You are on page 1of 9

‫‪Khutbah Shalat Gerhana‬‬

‫‪Khutbah Shalat Gerhana Matahari masjid Taqwa pasar 3 Rengas Pulau‬‬

‫ِإَّن اْلَح ْمَد ِهَّلِل‪َ ،‬نْح َم ُد ُه‪َ ،‬و َنْسَتِع يُنُه‪َ ،‬و َنْسَتْغ ِفُر ُه‪َ ،‬و َنُعوُذ ِباِهَّلل ِم ْن ُش ُروِر َأْنُفِس َنا‪َ ،‬و َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬

‫َم ْن َيْهِدِه ُهَّللا َفَال ُمِض َّل َلُه‪َ ،‬وَم ْن ُيْض ِلْل َفَال َهاِدَي َلُه‪َ ،‬و َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهَّللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه‪َ ،‬و َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسوُلُه‬

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم وُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬

‫َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْفٍس َو اِح َدٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َج َها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِرَج اًال َك ِثيًرا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا َهَّللا اَّلِذ ي َتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَألْر َح اَم‬
‫ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقيًبا‬

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ُقوُلوا َقْو ًال َسِد يًدا ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم َوَم ْن ُيِط ِع َهَّللا َو َر ُسوَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًم ا‬

‫َأَّم ا َبْعُد ‪َ :‬فِإَّن َخ ْيَر اْلَح ِد يِث ِكَتاُب ِهَّللا‪َ ,‬و َخ ْيَر اْلَهْد ِي َهْد ُي ُمَحَّمٍد ‪َ ،‬و َشَّر اُألُم وِر ُم ْح َد َثاُتَها‪َ ،‬و ُك َّل ُم ْح َد َثٍة ِبْد َع ٌة‪َ ،‬و ُك َّل ِبْد َعٍة َض َالَلٌة‪َ ،‬و ُك ُّل َض َالَلٍة‬
‫ِفي الَّناِر‬

‫‪Kaum Muslimin rahimakumullah‬‬

‫‪Bintang yang gemerlap di langit malam.‬‬

‫‪Bulan yang cahayanya menawan .‬‬

‫‪Matahari yang terang benderang .‬‬

‫‪Semuanya hanyalah makhluk ciptaan Allah Azza wa Jalla , yang tunduk dalam kekuasaanNya , yang‬‬
‫‪beredar dengan pengaturanNya ,yang takkan bergeser sedikitpun jua , kecuali dengan izin dariNya .‬‬

‫‪Allah Ta’aala berfirman :‬‬


‫َأَلْم َتَر َأَّن َهَّللا َيْسُجُد َلُه َم ْن ِفي الَّس َمَو اِت َوَم ْن ِفي اَألْر ِض َو الَّش ْم ُس َو اْلَقَم ُر َو الُّنُجوُم َو اْلِج َباُل َو الَّش َج ُر َو الَّد َو اُّب َو َك ِثيٌر ِم َن الَّناِس َو َك ِثيٌر َح َّق‬
‫َع َلْيِه اْلَع َذ اُب َوَم ْن ُيِهِن ُهَّللا َفَم ا َلُه ِم ْن ُم ْك ِرٍم ِإَّن َهَّللا َيْفَع ُل َم ا َيَشاُء‬

“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi,
matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar
daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa
yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa
yang Dia kehendaki”. ( QS .Al-Hajj : 18 )

Tanda – tanda alam sejatinya adalah isyarat Ilahiyah dari waktu ke waktu untuk mengembalikan
eksistensi kehambaan kita kepada Allah yang tergerus oleh rutinitas kehidupan.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman , mengingatkan kita semua :

‫َس ُنِريِهْم آَياِتَنا ِفي اآْل َفاِق َوِفي َأْنُفِس ِهْم َح َّتٰى َيَتَبَّيَن َلُهْم َأَّنُه اْلَح ُّق ۗ َأَو َلْم َيْك ِف ِبَرِّبَك َأَّنُه َع َلٰى ُك ِّل َش ْي ٍء َش ِهيٌد‬

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di semua penjuru semesta
dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup
bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

( QS. Fushilat :53)

Dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman :

‫)اَّلِذ يَن َيْذ ُك ُروَن َهَّللا ِقَياًم ا َو ُقُعوًدا َو َع َلى ُج ُنوِبِهْم َو َيَتَفَّك ُروَن‬190(‫ِإَّن ِفي َخ ْلِق الَّس َمَو اِت َو ْاَألْر ِض َو اْخ ِتاَل ِف الَّلْيِل َو الَّنَهاِر َآلَياٍتِ ُألوِلي اَأْلْلَباِب‬
‫ِفي َخ ْلِق الَّس َمَو اِت َو اَأْلْر ِض َر َّبَنا َم ا َخ َلْقَت َهَذ ا َباِط اًل ُسْبَح اَنَك َفِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.(QS. Ali Imran 190-191).
Tajamnya pengamatan terhadap alam semesta yang terbingkai iman akan mengantar kepada dzikir dan
kedalaman iman itu sendiri .

Bahkan menyatu pada tasbih semesta dan ketundukan alam raya kepada Allah Jalla Jalaluh .

‫َس َّبَح ِهَّلِل َم ا ِفي الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِضۖ َو ُهَو اْلَع ِزيُز اْلَح ِكيُم‬

Bertasbih ( mensucikan ) Allah segala apa yang di langit dan Bumi dan Dia adalah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana . ( QS. Al Hadid :1)

Terkhusus pada fenomena gerhana yg kita alami ini , maka sesungguhnya ia membawa pesan Ilahi
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam :

‫ ولكن هللا تعالى يخوف بها عباده‬،‫ ال ينكسفان لموت أحد وال لحياته‬،‫إن الشمس والقمر آيتان من آيات هللا‬

Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran
Allah, tidak terjadi gerhana pada keduanya disebabkan kematian dan kelahiran seseorang, sungguh Allah
menjadikan (gerhana) pada keduanya agar hamba-hambaNya merasa takut. (HR. Bukhari No. 1048 dan
Muslim No. 911)

Peristiwa ini mengantar kita pada suatu keadaan jiwa yang sadar dengan sesungguhnya bahwa kita
dengan berbagai pencapaian ilmu pengetahuan , ternyata tidak berdaya apa-apa di hadapan ke Maha
Kuasaan Allah Tabaraka Wa Ta’ala .

Allahu Akbar

Bahwa kita dengan segala kemajuan teknologi ternyata hanya bagai sebutir pasir pada padang sahara
alam raya ciptaanNya , atau bagai setetes air dalam lautan ilmuNya yang tiada berbatas .Subhanallah .
Kaum Muslimin – Rahimakumullah

Al Khauf atau rasa takut , sesungguhnya adalah rasa yang membuat seorang hamba dapat
mengendalikan diri dalam kehidupan ini .

Dengannya manusia sadar bahwa setiap saat jika Allah menghendaki keadaan yang stabil dapat berubah
menjadi prahara , langit yang terang bisa menjadi gelap gulita , bumi yang tenang bisa tiba- tiba
bergoncang bahkan terbalik dan terbelah … semuanya tunduk kepada kehendak dan pengaturan Allah
Rabbul Izzati .

Betapa pandir dan naifnya seorang manusia yang tiada berdaya di hadapan kekuasaan Allah jika ia
ponggah ingin mengatur hamba- hamba Allah dengan aturan – aturan yang bertentangan dengan
hukum dan aturan Allah yang telah diturunkannya justru untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia
dalam kehidupan ini.

‫َأَفُح ْك َم اْلَج اِهِلَّيِة َيْبُغ وَن َوَم ْن َأْح َس ُن ِم َن ِهَّللا‬

‫ُح ْك ًم ا ِلَقْو ٍم ُيوِقُنوَن‬

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum
Allah bagi orang-orang yang yakin? ( QS. Al Maidah :50)

Betapa tidak tahu dirinya manusia , saat semua fasilitas hidup telah diberikan oleh Allah Subhanahu Wa
Ta’ala , justru kemudian ia gunakan untuk bermaksiyat dan bangga dengan dosa- dosanya .

Astaghfirullah

Dunia ini pasti berakhir , kehidupan ini pasti akan berujung pada penghabisan …

Semua kita pasti akan mencicipi yang bernama Al MAUT , kematian ….kemudian akhirnya kita akan
berdiri di hadapan pengadilan Allah mempertanggung jawabkan semuanya .
Segalanya akan sirna …

Rupa yang cantik dan rupawan akan lepuh termakan usia dan akan lebur bersama tanah .

Harta yang melimpah bisa habis dan sirna dalam sesaat dan yang pasti ia tak akan setia menemani kita
di alam kubur.

Jabatan , popularitas , relasi dan semua kemewahan dunia , semuanya sementara takkan ada yang kekal
dan abadi .

Jika demikian halnya dan nurani kita menyadari hal ini , lalu mengapa kita mengejar semua itu tanpa
henti ?!

Lalu mengapa kita dibuat berlari liar oleh obsesi- obsesi fatamorgana ini ?!

Ingatlah akan Allah , ingatlah akan nikmat ketaatan yang dijanjikan olehnya .

Allah ta’ala berfirman :

‫َأَلْم َيْأِن ِلَّلِذ يَن آَم ُنوا َأْن َتْخ َش َع ُقُلوُبُهْم ِلِذ ْك ِر ِهَّللا َوَم ا َنَز َل ِم َن اْلَح ِّق َو ال َيُك وُنوا َكاَّلِذ يَن ُأوُتوا اْلِكَتاَب ِم ْن َقْبُل َفَطاَل َع َلْيِهُم األَم ُد َفَقَس ْت ُقُلوُبُهْم‬
‫َو َك ِثيٌر ِم ْنُهْم َفاِس ُقوَن‬

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk khusyu’ (tunduk) hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka
seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa
yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah
orang-orang yang fasik” [QS. Al-Hadiid : 16].
Ya ,,, sungguh telah tiba saatnya

hati ini ini ditundukkan ,

dielus dan dikendalikan untuk taat kepada Allah .

Dimerdekakan dari gelitik syahwat yang menyengsarakan.

Dituntun untuk berjalan dalam cahaya terang syariatNya .

Sungguh kehidupan yang tertata dengan aturan Ilahi adalah kehidupan yang indah dan bahagia .

Syariat ini diturunkan semata untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia , bukan untuk menyulitkan dan
menyengsarakan .

Alangkah indahnya pertobatan itu, saat dahi ditundukkan dalam sujud- sujud yang khusyu’ .

Alangkah indahnya saat- saat tangan menengadah dalam munajat- munajat penuh harap .

Alangkah indahnya saat tangan- tangan dermawan berbagi rezki Allah pada sesama , anda takkan bisa
membahasakan bahagiamu saat senyum merekah dari mereka yang selama ini menangis kelaparan saat
anda berbagi sesuap nasi pada mereka.

Alangkah indahnya persaudaraan dalam ketaatan , saat berjalan seiring dalam derap dakwah mengajak
hamba- hambah Allah ke rumah- rumah Allah , seakan bercengkrama hendak masuk ke pintu- pintu
Syurga .

Alangkah indahnya ketaatan , alangkah indahnya ketaqwaan , alankah indahnya hidup dalam
bimbinganNya , dalam hidayahNya

Selama hayat masih dikandung badan , jangan terlambat untuk kembali kepadaNya .
Karena Dia , Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang itu telah menyiapkan kebahagian , kemenangan
yang sejati di balik rukuk dan sujudmu kepadaNya .

‫َياَأُّيَها اَّلِذ يَن َء اَم ُنوا اْر َكُعوا َو اْسُجُدوا َو اْع ُبُدوا َر َّبُك ْم َو اْفَع ُلوا اْلَخ ْيَر َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن‬

“Hai orang-orang yang beriman, ruku`lah kamu, sujudhah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah
kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan”. ( QS. Al-Hajj : 77)

‫أقول قولي هذا و أستغفر هللا لي و لكم من كل ذنب إنه هو الغفور الرحيم‬

Khutbah Kedua

‫اْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ي َخ َلَق الَّس َم اَو اِت‬

‫َو اَأْلْر َض َو َج َعَل الُّظُلَم اِت َو الُّنوَر ُثَّم اَّلِذ يَن َكَفُروا ِبَر ِّبِهْم َيْع ِد ُلوَن‬

‫َو َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‬.

‫َالَّلُهَّم َص ِّل و سلم و بارك َع َلى نبينا و سيدنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه و من سار على نهجه الى يوم الدين‬

‫ َأَّم ا بعد‬. ‫ اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬، ‫َأيُّـَها الَّناُس‬

Sungguh suatu keniscayaan dan keharusan untuk selalu kembali saat kaki telah terlalu jauh melangkah
menjauh dari shiratil Mustaqim.

Sekarang saatnya , saat Allah mempertakuti kita dengan Bulan dan Matahari yang semua tunduk dalam
kekuasaannya .

Sekarang saatnya untuk kembali , untuk memperbaharui pertaubatan kita .


Sebelum semuanya gelap dan tak ada terang lagi , sebelum mata terpejam dan tak bisa terbuka lagi .

Ya Allah yang Maha Penyayang

Sayangilah kami , rahmati kami yang penuh dosa ini

Ampuni kami yang datang dengan kesalahan yang menggunung, yang bertaburan bagai pasir di pantai

Wahai Rabb Yang Maha Pengampun

Tak sanggup kami menengadah dalam kemurkaanMu

Tak sanggup kami menanggung amarahMu

Sungguh tak sanggup kami berjalan tanpa petunjukMu

Ampuni kami Ya Allah

Runtuhkan bukit – bukit dosa kami yang tinggi menjulang , ratakan dengan ampunanMu yang tiada
dapat tetolak bagi hamba yang Engkau Rahmati

Wahai Rabb yang Maha Menatap

Pandanglah kami dengan pandangan Rahmat dan kasih sayangMu


‫‪Basuh jiwa kami dengan sejuknya ayat-ayatmu‬‬

‫‪Bersihkanlah dada kami dari semua kesyirikan, kekufuran dan kefasikan‬‬

‫‪Bimbing hati kami untuk selalu takut padaMu dan berharap tiada henti akan belas kasihMu‬‬

‫‪Sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami , anak – anak dan keturunan kami . Satukan kami di dunia‬‬
‫‪dalam indahnya ketaatan dan padukan kami dalam nikmat abadi dalam SyurgaMu .‬‬

‫‪Ya Allah , bagikan kebahagiaan bagibsemya saudara kami yang teraniaya , tolonglah mereka , dan‬‬
‫‪berikan kemenangan sejati atas mereka‬‬

‫ربنا ءاتنا في الدنيا حسنة و في اآلخرة حسنة و قنا عذاب النار‬

‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت‬

‫َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت اَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو ْاَألْم َو اِت ِإَّنَك َسِم ْيٌع َقِرْيٌب ُمِج ْيُب الَّد َع َو اِت‬

‫َر َّبَنا اْغ ِفْر َلَنا َو ِإِل ْخ َو اِنَنا اَّلِذ ْيَن َسَبُقْو َنا ِباِإْل ْيَم اِن َو اَل َتْج َع ْل ِفْي ُقُلْو ِبَنا ِغ اًّل ِلَّلِذ ْيَن آَم ُنوا َر َّبَنا ِإَّنَك َرُء وٌف َرِح يٌم‬

‫الَّلُهَّم اْقِس ْم َلَنا ِم ْن َخ ْش َيِتَك َم ا َتُحوُل ِبِه َبْيَنَنا َو َبْيَن َم َع اِص يَك ‪َ ،‬وِم ْن َطاَع ِتَك َم ا ُتَبِّلُغ َنا ِبِه َج َّنَتَك ‪َ ،‬وِم َن اْلَيِقيِن َم ا ُتَهِّو ُن ِبِه َع َلْيَنا َم َص اِئَب الُّد ْنَيا‪ ،‬الَّلُهَّم‬
‫َم ِّتْعَنا ِبَأْس َم اِع َنا‪َ ،‬و َأْبَص اِرَنا‪َ ،‬و ُقَّواِتَنا َم ا َأْح َيْيَتَنا‪َ ،‬و اْج َع ْلُه اْلَو اِرَث ِم َّنا‪َ ،‬و اْج َع ْل َثْأَر َنا َع َلى َم ْن َظَلَم َنا‪َ ،‬و اْنُصْر َنا َع َلى َم ْن َعاَداَنا‪َ ،‬و اَل َتْج َع ْل‬
‫ُمِص يَبَتَنا ِفي ِد يِنَنا‪َ ،‬و اَل َتْج َع ِل الُّد ْنَيا َأْك َبَر َهِّم َنا‪َ ،‬و اَل َم ْبَلَغ ِع ْلِم َنا‪َ ،‬و اَل ُتَس ِّلْط َع َلْيَنا َم ن اَل َيْر َحُم َنا‬

You might also like