangan bakat dan dan verifikasi. Untuk melakukan keabsahan
minat mahasiswa, layanan kesehatan dan data, peneliti menggunakan triangulasi data,
kesejahteraan mahasiswa (Tampubolon, sumber, dan waktu.
2001).

HASIL PENELITIAN DAN


METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
Metode penelitian yang digunakan
Arah Aliran Informasi dalam Layanan
adalah deskriptif kualitatif dengan studi kasus
Akademik di IAIN Bengkulu
yang berciri particularistic sebagai metode
Arah aliran informasi layanan akademik
risetnya, dengan menggunakan pendekatan
di IAIN Bengkulu dapat diuraikan melalui
dan model audit komunikasi. Audit
empat aliran informasi dalam organisasi
komunikasi layanan akademik di IAIN
yakni, komunikasi ke bawah, komunikasi ke
Bengkulu fokus pada evaluasi arah aliran
atas, komunikasi horizontal, dan komunikasi
komunikasi (mencakup komunikasi ke
lintas saluran.
bawah, ke atas, horizontal, dan lintas saluran)
Berdasarkan hasil wawancara yang
serta bentuk penyebaran dan media yang
peneliti lakukan terhadap informan mengenai
dipakai dalam layanan akademik.
arah aliran informasi layanan akademik di
Penentuan informan dalam penelitian
IAIN Bengkulu, tentang bagaimana aliran
ini dengan menggunakan teknik purposive
komunikasi ke bawah kepada para stafnya,
sampling. Teknik ini mencakup orang-orang
diperoleh hasil yang hampir serupa antara
yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria
jawaban yang satu dengan jawaban yang
tertentu yang dibuat oleh peneliti berdasarkan
lainnya dari masing-masing informan
tujuan penelitian (Kriyantono, 2008). Adapun
terutama komunikasi atasan kepada
kriteria yang ditentukan oleh peneliti adalah
93
Audit Komunikasi Organisasi Layanan Akademik di IAIN Bengkulu
Robeet Thadi

bawahannya sebagai bentuk aliran vertikal konsultasi dengan bagian lain, model
dalam komunikasi organisasi. komunikasi yang dikembangkan menurut
Seperti hasil wawancara mendalam Lukaman: “Bila itu antarstaf yang ada dalam
tentang informasi bagaimana cara melakukan fakultas biasanya langsung saja, tidak mesti
pekerjaan layanan akademik yang birokrasi, bila ke bagian lain di luar fakultas
disampaikan oleh atasan kepada bawahannya, biasanya kasubbag sendiri yang berhubungan,
sebagaimana dijelaskan oleh ibu Mamah intinya pekerjaan yang dilakukan kita percaya
Rahmah: “Biasanya kita menjelaskan kepada pada penyelesaian ada di staf (Lukman, 2015
staf, tentang cara melakukan pekerjaan Oktober 1).
sebagaimana yang ada pada uraian tugas Sementara berkenaan dengan aliran
masing-masing, uraian tugas itu biasanya komunikasi ke atas, bagaimana bawahan
diturunkan dari job description masing- memberikan masukan atau saran serta
masing jabatan, secara praktis semestinya mengungkapkan pikiran dan pekerjaan
mekanisme pelaksanaan pekerjaan itu kepada rekan kerja dan organisasi, salah
diuraikan melalui SOP, namun itu belum seorang informan, Isparina, menjelaskan:
maksimal,” (Rahmah, M. 2015, September “Walaupun tidak setiap waktu, biasanya kita
14). memberikan masukan dan gagasan baru
Kemudian wawancara dilanjutkan, disampaikan pada saat rapat-rapat, terkadang
tentang aliran informasi yang berlangsung prosedur, namun biasanya juga kita secara
bila bagian akademik membutuhkan informal menemui atasan untuk
konsultasi dan koordinasi dengan bidang lain menyampaikan ide dan perasaan kita tentang
sebagai bentuk arus aliran informasi secara pekerjaan,” (Isparina, 2015 September 27).
horizontal dan lintas saluran, Mamah Rahmah Penjelasan beberapa informan
menjelaskan: “Pekerjaan ini tentu tidak bisa penelitian, memberikan kepastian bahwa
kita tuntaskan sendiri, karena ini kerja aliran komunikasi organisasi di IAIN
organisasi, untuk tugas yang sifatnya butuh Bengkulu, terutama bagian akademik aliran
koordinasi dengan bagian lain, biasanya komunikasinya lancar, hal ini peneliti
langsung saya yang mengkoordinasikan, saksikan sendiri saat melakukan observasi
misalnya bagian humas dan kerjasama, tentang layanan akademik, baik atasan
bagian keuangan, salurannya bisa langsung maupun bawahan tidak ada rasa canggung
bisa juga dengan surat, tergantung kualitas untuk menyampaikan dan meminta informasi
informasi dan data yang dibutuhkan, berkaitan dengan pelaksanaan layanan
walaupun kita sedar sejauh ini terkadang akademik di IAIN Bengkulu.
masih ada kendala,” (Rahmah, M. 2015, Dalam audit komunikasi tentang arah
September 14). aliran informasi, terdapat dua arah yaitu
Kemudian wawancara dilanjutkan secara formal dan informal. Secara formal
dengan subbagian yang terlibat pada layanan akademik yang dilakukan bagian
pelayanan akademik, Anwar Junaidi, akademik IAIN Bengkulu melalui
mengungkapkan: “untuk melaksanakan tugas, komunikasi vertikal (komunikasi ke bawah
kita menjelaskan kepada staf melalui uraian dan komunikasi ke atas), komunikasi
tugasnya masing-masing, sebenarnya cara horizontal dan komunikasi diagonal,
melakukan pekerjaan itu harusnya sudah sementara secara informal melalui
diuraikan dalam SOP, kita sudah pernah selentingan.
mendengar tapi belum ada sosialisasinya,” Aliran komunikasi layanan akademik di
(Junaidi, A. 2015, September 25). IAIN Bengkulu dari atas ke bawah, informasi
Aliran informasi dalam organisasi tidak mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi
selamanya terjadi secara vertikal melalui kepada mereka yang berotoritas lebih rendah
downward communication dan upward yakni kabag hingga staf akademik, sebaliknya
communcition, tapi pada waktu-waktu komunikasi dari bawah ke atas mengalir dari
tertentu melalui horizontal communication, staf akademik, kasubbag menyampaikan
dan cross-channel communication. Bila informasi yang telah diperoleh kepada kepala
bagian membutuhkan koordinasi dan bagian akademik. Pada komunikasi vertikal
94
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 23 No.1, Juli 2020: 89-100

terjadi two ways communication, namun komunikasi terjadi pada sesama fungsi dan
sifatnya sangat formal antara pimpinan pada tingkat jabatan yang setara. Komunikasi
dengan staf akademik. ini dapat mempermudah koordinasi yang
Komunikasi ke bawah tentang layanan dilakukan antarbagian, sehingga dalam
akademik kepada staf mengenai tata cara memberikan pelayanan akademik, anggota
melaksanakan tugas, acuan dasar dalam internal organisasi dapat melakukan diskusi
melaksanakan tugas, aturan, dan aplikasi untuk menyelesaikan tugas tersebut.
layanan akademik yang diterapkan organisasi, Komunikasi horizontal dalam layanan
serta menumbuhkan nilai mencintai tugas akademik terjadi manakala antar-kasubbag
kepada bawahannya dalam hal ini staf akademik baik di tingkat institut IAIN
akademik dan kemahasiswaan di lingkungan Bengkulu ataupun di fakultas menyampaikan
IAIN Bengkulu. Sementara komunikasi ke informasi dalam bentuk koordinasi tugas
atas mengomunikasikan beberapa hal kepada pelayanan akademik, atau antarstaf yang
atasan, terutama melaporkan kepada berada di bawah otoritas atasan yang sama
atasannya tentang pekerjaan yang sudah berbagi informasi bagaimana meyelesaikan
dikerjakan, menyampaikan kepada atasan tugas pelayanan akademik yang diberikan.
temuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi Pernyataan ini sejalan dan mempertegas
yang belum mampu diselesaikan oleh staf, pernyataan Panghegar, bahwa sinkronisasi
menyampaikan masukan kepada atasan job desk sering terjadi sebagai akibat
sebagai bahan evaluasi pada bagian akademik menumpuknya jenis pekerjaan yang sama
atau IAIN secara keseluruhan dalam pada level yang sama, sehingga kerjasama
memberikan layana akademik kepada sivitas dalam menjalankan tugas menjadi kebutuhan
akademika khususnya mahasiswa. baik secara formal dan informal terutama di
Bagaimana aliran komunikasi vertikal level yang sama pada bagian akademik itu
(komunikasi ke bawah, dan komunikasi ke sendiri (Panghegar, 2013).
atas) dalam layanan akademik di IAIN Sedangkan komunikasi lintas saluran
Bengkulu dari audit komunikasi yang dalam layanan akademik di IAIN Bengkulu,
dilakukan proses komunikasi berlangsung sering terjadi manakala staf akademik dan
lancar walau masih ada kendala tertentu, kemahasiswaan IAIN Bengkulu berbagi
sejalan dengan apa yang dikemukakan informasi dan saling melengkapi kebutuhan
Masmuh, di mana komunikasi vertikal data pelayanan akademik dengan kasubbag
merupakan proses komunikasi yang akademik dan staf yang ada di fakultas.
berlangsung dari atas ke bawah yang dikenal Komunikasi lintas saluran ini dilakukan
dengan downward communication dan dari dalam upaya menyampaikan informasi
komunikasi dari bawah ke atas atau upward dengan menembus sekat-sekat fungsional
communication yang terjadi secara timbal masing-masing bagian.
balik atau two way traffic communication Komunikasi lintas saluran dominan
yang berlangsung secara formal (Nurlita, dilakukan oleh staf pada jabatan fungsional
2012). umum yang membidangi layanan akademik
Selain secara vertikal, arah aliran di IAIN Bengkulu, di sisi lain komunikasi
informasi layanan akademik di IAIN lintas saluaran juga banyak ditemukan
Bengkulu juga berlangsung secara horizontal, dilakukan oleh staf fungsional umum yang
komunikasi secara horizontal, merupakan mengharuskan mereka berkonsultasi dengan
komunikasi terjadi pada sesama fungsi dan bidang lain yang memiliki hubungan kerja
pada tingkat jabatan yang setara. Komunikasi dalam bidang akademik. Berdasarkan temuan
ini dapat mempermudah koordinasi yang ini, organisasi dalam hal ini IAIN Bengkulu
dilakukan antarbagian, sehingga dalam penting memberikan pendidikan kepada staf
memberikan pelayanan akademik, anggota untuk terampil dalam melakukan komunikasi
internal organisasi dapat melakukan diskusi lintas saluran melalui pelatihan komunikasi
untuk menyelesaikan tugas tersebut. efektif.
Aliran komunikasi layanan akademik di Arah aliran informasi secara informal
IAIN Bengkulu secara horizontal, merupakan melalui selentingan atau komunikasi pribadi.
95
Audit Komunikasi Organisasi Layanan Akademik di IAIN Bengkulu
Robeet Thadi

Dalam dunia pendidikan terutama bidang downward communication dan upward


layanan akademik, selentingan merupakan communication, melalui komunikasi
penyebaran pesan bidang akademik horizontal dalam jejang dan jabatan sama,
bersumber dari orang-orang yang menyebar dan lintas saluran orang yang berada dalam
dari sumber yang tidak diduga sebelumnya, struktur yang berbeda. Sedangkan secara
informasi ini muncul dari mulut ke mulut, informal, arah aliran informasinya melalui
informasi tersebar secara cepat. Selentingan selentingan atau komunikasi pribadi.
biasanya terjadi secara konsensus pada
kelompok tertentu, bisanya sesorang yang Bentuk Penyebaran Pesan dan Media
berinsiatif dalam membagi infomasi Komunikasi Layanan Akademik
cenderung menyiarkan dengan sasaran Untuk mengukur efektivitas bentuk
kelompok tententu dan jarang secara individu. komunikasi dan media komunikasi yang
Dalam layanan akademik misalnya sering dipakai dalam pelaksanaan layanan akademik
ditemui disela-sela rapat ada yang di IAIN Bengkulu. Penelitian ini melakukan
menyampaikan informasi tentang model evaluasi/audit komunikasi tentang
pelayanan akademik yang baru, padahal penyebaran dan pemilihan media komunikasi
secara formal itu belum jelas dan pasti, tapi organisasi layanan akademik di IAIN
kebenarannya dapat dipercaya. Contoh lain Bengkulu.
misalnya tentang pemberlakukan KKNI, bila Bentuk penyebaran pesan, dalam
tahun 2016 perguruan tinggi belum komunikasi organisasi bentuk penyebaran
memberlakukan KKNI maka akan pesan ada tiga yakni: penyebaran pesan
mendapatkan sanksi. secara berurutan, penyebaran pesan secara
Berdasarkan audit komunikasi yang serentak, serta penyebaran pesan secara
dilakukan dalam proses layanan akademik di serentak dan berurutan. Sedang media
IAIN Bengkulu, aliran informasi berlangsung komunikasi organisasi dalam penyebaran
secara formal dan informal. Secara formal informasi atau pesan biasanya melalui: tulisan
arah aliran informasi terjadi secara vertikal di saja, lisan saja, tulisan diikuti lisan dan lisan
mana informasi mengalir dua arah dari atasan diikuti tulisan.
kepada bawahan dan dari bawahan kepada Berdasarkan hasil observasi partisipan,
atasan, aliran informasi terjadi secara masih banyak persoalan yang dihadapi
horizontal antara bagian yang sama dalam organisasi, terutama tentang
mengoordinasi tugas, dan komunikasi lintas penyebaran/distribusi informasi, bagaimana
saluran. Sedangkan secara informal aliran cara melaksanakan pekerjaan, dasar
informasi lanyanan akademik di IAIN pemikiran dalam melaksanakan pekerjaan,
Bengkulu melalui selentingan. kebijakan dan praktik-praktik organisasi yang
Jelasnya audit komunikasi organisasi disampaikan oleh atasan, bentuk penyebaran
layanan akademik di IAIN Bengkulu, arah informasi dan pemilihan medianya belum
aliran informasi secara prosedur terjadi secara tepat.
formal melalui komunikasi vertikal yakni

downward

Formal Vertikal
upward
Horizontal
Arus Informasi
Lintas Saluran

Informal Selentingan

Sumber: Olahan Peneliti

Gambar 1. Arah Aliran Informasi Layanan Akademik.


96
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 23 No.1, Juli 2020: 89-100

Apa yang peneliti peroleh melalui belum ada sosialisasinya,” (Junaidi, A. 2015,
observasi ini, kemudian dilakukan cross- September 30).
check dengan bagian akademik dan ke Lebih lanjut Anwar Junaidi,
mahasiswa yang ada di rektorat maupun di menjelaskan: “Penyebaran informasi dari
tiga fakultas, dan hampir semua informan atasan saya, informasi itu berkenaan dengan
memberikan jawaban yang sama. Penyebaran kebijakan organisasi hasil keputusan rapat,
informasi peraturan, kebijakan, dan cara tapi tidak dibuat dalam bentuk peraturan atau
pelaksanaan pelayanan akademik, Kabag bahkan salinan hasil rapat yang disebarkan,
Akademik dan Kemahasiswaan IAIN atasan hanya menyampaikan secara lisan saja,
Bengkulu, Ibu Mamah Rahmah, menjelaskan: sehingga kita juga kesulitan untuk
“Informasi tentang pelaksanaan tugas, mengacunya dan menyampaikannya kepada
penyebaran kebawahan biasanya kita lihat bawahan” (Junaidi, A. 2015, September 30).
dulu sifat pesannya. Selama ini kalau itu Selanjutnya tentang efektivitas media
petunjuk pelaksanaan biasanya secara yang dipakai dalam penyebaran informasi
berurutan, apalagi kalau sifatnya melibatkan layanan akademik, informan lain Isparina
jabatan eselon, kalau yang praktis misalnya menjawab: “Biasanya kita sering diberikan
rapat-rapat, biasanya kita lakukan secara informasi tentang bagaimana sebuah tugas
serentak, mediapun disesuaikan (Rahmah, M. dilakukan, biasanya kalau keputusan rapat
2015, September 30). kita dipanggil dan diarahkan oleh atasan, tapi
Lebih lanjut Mamah Rahmah kita tidak mendapatkan salinan secara tertulis.
menjelaskan, bawah sebenarnya secara Namun kalo program atau kegiatan tersebut
internal, IAIN Bengkulu punyak petunjuk dari pusat biasanya ada panduannya sendiri,
dalam pelaksanaan tugas, selain yang diatur walaupun kadang-kadang kita cari sendiri di
dari pusat: “Sebenarnya kita ada job internet” (Isparina, 2015, September 30).
description, ada pedoman akademik dan ada Kemudian peneliti menanyakan kepada
SOP, tapi maaf belum tersebarkan secara informan yang berada pada level staf
merata. Media penyampaian pesannya masih akademik, tentang pedoman akademik, SOP
terbatas, seperti buku petunjuk yang atau kebijakan lainnya, apakah dipahami
menggunakan media tulisan, jumlah cukup isinya dan diaplikasikan dalam pelaksanaan
terbatas dan belum ada sosialisasi lengkap layanan akademik. Mardiana, memberikan
baik lisan maupun tulisan, informasinya jawaban: “Kita pernah dengar tentang buku
masih terbatas,” (Rahmah, M. 2015, pedoman akademik, SOP, tapi jujur kita
September 30). belum pernah tahu isinya seperti apa. Selama
Sedangkan informan lainnya, salah satu ini biasanya buku, SOP itu yang memiliki dan
Kasubbag Akademik di Fakultas Anwar menyimpannya atasan, jarang tersampaikan
Junaidi, ketika ditanya tentang ketersediaan kepada kita, walaupun dirapat pimpinan
acuan pelaksanaan tugas dan cara sering menyampaikan bahwa kita ada
penyebarannya, beliau menjawab: “Uraian panduan akademik, ada SOP namun
tugas masing-masing pegawai sudah punya sosialisasi pemberlakuannya kepada kita
dan sudah tersosialisasi dengan baik, masih sangat kurang,” (Mardiana, 2015,
demikian job description. Namun kadang- September 30).
kadang dalam menjalankan tugas, kita butuh Informan lain, ketika ditanya hal yang
peraturan, butuh acuan prosedur yang sama menyoal tentang sosialisasi peraturan,
baku...ini saya belum bisa menyebarkan pedoman, SOP maupun kebijakan organisasi,
kepada bawahan, pernah mendengar kita ada jawaban yang diberikan juga hampir sama,
SOP, ada pedoman akademik dan sudah seperti yang disampaikan oleh Junidia Puspita
dibukukan, tetapi informasi itu biasanya kita Seri: “Kadang kita bingung sendiri menjawab
peroleh ketika ada rapat akademik dan rapat pertanyaan mahasiswa, contoh yang baru-
pimpinan, sudah saya sampaikan dalam baru ini tentang standar penentuan jumlah
bentuk lisan kepada bawahan, namun kita SKS mahasiswa pada saat mengisi KRS, apa
kesulitan karena bukunya tidak ada dan menggunakan IPK atau IPS. Katanya di
pedoman akademik IPS tapi kita IPK. Karena
97
Audit Komunikasi Organisasi Layanan Akademik di IAIN Bengkulu
Robeet Thadi

selama ini kita jarang sekali mendapatkan menghadirkan budaya organisasi dalam
informasi baik dari atasan maupun sejawat komunikasi organisasi (Alvian, 2016).
sendiri tentang pedoman akademik, kiat Baik arah aliran informasi, bentuk
pernah dengar ada pedoman tapi kita belum penyebaran pesan dan media yang digunakan
tahu persis isinya apa” (Sari, 2015, September dalam layanan akademik IAIN Bengkulu
30). dapat memberikan pengaruh yang besar
Beberapa jawaban informan di atas, terhadap kualitas layanan yang ada.
memberikan informasi dalam penelitian ini, Pemaknaan akan informasi yang ada dalam
bahwa penyebaran informasi dan pemilihan memberikan layanan mulai dari bagimana
media yang dipakai dalam pelaksanaan informasi disampaikan, bagaimana informasi
layanan akademik cukup variatif, ada yang dimaknai dan bagaimana penerima informasi
serentak, ada yang berurutan maupun menciptakan pesan untuk orang lain
serentak berurutan. Media penyebaran menentukan efektivitas pesan itu sendiri.
informasi pun, ada secara lisan, dengan Pembentukan, pengiriman, dan
tulisan, tulisan diikuti lisan maupun lisan pemaknaan pesan layananan akademik
diikuti tulisan. menjadi tahapan dalam menyebarkan pesan
Penyebaran pesan secara serentak, di layanan ke dalam organisasi secara
IAIN Bengkulu Penyebaran dilakukan menyeluruh. Aliran informasi dalam layanan
melalui media tertulis seperti surat, memo, akademik di IAIN Bengkulu terjadi secara
pertemuan secara langsung, dan melalui berkesinambungan, bagaimana pesan
media telekomunikasi (telepon dan SMS), diciptakan, ditampilkan dan diinterpretasikan
sebagai salah satu cara yang digunakan oleh oleh atasan dan bawahan dalam memberikan
organisasi yang bertujuan untuk menyebarkan layanan akademik mahasiswa. Bentuk
informasi kepada semua anggota secara penyebaran pesan dan media yang digunakan
serentak. Hal ini senada dengan pernyataan juga akan membentuk budaya organisasi
Ramadani, Lestari & Susilo, bahwa dalam iklim komunikasi organisasi khususnya
pemanfaatan teknologi komunikasi seperti dalam pemberian layanan akademik di IAIN
telepon, pesan singkat dan sistem jaringan Bengkulu.
komputer dapat memperlancar memperoleh Hasil audit komunikasi dalam
pesan yang dibutuhkan, semua itu dapat pemilihan bentuk/media komunikasi yang
membantu menghasilkan performa bagian digunakan oleh bagian akademik, bagaimana
dan staf organisasi yang ada (Ramadani, distribusi informasi berkenaan dengan
Lestari & Susilo, 2015). layanan akademik terutama berkaitan dengan
Penyebaran pesan dalam layanan pedoman, panduan, kebijakan dan praktik-
akademik terjadi secara serentak, di mana praktik organisasi ditemukan belum berjalan
bagian, subbagian, lembaga, atau unit lain efektif. Masih ditemukan sumbatan aliran
mendapatkan informasi secara serentak atau komunikasi melalui penyebaran informasi
bersamaan. Pada batasan ini distribusi secara berurutan, karena pada level tertentu
informasi layanan akademik di IAIN bagian akademik belum percaya diri untuk
Bengkulu dan pemilihan media komunikasi menyampaikan pesan secara bertahap.
berlangsung efektif dan efisien, namun pada Beberapa kasus sebagai temuan audit
penyebaran pesan secara berurutan, komunikasi dalam penelitian antara lain:
sebagaimana kita ketahui pesan disampaikan pertama, secara fisik beberapa pedoman
secara berjenjang dan bersifat dua arah belum penyelenggaraan kegiatan akademik sudah
begitu efektif. dimiliki dan telah didistribusikan secara
Bentuk penyebaran pesan ini terbatas, namun belum optimal mampu
membentuk perilaku atau budaya organisasi disosialisasikan kepada pengguna/pemakai
dalam distribusi informasi di IAIN Bengkulu pedoman tersebut, seperti pedoman akademik
khususnya pada layanan akademik. Secara dan SOP yang masih menyentuh level top
spesifik pengulangan model penyampaian leader pada setiap bagian, baik itu tingkat
pesan melalui simbol-simbol baik secara lisan rektorat, fakultas, lembaga maupun jurusan
maupun tertulis berupa ide atau gagasan dan program studi.
98
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 23 No.1, Juli 2020: 89-100

Audit Komunikasi

Tertulis

Serentak efektif

Lisan
Penyebaran
Pesan
Lisan

Berurutan belum efektif

Tertulis
Pedoman
Akademik, SOP,
Salinan Rapat

Sumber: Olahan Peneliti


Gambar 2. Efektivitas Bentuk Penyebaran Pesan dan Media Komunikasi
Layanan Akademik di IAIN Bengkulu.

Kedua, penyebaran informasi secara Penyebaran pesan layanan akademik


berurut juga belum efektif, terutama tentang IAIN Bengkulu berlangsung dengan dua
penyebaran hasil keputusan rapat-rapat yang bentuk yakni serentak dan berurutan.
berkaitan dengan kebijakan organisasi, dalam Penyebaran pesan secara serentak dimana
kesempatan tertentu sering kali atasan distribusi informasi layanan akademik dan
meyampaikan informasi tentang keputusan pemilihan media komunikasi cukup efektif,
rapat, tetapi staf/bawahan terkadang sulit namun penyebaran pesan secara berurutan
untuk menerjemahkannya dalam praktik melalui media tulisan dan belum efektif,
organisasi, hal ini disebabkan belum sering terjadi terputusnya keberlanjutan arah
terbiasanya organisasi dalam membuat aliran informasi, keputusan hasil rapat tentang
salinan keputusan hasil rapat dan kebijakan dan praktik organisasi sering
menyosialisasikannya. Artinya berdasarkan disampaikan ke staf teknis, namun belum
hasil audit komunikasi yang peneliti lakukan, dituangkan dalam bentuk salinan keputusan
ditemukan bahwa penyebaran informasi rapat, akibatnya staf terkadang mengalami
secara berurutan masih mengalami sumbatan, kesulitan untuk mengikuti keputusan tersebut
sehingga bentuk penyebaran pesan secara karena belum bisa diacu secara tertulis. Hasil
berurutan masih sering terjadi tidak efektif. penelitian ini setidaknya berkontribusi dalam
bidang komunikasi organisasi khususnya
model audit komunikasi pada model evaluasi
PENUTUP komunikasi.
Optimalisasi penyebaran pesan secara
Simpulan berurutan menjadi penting dalam layanan
Arah aliran informasi layanan akademik akademik, karena di sana berlangsung
terjadi secara formal melalui komunikasi komunikasi antarpribadi. Demikian juga
vertikal arah aliran informasi secara optimalisasi fungsi media komunikasi yang
berlangsung secara diadik mengalir dari dipakai baik lisan maupun tulisan, sosialisasi
kepala bagian hingga staf akademik dan pedoman penyelenggaraan organisasi menjadi
sebaliknya, secara horizontal dalam level penting, terutama pedoman akademik, standar
yang sama dan lintas saluran orang yang operasional prosedur layanan, kebijakan dan
berada dalam struktur yang berbeda, dan praktik-praktik organisasi, yang selama ini
informal melalui selentingan. Arah aliran baru menyentuh level pimpinan belum ke staf
informasi sudah berlangsung lancar meskipun sebagai ujung tombak pelaksana teknis
masih ditemukan kendala adanya kurang layanan penyelenggaraan pendidikan tinggi.
percaya diri sebagian kasubbag dan staf
sebagai penyampai informasi.
99
Audit Komunikasi Organisasi Layanan Akademik di IAIN Bengkulu
Robeet Thadi

Saran Pace, W. (2006) Komunikasi Organisasi:Strategi


Hendaknya setiap keputusan hasil rapat Peningkatan Kinerja Perusahaan. Bandung,
tentang kebijakan dan praktik organisasi Remaja Rosdakarya.
dituangkan dalam salinan keputusan rapat Panghegar, S.F. (2013) Audit Komunikasi
yang didistribusikan ke setiap level organisasi Organisasi Horisontal Departemen Front
Office Singgasana Hotel Surabaya. Jurnal e-
untuk menghindari distorsi informasi dan
Komunikasi. [Online] 1 (1), 183–184.
salinan tertulis dapat dijadikan acuan dalam Available from:
melaksanakan tugas layanan di perguruan http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-
tinggi khususnya IAIN Bengkulu. komunikasi/article/view/112/59.
Perbawasari, S. & Setianti, Y. (2013) Komunikasi
dalam Transformasi Budaya Perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Penelitian Komunikasi. [Online] 16
(1), 1–12. Available from:
Alvian, Y. (2016) Audit Mini Mengenai doi:10.20422/jpk.v16i1.23.
Kepuasan Komunikasi Organisasi di UD. Ramadani, D., Lestari, P. & Susilo, M.E. (2015)
Prima Jaya. Jurnal e-Komunikasi. [Online] 4 Audit Komunikasi Organisasi Wahana
(2), 1–12. Available from: Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)
http://dewey.petra.ac.id/catalog/ft_detail.php Yogyakarta. Jurnal ASPIKOM. [Online] 2
?knokat=14586. (4), 282. Available from:
Hardjana, A. (2000) Audit Komunikasi, Teori dan doi:10.24329/aspikom.v2i4.78.
Praktek. Jakarta, Grasindo. Rosalina, D., Zati, M.R. & Ardiyanti, D.A. (2016)
Hardjana, A. (2014) Audit Komunikasi Internal. Kajian Kepuasan Mahasiswa Terhadap
InterAct. [Online] 3 (2), 1–17. Available Kualitas Pelayanan di Lingkungan
from: Universitas Samudra. Jurnal Konsep Bisnis
http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/fiabikom/ dan Manajemen. [Online] 3 (1), 26–33.
article/view/720. Available from:
Hardjana, A. (2016) Komunikasi Organisasi, http://ojs.uma.ac.id/index.php/bisman/article
Strategi dan Kompetensi. Jakarta, Penerbit /view/235.
Buku Kompas. Suprianto, A. & Rochmaniah, A. (2018) Audit
Hasmira, M.A. (2012) AUDIT KOMUNIKASI Mini Komunikasi Quality Assurance
DI UNP (Kasus : Komunikasi Lintas Saluran (AKQUA) untuk Peningkatan Kinerja
Antara BAAK dan Puskom Universitas Karyawan PT Sinar Djaja Can. KANAL:
Negeri Padang). Humanus. [Online] 11 (1), Jurnal Ilmu Komunikasi. [Online] 5 (2),
66. Available from: 141. Available from:
doi:10.24036/jh.v11i1.624. doi:10.21070/kanal.v5i2.1482.
Kotler, P. (2008) Manajemen Pemasaran. 12th Susanto, A. (2014) Teori Belajar Pembelajaran di
edition. Jakarta, Indeks. Sekolah Dasar. Jakarta, Kencana
Kotler, P. & Keller, K.L. (2013) Manajemen Prenadamedia Grup.
Pemasaran. Jakarta, Erlangga. Tampubolon, D.P. (2001) Perguruan Tinggi
Kriyantono, R. (2008) Teknik Praktis Riset Bermutu: Paradigma Baru Manajemen
Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Riset Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan
Media, Public Relation, Advertising, Abad Ke 21. Jakarta, Gramedia Pustaka
Komunikasi Organisasi, Komunikasi Utama.
Pemasaran. Jakarta, Kencana Prenada Thadi, R. (2019) Proses Komunikasi Instruksional
Media Grup. dalam Pembelajaran Vokasional. Journal of
Masmuh, A. (2010) Komunikasi Organisasi Education and Instruction (JOEAI).
dalam Perspektif Teori dan Praktek. [Online] 2 (1), 49–55. Available from:
Malang, UMM Press. doi:10.31539/joeai.v2i1.614.
Morrisan (2008) Jurnalistik Televisi Mutakhir. Yuliyanto, M. (2015) Audit Komunikasi Lembaga
Jakarta, Kencana Prenadamedia Group. Pemerintah Kecamatan Tembalang, Kota
Nurlita, I. (2012) Investigation of Organizational Semarang. Jurnal Ilmu Sosial. [Online] 14
Communication Climate At Bhayangkara (1), 28–38. Available from:
Surabaya University Using Communication https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmuso
Climate Inventory (CCI) Method. Academic s/article/view/12754.
Research International. 3 (2), 259–264.

100

You might also like