You are on page 1of 7

JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA

DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER

STUDI KASUS: PENERAPAN INTERVENSI PIJAT REFLEKSI KAKI PADA LANSIA


DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR

Fidyawati Khotifah1, Sutantri2


1,2 Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Jl.Brawijaya, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (55183), Indonesia
Email: khotifahfidyawati19@gmail.com

Abstract
Background: In the elderly, many experience geriatric syndrome, one of which is sleep pattern
disorders, sleep pattern disorders in the elderly are caused by several factors, namely health status
factors, drug use, environmental conditions, psychological stress, diet / nutrition, lifestyle contributing
insomnia to old age. Disruption of sleep patterns that occur in the elderly can be intervened using foot
reflexology. Objective: Evaluate how effective foot reflexology is to treat cases of sleep pattern
disorders in the elderly. Foot reflexology is expected to improve the sleep quality of the elderly with
sleep disorders. Method: Descriptive design with a case study approach of nursing care for 3 days
with foot reflexology for 20 minutes to case study subjects evaluated using the Pittsburgh Sleep Quality
Index (PSQI). Results: The results showed a decrease in the PSQI scale before and after foot
reflexology intervention. Study subjects on the first day of foot reflexology obtained a score of 15, but
after 3 days case study subjects experienced a decrease in PSQI with a score of 5. Conclusion:
Providing foot reflexology interventions is proven to improve sleep quality in elderly people with sleep
disorders.
Keywords: Elderly, Foot Reflexology, Sleep Disorders

Abstrak
Latar Belakang: Pada lansia banyak yang mengalami sindrom geriatri salah satunya gangguan pola
tidur, gangguan pola tidur pada lansia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor status kesehatan,
penggunaan obat-obatan, kondisi lingkungan, stres psikologis, diet/nutrisi, gaya hidup
menyumbangkan insomnia pada usia lanjut. Gangguan pola tidur yang terjadi pada lansia dapat di
intervensi menggunakan pijat refleksi kaki. Tujuan: Mengevaluasi seberapa efektif pijat refleksi kaki
untuk menangani kasus gangguan pola tidur pada lansia. Pijat refleksi kaki diharapkan dapat
meningkatkan kualitas tidur lansia dengan gangguan tidur. Metode: Desain deskriptif dengan
pendekatan studi kasus asuhan keperawatan selama 3 hari dengan pijat refleksi kaki selama 20 menit
kepada subyek studi kasus yang dievaluasi menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan skala PSQI sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi pijat refleksi kaki. Subyek studi pada hari pertama pemberian pijat refleksi kaki didapatkan
skor 15, tetapi setelah 3 hari subyek studi kasus mengalami penurunan PSQI dengan skor 5.
Kesimpulan: Pemberian intervensi pijat refleksi kaki terbukti meningkatkan kualitas tidur lansia
dengan gangguan tidur.
Kata kunci: Lansia, Pijat Refleksi kaki, Gangguan Tidur

A. PENDAHULUAN suatu proses kehidupan yang ditandai


Lansia adalah seseorang yang usianya dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
sudah 65 tahun keatas. Lansia bukan suatu beradaptasi dengan stress lingkungan.
penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh

E-ISSN 2716-2745| 38
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER

kegagalan seseorang untuk keputusan. Selain itu, menurunnya partisipasi


mempertahankan keseimbangan terhadap lansia dalam aktivitas harian dikarenakan
kondisi stress fisiologi (A.A & Boy, 2020). berkurangnya kemandirian (Sari &
Status kesehatan lansia akan menurun Ramadhani, 2022).
seiring dengan bertambahnya usia dan Kualitas tidur merupakan suatu bagian
memengaruhi kualitas hidup lansia. yang penting bagi kualitas hidup seseorang.
Bertambahnya usia akan diiringi dengan Kualitas tidur adalah suatu keadaan dimana
timbulnya berbagai penyakit, penurunan tidur yang dijalani seorang individu
fungsi tubuh, keseimbangan tubuh dan risiko menghasilkan kesegaran dan kebugaran di
jatuh (Arianto et al., 2020). saat terbangun. Banyak hal yang
Jumlah penduduk lansia saat ini di mempengaruhi kualitas tidur diantaranya
Indonesia sekitar 27,1 juta orang (hampir 10% adalah lingkungan, gaya hidup, latihan fisik,
dari total penduduk) (Kemkes, 2020). stress social, makanan dan kalori. Perubahan
Terdapat enam provinsi dengan struktur pola tidur pada lansia disebabkan karena
penduduk lanjut usia yang penduduk lanjut perubahan pada system saraf pusat yang
usianya sudah mencapai 10%, yaitu: DI mempengaruhi tidur lansia (Hastuti et al.,
Yogyakarta (14,71%), Jawa Tengah (13,81%), 2019).
Jawa Timur (13,38%), persen), Bali (11,58%), Gangguan pola tidur pada lansia
Sulawesi Utara (11,51%) dan Sumatera Barat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor
(10,07%). Presentase lansia yang mengalami status kesehatan, penggunaan obat-obatan,
sakit, besarannya hampir mencapai kondisi lingkungan, stres psikologis,
seperempat lansia yang ada di Indonesia diet/nutrisi, gaya hidup (Nissa et al., 2021).
(24,35%). Angka kesakitan lansia di tahun Dampak gangguan tidur pada lansia yaitu
2020 merupakan titik terendah selama kurun mengantuk berlebihan di siang hari,
waktu enam tahun terakhir (BPS Susenas, gangguan atensi dan memori, mood, depresi,
2020). sering terjatuh, penggunaan hipnotik yang
Tidur merupakan kondisi istirahat yang tidak semestinya dan penurunan kualitas
diperlukan oleh manusia secara reguler. Tidur hidup. Gangguan tidur dapat mengancam
mempunyai efek yang sangat besar terhadap jiwa baik secara langsung (misalnya insomnia
kesehatan fisik, mental, emosi dan sistem yang bersifat keturunan dan fatal serta apnea
imunitas tubuh. Seseorang yang kualitas dan tidur obstruktif) atau secara tidak langsung
kuantitas tidurnya kurang cenderung lebih misalnya kecelakaan akibat gangguan tidur
mudah terserang penyakit, diantaranya (Widiana et al., 2020). Amerika Serikat, lansia
adalah serangan jantung, anemia dan yang mengalami kecelakaan akibat
tekanan darah tinggi. Gangguan tidur pada gangguan tidur per tahun sekitar 80 juta
lansia dapat dibagi menjadi kesulitan masuk orang, biaya kecelakaan yang berhubungan
tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur dengan gangguan tidur per tahun sekitar
nyenyak dan bangun terlalu pagi. Prevalensi $100 juta (World Health Organization, 2015).
gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu Penatalaksanaan gangguan pola tidur
sekitar 67%. Kebutuhan tidur umur 60 tahun dapat menggunakan terapi yang dapat dibagi
ke atas yaitu rata-rata 6 jam sehari. Orang menjadi 2 jenis, yaitu terapi farmakologis dan
yang berusia lebih dari 60 tahun sering non-farmakologis. Terapi farmakologis yang
menyampaikan keluhan gangguan tidur, digunakan adalah pengobatan utama dalam
terutama masalah kurang tidur (Madeira et al., penanganan gejala gangguan tidur. Obat-
2019). obatan ini termasuk sedativehypnotic,
Kualitas tidur yang buruk juga dapat antihistamin, antidepresan, antipsikotik dan
menyebabkan gangguan-gangguan seperti antikonvulsan. Penanganan terapi non
kecenderungan lebih rentan terhadap farmakologi yang dapat digunakan untuk
penyakit pelupa, menurunnya kemampuan mengatasi gangguan pola tidur diantaranya
untuk berkonsentrasi dan membuat adalah terapi musik, pijat refleksi kaki, yoga,

E-ISSN 2716-2745| 39
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER

meditasi, relaksasi progresif dan aromaterapi kembali sistem keseimbangan dan


(Rulino & Laras, 2019). Masalah yang terjadi membantu relaksasi. Teknik pijat kaki dititik
pada lansia yang mengalami gangguan tidur tertentu dapat menghilangkan sumbatan
diperlukan penanganan atau sikap yang tepat dalam darah, dan energi dalam tubuh akan
untuk mengatasinya dengan tindakan non kembali lancar (Rulino & Santi, 2019).
farmakologis yaitu pijat refleksi kaki (Nissa et Pijat refleksi merupakan suatu praktik
al., 2021). memijat titik-titik tertentu pada kaki yang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk rileks, melemaskan otot
oleh Prima et al., (2020) pijat refleksi kaki dan memperlancar peredaran darah dan juga
bermanfaat untuk kesehatan yang sudah dapat mengurangi gangguan insomnia,
lama diterapkan. Salah satu khasiatnya yang kecemasan atau membuat tubuh istirahat
paling populer adalah untuk mengurangi rasa sejenak (Sari, R. P, 2021). Pijat refleksi kaki
sakit pada tubuh. Manfaat lainnya adalah dilakukan selama 20 menit durasi pijat untuk
mencegah berbagai penyakit, meningkatkan setiap kaki ditetapkan untuk 10 menit.
daya tahan tubuh, membantu mengatasi Pertama, pijat umum dilakukan dengan lotion
stress, meringankan gejala migrain, selama 5 menit, dan kemudian titik kelenjar
membantu penyembuhan penyakit kronis, pineal di bagian luar jempol kaki dipijat
dan mengurangi ketergantungan terhadap selama 5 menit. Pijat dilakukan dikecepatan
obat obatan. lambat dengan irama teratur dan dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Nissa et kedalaman itu dapat ditoleransi oleh pasien
al., (2021) tentang pengaruh pijat refleksi kaki (Nissa et al., 2021).
terhadap gangguan tidur pada lansia Berdasarkan uraian diatas peneliti
memberikan kesimpulan bahwa pijat kaki tertarik untuk melakukan penelitian tentang
dapat meningkatkan sekresi hormon seperti Efektivitas Intervensi Pijat Refleksi kaki
dopamin dan serotonin, yang memiliki peran terhadap Kualitas Tidur Lansia dengan
utama adalah menciptakan euforia dan Gangguan Pola Tidur.
kebahagiaan pada orang, dan akibatnya
mengurangi kecemasan pasien, menekan B. METODE
kecemasan dapat secara langsung Metode dalam studi kasus ini
mempengaruhi dan meningkatkan kualitas menggunakan desain deskriptif dengan
tidur. Pijat refleksi kaki memberikan pendekatan studi kasus yang digunakan
rangsangan berupa tekanan pada syaraf untuk memperoleh informasi tentang
pada telapak kaki. Rangsangan tersebut fenomena keperawatan dalam proses
diterima tekanan pada saraf pada telapak keperawatan dan akan dievaluasi
kaki. Rangsangan tersebut diterima oleh menggunakan penilaian skor PSQI pada
reseptor saraf (saraf penerima rangsangan). lansia gangguan pola tidur. Pengumpulan
Rangsangan yang diterima ini akan diubah data kualitas tidur pasien dengan cara
oleh tubuh menjadi aliran listrik, kemudian wawancara, yaitu peneliti mendapatkan
aliran listrik tersebut langsung dikirim keotak. keterangan atau informasi secara lisan atau
Sinyal yang dikirim langsung keotak dapat bercakap-cakap dan berhadapan muka (face
melepaskan ketegangan dan memulihkan to face) dengan seorang sasaran penelitian
keseimbangan keseluruh tubuh. (responden).
Pijat refleksi kaki adalah upaya Studi kasus ini dilakukan di Rumah
penyembuhan yang baik dan aman, serta Ny.N RT 01 Suryowijayan Kecamatan
tanpa efek samping. Rasa rileks dapat Mantrijeron Daerah Istimewa Yogyakarta
mengurangi stres dan dapat melepaskan pada Februari 2023. Subjek yang digunakan
endorfin, dan zat kimia otak yang dapat pada studi kasus berjumlah 1 pasien yang
menghasilkan rasa nyaman tersendiri. Pijat sesuai dengan kriteria inklusi yang telah
kaki dapat merangsang dan menyegarkan ditentukan yaitu pasien yang bersedia
bagian kaki sehingga akan memulihkan menjadi subjek studi kasus dengan keluhan

E-ISSN 2716-2745| 40
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER

gangguan pola tidur. Dalam wawancara ini Pemberian pijat refleksi kaki dilakukan
pasien ditanya tentang kualitas tidurnya dan dengan langkah-langkahnya, yaitu
penyebab pasien mengalami gangguan tidur. memposisikan pasien dengan nyaman,
Jika pasien yang ditemukan nilai PSQI <5 dibersihkannya bagian kaki. Pasien diminta
tidak dijadikan sebagai sampel. Jika pasien relaks saat dilakukan pemijatan dengan body
yang ditemukan nilai PSQI ≥ 6 maka bisa lotion atau dengan minyak pijat esensial agar
dijadikan sebagai sampel. memberikan sensasi kenyamanan pada kulit
Studi kasus ini dilakukan setelah pasien. Pemijatan dilakukan selama 20 menit
mendapatkan persetujuan dari pembimbing pada setiap kakinya dilakukan selama 10
klinik, pasien dan keluarga. Pengambilan menit. Pemijatan dilakukan dengan
data dengan cara melakukan pengkajian memberikan tekanan pada titik-titik telapak
kemudian menentukan diagnose kaki yang memiliki tujuan untuk merilekskan,
keperawatan dan intervensi yang selanjutnya melemaskan otot, memperlancar peredaran
akan diberikan implementasi selama 3 hari darah dan juga dapat mengurangi gangguan
berupa pemberian pijat refleksi kaki selama tidur, kecemasan atau membuat tubuh
20 menit serta dilanjutkan dengan evaluasi. istirahat sejenak. Pijat dilakukan pada
Sebelum dilakukan pemijatan pasien dan kecepatan lambat dengan irama teratur dan
keluarga diberikan penjelasan mengenai dengan kedalaman pijatan menyesuaikan
tujuan dan prosedur dari pijat refleksi kaki, kenyamanan atau yang dapat ditoleransi oleh
selanjutnya memberikan posisi yang nyaman pasien.
bagi pasien untuk diukur tekanan darah dan
dilakukanlah pemijatan. Pemberian pijat C. HASIL DAN PEMBAHASAN
refleksi kaki ini dilakukan pada saat sore hari Hasil pengkajian awal menunjukkan
karena lansia sudah mulai berisitirahat subjek studi kasus pada Ny.N berjenis
setelah berkegiatan seharian. Skor kualitas kelamin perempuan berusia 66 tahun. Subjek
tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality studi kasus mengeluh kualitas tidurnya tidak
Index (PSQI). baik. Subjek studi kasus selama sebulan
Pasien ditanya terkait kebiasan tidur terakhir mengatakan mulai berangkat tidur
selama sebulan terakhir, seperti kapan jam 22.00 WIB, mulai dari berbaring ditempat
biasanya berangkat tidur, berapa lama tidur sampai tertidur lelap membutuhkan
(dalam menit) waktu yang dibutuhkan untuk waktu >60 menit biasanya mulai tertidur
tertidur, jam berapa waktu bangun dipagi hari, waktu subuh jam 03.00 pagi. Subjek studi
berapa jam waktu tidur yang didapatkan mengatakan kalau pagi mulai bangun jam
setiap malam, selama sebulan terakhir 05.30 karena cucunya sudah mulai bangun
berapa sering kesulitan tidur karena tidak sehingga dirinya harus ikut bangun. Dari hasil
tertidur dalam waktu 30 menit, terjaga pengkajian PSQI didapatkan subjek studi
ditengah malam atau awal pagi, harus tidak dapat jatuh tertidur dalam waktu 30
bangun kekamar mandi, nafas tidak nyaman, menit >3x dalam seminggu, terjaga ditengah
batuk atau mengorok dengan keras, malam atau awal pagi >3x dalam seminggu,
merasakan nyeri, sebulan terakhir seberapa harus bangun untuk kekamar mandi >3x
sering menggunakan obat-obatan, seberapa dalam seminggu, merasakan nyeri pada
banyak masalah yang membuat tidak bagian lutut >3x dalam seminggu. Alasan lain
bersemangat beraktivitas. Masing-masing yang menyebabkan subjek studi tidak bisa
komponen mempunyai rentang skor 0 – 3 tidur karena sudah menjadi kebiasaan sejak
dengan 0 = tidak pernah dalam sebulan lama dan setiap harinya hanya 2-3 jam saja.
terakhir, 1 = 1 kali seminggu, 2 = 2 kali Menurut subjek studi selama sebulan terakhir
seminggu dan 3 = lebih dari 3 kali seminggu. tidurnya kurang baik. Hasil pengkajian
Data yang telah dikumpulkan dari pengkajian didapatkan jumlah total nilai 7 komponen 15
kemudian dianalisis data. skor PSQI. Lansia yang mengalami
perubahan kebiasaan istirahat, baik kuantitas

E-ISSN 2716-2745| 41
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER

maupun kualitas, dikatakan mengalami hingga hari ketiga setelah pemberian


gangguan tidur. Salah satu penyebab intervensi. Subjek studi kasus pada hari 1
gangguan tidur pada lansia yaitu kecemasan pemberian pijat refleksi kaki hasil skor PSQI
(Fauzika et al., 2023). yaitu 15. Setelah 2 hari subjek studi kasus
Melalui data yang dikumpulkan pada mengalami penurunan skor PSQI yaitu 10
subjek, pasien dirumuskan diagnose dan pada hari ketiga soubjek studi kasus
gangguan pola tidur berhubungan dengan mengalami penurunan skor PSQI menjadi 5.
kurang kontrol tidur (SDKI., 2019). Untuk Setiap komponen memiliki interval skor yang
mengatasi masalah keperawatan gangguan berbeda-beda. Setelah dihitung, skor global
pola tidur dapat menggunakan dukungan dari 7 komponen pertanyaan tersebut
tidur dan juga terapi pemijatan yang bertujuan kemudian dijumlahkan. Rentang dari skor
untuk memfasilitasi siklus tidur, dimana tidur PSQI secara global adalah 0-21. Total skor
yang teratur lalu memberikan stimulus kulit PSQI ≥ 6 menunjukkan kualitas tidur yang
dengan berbagai teknik gerakan untuk buruk (Endrinikapoulos et al, 2020).
meningkatkan relaksasi dan memperbaiki Pijat refleksi kaki juga dapat mencegah
sirkulasi. Implementasi keperawatan yang berbagai penyakit, meningkatkan daya tahan
dapat dilakukan adalah non farmakologi tubuh, membantu mengatasi stress,
mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur, meringankan gejala migrain, membantu
faktor pengganggu tidur (fisik atau psikologis), penyembuhan penyakit kronis, dan
identifikasi makanan dan minuman yang mengurangi ketergantungan terhadap obat
mengganggu tidur seperti kopi, teh, makan obatan. Pijat kaki juga meningkatkan sekresi
mendekati waktu tidur, minum banyak air hormon seperti dopamin dan serotonin, yang
sebelum tidur, anjurkan menepati kebiasaan memiliki peran utama adalah menciptakan
tidur dan pemberian pijat refleksi kaki. euforia dan kebahagiaan pada orang, dan
Pelaksanaan implementasi dilakukan akibatnya mengurangi kecemasan pasien,
pada bulan Februari 2023 di rumah Ny.N RT menekan kecemasan dapat secara langsung
01 Suryowijayan Kecamatan Mantrijeron mempengaruhi dan meningkatkan kualitas
Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek studi tidur. Pijat refleksi kaki memberikan
kasus diberikan terapi pijat refleksi kaki 3 hari rangsangan berupa tekanan pada syaraf
berturut-turut selama kurang lebih 20 menit. pada telapak kaki. Rangsangan tersebut
Pasien studi kasus bersedia menjalani pijat diterima tekanan pada saraf pada telapak
refleksi kaki. kaki. Rangsangan tersebut diterima oleh
reseptor saraf (saraf penerima rangsangan).
Tabel 1. Rangsangan yang diterima ini akan diubah
Grafik Hasil Intervensi Pijat Refleksi Kaki oleh tubuh menjadi aliran listrik, kemudian
Pada Lansia dengan Gangguan Pola Tidur
aliran listrik tersebut langsung dikirim ke otak.
20 Sinyal yang dikirim langsung ke otak dapat
melepaskan ketegangan dan memulihkan
10 keseimbangan keseluruh tubuh (Nissa et al,
2021).
0
Pengukuran kualitas tidur menggunakan
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
Subjek studi kasus menunjukkan kooperatif
Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil dengan perawat saat dilakukan pemberian
penelitian menunjukkan adanya penurunan pijat refleksi kaki. Pelaksanaan implementasi
skor PSQI sebelum dan sesudah dilakukan ini ialah pijat refleksi kaki yang mudah
intervensi pemberian pijat refleksi kaki. dilakukan oleh siapapun dan media yang
Subjek studi kasus mengalami penurunan digunakan hanya minyak esensial atau bisa
skor PSQI setelah intervensi dengan selisih menggunakan body lotion.
penurunan yaitu skor 5 dari hari peratama

E-ISSN 2716-2745| 42
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER

Berdasarkan hasil evaluasi, dapat Hidup Pada Lansia. Jurnal Kesehatan


dianalisis bahwa subjek pada studi kasus Al-Irsyad, 13(2), 145-151.
mengatakan kualitas tidurnya membaik. Badan Pusat Statistik. 2020. Statistic
Subjek studi kasus tampak wajah lebih segar, penduduk lanjut usia. Jakarta
tidak tampak lesu dan lemas. Berdasarkan Endrinikapoulos, A., Candra, A., Wijayanti, H.
penelitian yang dilakukan oleh Ridla et al., S., & Noer, E. R. (2020). Pengaruh
(2023) menjelaskan bahwa kualitas tidur yang suplementasi zat besi terhadap fungsi
baik akan mempengaruhi homeostasis tubuh kognitif lansia. Journal of Nutrition
sehingga menjadikan tubuh lebih segar dan College, 9(2), 134-146.
tubuh dapat menyimpan lebih banyak energi. Fauzika, R. P., Cice Tresnasari, & HJ. R.A.
Analisis penatalaksanaan gangguan Retno Ekowati. (2023). Tingkat
pola tidur dapat diselesaikan sebagian Kecemasan Dapat Mempengaruhi
dengan bukti bahwa responden mengalami Kualitas Tidur Pada Lansia. Bandung
penurunan skor PSQI setelah diberikan pijat Conference Series: Medical Science,
refleksi kaki. 3(1), 240–247.
https://doi.org/10.29313/bcsms.v3i1.593
D. PENUTUP 6
1. Simpulan Hartatik, S., & Sari, R. P. (2021). Efektivitas
Hasil penelitian Terapi Pijat Kaki. Nusantara Hasana
menunjukkan bahwa pemberian Journal, 1(1), 26–36.
intervensi pijat refleksi kaki terbukti Hastuti, R. Y., Sari, D. P., & Sari, S. A. (2019).
meningkatkan kualitas tidur lansia Pengaruh Melafalkan Dzikir terhadap
dengan gangguan pola tidur. Kualitas Tidur Lansia. Jurnal
Keperawatan Jiwa, 7(3), 303.
2. Saran Madeira, A., Wiyono, J., & Ariani, N. L. (2019).
a. Bagi Responden Hubungan Gangguan Pola Tidur
Penelitian ini dapat Dengan Hipertensi Pada Lansia. Nursing
digunakan sebagai sarana informasi News, 4(1), 29–39.
dan keterampilan dalam memilih Nissa, C., Wada, F. H., Astuti, P., Batubara,
intervensi yang tepat untuk S. T., & Prima, A. (2021). Studi Literatur :
menangani gangguan pola tidur pada Pengaruh Pijat Refleksi Kaki. Jurnla
lansia. Ilmiah Keperawatan Imelda, 7(1), 8–13.
b. Bagi Pendidikan Prima, A., Pangastut, H. S., Setiyarini, S., &
Hasil penelitian ini Effendy, C. (2020). International Journal
diharapkan dapat menjadi acuan, Of Research In Pharmaceutical
bahan pustaka atau informasi ilmiah Sciences.
tentang efektivitas pijat refleksi kaki Ridla, A. Z., Amalia, Y., Hakam, M., &
pada lansia dengan gangguan pola Mustakim, M. (2023). Kombinasi Foot
tidur. Massage dan Aromaterapi terhadap
Gangguan Pola Tidur dan Hemodinamik
E. DAFTAR PUSTAKA pada Pasien Kanker Kolon. Jurnal
Keperawatan, 21(1), 56-64.
A.A, M. P., & Boy, E. (2020). Prevalensi Nyeri Rulino, L., & Santi, L. (2019). Studi Kasus
Pada Lansia. MAGNA MEDICA: Berkala Efektivitas Intervensi Massage Kaki,
Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), Aromaterapi Sereh & Kombinasi
138. Keduanya Terhadap Penurunan
https://doi.org/10.26714/magnamed.6.2. Insomnia Pada Lansia. Jakhkj, 5(2), 42–
2019.138-145 45.
Ariyanto, A., Cinta, N. P., & Utami, D. N. Sari, M., & Ramadhani, A. (2022). Asuhan
(2020). Aktivitas Fisik Terhadap Kualitas Keperawatan Gangguan Pola Tidur

E-ISSN 2716-2745| 43
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER

Melalui Terapi Audio Murottal Dengan


Sleep Quality Indek Pada Lansia. Jurnal
Vokasi Kesehatan, 1(1), 9-32.
Sari, R. P. (2021). Efektivitas Terapi Pijat Kaki
Tahun 2020. Nusantara Hasana
Journal, 1(2), 26-36.
Widiana, I. G. P. W., Sudiari, M., &
Sukraandini, N. K. (2020). Pengaruh
Massage Kaki terhadap Penurunan
Insomnia pada Lansia di Banjar Temesi
Desa Temesi Kabupaten Gianyar. Jurnal
Akademika Baiturrahim Jambi, 9(1), 83.
https://doi.org/10.36565/jab.v9i1.186
Word Health Organitation. 2015. WHO Global
Report on Falls Prevention in Older Age.
Perancis: WHO

E-ISSN 2716-2745| 44

You might also like