You are on page 1of 11

PENGARUH METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PENJUMLAHAN SISWA KELAS 1


SD NEGERI 01 KURIPAN KIDUL

Dafid Diarera
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap
dafiddiarera01@gmail.com

Abstract
One of the difficulties that first grade elementary school students often experience
when they are just learning mathematics is difficulty understanding the concept of
addition. The difficulty lies in the students' inability to understand the meaning of
addition or not being able to logicalize the concept of addition in their minds. One
way that can be done to improve students' ability to understand the concept of
addition is by applying the Jarimatics method. Jarimatika is a simple and fun
method for teaching students the concept of addition using the help of their own
fingers. This research was conducted to determine the effect of using the Jarimatics
method in an effort to improve the addition skills of grade 1 students in mathematics
at SD Negeri 01 Kuripan Kidul for the 2023/2024 academic year. The object of this
research was carried out on class I A students at SD Negeri 01 Kuripan Kidul with
a total of 26 students. The data collection method used in this research is
observation, class teacher interviews, test and documentation. Meanwhile, the data
obtained was analyzed using the Miles and Huberman analysis model which
includes data reduction, data presentation and drawing conclusions. Based on the
results of research and data analysis carried out by the author, it shows that the
application of the Jarimatika method in class 1 of SD Negeri 01 Kuripan Kidul has
an effect on improving students' ability to do addition. This was proven by the
written post test results of 26 students, all of whom were able to answer 10 questions
correctly whereas previously an oral pre test was carried out and there were 8
students who could not do the additions. Apart from that, based on the results of
observations, the application of the Jarimatics method has an effect on interest in
learning mathematics which can be seen from the enthusiastic attitude of all
students participating in class learning.

Keywords: Mathematics, Addition, Basic Counting Ability

1
Abstrak
Salah satu kesulitan yang sering dialami siswa kelas satu sekolah dasar ketika baru
belajar matematika adalah kesulitan memahami konsep penjumlahan. Kesulitan
tersebut terletak pada ketidakbisaan siswa untuk memahami maksud dari
penjumlahan atau tidak bisa melogikakan konsep penjumlahan dalam pikirannya.
Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami konsep penjumlahan adalah dengan menerapkan metode jarimatika.
Jarimatika merupakan sebuah metode sederhana dan menyenangkan untuk
mengajarkan konsep penjumlahan kepada siswa dengan menggunakan bantuan jari
tangan mereka sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode jarimatika dalam upaya meningkatkan kemampuan
penjumlahan siswa kelas 1 dalam mata pelajaran matematika di SD Negeri 01
Kuripan Kidul tahun ajaran 2023/2024. Adapun objek penelitian ini dilakukan pada
siswa kelas I A SD Negeri 01 Kuripan Kidul dengan jumlah siswa 26 anak. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode observasi, wawancara guru kelas, tes, dan dokumentasi. Sementara data
yang diperoleh dianalisis dengan model analisis Miles dan Huberman yang meliputi
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil
penelitian dan analisis data yang penulis lakukan menunjukkan bahwa penerapan
metode jarimatika di kelas 1 SD Negeri 01 Kuripan Kidul berpengaruh dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan penjumlahan. Hal itu
dibuktikan dengan hasil post test tertulis dari 26 siswa, semuanya mampu
menjawab 10 soal dengan benar dimana sebelumnya dilakukan pre test lisan dan
terdapat 8 siswa yang belum bisa melakukan penjumlahan. Selain itu, berdasarkan
hasil pengamatan, penerapan metode jarimatika berpengaruh terhadap daya minat
belajar matematika yang terlihat dari sikap antusias semua siswa mengikuti
pembelajaran dikelas.

Kata kunci : Jarimatika, Penjumlahan, Kemampuan Menghitung Dasar

A. PENDAHULUAN
Kemampuan dasar yang sangat diperlukan oleh manusia untuk menjalani
kehidupan di dunia ini salah satunya adalah kemampuan berhitung. Kemampuan
berhitung merupakan kemampuan yang berhubungan dengan angka-angka,
logika dan penalarannya (Febrizalti & Saridewi, 2020). Manusia tidak akan lepas
dengan aktivitas berhitung dalam setiap aspek kehidupannya. Manusia
menggunakan aktivitas berhitung untuk berbagai hal misalnya untuk aktivitas
jual beli, menentukan waktu ataupun untuk merancang sebuah bangunan.
Romlah (2016) menjelaskan bahwa kemampuan berhitung merupakan bagian

2
dari matematika yang harus dikuasai yang meliputi penjumlahan, pengurangan,
pembagian dan juga perkalian. Oleh karena itu, pengajaran berhitung dalam
matematika harus diajarkan sejak dini dan ditekankan pada pemahaman
konsepnya secara benar.
Dalam dunia pendidikan kemampuan berhitung diajarkan dalam mata
pelajaran matematika. Siswa akan diajarkan ketrampilan berhitung dari yang
paling mendasar yaitu materi penjumlahan yang sudah diberikan sejak kelas 1
SD. Namun pada kenyataannya banyak siswa kelas 1 yang masih kesulitan untuk
memahami konsep penjumlahan. Anak kelas satu sekolah dasar yang masih
sangat baru dalam mengenal dunia pendidikan belum memiliki nalaritas dan
logika yang baik. Matematika yang memiliki keabstrakan dalam materinya harus
bisa disajikan kepada siswa secara konkret dan sejelas-jelasnya melalui contoh-
contoh nyata di kehidupan (Anggraini dkk, 2020). Tentunya pengajaran konsep
penjumlahan ini bukan hanya sebagai hafalan semata tetapi sebagai konsep yang
benar dan dipahami oleh siswa. Sebagai suatu kasus anak dapat menjumlahkan
dua lembar uang kertas lima ribuan, tetapi ketika penjumlahan itu diganti dengan
simbol angka misalnya 5 + 7, anak seketika bingung. Hal itu terjadi karena anak
tidak memahami konsep penjumlahan itu sendiri.
Kesulitan dalam pembelajaran matematika menjadi tantangan bagi para
guru untuk mengajar matematika khususnya pada kelas rendah (Authar dkk,
2023). Siswa kelas satu yang tergolong kelas rendah, dalam hal ini masih berada
pada tahap perkembangan operasional konkret. Hal ini menyebabkan mereka
sulit untuk menerima sesuatu yang mereka anggap itu tidak nyata atau abstrak
(Sulistyowati dkk, 2021). Dan mereka akan menerima apapun itu selama hal
tersebut dianggap nyata di pikirannya. Kesulitan yang dialami siswa dalam
mempelajari matematika tidak boleh dibiarkan terus menerus. Kesulitan belajar
matematika dapat menyebabkan siswa menjadi tidak semangat mengikuti
pembelajaran (Asriyanti&Purwanti, 2020). Suasana pembelajaran yang tidak
menyenangkan, media yang kurang menarik, metode pembelajaran yang
monoton menyebabkan siswa merasa bosan dan kurang semangat ketika
bertemu dengan matematika.
SD Negeri 01 Kuripan Kidul merupakan salah satu sekolah dasar yang
terletak di Desa Kuripan Kidul Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 18 September 2023 di
kelas 1 mata pelajaran matematika, peneliti melihat bahwa masih terdapat anak
yang belum bisa memahami konsep dan melakukan penjumlahan. Siswa
mengalami kesulitan memahami konsep penjumlahan karena mereka tidak bisa
menangkap maksud dari simbolik angka-angka yang mereka pelajari. Angka-
angka yang mereka pelajari tidak terlihat nyata bagi mereka sehingga
menyulitkan mereka untuk bisa memahami maksud dari penjumlahan tersebut.

3
Dan salah satu pendekatan yang digunakan oleh guru kelas untuk menanamkan
pemahaman tentang penjumlahan adalah dengan menggunakan jarimatika .
Pendekatan jarimatika yaitu sebuah metode belajar angka yang sudah terbukti
baik dan efektif diterapkan pada anak-anak (Himmah dkk, 2021). Jarimatika
merupakan metode berhitung yang menggunakan bantuan jari tangan yang dapat
membantu anak dalam berhitung baik penjumlahan, pengurangan, pembagian
maupun perkalian. Jarimatika dianggap sebagai cara berhitung yang paling
sederhana namun sangat menyenangkan untuk dilakukan para siswa. Metode
jarimatika membuat siswa mampu menghitung angka dengan mudah tanpa harus
melakukan hafalan berat secara keseluruhan. Selain itu, hal yang menarik lagi
adalah metode jarimatika ini hanya membutuhkan jari tangan mereka sendiri,
sehingga metode tersebut dapat digunakan ketika ulangan atau ujian (Izza,
2021).
Dalam matematika mempelajari konsep penjumlahan merupakan hal yang
sangat penting karena menjadi dasar untuk mempelajari konsep-konsep lain.
Misalnya ketika kita mempelajari konsep perkalian maka terlebih dahulu kita
harus memahami konsep penjumlahan karena perkalian merupakan konsep
penjumlahan berulang. Setidaknya ada beberapa keunggulan metode berhitung
jarimatika. Metode jarimatika mampu memberikan visualisasi simbol-simbol
angka yang dipelajari sehingga siswa mampu menangkap maksud dari
penjumlahan tersebut. Kemudian praktik dengan menggerakkan jari-jari akan
merangsang motorik anak sehingga anak menjadi lebih tertarik. Selain itu,
dengan jarimatika membuat siswa tidak terlalu memiliki banyak hafalan
sehingga tidak membebani otak. Dan keunggulan yang paling jelas, metode
jarimatika tidam membutuhkan biaya karena hanya menggunakan jari tangan.
Menurut Prayugo & Efendi (2017) penggunaan jarimatika akan memudahkan
siswa dalam mengetahui hasil perhitungan secara praktis hanya dengan
menggunakan jari-jari tangan mereka.
Berdasarkan hasIl penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Sumirat
(2016) dan oleh Sitio (2017), dalam penelitiannya mereka menyimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang sangat signifikan penerapan metode jarimatika terhadap
kemampuan berhitung siswa di kelas rendah dibandingkan dengan
menggunakan metode konvensional. Selain itu, penelitian yang dilakukan
Indiastuti (2021) menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil tes yang
cukup signifikan setelah siswa diajar dengan menggunakan pendekatan
jarimatika.

4
Dalam penerapannya metode jarimatika penekanan utamanya adalah pada
pemahaman konsepnya terlebih dahulu baru setelah itu pada cara-cara cepatnya.
Dalam penelitian ini membahas tentang metode jarimatika untuk penjumlahan
yang diimplementasikan pada siswa kelas satu sekolah dasar. Dimana
diharapkan setelah menggunakan pendekatan jarimatika kemampuan siswa
dalam memahami konsep penjumlahan dan praktiknya akan semakin terampil.
Selain itu penelitian ini diharapkan bisa menjadi penambah wawasan bagi para
guru sekolah dasar tentang pendekatan jarimatika untuk pengenalan konsep
penjumlahan. Pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran matematika
akan sangat mempengaruhi efektivitas pembelajaran yang dilakukan. Dan hal
tersebut akan sangat berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan.

B. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan metode penelitian


kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Pada penelitian ini, peneliti
hendak menggali dan mencari informasi terkait pengaruh penggunaan metode
jarimatika terhadap peningkatan kemampuan penjumlahan serta minat belajar
matematika siswa di SD Negeri 01 Kuripan Kidul kelas 1 A dengan total siswa
26 anak. Penelitian ini dilakukan dalam waktu satu hari, khusus hanya di jam
pelajaran matematika yang berlangsung selama 70 menit. Alasan peneliti
melakukan penelitian di kelas 1 karena pertimbangannya menurut pengamatan
peneliti kelas tersebut merupakan kelas yang masih baru atau awal dan akan
mudah diamati pengaruhnya apabila diberikan metode jarimatika.
Dalam kesempatan ini peneliti mengambil beberapa data diantaranya data
pekerjaan siswa ketika mengerjakan soal, data hasil wawancara bersama guru
kelas, dan data pengamatan secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan
dari awal hingga selesai. Teknik pengambilan data yang peneliti lakukan
meliputi observasi, wawancara guru kelas, tes, dan dokumentasi. Tes dilakukan
dengan pre test lisan oleh guru untuk mengetahui kemampuan awal sebelum

5
diberi metode jarimatika, dan post test tertulis untuk mengetahui kemampuan
akhir siswa setelah mengikuti pembelajaran. Wawancara dengan guru kelas
peneliti lakukan untuk mencari informasi lebih mendalam tentang
perkembangan maupun kesulitan yang dialami siswa ketika mengikuti
pembelajaran matematika materi penjumlahan. Sedangkan observasi dan
dokumentasi peneliti lakukan untuk mengamati dan mencatat berbagai kejadian
yang berlangsung selama proses pembelajaran. Data observasi memuat tentang
deskripsi aktivitas yang dilakukan oleh guru, siswa, dan aktivitas praktik
pemberian metode jarimatika dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini,
pembelajaran dilakukan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi jarimatika.
Demonstrasi jarimatika dilakukan oleh guru di depan kelas dengan teknik yang
sederhana menggunakan jari-jari tangan sembari mengajak siswa untuk
bersama-sama mempraktikkannya. Jarimatika dalam penelitian ini diajarkan
untuk memberikan pemahaman konsep penjumlahan dasar kepada siswa. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis data
interaktik Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Jarimatika Pada Materi Penjumlahan Di Kelas 1 A SD


Negeri 01 Kuripan Kidul
Dalam penerapan metode jarimatika untuk mengajarkan konsep
penjumlahan di kelas 1 guru terlebih dahulu memberikan pre test secara lisan
terhadap 26 anak. Hal ini untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam
memahami penjumlahan sebelum nanti akan diberi metode jarimatika. Hasil pre
test lisan di awal menunjukkan dari 26 siswa terdapat 8 siswa yang belum bisa
melakukan penjumlahan. Itu berarti ada sekitar 30% siswa yang belum tuntas
dalam berhitung penjumlahan. Dan data ini menjadi data awal untuk kemudian
dilakukan pemberian metode jarimatika pada siswa kelas satu.

6
Kemudian, penerapan metode jarimatika dalam proses pembelajaran dapat
dilihat dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru membagi kegiatan
belajarnya menjadi kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Diawal guru membuka dengan memberi salam, berdoa, melakukan absensi.
Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran, serta membuka
pembelajaran dengan berinteraksi dengan siswa, bertanya tentang makanan
kesukaan, dan dikaitkan dengan materi penjumlahan.
Pada kegiatan inti, guru memulai kegiatan dengan mengaitkan apa yang
sudah dibicarakan sebelumnya misalnya tentang makanan kesukaan, koleksi
mainan dsb dengan konsep penjumlahan yang akan dipelajari. Jika sebelumnya
siswa dapat menghitung jumlah telor yang dimakan dalam sehari melalui
pendekatan bercerita dan contoh benda langsung, selanjutnya guru memberikan
kalimat matematika yang ditulis dalam simbol angka. Ketika guru menulis
beberapa penjumlahan dalam bentuk simbol angka di papan tulis misalnya 3 + 3
atau 6 + 2 ternyata masih ada beberapa anak yang tidak bisa menjawab. Namun,
ketika simbol angka tersebut dirubah dengan menggunakan permisalan benda,
anak dapat menjawab meskipun dalam waktu yang cukup lambat. Dalam kondisi
tersebut guru kemudian memberikan sebuah metode jarimatika kepada siswa
agar siswa lebih mudah memahami konsep penjumlahan. Guru pertama berdiri
di depan kelas dan memberikan contoh bagaimana penjumlahan menggunakan
jarimatika. Misalnya soal 3+5. Guru akan menjelaskan dengan jari tangannya,
dimana jari kiri untuk mengacungkan tiga jari dan jari kanan untuk
mengacungkan 5 jari. Setelah itu, siswa diajak membilang satu persatu jari
tersebut hingga diperoleh hasil yaitu 8. Guru memberikan contoh tersebut
beberapa kali untuk memberikan pemahaman yang mendalam. Selanjutnya guru
memberikan soal secara lisan dan meminta semua siswanya untuk mencoba
menghitung bersama-sama menggunakan jari tangan mereka. Dengan jarimatika
siswa akan belajar sedikit demi sedikit untuk melatih kemampuan dalam
penjumlahan. Selain itu, tampak siswa juga lebih terstimulasi untuk mengikuti
pembelajaran matematika karena melibatkan aktivitas motorik mereka sehingga
suasananya terlihat lebih antusias. Setelah beberapa melakukan latihan, guru

7
masih memberikan contoh pertanyaan secara lisan dan siswa semakin mahir
menggunakan jarimatika mereka dibuktikan dengan kecepatan mereka dalam
menjawab pertanyaan.
Dalam proses penerapan metode jarimatika ini peneliti menemukan
beberapa kendala selama proses pembelajaran berlangsung. Kendala pertama
yaitu beberapa siswa yang bermain sendiri ketika diajari jarimatika. Beberapa
siswa terlihat berbicara sendiri dengan teman sebangkunya atau tidak fokus
memperhatikan penjelasan guru di depan kelas. Untuk mengatasi hal tersebut,
sejenak guru mendekati dan memberitahu anak tersebut agar fokus mengikuti
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Kendala lain misalnya masih ada
beberapa anak yang masih bingung tentang lambang bilangan pada jari-jari
tangan. Misalnya untuk angka 6 yang dilambangkan dengan jempol 1 dan 4 jari
lainnya menutup. Guru mengatasi kendala tersebut dengan memberikan
penjelasan berulang-ulang dan sesekali melakukan interaksi dengan anak
tertentu secara personal. Kemudian ada beberapa anak yang kurang diperhatikan
belajarnya dirumah. Mengatasi hal tersebut guru melakukan pendekatan yang
lebih sambil memberi semangat kepada anak tersebut dan membimbing sedikit
demi sedikit sampai anak tersebut paham.

Pengaruh Penerapan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan


Kemampuan Penjumlahan Siswa di Kelas 1 A SD Negeri 01 Kuripan Kidul
Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode jarimatika dalam
meningkatkan kemampuan penjumlahan siswa di kelas 1 A SD Negeri 01
Kuripan Kidul dilakukan dengan menggunakan tes menjawab soal tertulis.
Sebelumnya guru sudah memberikan metode berhitung penjumlahan kepada
siswa yaitu menggunakan jarimatika dan sudah berulang kali melakukan latihan-
latihan. Selanjutnya di akhir pembelajaran guru memberikan post test di papan
tulis berisi 10 soal penjumlahan yang harus di jawab oleh siswa. Setelah
dilakukan post test hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam
materi penjumlahan setelah diberi metode jarimatika meningkat.

8
Diawal pembelajaran guru telah memberikan pre test yang diberikan
kepada 26 siswanya secara satu-persatu. Dan hasilnya 8 dari mereka belum bisa
melakukan penjumlahan. Berarti ada sekitar 30% anak yang belum tuntas pada
materi penjumlahan. Setelah digunakan metode jarimatika, siswa diberi soal dan
diminta untuk mengerjakan 10 soal tertulis tentang penjumlahan. Guru
memberikan tetap memberi arahan kepada siswa yang masih sedikit kesulitan.
Hasil post test menunjukkan bahwa darj 26 siswa, semuanya mampu menjawab
dengan benar. Itu artinya hampir 100% anak memahami materi penjumlahan
setelah menggunakan metode jarimatika. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode jarimatika berpengaruh terhadap
meningkatkan kemampuan penjumlahan siswa di kelas 1A SD Negeri 01
Kuripan Kidul.
Kemudian dibagian akhir, guru melakukan refleksi dengan memberikan
pertanyaan kepada siswa mengenai apakah para siswa memahami materi yang
guru sampaikan, apakah para siswa lebih mudah setelah menggunakan metode
jarimatika, apakah siswa senang mengikuti pembelajaran. Dan para siswa
memberikan respon positif. Para siswa merasa menjadi lebih mudah memahami
penjumlahan dengan bantuan jarimatika. Dan mereka terlihat lebih antusias
mencoba mempraktikkan jarimatika dengan jari mereka sendiri. Peneliti juga
mengamati siswa diakhir pelajaran merasa senang. Diakhir sebelum pulang,
guru memberikan pertanyaan tentang materi penjumlahan. Dimana siswa yang
tercepat akan pulang. Mereka semua terlihat fokus menghitung dengan jari
mereka sampai semuanya bisa pulang.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas setelah selesai
pembelajaran. Guru kelas menyampaikan bahwa metode jarimatika ini sangat
membantu siswa kelas 1 yang masih sangat baru untuk lebih mudah memahami
matematika khususnya pada materi penjumlahan yang sedang dipelajari.
Jarimatika sangat berpengaruh bagi siswa untuk memberikan visualisasi dan
memberikan hal yang nyata dipikiran mereka sehingga mereka memahami
konsep penjumlahan

9
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Jarimatika merupakan salah satu metode sederhana yang dapat digunakan
untuk membantu guru dalam mengajar matematika khususnya materi berhitung
dasar. Berdasarkan hasil penelitian yang peniliti lakukan di SD Negeri 01
Kuripan Kidul kelas 1 A menunjukkan bahwa penerapan metode jarimatika
terbukti mampu meningkatkan kemampuan penjumlahan siswa secara
signifikan. Selain itu jarimatika juga mampu menumbuhkan keaktifan dan minat
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, para guru perlu
memperhatikan metode yang digunakan dalam setiap proses pembelajarannya
agar bisa mencapai tujuan pendidikannya. Guru bisa mengelaborasi berbagi
macam metode maupun media agar menghasilkan sebuah pembelajaran yang
efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, S. T., Muryaningsih, S., & Ernawati, A. (2020). Analisis faktor


penyebab kesulitan belajar matematika di sekolah dasar. Jurnal Riset
Pendidikan Dasar (JRPD), 1(1), 25–37.
Asriyanti, F. D., & Purwati, I. S. (2020). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Ditinjau
dari Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Sekolah Dasar:
Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 29(1), 79–87.
Authar, N., Rulyansah, A., Budiarti, R. P. N., Mardhotillah, R. R., & Azzahra, S.
M. (2023). Pengaruh Metode Jarimatika terhadap Kemampuan Berhitung
Siswa di SDN Jatiadi II Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.
Indonesia Berdaya, 4(1), 181-192.
Febrizalti, T., & Saridewi, S. (2020). Stimulasi Kemampuan Berhitung Anak Usia
Dini melalui Metode Jarimatika. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 1840-
1848.
Himmah, K., Asmani, J. M., & Nuraini, L. (2021). Efektivitas Metode Jarimatika
dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa. Dawuh Guru:
Jurnal Pendidikan MI/SD, 1(1), 57–68.

10
Indiastuti, T. (2021). Pengaruh Metode Jarimatika Perkalian Pada Pelajaran
Matematika Terhadap Hasil Belajar MIN 1 Madiun. ISEJ: Indonesian Science
Education Journal, 2(3), 137–143
Izza, E. I. E. (2021). Kegiatan Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Semangat
Belajar Siswa Sekolah Dasar Akibat Pembelajaran Daring Di Desa Jombok.
InEJ: Indonesian Engagement Journal, 2(2).
Prayugo, W.F., & Efendi, M. (2017) Pengaruh penggunaan metode jarimagic
terhadap kemampuan berhitung perkalian siswa tunarungu kelas IV. Jurnal
Ortopediagogia, 1(3). 175-181.
Romlah, M., dkk. (2016). Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui
Kegiatan Bermain Sempoa, Jurnal Ilmiah Potensia, Vol. 1 (2).
Sitio, T. (2017). Penerapan metode jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas I SDN 003 Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten
Rokan Hulu. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(1), 146-156.
Sulistyowati, T., Sugiharto, M. A., & Kumalasari, L. D. (2021). Pendampingan
Pembelajaran Siswa Pada Era Pandemi Di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1
Malang. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 569–577
Sumirat, I., & Trimurtini, W. (2016). Pengaruh praktik jarimatika terhadap
keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas II SD. Jurnal Kreatif:
Jurnal Kependidikan Dasar, 7(1), 63-72

11

You might also like