Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga unit terkecil
dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan.
Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga
yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia–sia jika tidak
menjadi tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Secara empiris dapat dikatakan bahwa
kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan atau
sangat signifikan.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu mengkaji data pasien
b. Penulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien
c. Penulis mampu menyusun rencana tindakan keperawatan pada pasien
d. Penulis mampu mengimplementasikan tindakan keperawatan yang telah
disusun
e. Penulis dapat melakukan evaluasi dterhadap tindakan keperawatan pasien
C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam pembuatan askep (asuhan keperawatan) ini adalah ;
1. Wawancara adalah untuk memperoleh data secara langsung dari sumber data.
Alasan digunakan teknik wawancara :
- Dapat menggali lebih dalam masalah yang ingin diketahui.
- Wawancara merupakan keterangan langsung dari objek yang diteliti.
2. Observasi
Teknik observasi dalam penulisan ini adalah observasi secara langsung.
Tujuannya agar data yang diperoleh mendekati data yang sebenarnya. Alasan
digunakan observasi :
- Observasi merupakan teknik langsung yang dapat dipakai untuk meneliti
berbagai gejala atau keluhan pasien
- Dari segi pencatatan hasil observasi merupakan media yang lebih praktis
3. Studi Kepustakaan
Dapat dilakukan dengan membaca buku-buku dan catatan-catatan yang ada
hubungannnya dengan masalah yang ada atau diteliti.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data
dari status atau test pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR KELUARGA
1. DEFINISI
a) WHO (1969)
Anggota RT yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau
perkawinan
b) Depkes RI (1988)
Unit terkecil masyarakat terdiri, KK, beberapa orang yang terkumpul disatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
c) DUVALL (1977)
Sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran
yang bertujuan untuk meciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
mempertahankan perkembangna fisik, mental, dan emosional dan sosial dari tiap
anggota.
d) BURGES (1963)
- Terdiri dari kelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan, keturunan
darah, adopsi
- Anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah tangga dan hidup terpisah
mereka dianggap sebagai keluarga
- Anggota keluarga berinteraksi sebagai komunitas dalam peran sosial
- Mempunyai kebiasaan yang berasaldari masyarakat tetapi mempunyai
keunikan sendiri
e) UU No.10 Tahun 1992
Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan
anaknya, atau ayah dan anknya, atau ibu dan anaknya.
f) Friedman (1988)
Kumpulan 2 orang atau lebih secara bersama, karena sudah ikatan lahir dan
emosional dan setiap individu mempunyai peran masing masing yang merupakan
bagian dari keluarga.
g) SALVICION G.GALLON DAN ARACELIS MAGLAYA (1989)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan meraka hidup
dalam satu rumah tangga. Berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya
masing masing meciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Dari kedua definisi diatas dapat ditarik seuatu kesimpulan bahwa keluarga adalah:
1. Unit terkecil masyarakat
2. terdiri atas dua orang atau lebih
3. adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4. hidup dalam suatu rumah tanggga
5. dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga
6. berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
7. stiap anggota keluarga mempunyai peran masing masing
8. menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
2. STRUKTUR KELUARGA
Struktur keluarga terdiri dari bermacam macam diantaranya adalah:
6. PERAN KELUARGA
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan stuasi tertentu, peranan individu
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Berbagai peran yang terdapat didalam keluarga sebagai berikut:
a. Peranan ayah: Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak. Berperanan sebaai
pencari nafkah. Pendidik, pelindng, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai amggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan Ibu: Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagi anggoa masyarakat dari lingkungannya. Disamping itu juga
ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peran anak: Anak-anak melaksanakan peranan psiko sosial spritual sesuai dengan
perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
7. FUNGSI KELUARGA
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut:
a. Fungsi Biologis
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
- Memeilahara dan merwat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
- Memberikan asih sayang dan rasa aman
- Memberikan perhatian diantar anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
- Membina kedewasaan dan kepribadian anggota keluarga
c. Fungsi sosialisasi
- Membina sosialisasi pada anak
- Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak
- Meneruskan nlai-nilai budaya kluarga
d. Fungsi Ekonomi
- Mencari sumber-sember penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
- Mengatur penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi Pendidikan
- Menyekolahkananak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
memberntuk sesuai dengan bakat dan mina yang dimilikinya
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
Ahli lain menbagi keluarga sebagai berikut
Dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap keluarga-
keluarganya adalah:
a. Tahap pembentukan keluarga: tahap ini dimuai dari pernikhan yang dilanjutkan
dalam membentuk rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak : tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan
keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggan bagi
keluarga yang merupakan sat-saat yang sangat dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi: dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan
memberikan kasih sayangkepada anak, karena pada tahap ini bayi kehidupannya
sangat tergantung kedua orang tuanya.dan kondisi masih sangat lemah.
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah: pada tahap ini anak sudah mulai mengenal
kehidpan sosialnya sudah mulai bergaul, dengan teman sebaya tetapi sangat rawan
dalam masalah kesehatan karena tidak mengetahui mana yang kotor dan yang
bersih
e. Tahap menghadapi anak sekolah: dalam tahap ini tugas keluarga adalah
bagaimana mendidik anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan
anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan
meningkatkan pengetahuan umum anak.
f. Tahap menghadapi anak remaja: tahap ini adalah tahap yang paling rawan karena
dalam ahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk
kepribadiannya, oleh karena itu sri tauladan bagi orang tua sangat di perlukan.
g. Tahap pelepasan anak kemasayarakat: Setelah melalui tahap remaja dan anak
telah dapat menylesaikan pendidikannya maka tahap selanjutnya adalah
melepaskan anak kemasayarakat dalam memulai kehidupannya yang
sesungguhnya dalam tahap ini anak akan mulai kehidupan erumah tangga.
h. Tahap berdua kembali: setelah aak besar dan memenpuh kehdupan keluaga,
sediri-sendiri tinggallah suami istri berdua saja.
i. Tahap masa tua: tahap ini masuk ketahap lanjut usia dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.
9. TUGAS-TUGAS KELUARGA
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
a) Trikupidalis
b) Mitralis (katup AV)
c) Pulmonalis (katup semilunaris)
d) Aorta (katup semilunaris)
Jantung memiliki 4 ruang , yaitu atrium kanan, atrium kiri dan ventrikel kanan. Atrium
terletak diatas ventrikel dan saling berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh katup
satu arah. Antara rongga kanan dan kiri dipisahkan oleh septum.
1. Manifestasi klinis
Pada umumnya, penderita hipertensi esensial tidak memiliki keluhan. Keluhan yang
dapat muncul antara lain: nyeri kepala, gelisah, palpitasi, pusing, leher kaku, penglihatan
kabur, nyeri dada, mudah lelah, lemas dan impotensi. Nyeri kepala umumnya pada
hipertensi berat, dengan ciri khas nyeri regio oksipital terutama pada pagi hari.
Anamnesis identifikasi faktor risiko penyakit jantung, penyebab sekunder hipertensi,
komplikasi kardiovaskuler, dan gaya hidup pasien.
Perbedaan Hipertensi Esensial dan sekunder Evaluasi jenis hipertensi dibutuhkan
untuk mengetahui penyebab. Peningkatan tekanan darah yang berasosiasi dengan
peningkatan berat badan, faktor gaya hidup (perubahan pekerjaan menyebabkan
penderita bepergian dan makan di luar rumah), penurunan frekuensi atau intensitas
aktivitas fisik, atau usia tua pada pasien dengan riwayat keluarga dengan hipertensi
kemungkinan besar mengarah ke hipertensi esensial. Labilitas tekanan darah,
mendengkur, prostatisme, kram otot, kelemahan, penurunan berat badan, palpitasi,
intoleransi panas, edema, gangguan berkemih, riwayat perbaikan koarktasio, obesitas
sentral, wajah membulat, mudah memar, penggunaan obat-obatan atau zat terlarang, dan
tidak adanya riwayat hipertensi pada keluarga mengarah pada hipertensi sekunder
(Adrian, 2019)
PATHWAY
A. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi:
1. Tdak ada gejala yang spesifik yang dapat di hubungkan dengan peningkatan tekanan
darah,selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur .
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataan ini merupakan gejala terlazim mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis
B. Pemeriksaan Diagnostik
1. Hemoglobin / hematocrit
Untuk menkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan ( viskositas ) dan
dapat mengindikasikan factor-faktor resiko hiperkoagulabilitas, anemia
2. BUN: memberikan informasi tentang informasi ginjal
3. Glukosa
Hiperglikemi (diabetes militus adalah pencetus hipertensi
4. Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
5. Kolestrol dan trigliserid serum
Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk / adanya pembentukan
plak ateromatosa (efek kardiovaskuler)
6. Pemeriksaan tiroid
Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokontruksi dan hipertensi
7. Urinalisa
Darah, protein, glikosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau adanya diabetes
8. Asam urat
Hiperurisemi telah menjadi implikasi factor resiko hipertensi steroid urin
C. Penatalaksanaan Medis
Pengelolaan Hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan
tekanan darah dibawah 140/90 mmhg.
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi:
1. Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi sedang dan berat. Terapi
tanpa obat ini meliputi
a. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah:
Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, diet rendah kolestrol
dan rendah kolestrol dan rendah asam lemak jenuh
b. Penurunan berat badan
c. Menghentikan merokok
d. Latihan fisik latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu:
macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari,joging , bersepeda,
berenang dan lain-lain
Intensitas olah raga yang baik anatara 60-80% dari kapasitas aerobik atau 72-87%
dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan.frekuensi latihan latihan
sebaiknya 3x perminggu dan paling baik 5x perminggu
2. Edukasi Psiikoologis
a. Teknik relaksasi
Relaksasi adalah salah satu prosedur atau teknik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar
membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
b. Pendidikan kesehatan atau penyuluhan
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
penyakit hipertensi dan pengolahanya sehingga pasien dapat mempertahan hidupnya
dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
3. Terapi dengan obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi
juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hudup
penderita.
C. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Data yang perlu dikaji
a. Nyeri /kenyamanan
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung) ,sakit kepala.
b. Aktifitas/Istirahat
Gejala : kelemahan,letih,nafas pendek gaya hidup monoton.
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung takipnea
c. Kardiovaskuler
Gejala: Dispnea yang berkaitan dari aktivitas/ kerja
d. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktifitas perawatan diri pribadi
dilakukan dengan mandiri
e. Makanan/Cairan
Gejala: - tidak mengkomsumsi makanan yang mengandung garam
f. Neurosensori
Gejala: pening/pusing berdenyut, sakit kepala, suboksipital ( terjadi saat bangun
dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam ).
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri aku berhubungan dengan pencedera fisiologis
Perencanaan
N Diagnose
Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi
O. Keperawatan
1. Nyeri kronis Setelah melakukan Observasi :
berhubungan kunjungan selama 2 Identifikasi lokasi, karakteristik,
dengan kali kunjungan durasi, kualitas, intensitas nyeri
ketidakmampuan diharapkan tingkat Terapeutik :
keluarga dalam nyeri menurun dengan Berikan teknik non farmakologis
merawat anggota Kriteria hasil : (kompres hangat)
keluarga yang Keluhan nyeri Edukasi :
sakit (3-5) Jelaskan penyebab periode dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Pemeliharaan Setelah melakukan Observasi :
Kesehatan Tidak kunjungan selama 2 Identifikasi kesiapan dan
Efektif kali kunjungan kemampuan keluarga menerima
berhubungan diharapkan keluarga informasi
dengan Ketidak dapat meningkatkan Terapeutik :
mampuan kesehatan lingkungan Sediakan materi dan media
keluarga dalam dengan pendidikan kesehatan lingkungan
memodifikasi Kriteria hasil : Berikan kesempatan untuk
lingkungan Keluarga bertanya
keluarga. mampu Edukasi :
menjelaskan Jelaskan pentingnya menjaga
tentang kesehatan lingkungan
pentingnya Jelaskan cara pembuangan sampah
peningkatan yang benar
Kesehatan Jelaskan pentingnya membuka jendela
lingkungan (3- setiap hari
5)
Keluarga
mampu
menerapkan
cara
pemeliharaan
lingkungan
yang baik (3-
5)
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn. C Pendidikan : SMA
b. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
c. Genogram:
a. Keterangan :
: Laki -laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: tinggal serumah
d. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga : Tipe keluarga Ny.S adalah tipe keluarga Nuclear family,
Keluarga yang yang terdiri dari suami , istri dan anak.
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut : tidak terjadi masalah dengan type
tersebut
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa : Keluarga Ny.S adalah orang yang berasal dari suku sasak
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Ny.S mengatakan tidak ada
budaya suku bangsa sasak yang bertentangan atau bertolak belakang dengan
kesehatan.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Agama keluarga Ny.S adalah islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang
bertentangan dengan kesehatan dan keluarga Ny. S percaya dengan pengobatan
kesehatan secara agama (Ruqiah).
Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio/ Masalah
No Nama Umur BB Yang telah
Kesehatan DPT/HB/ kesehatan
dilakukan
Campak
- - -
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Ny. S mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk ramah, sopan, santun
kepada semua orang terutama yang usianya lebih tua ( fungsi sosial budaya ).
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: kerukunan terjaga dengan baik
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: interaksi dalam keluarga sangat baik
dengan komunikasi yang dilakukan secara terbuka
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: keluarga Ny.S
selalu mengedepankan musyawarah yang dilakukan antara Ny.S dan suaminya,
tetapi saat Ny.S tidak ada di rumah, segala keputusan diambil oleh Tn.C dengan
sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Ny. S.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: berkumpul bersama keluarga dan sering kali
dihabiskan di rumah dengan menonton tv
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial: jika tidak sibuk Ny.S selalu berpartisipasi
dalam kegiatan dalam masyarakat
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya: Ny. S mengatakan dirinya sedikit mengetahui penyakit yang
dialaminya (hipertensi), Ny. S tau mengalami hypertensi karna menggikuti
posyandu lansia.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat:
Bila Ny.S mengalami kekambuhan nyeri pada kepala belakag (tengkuk) , Ny.S
hanya mengatasi nyeri kepala belakang dengan koyo karena tidak mengetahui
jenis terapi lainnya sehingga saat dikaji Ny. S menanyakan terapi lain seperti
apa yang bisa digunakan untuk menghilangkan nyeri kepala belakangnya
Rr : 22 X/ Rr : 20 X/ menit
menit
N : 85X/ menit S:
N : 60x/ 36,5 °C
menit
S: 36,5 °C
B. ANALISA DATA :
No Data Problem Etiologi
1 Ds :
P : hipertensi
Q : seperti ditusuk-tusuk
Ketidak mampuan
R : di kepla keluarga dalam
Nyeri Akut
S:4 merawat anggota
keluarga yang sakit
T : Pagi dan malam hari
Do :
TD : 150/100 mmHg
N : 85 x/m
S : 36,5 °C
RR : 20 x/m
2 Ds : Defisit Pengetahuan Ketidak mampuan
Tentang Hipertensi keluarga dalam
Ny.S mengatakan hanya
mengenal masalah
mengatasi nyeri kepala
kesehatan keluarga
bagian belakang dengan
koyo dan tidak mengonsumsi
obat hypertensi
Do :
i.
H. IMPLEMENTASI
Hari/ No
Implementasi Evaluasi
tanggal dx
1 Observasi : S : Ny.S mengatakan nyeri
Mengidentifikasi lokasi, pada kepala dan tengkuk
karakteristik, durasi, kualitas, P : Hipertensi
intensitas nyeri Q : seperti ditusuk-tusuk
Terapeutik : R : di kepala dan tengkuk
memberikan teknik non S:4
farmakologis (kompres hangat) T : Pagi dan malam hari
Edukasi : O:
menjelaskan penyebab periode Ny. S nampak memijat
dan pemicu nyeri tengkuk
Jelaskan strategi meredakan nyeri TD: 150/100 mmhg
RR: 22x/mnt
S: 36℃
N: 77x/mnit
A : Nyeri Akut
P: Intervensi dilanjutkan
A : Nyeri Akut
P : Intervensi dilanjutkan
2 Observasi : S : keluarga mengatakan
Mengidentifikasi kesiapan bahwa sudah paham tentang
dan kemampuan keluarga penyakit Hipertensi
menerima informasi
Terapeutik : O : keluarga dapat
Menyediakan materi dan menjelaskan kembali tentang
media pendidikan kesehatan penyebab dan cara pencegahan
tentang stroke Hipertensi
Memberikan kesempatan
untuk bertanya A : Defisit pengetahuan
Edukasi : terhenti
Menjelaskan pentingnya
membuka jendela setiap hari A : ketidakefektifan
manajemen kesehatan
P : intervensi dihentikan
I. EVALUASI AKHIR
No. Diagnose Keperawatan Evaluasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan S :
ketidakmampuan keluarga dalam - Ny.K mengatakan nyeri berkurang
merawat anggota keluarga yang - P : Hipertensi
sakit Q : seperti ditusuk-tusuk
R : di kepala bagian belakang
S:4
T : Pagi dan malam hari
O:
- Ny. S nampak lebih baik
-TD: 140/80 mmHg
-S: 36,8
-N : 60x/m
-RR : 23x/m
A : Nyeri Akut
P : intervensi dihentikan
3. Ketidakefektifan pemeliharaan S : keluarga mengatakan paham tentang cara
kesehatan berhubungan dengan menjaga kesehatan lingkungan
Ketidak mampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan keluarga O : Sebelum dilakukan implementasi
terlihat jendela rumah Ny.S terbuka, hanya
dibagian depan saja
Saat akan dilakukan implementasi terlihat
Tn. C sedang membersihkan rumah dan
sampah sudah tidak dibakar melainkan
dikumpulkan dalam karung untuk kemudian
ditimbun
P : intervensi dihentikan
EVALUASI
A : Hipertensi
P : intervensi dihentikan
P : intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi,
punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada
hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil
keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu
rumah.
B. SARAN
Adnan dan Daud, 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Edisi 3 FKUI, Jakarta
Doenges, M.E, dkk 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan Dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, EGC. Jakarta
Price, S.A. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit Edisi 6. EGC. Jakarta
Sjamsuhidajat. R dan Jong, Wimde. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi. EGC :
Jakarta.