You are on page 1of 8

Jurnal Media Konstruksi

Volume 02, Nomor 2, Desember 2017

Journal homepage :

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH UNTUK PENGHUNI


RUMAH SUSUN APARATUR SIPIL NEGARA RUMAH SAKIT BAHTERAMAS
DI KOTA KENDARI

Yuni Ikasari Arif Ridangka1,*, Romy Talanipa2, Rini Sriyani2


1
Program Studi D-III Teknik Sipil, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo
Koresponden*, Email: yuniikasari1998@gmail.com

Info Artikel Abstract


Diajukan : 05 November 2017 The ASN apartment building Bahteramas Hospital in Kendari City was built on March 26
Diperbaiki : 19 November 2017 2018 which consists of 3 floors and has an area of ± 780,937 m 2 of repairs. In order to support
Disetujui : 24 November 2017 its capacity and function, the supply of water with good quality and quantity, the disposal of
dirty water and rainwater that has no obstacles, and an adequate fire prevention system is
absolutely necessary.
This study aims to determine the amount of clean water needs by residents of the Bahteramas
Hospital State Apparatus apartment in Kendari City which is calculated using three methods,
namely based on the number of occupants, the type and number of plumbing devices, based
on the load units of plumbing tools using prime data and secondary.
The results of this study indicate that the need for clean water in the Flat Building of the
State Civil Apparatus Bahteramas Hospital based on the number of occupants on average
per day is 79,65 m3/day. Calculation of clean water needs based on the amount of plumbing
equipment in a residential building using daily water is 776,9 m 3/day. Calculation of clean
water needs based on the unit load of plumbing equipment in a flat building using water for
Key words : Flats, Clean Water daily water use is 108,75 m3/day.

Abstrak
Bangunan rumah susun ASN Rumah Sakit Bahteramas di Kota Kendari yang dibangun
pada tanggal 26 maret 2018 yang terdiri dari 3 lantai dan mempunyai luas ± 780,937 m2
perlantainya. Demi mendukung kapasitas serta fungsinya, maka persediaan air dengan
kualitas dan kuantitas yang baik, pembuangan air kotor dan air hujan yang tidak ada
hambatan, serta sistem pencegah kebakaran yang memadai mutlak di perlukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih yang diperlukan
penghuni rumah susun Aparatur Sipil Negara Rumah Sakit Bahteramas di Kota Kendari
yang dihitung dengan menggunakan tiga metode yaitu berdasarkan jumlah penghuni, jenis
dan jumlah alat plumbing, berdasarkan unit beban alat plumbing dengan menggunakan data
prime dan sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih pada Gedung Rumah Susun
Aparatur Sipil Negara Rumah Sakit Bahteramas berdasarkan jumlah penghuni rata-rata
perhari sebesar 79,65 m3/hari. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah alat
plumbing pada gedung rumah susun pemakaian air perhari sebesar 776,9 m3/hari.
Kata kunci : Gedung Rumah Susun Peritungan kebutuhan air bersih berdasarkan unit beban alat plumbing pada gedung
dan Air Bersih rumah susun pemakaian air pada pemakaian air perhari sebesar 108,75 m3/hari.

1. Pendahuluan
ataupun perkantoran tanpa harus menggunakan banyak
Pergeseran pola pembangunan semakin nampak di era
lahan melalui pembangunan bertingkat.
sekarang ini. Pola pembangunan lama yaitu pola
Pembangunan gedung bertingkat dibutuhkan
pembangunan horizontal, perlahan mulai tergeser dengan
perencanaan matang dari berbagai aspek. Selain
pembangunan gedung-gedung bertingkat. Hal ini
perencanaan elektrikal dan perancangan gedung itu sendiri,
dikarenakan terbatasnya lahan yang tersedia untuk kawasan
dibutuhkan pula perencanan sistem mekanikal gedung yang
pemukiman dan perkantoran. Oleh karena itu, diperlukan
meliputi sistem ventilasi mekanis, sistem proteksi
suatu penyelesaian masalah penyediaan wilayah
kebakaran dan sistem plumbing yang layak sehingga
pemukiman
penghuni dapat

67
68 Yuni Ikasari Arif Ridangka dkk., Jurnal Media Konstruksi, Volume 02, Nomor 2, Desember
2017

merasakan kenyamanan ketika berada pada sebuah


b. Kebutuhan air
bangunan gedung (Sunarno, 2005).
Kebutuhan air adalah debit air yang harus disediakan
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana guna
untuk distribusi daerah pelayanan. Faktor yang berpengaruh
memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada pengguna
pada kebutuhan air yaitu jumlah penduduk dan konsumsi
gedung dalam penggunaanya tidak menggunakan bahaya
perkapita. Dimana kecendrungan populasi dan sejarah
potensial pada kesehatan manusia maka salah satu upaya
populasi digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan
yang dilakukan adalah merancang sistem plumbing yang
air domestik terutama dalam penentuan kecenderungan laju
baik pada bagian dalam gedung dan lingkungan gedung
pertumbuhan (growth rate trends).
tempat bekerja maupun pemukiman yang meliputi sistem
Dalam kebutuhan air bersih besarnya laju aliran air
penyaluran air bangunan , sistem pencegah kebakaran dan
dapat dihitung menggunakan tiga metode yaitu:
sistem penyaluran air.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat
1) Metode Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
vital bagi semua manusia, karena segala aktivitas
Berdasarkan Jumlah Penghuni
masyarakat di berbagai aspek kehidupan manapun
Metode ini dihitung menggunakan luas lantai dengan
memerlukan air bersih. Sebagai produk kebutuhan
tujuan untuk mengetahui jumlah panghuni dalam gedung
masyarakat saat ini, maka air bersih yang berkualitas
maka untuk mengetahui jumlah penghuni didasarkan pada
akhirnya menjadi suatu tuntutan masyarakat saat ini.
pemakaian air rata-rata sehari berdasarkan standar
Bangunan rumah susun ASN Rumah Sakit Bahteramas
pemakaian air per orang per hari untuk sifat penggunaan
di Kota Kendari yang dibangun pada tanggal 26 maret 2018
gedung tertentu.
yang terdiri dari 3 lantai dan mempunyai luas ± 780,937 m 2
a) Penaksiran Luas Tiap Lantai (As)
perlantainya. Demi mendukung kapasitas serta fungsinya,
Rumus :
maka persediaan air dengan kualitas dan kuantitas yang
baik, pembuangan air kotor dan air hujan yang tidak ada
P x L..............................................................................(1)
hambatan, serta sistem pencegah kebakaran yang memadai
mutlak diperlukan.
Keterangan :
P = Panjang Keseluruhan Perlantai (m2)
1. Tinjauan Pustaka
L = Lebar Keseluruhan perlantai (m2)
a. Pengertian Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk
b) Penaksiran Luas Lantai Total
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi dan
Rumus :
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi termaksud
diantaranya sanitasi (Wikipedia).
At = An × S...........................................................(2)
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1405/Menkes/sk/Xi/2002 tentang persyaratan
Keterangan :
kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri
At = Luas Lantai Total (m2)
terdapat pengertian mengenai air bersih yaitu air yang
An = Luas Tiap lantai (m2)
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
S = Jumlah Lantai
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat di
c) Penaksiran Luas Lantai Efektif
minum apabila dimasak.
Rumus :
Menurut Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian
µ × At....................................................................(3)
pencemaran air bahwa yang dimaksud dengan air adalah
semua yang terdapat diatas ataupun dibawah permukaan
Keterangan :
tanah, termaksut dalam pengertian ini air permukaan, air
µ = Perbandingan Luas Lantai Efektif (%)
tanah, air hujan, dan air laut. Air adalah salah satu diantara
At = Luas Lantai Total (m2)
pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai
kepada manusia.
Yuni Ikasari Arif Ridangka dkk., Jurnal Media Konstruksi, Volume 02, Nomor 2, Desember 69
2017

d) Penaksiran Jumlah Penghuni


C1 = Faktor pengali konstanta antara 1,5 sampai 2,0
Rumus :
tergantung kepada lokasi, dan sifat penggunaan
gedung, dsb.
n = µ / Kn..................................................(4)
Qh = Pemakaian air bersih per jam (m3/jam)
Sumber : Soufyan M. Noerbambang & Takeo Morimura,
Keterangan :
2000 Perencanaan Sistem Plumbing
N = Jumlah Penguhuni
(org) µ = Luas Lantai Efektif
h) Penaksiran Pemakaian Air Bersih Pada
(%) Kn = Kepadatan Hunian
Menit Puncak
(m2)
Rumus :
Sumber : Soufyan M. Noerbambang & Takeo Morimura,
2000 Perencanaan Sistem Plumbing
Qm-maks = C2 × Qh / 60.........................................(8)

e) Penaksiran Pemakaian Air Bersih Rata-rata


Keterangan :
Rumus :
Qm-maks = Pemakaian air bersih pada menit puncak
(m3/menit)
Q = (n) × (250)......................................................(5)
C2 = Faktor pengali konstanta antara 3,0 sampai 4,0
tergantung kepada lokasi dan sifat penggunaan
Keterangan :
gedung, dsb.
Q = Pemakaian Air Bersih Rata-rata Perhari (m3/hari)
Qh = Pemakaian air bersih per jam (m3/jam)
n = Jumlah Penghuni (org)
250 = Pemakaian Air Rata-rata Sehari (berdasarkan tabel
2) Metode Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Pemakaian)
Berdasarkan Unit Beban Alat Plumbing
Sumber : Soufyan M. Noerbambang & Takeo Morimura,
Metode ini dihitung berdasarkan jenis alat plumbing
2000 Perencanaan Sistem Plumbing
apabila kondisi pemakaian alat plumbing dapat diketahui.
Misalnya untuk perumahan atau gedung kecil lainnya. Dan
f) Penaksiran pemakaian air rata-rata perhari
juga harus diketahui jumlah dari setiap jenis alat plumbing
Diperkirakan perlu tambahan 20% untuk mengatasi
dalam gedung tersebut.
kebocoran air seperti pancuran air, penyiraman tanaman,
a) Penaksiran Pemakaian Air Bersih Perhari
dan sebagainya. Maka pemakaian air bersih rata-rata sehari
Rumus :
dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut :
Rumus :
Qh = S × ∑............................................................(9)

Qd = (2,70) × (Q).................................................(6)
Keterangan :
Qh = Pemakaian Air Bersih Per Jam (m3/jam)
Keterangan :
S = Jumlah Lantai
Qd = Debit air bersihh rata-rata per hari (m3/hari)
∑ = Total Pemakaian Air (1/jam)
2,70 = ( 250 lihat tabel 2.2 + 20%)
Sumber : Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura,
Q = Pemakaian air bersih rata-rata perhari (m3/hari) 2000 Perencanaan Sistem Plumbing
Sumber : Soufyan M. Noerbambang & Takeo Morimura,
2000 Perencanaan Sistem Plumbing b) Penaksiran Pemakaian Air Bersih Perjam
Rumus :
g) Penaksiran Pemakaian Air Bersih Pada Jam Puncak
Rumus : Qd = Qh × T.........................................................(10)

Qh-maks = C1 × Qh / 60..........................................(7) Keterangan :


Qd = Pemakaian air bersih perhari (m3/hari)
Keterangan : Qh = Pemakaian air bersih perjam (m3/jam)
Qh-maks = Pemakaian air bersih pada jam puncak T = Jangka waktu pemakaian air rata-rata per hari (jam)
(m3/jam)
70 Yuni Ikasari Arif Ridangka dkk., Jurnal Media Konstruksi, Volume 02, Nomor 2, Desember
2017

Sumber : Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura,


3. Metodologi Penelitian
2000 Perencanaan Sistem Plumbing
Untuk memudahkan penulis dalam melaksanakan
penelitian ini, penulis menggunakan metode dalam bentuk
3) Metode Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
diagram alir, seperti pada Gambar 1 berikut :
Berdasarkan Unit Beban Alat Plumbing
Mulai
a) Penaksiran jumlah UBAP
Rumus : Studi Lapangan
Qs = Qb × h........................................................(11)
Keterangan :
Pengumpulan Data
Qs = Jumlah unit beban alat plumbing
Qb = Jumlah alat plumbing Data Primer : Data Sekunder : Referensi Literatur
Denah Bangunan
h = Unit beban alat plumbing Data Lapangan
Sumber : Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura,
2000 Perencanaan Sistem Plumbing Pengolahan Data

b) Penarikan Pemakaian Air Bersih Perjam


Rumus :
Qh = (60 × Qm-maks) / C2......................................(12) Analisa Data
Keterangan :
Qh = Pemakaian air bersih per jam (m³/jam) Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan:
60 = Waktu pemakaian air selama 1 jam Jumlah penghuni gedung
Qm-max= Pemakaian air bersih pada menit puncak Perhitungan berdasarkan jenis dan alat plumbing
(m³/menit) Perhitungan berdasarkan unit beban alat
C2 = Faktor pengali antara 3,0 - 4,0
Sumber : Soufyan M. Noerbambang dan Takeo
Hasil dan Pembahasan
Morimura,2000 Perencanaan Sistem Plumbing
Kesimpulan
c) Penaksiran Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Pada Jam Puncak Selesai
Rumus:
Qh-max = (C1) × Q.............................................(13)
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
Keterangan :
Qh-max = Pemakaian air bersih pada jam puncak
4. Analisis Dan Pembahasan
(m³/menit)
a. Sistem Penyediaan Air Bersih
C1 = Faktor pangali antara 1,5 – 2,0
Pada sistem ini, sumber air bersih yang didapatkan
Q = Pemakaian air bersih per jam (m³/jam
untuk penyuplaian air bersih pada gedung ini yaitu PDAM
Sumber : Soufyan M. Noerbambang dan Takeo
(Perusahaan Daerah Air Minum). Dimana sumber air bersih
Morimura,2000 Perencanaan Sistem Plumbing
yang didapat dari PDAM yang kontinyu untuk menyuplai
air bersih selama 24 jam dan ditampung didalam Ground
d) Penaksiran Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Water Tank (tangki air bawah) dan disalurkan ke Roof
Perhari
Water Tank (tangki atas) untuk menampung debit air yang
Rumus :
dipompakan melalui pompa air bersih.
Qd = Qh / T.........................................................(14)
Keterangan :
Qd = Pemakaian air bersih per hari (m³/hari) Gambar 2. BaganGro
Alir Penyediaan Air Bersih
Sumber Roof Al
und
Qh = Pemakaian air bersih per jam (m³/jam ) Air
Wat Water at

T = Jangka waktu pemakaian air rata-rata per hari (jam)


Sumber : Soufyan M. Noerbambang dan Takeo
Morimura,2000 Perencanaan Sistem Plumbing
Yuni Ikasari Arif Ridangka dkk., Jurnal Media Konstruksi, Volume 02, Nomor 2, Desember 71
2017

b. Perhitungan Pemakain Air Bersih Berdasarkan


Qd = 2,70 × Q
Luas Lantai Atau Jumlah Penghuni.
= 2,70 × 29,50
1) Perhitungan Luas Tiap Lantai :
= 79,65 m3/hari
Luas Lantai 1
= 79.650 l/hari
A1 = (12,75 m × 61,25 m)
= 780,9375 m2
6) Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Rata-
Luas Lantai 2
rata Perjam (Qh)
A2 = (12,75 m × 61,25 m)
Proses perhitungan ini diambil dari kebutuhan air bersih
= 780,9375 m2
rata-rata perhari sebesar 79,65 m3/hari dan dibagi
Luas Lantai 3
dengan waktu pemakaian air (lihat lampiran) dimana
A2 = (12,75 m × 61,25 m)
waktu pamakaian air untuk gedung rumah susun adalah
= 780,9375 m2
10 jam/hari.
Luas Lantai Total :
Qh = Qd / T
At =780,9375m2+780,9375m2+780,9375m2
= 79,65 m3/hari / 10 jam/hari
= 2342,8125 m2
= 7,965 m3/jam
= 7.965 l/jam
2) Perhitungan Luas Lantai Efektif (µ)
Luas lantai efektif digunakan untuk mengetahui luas
7) Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih pada
lantai suatu gedung yang akan digunakan. Luas lantai
Jam Puncak (Qh-maks)
efektif (µ) diperkirakan 50% dari luas lantai total.
Pada perhitungan ini menggunakan persamaan C1 =
µ = 50% × 2342,8125 m2
2,0 untuk nilai konstanta lalu dikalikan dengan
= 1171,40625 m2
Kebutuhan air bersih rata-rata perjam (Qh)
Qh-maks = C1 × Qh
3) Perhitungan Jumlah Penghuni Gedung Rumah
= 2,0 × 7,965 m3/jam
Susun (n)
= 15,93 m3/jam
Proses perhitungan ini diambil dari perhitungan luas
= 15,930 l/jam
lantai efektif dan kepadatan hunian dimana kepadatan yaitu
5 – 10 m2/orang (Keputusan Menteri Permukiman dan
8) Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih pada
Prasarana Wilayah No.403/KPTS/M/2002).
menit puncak (Qm-maks)
n = µ / Kn
Pada perhitungan ini menggunakan persamaan C2 =
= 1171,40625 m2/10 m2/org
4,0 untuk nilai konstanta lalu dikalikan dengan
= 117,140625 orang ≈ 118 orang
Kebutuhan air bersih rata-rata perjam (Qh)
Qm-maks = C2 × Qh/60
4) Perhitungan Jumlah Kebutuhan Air Bersih Rata –
= 4,0 × 7,965 m3/jam /60
rata (Q)
= 0,531 m3/menit
Menghitung kebutuhan air rata-rata untuk satu orang
= 531 l/menit
berkisar antara 100-250 liter per orang perhari. Proses
perhitungan ini diambil dari tabel 2.2, dimana pemakaian
Tabel 1 Hasil Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah
air pada gedung.
Penghuni pada Tahun 2019
Q = (n) × (250 liter/hari) Qh- Qm-
= 118 orang × 250 liter/hari Lantai Q Qd Qh maks maks
l/ja
= 29.500 liter/hari/orang l/hari/oran l/hari l/meni
l/jam
= 29,50 m3/hari/orang g m t
Gedung
5) Perhitungan Jumlah Kebutuhan Air Bersih Rata- Rumah 79.65 7.96 15,93
29.500 531
rata Perhari (Qd) Susun 0 5 0
Proses perhitungan ini diambil dari pemakaian air bersih Lt 1 –
3
rata-rata sebesar 29,50 m3/hari/orang dan ditambah untuk Sumber : Data dan hasil perhitungan
kebocoran air dalam pipa.
72 Yuni Ikasari Arif Ridangka dkk., Jurnal Media Konstruksi, Volume 02, Nomor 2, Desember
2017

c. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan


Tabel 3 Hasil Pemakaian Air Lantai 1 Berdasarkan
Jenis dan Jumlah Alat Plumbing pada Tahun 2019
Jenis dan Alat Plumbing pada Tahun 2019
Qd Qh
Tabel 2 Penggunaan Air Perjam untuk Lantai 1 Lantai
l/hari l/hari
pada Tahun 2019
Pem Rumah susun
Fakt 776.900 77.690
Plum To Peng akaia Lantai 1
or n
bing tal Pema guna Tot Pem
Fixtu kaian an Air Sumber : Hasil Perhitungan
Al al akaia
re Air Perja
at n
m (l/ja Tabel 4 Penggunaan Air Perjam untuk Lantai 2 dan 3
(%) pada Tahun 2019Fakt
Lavat m)
Peng Pema
ory 2 10 12 240 100 240 Plum Tot Pem or
guna kaian
Wate bing al akai To Pem
an Air
r 257 29.2 752. Fixtu Ala an tal akai
Close 13 16.5 12 4 5 90 Perj (l/jam
re t Air
t am )
Urini an
(%)
2 5 20 200 100 200 Water 31
or
16 16.5 12 27 855,36
Show 234 47.7 1117 Closet 68
er 13 60 3 0 5 ,35 Show 28
Bak 16 60 3 45 1296
Cuci 180 er 80
10 15 12 51.5 927 Bak
28
Pirin 0 Cuci 16 15 12 45 1296
g 80
Piring
715 3237
∑ 4 ∑ .25 89 3447,3
Sumber: Data dan Hasil penelitian ∑ 28 ∑ 6
Sumber : Data dan hasil perhitungan
1. Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Perhari
(m3/hari) Pada Gedung Lantai 1 a) Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Pe
Proses perhitungan ini diambil dari jumlah lantai (l/jam <<< m3/jam) Pada Gedung Lantai 2 rjam
kemudian dikalikan dengan total pemakaian air yang Perhitungan kebutuhan air bersih perjam untuk lan
dimana total pemakaian air sebesar 3237,25 liter/jam perhitungannya sama dengan perhitungan untuk lantai tai 2
Qh= S × ∑ 1 lantai 2 dan 3 posisi alat plumbingnnya sama jadi lan
tapi
= 1 × 3237,25 dan lantai 3 digabung. tai 2
= 3237,25 liter/jam Rumus :
= 77,69 m3/hari Qh = S × ∑
= 77.690 l/hari = 2 × 3447,36
= 6894,72 1/Jam

2. Pemakaian air seluruh gedung perhari Qd (m3/hari) Keterangan :


Qd = Qh × T S = Jumlah Lantai
= 77,69 × 10 ∑ = Pemakaian Air (1/jam)
= 776,9 m3/hari
= 776.900 l/hari b) Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Per
(m3/hari)Pada Gedung Lantai 2 hari
Proses perhit ungan ini diambil dari kebutuhan air b
perjam pada lantai 2 kemudian dikalikan dengan jaersih
waktu pemakaian gedung selama 10 jam ngka
Rumus :
Qd = Qh × T
Yuni Ikasari Arif Ridangka dkk., Jurnal Media Konstruksi, Volume 02, Nomor 2, Desember 73
2017

= 6894,72 × 10
1. Pemakaian air pada menit puncak (Qm maks)
= 68947,2l/hari

Tabel 5 Hasil pemakaian air bersih pada lantai 2


berdasarkan jenis dan jumlah alat plumbing
pada
Tahun 2019
Qd
Lantai Qh
l/hari l/jam

Rumah
susun
Lantai 2 68947,2 6894,72
Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 6 Total pemakaian air bersih pada lantai 1


sampai lantai 3 berdasarkan jenis dan Gambar 4.5 Kurva perkiraan beban kebutuhan b air
jumlah alat untuk UBAP Rusun
plumbing pada Tahun 2019
Qd
Lantai Maka akan didapatkan kebutuhan air pada menit puncak
l/hari Qh
l/jam (Qm maks) sebesar 725 liter/menit atau 0,725 m3/menit.
Rumah
2. Pemakaian air pada seluruh gedung perjam Qh
susun 949267,28 110393,21
Lantai 1-3 (m3/jam)
Qh = ( 60 × Qm maks) /C2
Sumber : Hasil Perhitungan
= 60 × 0,725/4
= 10,875m3/jam
d. Perhitungan Kebutuhan Air Berdasarkan Unit
= 10.875 l/jam
Beban Alat Plambing
Tabel 7 Perhitungan jumlah Unit Beban Alat Plumbing
3. Pemakaian air pada jam puncak Qh maks (m3/jam)
pada Tahun 2019
Qh maks = C1 × Qh
Plumbing Unit Jumlah Total
Fixtures UAP UAP UAP = 2 × 10,875
(1) (2) (3) (2) × (3) = 21,75 m3/jam
Lavatory 2 2 4 = 21.750 l/jam
Water Closet 45 10 450
Urinior 2 5 10 4. Pemakaian air seluruh gedung perhari Qd (m3/jam)
Shower 45 4 180
Qd = Qh × T
Bak Cuci Piring 42 5 210
∑ 854 = 10,875 × 10
Sumber : Data dan hasil penelitian = 108,75 m3/jam
= 108,750 l/jam
Jumlah total unit beban alat plambing (UBAP) adalah
854. Jumlah beban alat plambing ini adalah beban pada Tabel 8 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Unit Beban
Alat Plumbing pada Tahun 2019
saat
semua alat plambing dipakai secara bersamaan. Kemudian
Qd Qh Qh- Qm-
dengan mengomfersikan nilai total unit beban (FU) Lantai maks maks
kekurva
perkiraan beban kebutuhan air untuk UBAP (SNI 03 – l/hari l/hari l/jam l/menit
7065
Gedung
– 2005)
Rumah
108.750 10.875 21.750 725
Susun
Lt 1 – 3
Sumber : Hasil Perhitungan
74 Yuni Ikasari Arif Ridangka dkk., Jurnal Media Konstruksi, Volume 02, Nomor 2, Desember
2017

5. Penutup
Referensi
a. Kesimpulan
1. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah [1] Affiandi, Junia. dkk. 2016. Perencanaan Sistem
penghuni pada Gedung Rumah Susun adalah pemakaian Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Hotel Tebu.
Jurnal Rekaya Lingkungan, (Online).
air rata-rata debitnya sebesar 29,50 m3/hari, kebutuhan
(https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/lingkungan/articl
air rata-rata perhari sebesar 79,65 m3/hari, kebutuhan air e/view/1047). Diakses pada tanggal 10 Januari 2019.
bersih rata-rata perjam sebesar 7,965 m3/jam, kebutuhan [2] Anonim. 2002. Sistem Plumbing – 2002. Standar
air bersih pada jam puncak 15,93 m3/jam, kebutuhan air Nasional Indonesia. SNI 03 – 6481 – 2000. Bandung:
bersih pada menit puncak sebesar 0,531 m3/menit. Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah [3] Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air.
alat plumbing pada gedung rumah susun pemakaian air Bandung. Penerbit IPB (IPB Press)
[4] Badan Standart Nasional. 2000. SNI 03 – 6481 – 2000
perjam sebesar 77,69 m3/jam, pemakaian air perhari
Sistem Plumbing.
sebesar 776,9 m3/hari. Perhitungan kebutuhan air bersih [5] Badan Standart National. 2005. SNI 03 – 7065 – 2005
berdasarkan unit beban alat plumbing pada gedung Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing.
rumah susun pemakaian air pada menit puncak sebesar [6] Departemen Kesehatan RI. 2003. Persyaratan
0,725 m3/menit, pemakaian air perjam sebesar Kualitas Air Minum dalam Syarat-syarat dan
10,875m3/jam,pemakaian air pada jam puncak sebesar Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta.
[7] Noerbambang, Soufian., & Morimura, Takeo. 2005.
21,75 m3/jam, pemakaian air perhari sebesar 108,75
Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing.
m3/hari.
Jakarta: Pradnya Paramita.
2. Gedung Rumah Susun terdiri atas 3 lantai dengan jumlah [8] Depkes RI. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan RI
alat plumbing yang digunakan dalam gedung adalah No. 416/Menkes/Per/IX/1990. Jakarta.
kloset duduk 45 buah, lavatory 2 buah, urinior 2 buah, [9] Suhardiyanto, 2016. Perencanaan Sistem Plambing
bak cuci piring 42 buah, dan shower 45 buah. Instalasi Air Bersih Dan Air Buangan pada
Pembangunan Gedung Perkantoran Bertingkat Tujuh
Lantai. Jurnal Teknik Mesin. (Online).
b. Saran
(https://media.neliti.com/media/publications/1 77029-
1. Kepada penghunirumah susun Aparatur Sipil Negara ID-perancangan-sistem-plambing-instalasi-ai.pdf).Di
rumah sakit bahteramas di Kota Kendari untuk selalu aksespadatanggal 10 Januari 2019.
menjaga dan merawat sistem plambingnnya agar tidak [10] Sunarno Ir. 2005.Mekanikal Elektrikal Gedung.
terjadi kerusakan. Yogyakarta: Andi.
2. Agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi [11] Sutrisno, Totok, et.all, 2006. Teknologi Penyediaan
Air Bersih. Cetakan Keenam, Rineka Cipta. Jakarta.
sistemplumbing yang ada pada gedung rumah susun
[12] Zahra, Nadia dan Hari Wiko Indaryanto. 2016.
Aparatur Sipil Negara Rumah Sakit Bahteramas di Kota Evaluasi Sistem Plambing Rumah Susun Wonorejo
Kendari. Surabaya. Jurnal Teknik Lingkungan, (Online).
3. Kepada Peneliti berikutnya, diharapkan hasil penelitian (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-
ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam 14021-ITS Undergraduate-14021-Paper-104966.pdf).
melaksanakan penelitian serupa dengan lebih Diakses pada tanggal 10 Januari 2019.
meningkatkan dan mengembangkan pada bidang yang
lebih luas untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

You might also like