You are on page 1of 11

ANALISIS PENERAPAN KONSEP GREEN BUILDING PADA ASPEK

MANAJEMEN LINGKUNGAN BANGUNAN (STUDI KASUS : PROYEK


PEMBANGUNAN GEDUNG PASAR UMUM GIANYAR)

Irma Rachmawati1), I Nyoman Anom Purwa Winaya2), dan I.G.A. Neny


Purnawirati3)
1
Jurusan Teknik Sipil Program Studi Manajemen Proyek Konstruksi, Politeknik Negeri
Bali, Jl. Raya Uluwatu No.45, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali
Email : irmarachmawati60@gmail.com
2
Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Program Studi Manajemen Proyek Konstruksi,
Politeknik Negeri Bali, Jl. Raya Uluwatu No.45, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali
Email :
3
Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Program Studi Manajemen Proyek Konstruksi,
Politeknik Negeri Bali, Jl. Raya Uluwatu No.45, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali
Email :

Abstract

In this era, development in the construction sector is growing to fulfill the infrastructure needed by
society. Therefore, the number of construction developments in Indonesia has increased. This problem
can have an impact on the environment, one of them is global warming. Green Building is an attempt to
reduce the effect of global warming. This study will discuss the implementation of the green building
concept and find out how big the green building concept is in the Building Environment Management
(BEM) aspect at Gianyar Public Market building project based on the Greenship Rating Tools for New
Building Version 1.2 Green Building Council Indonesia (GBCI). This research method is in the form of
direct observation and interviews with the contractor and consultant of the Gianyar Public Market
building construction project. The results of the research show that the Gianyar Public Market Building
project has not implemented the green building concept optimally in the BEM aspect with a percentage is
23%, so that the results of this research assessment have not received the minimum rating according
GBCI standard.

Keywords: Building Environment Management, GBCI, Green Building

Abstrak

Pada era ini pembangunan pada sektor konstruksi semakin berkembang agar dapat memenuhi
infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, jumlah pembangunan di Indonesia semakin
meningkat. Hal ini dapat berdampak pada lingkungan salah satunya ialah pemanasan global (global
warming). Green Building merupakan upaya untuk mengurangi efek dari pemanasan global. Pada
penelitian ini akan membahas mengenai penerapan konsep green building dan mengetahui berapa besar
konsep green building pada aspek Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment
Management/BEM) di proyek pembangunan Gedung Pasar Umum Gianyar berdasarkan Greenship
Rating Tools for New Building Version 1.2 Green Building Council Indonesia (GBCI). Metode penelitian
ini berupa observasi langsung dan wawancara dengan pihak kontraktor dan konsultan proyek
pembangunan Gedung Pasar Umum Gianyar. Hasil penelitian menunjukkan proyek pembangunan
Gedung Pasar Umum Gianyar belum menerapkan konsep green building secara maksimal pada aspek
BEM yaitu dengan perolehan persentase sebesar 23%, sehingga hasil penilaian penelitian ini belum
memenuhi kriteria peringkat greenship sesuai dengan standar GBCI.

Kata Kunci: GBCI, Green Building, Manajemen Lingkungan Bangunan


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan pada sektor konstruksi semakin berkembang agar dapat
memenuhi infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat. Maka dari itu, jumlah
pembangunan di Indonesia semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan dampak
negatif seperti permasalahan lingkungan dan pemanasan global (global warming).
Adanya permasalahan ini, adapun upaya yang dapat dilakukan, ialah menerapkan
konsep green building. Konsep green building sendiri ialah bangunan dimana di dalam
perencanaan, pembangunan, pengelolaan serta dalam pemeliharaannya memperhatikan
aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya
alam, menjaga mutu baik bangunan maupun kualitas udara di dalam ruangan, serta
memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berdasarkan kaidah
pembangunan berkelanjutan (GBCI, 2020). Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan
penilaian konsep green building, salah satunya ialah penelitian oleh (Ratiningsih, dkk.,
2019) pada Gedung Engineering Biotechnology Universitas Jember memperoleh poin
sebanyak 30 poin dengan persentase 38,96% yang demikian menurut GBCI
mendapatkan peringkat gold/emas. Selain itu, pada hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Fatmayati, dkk., 2021) tingkat capaian green building pada Gedung Hotel Kokoon
Banyuwangi adalah 49,505% dengan peringkat silver.
Rumusan Masalah
1) Bagaimana penerapan konsep green building pada aspek manajemen lingkungan
bangunan di proyek pembangunan Gedung Pasar Umum Gianyar berdasarkan
greenship Green Building Council Indonesia (GBCI)?
2) Berapa besar persentase penerapan konsep green building pada aspek manajemen
lingkungan bangunan di proyek pembangunan Gedung Pasar Umum Gianyar
berdasarkan greenship Green Building Council Indonesia (GBCI)?
Tujuan Penelitian
1) Untuk mengukur penerapan konsep green building pada aspek manajemen
lingkungan bangunan di proyek pembangunan Gedung Pasar Umum Gianyar
berdasarkan greenship Green Building Council Indonesia (GBCI).
2) Untuk mengetahui berapa besar persentase penerapan konsep green building pada
aspek manajemen lingkungan bangunan di proyek pembangunan Gedung Pasar
Umum Gianyar berdasarkan greenship Green Building Council Indonesia (GBCI).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang akan dilakukan di
proyek pembangunan Gedung Pasar Umum Gianyar menggunakan acuan Greenship
Rating Tools for New Building Version 1.2 GBCI yang berfokus pada kategori/aspek
Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management/BEM).
Penelitian dilakukan pada saat gedung dalam tahap konstruksi, sehingga tahap penilaian
termasuk dalam tahap Final Assessment (FA). Data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan
cara observasi lapangan dengan cara pengukuran dan pengamatan langsung serta
wawancara dengan pihak Site Manager dan Greenship Professional Proyek Gedung
Pasar Umum Gianyar. Sementara itu data sekunder didapatkan dari pihak kontraktor
utama meliputi gambar kerja, RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat), Bill of Quantity,
dan data pendukung lainnya yang berkaitan dengan kriteria BEM. Selanjutnya hasil
penilaian penerapan green building yang diperoleh berupa poin. Poin tersebut dihitung
untuk mendapatkan persentase. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
∑n
Persentase nilai kategori/aspek BEM = x 100 %
∑l
= …%
Keterangan :
∑n = jumlah nilai aktual kriteria kategori/aspek BEM
∑l = jumlah total nilai maksimum kriteria pada kategori/aspek BEM
Setelah mendapatkan persentase, selanjutnya akan diperoleh peringkat greenship aspek
BEM pada Proyek Pembangunan Gedung Pasar Umum Gianyar berdasarkan GBCI.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penilaian penerapan green building pada aspek manajemen lingkungan bangunan di
proyek pembangunan Gedung Pasar Umum Gianyar memuat hasil berupa analisis uji
kelayakan (eligibility) dan analisis 8 kriteria dari aspek manajemen lingkungan
bangunan/BEM.
Hasil uji kelayakan bangunan telah terpenuhi 6 dari 7 kelayakan. Hasil uji kelayakan
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Uji Kelayakan Bangunan (Eligibility)
VARIABEL MEMENUHI
N ELIGIBILITY
ELIGIBILIT TIDA
O BERDASARKAN GBCI
Y YA K
E1 Memiliki luas gedung minimum
1
2.500 m2.
Ö
E2 Kesediaan data gedung untuk diakses
2 GBC Indonesia terkait proses Ö
sertifikasi.
E3 Fungsi gedung sesuai dengan
peruntukan lahan berdasarkan
3 RTRW/K (penyusunan dan Ö
pemanfaatan ruang/pengembangan
wilayah) setempat.
E4 Kepemilikan AMDAL dan/atau
rencana Upaya Pengelolaan
4
Lingkungan (UKL)/Upaya
Ö
Pemantauan Lingkungan (UPL).
E5 Kesesuaian gedung terhadap standar
5 keselamatan untuk kebakaran. Ö
E6 Kesesuaian gedung terhadap standar
6 ketahanan gempa. Ö
E7 Kesesuaian gedung terhadap standar
7
aksesbilitas difabel.
Ö

1. Minimum Luas Gedung adalah 2.500 m2


Berdasarkan informasi data proyek Pembangunan Pasar Umum Gianyar, Gedung
Pasar Umum Gianyar memiliki total luas gedung perlantai sebagai berikut:
Lantai Basement II : 4.668,00 m2
Lantai Basement I : 4.668,00 m2
Lantai Dasar : 4.704,00 m2
Lantai 1 : 4.909,50 m2
Lantai 2 : 4.323.85 m2
Lantai 3 : 4.323,85 m2
Lantai 4 : 4.298,40 m2
Berdasarkan data diatas, total luas Gedung Pasar Umum Gianyar ialah 31.905,6 m 2.
Sehingga E1 telah memenuhi persyaratan.
2. Kesediaan Data Gedung untuk diakses GBCI Terkait Proses Sertifikasi
Dalam penelitian ini tidak adanya kerjasama dengan pihak GBCI terkait penilaian
dan sertifikasi oleh GBCI, sehingga pada persyaratan kelayakan ini tidak memenuhi
persyaratan.
3. Fungsi Gedung Sesuai Dengan Peruntukan Lahan Berdasarkan RTRW Setempat
Berdasarkan hasil wawancara serta Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Gianyar,
Gedung Pasar Umum Gianyar telah memenuhi syarat fungsi dan lokasi gedung
berada pada wilayah pengembangan. Maka E3 memenuhi.
4. Kepemilikan AMDAL dan/atau Rencana UKL/UPL
Berdasarkan hasil wawancara dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan, Gedung Pasar Umum Gianyar telah
memiliki surat kepemilikan AMDAL dan UKL/UPL. Sehinggaa E4 memenuhi.
5. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Keselamatan untuk Kebakaran
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan secara langsung di lapangan, Gedung
Pasar Umum Gianyar telah menerapakan standar keselamatan untuk kebakaran baik
indoor maupun outdoor, hal ini terlihat adanya sistem proteksi dari kebakaran di
setiap lantai gedung dan di luar gedung.
6. Kesesuaian Terhadap Standar Ketahanan Gempa
Berdasarkan hasil wawancara, Gedung Pasar Umum Gianyar telah menerapkan
sistem ketahanan gempa pada struktur bangunannya.
7. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Aksesbilitas Difabel
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung di proyek pembangunan
Gedung Pasar Umum Gianyar telah menyediakan fasilitas aksesbilitas difabel
meliputi toilet khusus difabel, lift, serta ramp yang menuju pintu utama khusus
difabel.
Manajemen Lingkunan Bangunan (BEM), kriteria prasyarat telah memenuhi kriteria
dan kriteria kredit lainnya telah terpenuhi sebanyak 3 poin (Tabel 2).
Tabel 4. 1. Rekap Penilaian Kategori Manajemen Lingkungan Bangunan (BEM)
N Poin
Kriteria Manajemen Lingkungan Bangunan Poin
O Maks.
BEM P Dasar Pengelolaan Sampah P P
1 BEM 1 GP Sebagai Anggota Tim Proyek 1 1
2 BEM 2 Polusi dari Aktivitas Konstruksi 2 2
3 BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut - 2
4 BEM 4 Sistem Komissioning yang Baik dan Benar - 3
5 BEM 5 Penyerahan Data Green Building - 2
6 BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out - 1
7 BEM 7 Survei Pengguna Gedung - 1
Total Nilai Kategori BEM 3 13
Persentase 23% 100%

1. GP Sebagai Anggota Tim Proyek (BEM 1)


Pada kriteria kredit yang pertama, terdapat 1 tolok ukur yang memiliki 1 poin yaitu
melibatkan minimal seorang tenaga ahli yang sudah bersertifikat Greenship
Professional (GP), yang bertugas untuk memandu proyek hingga mendapatkan
sertifikasi Greenship. Berdasarkan hasil wawancara, pada Proyek Pembangunan
Pasar Umum Gianyar, selama proses perencanaan dan pelaksanaan proyek ini telah
melibatkan tenaga ahli Greenship Professional (GP). Pada kriteria ini, Proyek
Pembangunan Pasar Umum Gianyar mendapatkan 1 (satu) poin.
2. Polusi dari Aktivitas Konstruksi (BEM 2)
Pada kriteria kredit kedua ini yaitu Polusi dari aktivitas konstruksi memiliki 2
tolok ukur yang masing-masing memiliki 1 poin. Diantaranya ialah :
a. Limbah padat, dengan tolak ukur menyediakan area pengumpulan, pemisahan,
dan sistem pencatatan. Pencatatan dibedakan berdasarkan limbah padat yang
dibuang ke TPA, digunakan kembali, dan didaur ulang oleh pihak ketiga.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan, proyek
pembangunan Pasar Umum Gianyar telah menyediakan tempat pemilahan,
pengumpulan serta sistem pencatatan limbah padat konstruksi. Maka untuk tolok
ukur ini mendapatkan 1 (satu) poin.
b. Limbah cair, dengan tolak ukur menjaga kualitas seluruh bangunan air yang
timbul dari aktivitas konstruksi agar tidak mencemari drainase kota. Berdasarkan
hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan, pada proyek
pembangunan Pasar Umum Gianyar terdapat pengolahan limbah cair
menggunakan bio septic tank. Untuk itu kriteria ini pada proyek Pasar Umum
Gianyar mendapatkan 1 (satu) poin.
3. Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut (BEM 3)
Kriteria ini terdapat 2 tolok ukur yang memiliki 1 poin untuk setiap tolok ukur. Hal
ini bertujuan untuk mendorong manajemen kebersihan dan sampah secara terpadu
sehingga mengurangi beban TPA. Berdasarkan hasil wawancara, owner proyek
Gedung Pasar Umum Gianyar telah memiliki rencana untuk melakukan kerjasama
dengan pihak ketiga untuk pengelolaan sampah tingkat lanjut untuk mengolah
limbah organik dan anorganik. Maka dari itu, dikarenakan kriteria ini dilakukan
setelah pasca konstruksi, maka untuk kriteria ini, Pasar Umum Gianyar mendapatkan
0 (nol) poin.
4. Sistem Komisioning yang Baik dan Benar (BEM 4)
Pada kriteria ini terdapat 2 tolok ukur yang memiliki 2 poin untuk kriteria pertama, 1
poin untuk kriteria kedua. Berdasarkan hasil wawancara, untuk tolok ukur 1 Proyek
Pasar Umum Gianyar telah berencana untuk melakukan tes komissioning tetapi tidak
mengacu atau berpedoman pada GBCI, tetapi mengacu pada SE86 yang sudah
terjadwal. Maka dari itu, untuk tolok ukur pertama, proyek Pasar Umum Gianyar
mendapatkan 0 (nol) poin. Kemudian untuk tolok ukur kedua yaitu memastikan
measuring adjusting instrument terkait proper komissioning, pada Proyek
pembangunan Pasar Umum Gianyar juga mendapatkan 0 poin dikarenakan proses
komissioning tidak mengacu pada GBCI.
5. Penyerahan Data Green Building (BEM 5)
Pada kriteria ini terdapat 2 tolok ukur yang masing-masing memiliki 1 poin..
Berdasarkan hasil wawancara, pada tolok ukur pertama yaitu menyerahkan data
implementasi green building sesuai dengan form dari GBCI, proyek Pasar Umum
Gianyar tidak melakukan penyerahan data green building pada pihak GBCI dan tidak
bekerja sama dengan GBCI terkait dengan sertifikasi yang dilakukan di proyek
Gedung Pasar Umum Gianyar. Sehingga pada kriteria ini, proyek pasar umum
mendapatkan 0 poin. Kemudian untuk tolok ukur kedua, yaitu memberi pernyataan
bahwa pemilik gedung akan menyerahkan data implementasi green building dari
bangunannya dalam kurun waktu 12 bulan setelah tanggal sertifikasi kepada GBCI
dan suatu pusat data energi Indonesia yang akan ditentukan kemudian, proyek
Gedung Pasar Umum Gianyar juga tidak bekerja sama dengan GBCI dalam
pelaksanaan sertifikasi green building. Sehingga untuk tolak ukur ini mendapatkan 0
(nol) poin.
6. Kesepakatan Dalam Melakukan Aktivitas Fit Out (BEM 6)
Pada kriteria ini terdapat 1 tolok ukur yang memiliki 1 poin. Berdasarkan hasil
wawancara, Proyek Gedung Pasar Umum Gianyar sudah merencanakan prinsip
green building saat fit out gedung. Sehingga pada kriteria ini berkaitan pada pasca
kosntruksi Gedung Pasar Umum Gianyar. Maka dari itu, untuk kriteria ini
mendapatkan 0 (nol) poin.
7. Survei Pengguna Gedung (BEM 7)
Pada kriteria ini, berdasarkan hasil wawancara, proyek Pasar Umum Gianyar belum
merencanakan untuk melakukan pengukuran kenyamanan pengguna gedung melalui
survei yang baku terhadap pengaruh desain dan sistem pengoperasian gedung
dikarenakan berkaitan dengan pasca konstruksi gedung dan pengelolaan gedung oleh
owner setelah gedung dioperasikan. Pada kriteria ini, Proyek Pasar Umum Gianyar
mendapatkan 0 (nol) poin.

Perolehan poin yang didapatkan Proyek Pembangunan Pasar Umum Gianyar dalam
menerapkan konsep green building pada aspek BEM dapat menggunakan persamaan
sebagai berikut:
∑n
Persentase nilai pada aspek BEM = x 100 %
∑l
3
= x 100 %
13
= 23,07%
Keterangan :
∑n = jumlah nilai aktual kriteria kategori/aspek BEM
∑l = jumlah total nilai maksimum kriteria pada kategori/aspek BEM
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan, Proyek Pembangunan Gedung Pasar Umum
Gianyar telah menerapkan konsep green building pada aspek Manajemen Lingkungan
Bangunan/BEM sebesar 23,07% sehingga belum memenuhi kriteria peringkat sesuai
dengan Greenship Rating Tools For New Building Version 1.2 GBCI. Maka masih
diperlukannya beberapa rekomendasi teknis untuk mencapai peringkat minimum yaitu
bronze dengan persentase poin (35%-46%).

SIMPULAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan rumusan masalah yang dibuat dapat disimpulkan bahwa
penerapan green building pada kategori/aspek Manajemen Lingkungan Bangunan
(Building Environment Management/BEM) pada Proyek Pembangunan Pasar Umum
Gianyar adalah sebagai berikut:
1. Penerapan green building pada kategori kategori/aspek Manajemen Lingkungan
Bangunan (Building Environment Management/BEM) pada Proyek Pembangunan
Pasar Umum Gianyar telah memenuhi 1 kriteria prasyarat dan 2 kriteria kredit
dengan memperoleh 3 poin dari 13 poin maksimum dimana persentase penerapan
sebesar 23%. Adapun 3 kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
a. Penerapan kriteria BEM P pada proyek pembangunan Gedung Pasar Umum
Gianyar yaitu adanya fasilitas untuk pemilahan dan pengumpulan sampah sejenis
sampah rumah tangga (UU No. 18 Tahun 2008) berdasarkan jenis organik,
anorganik, dan B3. Sehingga untuk kriteria prasyarat sudah terpenuhi.
b. Penerapan kriteria BEM 1 pada proyek pembangunan Pasar Umum Gianyar
terpenuhi karena melibatkan tenaga ahli yang sudah bersertifikat Greenship
Professional (GP), yang bertugas untuk memandu proyek sehingga mendapatkan
sertifikat greenship. Sehingga pada tolok ukur ini memperoleh 1 poin.
c. Penerapan kriteria BEM 2 pada proyek pembangunan pasar umum gianyar
terpenuhi karena adanya manajemen sampah konstruksi yang terdiri atas limbah
padat dan limbah cair. Sehingga pada tolok ukur mendapatkan 2 poin.
2. Hasil peniliaian yang telah dilakukan berdasarkan acuan Greenship for New Building
Version 1.2. bahwa proyek pembangunan Gedung Pasar Umum Gianyar telah
menerapkan green building pada Aspek Manajemen Lingkungan Bangunan
(Building Environment Management/BEM) dengan nilai 3 poin atau setara dengan
23,07%. Berdasarkan hasil nilai dan persentase tersebut, pelaksanaan konstruksi
Gedung Pasar Umum Gianyar belum memenuhi kriteria peringkat sesuai dengan
Greenship Rating Tools For New Building Version 1.2 GBCI.
Saran
Saran yang yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Diperlukan rekomendasi teknis untuk beberapa kriteria greenship pada Gedung Pasar
Umum Gianyar guna mencapai rating/peringkat penerapan green building pada
aspek manajemen lingkungan bangunan, yakni :
a. Kriteria Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut (BEM 3)
Rekomendasi ini dilakukan pada saat pasca konstruksi atau gedung sudah
beroperasi. Hal ini dilakukan dengan cara memastikan adanya keberadaan
instalasi pengolahan limbah organik maupun anorganik apabila dilakukan secara
mandiri. Kemudian bila bekerja sama dengan pihak ketiga maka adanya
kerjasama pihak pemilik gedung dengan pihak ketiga yang secara jelas
menyebutkan bahwa keseluruhan metode yang baik dan benar dari pengelolaan
sampah.
b. Kriteria Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out (BEM 6)
Rekomendasi ini perlu dilakukan saat pasca konstruksi dan gedung sudah
beroperasi dengan cara membuat perjanjian dengan penyewa gedung (tenant)
serta mengelurkan fit out guidance seperti penggunaan kayu bersertifikat,
pelaksanaan pelatihan, serta manajemen indoor air quality (IAQ) oleh pemilik
gedung.
c. Kriteria Survei Pengguna Gedung (BEM 7)
Rekomendasi ini perlu dilakukan saat pasca konstruksi dan gedung sudah
beroperasi dengan cara bahwa pemilik gedung akan mengadakan survei suhu dan
kelembapan paling lambat 12 bulan kepada lingkup responden survei meliputi
penyewa (tenant), dan pengunjung. Tidak termasuk staf building maintenance
untuk mengetahui performa gedung.
Rekomendasi teknis ini dilakukan guna nilai poin pada kriteria kredit dapat
bertambah dan mencapai predikat/rating greenship saat dilakukan
penilaian/sertifikasi di Gedung Pasar Umum Gianyar kedepannya.
2. Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai penilaian penerapan green
building pada Gedung Pasar Umum Gianyar pada aspek manajemen lingkungan
bangunan/BEM di tahap pasca konstruksi untuk penyempurnaan penilaian pada
kriteria yang belum bisa di evaluasi dalam tahap konstruksi agar mendapatkan poin
dan nilai yang lebih baik sehingga mendapatkan peringkat berdasarkan GBCI.

DAFTAR PUSTAKA

Fatmayati, dkk. (2021). Analisis Tingkat Capaian Green Building Berdasarkan


Greenship untuk Bangunan Baru Versi 1.2 (Studi Kasus: Hotel Kokoon
Banyuwangi). Journal of Applied Civil Engineering and Infrastructure
Technology (JACEIST), Vol.2 No.1 :27-34.
GBCI. (2020). Green Building Council Indonesia. Dipetik Agustus 30, 2020, dari
http://www.gbcindonesia.org
Pemerintah Kabupaten Gianyar. (2012). Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor
16 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Gianyar Tahun 2012-2032.
Pemerintah Republik Indonesia. (2012). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
Ratiningsih, dkk. (2019). Penilaian Kriteria Green Building Pada Pembangunan Gedung
IsDB Project Berdasarkan Skala Indeks Menggunakan Greenship Versi 1.2.
(Studi Kasus: Gedung Engineering Biotechnology Universitas Jember).
BERKALA SAINSTEK, VII (2), 59-66.

You might also like