You are on page 1of 36

PENGARUH SUASANA TOKO DAN KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO NADEL COSMETIC

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

INTAN AULIA MAHARANI

NPM: 162001011

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

2023

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT.

yang senantiasa memberikan kekuatan dan pertolongan kepada penulis, sehingga

penulis diberikan kemampuan untuk menulis Proposal dengan judul Pengaruh

Suasana Toko dan Kualitas Pembelian Terhadap Keputusan Pembelian di Toko

Nadel Cosmetic.

Hanya karena kekuatan yang diberikan oleh Allah, penulis akhirnya dapat

menyelesaikan Proposal ini guna memberikan wacana dan tanggung jawab sosial

perusahaan. Namun demikian, Proposal ini masih jauh dari yang diharapkan dan

tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak,

untuk itu penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Buton, Ibu Dr. Wa Ode Al Zarliani,

SP., M.M.

2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Buton, Bapak Dr. I

Wayan Sujana, SE., M.Si.

3. Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Buton, Ibu Dwi Agustyawati, SE., M.M.

4. Pembimbing I ..............

5. Pembimbing II ............

6. Dosen Penasihat Akademik, Ibu Hasni, SE., M.Si yang selalu

membimbing dan memberikan nasehat kepada penulis selama menempuh

studi.

7. Bapak dan Ibu dosen lainnya di Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Buton yang telah memberikan ilmu, dan pengalaman


paling berharga, serta bimbingannya hingga penulis berhasil

menyelesaikan studi.

8. Segenap tenaga administrasi Fakultas Ekonomi yang telah begitu banyak

membantu dan memudahkan urusan penulis.

9. Kepada orang tua yang telah banyak memberikan kasih sayang, perhatian,

doa, dan nasehat serta mendukung secara finansial sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dengan lancar.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati semoga Allah SWT. senantiasa

memberikan rahmatnya kepada semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya Proposal ini. Proposal ini masih jauh dari kata sempurna, untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga Proposal

ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Baubau, Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, kebutuhan manusia

semakin beragam. Untuk memenuhi kebutuhannya, salah satu usaha yang

dilakukan manusia adalah berbelanja. Namun dengan seiring berjalannya waktu,

kegiatan berbelanja saat ini telah mengalami perubahan fungsi. Semakin lama

kegiatan berbelanja menjadi sebuah gaya hidup dan bukan sekedar menjadi

kebutuhan. Sehubungan dengan ini, tentu saja persaingan di dunia bisnis

terkhusus Toko GT (General Trade) menjadi semakin ketat dan selektif dalam

menentukan hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar konsumen memilih

berbelanja pada Toko mereka.

Konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya

selalu mempertimbangkan kualitas, tempat, harga dan produk sudah yang sudah

dikenal oleh masyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli.

Keputusan untuk membeli timbul karena adanya penilaian yang obyektif atau

dorongan emosi. Keputusan pembelian adalah hasil dari serangkaian aktivitas dan

rangsangan mental serta emosional.

Konsumen membuat sejumlah keputusan pembelian setiap hari, untuk itu,

hampir seluruh perusahaan meneliti pengambilan keputusan pembelian konsumen

secara mendetail untuk memperoleh jawaban apa yang konsumen beli, dimana
mereka membelinya, bagaimana caranya dan seberapa banyak, kapan dan

mengapa mereka membelinya.

Implementasi suasana toko dan kualitas pelayanan untuk meningkatkan

penjualan pruduk/jasa sesuatu perusahaan merupakan alternatif untuk

memenangkan persaingan dalam kondisi perekonomian yang berkembang dengan

pesat dan sangat kompetitif yang paling potensial. Tingkat penjualan yang tinggi

merupakan hal yang diinginkan bagi setiap perusahaan,bagi sebuah perusahaan

dengan tingginya tingkat penjualan yang dihasilkan diharapkan laba yang

diperoleh juga meningkat.

Setiap perusahaan hidup dari adanya konsumen yang loyal atau sering disebut

sebagai pelanggan, karena itulah pelanggan merupakan satu-satunya alasan

keberadaan sebuah perusahaan. Kepuasan pelanggan wajib menjadi prioritas

setiap perusahaan, menjadikan kepuasan pelanggan sebagai fokus perusahaan

merupakan salah satu bentuk pemahaman kebutuhan dalam kondisi perekonomian

global sekarang ini. Kepuasaan pelanggan yang terjaga dengan diharapkan

nantinya terdapat pembelian berulang dan tercapainya kesinambungan bisnis

Dengan semakin banyaknya pelanggan yang meninggalkan perusahaan dan

beralih ke perusahaan pesaing yang dikarenakan pengelolaan suasana toko dan

kualitas pelayanan yang kurang maksimal maka akan menyebabkan menurunnya

tingkat penjualan perusahaan. Implementasi suasana toko dan kualitas Pelayanan

yang dirasakan oleh konsumen kurang maksimal mengakibatkan ketidakpuasan

yang dirasakan oleh konsumen tersebut, sebaliknya jika pengelolaan suasana toko
dan kualitas pelayanan yang diterima oleh konsumen maksimal akan memberikan

suatu dorongan untuk menjalin hubungan yang lebih baik sehingga timbul

kepercayaan dan kesetiaan yang dapat memberikan citra positif tentang

perusahaan tersebut terhadap orang lain dan akan menambah keuntungan bagi

perusahaan.

Pemahaman bahwa lingkungan fisik dapat mempengaruhi reaksi konsumen

karena suasana toko dan kualitas pelayanan sebagai stimuli dapat menimbulkan

hasrat keinginan konsumen membeli produk. Konsumen di dalam toko berada

pada suatu situasi yang dapat mendorong untuk melakukan penilaian. Proses

penilaian yang dilakukan terhadap lingkungan fisik dapat menimbulkan reaksi

konsumen (Ratih, 2016)

Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen akibat dari pelayanan yang diterima

dapat memberikan suatu dorongan untuk menjalin hubungan yang lebih baik

sehingga timbul kepercayaan dan kesetiaan yang dapat memberikan citra positif

tentang perusahaan tersebut terhadap orang lain. Untuk itu perlu dilakukan

pengukuran terhadap kualitas pelayanan.

Dapat dijelaskan bahwa, kualitas pelayanan merupakan persepsi dari para

konsumen, sehingga kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai

ketidaksesuaian antara apa yang menjadi harapan atau keinginan dari para

pelanggan terhadap apa yang menjadi persepsi dari para pelanggan itu sendiri.

Oleh karena itu para pelanggan tidak akan merasa puas apabila keinginan
dan harapannya tidak dapat terpenuhi dan sebaliknya akan sangat puas apabila apa

yang dirasakan dan dialami lebih baik dari apa yang diharapkannya dan akhirnya

konsumen memutuskan untuk melakukan proses pembelian.

Berdasarkan uraian di atas nampak bahwa suasana toko dan kualitas

pelayanan sebagai stimuli semakin kuat dipersepsikan oleh konsumen dalam

memberikan informasi maka akan semakin kuat pula reaksi konsumen. Temuan

tersebut mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Park dan Lennon (2006)

dalam (Dessyana, 2013) yaitu bahwa semakin kuat lingkungan fisik memberikan

informasi kepada konsumen untuk dijadikan acuan maka akan semakin kuat

mempengaruhi hasrat membeli konsumen dan melakukan keputusan pembelian.

Gilbert (2008) dalam (Indra Jemmel Sendy Lupani, 2015) mendefinisikan

Store atmosphere (suasana toko) merupakan kombinasi dari pesan secara fisik

yang telah direncanakan, suasana toko dapat digambarkan sebagai perubahan

terhadap perencanaan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional

khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian.

Toko Nadel Cosmetic merupakan sebuah toko serba ada (Toserba) yang

berada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Toko ini diresmikan pada tahun 2019

dan hingga kini telah memiliki 1 cabang lagi di Kota Baubau. Toko ini

menyediakan berbagai macam kebutuhan hidup sehari-hari seperti Makeup,

Skincare, Bodycare, Snack, hingga Popok dan Susu pun tersedia pada toko ini.

Sejak awal dibuka, Toko Nadel sudah menjadi tujuan utama bagi konsumen-

konsumen yang ingin mencari kosmetik hingga kebutuhan hidup lainnya.


Berdasarkan pengamatan langsung penulis pada Toko Nadel Cosmetic,

suasana nyaman dan pelayanan yang baik yang diberikan oleh karyawan-

karyawan Toko Nadel membuat konsumen merasa senang berbelanja di Toko

Nadel, tidak jarang konsumen yang tujuan awalnya hanya datang untuk melihat-

lihat saja pada akhirnya memustukan untuk melakukan pembelian dikarenakan

pelayanan terbaik yang diberikan.

Penjelasan rinci dan keramahan karyawan membuat konsumen memutuskan

untuk melakukan pembelian, suasana toko yang apik dan rapih pun turut

mempengaruhi. Tata letak barang yang mudah ditemukan, petunjuk-petunjuk

mengenai promo yang berjalan juga turut andil dalam keputusan pembelian yang

dilakukan oleh konsumen.

Suasana dan pelayanan baik inilah yang membuat banyak orang akan memilih

Toko Nadel Cosmetic sebagai tempat mereka akan membeli kebutuhan sehari-

harinya.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat judul

penelitian “Pengaruh Suasana Toko dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Keputusan Pembelian di Toko Nadel Cosmetic”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu :

1. Bagaimana Pengaruh Suasana Toko terhadap Keputusan Pembelian di

Toko Nadel Cosmetic?


2. Bagaimana Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian

di Toko Nadel Cosmetic?

3. Bagaimana Pengaruh Suasana Toko dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Keputusan Pembelian di Toko Nadel Cosmetic?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Pengaruh Suasana Toko terhadap Keputusan Pembelian

di Toko Nadel Cosmetic.

2. Untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan

Pembelian di Toko Nadel Cosmetic.

3. Untuk mengetahui Pengaruh Suasana Toko dan Kualitas Pelayanan

terhadap Keputusan Pembelian di Toko Nadel Cosmetic.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak toko yang diharapkan

dapat membantu operasional toko dalam menjalankan toko kedepannya.

b. Memperluas wawasan penulis tentang potongan harga dan kualitas

pelayanan terhadap impulse buying.

c. Yang lain dapat dijadikan sebagai dasar perbandingan terhadap

penelitian dengan masalah yang sama.

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini adalah praktek ilmu pegetahuan yang selama ini

diperoleh di bangku perkuliahan. Sehingga dapat meningkatkan ilmu

pengetahuan untuk melakukan kegiatan analisa perusahaan mengenai

pengaruh suasana toko dan kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian.

1.5 Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasi permasalahan pada pengaruh suasana

toko dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di toko Nadel

Cosmetic pada periode bulan November 2023. Dengan Kriteria Responden: Orang

yang berbelanja di Toko Nadel Cosmetic pada periode bulan November 2023.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Suasana Toko

2.1.1 Pengertian Suasana Toko

Suasana toko merupakan salah satu faktor yang mampu untuk menarik

perhatian konsumen. Dengan adanya suasana toko yang baik, perusahaan

dapat menarik konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian.

Suasana toko mempengaruhi keadaan emosi konsumen yang dapat

menyebabkan atau mempengaruhi konsumen tersbut untuk melakukan

pembelian.

Menurut M. Ma’ruf Amin (2014:204) Suasana dalam toko yang

menciptakan perasaan tertentu dalam diri pelanggan yang ditimbulkan dari

penggunaan unsur-unsur desain interior, pengaturan cahaya, tata suara,

sistem pengaturan udara dan pelayanan.

Menurut Berman & Evans (2013:491) Suasana Toko adalah

karakteristik fisik toko yang menampilkan citra dari sebuah toko dan

membuat konsumen menjadi tertarik akan toko tersebut, yang dapat

mendorong kepuasan orang dalam melakukan pembelian.

Berdasarkan beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa Suasana Toko

merupakan karakteristik fisik toko dari penggunaan unsur-unsur desain

interior, pengaturan cahaya, tata suara, sistem pengaturan udara dan


pelayanan untuk menciptakan kepuasan konsumen dalam melakukan

pembelian.

2.1.2 Indikator Suasana Toko

Suasana toko memiliki elemen-elemen yang adapat menunjukkan

suasana apa yang ingin diciptakan oleh sebuah toko. Menurut Berman dan

Evan (2018:464) suasana toko memiliki empat indikator yakni exterior,

general interior, store layout dan interior display.

1. Exterior

Menurut Berman dan Evan (2018:465) berpendapat bahwa eksterior

toko memiliki dampak yang kuat terhadap citra sebuah toko dan harus di

rencanakan dengan matang. Eksterior merupakan hal pertama yang dilihat

oleh konsumen. Untuk menarik minat konsumen, maka eksterior toko ini

harus direncanakan dengan sedemikian rupa agar konsumen merasa tertarik

unutk masuk.

2. General Interior

General interior harus dirancang dengan sebaik-baiknya untuk menarik

minat dan membuat konsumen nyaman saat berada di dalam toko. General

interior juga harus dirancang agar konsumen mudah untuk menemukan

informasi mengenai penawaran-penawaran tertentu. Hal ini dikarenakan

general interior dapat mempengaruhi emosi konsumen saat berbelanja yang

akhirnya akan mendorong minat konsumen untuk melakukan pembelian.


3. Store Layout

Penataan tata letak toko dapat memudahkan konsumen dalam

berbelanja. Mengatur tata letak toko pun harus direncanakan dengan baik.

Tata letak toko mencakup alokasi ruang lantai, klasifikasi penawaran

produk, menentukan pola lalu lintas di dalam toko, menentukan kebutuhan

ruang toko, pemetaan lokasi di dalam toko, dan penyusunan produk yang

baik.

4. Interior Display

Secara keseluruhan intrior display dapat memberikan peranan penting

dalam membangun suasana toko yang baik bagi konsumen. Dengan interior

display, toko dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian

yang tidak direncanakan, menciptakan penempatan yang tepat bagi produk

atau promosi, menawarkan kemudahan bagi perusahaan untuk

mengkomunikasikan pesan dan meningkatkan pengalaman belanja.

2.2 Kualitas Pelayanan

2.2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono dan Chandra (2016:115) kualitas pelayanan sebagai

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.


Menurut Fandy Tjiptono (2016:268) definisi kualitas pelayanan adalah

“berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta

ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan kosumen”.

Menurut Wyock (dalam lovelock, 1998) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono

(2016:268) kualitas pelayanan merupakan “tingkat keunggulan (excellent)

yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi

kebutuhan konsumen”.

Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas

pelayanan adalah tingkat keunggulan (excellent) yang berhubungan dengan

produk, jasa, sumber daya manusia, dan proses, upaya pemenuhan kebutuhan

dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi

harapan kosumen.

2.2.2 Indikator Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Noor (2022:19)

terdapat lima dimensi utama yang disusun dengan urutan tingkat kepentingan

sebagai berikut :

1. Kehandalan (Reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan

apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.

2. Daya Tanggap (Responsiveness). berkenaan dengan kesediaan dan

kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan merespon


permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan

kemudian memberikan jasa secara cepat.

3. Jaminan (Assurance), yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan

kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan

rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan

selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.

4. Empati (Empathy), berarti bahwa perusahaan memahami masalah para

pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelangggan, serta memberikan

perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang

nyaman.

5. Bukti Fisik (Tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,

perlengkapan dan material yang diguanakan perusahaan, serta penampilan

karyawan.

2.3 Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian menyangkut kepada perilaku konsumen baik secara

langsung maupun tidak langsung. Keputusan pembelian muncul dari

serangkaian proses konsumen dalam mengenali kebutuhannya, mencari

informasi kemudian evaluasi alternatif.


Menurut Buchari Alma (2013:96) mengemukakan bahwa Keputusan

pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi,

teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence,

people, dan process. Sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk

mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa respons yang

muncul produk apa yang akan dibeli.

Menurut Kotler dan Keller (2016:195), Keputusan Pembelian kosnsumen

merupakan “keputusan pembelian akhir perorangan dan rumah tangga yang

membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.”

Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa Keputusan

Pembelian merupakan salah satu konsep dari perilaku konsumen baik

individu, kelompok ataupun organisasi yang dapat dipengaruhi oleh produk,

harga, lokasi, promosi, physical evidence, people, process, suasana toko,

kualitas pelayanan, kualitas produk, keberagaman produk dan fasilitas untuk

memuaskan kebutuhan keinginan mereka.

2.3.2 Indikator Keputusan Pembelian

Menurut (Kotler Phillp, 2021) terdapat beberapa indikator dalam

keputusan pembelian sebagai berikut:

1. Adanya sebuah kemantapan produk, sebuah keputusan pembelian dapat

juga dilakukan oleh konsumen dengan mencari sebuah informasi tersebut.


2. Terdapat kebiasaan membeli, mendapatkan rekomendasi dari supplier yang

informasi penting, bahwa sebuah indikator keputusan pembelian sangat

menarik.

3. Rekomendasi dari orang lain, dapat menyampaikan sebuah informasi dari

orang lain agar dapat tertarik melakukan pembelian ini.

4. Adanya pembelian ulang, ini sangat penting dalam bisnis anda, maka

adanya sebuah sebab kemudian konsumen juga melakukan pembelian ulang

pada suatu produk.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan


oleh peneliti sebelumnya yang mempunyai persamaan dan perbedaan dengan
penelitian penulis. Penelitian terdahulu sebagimana ditunjukkan pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Tujuan Metode Hasil Persamaan
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian dan
(Tahun) Perbedaan
1 Fiki Pengaruh Penelitian ini Jenis penelitian Simpulan Persamaan
Candra Kualitas bertujuan untuk ini adalah penelitian ini dari
(2018) Layanan mendeskripsikan deskriptif adalah penelitian ini
dan dan menganilisis dengan kondisi adalah sama-
Suasana besarnya pendekatan variabel sama
Toko pengaruh kuntitatif. kualitas menggunakan
Terhadap kualitas layanan Populasi layanan, analisis
Keputusan dan suasana penelitian suasana toko regresi
Pembelian toko terhadap sebanyak 736 dan berganda dan
Pada Toko keputusan responden. keputusan perbedaannya
Alfamart pembelian pada Sampel pembelian terletak pada
Ketintang toko Alfamart penelitian pada toko teknik
Surabaya Ketintang ditentukan Alfamart pengambilan
Surabaya. dengan rumus tergolong sampel dan
slovin dengan kuat. variabelnya.
taraf kesalahan Kualitas
10% yaitu layanan
sebanyak secara parsial
88 responden. tidak
Metode berpengaruh
penetapan terhadap
sampel keputusan
menggunakan pembelian,
accidental suasana toko
sampling. secara
Teknik parsial
pengumpulan berpengaruh
data terhadap
menggunakan keputusan
angket, pembelian,
dokumen dan kualitas
wawancara. layanan dan
Teknik analisis suasana toko
data secara
menggunakan simultan
uji asumsi berpengaruh
klasik dan terhadap
uji regresi linier keputusan
berganda pembelian.
dengan alat
bantu aplikasi
SPSS 16.0.
2 Novi Analisis Penelitian ini Bentuk Berdasarkan Persamaan
Lestari Pengaruh bertujuan untuk penelitian yang pengujian dari
(2021) Citra mengetahui digunakan menggunakan penelitian ini
Toko, pengaruh citra penulis adalah uji validitas, adalah sama-
Kualitas toko, kualitas penelitian uji sama
Pelayanan pelayanan dan kausalitas. reliabilitas, menggunakan
dan Harga harga terhadap Teknik uji asumsi teknik
Terhadap keputusan pengumpulan klasik, uji pengumpulan
Keputusan pembelian pada data regresi, uji data yakni
Pembelian Apotek Kimia menggunakan koefisien kuesioner dan
Pada Farma di wawancara, determinasi, observasi.
Apotek Pontianak. kuesioner dan uji regresi Sedangkan
Kimia observasi. linier perbedaannya
Farma di Teknik berganda, uji terletak
Pontianak pengambilan F dan uji t padda teknik
sampel dapat pengambilan
menggunakan disimpulkan sampelnya.
metode bahwa
purposive variabel citra
sampling. toko, kualitas
Populasi dalam pelayanan
penelitian ini dan harga
sebanyak 125 berpengaruh
responden yaitu terhadap
pelanggan keputusan
Apotek Kimia pembelian
Farma yang pada Apotek
dipilih menjadi Kimia Farma
anggota sampel, di Pontianak.
sehingga
diperoleh
sampel
sebanyak 119
responden.
Teknik analisis
dengan
menggunakan
Rating Scale
dan untuk
proses data
dalam
penelitian ini
menggunakan
bantuan
program SPSS
22.
3 Yumi Pengaruh Penelitian ini Metode Hasil Persamaan
Febiola Kualitas bertujuan untuk penelitian yang pengujian dari
Merentek, Produk, mengetahui di gunakan hipotesis penelitian ini
Joyce Suasana pengaruh: (1) adalah menunjukkan adalah sama-
Lapian, Toko, dan kualitas produk, penelitian bahwa sama
Agus Kualitas suasana toko kuantitatif kualitas menggunakan
Supandi Pelayanan dan kualitas dengan produk, metode
Soegoto Terhadap pelayanan pendekatan suasana toko penelitian
(2017) Keputusan terhadap deskritif. dan kualitas kuantitatif.
Pembelian keputusan pelayanan Sedangkan
pada KFC pembelian pada secara perbedaannya
Bahu Mall KFC Bahu Mall simultan dan terletak pada
Manado. Manado; (2) secara parsial teknik
kualitas produk berpengaruh pengambilan
terhadap terhadap sampel dan
keputusan keputusan juga
pembelian pada pembelian. variabelnya.
KFC Bahu Mall
Manado; (3)
Suasana toko
terhadap
keputusan
pembelian pada
KFC Bahu Mall
Manado; dan (4)
kualitas
pelayanan
terhadap
keputusan
pembelian
pada KFC Bahu
Mall Manado.
2.5 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir ini digunakan sebagai acuan agar peneliti memiliki arah

penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan perumusan masalah

maka kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut :

Suasana Toko (X1)


1. Exterior
2. General Interior H1
3. Store Layout
4. Interior Display
Berman dan Evan
(2018:464)
Keputusan Pembelian (Y)
H3 1. Adanya sebuah kemantapan
produk
2. Terdapat kebiasaan membeli
3. Rekomendasi dari orang lain
4. Adanya pembelian ulang
Kotler Phillp (2021)
Kualitas Pelayanan (X2)
1. Kehandalan
2. Daya Tanggap
3. Jaminan H2
4. Empati
5. Bukti Fisik
Parasuraman, Zeithaml, Gambar 2.1
dan Berry (2022:19) Kerangka Berpikir
2.6 Hipotesis
Menurut Sugiyono dalam Jannah (2021:25), Hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap rumusan penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis dikatakan sementara karena

jawaban yang diberikan akan didasarkan pada teori yang relevan, belum di

dasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data atau

kuesioner. Hipotesis ditolak apabila faktanya menyangkal dan diterima apabila

fakta yang ada membenarkan.

Hipotesis dalam Penelitian ini adalah :

1. Suasana Toko terhadap Keputusan Pembelian (H1)

Ho = Suasana Toko tidak berpengsruh terhadap Keputusan Pembelian.

Ha = Suasana Toko Berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

2. Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian (H2)

Ho = Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Ha = Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

3. Suasana Toko dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian (H3)

Ho = Suasana Toko dan Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian

Ha = Suasana Toko dan Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Toko Nadel Cosmetic yang beralamat di jalan

WaodeWau No. 55. Kelurahan Tanganapada. Kecamatan Murhum. Kota Baubau.

Sulawesi Tenggara.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau

hal-hal menarik yang ingin diteliti oleh peneliti (Sekaran & Bougie,

2017:42). Adapun Populasi yang dituju dalam Penelitian ini adalah

pelanggan yang berbelanja di Toko Nadel Cosmetic selama periode

November 2023.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis, konsumen harian yang

berbelanja di Toko Nadel Cosmetic adalah 200-250 orang, maka :

250 X 30

= 7.500 orang

3.2.2 Sampel

Sampel diambil karena dalam banyak kasus penelitian tidak

mungkin seorang peneliti menganalisis seluruh anggota populasi, oleh

karena itu sampel merupakan perwakilan gambaran mengenai populasi

(Ferdinand, 2014:3).
Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin

yaitu:

N
n=
1 + N (e)2

Keterangan:

n : Jumlah sampel yang dicari.

N: Jumlah Populasi

e : Persen (%) kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sebesar 5%.

N
n=
1 + N (e)2

7.500
n=
1 + 7.500 (0,05)2

7.500
n=
1 + 7.500 (0,0025)

7.500
n=
1 + 18,75

7.500
n=
19,75

n = 379,74 = 380 responden

Dengan begitu, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 380

responden.

3.3 Jenis dan Sumber Data


3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Sebagai langkah awal, maka penulis mengumpulkan data

sejumlah topik menggunakan jurnal dan buku-buku yang dijadikan sumber

referensi dan memperoleh landasan teori dan cara untuk menganalisis data.

Menurut Sugiyono dalam (Primadiawan, 2018:26) pendekatan kuantitatif

adalah pendekatan penelitian yang menggunakan data bentuk angka-angka

dan analisis menggunakan statistik.

3.3.2 Sumber Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data

secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi untuk data yang

dicari Wiyono dalam (Prakoso, 2017:105). Selanjutnya peneliti melakukan

pengambilan data langsung pada objek penelitian dengan cara

menyebarkan kuesioner. Dalam hal ini data primer yang digunakan penulis

merupakan data langsung dari responden Toko Nadel Cosmetic.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat pihak lain dan

tidak langsung didapatan oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data

sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau data laporan yang sudah

tersedia Wiyono dalam (Prakoso. 2017:107). Penulis mengumpulkan data

sekunder melalui studi pustaka, brosur, dan data dari internet. Data yang
diambil berupa data seputar suasana toko dan kualitas pelayanan di Toko

Nadel Cosmetic.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Metode Pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperolch data dan

informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen tulisan angka dan gambar yang

berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian, dokumentasi

digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah (Yulianti, 2019:28).

2. Kuesioner

Menurut Koentjaningrat dalam Boedi (2018:7) kuesioner adalah Suatu

pengumpulan data dengan memberikan atau meyebarkan daftar pertanyaan

kepada responden atas pertanyaan tersebut.

Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert, merupakan ukuran

yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

terhadap suatu objek atau fenomena tertentu (Wahyuningsi, 2022:23). Skala likert

memungkinkan responden untuk menjawab petanyaan survey dengan skor (X)

atau skor, dan kemudian skor alternative jawaban mereka untuk mengolah data

kuantitatif. Pembobotan skor diatur ke tingkat yang tetap (Wahyuningsi, 2022:23).

Setiap pilihan jawaban responden diberi skor atau nilai yang disusun secara

bertingkat berdasarkan skala likert yang tersusun sebagai berikut :


Tabel 3.1
Skor Skala Likert
Keterangan Kode Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Kurang Setuju KS 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu Analinisi Regresi Linier

Berganda. Menurut Sugiyono dalam Zano & Santosos (2019:3) Analisis regresi

linier berganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal

dua. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel independen (potongan harga dan

kualitas pelayanan) terhadap variabel dependen (impulse buying) (Zano &

Santosos, 2019:3).

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua

atau lebih variabel predictor (variabel bebas) terhadap suatu variabel kriterium

(variabel terikat) dan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional

antara dua buah variabel behas (X) atau variabel terikat (Y) (Yulianti, 2019:30).
Dimana :

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian.

a = Konstanta.

b1 = Koefisien regresi suasana toko.

b2 = Koefisien regresi kualitas pelayanan.

X1 = Variabel suasana toko.

X2 = Variabel kualitas pelayanan.

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah metode uji yang bertujuan untuk melihat

tingkat seberapa valid suatu alat ukur. Alat ukur atau yang biasa disebut

instrument penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini ialah

pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Instrumen bisa

dinyatakan valid bila mampu mengungkap data dari variabel secara tepat

dan dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner (Yusup,

2018:67).

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkatan yang menunjukkan seberapa bisa

dipercaya atau diandalkannya suatu alat pengukur. Reliabilitas

mempermasalahkan sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya, atau


mudahnya disebut sifat konsisten. Sehingga uji reliabilitas ini dapat

digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur tetap

konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Alat ukur dikatakan reliabel

jika menghasilkan hasil yang sama meskipun dilakukan pengukuran

berkali-kali (Yusup, 2018:69).

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan guna mengetahui apakah data empirik

yang didapatkan dari lapangan sesuai dengan distribusi teoritik tertentu.

Dalam kasus ini, distribusi normal. Dengan kata lain, apakah data yang

diperoleh dapat berdistribusi secara normal atau tidak. Terdapat

beberapa metode yang dapat digunakan untuk menguji apakah data

berdistribusi dengan normal atau tidak. Dalam penelitian ini akan

digunakan metode Kolmogorov Smirnov (Kabasaranga et al., 2016:45).

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas memiliki tujuan untuk menguji apakah di

dalam model regresi, ditemukan adanya korelasi yang sangat tinggi antar

variabel bebas (multikolinearitas) dalam model regresi linear berganda.

Sedeangkan model penelitian yang baik akan menunjukkan tidak men

unjukkan multikolinearitas, namun justru kolinearitas atau tidak

terjadinya korelasi tinggi antar variabel bebas. Uji ini menggunakan nilai

VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai tolerance, dan apabila nilai

VIF tinggi maka sama dengan nilai tolerance yang rendah.


c. Uji Heterokeastisitas

Uji heteroskeastisitas dilakukan guna menegathui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah berupa

homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedatisitas. Untuk

mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini

menggunakan ketentuan nilai signifikansi. Bila nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 maka dinyatakan bahwa data bebas dari

heteroskedatisitas serta layak untuk diuji lebih lanjut (Ranti et al.,

2017:24).

3.5.4 Uji t (Parsial)

Pengujian secara parsial (sebagian) pada hipotesis yang biasa

disebut Uji t berfungsi untuk melihat pengaruh variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat. Setelah Uji F dilaksanakan dan

menunjukkan bahwa ada pengaruh secara simultan atau bersama-sama

dari beberapa variabel bebas, maka selanjutnya adalah tahap pengujian

secara parsial atau hanya salah satu variabel bebas dalam pengaruhnya

terhadap variabel terikat melalui Uji t. Hal ini dikarenakan meskipun

terdapat pengaruh secara simultan atau bersama-sama, namun bisa juga

terdapat variabel yang tidak berpengaruh secara parsial atau sebagian.

3.5.5 Uji F

Uji statistik F sesungguhnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara


bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Metode ini

membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel

serta menggunakan

nilai level of significance (α) yang digunakan sebesar 5%.

3.6 Definisi Operasional

Definisi Operasional variabel adalah definisi yang di dasarkan atas variabel

yang diamati. Agar tidak terjadi pemahaman ganda atas variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian masing-masing variabel, di definisikan sebagai

berikut:

1. Suasana Toko

Suasana toko merupakan salah satu faktor yang mampu untuk menarik

perhatian konsumen. Dengan adanya suasana toko yang baik, perusahaan dapat

menarik konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian. Suasana toko

mempengaruhi keadaan emosi konsumen yang dapat menyebabkan atau

mempengaruhi konsumen tersbut untuk melakukan pembelian.

Menurut M. Ma’ruf Amin (2014:204) Suasana dalam toko yang menciptakan

perasaan tertentu dalam diri pelanggan yang ditimbulkan dari penggunaan unsur-

unsur desain interior, pengaturan cahaya, tata suara, sistem pengaturan udara dan

pelayanan.

2. Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan adalah pelayanan yang baik diberikan oleh suatu

perusahaan kepada pelanggannya untuk menyampaikan jasa antara harapan dan

kenyataan para pelanggan atas pelayanan yang mereka terima.

Indikator Kualitas Pelayanan terdapat lima dimensi utama yang disusun

dengan urutan tingkat kepentingan sebagai berikut: Kehandalan (Reliability),

Daya Tanggap (Responsiviness), Jaminan (Asssurance), Empati (Emphaty), dan

Bukti Fisik (Tangibles)

3. Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian menyangkut kepada perilaku konsumen baik secara

langsung maupun tidak langsung. Keputusan pembelian muncul dari serangkaian

proses konsumen dalam mengenali kebutuhannya, mencari informasi kemudian

evaluasi alternatif.

Menurut Buchari Alma (2013:96) mengemukakan bahwa Keputusan

pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi,

teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence,

people, dan process. Sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk

mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa respons yang

muncul produk apa yang akan dibeli.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Ma’ruf Amin. 2014. Manajemen Berbasis Syariah, Yogyakarta:

Aswaja Pressindo.

Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:

Alfabeta.

Berman, B. & Evans, J.R. 2013. Retail Management; A Strategic Approach. 12th

Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Berman, Barry, Joel R. Evans, Patrali Chatterjee (2018) Retail Managament A

Strategic Approach, Edisi 13, Global Edition, UK: Pearson

Jannah, L. M. (2021). Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Konsumen Pada Resto Running Korean Street Food Samarinda

Universitas Mulawarman Samarinda.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management. 15th

Edition. New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.

Kotler Phillp. (2021). manajemen pemasaran. CV Budi Utama, Jakarta

Noor, F. V. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Pelanggan PT. Herha Penawar Al Wahida Indonesia (Studi Pada Alfatih

Business Center II HPIA Kota Bemgkulu. Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Bengkulu.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2016. Service, Quality & Satisfaction.

Yogyakarta: Andi.

You might also like