Professional Documents
Culture Documents
, (2015), p
Abstrak : Penelitian ini bertujian untuk menganalisa pengaruh dari Product Innovation (relative advantage,
campability, complexity, observability dan trialability), Product Quality (performance, features, reliability,
conformance to standart, durability, serviceability dan aesthetics) dan Brand Image (brand strength, brand
favorable dan brand uniqueness) terhadap Customer Loyalty (Make regular repeat purchases, Purchases across
product and services line, Refers others dan Demonstrates immunity to the pull of the competition), dengan
pertimbangan faktor Competitive Advantage (price, quality, variety, distribution dan innovation). Penelitian ini
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang pemilik sepeda merek Wimcycle lebih
dari satu unit. Jenis penelitian kausal dengan analisa menggunakan teknik kuantitatif metode path analysis.
Kata Kunci : Product Innovation, Product Quality, Brand Image, Competitive Advantage, Customer Loyalty
Abstract : This research is conducted to analyze the effect from product innovation (relative advantage,
campability, complexity, observability dan trialability), product quality (performance, features, reliability,
conformance to standart, durability, serviceability dan aesthetics) and brand image (brand strength, brand
favorable dan brand uniqueness) to customer loyalty (make regular repeat purchases, purchases across product
and services line, refers others and demonstrates immunity to the pull of the competition), with consideration
factors of competitive advantage (price, quality, variety, distribution and innovation). The research was
conducted with questionnaire to one hundred respondent. The respondent criteria is parents who has more than
one Wimcycle bicycle. Type of this research is causal research with quantitative analysis using path analysis
technique.
Keywords : Product Innovation, Product Quality, Brand Image, Competitive Advantage, Customer Loyalty
konsumen akan fungsi dan kualitas dari produk. Pada kategori bisnis sepeda yang menjadi
Orang tua di zaman ini lebih selektif dalam fokus terciptanya keunggulan bukan hanya
memilih produk sepeda untuk anaknya. Konsumen orientasi pada konsumen melainkan bagaimana
yang sadar akan pentingnya kualitas produk akan peforma perusahaan bertindak cepat dalam
rela membayar lebih. menciptakan keunggulan dari sisi pesaing,
Diketahui merek lokal Indonesia yang pelanggan, pendatang baru dan ketidakpastian
berkiprah di segmen anak adalah Wimcycle, lingkungan (Bateman dan Snell, 2014). Dengan
Polygon, United Bike dan Family. PT Wijaya kualitas dan inovasi produk yang selalu
Indonesia Makmur Bicycle Industries memiliki ditingkatkan serta pencitraan merek yang positif
keunggulan pada produk-produk sepeda dimampukan menjadi daya saing dari produk
berkualitas. Saat ini banyak orang yang mengenal sejenisnya (Altuntas et al., 2014). Keunggulan
akan produk sepeda dengan merek Wimcycle bersaing yang terbentuk dari produk dan merek
sebagai pemain produk sepeda pada segmen anak- yang kuat dimampukan menjadi pengaruh pada
anak, hal demikian menjadikan kekuatan bersaing keputuasn pembelian konsumen yang dinyatakan
perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari dengan pembelian ulang dan pembelian atas dasar
Top Brand award dinyatakan bahwa merek rekomendasi kerabat (Huang dan Huddleston,
Wimcycle menjadi merek unggulan pada produk 2009). Customer loyalty adalah definisi dari
sepeda anak-anak, tersaji pada table berikut (: tingkah laku dan perilaku konsumen terhadap
merek dan produk yang dinyatakan pada pembelian
Tabel 1, Top Brand Award Kids 2012 ulang, getok tulat positif dan mau
Merek TBI TOP merekomendasikan tentang merek kepada orang
Wim Cycle 39,6% TOP lain (Noyan dan Simsek, 2014).
Polygon 23,3% TOP Keseluruhan hal tersebut di atas menjadi
United Bike 14,1% TOP daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk meneliti
Family 12,4% mengenai pengaruh product innovation dan
Sumber : www.topbrand-award.com product quality yang dilakukan oleh Wimcycle
yang menciptakan brand image dan dengan
Berawal dengan membidik pasar potensial competitive advantage yang akan membentuk
di segmen anak-anak dimampukan menjadi sesuatu customer loyalty.
yang berkelanjutan. Perusahaan yang memiliki Berdasarkan latar belakang di atas maka
keunggulan bersaing yang berkelanjutan rumusan masalah yang didapat dari penelitian ini:
dinyatakan dengan menjaga kualitas produknya. 1. Apakah Product Innovation memiliki
Kualitas terlihat pada peforma ketahanan produk pengaruh terhadap Brand Image pada sepeda
dan juga harga yang ditawarkan. Wimcycle Wimcycle?
membidik konsumen segmen anak-anak dengan 2. Apakah Product Quality memiliki pengaruh
konsumer pada keluarga kelas menengah hingga terhadap Brand Image pada sepeda Wimcycle?
kelas atas. Wimcycle dan produknya memiliki 3. Apakah Brand Image memiliki pengaruh
ketahanan dimampukan menciptakan citra merek terhadap Competitive Advantage pada sepeda
positif dimata orang tuanya. Penciptaan citra merek Wimcycle?
tersebut dimampukan menjadi keunggulan 4. Apakah Product Innovation memiliki
komptitif sehingga orang tua tersebut dapat pengaruh terhadap Competitive Advantage
melakukan pembelian berulang. Pembelian pada sepeda Wimcycle?
berulang yang diharapkan bukan berarti membeli 5. Apakah Product Quality memiliki pengaruh
pada produk yang sama tetapi pada pemilihan terhadap Competitive Advantage pada sepeda
produk melalui merek yang terdapat di benak Wimcycle?
konsumen. 6. Apakah Competitive Advantage memiliki
Pentingnya Innovation yang dilaksanakan pengaruh terhadap Customer Loyalty pada
oleh perusahaan, berupa aktivitas pabrik, sepeda Wimcycle?
pemasaran, produk dan potensial pasar dapat
mempengaruhi konsumen pada kepuasan dan KAJIAN PUSTAKA
pembentukan persepsi (Liu et al., 2014). Product
innovation penting dalam menyampaikan secara Product
langsung tujuan perusahaan kepada konsumen
(Reguia, 2014). Dinamika pada persaingan Produk perlu diperhatikan dan selalu
menjadikan perusahaan harus mampu untuk diperbaharui. bisnis yang bergerak pada industri
membuat strategi dan bertindak pada kesempatan pabrikan yang menghasilkan produk barang
yang ada. Inovasi dan pengontrolan pada kualitas diperlukannya inovasi yang berkelanjutan dengan
produk barang diharapkan mampu menghadapi tujuan menawarkan produk yang sesuai keinginan
persaingan dari kompetitor yang bisa dikatakan dan kebutuhan pasar (Mital et al., 2008). Pada
sebagai keunggulan kompetitif. perencanaan strategi produk perlu adanya
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p
kemampuan organisasi untuk terus belajar, memiliki standart yang tersampaikan antara
kemampuan untuk menjalin hubungan baik dan perusahaan dengan keinginan pasar untuk
kemampuan untuk mempertahankan kualitas. produk tersebut.
Kapabilitas berbicara tenang cara menciptakan nilai 5. Durability : Produk baru yang diciptakan dan
yang berbeda kepada konsumen serta menjaga dipasarkan diharapkan mampu memiliki daya
keunggulan kompetitif dari pesaing. tahan selama pemakaian.
6. Serviceability : penyaluran produk yang
Product Innovation ditangani oleh staff pelayanan pada
pengukuran kecepatan, keramahan dan
Product Innovation merupakan suatu kopetensi.
perkenalan produk baru dari hasil inovasi 7. Aesthetics : terdiri dari penampilan produk
perusahaaan kemudian dilakukannya pengukuran yang berhubungan dengan panca indra (rasa,
untuk melihat adaptasi dan pertimbangan aroma, suara dan sebagainya).
konsumen. Pengukuran pada prduct innovation
yang digunakan dengan 5 dimensi (Rogers, 1995), Brand Image
yaitu: Brand Image dinyatakan sebagai persepsi
1. Rerative advantage, dipersepsikan bahwa ide (Aaker, 1996) dijelaskan. Posisi merek dan strategi
baru mampu menjadi suatu hal yang lebih bisnis yang ada pada merek diharap mampu
baik. Pengukuran ini dilakukan dengan melihat menciptakan citra merek. Merek berbicara pada
faktor ekonomi, kebanggaan sosial, persepsi yang tercipta pada konsumen.
kenyamanan dan kepuasan. Konsep brand image diartikan bahwa
2. Compability, dipersepsikan bahwa inovasi penciptaan sebuah citra merek positif yang diambil
yang dilakukan tetap konsisten dengan melihat dari program pemasaran memiliki kaitan yang kuat,
nilai-nilai yang ada, pengalaman dahulu dan menguntungkan dan unik di dalam kesatuan
kebutuhan. ingatan merek (Keller, 2008),. Ditemukan
3. Complexity, dipersepsikan bahwa inovasi yang pengukuran pada Brand Image dengan 3 dimensi,
dilakukan sulit untuk dipahami dan digunakan. yaitu (Keller, 2008):
4. Trialability, dipersepsikan bahwa pada 1. Brand strength adalah kemampuan konsumen
tingkatan percobaan dari inovasi baru dan untuk mengingat merek yang terbentuk dari
diberikan dalam jumlah yang terbatas. perolehan informasi produk dan pengetahuan
5. Observability, dipersepsikan pada tingkatan akan merek yang di dapat konsumen.
dimana hasil inovasi dapat diadopsi. Pemahaman merek yang didapat konsumen
berasal dari brand attributes dan brand
Product Quality benefits. Brand attributes berbicara pada fitur
dari karekteristik produk barang atau jasa.
Menurut (Bateman dan Snell, 2014) Brand benefits berbicara pada nilai dan
mendefinisikan, “kualitas (quality) adalah pemahaman yang didapat konsmen dari produk
kesempurnaan produk.” Kualitas dari produk barang atau jasa.
dianggap penting karena konsumen menuntut 2. Brand favorable adalah dimana konsumen
kualitas tinggi dari produk dan jasa yang percaya bahwa atribut dari merek memiliki
ditawarkan. Standar yang ditentukan oleh keuntungan pada pemenuhan keinginan dan
perusahaan diperoleh dari inspeksi dan data kebutuhan konsumen. Kandungan yang
statistik yang menguji pada dimensi kualitas terdapat yaitu pada suatu yang diinginkan
produk dan jasa. (desirable) dari konsumen dan penyampaian
Kualitas dari produk barang dapat diukur (delivered) melalui produk atau program
pada dimensi (Garvin, 1988): pemasaran. Desirable dinyatakan pada dimensi
1. Performance : Hubungan dari peforma produk relevan (relevant), khusus (distinctive), dan
pada saat digunakan oleh konsumen sesuai kepercayaan (believable) konsumen.
dengan standar yang ditetapkan oleh 3. Brand uniqueness adalah penciptaan merek
perusahaan. yang berbeda dibanding merek lain. Apabila
2. Features : Kesesuian antara spesifik produk memasuki pasar dengan lingkungan yang ketat
dengan target pasar yang dituju dan bagaimana persaingan maka perlu menciptakan merek
keunggulan produk yang ditawarkan berbeda yang unik dan berbeda sehingga dimampukan
dengan kompetitornya. dapat bertahan dari situasi yang dihadapi.
3. Reliability : Pada bagian ini produk
dimampukan untuk dapat tahan uji pada saat Competitive Advantage
pemakaiannya.
4. Conformance to standart : Pada produk Pada era saat ini perusahaan dimampukan
terdapat gap antara inovasi dan kualitas. Pada untuk memahami kesuksesan perusahaan baik
pembuatan produk baru diharapkan mampu dengan cara tradisional, berbasis internet ataupun
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p
Wimcycle yang telah ada dengan mengubah desain Brand Image memiliki 3 dimensi yang
atau menciptakan produk baru yang belum ada dapat diukur yaitu :
Product Innovation memiliki 5 dimensi 1. Brand strength adalah kekuatan dari
yang dapat diukur yaitu : merek Wimcycle di benak konsumen
1. Relative advantage, diartikan bahwa dimana merek tersebut terbentuk dari
Wimcycle menciptakan produk inovasi yang informasi tentang produk dan pengetahuan
dapat menjadi suatu keuntungan yang merek yang di dapat konsumen.
dirasakan oleh konsumen pada harga, status 2. Brand favorable adalah merek dapat
sosial dan kenyamanan. memberikan kepercayaan kepada
2. Compability, diartikan bahwa Wimcycle konsumen dengan memberikan
selalu menciptakan produk inovasi dengan keuntungan, keinginan dan kebutuhan
desain-desain baru yang memiliki ketetapan konsumen.
kualitas dan sesuai dengan harapan konsumen 3. Brand uniqueness adalah penciptaan
(anak-anak) dan komsumer (orang tua). merek dari Wimcycle yang berbeda
3. Complexity, diartikan bahwa inovasi produk dibanding merek lain sehingga mudah
yang dilakukan Wimcycle mudah untuk diingat oleh konsumen.
digunakan.
4. Trialability, diartikan bahwa produk inovasi Competitive Advantage (Y1)
yang baru dapat digunakan anak-anak dengan Competitive advantage adalah cara
mudah dan telah diuji coba. memenangkan persaingan pasar dengan melihat
5. Observability, diartikan sejauh mana inovasi celah kompetitor dan lingkungan (ekonomi, social,
Wimcycle mudah dikenali dan di adobsi oleh politik), dengan peforma yang lebih baik dan
anak-anak. dengan kemampuan melihat peluang lebih cepat
sehingga kelamahan dapat menjadi kekuatan untuk
Product Quality (X2) menghadapi persaingan dan menciptakan persepsi
Variabel Independen kedua yaitu Product pada konsumen.
Quality. Product quality adalah terciptanya
persepsi konsumen akan kualitas produk yang Customer Loyalty (Z1)
ditawarkan perusahaan. Customer loyalty, yaitu pelanggan yang
Product Quality memiliki 7 dimensi yang setia dilihat dari perilaku yang ditunjukan. Perilaku
dapat diukur yaitu : yang ditunjukan yaitu:
1. Performance, yaitu kinerja dari sepeda anak 1. Make regular repeat purchases,
Wimcycle saat digunakan sesuai dengan 2. Purchases across product and services
standar yang ditetukan. line
2. Features, yaitu atribut dari sepeda anak 3. Refers to others
Wimcycle yang ditawarkan kepada target 4. Demonstrates immunity to the pull of the
pasar dan susah ditiru pesaing. competition
3. Reliability, yaitu produk yang berkualitas
memiliki ketahanan dalam peridoe waktu Teknik Analisa Data
yang ditentukan, dengan artian sepeda anak
Wimcycle tidak cepat rusak. Peneliti menggunakan analisis PLS-SEM
4. Conformance to standart, yaitu produk yang diterapkan didalam penelitian ini, yang tahap-
memiliki kualitas sesuai dengan standar yang tahap-nya adalah:
ditetapkan. 1. Dilakukan tahap evaluasi reliability yang
5. Durability, sepeda anak Wimcycle adalah terbagi menjadi dua tahap, yaitu evaluasi
produk yang berkualitas memiliki daya uji indicator reliability, dan evaluasi internal
yang unggul saat pemakaian dalam keadaan consistency reliability.
wajar maupun tidak wajar. 2. Kemudian dilakukan evaluasi validitas
6. Serviceability, yaitu kualitas jasa yang data dengan menggunakan convergent
terdapat pada layanan keluhan konsumen. validity dan discriminant validity.
yang kopetensi, tanggap dan ramah. 3. Dilakukan uji path coefficient dan
7. Aesthetics, yaitu kualitas produk yang coefficient of determination.
berhubungan dengan panca indra (rasa, 4. Dilakukan uji T-statistics dengan analisa
aroma, suara dan visual). Bootstrapping untuk menguji hipotesis.
Convergent Validity
yang kuat dibanding pesaingnya sehingga [1] Aaker, David A. (1996). Building Strong
dapat berpengaruh kepada kesetiaan Brand. New York : A Division of Simon &
pelanggan. Melalui pendsitribusian yang tepat Schuster Inc.
dan cepat dapat mempermudah pelanggan utuk
menemukan produk Wimcycle. Inovasi dan [2] Altuntas, Gűltekin, et al. (2014). Industry
menjaga kualitas akan meningkatkan kesetiaan forces, competitive and functional strategies
pelanggan melalui pengalaman saat memiliki and organizational performance: Evidence
sepeda Wimcycle. Menawarkan produk yang from restaurant in Istabul, Turkey. Procedia -
bervariasi dan harga yang terjangkau sesuai Social and Behavioral Sciences 150 (2014)
dengan target yang dituju dapat menjadi 300 – 309.
keunggulan. Competitive advantage yang
didorong dengan adanya brand image akan
berpengaruh lebih besar terhadap customer
loyalty karena dengan pencitraan merek yang [3] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
benar dan positif di benak konsumen akan Badan Pusat Statistik. Proyeksi Penduduk
mempermudah untuk memenangkan Indonesia 2010-2035. Jakarta: Badan Pusat
persaingan. Banyak pemilik dan calon pembeli Statistik <http//www.bps.go.id/>
sepeda Wimcycle dapat menyebutkan merek
tersebut sebagai merek yang berkualitas dan [4] Bateman, Thomas S., & Snell, Scott A.
akan selalu membeli merek tersebut karena (2014). MANAJEMEN Kepemimpinan dan
sesuai dengan kebutuhan. Kerja Sama dalam Dunia yang Kompetitif.
Edisi ke 10. Diterjemahkan oleh : Ratno
Saran Purnomo dan Willy Abdillah. Jakarta :
Salemba Empat.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : [5] Berita Resmi Statistik. Badan Pusat Statistik,
No. 73/09/th. XVIII, 5 Agustus 2015
Untuk PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle <http://www.bps.go.id/>
Industries
[6] Garvin, A. David. (1988). Managing quality :
1. Implementasi yang dapat dilakukan oleh the strategic and competitive edge. Ney York:
perusahaan adalah dengan melakukan survey The Free Press, 1988.
terhadap konsumen. Dengan survei tersebut
perusahaan dapat mengukur sejauh mana [7] Golob, Urša dan Klement Podnar. (2007).
kualitas dan inovasi yang diciptakan dapat Competitive advantage in the marketing of
berpengaruh positif terhadap brand image. product within the enlarged European Union.
Disaat konsumen mendapat pengalaman baik European Journal of Marketing, Vol. 4, No. 3,
dari sebuah produk maka dapat menciptakan April 2007.
brand image.
2. Implementasi perusahaan yang dapat dilakukan [8] Griffin, Jill. (2005). Customer loyalty :
untuk meningkatkan competitive advantage Menumbuhkan dan mempertahankan
adalah dengan melihat keinginan dari kesetiaan pelanggan. Diterjemahkan oleh: Dr.
konsumen dan juga selalu memantau langkah Dwi Kartini Yahya. Jakrta: Penerbit Erlangga
pesaing dan bertindak lebih cepat untuk
membaca peluang. [9] Huang, Ying dan Patricia Huddleston. (2009).
Retailer Premium Own-Brands: Creating
Untuk Penelitian Selanjutnya Customer Loyalty Through own-brand
1. Dapat mengubah variable Competitive product advantage. Internasional Journal of
Advantage sebagai variable intervening dengan Retailer & Distribution Management, Vol. 37,
variable yang berbeda dikarenakan pada No. 11, pp. 975-992.
penelitian ini hubungan poduct Innovation
dengan Competitive Advantage tidak [10] Keller, Kevin Lane. (2008). Strategic Brand
signifikan. Dengan mebubah variabel tersebut Management Building, Measuring, and
dimungkinkan dapat berpengaruh signifikan. Managing Brand Equity Third Edition. United
State of America : Pearson Education, Inc.