You are on page 1of 4

RESENSI NOVEL

DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN

NAMA : ANJELINA HENRYARNI SEPTIANTI (8)


RISKA NURHALIZA (30)
KELAS : 12 IPA 3
Resensi Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Judul : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Penulis : Tere Liye

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Isi : 256 halaman

ISBN : 978 – 602 – 03 – 3160 – 7

Sinopsis:

Buku karangan Tere Liye ini mengisahkan tentang kehidupan seorang anak
perempuan dari keluarga kurang mampu yang merasakan rasanya jatuh cinta
dengan orang yang umurnya berbeda jauh dengannya.

Anak perempuan tersebut bernama Tania. Ia tinggal bersama dengan Ibu dan
Adiknya di sebuah gubuk kardus. Ibunya bekerja sebagai buruh cuci dan untuk
membiayai keluarga, Tania dan adiknya pun harus mengorbankan pendidikan
mereka dan mengamen di jalan.

Namun beruntung bagi mereka… Saat mengamen di jalan mereka bertemu


dengan seorang pria bernama Danar. Om Danar mulai masuk ke dalam kehidupan
Tania dan mengubah hidup mereka.

Om Danar bersedia memberikan modal bagi Ibu dari Tania untuk membuat usaha
kue kecil-kecilan. Melalui uluran tangan Om Danar pun Tania dan adiknya mampu
melanjutkan pendidikannya.

Om Danar yang hidup seorang diri mulai mengenal arti keluarga saat menemukan
keluarga kecil tersebut. Bagi Tania, Om Danar adalah malaikat bagi keluarganya

Namun seiring berjalannya waktu mulai tumbuhlah benih-benih cinta di antara


keduanya. Tania merasa perasaan ini tidaklah pantas untuk Ia kemukakan kepada
Om Danar, sehingga Ia tidak mengatakannya kepada Om Danar.Tidak lama, Ibu
dari Tania mengalami sakit keras dan pada akhirnya harus meninggal. Momen ini
merupakan pukulan berat bagi Tania. Namun Ia tetap tegar dan melanjutkan
perjuangan hidupnya.

Tania pun tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, cerdas dan mandiri. Ia pun
mampu mendapatkan beasiswa untuk belajar di Singapura. Walau terpisahkan
oleh jarak Tania tetap menjadi komunikasi yang rutin dengan Om Danar.

Singkat cerita, pada saat Tania berulang tahun ke 17, Om Danar berangkat ke
Singapura dan memberika sebuah liontin sebagi hadiah ulang tahun.

Tania merasa liontin itu merupakan pemberian spesial dari Om Danar dengan
maksud tertentu. Namun tidak berselang lama, Tania dikejutkan dengan rencana
pernikahan antara Om Danar dengan kekasihnya yang bernama Ratna.

Ia merasa sangat kecewa dan memutuskan untuk tidak pulang ke Indonesia saat
Om Danar melangsungkan pernikahannya dengan Tante Ratna. Tania juga merasa
kecewa dengan adiknya yang tidak memberi-tahukan tanda-tanda bahwa Om
Danar akan segera Menikah.

Semenjak Om Danar menikah, Tania memutuskan segala komunikasi dengannya.

Hingga pada suatu hari, Tante Ratna menghubungi Tania via email dan
menjelaskan betapa tidak bahagianya pernikahan mereka. Tante Ratna menyebut
bahwa ada sosok yang tidak hilang dari hati Om Danar.

Setelah mendengar hal tersebut Tania pun memberanikan diri untuk menyatakan
perasaannya kepada Om Danar. Namun Om Danar hanya terdiam dan cerita pun
berakhir dengan ending yang menggantung.

Kekurangan Buku:

Penulis kecolongan dalam beberapa detil cerita yang sifatnya nyata


adanya.Penulis bercerita berlandaskan kenyataan. Namun di beberapa bagian
seperti contohnya saat Tania mendapatkan ASEAN Scholarship. Pada
kenyataannya tidak terdapat beasiswa ASEAN untuk siswa SD yang akan
melanjutkan pendidikan SMA di Singapura. Penulis terkesan tidak konsisten
dengan alur nyata berusaha dihadirkannya.Terdapat beberapa kesalahan ketik
(typo)

Kelebihan Buku:

Bacaan tergolong ringan.Penulis mampu membawa para pembaca untuk


mengerti cerita secara keseluruhan tanpa adanya kendala yang berarti.Bahasa
yang digunakan mudah dimengerti.

Penulis menggunakan bahasa-bahasa yang sering ditemui oleh para remaja di


kehidupan sehari-hari mereka.Judul bab menggambarkan isinya.

Di dalam buku ini terdapat beberapa bab dan di setiap judul babnya terdapat
judulnya yang mencerminkan isi ceritanya. Sehingga para pembaca tidak akan
dibuat bingung dengan alur ceritanya.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan buku ini merupakan buku yang cukup bagus untuk dibaca,
terutama oleh para remaja. Kekurangan dari buku ini dapat ditutupi oleh
kelebihan yang menurut saya cukup banyak.

Alurnya yang ringan membuat buku ini sangat saya rekomendasikan bagi teman-
teman semua yang mencari bahan bacaan untuk me-refresh pikiran sejenak.

You might also like