Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum Modul 9 Pencacah
Laporan Praktikum Modul 9 Pencacah
1
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
pemantauan jarak (odometer), pengukuran yang bersifat simultan, keluarannya bervariasi
kecepatan (spedometer), dan penggunaan yang sesuai dengan sinkronisasi terhadap masukan
luas dalam beragam aplikasi perhitungan di jam.Sinkronisasi ini menyebabkan setiap bit
bidang instrumen ilmiah, kontrol industri, keluaran berubah pada waktu yang sama dengan
komputer, peralatan komunikasi, dan berbagai sinyal clock umum. Hal ini menghilangkan efek
bidang lainnya [1]. riak dan penundaan propagasi yang dapat terjadi
pada pencacah asinkron [3].
Counter merupakan sebuah rangkaian yang terdiri
dari sejumlah flip-flop yang diatur dan
dimanipulasi menggunakan peta Karnough
sehingga pulsa masukan dapat dihitung sesuai
dengan perancangan yang diinginkan. Dalam
proses perancangannya, counter dapat
menggunakan berbagai jenis flip-flop, tergantung
pada karakteristik masing-masing flip-flop
tersebut [1].
Dari segi arah cacahan, rangkaian pencacah dapat Gambar 2-1 pencacah sinkron 3-bit
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pencacah naik
(Up Counter) dan pencacah turun (Down Counter).
Sedangkan, Secara keseluruhan, ada dua tipe
utama dari pencacah, yaitu: Counter Synchronous 2.3 PENCACAH ASYNCHRONOUS
dan Counter Asynchronous. Perbedaan utama
antara keduanya terletak pada apa yang memicu Pencacah asinkron merupakan jenis pencacah yang
operasinya [1]. tidak beroperasi dengan cara yang serentak. Dalam
pencacah asinkron, hanya flip-flop pertama yang
2.2 PENCACAH SYNCHRONOUS diatur dengan pulsa clock eksternal, sedangkan
input clock untuk flip-flop berikutnya berasal dari
Counter sinkron, mempunyai pemicu yang berasal keluaran flip-flop sebelumnya.Ini berarti bahwa
dari sumber clock yang sama dan flip-flop-nya hanya satu pulsa clock yang digunakan untuk
disusun secara paralel. Perbedaan dalam menggerakkan satu flip-flop, bukan seluruh
penempatan atau manipulasi gerbang dasar pada susunan flip-flop secara bersamaan [2]
counter sinkron ini mengakibatkan perbedaan
dalam waktu tunda yang disebut sebagai carry Pencacah asinkron biasa disebut sebagai pencacah
propagation delay. Penerapan pencacah dalam riak, dan dibentuk oleh kombinasi flip-flop yang
aplikasinya dapat berupa chip IC, seperti 7490, dipicu secara berturut-turut oleh tepi belakang.
7493, 74190, 74191, 74192, 74193 (untuk TTL) dan Mereka dinamakan demikian karena data
4017, 4029, 4042, serta lainnya (untuk CMOS). Pada berpindah dari keluaran satu flip-flop ke masukan
pencacah sinkron, sumber clock disediakan untuk flip-flop berikutnya secara berurutan [2].
masing-masing input Clock dari flip-flop yang
menyusunnya, sehingga jika terjadi perubahan
pulsa dari sumber tersebut, perubahan tersebut
akan mengaktifkan semua flip-flop secara
bersama-sama [1].
2
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
flop berikutnya. Pulsa jam input diterapkan pada digunakan sebagai clock untuk flip-flop 3.
flip-flop yang paling tidak signifikan atau yang Perubahan pada tepi negatif di masing-masing
pertama dalam susunan. Selain itu, sinyal logika clock flip-flop sebelumnya menyebabkan flip-flop
tinggi, yaitu 1, diterapkan pada terminal input J yang mengikuti berganti keadaan (toggle),
dan K pada flip-flop. Oleh karena itu, perubahan sehingga input-input J dan K di masing-masing
akan terjadi saat terjadi transisi negatif pada pulsa flip-flop diberi nilai "0" (ini menggambarkan sifat
jam input [2]. toggle dari JK flip-flop) [4].
3
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
pengukuran waktu digital, terutama dalam 3.2 PERCOBAAN 2 : PENCACAH
menampilkan waktu hari [5]. ASYNCHRONOUS MOD 16
susun rangkaian
3.1 PERCOBAAN 1: PENCACAH seperti gambar
lengkapi tentukan pin
rangkaian planner
ASYNCHRONOUS MOD 10 3-3
Unggah hasil
Tentukan pin Lakukan Susun
kompilasi ke
planner kompilasi rangkaian Tentukan pin Lakukan
altera de1
seperti pada planner kompilasi
gambar 3-5
4
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
4. HASIL DAN ANALISIS 1 0 0 1 1 3
0 0 1 0 0 4
4.1 PERCOBAAN 1: PENCACAH 1 0 1 0 0 4
ASYNCHRONOUS MOD 10 0 0 1 0 1 5
1 0 1 0 1 5
Hasil dari percobaan 1 yaitu : 0 0 1 1 0 6
1 0 1 1 0 6
0 0 1 1 1 7
1 0 1 1 1 7
0 1 0 0 0 8
1 1 0 0 0 8
0 1 0 0 1 9
1 1 0 0 1 9
Analisis :
Gambar 4-1 Rangkaian percobaan 1
Pada percobaan pertama yaitu percobaan terkait
pencacah asinkron Mod 10, dengan tujuan
percobaan ini yaitu n untuk mencari tahu
hubungan antara masukan dan luaran pada
rangkaian pencacah asynchronous mod 10
menggunakan Flip-Flop JK. Dalam percobaan ini
terdapat beberapa hasil diantara yaitu gambar 4-1
Gambar 4-2 waveform rangkaian percobaan 1 yang menunjukan bahwa kami telah berhasil
merancang rangkaian pencacah asinkron mod 10
dengan menggunakan flipflop JK kemudian
outputnya dihubungkan dengan block IC 7447.
pada Gambar 4-2 merupakan gambar hasil
simulasi yang dilakukan dengan menggunakan
data input yang telah ditentukan pada modul,
termasuk periode dan duty cycle. selanjutnya pada
gambar 4-3 merupakan gambar pin planner yang
digunakan pada rangkaian yang di mana praktikan
menentukan tata letak pin pada FPGA. Melalui
langkah ini, kami menghubungkan input dan
Gambar 4-3 pin planer Rangkaian percobaan 1 output dari rangkaian kami ke pin FPGA yang
sesuai, memastikan bahwa setiap koneksi benar
dan efisien, yang ketiga gambar 4-3 Gambar ini
menunjukkan rangkaian yang sudah terpasang pin
planner. Setiap input dan output dari rangkaian
sudah terhubung ke pin FPGA yang telah
praktikan tentukan dalam Pin Planner. Dan yang
terakhir yaitu tabel kebenaran 4-1 dari hasil
pengujian.
Gambar 4-4 Rangkaian percobaan 1 terpasang pin
planner Tabel kebenaran 4-1 adalah tabel kebenaran untuk
Pencacah Asynchronous Mod 10 dengan input CP
Table 4-1 tabel kebenaran percobaan pertama (clock) dan output 7-S (output seven segment).
CP QD QC QB QA 7-S Pencacah ini digunakan untuk menghitung dari 0
0 0 0 0 0 0 hingga 9 dalam bentuk output seven segment yang
1 0 0 0 0 0 dapat digunakan untuk menampilkan angka pada
0 0 0 0 1 1 tampilan LED tujuh segmen (seven-segment
1 0 0 0 1 1 display) yang ada dalam Altera DE1. CP (Clock
0 0 0 1 0 2 Pulse) adalah input yang merupakan pulsa per jam
1 0 0 1 0 2 (1 hz). Ini menggambarkan kapan perubahan pada
0 0 0 1 1 3 output dan input 9 (QA-QD) akan terjadi. Dalam 4-
5
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
1, CP memiliki dua nilai, yaitu 0 dan 1. QA, QB, QC, 4.2 PERCOBAAN 2 : PENCACAH
QD adalah input dari pencacah yang berubah ASYNCHRONOUS MOD 16
sesuai siklus clock . Mereka mewakili digit-digit
dalam angka biner yang terkait dengan modulasi Hasil dari percobaan 1 yaitu :
10. Misalnya, QA adalah digit terkecil (20 ), QB
adalah digit berikutnya (21 ), QC adalah digit
berikutnya (22 ), dan QD adalah digit paling berat
(23 ). 7-S (Seven-Segment Display) adalah output
yang mengendalikan tujuh segmen dari display
tujuh segmen di ALTERA DE1. Nilai-nilai ini
menentukan bagaimana tujuh segmen akan
dinyalakan atau dimatikan untuk menampilkan Gambar 4-5 Rangkaian percobaan 2
angka biner yang mewakili angka desimal yang
dihitung oleh pencacah.
6
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
0 1 0 0 0 8 digunakan untuk menampilkan nilai pencacah
1 1 0 0 0 8 pada tujuh segmen tampilan.
0 1 0 0 1 9
1 1 0 0 1 9 Urutan nilai-nilai pada tabel kebenaran ini adalah
0 1 0 1 0 c Mod 16, yang berarti pencacah akan menghitung
1 1 0 1 0 c dari 0 hingga 15 (0000 hingga 1111 dalam
0 1 0 1 1 ↄ representasi biner). Setiap kali CP berubah dari 1 ke
1 1 0 1 1 ↄ 0, pencacah akan mengganti nilainya sesuai
0 1 1 0 0 u dengan perubahan ini.
1 1 1 0 0 u
Contoh: Jika kita memulai dengan QA=0, QB=0,
0 1 1 0 1 c
QC=0, QD=0, dan kemudian menggerakkan CP
1 1 1 0 1 c
dari 1 ke 0, maka nilai berikutnya pada pencacah
0 1 1 1 0 t
akan menjadi QA=1, QB=0, QC=0, QD=0, diamana
1 1 1 1 0 t
ouput 7-s akan menampilkan angka 1 . Pencacah ini
0 1 1 1 1 Mati akan menghitung dalam sistem basis biner dari
1 1 1 1 1 Mati 0000 (0) hingga 1111 (15) dan kemudian kembali ke
0 0 0 0 0 0 0000, lalu pada ouput 7-s menampilkan dalam
bentuk desimalnya sesuai nilai bit (QA, QB, QC,
Analisis : QD ) yang diberikan setiap siklus clock.
Pada percobaan kedua yaitu percobaan terkait Bisa dilihat pada table 4-2 baris 1 dan 2 Jika semua
pencacah asinkron Mod 16, dengan tujuan input (CP, QA, QB, QC, QD) adalah 0 dan CP
percobaan ini yaitu untuk mencari tahu hubungan bernilai 0, maka output Seven Segment Display (7-
antara masukan dan luaran pada rangkaian S) adalah 0. Ketika CP bernilai 1 ouput tetap
pencacah asynchronous mod 16 dengan blok IC menyimpan nilai yang sebelumnya. Pada baris 3
7493, Dalam percobaan ini terdapat beberapa hasil dan 4 Jika CP adalah 0 maka input berubah dimana
diantara yaitu gambar 4-5 yang menunjukan hanya QA bernilai 1 dan lainya bernilai 0 , maka
bahwa kami telah berhasil merancang rangkaian output 7-S adalah 1 yang merupakan nilai decimal
pencacah asinkron mod 16 dengan IC 7493. sesuai dengan nilai bit pada input . sedangkan
selanjutnya pada gambar 4-6 merupakan gambar Ketika CP bernilai 1 ouput tetap menyimpan nilai
pin planner yang digunakan pada rangkaian yang yang sebelumnya. Pada baris 5 dan 6 Jika CP adalah
di mana praktikan menentukan tata letak pin pada 0, dimana yang berubah hanya input QB dengan
FPGA. Melalui langkah ini, kami menghubungkan nilai 1 dan lainya 0, maka 7-S adalah 2 yang
input dan output dari rangkaian kami ke pin FPGA merupakan nilai decimal sesuai dengan nilai bit
yang sesuai, memastikan bahwa setiap koneksi pada input. sedangkan Ketika CP bernilai 1 ouput
benar dan efisien, yang ketiga gambar 4-7 Gambar tetap menyimpan nilai yang sebelumnya. Dan
ini menunjukkan rangkaian yang sudah terpasang seterusnya begitu sampai dengan 1111.
pin planner. Setiap input dan output dari
rangkaian sudah terhubung ke pin FPGA yang Jadi pada intinya, awalnya, flip-flop diatur ke 0000
telah praktikan tentukan dalam Pin Planner. Dan (QA=0, QB=0, QC=0, QD=0). Saat sinyal clock
yang terakhir yaitu tabel kebenaran 4-2 dari hasil turun dari 1 ke 0, flip-flop-flip akan mengikuti
pengujian percobaan 2. aturan hitungan biner. Misalnya, dari 0000, itu
akan berubah menjadi 0001, kemudian 0010, dan
Tabel kebenaran 4-2 merupakan tabel kebenaran seterusnya hingga mencapai 1111. Setelah
untuk suatu rangkaian Pencacah Asynchronous mencapai 1111 (15 dalam desimal), pada transisi
Mod 16. Pada tabel tersebut, terdapat enam input berikutnya, flip-flop akan kembali ke 0000, dan
bit, CP (Clock Pulse): Ini adalah input yang siklus hitungan dimulai kembali. Input QA, QB,
digunakan sebagai pulsa clock untuk QC, dan QD digunakan untuk mengontrol Seven-
menggerakkan pencacah. Ketika CP berubah dari 1 Segment Display sehingga tampilan akan
ke 0, pencacah akan berpindah ke nilai berikutnya menunjukkan angka yang sesuai dengan nilai biner
sesuai dengan urutan pada Mod 16. QA, QB, QC, yang dihitung oleh flip-flop, jadi 7-S akan
QD adalah input yang mewakili keadaan internal menampilkan angka desimal sesuai input bit (QA-
dari pencacah, yang menggambarkan nilai saat ini
dari pencacah tersebut. 7-S (Seven Segment
Display) adalah output dari pencacah yang
7
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
QD) yang di berikan dengan perubahan setiap 1 1 0 0 1 9
siklus clocknya. 0 1 0 1 0 c
1 1 0 1 0 c
Tabel kebenaran 4-2 mencerminkan bagaimana 0 1 0 1 1 ↄ
pencacah mod 16 berperilaku berdasarkan sinyal 1 1 0 1 1 ↄ
clock dan mengganti nilai-nilai QA, QB, QC, dan 0 1 1 0 0 u
QD sesuai dengan urutan Mod 16. Seven Segment 1 1 1 0 0 u
Display (7-S) menampilkan angka yang sesuai 0 1 1 0 1 c
dengan nilai-nilai ini (input QA-QD) . 1 1 1 0 1 c
0 1 1 1 0 t
1 1 1 1 0 t
4.3 PERCOBAAN 3 : PRESTABLE 0 1 1 1 1 Mati
COUNTER 1 1 1 1 1 Mati
0 0 0 0 0 0
Hasil dari percobaan 1 yaitu :
1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 1 1
0 0 0 1 0 2
1 0 0 1 0 2
0 0 0 1 1 3
Gambar 4-8 pin planer Rangkaian percobaan 3 1 0 0 1 1 3
0 0 1 0 0 4
1 0 1 0 0 4
Analisis :
8
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
memulai penghitungan, yang tercermin dalam QA, menyebabkan terjadinya jeda antar respon dari
QB, QC, dan QD. Kemudian, setiap kali sinyal masing-masing flip-flop.
Clock (CP) datang, nilai-nilai ini berubah sesuai
Percobaan ke 2 terkait pencacah modulo-16
dengan urutan dan berakhir kembali di kondisi
asinkron diamana pencacah modulo-16 asinkron
awal yang kita tentukan sebelumnya. Tabel
menggunakan sinyal jam sebagai masukan dan
kebenaran 4-3 menunjukkan hubungan antara
menghasilkan nilai biner. Nilai biner ini
input dan output berdasarkan perubahan nilai
ditampilkan pada tampilan tujuh segmen sebagai
input dan sinyal Clock (CP). Berikut adalah analisis
angka desimal. Ini terjadi dengan bantuan flip-flop
hubungan input dan output untuk Pencacah
yang mengikuti aturan biner, sehingga setiap siklus
Prestable berdasarkan tabel kebenaran 4-3.
sinyal jam mengubah nilai biner yang diperoleh
dari pencacah, dan kita melihat angka desimal
Pada baris 1 kita memulai dengan kondisi awal CP
yang sesuai altera de1.
bernilai 0 dengan QA=1, QB=0, QC=1, QD=0, maka
output Seven Segment Display (7-S) adalah 5. Ini Percobaan ke 3 terkait prestable counter, hasil
berarti Pencacah sudah diatur sebelumnya untuk menunjukan prestabel counter merupakan
memulai dari angka 5 . dan pada CP bernilai 1 pencacah yang dapat diatur sebelumnya memiliki
output dan input masih menyimpan nilai yang masukan data yang telah ditetapkan sebelumnya
sama pada sebelumnya. yang dapat digunakan untuk memuat data ke
dalam flip-flop internal dan muncul pada keluaran
Pada baris 3 menunjukan CP bernilai 0 dan input pencacah. Output penghitung diwakili oleh q0, q1,
berubah menjadi QA=0, QB=1, QC=1, QD=0, maka q2, dan q3, dengan q0 sebagai bit paling tidak
ouput 7-s menampilkan angka 6 sesuai dengan signifikan dan q3 sebagai bit paling signifikan.
input dari QA=0, QB=1, QC=1, QD=0, yang Counter dapat direset dengan menerapkan level
menunjukan bit 0110 yaitu bernilai 6 dalam rendah pada pin reset, dan memuat data ke dalam
desimal. Pada baris empat CP naik (bernilai 1) counter dapat dilakukan dengan menerapkan level
tanpa ada perubahan input (QA-QD) serta ouput rendah pada pin beban.
tetap menampilkan angka 6. Dan seterusnya begitu
sampai dengan QA=1, QB=1, QC=1, QD=1, yang
nantinya menampilkan angka desimal 15 pada
output 7-s. lalu setelah itu pencacah perstable akan
mengulang input dan ouput dari 0. DAFTAR PUSTAKA
[1] https://adityarizki.net/tutorial-teknik-digital-
Jadi, dapat disimpulkan Tabel kebenaran ini rangkaian-pencacah-counter/, diakses pada 26
mencerminkan operasi dari Pencacah Prestable, di oktober, jam 16.00 WIB.
mana praktikan dapat mengatur nilai awalnya, dan
kemudian perhitungan akan dilakukan sesuai [2] https://electronicscoach.com/asynchronous-
urutan Mod setiap kali CP berubah dari 1 ke 0. counter.html, diakses pada 26 oktober, jam
Output Seven Segment Display (7-S) akan 16.20 WIB.
menampilkan angka yang sesuai dengan nilai-nilai [3] https://electronicscoach.com/synchronous-
QA, QB, QC, dan QD yang menunjukan bilangan counter.html diakses pada 26 oktober, jam
binner. 16.35 WIB.
9
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA