Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Ilmu Negara PDF
Jurnal Ilmu Negara PDF
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Pada dasarnya negara yang ada saat ini tentu tidak muncul secara tiba-tiba. Terdapat proses-proses
dalam pembentukan suatu negara. Sesuatu dapat disebut menjadi sebuah negara apabila ia memiliki
empat unsur yang diantaranya adalah memiliki wilayah, memiliki rakyat, pemerintahan yang
berdaulat, dan pengakuan dari negara lain.Dalam hal ini ketika negara sudah terbentuk, tentu perlu
kekuasaan sebagai dasar dari kekuatan suatu negara untuk menjaga dan mempertahankan
kedaulatan negaranya Munculnya negara di dunia ternyata juga dilandasi oleh teori-teori kekuasaan
negara oleh para ahli, hal ini dikarenakan setiap manusia memiliki pemahaman dan pandangannya
sendiri terhadap segala sesuatu hal di dunia ini, begitu juga dengan teori terbentuknya negara yang
dikemukakan oleh para ahli seperti teori perjanjian, teori theokrasi, teori kedaulatan hukum, dan
lain sebagainya. Pada awal mula pembentukannya ada negara yang menganggap bahwa negarnya
dibentuk oleh Tuhan sehingga manusia hanyalah sebagai perantara atau yang dipercaya oleh Tuhan
untuk memerintah negaranya. Selain itu, ada juga negara yang dibentuk atas dasar kesepakatan
berupa perjanjian sebagai keputusan untuk bersatu menjadi sebuah negara, ataupun negara yang
muncul karena keharusan dari sebuah keadaan yang tidak teratur. Dalam kondisi ini munculnya
keberadaan dan kekuasaan suatu negara dikaji dalam ruang lingkup ilmu negara. Negara ada karena
dipengaruhi oleh ahli-ahli yang hidup pada zaman yang berbeda. Dan dalam hal ini kekuasaan dari
suatu negara biasanya terdapat dua subjek yang saling memiliki hubungan timbak balik. Dimana
ada pemerintah yang berfungsi sebagai pembuat kebijakan dan mengatur ketertiban dalam
masyarakat. Dan masyarakat sebagai subjek yang diatur oleh pemerintah, karena pada dasarnya
pemerrintah membuat suatu kebijakan untuk kebaiknya rakyat dan negaranya. Oleh karena itu teori
kekuasaan negara inilah yang akan saya kaji lebih lanjut karena penting rasanya bagaimana kita
tahu dasar-dasar dari keberadaan suatu negara dan bagaimana kronologi terciptanya suatu negara itu
sendiri karena kekuasaan merupakan masalah yang sentral di dalam suatu negara. Dalam jurnal ini
penulis akan memaparkan lebih lanjut dan spesifik mengenai teori kekuasaan negara, khususnya
teori perjanjian yang menyatakan munculnya suatu negara atas dasar perjanjian yang menarik untuk
dikaji lebih lanjut.
BAB 2
PEMBAHASAN
1Zakky, “ Pengertian kekuasaan menurut para ahli secara umum ” (on-line) Tersedia di WWW:
https://www.zonareferensi.com/pengertian-kekuasaan/ (20 Desember 2019).
kekerasan menyelesaikan sesuatu pemberontakan, kekuasaan negara untuk mengadakan milisi
dan lain-lain.2
4Cahayaku, “Pembagian kekuasaan menurut para ahli” (on-line) tersedia di WWW: https://
www.belajartanpaguru.com/pembagian-kekuasaan-menurut-para-ahli.html (21 Desember 2019).
merupakan pelanggaran terhadap Tuhan. Raja beserta pemimpin lainnya hanya bertanggungjawab
kepada Tuhan. Penganut teori ini adalah Agustinus, F.J, Stahl, Thomas Aquinos, Ludwig Von
Halver, dan F.hegel.5
5Ekky Al Hakim, “Asal mula negara berdasarkan teori riwayat pembentukannya” (on-line) tersedia
di WWW: https://www.academia.edu/6842303/
Asal_mula_negara_berdasarkan_teori_riwayat_pembentukannya (22 Desember 2019)
Ajaran kedaulatan raja yang pada mulanya masih diterima oleh rakyat, lama kelamaan dibenci
karena sifat raja yang sewenang-wenang. Rakyat tidak mendapat tempat perlidungan lagi dari raja
dan di sana sini rakyat mulai sadar bahwa keadaan semacam itu tidak dapat dipertahankan lagi.6
7M.Isnan Affandi, “Teori Kontrak Sosial Thomas Hobbes dan John Locke Isnan” (on-line) tersedia
di WWW: https://www.academia.edu/4652137/
Teori_Kontrak_Sosial_Thomas_Hobbes_dan_John_Locke_Isnan (23 Desember 2019)
melainkan menyangkut hubungan kepercayaan. Dalam kontrak sosial ini, John Locke mulai
memahami bahwa yang dibutuhkan manusia dalam menjalani hubungan hidup. Keterpenuhan hak
asasi manusia dan suatu sistem yang menjamin adanya hak asasi tersebut adalah inti dari teori
kontrak sosial Locke.8 Menurut Wijaya (2013), hak-hak yang terampas dari kehidupan manusia
adalah hak untuk memiliki hidup, bebas, properti, dan kesehatan. Kontrak sosial yang dijalankan
oleh suatu pemerintahan harus melindungi hak-hak tersebut. Dalam Pactum Subectionis, tidak
semua hak diserahkan kepada Raja, ada 3 hak (hak dasar / hak kodrat) yg tetap melekat padanya, yg
justru harus dilindungi oleh Raja & dijamin dalam UUD: yaitu hak hidup, hak milik, dan hak
kebebasan. Karena teorinya tersebut, John Locke dianggap sebagai pendasar teori hak asasi
manusia. Dalam kontrak sosial Locke terdapat beberapa sifat kontrak sosial yang disampaikan oleh
John Locke. Pertama, prinsip dibalik menggerakan persetujuan masyarakat bukanlah rasa takut
akan kehancuran, melainkan keinginan menghindari dari gangguan keadaan alamiah, kedua,
individu tidak menyerahkan hak-hak substansial,melainkan hanya hak yang terkait dengan hukum
alam, ketiga, hak diserahkan kepada komunitas, bukan individu tertentu.9
8Daya Negeri Wijaya, “KONTRAK SOSIAL MENURUT THOMAS HOBBES DAN JOHN
LOCKE” (on-line) tersedia di WWW: KONTRAK SOSIAL MENURUT THOMAS HOBBES
DAN ...journal2.um.ac.id › index.php › jsph › article › download (22 Desember 2019).
9M.Isnan Affandi, “Teori Kontrak Sosial Thomas Hobbes dan John Locke Isnan” (on-line) tersedia
di WWW: https://www.academia.edu/4652137/
Teori_Kontrak_Sosial_Thomas_Hobbes_dan_John_Locke_Isnan (23 Desember 2019)
tanpa mengabaikan hak-hak dasar sebagai umat manusia. Teori John Locke yang paling sesuai
dalam penerapan di Indonesia karena rakyatnya sangat menghargai dan menghormati Hak Asasi
Manusia.10 Indonesia mengadopsi bentuk negara demokrasi, yaitu bentuk atau mekanisme
kekuasaan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat. Kekuasaan warga negara ini berbentuk suara
dalam pemilihan umum (pemilu) untuk menentukan para pemimpinnya. Adapun maksud dari
demokrasi itu sendiri adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kemauan rakyat, dan
bertujuan untuk kepentingan rakyat. Dalam kaitannya dengan Indonesia, dapat dilihat dari landasan
dan latar belakang berdirinya negara ini, dalam alinea ke-empat yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
3.1 Kesimpulan;
Teori kontrak sosial yang dikemukakan oleh Thomas Hobbes dan John Locke pada
dasarnya sama-sama menghasilkan keseimbangan dalam otoritas pemerintahan dan kewajiban dari
rakyat. Dalam hal ini, Thomas Hobbes melihat manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya,
dimana terjadi persaingan demi tercapainya keselamatan dan kesejahteraan akan kepentingan
masing-masing. Sedangkan John Locke menyatakan tidak semua hak diserahkan kepada penguasa.
dan justru ada hak yang harus dilindungi oleh penguasa yaitu: hak untuk hidup, hak kebebasan, dan
hak milik yang menjadikannya sebagai pendasar teori tentang Hak Asasi Manusia. Persamaan dari
pemikiran tentang teori ini ialah sebagai solusi menuju jalan perdamaian dimana negara akan
menjamin keadilan dan kesejahteraan rakyat. Dimana Hobbes menginginkan kekuasaan mutlak,
sedangkan Locke pemisahan kekuasaan.
Affandi, Isnan. “Teori Kontrak Sosial Thomas Hobbes dan John Locke”
< h t t p s : / / w w w . a c a d e m i a . e d u / 4 6 5 2 1 3 7 /
Teori_Kontrak_Sosial_Thomas_Hobbes_dan_John_Locke_Isnan> Diakses pada 23 Desember
2019.
Wijaya, Daya Negeri. “KONTRAK SOSIAL MENURUT THOMAS HOBBES DAN JOHN
LOCKE ,”
<KONTRAK SOSIAL MENURUT THOMAS HOBBES DAN ...journal2.um.ac.id › index.php ›
jsph › article › download> Diakses pada tanggal 24 Desember 2019.