You are on page 1of 13

MODUL 5 ENCONDER DAN DECODER

ABDUL AZIS (2210631160023)


Asisten: Regita Aulia Safitri,Tyo Bima Pratama
Tanggal Percobaan: 18/10/2023
TLE61617-PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL
Laboratorium Dasar Teknik Elektro – Fakultas Teknik Unsika

Abstrak Rangkaian kombinasional adalah jenis rangkaian


dalam elektronika digital di mana outputnya hanya
Pada percobaan ini, kami menjalani empat percobaan berbeda
bergantung pada input yang ada pada saat itu.
yang melibatkan perancangan, simulasi, dan pengujian.
Prinsip dasar rangkaian kombinasional adalah
rangkaian Encoder dan Decoder dalam konteks elektronika
penerapan dan penerjemahan langsung dari aljabar
digital. Encoder adalah perangkat yang mengubah data
Boolean, yang sering kali dinyatakan sebagai
masukan menjadi format yang lebih terstruktur, sementara
fungsi logika. Operator logika yang umum
Decoder adalah perangkat yang mengembalikan data yang
digunakan dalam aljabar Boolean mencakup negasi
telah diubah oleh Encoder menjadi format semula. Keempat
(NOT), konjungsi (AND), dan disjungsi (OR) [4].
variasi percobaan ini melibatkan decoder 1 ke 10, decoder IC
744, encoder 4 ke 10 dan encoder IC 74LS147. praktikan Dalam praktikum ini terapat 4 kali percobaan,
merancang rangkaian Encoder dan Decoder menggunakan dimana praktikan akan memperkenalkan dan
gerbang logika (AND, NOT, dan OR) dan IC sebagai menggali lebih dalam tentang konsep, fungsi, serta
komponen utama. Simulasi wavefrom dilakukan dengan aplikasi praktis dari encoder dan decoder dalam
mengatur data masukan yang telah ditentukan dan mengamati konteks rangkaian digital. Praktikan akan
keluaran yang dihasilkan.Selanjutnya, praktikan memetakan mengeksplorasi cara-cara encoder mengubah data
pin rangkaian pada perangkat Altera DE1, mengunggah menjadi kode yang lebih efisien, serta bagaimana
hasil kompilasi, dan melakukan pengujian langsung dengan decoder mengembalikan data ke bentuk semula.
mengubah kondisi masukan sesuai dengan tabel pengujian Pada percobaan ini praktikan akan membuat
yang telah ditetapkan. Tujuan utama praktikum decoder dan beberapa rangkaian terkait rangkaian decoder 1 ke
encoder adalah memberikan pemahaman dasar tentang 10, rangkaian decoder menggunakan IC 7447,
bagaimana decoder dan encoder berperan dalam mengubah encoder 10 encoder 10 ke 4 dan Rangkaian Encoder
sinyal atau kode masukan menjadi keluaran yang tepat. IC 74147. Cara percobaanya yaitu Pertama-tama
Kata kunci: Encoder, decoder, rangkaian setiap percobaanya menyusun rangkaian, Setelah
kombinasional, IC 7447, IC 74147 merancang rangkaianya, praktikan akan
melakukan simulasi pada seluruh percobaan
dengan mengatur data masukan dan kondisi
1. PENDAHULUAN
pengontrol yang telah ditentukan untuk melihat
waveform yang dihasilkan dari setiap percobaan.
Salah satu aspek penting dalam pengembangan
Selanjutnya, praktikan akan memetakan pin
rangkaian digital adalah pemahaman tentang
rangkaian pada perangkat Altera DE1,
encoder dan decoder. Secara umum, Encoder
mengunggah hasil kompilasi, dan melakukan
adalah suatu alat atau proses yang mengubah data
pengujian langsung dengan mengubah kondisi
dari satu format ke format lainnya. Dalam konteks
masukan sesuai dengan tabel pengujian yang telah
elektronika digital, encoder adalah sebuah
ditentukan. Diamana hasil pengujian tersebut
rangkaian yang berfungsi untuk menerjemahkan
dibandingkan dengan datashet setiap IC yang
bahasa pada input menjadi serangkaian bit biner
digunakan setiap rangkaian.
yang dapat dipahami oleh perangkat pemroses
data [1]. Sedangkan, decoder adalah alat yang Tujuan dari laporan praktikum ini adalah
digunakan untuk mengembalikan data yang telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
di-encoding sehingga kita dapat melihat atau prinsip-prinsip dasar encoder dan decoder serta
menerima informasi aslinya. Dalam konteks mampu menerapkannya dalam situasi praktis.
rangkaian logika, decoder adalah r.angkaian yang Kami akan memaparkan langkah-langkah
dirancang untuk menerima input dalam bentuk eksperimen, hasil yang diperoleh, dan analisisnya.
biner dan mengaktifkan salah satu output sesuai
dengan urutan biner tersebut [2]. 2. STUDI PUSTAKA
berisi penjelaasan terkait rangkaian kombinasonal,
Selain itu decoder merupakan logika encoder, decoder dan beberapa jenisnya.
kombinasional. Dimana rangkaian kombinasional

1
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
2.1 RANGKAIAN KOMBINASIONAL maksimum 2𝑛 pada jalur inputnya, di mana n
merupakan jumlah jalur keluaran atau output.
Rangkaian kombinasional adalah jenis rangkaian Fungsi utama encoder adalah mengubah informasi
dalam elektronika digital di mana outputnya hanya yang berasal dari input 2𝑛 menjadi kode n-bit.
bergantung pada input yang ada pada saat itu. Output dari encoder menghasilkan kode biner
Prinsip dasar rangkaian kombinasional adalah yang sesuai dengan input yang aktif tinggi, yang
penerapan dan penerjemahan langsung dari aljabar berarti jalur output diaktifkan ketika ada sinyal
Boolean, yang sering kali dinyatakan sebagai input yang aktif pada jalur input tertentu. Hal ini
fungsi logika. Operator logika yang umum memungkinkan representasi efisien dari informasi
digunakan dalam aljabar Boolean mencakup negasi pada sistem logika digital [3]. Banyak jenis encoder
(NOT), konjungsi (AND), dan disjungsi (OR) [2]. tetapi yang akan dibahas hanya beberapa yaitu:

Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang ENCODER 4 KE 2


logika yang menghasilkan output yang selalu
bergantung pada kombinasi input yang ada pada Encoder 4 hingga 2 terdiri dari empat input Y3,
saat itu. Rangkaian kombinasional menjalankan Y2, Y1 & Y0, dan dua output A1 & A0 . Kapan
operasi yang dapat ditentukan secara logika saja, hanya satu dari 4 masukan ini yang dapat
dengan menggunakan sebuah fungsi Boolean. Ini menjadi '1' untuk mendapatkan kode biner yang
berarti bahwa output dari rangkaian sesuai pada keluaran.
kombinasional dapat diprediksi sepenuhnya
berdasarkan input saat itu dan aturan logika yang
diterapkan pada rangkaian tersebut. Dengan
demikian, rangkaian kombinasional digunakan
untuk melakukan berbagai tugas seperti
pemrosesan data, perbandingan, atau logika
sederhana sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan dalam bentuk fungsi Boolean [2].

2.2 ENCODER
Gambar 2-1 rangkaian encoder 2 ke 4
Secara umum, Encoder adalah suatu alat atau
proses yang mengubah data dari satu format ke Tabel 2-1 tabel kebenaran encoder 2 ke 4
format lainnya. Dalam konteks elektronika digital,
encoder adalah sebuah rangkaian yang berfungsi Y3 Y2 Y1 Y0 A1 A0
untuk menerjemahkan bahasa pada input menjadi
serangkaian bit biner yang dapat dipahami oleh 0 0 0 1 0 0
perangkat pemroses data. Encoder ini memiliki
beberapa input line, di mana hanya satu input yang 0 0 1 0 0 1
diaktifkan pada suatu waktu tertentu, dan input
tersebut akan menghasilkan kode output dalam 0 1 0 0 1 0
bentuk bit biner. Dalam istilah sederhana, encoder
dapat dianggap sebagai pembuat kode atau sandi 1 0 0 0 1 1
[1].

Pengkode (encoder) berfungsi untuk menilai


lokasi, percepatan, laju sementara, serta arah ENCODER 10 KE 4
gerakan rotasi atau translasi yang nantinya dapat Konversi Decimal to BCD atau 10 to 4 adalah proses
disimpulkan dari perbedaan outputnya, prinsip yang melibatkan 10 input desimal yang diubah
fisik operasinya, protokol komunikasinya, dan menjadi 4 output dalam bentuk kode biner, di
faktor-faktor lainnya. Perbedaan dalam pengkode mana setiap output BCD merepresentasikan nilai
bisa disebabkan oleh variasi berdasarkan prinsip desimal yang sesuai dengan input yang diberikan
output, cara operasi fisik, protokol komunikasi, [5].
dan lain sebagainya [3].

Encoder dalam logika digital adalah suatu


rangkaian yang memiliki peran yang berlawanan
dengan decoder. Encoder memiliki jumlah

2
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
Gambar 2-3 IC 74LS147

IC ini memiliki 9 jalur input decimal yang aktif saat


berada pada level rendah (LOW) dan ditandai
sebagai input 1 hingga 9. Selain itu, terdapat 4 jalur
output BCD yang aktif saat berada pada level
Gambar 2-2 rangkaian encoder 10 ke 4 rendah (LOW) dan diberi label Y0 hingga Y3 [6].

Tabel 2-2 tabel kebenaran encoder 10 ke 4 Tabel 2-3 T Tabel kebenaran IC 74LS147 dengan 7 segmen
A A A A A A A A A A Y Y Y Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keluaran 7
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 Segment
X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

X 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 2
X 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 3
X 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0 4
X 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 5
X 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 6

X 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7
1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
X 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
X 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

X 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2.3 DECODER
Decoder adalah alat yang digunakan untuk
mengembalikan data yang telah di-encoding
ENCONDER IC 74LS147 (DECIMAL TO BCD sehingga kita dapat melihat atau menerima
ENCODER) informasi aslinya. Dalam konteks rangkaian logika,
decoder adalah rangkaian yang dirancang untuk
IC 74147 adalah encoder yang umum digunakan menerima input dalam bentuk biner dan
untuk mengonversi data desimal menjadi kode mengaktifkan salah satu output sesuai dengan
biner terkompresi 4-bit (BCD). IC ini menerima 10 urutan biner tersebut. Keberadaan decoder adalah
jalur input data dan menghasilkan keluaran dalam lawan dari encoder. Fungsi utama decoder adalah
format BCD di mana setiap output aktif saat sinyal mempermudah pengendalian seven segmen. Ini
input berada pada tingkat rendah (LOW). Ini memungkinkan kita untuk dengan cepat
adalah komponen penting dalam rangkaian mengontrol tujuh segmen pada display. Decoder
elektronik yang memerlukan konversi data memiliki output maksimum sebanyak 2^n,
desimal menjadi BCD Kofigurasi dari IC tersebut sehingga kita dapat membuat decoder n-to-2^n.
adalah sebagai berikut: [6]. Sebagai contoh, untuk membuat 4-to-16 decoder,
kita dapat menggunakan dua 3-to-8 decoder [2].
Ada beberapa jenis decoder yang umum
digunakan, seperti decoder 3 x 8 (menerima 3 bit
input dan memiliki 8 output line), decoder 4 x 16,
decoder BCD to Decimal (menerima 4 bit input dan

3
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
memiliki 10 output line), dan decoder BCD to 7 DECODER 3 KE 8
segmen (menerima 4 bit input dan memiliki 8
output line). Decoder BCD to 7 segmen memiliki Untuk merancang decoder 3 ke 8, kita dapat
prinsip kerja yang berbeda, di mana kombinasi menggunakan decoder 2 ke 4 sebagai komponen
inputnya dapat mengaktifkan beberapa output dasarnya. Seperti yang telah Anda ketahui, decoder
secara bersamaan [2]. 2 ke 4 memiliki 2 input dan 4 output. Oleh karena
itu, decoder 3 ke 8 akan memiliki 3 input, yaitu A2,
DECODER 2 KE 4 A1, dan A0, dan 8 output, yaitu Y7 hingga Y0.
Decoder ini akan memetakan kombinasi 3 input
Ini adalah jenis decoder yang memiliki dua input menjadi salah satu dari 8 output yang aktif sesuai
dan empat output. Mari kita anggap dua inputnya dengan tabel kebenaran yang sesuai [3].
adalah A1 dan A0, dan empat outputnya adalah Y3,
Y2, Y1, dan Y0. Diagram blok decoder 2-ke-4
ditampilkan dalam gambar di bawah ini[3].

Gambar 2-4 Diagram blok decoder 2-ke-4

Salah satu dari empat output ini akan menjadi '1'


untuk setiap kombinasi input saat diaktifkan,
dengan asumsi E adalah '1'. Tabel kebenaran dari
decoder 2 ke 4 ditampilkan dalam gambar 2-9. [3].
Gambar 2-6 diagram block 3 ke 8

input paralel A1 dan A0 diterapkan pada setiap


decoder 2 ke 4. Komplemen dari input A2 langsung
terhubung untuk mengaktifkan decoder 2 ke 4
yang bawah, menghasilkan output Y0 hingga Y3.
Ini mewakili 4 minterm rendah [3].

Sebaliknya, input A2 langsung terhubung untuk


mengaktifkan decoder 2 ke 4 yang atas,
menghasilkan output Y4 hingga Y7. Ini mewakili 4
minterm tinggI [3].

Gambar 2-5 Diagram blok decoder 2-ke-4

Tabel 2-4 tabel kebenaran decoder 2 ke 4


E A1 A0 Y3 Y2 Y1 Y0
0 X X 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1
1 0 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 0 0 0

4
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
mewakili bilangan desimal yang setara dengan 3.
Dengan kata lain, decoder ini melakukan konversi
dari kode BCD menjadi angka desimal dengan
tepat, di mana hanya satu keluaran yang aktif pada
satu waktu sesuai dengan nilai BCD yang
diinputkan [7].

Gambar 2-7 rangkain encoder 3 ke 8

Tabel 2-5 tabel kebenaran decoder 3 ke 8

Decoder BCD-ke-Desimal

Dekoder BCD ke desimal merupakan serangkaian


logika yang mampu mengonversi setiap kode BCD Gambar 2-8 rangkain decoder 1 ke 10
(8421) menjadi salah satu dari 10 pilihan angka
desimal (0 - 9). Ini sering disebut sebagai dekoder 4 Tabel 2-6 tabel kebenaran decoder 1 ke 10
baris menjadi 10 baris atau dekoder 1 dari 10. D C B A Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
Rangkaian decoder BCD ke desimal yang berbeda 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
terdiri dari sepuluh gerbang AND, dan sering kali 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dikenal sebagai "dekoder 1 dari 10" karena hanya 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
satu dari sepuluh jalur keluarannya yang akan aktif
0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
pada satu waktu. Setiap nomor BCD 4-bit, dengan
bit-bitnya diberi nama A, B, C, dan D, diaplikasikan 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
ke masukan dekoder. Rangkaian ini menghasilkan
0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
sinyal normal (yang sama dengan input) dan sinyal
komplemen (yang merupakan inverter dari input) 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
untuk setiap bit BCD, dan keduanya dikirim ke
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
gerbang AND yang sesuai [7]
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
Misalnya, jika nilai BCD adalah 0011, yang berarti
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
ABCD = 0011, maka hanya input dari gerbang
AND Y3 yang tinggi, dan semua input dari gerbang 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
lainnya adalah rendah. Akibatnya, hanya output 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dari gerbang Y3 yang aktif (tinggi), dan output ini

5
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3.1 PERCOBAAN 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Decoder IC 7447

Gambar 2-9 rangkain Decoder IC 7447


Gambar 3-1 rangkain decoder 1 ke 10
Tabel 2-7 tabel kebenaran Decoder IC 7447

Susun
rangkain Lakukan
New Project
decoder 1 ke simulasi
P1
10 seperti rangkain
gambar 3-1

Lengkapi
Tentukan pin Lakukan
diagram
planer kompilasi
waktu

Unggah hasil Tuliskan


Lakukan
kompilasi ke kondisi
pengujian
altera de1 ouputnya

Gambar 3-2 diagram Langkah-langkah percobaan 1

3. METODOLOGI
Dalam praktikum ini, peralatan yang digunakan 3.2 PERCOBAAN 2
terdiri dari beberapa komponen penting. Pertama,
digunakan laptop sebagai perangkat komputasi
yang akan menjalankan perangkat lunak (software)
yang diperlukan dalam eksperimen. Kedua,
digunakan Altera DE1, yang merupakan platform
pengembangan berbasis FPGA (Field-
Programmable Gate Array) yang akan digunakan
sebagai perangkat keras (hardware) dalam
eksperimen ini. Terakhir, aplikasi Quartus II akan
digunakan sebagai perangkat lunak desain FPGA Gambar 3-3 gambar rangkaian decoder IC 7447
untuk mengatur, memprogram, dan menguji
rangkaian Decoder dan Encoder yang akan
dikembangkan dalam praktikum ini. Dengan
peralatan ini, praktikan akan dapat memahami dan
mengimplementasikan prinsip kerja rangkaian
Decoder dan Encoder dalam konteks sistem digital
dengan bantuan laptop, Altera DE1, dan aplikasi
Quartus II.

6
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
Susun
rangkain
New Project Lakukan
decoder IC
P2 simulasi
7447 seperti
gambar 3-3

Lengkapi
Tentukan pin Lakukan
diagram
planer kompilasi
waktu

Unggah hasil Tuliskan


Lakukan
kompilasi ke kondisi
pengujian
altera de1 ouputnya
Gambar 3-7 rangkaian percobaan ke 4

Gambar 3-4 diagram Langkah-langkah percobaan 2


Susun
New Project rangkain Lakukan
3.3 PERCOBAAN 3 P4 seperti simulasi
gambar 3-7

Lengkapi
Tentukan pin Lakukan
diagram
planer kompilasi
waktu

Unggah hasil Tuliskan


Lakukan
kompilasi ke kondisi
pengujian
altera de1 ouputnya

Gambar 3-8 diagram Langkah-langkah percobaan 4

4. HASIL DAN ANALISIS

Gambar 3-5 rangkain encoder 10 ke 4 4.1 PERCOBAAN 1

Hasil yang didapatkan dari percobaan pertama


Susun
rangkain yaitu
New Project Lakukan
decoder 10
P3 simulasi
KE 4 seperti
gambar 3-5

Lengkapi
Tentukan pin Lakukan
diagram
planer kompilasi
waktu

Unggah hasil Tuliskan


Lakukan
kompilasi ke kondisi
pengujian
altera de1 ouputnya

Gambar 3-6 diagram Langkah-langkah percobaan 3

3.4 PERCOBAAN 4

Gambar 4-1 Rangkain decoder 4 ke 10

7
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Gambar 4-2 waveform Rangkain decoder 4 ke 10
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Gambar 4-3 pemasangan PIN Rangkain decoder 4 ke 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Analisis :

Pada percobaan pertama dilakukan percobaan


terkait decoder 1 ke 10 tetapi pada rangkaian
dilihat seperti 4 to 10 karena memiliki 4 input dan
10 output, dimana hasilnya dapat dilihat pada
Gambar 4-1 yang menampilkan rangkaian logika
decoder 1-ke-10. Decoder adalah komponen yang
mengubah sinyal masukan menjadi keluaran yang
sesuai berdasarkan kode biner yang diberikan.
Dalam hal ini, decoder ini dirancang untuk
memecah data masukan menjadi salah satu dari
sepuluh keluaran yang berbeda. Gambar 4-2
adalah waveform (gelombang bentuk) yang terkait
dengan decoder 1-ke-10. Gelombang ini
menggambarkan bagaimana sinyal dalam decoder
berubah seiring waktu, terutama ketika kode
Gambar 4-4 Rangkain decoder 4 ke 10 terpasang PIN masukan berubah untuk memilih keluaran yang
berbeda. Waveform ini membantu memahami
Tabel 4-1 tabel kebenaran decoder 4 ke 10 perilaku dinamis dari decoder. Gambar 4-3 adalah
panduan pemasangan pin untuk rangkaian logika
D C B A Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y decoder 1-ke-10. Pemasangan pin ini hal yang
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 penting supaya berfungsi dengan benar pada saat
dihubungkan ke ALTERA DE1. Gambar 4-4
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 menunjukkan rangkaian logika decoder 1-ke-10
yang sudah terpasang dengan pin sesuai panduan.
Ini memberikan gambaran fisik tentang bagaimana
0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
komponen ini terintegrasi dalam perangkat
ALTERA DE1 setelah dipasang dengan benar.
0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Tabel kebenaran 4-1 menggambarkan operasi dari
0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
sebuah decoder 4x10. Ini adalah decoder yang

8
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
menerima input berupa kode biner 4-bit (D, C, B,
A) dan menghasilkan keluaran 10-bit (Y9, Y8, Y7,
Y6, Y5, Y4, Y3, Y2, Y1, Y0) berdasarkan kombinasi
input yang diberikan. Terdapat 16 baris dalam
tabel, masing-masing mencerminkan salah satu
dari 16 kemungkinan kombinasi input. Pada setiap
baris, output (Y9, Y8, Y7, Y6, Y5, Y4, Y3, Y2, Y1, Y0)
ditentukan oleh kombinasi input yang sesuai.

Pada tabel tersebut misalnya bila nilai DCBA


adalah 1001 yaitu DCBA = 1001, maka keluaran Gambar 4-6 waveform Rangkain decoder IC 7447
semua gerbang selain gerbang nomor ke 0 atau Yo
adalah tinggi (yaitu keluaran gerbang nomor Yo
hanya semua gerbang yang rendah). Dalam situasi
ini, kode BCD yang diterapkan pada input,
menampilkan angka desimal 9, seperti yang telah
ditunjukkan melalui tabel kebenaran. Hal ini juga
menjadi jelas dari mempelajari tabel bahwa jika
salah satu dari 6 input tidak valid yang diberikan
pada akhir decoder, diterapkan, semua outputnya
menjadi tinggi. yaitu kode BCD ini tidak mengenali
kata 4 – bit apa pun, yang belum disertakan dalam Gambar 4-7 pemasangan PIN Rangkain decoder IC 7447
kode BCD standar 8421. Oleh karena itu, jika salah
satu dari sepuluh kode 8421 BCD diterapkan pada
masukan dekoder ini, keluaran yang bersangkutan
menjadi rendah. Dengan demikian, ini
mengisyaratkan validitas kode ini dengan cara
mengungkapkan secara langsung angka desimal
yang setara dengan kode tersebut [7].

4.2 PERCOBAAN 2
Gambar 4-8 Rangkain decoder IC 7447 terpasang PIN

Hasil yang didapatkan dari percobaan kedua yaitu Tabel 4-2 tabel kebenaran Decoder IC 7447

Gambar 4-5 Rangkain decoder IC 7447

9
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
Analisis : Dapat dilihat bahwa untuk menampilkan angka
satu digit dari 0 hingga 9 dalam biner atau huruf
Pada percobaan kedua melakukan percobaan dari A hingga F dalam heksadesimal, kita
terkait decoder menggunakan IC 7447, dimana memerlukan tujuh sambungan segmen terpisah
hasilnya bisa dilihat pada Gambar 4-5 ditambah satu sambungan tambahan untuk
menampilkan rangkaian dekoder yang sambungan "umum" LED [10] . Jadi, tabel
menggunakan IC 7447. IC 7447 adalah integrated kebenaran pada tabel 4-2 memberikan segmen
circuit (IC) yang berfungsi sebagai decoder BCD ke yang perlu diterangi untuk menghasilkan karakter
tujuh segmen. Rangkaian ini mengkonversi kode yang diperlukan.
BCD (Binary Coded Decimal) menjadi keluaran
yang sesuai dengan tujuh segmen yang digunakan 4.3 PERCOBAAN 3
untuk menampilkan angka pada layar tujuh
segmen. Gambar 4-6 adalah waveform (gelombang Hasil yang didapatkan dari percobaan ketiga yaitu
bentuk) yang terkait dengan decoder IC 7447.
Gelombang ini menggambarkan bagaimana sinyal
dalam IC 7447 berperilaku seiring waktu, terutama
ketika kode BCD masukan berubah untuk
menghasilkan keluaran yang sesuai. Gambar 4-7
adalah pemasangan pin untuk rangkaian IC 7447.
Pemasangan pin ini hal yang penting supaya
berfungsi dengan benar pada saat dihubungkan ke
ALTERA DE1. Gambar 4-8 menunjukkan
rangkaian IC 7447 yang sudah terpasang dengan
pin sesuai petunjuk. Ini memberikan gambaran
fisik tentang bagaimana IC 7447 terintegrasi dalam Gambar 4-10 Rangkain encoder 10 ke 4
perangkat ALTERA DE1 setelah dipasang dengan
benar.

Pada tabel 4-2 diperlihatkan tabel yang tampilan 7


segmen, tabel tersebut merupakan tabel kebenaran
yang memberikan segmen yang perlu diterangi
untuk menghasilkan karakter yang diperlukan.
Misalnya Dapat dilihat dalam tabel, untuk
menampilkan angka “0”maka, segmen Qa , Qb , Qc
, Qd dan Qf perlu diterangi atau bernilai 1 , untuk
menampilkan angka “1”maka, segmen Qc, dan Qb
perlu diterangi atau bernilai 1. angka “2”maka, Gambar 4-11 wavefrom Rangkain encoder 10 ke 4
segmen Qa,Qb,Qd,Qe dan Qg perlu diterangi atau
bernilai 1. Jadi pada intinya Jika kita ingin
menampilkan angka atau huruf yang berbeda,
maka kumpulan segmen yang berbeda perlu
diterangi. Tabel 4-2 menampilkan jika output
bernilai satu diantara Qa dan Qg maka segmen
tersebut menyala yang dimana akan menampilkan
led 7 segmen, Seperti angka 0 sampai 9. Dibawah
ini adalah Elemen Tampilan 7 Segmen untuk
semua Angka, jadi selain melihat pada tabel
kebenaran tersebut, kita dapat melihat pada Gambar 4-12 pemasang PIN Rangkain encoder 10 ke 4
gambar dibawah ini segmen yang perlu ditererangi
ketika ingin menampilkan angka 0 sampai 9 :

Gambar 4-9 Tampilan 7 Segmen untuk semua Angka

10
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
menunjukkan rangkaian encoder 10 ke 4 yang
sudah terpasang dengan pin sesuai petunjuk .

Tabel kebenaran 4-3 adalah hasil dari pengujian


perangkat menggunakan ALTERA DE1 dengan
sepuluh input (A0 hingga A9) dan mengamati
empat output (Y0 hingga Y3). tabel kebenaran ini
mengungkapkan hubungan antara input dan
output selama pengujian. Pada baris pertama tabel,
Gambar 4-13 Rangkain encoder 10 ke 4 terpasang PIN semua input memiliki nilai X (tidak ditentukan)
atau 0, dan sebagai hasilnya, seluruh output (Y0
Tabel 4-2 tabel kebenaran encoder 10 ke 4 hingga Y3) juga tidak ditentukan dan memiliki nilai
0. Ini mencerminkan situasi ketika input tidak
A A A A A A A A A A Y Y Y Y
memiliki nilai yang pasti, yang mengakibatkan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3
ketidakpastian dalam output. Selanjutnya, baris-
baris berikutnya dalam tabel mencerminkan
X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
berbagai kombinasi input yang diuji. Saat beberapa
input berubah menjadi 1, output yang sesuai
X 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
dengan input yang berubah menjadi 1 juga
mengalami perubahan.
X 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
4.4 PERCOBAAN 4
X 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
Hasil yang didapatkan dari percobaan keempat yaitu
X 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

X 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

X 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0

X 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
Gambar 4-14 Rangkain encoder 74147
X 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

X 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1

Analisis :

Pada percobaan ketiga praktikan melakukan


pengujian pada rangkain enconder 10 ke 4, dimana
hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4-9 yang
menampilkan rangkaian logika encoder 10 ke 4.
Encoder adalah perangkat yang digunakan untuk
mengubah beberapa input menjadi kode biner
yang lebih singkat. Dalam hal ini, encoder ini
dirancang untuk mengonversi sepuluh input Gambar 4-15 wavefrom Rangkain encoder 74147
menjadi kode empat bit yang sesuai. Gambar 4-10
adalah waveform (gelombang bentuk) yang terkait
dengan encoder 10 ke 4. Gelombang ini
menggambarkan bagaimana sinyal dalam encoder
berubah seiring waktu, terutama ketika kondisi
input berubah, menghasilkan keluaran yang
sesuai. Gambar 4-11 adalah pemasangan pin untuk
rangkaian encoder 10 ke 4. Pemasangan pin ini hal
yang penting supaya berfungsi dengan benar pada
saat dihubungkan ke ALTERA DE1. Gambar 4-12

11
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
Gambar 4-16 pemasangan PIN Rangkain encoder 74147 menunjukkan rangkaian IC 74147 yang sudah
terpasang dengan pin sesuai petunjuk.

Tabel 4-4 menunjukkan bagaimana hubungan


antara input desimal (0 hingga 9) dan output yang
sesuai pada tampilan tujuh segmen. Setiap baris
dalam tabel mewakili angka desimal yang ingin
ditampilkan pada tampilan tujuh segmen, dan
outputnya adalah kode biner yang
Gambar 4-17 Rangkain encoder 74147 terpasang PIN
merepresentasikan kode BCD untuk angka
Tabel 4-2 tabel kebenaran encoder IC 74147 tersebut. Output ini digunakan untuk
mengendalikan segmen-segmen tujuh pada
tampilan tujuh segmen. Sebagai contoh, untuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keluaran 7 menampilkan angka 0, semua segmen harus
Segment dimatikan (semua segmen dalam keadaan mati).
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sebaliknya, untuk menampilkan angka 1, hanya
segmen b dan c yang perlu diaktifkan.Penggunaan
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 encoder IC 74147 sering berpasangan dengan
decoder tampilan tujuh segmen. Encoder
1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 mengambil input desimal dan mengubahnya
menjadi kode BCD, sementara decoder
1 1 1 0 0 0 0 0 0 3 menerjemahkan kode BCD ini menjadi segmen-
segmen yang perlu diaktifkan pada tampilan tujuh
1 1 1 1 0 0 0 0 0 4 segmen agar tampilan menampilkan angka
desimal yang sesuai. Ini menciptakan antarmuka
1 1 1 1 1 0 0 0 0 5 yang memungkinkan tampilan tujuh segmen
menampilkan angka desimal dengan benar sesuai
1 1 1 1 1 1 0 0 0 6 dengan input yang diberikan.

1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 5. KESIMPULAN

Pada modul ini terdapat 4 kali percobaan terkait


1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
decoder dan encoder yang bertujuan untuk
memahami peran masing-masing komponen
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
dalam mengubah kode input menjadi keluaran
yang sesuai. Uraian sertiap percobaanya yaitu :
Analisis :
Pada Percobaan pertama yaitu melakukan
Pada percobaan terakhir yaitu melakukan percobaan terkait rangkaian decoder 1 ke 10 yang
pengujian terkait rangkaian encoder menggunakan nantinya akan dilakukan pengujian dengan
IC 74147, dimana hasilnya bisa dilihat pada perangkat ALTERA DE1,dimana nantinya
Gambar 4-13 yang menampilkan rangkaian menganalisis decoder 1-ke-10 yang memiliki 4
encoder yang menggunakan IC 74147. IC 74147 input dan 10 output. Data hasil percobaan berupa
adalah integrated circuit (IC) yang berfungsi tabel kebenaran yang menunjukkan bagaimana
sebagai encoder 10 ke 4. Rangkaian ini mengubah kombinasi input menghasilkan keluaran. Analisis
sepuluh input menjadi keluaran empat bit yang menunjukkan bahwa decoder ini hanya mengenali
sesuai. Gambar 4-14 adalah waveform (gelombang kode BCD standar 8421 dan mengungkapkan
bentuk) yang terkait dengan decoder IC 74147. angka desimal yang setara dengan kode tersebut.
Gelombang ini menggambarkan bagaimana sinyal Percobaan kedua melibatkan penggunaan IC 7447
dalam IC 74147 berubah seiring waktu, terutama sebagai decoder BCD-to-7-Segment untuk
ketika kondisi input berubah, yang memengaruhi menampilkan angka. Hasilnya terlihat pada
keluaran. Gambar 4-15 proses pemasangan PIN Gambar 4-5, dan ada tabel kebenaran (Tabel 4-2)
yang berguna untuk menghubungkan ke yang menunjukkan segmen mana yang dinyalakan
perangkat ALTERA DE1. Gambar 4-16 untuk menampilkan setiap angka. Percobaan ini
membantu memahami penggunaan IC 7447 dalam
mengonversi kode BCD menjadi tampilan tujuh

12
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA
segmen untuk menampilkan angka atau karakter [7] https://www.electroniclinic.com/decoder-
tertentu. logic-circuit-diagram-and-operation/, Diakses
Pada percobaan ketiga, praktikan melakukan pada 12 oktober 2023, Jam 20.35.
pengujian pada rangkaian encoder 10 ke 4 yang [8] Latifa, Ulinnuha. Buku Petunjuk Praktikum
memiliki 10 input dan menghasilkan keluaran Sistem Digital. Laboratorium Dasar Teknik
berupa kode biner 4-bit. Hasil percobaan Elektro, Universitas Singaperbangsa
menunjukkan bagaimana kombinasi input Karawang, 2021.
diproses oleh encoder ini. Data hasil percobaanya
berupa tabel kebenaaran hasil pengujian, yang [9] Akmal, luthfan, Modul 5 enconder dan decoder,
menunjukkan hubungan antara input dan output Laboratorium Dasar Teknik Elektro Fakultas
selama pengujian. Input yang tidak pasti Teknik unsika, 2022
menghasilkan output tidak pasti, dan perubahan
[10] https://www.electronics-
input mempengaruhi output sesuai dengan
tutorials.ws/combination/comb_6.html,
kombinasi input yang diuji.
Diakses pada 15 oktober 2023, Jam 07.35.
Pada percobaan keempat, dilakukan pengujian
rangkaian encoder yang menggunakan IC 74147.
Hasilnya menunjukkan bahwa rangkaian ini efektif
mengonversi input desimal (0 hingga 9) menjadi
kode BCD yang mengendalikan tampilan tujuh
segmen sesuai dengan angka yang ditampilkan.
Kombinasi dengan decoder tampilan tujuh segmen
memungkinkan tampilan angka desimal yang
akurat sesuai dengan input yang diberikan.
Kesimpulannya, percobaan ini berhasil
menunjukkan cara rangkaian encoder dan decoder
dapat digunakan untuk tampilan tujuh segmen
berdasarkan input desimal.

DAFTAR PUSTAKA
[1] https://www.belajaronline.net/2021/02/pen
gertian-encoder-dan-decoder.html?m=1,
Diakses pada 11 oktober 2023, Jam 22.00.
[2] http://tentangelektro1.blogspot.com/2014/0
5/encoder-dan-decoder.html?m=1, Diakses
pada 11 oktober 2023, Jam 22.30.
[3] https://www.webstudi.site/2019/11/Decode
r-adalah.html, Diakses pada 11 oktober 2023,
Jam 22.40.
[4] https://gustibgsbayu.medium.com/sistem-
digital-rangkaian-kombinasional-encoder-
1d4e6752cd2a, Diakses pada 12 oktober 2023,
Jam 06.15.
[5] https://misel.co.id/ketahui-cara-kerja-
encoder-fungsi-hingga-jenisnya-di-sini/,
Diakses pada 12 oktober 2023, Jam 07.15.
[6] http://miftah18arifin.blogspot.com/2015/12
/digital-encoder.html, Diakses pada 12
oktober 2023, Jam 13.35.

13
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA

You might also like