You are on page 1of 12

KANTOR SEWA DI PEKANBARU

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

M. Arseli Epriga1), Pedia Aldy2) dan Mira Dharma Susilawati3)


1)
Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2)3)
Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas KM 12.5 Pekanbaru Kode Pos 28293
email: muhammadriga80@yahoo.com

ABSTRACT

Pekanbaru is the capital of Riau province which became one of the provinces whose
economic growth is very rapid. From a small economic sector even to business and foreign
investors are in Pekanbaru. Pekanbaru also has become a destination town of investors both from
within the country and also abroad have been widely developed in Pekanbaru. However the
facilities and space requirements to support the economy so is slightly. Therefore, the rental office
is becoming one of the alternatives for developing the economic sector in Pekanbaru. In the design
of the rental office, applied design approach emphasizes the principles of green architecture with
the aim of building that is designed into the building to minimize bad influence on the environment,
nature, and human and produce a better and more healthy. However, to support this design is also
applied in the concept of "integrated green office" which is a concept with a combination of some of
the supporting elements of green architecture in the form of orientation of the sun, the air,
environment, footprint and also the structure will be a unified in whole of the building. Furthermore
by applying green architecture design strategies according to Alison G. Kwok form of: (1) Envelope
relating to scoper building; (2) Lighting associated with exposure; (3) Cooling associated with
refrigerant; (4) Energy production relating to energy production; (5) Water and waste associated
with water using. From all that it will make the design of the rental office building is becoming
environmentally friendly, save energy, healthy and also good for the environment, the using and
also for the building it self. With site area is 3.2 ha and building area 49.383,74 M2.

Keywords: Rental office. Green Architecture, Integreted Green Office, Design Strategy Alison G.
Kwok

1. PENDAHULUAN Pertimbangan akan berbagai kemudahan yang


Pekanbaru merupakan ibukota Provinsi didapatkan bila menyewa kantor semakin
Riau yang mana menjadi salah satu provinsi menambah kecenderungan perusahaan untuk
yang pertumbuhan ekonominya sangat pesat. menyewa kantor.
Berbagai sektor ekonomi berkembang di Sesuai dengan sifat dari suatu
daerah tersebut. Mulai dari perkebunan, kehidupan masyarakat urban modern yang
minyak, real estate, wisata kuliner, pusat memiliki mobilitas tinggi, dan kehidupan
perbelanjaan, traveling hingga usaha kecil sehari-hari yang menuntut efisiensi,
menengah dan kerajinan lainnya terus tumbuh fleksibilitas, dan efektivitas, mengakibatkan
dan berkembang. banyak bangunan, khususnya bangunan
Ada saatnya sebuah perusahaan perkantoran yang tidak memperhitungkan
menghendaki untuk menempati sebuah pemakaian energi listrik. Kesalahan tersebut
bangunan yang baru dan perusahaan- menjadi sangat pelik, ketika dalam masa
perusahaan yang barupun memerlukan tempat krisis energi dan ekonomi ini, diperparah
untuk melaksanakan usahanya. Untuk itu ada dengan rusaknya lingkungan sekitar, yang
dua pilihan dalam pemenuhan kebutuhan akan akan berimbas pada pemanasan global.
tempat yang dapat dijadikan kantor, yaitu Apalagi bangunan adalah penghasil terbesar
membangun sendiri atau menyewa. lebih dari 30% emisi global karbon dioksida
JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 1
sebagai salah satu penyebab pemanasan Berdasarkan permasalahan yang
global. dipaparkan pada perancangan kantor sewa di
Untuk itu muncul adanya tema Pekanbaru, maka tujuan dari skripsi ini
arsitektur hijau (green architecture) yaitu adalah:
pendekatan perencanaan arsitektur yang 1. Menerapkan konsep integrated green
berusaha meminimalisirkan pengaruh buruk office yang tepat ke dalam perancangan
baik pada kesehatan manusia dan lingkungan. kantor sewa.
Tema ini juga memberi kontribusi pada 2. Menerapkan strategi Alison G. Kwok yang
masalah lingkungan khususnya mengatasi tepat ke dalam bangunan kantor sewa
pemanasan global. Sehingga dengan tema sehingga menunjang dari arsitektur hijau.
arsitektur hijau (green architecture) ini 3. Menerapkan sistem struktur yang tepat
memiliki beberapa manfaat diantaranya untuk bangunan tinggi kantor sewa
bangunan lebih tahan lama, hemat energi, tersebut dan juga sekaligus mendukung
perawatan bangunan lebih minimal, lebih dari arsitektur hijau.
nyaman ditinggali, serta lebih sehat bagi
penghuni. 2. METODE PERANCANGAN
Bangunan tinggi kantor sewa A. Paradigma
memerlukan rancangan yang memaksimalkan Dalam perancangan kantor sewa di
penggunaan energi alami namun tetap Pekanbaru ini dibutuhkan paradigma
kondusif untuk bekerja. Sistem penghawaan perancangan untuk menemukan pemecahan
dan pencahayaan yang ditinjau dari fasade masalah, adapun paradigma perancangan
bangunan merupakan aspek penelitian utama kantor sewa ini sebagai berikut:
sebagai rangkaian rancangan hemat energi 1. Perancangan dengan pendekatan arsitekur
pada bangunan tinggi kantor sewa. Oleh hijau, yang dimaksud arsitektur hijau
sebab itu perancangan kantor sewa yang akan adalah proses dalam perancangan sebuah
di jelaskan dalam tulisan ini dengan judul bangunan dengan memanfaatkan sumber
Kantor Sewa di Pekanbaru dengan daya manusia yang memperhatikan
Pendekatan Arsitektur Hijau akan kondisi lingkungan alam sekitar sehingga
menerapkan konsep perancangan integrated terwujudlah keselarasan antara bangunan
green office. Yang mana akan lebih dan lingkungan yang ramah lingkungan
memaksimalkan fungsi dari arsitektur hijau dan hemat energi sehingga menjadikan
tersebut kedalam bangunan kantor sewa, baik bangunan tersebut sebagai bangunan sehat
berupa elemen-elemen yang menunjang baik untuk lingkungan sekitar, pengguna
arsitektur hijau, lingkungan sekitar dan juga bangunan dan juga bangunan itu sendiri.
faktor pendukung lainnya sehingga 2. Perancangan menggunakan prinsip dan
memenjadi satu kesatuan yang utuh. strategi Alison G. Kwok dalam arsitektur
hijau, antara lain adalah:
Beberapa permasalahan yang akan a. Insulation material berkaitan dengan
dijawab dari perencanaan kantor sewa di pelingkup ruangan
Pekanbaru ini adalah: b. Lighting berkaitan dengan pencahayaan
1. Bagaimana menerapkan konsep integrated baik secara alami maupun secara
green office ke dalam perancangan buatan
bangunan kantor sewa tersebut? c. Cooling berkaitan dengan pendingin
2. Bagaimana menerapkan strategi Alison G. d. Energy production berkaitan dengan
Kwok yang tepat ke dalam dalam produksi energi
perancangan kantor sewa? e. Water and waste berkaitan dengan
3. Bagaimana struktur yang tepat untuk pemanfaatan air dan sampah
bangunan kantor sewa ini dan juga
sekaligus mendukung dari arsitektur hijau B. Langkah-Langkah Perancangan
tersebut? Langkah-langkah dalam melakukan
perancangan adalah:

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 2


1. Survey. terarah mulai dari penempatan lokasi yang
2. Analisa site. baik, penzoningan ruang, hingga menerapkan
3. Analisa pengguna. konsep arsitektur hijau dan orientasi massa
4. Menentukan program ruang. bangunan terhadap lingkungan disekitar site.
5. Penzoningan. 3. Analisa Pengguna
6. Penggunaan konsep Integreted Green Bertujuan untuk menentukan ruang-ruang
Office pada perancangan kantor sewa berdasarkan kegiatan penggunanya, dengan
di Pekanbaru. adanya analisa pengguna dapat dibuat ruang
7. Menentukan tatanan massa yang yang berbeda sesuai dengan sifatnya sehingga
sesuai dengan prinsip Alison G. Kwok ruang-ruang memiliki penempatan yang lebih
dan juga konsep. efisien.
8. Menentukan bentukan massa. 4. Program Ruang
9. Menentukan landscape. Pada perancnagan kantor sewa ini maka
10. Menentukan struktur bangunan yang program ruang dapat dibedakan menjadi
tepat untuk perancangan kantor sewa beberapa bagian, diantaranya:
tersebut. a) Ruang kantor sewa
11. Menentukan sirkulasi. b) Ruang penerima
12. Mengaplikasikan sistem utilitas pada c) Ruang pengelola
perancangan kantor sewa. d) Perbankan
13. Merancang Hasil Desain. e) Ruang penunjang
f) Ruang kelompok
C. Prosedur Perancangan g) Ruang servis
Prosedur perancangan Kawasan Wisata h) Sirkulasi
Arena Pacu Jalur di Kuantan Singingi adalah 5. Penzoningan
sebagai berikut: Konsep penzoningan yang digunakan
1. Survey adalah penzoningan pembagian zona secara
Merupakan langkah awal dalam fungsi pada perancangan, yaitu:
menentukan lokasi perancangan yang sesuai a) Zona Publik
dengan peraturan kota setempat dan juga b) Zona Semi Publik
menunjang dalam perancangan kantor sewa c) Zona Privat
tersebut. d) Zona Hijau
2. Analisa Site e) Zona Servis
Dalam prosedur perancangan analisa site 6. Konsep Kawasan
dilakukan untuk mengetahui beberapa aspek Kosep yang digunakan dalam
penting yang ada dilingkungan site sebelum perancangan ini adalah Integrated Green
perancangan kantor sewa, seperti: Office, yang mana konsep ini merupakan
a) Lokasi perpaduan antara beberapa elemen
b) Kondisi dan potensi site diantaranya iklim, orientasi matahari,
c) Peraturan sirkulasi udara, lingkungan dan juga material
d) Kriteria yang digunakan sehingga menjadi satu
e) Batas-batas site kesatuan yang utuh dan juga menjadikan
f) View bangunan ini menjadi bangunan yang sehat,
g) Prasarana baik untuk pengguna bangunan, lingkungan
h) Sirkulasi sekitar site maupun bangunan itu sendiri. Dan ditunjang
i) Orientasi matahari dengan prisip arsitektur hijau Alison G.
j) Arah angin Kwok.
k) Kebisingan 7. Tatanan Massa
Dalam hal ini analisa site sangat Tatanan masa dirancang dengan
dibutuhkan dalam prosedur perancangan mengikuti pola site agar lebih hemat dalam
karena dengan menganalisa site dapat pengolahan tapak untuk perancangan tersebut
mengarahkan desain kantor sewa yang lebih dan juga menyesuaikan dengan konsep

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 3


Integreted Green Office dan juga prinsip D. Bagan Alur
strategi Alison. Diantaranya lighting dan juga
cooling.
8. Bentukan Massa
Bentuk massa dibuat sesuai dengan
strategi Alison G. Kwok dan juga mengacu
kepada konsep untuk menunjang arsitektur
hijau yang lebih menyesuaikan dengan
lingkungan dan iklim sekitar.
9. Landscape
Lansekap pada perancangan ini bertujuan
untuk membagi antara fungsi bangunan dan
juga menempatkan vegetasi, kolam,
pedestrian dan mainentrence agar bangunan
dapat memaksimalkan sirkulasi udara yang
sejuk kedalam bangunan dan juga merupakan
estetika dari bangunan.
10. Struktur
Struktur yang digunakan dalam
perancangan ini adalah struktur flat slab.
Yang mana struktur flat slab dapat menunjang
dari arsitektur hijau yang mana dapat Gambar 2.1. Bagan Alur Perancangan
menghemat tinggi dari lantai ke lantai yang Sumber: Hasil Analisis
lainnya.
11. Sirkulasi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sirkulasi dibagi menjadi 2 yaitu sirkulasi A. Lokasi Perancangan
pejalan kaki dan juga sirkulasi kendaraan. Lokasi perancangan kantor sewa ini
Sirkulasi kendaraan dibuat dengan berada di jalan Datuk Setia Maharaja, Parit
menggunakan satu pintu masuk agar lebih Indah, Sudirman kota Pekanbaru sesuai
mudah dalam pengamanannya. Sedangkan dengan RAPERDA RTRW kota Pekanbaru
pejalan kaki mengikuti bentuk bangunan tahun 2014. Tapak ini mempunyai luas + 3.2
maupun bentukan site. hektar. Di lokasi site tersebut sesuai dengan
12. Utilitas peraturan pemerintah daerah kota Pekanbaru,
Utilitas dalam perancangan kantor sewa koofesien dasar bangunan (KDB) maksimal
ini lebih mengacu pada konsep arsitektur 60%. Dan koofesien lantai bangunan (KLB)
hijau dan juga penerapan strategi Alison yaitu adalah 7. Ketinggian bangunan maksimal 53
energy production dan juga water and waste. meter.
13. Hasil Desain
Setelah melakukan proses tahapan diatas
maka dihasilkanlah desain perancangan
Kantor Sewa di Pekanbaru dengan
Pendekatan Arsitektur Hijau.

Gambar 3.1.Lokasi Perancangan


Sumber: Hasil Analisis

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 4


B. Program Ruang 3. Zona privat, merupakan zona terbatas yang
Tabel 3.1. Total Luasan Program Ruang hanya orang-orang yang menggunakan
LUAS ruang itu saja yang diperbolehkan
Total mengaksesnya dan bersifat tertutup dan
NO AREA Luas Sirkulasi
Luas privasi. Berisikan ruangaan kantor sewa,
(m2) (30%)
(m2) pengelola.
Area 4. Zona hijau, dirancang seperti taman dan
1862.8 558.84 2421.64
1 Penerima open space.
Area 5. Zona service, merupakan zona untuk
Kantor 14121.8 6052.2 20174 maintenance bangunan.
2 Sewa
Area
346.85 104.055 450.905
3 Pengelola
4 Area BANK 345.56 103.695 449.345
Area
77.64 23.292 100.932
5 Keamanan
Area
4172 1251.6 5423.6
6 Penujang
Area
1029 308.7 1337.7
7 Servis
Gambar 3.2. Penzoningan
8 Toilet 140.86 42.258 183.118 Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
Area
4585 1375.5 5960.5
8 Berkumpul D. Konsep Perancangan
Area Adapun konsep perancangan yang akan
1908 572.4 2480.4
9 Sirkulasi digunakan dalan perancangan kantor sewa ini
10 Area Luar 8002 2400.6 10401.6 adalah Integreted Green Office, yang mana
Total konsep tersebut merupakan perpaduan antara
36591.51 12793.14 49383.74
Keseluruhan beberapa elemen yang ada diantaranya iklim,
Sumber: Analisa Pribadi orientasi matahari, sirkulasi udara, lingkungan
dan juga material yang digunakan akan
C. Penzoningan menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga
Penzoningan dilakukan dengan tujuan menjadikan bangunan yang baik dan sehat.
untuk memisahkan kegiatan yang bersifat Dan juga ditunjang dengan penggunaan
publik, semi publik, privat dan ruang hijau. strategi Alison untuk memaksimalkan
Selain itu penzoningan ini disesuaikan dengan integrated green office tersebut.
tingkat kebisingan dan aktivitas guna Adapun penerapan konsep terhadap
mempermudah perletakan ruang sesuai perancangan kantor sewa ini menurut strategi
dengan sifat ruangnya dan juga penzoningan Alison G. Kwok adalah sebagai berikut:
tersebut harus sesuai dengan keadaan 1. Envelope : berkaitan deng pelingkup
lingkungan sekitar yang mendukung ruang. Yang berfungsi menghambat
penerapan arsitektur hijau dan mengikuti pola transfer energy panas melalui pelingkup
site yang telah ditentukan. ruang.
1. Zona publik, merupakan zona yang dapat a. Insulation Materia, yang mana
dimasuki oleh semua orang. Berisikan penerapan ini hanya diterapkan pada
parkir, swalayan, perpustakaan, dll. ruangan tertentu saja. Diantaranya
2. Zona semi publik, merupakan zona yang ruang kantor sewa, ballroom,
dapat dimasuki oleh beberapa orang saja conference room dan lainnya.
yang di kehendaki dan memiliki
kepentingan untuk mengakses ruangan
tersebut. Berisikan ballroom, conference
room, dll.

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 5


Gambar 3.6. Pengelompokan Daylight Zoning
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)

b. Internal Reflectances, merupakan


penggunaan material-material untuk
pemantulan cahaya ke dalam
Gambar 3.3. Pelingkup Ruangan Kantor Sewa
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
bangunan. Sehingga dengan pemilihan
material yang baik berupa warna
b. Double Envelope, penerapannya di maupun material pelingkup yang tepat
aplikasikan disebelah barat untuk akan membantu untuk pencahayaan
mengantisipasi panas matahari sore. yang dibutuhkan dalam bangunan
sesuai dengan kebutuhannya.

Gambar 3.7. Warna Putih Pada Dinding Kantor


Gambar 3.4. Pelingkup Bangunan Kantor Sewa Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
c. Toplighting, merupakan pencahayaan
c. Green roof, ditempatkan di beberapa yang terdapat dari atas bangunan.
lantai yang juga menjadi sirkulasi
pada ruang satu keruang yang lainnya.

Gambar 3.8. Penerapan Toplighting


Gambar 3.5. Green Roof pada Bangunan Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
1. Lighting : berkaitan dengan pencahayaan d. Shading device, merupakan
Berfungsi untuk penerangan bangunan permukaan yang digunakan untuk
baik secara alami maupun buatan. menghalangi cahaya matahari.
a. Daylight Zoning, pengelompokan
untuk kebutuhan pencahayaan yang
sama.

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 6


Gambar 3.12. Penerapan Photovoltaic
Gambar 3.9. Penerapan Shading Device Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
4. Water and waste : berkaitan dengan air
e. Side lighting dan lighting shelves, dan sampah. Memanfaatkan air hujan
merupakan pencahayaan dari samping adalah cara kedua untuk menghemat
dan juga terdapat penghalang sinar energi dalam desain kantor sewa ini.
matahari. a. Water reuse and recyle

Gambar 3.10. Penerapan Sidelighting dan


Lighting Shelves
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
2. Cooling : berkaitan dengan pendinginan.
a. Croos ventilation, Merupakan sistem Gambar 3.13. Skema Air Hujan
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
ventilasi yang membawa udara segar
dari luar kedalam bangunan dan
membawa udara dari panas dari dalam b. Pervious Surfaces, Merupakan
ke luar bangunan. permukaan yang memungkinkan air
hujan masuk kedalam tanah dan
mengalir lebih kedalam lagi.

Gambar 3.11. Penerapan Croos Ventilation


Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
Gambar 3.14. Penerpan Pervious Surfaces
3. Energy production : berkaitan dengan Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
produksi energy. Yang mana menjadi
salah satu yang sangat penting pada c. Bioswales, merupakan vegetasi yang
bangunan adalah penghematan energi dan terletak di sekitar aliran air dangkal
juga produksi energi. terbuka bertujuan untuk penyaring dan
a. Photovoltaic, yang mana akan menjadi memperlambat aliran air permukaan.
lebih hemat dikarenakan panas yang
dihasilkan oleh matahari akan diserap
oleh photovoltaic dan merubahnya
menjadi energi listrik.

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 7


2. Bentukan Massa
Bentukan massa ini dilakukan untuk
mendapatkan bentukan yang sesuai
dengan konsep integrated green office.
Yang mana lebih menyesuaikan terhadap
lingkungan, alam, matahari, udara,
kebisingan, tapak sehingga menjadi
Gambar 3.15. Penerpan Bioswales bangunan yang seutuhnya dan juga
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015) menjadi bangunan yang sehat, ramah
lingkungan dan juga hemat. Ditambah
d. Retentions Ponds, adalah kolam yang dengan menerapkan arsitektur hijau yang
digunakan untuk mengontrol dan menjadi rujukan adalah strategi Alison G.
menghilangkan polutan dari air dalam Kwok dalam perancangan kantor sewa
site. Fungsi umum adalah menangkap tersebut.
menyimpan, membersihkan dan
memperlambat aliran air dan
memungkinnya meresap ke dalam
tanah.

Gambar 3.16. Penerpan Retentions Ponds


Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
Gambar 3.18. Bentuk Bangunan (Fasad)
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
E. Massa
1. Tatanan massa F. Landscape
Bentukan tatanan massa bangunan Untuk ruang luar dalam perancangan
kantor sewa ini di transformasikan sesuai kantor sewa ini disesuaikan dengan fungsi
dengan konsep. Yang mana menyesuaikan dan konsep agar dapat menyatu dengan
terhadap fungsi ruang, tapak, orientasi bangunan. Ruang luar terdiri dari:
matahari, sirkulasi udara, kebisingan dan 1. Ruang Terbuka Hijau, fungsi dari
juga mengikuti bentukan tapak. ruang terbuka hijau tersebut adalah
sebagai pengatur iklim makro di sekitar
bangunan.

Gambar 3.17. Tahap Pembentukan Massa


Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
Gambar 3.19. Ruang Terbuka Hijau
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 8


2. Kolam, didesain pada ruang luar G. Struktur
banguna ini memiliki fungsi yaitu untuk Untuk sistem struktu pada perancangan
penampungan air hujan. Namun selain kantor sewa ini menggunakan beberapa
untuk menampung air hujan tersebut sistem yang digunakan. Adapun sistemnya
difungsi kan juga untuk memisahkan adalah:
sirkulasi pejalan kaki, menjadi penunjuk 1. Sistem struktur basement
arah pejalan kaki dan juga sebagai estetika Sistem struktur untuk basement
untuk landscape. menggunakan sistem drop slab. Yang
mana struktur tersebut tidak menggunakan
sloof yang mana seperti kebanyakan
struktur lainnya, namun cukup dengan
mempertebal plat lantai berkisar antara40-
50 cm untuk bentang kolom 10 m.
2. Sistem struktur bangunan
Untuk sistem struktur bangunan,
perancangan kantor sewa ini
Gambar 3.20. Kolam Pada Landscape Bangunan
menggunakan sistem struktur flat slab.
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015) Yang mana struktur flat slab merupakan
struktur beton tanpa menggunakan balok.
3. Pedestrian, yang disediakan untuk Struktur flat slab lebih menguntungkan
pejalan kaki dari area parkir pengunjung karena ceiling atau jarak antara lantai bisa
menuju bangunan pendukung dan tinggi, instalasi kabel dan pipa tidak lagi
memisahkan bangunan. terhambat oleh balok.

Gambar 3.21. Pedestrian


Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)

4. Parkir, terbagi menjadi 2 yaitu parkir


utama yang berada di basement bangunan
utama dan parkir pengunjung yang berada
di luar atau di depan bangunan
pendukung.

Gambar 3.23. Bentuk Stuktur Flat Slab


Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)

H. Sirkulasi
Parkir Mobil Pengunjung
1. Sirkulasi Ruang Dalam
Parkir Motor Pengunjung a. Sistem sirkulasi horizontal, yang
mana sistem ini mengikuti bentuk
Gambar 3.22. Parkir Pengunjung
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)
ruangan dan juga bangunan untuk
mencapai keruang dalam dengan
sirkulasi melalui koridor.

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 9


b. Sistem sirkulasi ruang vertikal, sirkulasi untuk pengguna bangunan
menggunakan lift dan juga tangga pendukung.
dan tangga darurat sebagai
penghubung antar lantai.
Lift pengguna
Tangga darurat

Sirkulasi Kendaraan Bangunan Pendukung


Sirkulasi Kendaraan Kantor Sewa
Gambar 3.26. Sirkulasi Kendaraan
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015)

Gambar 3.24. Sirkulasi Ruang Dalam Sirkulasi kendaraan untuk


Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015) pengguna kantor sewa menggunakan
parkir di basement pada bangunan
2. Sirkulasi ruang luar kantor sewa. Dan juga terdapat drop
Untuk sirkulasi ruang luar pada off pada bagian depan bangunan
perancangan kantor sewa ini adalah kantor sewa tersebut. Pintu keluar dari
sebagia berikut: basement terdapat di sebelah kiri
a. Pejalan Kaki bangunan utama.
Untuk sirkulasi pejalan kaki
menuju bangunan dibuat terarah dan 4. KESIMPULAN DAN SARAN
mudah dimengerti. Sistem yang A. Kesimpulan
digunakan untuk pejalan kaki dibuat Dari hasil perancangan kantor sewa di
mengikuti site dengan pola linear. Pekanbaru dengan pendekatan arsitektur
Sirkulasi pejalan kaki juga terdapat di hijau. Maka dapat di ambil kesimpulan
lokasi parkir yang menjadi pengarah sebagai berikut:
untuk pejalan kaki dari parkiran 1. Dari hasil perancangan kantor sewa ini
menuju bangunan. dengan menggunakan konsep integrated
green office dapat meminimalisirkan
pengaruh negatif yang dihasilkan dari
perancangan kantor sewa tersebut,
sehingga bangunan kantor sewa ini
menjadi bangunan yang baik, baik untuk
lingkungan, penggunan maupun untuk
bangunan itu sendiri. Dengan demikian
Gambar 3.25. Pedestrian Pejalan Kaki kantor sewa ini dapat menerapkan aspek-
Sumber: Hasil Analisis Pribadi (2015) aspek yang ramah lingkungan dengan
lingkungan sekitar diantaranya tatanan
b. Kendaraan massa, bentukan massa, penerapan hemat
Untuk sirkulasi kendaraan pada energi, tanggap terhadap lingkungan
perancangan kantor sewa ini di buat seperti orientasi matahari, udara dan juga
menjadi satu pintu masuk. Dan pengguna.
sirkulasi untuk pengguna bangunan 2. Dengan menerapkan elemen-elemen
dibagi menjadi 2 yaitu sirkulasi untuk arsitetur hijau yang sesuai dengan strategi
pengguna bangunan utama (kantor Alison G. Kwok, maka perancangan
sewa) ke dalam basement dan juga kantor sewa ini dapat menyesuaikan

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 10


dengan alam, lingkungan sekitar dan iklim Sehingga memiliki keuntungan antara
setempat. Adapun penerapannya adalah: lain:
A. Envelope berkaitan dengan pelingkup. A. Jarak antar lantai ke lantai dapat
Diterapkan pada ruangan tertentu tinggi.
untuk menghambat transfer energy B. Instalasi plumbing, listrik dan ac tidak
panas kedalam ruangan. lagi terhambat oleh balok.
B. Lighting berkaitan dengan C. Dan ini menunjang dengan penerapan
pencahayaan. Disini pencahayaan konsep yang ramah lingkungan dan
dibagi menjadi 2 yaitu pencahayaan juga hemat energi.
alami yang mana dilakukan dengan
bukaan pada fasad bangunan untuk B. Saran
memasukkan sinar matahari kedalam Untuk melakukan perancangan kantor
bangunan. Dan juga menggunakan sewa maupun bangunan tinggi yang harus
pencahayaan buatan yaitu dengan diperhatikan adalah konsep, tema dan juga
penggunaan lampu. sistem struktur yang digunakan. Pada
C. Cooling berkaitan dengan pendingin. perancangan ini masih terdapat kekurangan.
Untuk cooling terdapat 2 cara yaitu Masih kurang maksimalnya penerapan
dengan pendingin alami dengan cara arsitektur hijau pada bangunan, salah satunya
meletakkan bukaan pada bagian kurang nya literatur pada teori baik literatur
sirkulasi udara pada bangunan. Dan kantor sewa maupun arsitektur hijau dan juga
juga untuk pendingin buatan kurangnya pengaplikasian teknologi pada
menggunakan ac (air condition). perancangan. Sehingga kedepannya
D. Energy production berkaitan dengan pengembangan lebih lanjut perancangan
produksi energi yang mana sejenis ini dengan penggunaan tema yang
penerapannya adalah menggunakan sama dapat lebih disempurnakan dalam
photovoltaic yang merubah energi penerapannya. Baik dari penggunaan
panas sinar matahari menjadi energi teknologi, lingkungan sekitar, dan juga
listrik yang terletak di atap tertinggi pengaruh lainnya maupun liteteratur.
bangunan.
E. Water and waste berkaitan dengan DAFTAR PUSTAKA
pemanfaatan air. Dilakukan dengan
memanfaatkan vegetasi sekitar dan Alison G.Kwok, AIA dan Walter T.
juga banyaknya area resapan air hujan Grondzik, PE dalam bukuThe Green
untuk memasukkan air kedalam tanah. Studio Handbook, Environmental
Sehingga dengan penerapan strategi strategies for schematic design, 2007
Allison tersebut maka mampu menjadikan
bangunan tersebut lebih sehat dan lebih Marlina, Endy. Panduan Perancangan
hemat. Dan juga strategi tersebut dapat Bangunan Komersial. Yogyakarta:
menjadikan fungsi dari kantor sewa ini Andi, 2008.
menjadi maksimal dan juga nyaman bagi
para pengguna. Neufert, Ernst, Data Arsitek Jilid 1, Erlangga,
3. Perancangan kantor sewa yang juga Jakarta, 2000
menjadi bangunan berlantai banyak ini
seharusnya memikirkan struktur yang Neufert, Ernst, Data Arsitek Jilid 2, Erlangga,
tepat untuk diterapkan dalam perancangan Jakarta, 2000
ini. Oleh sebab itu struktur yang
digunakan dalam perancangan ini adalah Nurkamdani, Andri Rizky, Rumah Container
menggunakan sistem struktur flat slab. Bertingkat Dengan Pendekatan Green
Yang mana struktur ini merupakan Metabolist, In: Jurusan Arsitektur,
struktur beton tanpa menggunakan balok. Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
2010.

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 11


Nuraida, Ida, Manajemen Administrasi
Perkantoran, Bandung :Kanisius,
2007

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa


Indonesia, 2011

Priatman, Jimmy, Dimensi Teknik Arsitektur


Vol. 27, No. 1, Juli1999 : 76 84.

Rachma, Arleta Wibowoputri, Desain Hemat


Energi. In:Jurusan Arsitektur,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
2013.

Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA)


Tahun 2006, Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Pekanbaru

Sukawi, Ekologi Arsitektur Menuju


Perancangan Arsitektur Hemat Energi
Dan Berkelanjutan. In: Simposium
RAPI VII, Jurusan Arsitektur Fakultas
Teknik Undip, 2008.

Sutrisno, Analisis Implementasi Kebijakan


Konservasi Pengelolaan Air Tanah
Dalam Di Cekungan Bandung, Master
Thesis, Program Studi

The Liang Gie, Administrasi Perkantoran,


Yogyakarta: Liberty, 1998

The Liang Gie, Administrasi Perkantoran


Modern, Yogyakarta : Super Sukses &
Nurcahaya, 2000

Zane K. Quible, Administrative Office


Management: An Introduction,
International Journal of Commerce
and Management, 2002

JOM FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 12

You might also like