You are on page 1of 37

PELAYANAN KUNJUNGAN

RUMAH ODGJ
No.Dokumen : 440/145/SOP
/I/2023/PKM-TP
SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/4

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Pelayanan kunjungan rumah pasien ODGJ adalah salah satu


teknik pengumpulan data dengan jalan mengunjungi rumah
pasien untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi
dan untuk melengkapi data yang sudah ada
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
Pelayanan Kunjungan Rumah Pasien ODGJ di Puskesmas Tampa
Padang
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan
UKM Pengembangan
Kebijakan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan
risiko, kendala, dan kebutuhan khusus.
4. Referensi 1. UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. UU No 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa

3. PP No 2 Tahun 2018 Tentang SPM

4. PMK No. 54 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Pemasungan


ODGJ.

5. Buku Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa di


FasilitasKesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan kunjungan rumah ODGJ
Langkah- yaitu:
langkah - Penderita baru yang tidak bisa dibawa ke
Puskesmas
- Penderita lama khususnya yang tidak berkunjung
atau berobat
2. Petugas menjelaskan kepada keluarga penderita dan
penderita apa yang akan dilakukan dan meminta
persetujuan tindakan
3. Petugas mencuci tangan dengan teknik mencuci
tangan 7 langkah
4. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik bila perlu
5. Untuk penderita baru, kegiatan yang dilakukan
adalah petugas menentukan diagnosa awal dan
terapi, sedang penderita lama petugas memantau
penderita yang pulang dari rumah sakit jiwa dan
memantau penderita yang agresif (kambuhan),
menolak minum obat, dan lain-lain serta bisa
direncanakan rujukan bila perlu
6. Petugas melakukan konseling dan penyuluhan
kepada penderita serta keluarga
7. Petugas merencanakan untuk penderita agar
melakukan kontrol ke puskesmas sesuai jadwal yang
telah ditentukan
8. Petugas membereskan peralatan dan mencuci
tangan
9. Petugas melakukan pencatatan
10.Petugas mencuci tangan dengan teknik mencuci t
tangan 7 langkah
6. Bagan alir

Petugas menjelaskan kepada

Petugas melakukan keluarga penderita dan


kunjungan rumah pasien apa yang akan
ODGJ
dilakukan dan meminta
persetujuan tindakan

Petugas mencuci
Petugas melakukan anamnesa tangan dengan teknik
dan pemeriksaan fisik bila perlu mencuci tangan 7
langkah

Untuk penderita baru, kegiatan


yang dilakukan adalah petugas Petugas melakukan
menentukan diagnosa awal dan
terapi, sedang penderita lama konseling dan
petugas memantau penderita penyuluhan
yang pulang dari rumah sakit
jiwa dan memantau penderita kepada penderita serta
yang agresif (kambuhan), keluarga
menolak minum obat, dan lain-
lain serta bisa direncanakan
rujukan bila perlu

Petugas membereskan Petugas merencanakan untuk

peralatan dan mencuci penderita agar melakukan


kontrol ke puskesmas sesuai
tangan
jadwal yang telah ditentukan

Petugas mencuci
Petugas melakukan tangan dengan teknik
pencatatan mencuci tangan 7
langkah

7. Hal-hal Keberhasilan program tergantung dari peran aktif keluarga,


yang lingkungan sekitar dan Kerjasama dengan petugas Kesehatan

perlu
diperhatik
an

8. Unit terkait 1. Kepala Puskesmas

2. Penanggung jawab UKM

3. Penanggung jawab Pelaksana Kesehatan Jiwa Puskesmas

( Dokter, Perawat)

4. Tenaga Kesehatan Puskesmas Pembantu / Poskesdes

5. Lintas sektor yang terkait

9. Dokumen 1. Surat Tugas


Terkait
2. Data penderita / identitas penderita

3. Buku Pencatatan kegiatan

10.Rekam
historis Yang Isi Tanggal mulai
perubaha No dirubah perubahan diberlakukan
.
DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN JIWA
DI UKBM/LEMBAGA (POSBINDU, LAPAS,
INSTITUSI/PERKANTORAN, POSYANDU,
UKBM)
No.Dokumen : 440/146/SOP
/I/2023/PKM-TP
SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/3

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Deteksi Dini Kesehatan jiwa melalui skrining merupakan proses


pendeteksian kasus / kondisi kesehatan pada populasi sehat
dan kelompok berisiko sesuai dengan jenis penyakit yang akan
di deteksi dalam Upaya pencegahan dan diagnosis dini mulai
kelompok usia anak hingga lanjut usia.Skrining Kesehatan jiwa
ini dilakukan untuk mengetahui secara dini kondisi Kesehatan
jiwa seseorang ,sehingga dapat mengetahui potensi diri yang
dapat dikembangkan serta mengetahui potensi masalah
Kesehatan jiwa sehingga dapat ditangani sedini mungkin.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di puskesmas agar mampu
mendeteksi dini menemukan kasus dan melakukan diagnosa
kasus- kasus gangguan jiwa secara dini sesuai batas kewenangan
yang dimiliki
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan
UKM Pengembangan
4.Referensi Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dasar tahun 2009
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas tahun 2010
6. Prosedur/
1. 1. Menyiapkan Kuesioner skrining
Langkah- - Manual
langkah - Instrumen SDQ Usia 4 – 10 Tahun dan
- Usia 11-18 Tahun
- Instrumen SRQ-20 > 18 Tahun
- Digital ( Menggunakan google Form ,Aplikasi Sehat
Jiwa )
2. Memastikan individu siap untuk di skrining
3. Mengedukasi individu terkait dengan Kesehatan jiwa
4. Memberikan penjelasan terkait tujuan skrining ,asas
kerahasiaan dan pentingnya mengisi kuesioner sesuai
keadaan yang sesungguhnya sehingga mendapatkan
hasil yang akurat
5. Pengisian kuesioner dilakukan melalui wawancara atau
mandiri
6. Melakukan interpretasi hasil skrining
7. Melakukan tindak lanjut hasil skrining
7. Bagan alir

Menyiapkan Kuesioner Memastikan individu siap


skrining untuk di skrining
Manual Instrumen SDQ
Usia 10 Tahun dan
Usia 11-18 Tahun
Instrumen SRQ-20 > 18
Tahun
Digital ( Menggunakan
google Form ,Aplikasi
Sehat Jiwa )
Mengedukasi individu
terkait dengan Kesehatan
jiwa

Memberikan penjelasan
terkait tujuan
skrining ,asas
Pengisian kuesioner kerahasiaan dan
dilakukan melalui pentingnya mengisi
wawancara atau mandiri kuesioner sesuai keadaan
yang sesungguhnya
sehingga mendapatkan
hasil yang akurat
Melakukan tindak
Melakukan interpretasi hasil lanjut hasil
skrining skrining

8. Bagan Petugas melakukan komunikasi interpersonal dan Konseling jika

alir ada interpretasi hasil skrining diindikasikan ada masalah


Kesehatan jiwa

9. Unit terkait 1. PJ UKM,PJ Program

1. Pustu / Poskesdes

2.UKBM (Posbindu,,Posyandu )

3. UGD

4. Poli rawat jalan

5. Instansi,Kantor, Lembaga, Sekolah


10. Dokumen 1. Surat Tugas
Terkait
2. Data Individu/ Identitas Individu

3. Buku Pencatatan
11. Rekam
historis Yang Tanggal mulai
NO Isi perubahan
perubahan dirubah diberlakukan
DETEKSI DINI GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL EMOSIONAL (GME)
PADA USIA DEWASA DI
MASYARAKAT
No.Dokumen : 440/147/SOP
/I/2023/PKM-TP
SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/4

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Deteksi dini masalah kesehatan jiwa merupakan proses Skrining


kasus / kondisi kesehatan pada populasi sehat dan kelompok
berisiko sesuai dengan jenis penyakit yang akan di deteksi dalam
Upaya pencegahan dan diagnosis dini mulai kelompok usia anak
hingga lanjut usia. Deteksi dini masalah kesehatan jiwa dilakukan
untuk mengetahui secara dini kondisi Kesehatan jiwa seseorang
sehingga dapat mengetahui potensi diri yang dapat dikembangkan
serta mengetahui potensi masalah Kesehatan jiwa sehingga dapat
ditangani sedini mungkin.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di puskesmas agar mampu
mendeteksi dini menemukan kasus dan melakukan diagnosa
kasus- kasus gangguan jiwa secara dini sesuai batas kewenangan
yang dimiliki untuk mendapatkan/menemukan kasus gangguan
jiwa melalui serangkaian kegiatan sehingga segera dapat
dilakukan penangan lebih dini
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan UKM
Pengembangan
4. Referensi 1. Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa
2. Buku Panduan Pedoman Skrining Kesehatan Jiwa
3. Buku petunjuk pelaksanaan pelayanan Kesehatan jiwa
di Sekolah
4. Buku Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa di
FasilitasKesehatan Tingkat Pertama
5. Buku Diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III dan DSM-5
5. Alat dan 1. Tensi meter.
Bahan 2. Alat Tulis.
3. Timbangan Digital
4. Quesioner SDQ/SRQ-20
6. Langkah – Alat dan Bahan :
langkah 1. Alat Tulis Kantor
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Register rawat jalan
5. Form kuesioner SRQ-20
Langkah langkah :
1. Membina hubungan saling percaya dan Menjelaskan tujuan
screening.
2. Meminta kesediaan pasien dan keluarga untuk dilakukan
screening.
3. Petugas melakukan wawancara menggunakan form kuesioner
SRQ-20
4. Menghitung score memilah bermasalah atau tidak bermasalah
5. Menjelaskan hasil scoring
6. Menjelaskan penanganan yang tepat bagi pasien dengan hasil
scoring bermasalahb
7. Memberikan konseling sesuai kondisi pasien
8. Merujuk pasien ke poli umum bagi pasien dengan scoring
bermasalah
9. Melakukan terminasi dengan memberi penguatan
10. Mengakhiri kegiatan dengan mmbereskan alat lalu pamit
7. Bagan alir
Meminta kesediaan pasien
Membina
dan keluarga untuk
hubungan saling
dilakukan screening
percaya dan
Menjelaskan
tujuan screening

Menghitung score untuk Petugas melakukan


memilah bermasalah atau wawancara menggunakan
tidak bermasalah form kuesioner SRQ-20

Menjelaskan hasil scoring Menjelaskan penanganan


yang tepat bagi pasien
dengan hasil scoring
bermasalah

Merujuk pasien ke poli Memberikan konseling


umum bagi pasien dengan sesuai kondisi pasien
scoring bermasalah

Melakukan terminasi dengan


memberi penguatan

Mengakhiri kegiatan
dengan mencatat
hasil kegiatan,
membereskan alat
lalu pamit
8. Hal-hal yang 1. Dalam anamnese dan saran- orang-orang yang beresiko
perlu gangguan jiwa ,Petugas jangan sampai menyinggung
diperhatikan perasaan pasien.
2. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan pasien-pasien
yang beresiko gangguan jiwa harus mendapat dukungan
positif dari keluarga dan lingkungan sekitar.
9. Unit 1. PJ UKM,PJ Program
terkait 2. Pustu / Poskesdes
3. UKBM (Posbindu,,Posyandu )
4. UGD
5. Poli rawat jalan
10. Dokumen 1. Surat Tugas
terkait 2. Data Individu/ Identitas Individu
3. BPJS
4. Lembar kuesioner
11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
DETEKSI DINI GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL EMOSIONAL (GME)
ANAK SEKOLAH
No.Dokumen : 440/153/SOP
/I/2023/PKM-TP
SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/4

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Deteksi dini masalah kesehatan jiwa merupakan proses Skrining


kasus / kondisi kesehatan pada populasi sehat dan kelompok
berisiko sesuai dengan jenis penyakit yang akan di deteksi dalam
Upaya pencegahan dan diagnosis dini mulai kelompok usia anak
hingga lanjut usia. Deteksi dini masalah kesehatan jiwa
dilakukan untuk mengetahui secara dini kondisi Kesehatan jiwa
seseorang sehingga dapat mengetahui potensi diri yang dapat
dikembangkan serta mengetahui potensi masalah Kesehatan
jiwa sehingga dapat ditangani sedini mungkin.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di puskesmas agar
mampu mendeteksi dini menemukan kasus dan melakukan
diagnosa kasus- kasus gangguan jiwa secara dini sesuai batas
kewenangan yang dimiliki untuk mendapatkan/menemukan
kasus gangguan jiwa melalui serangkaian kegiatan sehingga
segera dapat dilakukan penangan lebih dini
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan
UKM Pengembangan

4. Referensi 1. Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang


Kesehatan Jiwa
2. Buku Panduan Pedoman Skrining Kesehatan Jiwa
3. Buku petunjuk pelaksanaan pelayanan Kesehatan jiwa
di Sekolah
4. Buku Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa di
FasilitasKesehatan Tingkat Pertama
5. Buku Diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III dan DSM-5
5. Alat dan 1. Tensi meter.
Bahan 2. Alat Tulis.
3. Timbangan Digital
4. Quesioner SDQ/SRQ-20
6. Langkah – Alat dan Bahan :
langkah 1. Alat Tulis Kantor
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Register rawat jalan
5. Form kuesioner SRQ-20

Langkah langkah :

1. Membina hubungan saling percaya dan Menjelaskan


tujuan screening.
2. Meminta kesediaan pasien dan keluarga untuk dilakukan
screening.
3. Petugas melakukan wawancara menggunakan form
kuesioner SRQ-20
4. Menghitung score memilah bermasalah atau tidak
bermasalah
5. Menjelaskan hasil scoring
6. Menjelaskan penanganan yang tepat bagi pasien dengan
hasil scoring bermasalah
7. Memberikan konseling sesuai kondisi pasien
8. Merujuk pasien ke poli umum bagi pasien dengan scoring
bermasalah
9. Melakukan terminasi dengan memberi penguatan
10. Mengakhiri kegiatan dengan mmbereskan alat lalu
pamit
6. Bagan
Meminta kesediaan pasien
alir Membina
dan keluarga untuk
hubungan saling
dilakukan screening
percaya dan
Menjelaskan
tujuan screening

Menghitung score untuk Petugas melakukan


memilah bermasalah atau wawancara menggunakan
tidak bermasalah form kuesioner SRQ-20

Menjelaskan hasil scoring Menjelaskan penanganan


yang tepat bagi pasien
dengan hasil scoring
bermasalah

Merujuk pasien ke poli Memberikan konseling


umum bagi pasien dengan sesuai kondisi pasien
scoring bermasalah

Melakukan terminasi dengan


memberi penguatan

Mengakhiri kegiatan
dengan mencatat
hasil kegiatan,
membereskan alat
lalu pamit
7. Hal-hal yang 3. Dalam anamnese dan saran- orang-orang yang beresiko
perlu gangguan jiwa ,Petugas jangan sampai menyinggung
diperhatikan perasaan pasien.
4. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan pasien-pasien
yang beresiko gangguan jiwa harus mendapat dukungan
positif dari keluarga dan lingkungan sekitar.
8. Unit terkait 1. PJ UKM,PJ Program
2. Pustu / Poskesdes
3. UKBM (Posbindu,,Posyandu )
4. UGD
5. Poli rawat jalan
9. Dokumen 1. Surat Tugas
terkait 2. Data Individu/ Identitas Individu
3. BPJS
4. Lembar kuesioner
10. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
PENDAMPINGAN RUJUKAN ODGJ
No.Dokumen : 440/170/SOP
/I/2023/PKM-TP
SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/4

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Pendampingan rujukan ODGJ adalah suatu sistem


penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus
penyakit gangguan jiwa atau masalah kesehatan secara vertikal
(dari unit yang lebih mampu menangani). Pasien dirujuk adalah
pasien yang atas pertimbangan dokter/perawat yang memerlukan
pelayanan di RS baik untuk diagnostik penunjang atau terapi.
Suatu tindakan yang dilakukan dalam rangka pendampingan
rujukan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ ) berat ke fasilitas
pelayanan kesehatan
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pendampingan rujukan ODGJ
berat sampai rumah sakit tujuan dengan cepat dan aman.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas SK tentang Pelayanan Klinis
(mulai dari pendaftaran sampai dengan pemulangan dan rujukan)
4. Referensi 1. UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. UU No 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
3. PP No 2 Tahun 2018 Tentang SPM
4. PMK No. 54 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan
Pemasungan ODGJ
5. Buku Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa di
FKTP
5. Prosedur/ 1. Petugas pemegang program kesehatan jiwa/dokter jaga
Langkah- menyatakan pasien perlu dirujuk.
langkah 2. Petugas menjelaskan dan meminta persetujan kepada
keluarga pasien untuk dirujuk.
3. Keluarga pasien setuju.
4. Petugas membuat surat rujukan ke faskes yang dituju
(RSJ)/RS perawatan jiwa.
5. Petugas meminta keluarga pasien untuk melengkapi
administrasi yang diperlukan untuk rujukan pasien misalnya
seperti kartu BPJS
6. Petugas menyiapkan obat yang diperlukan jika sewaktu
waktu pasien mengamuk di dalam perjalanan rujukan.
7. Petugas mempersiapkan kesiapan pasien & segera
menghubungi supir ambulance.
8. Supir menyiapkan ambulance & segera menghubungi petugas
jika ambulance sudah siap digunakan.
9. Petugas mendampingi dan mengantarkan pasien ke tempat
tujuan dengan menggunakan ambulance.
10. Setelah sampai di RSJ/ RS perawatan jiwa., petugas
meminta tanda tangan surat rujukan dengan dokter jaga
yang menerima pasien tersebut.
11. Setelah selesai mengantarkan pasien ke RSJ/ RS perawatan
jiwa., petugas kembali ke puskesmas.
6. Bagian
Alir Petugas menjelaskan dan
dokter jaga
menyatakan pasien meminta persetujan kepada
keluarga pasien untuk dirujuk.
perlu dirujuk

Petugas membuat surat


rujukan ke faskes yang dituju Keluarga pasien setuju
(RSJ)/ RS perawatan jiwa.

Petugas menyiapkan obat yang


Petugas meminta keluarga
diperlukan jika sewaktu waktu
pasien untuk melengkapi
pasien mengamuk di dalam
administrasi
perjalanan rujukan.

Supir menyiapkan ambulance & Petugas mempersiapkan


segera menghubungi petugas kesiapan pasien & segera
jika ambulance sudah siap menghubungi supir
digunakan ambulance.

Setelah sampai di RSJ/ RS


Petugas mendampingi dan perawatan jiwa. petugas
mengantarkan pasien ke tempat
tujuan dengan menggunakan meminta tanda tangan surat
ambulance rujukan dengan dokter jaga
yang menerima pasien
tersebut.

Setelah selesai mengantarkan


pasien ke RSJ/ RS perawatan
jiwa. petugas kembali ke
puskesmas

7. Hal-hal Petugas menerapkan komunikasi terapeutik


yang perlu Memastikan edukasi protokol Rumah Sakit
diperhatika Berikan kenyaman pada pasien/keluarga
n
8. Unit terkait 1. Petugas Kesehatan jiwa
2. UGD/ Poli rawat jalan
3. Dokter jaga

9. Dokumen 1. Surat Tugas


Terkait 2. Data penderita
3. Lembar Rujukan
10. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
historis diberlakukan
perubahan
PELACAKAN KASUS ODGJ (KESWA)
No.Dokumen : 440/163/SOP
/I/2023/PKM-TP
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Gangguan Jiwa tidak terbatas pada psikotik atau yang kita kenal
sebagai gila. Banyak macam gangguan jiwa ringan yang jika
tidak segera diterapi menjadi berat dan mengancam nyawa.
Biasanya gangguan itu bermanifestasi sebagai gangguan fisik.
Petugas perlu memiliki bekal agar mampu mengenali gangguan
jiwa yang melatarbelakangi keluhan pasien
Pelaksanaan pelacakan kasus ODGJ (Keswa) adalah
pengumpulan informasi tentang jumlah sasaran, identitas
sasaran, faktor resiko, riwayat pengobatan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
Pelacakan Kasus ODGJ (Keswa)
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan
UKM Pengembangan
4. Referensi Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas tahun
2010
5. Prosedur/ Petugas
Langkah- Penanggung jawap Program Kesehatan Jiwa
langkah Langkah-langkah
1. Menggali informasi mengenai adanya wargadengan kondisi
gangguan jiwa
2. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga
mengenai masalah kesehatan jiwa.
3. Menstimulus pasien dan keluarga agar mau berkonsultasi
ke Puskesmas mengenai kesehatan pasien.
4. Menstimulus pasien dan keluarga agar memperbolehkan
pasien pasung dijemput dan dirawat di RSJ.
5. Melengkapi Status pasien
6. Bagian Alir

Menggali informasi mengenai


adanya wargadengan kondisi
gangguan jiwa

Memberikan penyuluhan kepada pasien dan


keluarga mengenai masalah kesehatan jiwa.

Menstimulus pasien dan keluarga agar mau


berkonsultasi ke Puskesmas mengenai kesehatan
pasien

Menstimulus pasien dan keluarga agar


memperbolehkan pasien pasung dijemput dan
dirawat di RSJ.

Melengkapi Status pasien gangguan


jiwa

7. Hal-hal yang Berkas kependudukan pasien dan kepesertaan JKN nya


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Pustu/Poskesdes
Poli Umum
Dokter
9. Dokumen Status Pasien
Terkait
10. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
historis diberlakukan
perubahan
PELACAKAN PENDERITA PASUNG
No.Dokumen : 440/164/SOP
/I/2023/PKM-TP
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/4

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Gangguan Jiwa tidak terbatas pada psikotik atau yang kita kenal
sebagai gila. Banyak macam gangguan jiwa ringan yang jika tidak
segera diterapi menjadi berat dan mengancam nyawa. Biasanya
gangguan itu bermanifestasi sebagai gangguan fisik. Petugas
perlu memiliki bekal agar mampu mengenali gangguan jiwa yang
melatar belakangi keluhan pasien
2. Tujuan Sebagai panduan dalam pelacakan Penderita Pasung demi
efektifitas proses maupun hasil pengelolaan program jiwa
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan
UKM Pengembangan

4. Referensi Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Dasar tahun 2009
5. Alat dan 1. Buku, pulpen,
bahan 2. Tensi meter
3. Stetoskope
6. Hal-hal yang Pentingnya penerapan komunikasi terapeutik
perlu
diperhatikan
7. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah- a. Petugas membuat jadwal kunjungan
langkah b. Menyiapkan APD dan hand sanitizer
c. Mempersiapkan ATK
d. Mempersiapkan Alat Pemeriksaan Fisik
e. Menyiapkan SPPD
f. Petugas melakukan kunjungan
2. Pelaksanaan
a. Petugas berangkat menggunakan kendaraan sepeda
motor
b. Mengemukakan maksud dan tujuan kepada kepala
Desa/Lurah
c. Mengemukakan maksud dan tujuan kepada keluarga
penderita
d. Mendengarkan dan mencatat keluhan penderita
e. Menyimpulkan dan memberi saran serta solusi kepada
penderita dan keluarga
f. Menggali informasi mengenai adanya warga dengan
kondisi gangguan jiwa
g. Memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien
mengenai dampak negatif pemasungan
h. Membantu keluarga pasien dalam mengambil
keputusan untuk upaya pelepasan pasung
i. Menstimulus pasien dan keluarga agar mau
berkonsultasi ke puskesmas mengenai pentingnya
upaya rujukan
j. Menstimulus pasien dan keluarga agar mau
berkonsultasi ke puskesmas mengenai pentingnya
pengobatan secara teratur dan berkesinambungan
k. Memberikan informasi kepada masyarakat sekitar
tentang dukungan yang dibutuhkan
l. Menyerahkan SPPD untuk di tanda tangani kepada
kepala desa
m. Pulang ke puskesmas dengan kendaraan sepeda motor
n. Membuat pencatatan dan pelaporan Penderita Pasung
8. Bagian Alir

Petugas berangkat Mengemukakan maksud dan


menggunakan tujuan kepada kepala
kendaraan sepeda Desa/Lurah
motor

Mendengarkan dan mencatat Mengemukakan maksud dan


keluhan penderita tujuan kepada keluarga penderita

Menyimpulkan dan memberi saran Menggali informasi mengenai


serta solusi kepada penderita dan adanya warga dengan kondisi
keluarga gangguan jiwa

Membantu keluarga pasien dalam Memberikan penyuluhan kepada


mengambil keputusan untuk upaya keluarga pasien mengenai
pelepasan pasung dampak negatif pemasungan

Menstimulus pasien dan keluarga Menstimulus pasien dan keluarga


agar mau berkonsultasi ke agar mau berkonsultasi ke
puskesmas mengenai pentingnya puskesmas mengenai pentingnya
upaya rujukan pengobatan secara teratur dan
berkesinambungan

Memberikan informasi kepada


Menyerahkan SPPD untuk di tanda
masyarakat sekitar tentang
tangani kepada kepala desa
dukungan yang dibutuhkan

Pulang ke puskesmas dengan Membuat pencatatan


kendaraan sepeda motor dan pelaporan
Penderita Pasung

9. Hal-hal yang Data kependudukan dan Kepesertaan JKN penderita


perlu
diperhatikan
10. Unit Pustu/Poskesdes
terkait Pemerintah Desa dan Kelurahan

11. Dokumen Status/Rekam Medik Penderita


Terkait
12. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
historis diberlakukan
perubahan
PENYULUHAN KESEHATAN JIWA
No.Dokumen 440/148/SOP
/I/2023/PKM-TP
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/3

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Penyuluhan kesehatan jiwa adalah kegiatan untuk


menyampaikan informasi atau pengetahuan secara luas kepada
klien guna mananamkan sikap dan perilaku sesuai dengan
informasi yang diberikan Penyuluhan kesehatan jiwa merupakan
serangkaian kegiatan dalam memberikan pendidikan dan
penyuluhan secara individu / keluarga dengan materi tentang
masalah kesehatan jiwa.

2. Tujuan Sebagai acuan bagi tenaga pelaksana dalam memberikan


pendidikan dan penyuluhan klien di Puskesmas Tampa Padang
agar merubah dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
cara pandang klien tentang kesehatan jiwa.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan


UKM pengembangan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Media komunikasi
dan koordinasi di Puskesmas
4. Referensi Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas tahun 2010

5. Prosedur/ Alat dan Bahan


Langkah- 1. Alat Tulis Kantor
langkah 2. Daftar Hadir
Langkah langkah :
a. Petugas mempersiapkan sarana dan prasarana
b. Petugas membuat Satuan Acara Penyuluhan
c. Salam dan memperkenalkan diri
d. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan
e. Petugas menyampaikan materi penyuluhan
f. Petugas memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan materi yang kurang dipahami
g. Petugas megadakan evaluasi terhadap materi yang
diberikan
h. Petugas mencatat hasil kegiatan penyuluhan
i. Petugas membereskan sarana dan prasarana
6. Bagian Alir
Petugas membuat
Petugas
mempersiapkan Satuan Acara
sarana dan Penyuluhan
prasarana

Salam dan Salam dan


memperkenalkan diri memperkenalkan diri

Petugas Petugas memberikan


menyampaikan kesempatan kepada
materi penyuluhan klien untuk bertanya

Petugas mencatat Petugas megadakan


hasil kegiatan evaluasi terhadap
penyuluhan materi yang
diberikan

Petugas
membereskan
sarana dan
prasarana

7. Hal-hal Petugas perlu memperhatikan prinsip komunikasi terapeutik


yang perlu
diperhatika
n
8. Unit terkait Pustu dan lintas sektor

9. Dokumen Lembar balik dan SAP


Terkait
10. Rekama Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
n historis diberlakukan
perubahan
PENGOBATAN GANGGUAN JIWA ODGJ
(KESWA)
No.Dokumen : 440/149/SOP
/I/2023/PKM-TP
SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/4

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Pengobatan Gangguan jiwa adalah: Memberikan pelayanan


kesehatan pada penderita gangguan jiwa dan orang-orang yang
beresiko gangguan jiwa.Kesehatan Jiwa adalah: Kondisi dimana
seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental,
spiritual, dan social sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
2. Tujuan Untuk memberikan pengobatan pada pasien-pasien dengan
gangguan jiwa, dan mengidentifikasi ,masalah-masalah pasien
dengan gangguan mental psikiatri, merencanakan secara
sistimatis.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang pelayanan klinis


tentang pengkajian, rencana asuhan, pemberian asuhan dan
pendidikan pasien/keluarga
4. Referensi Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dasar tahun 2009
5. Alat dan 6. Tensi meter.
Bahan 7. AlatTulis.
8. Timbangan Digital
6. Langkah – 1. MenerimaPendaftaran pasien kunjungan baru lama,
langkah rujukan dari kader jiwa. Memeriksa persyaratan.
Menuliskan identitas pasien dibuku regester dan buku
rekam medis. Memberikan kartu pendaftaran dan buku
rekam medis kepada pasien.
2. Pemeriksaan Pasien, meliputi: anamnesis, pemeriksaan
tanda-tanda vital pemeriksaan fisik, penentuan diagnose
(untuk yang baru,) penulisan resep, dan prognosis.
3. PemeriksaanPenunjang bagipasien-pasien yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium menerima formulir
pemeriksaan laboratorium, macam-macam pemeriksaanl
aboratorium meliputim mengambil sediaan: pemereksaa
darah, urine, feses, dahak, melakukan pemeriksaan,
menulis hasil pemeriksaan & membuat laporan, kemudian
menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium kepada
pasien.
4. Pemberian obatuntukpasiengangguanjiwa lama diberikan
obat rutin seperti biasa ditambah keluhanbaru, untuk
pasien baru diberi pengobatan sesuai gejala.
5. Pemberian dan penyerahan obat.
6. Rujukanke RSU Poli Jiwa.( untuk kasus yang memerluka
rujukan
7. Bagan alir
Menerima pendaftaran

Anamnese dan pemeriksaan fisik

Pemereksaan penunjang.(bila diperlukan )

Pemberian obat untuk ODGJ

Rujukan ke Poli Jiwa jika dibutuhkan

Pasien pulang/petugas
mencatat hasil kegiatan

8. Hal-hal 1. Dalam anamnese dan saran-saran kepada pasien-pasien


yang perlu dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan orang-orang yang
diperhatik beresiko gangguan jiwa ,Petugas jangan sampai
an menyinggung perasaan pasien.
2. Saran pada pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan
keluarga, Orang Dengan Gangguan Jiwa harus rutin
minum obat.
3. Saran pada keluarga, Pasien-pasien dengan gangguan jiwa
(ODGJ) dan pasien-pasien yang beresiko gangguan jiwa
harus mendapat dukungan positif dari keluarga dan
lingkungan sekitar.
9. Unit 1. Poli Umum.
terkait 2. Apotek.
3. Rekam medic
10. Dokumen a. Status pasien
terkait
11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
PENCATATAN PELAPORAN DAN
DISTRIBUSI DATA
No.Dokumen : 440/150/SOP
/I/2023/PKM-TP
SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/3

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Pencatatan, pelaporan dan distribusi data merupakan proses


dalam melakukan mengolah data dan informasi akan
memudahkan tim mutu, para penanggung jawab upaya,
coordinator pelayanan, dan masing-masing pelaksana kegiatan,
baik UKM maupun UKP, Laboratorium, dan kefarmasian, dalam
merencanakan, melaksanakan memantau, dan mengevaluasi
keberhasilan upaya kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pengguna layanan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pencatatan,
pelaporan dan distribusi data.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang pencatatan dan
pelaporan

4. Referensi Peraturan Mentri Kesehatan No. 31 Tahun 2019 tentang sistem


Informasi Kesehatan
5. Alat dan Kertas, pulpen, map, bundle, pelubang, kertas dan lain-lain
Bahan
6. Hal-hal yang SIP Puskesmas aplikasi masing-masing layanan
perlu
diperhatikan
7. Prosedur/ Petugas
Langkah- - Ka. Tu
langkah - Penanggung jawab SIP
- Pengelola layanan

Langkah-langkah
1. Data yang terkumpul lengkap
2. Melakukan pengunggahan dan SIP ke link SIP Dinas
Kesehatan
3. Melakukan konfirmasi laporan ke penanggung jawab SIP
Dinas kesehatan
4. Penanggung jawab SIP Dinas Kesehatan melakukan
distribusi laporan Data SIP Ke penanggung jawab program
kabupaten
8. Bagian Alir
Petugas mendapatkan
data yang terkumpul
lengkap

Pengunggahan data ke
link SIP Dinas
Kesehatan.

Konfirmasi di laporan
kepenanggung jawab
SIP Dinas Kesehatan

Pendistribusian
laporan

9. Unit terkait Semua staf puskes Administrasi dan manajemen dan koordinasi
upaya puskesmas penanggung jawab SIP Dinas kesehatan
masyarakat

10. Dokumen Dokumen pelaporan SIP


Terkait Dokumen laporan layanan
11. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
historis diberlakukan
perubahan
KONSELING KESEHATAN JIWA
No.Dokumen : 440/152/SOP
/I/2023/PKM-TP
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Konseling Kesehatan Jiwa adalah proses pemberian bantuan yang


dilakukan konselor kepada individu dan keluarga yang mengalami
suatu masalah kesehatan jiwa

2. Tujuan Sebagai acuan bagi tenaga pelaksana dalam menanamkan


kesadaran tentang masalah pada dirinya dan memiliki motifasi
yang tinggi untuk sembuh dan memiliki kesiapan mental untuk
hidup bermasyarakat

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan


UKM Pengembangan

4. Referensi Pedoman Teknis Program Jiwa 2016


Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dasar tahun 2009
5. Prosedur/ Alat dan Bahan
Langkah- 1. Alat Tulis Kantor
langkah 2. Daftar Hadir

Langkah langkah
1. Menetapkan sasaran
2. Pendekatan kepada individu dan keluarga yang mengalami
gangguan jiwa
3. Melakukan anamnesis
4. Pelaksanaan konseling
5. Penilaian hasil konseling
6. Tindak lanjut dari konseling
6. Bagian
Pendekatan kepada
Alir
Menetapkan individu dan
sasaran keluarga yang
mengalami
gangguan jiwa

Pelaksanaan konseling Melakukan anamnesis

Penilaian hasil Tindak lanjut


konseling dari konseling

7. Hal-hal Petugas perlu memperhatikan prinsip komunikasi terapeutik


yang perlu
diperhatika
n
8. Unit terkait Pustu dan lintas sektor
9. Dokumen 1. Surat Tugas
Terkait
2. Data penderita / identitas penderita

3. Buku Pencatatan kegiatan


10. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
historis diberlakukan
perubahan

You might also like