You are on page 1of 10

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No.

, (2015), p

PENGARUH PRODUCT INNOVATION, PRODUCT QUALITY DAN BRAND IMAGE TERHADAP


CUSTOMER LOYALTY DENGAN COMPETITIVE ADVANTAGE SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING DI PT. WIJAYA INDONESIA MAKMUR BICYCLE INDUSTRIES GRESIK

Ruth Natalia Soemali 1; Diah Dharmayanti, S.E., M.Si., Ph.D 1*


Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: m36412019@john.petra.ac.id; diah_dharmayanti@yahoo.com
*Korespondensi penulis

Abstrak : Penelitian ini bertujian untuk menganalisa pengaruh dari Product Innovation (relative advantage,
campability, complexity, observability dan trialability), Product Quality (performance, features, reliability,
conformance to standart, durability, serviceability dan aesthetics) dan Brand Image (brand strength, brand
favorable dan brand uniqueness) terhadap Customer Loyalty (Make regular repeat purchases, Purchases across
product and services line, Refers others dan Demonstrates immunity to the pull of the competition), dengan
pertimbangan faktor Competitive Advantage (price, quality, variety, distribution dan innovation). Penelitian ini
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang pemilik sepeda merek Wimcycle lebih
dari satu unit. Jenis penelitian kausal dengan analisa menggunakan teknik kuantitatif metode path analysis.

Kata Kunci : Product Innovation, Product Quality, Brand Image, Competitive Advantage, Customer Loyalty

Abstract : This research is conducted to analyze the effect from product innovation (relative advantage,
campability, complexity, observability dan trialability), product quality (performance, features, reliability,
conformance to standart, durability, serviceability dan aesthetics) and brand image (brand strength, brand
favorable dan brand uniqueness) to customer loyalty (make regular repeat purchases, purchases across product
and services line, refers others and demonstrates immunity to the pull of the competition), with consideration
factors of competitive advantage (price, quality, variety, distribution and innovation). The research was
conducted with questionnaire to one hundred respondent. The respondent criteria is parents who has more than
one Wimcycle bicycle. Type of this research is causal research with quantitative analysis using path analysis
technique.

Keywords : Product Innovation, Product Quality, Brand Image, Competitive Advantage, Customer Loyalty

PENDAHULUAN dua triwulan mengalami peningkatan dari 100,87


menjadi 105,22 yang dipengaruhi peningkatan pada
Indonesia memiliki banyak penduduk dan pendapatan, pengaruh kecil inflasi terhadap tingkat
tingginya angka kelahiran dimana tiap tahunnya konsumen dan peningkatan tingkat konsumsi
mengalami peningkatan. Melihat data yang (https://www.bps.go.id/). Peningkatan pendapatan
diperoleh dari Badan Pusat Statistik mengenai ini berpengaruh pada kualitas hidup, perilaku dan
Proyeksi Penduduk Indonesia pada pengelompokan pemikiran masyarakat.
umur dan jenis kelamin. Tercatat angka kelahiran Peningkatan intelektual pada masyarakat
pada kelompok usia 0-4 tahun di tahun 2010 tentunya berpengaruh pada perilaku. Banyak
tercatat sebesar 23.454.400 jiwa. Kemudian di keluarga yang memiliki anak usia 3-6 tahun
tahun 2015 angka kelahiran mengalami berharap anaknya memiliki proses tumbuh
peningkatan menjadi 24.065.500 jiwa. kembang dengan optimal. Dalam tumbuh kembang
(https://www.pbs.go.id/). anak di usia 3-4 tahun terdapat perkembangan
Peningkatan kelahiran ini diharapkan motorik yaitu perkembangan fisik anak. Pada
menjadi dampak positif pada peningkatan proses pertumbuhan di usia ini, anak dapat
perekonomian dan taraf hidup. Badan Statistika diberikan pelatihan khusus dengan berlatih duduk,
selalu melakukan pengamatan di tiap triwulannya menendang, berlari dan bersepeda
mengenai pendapatan dan tingkat ekonomi (www.parenting.co.id, 15/06/2015). Tidak sedikit
penduduk. Tingkat kesejahteraan semakin orang tua senang jika memberikan yang terbaik dan
meningkat dengan pengukuran yang dapat dilihat melihat anaknya senang. Orang tua yang ingin
pada pendapatan dan konsumsi masyarakat. memberikan sepeda terbaik pasti mendengarkan
Tercatat pada Badan Statistika mengenai Indeks pilihan dari anaknya. Seiring berjalannya waktu
Tendesi Konsumen (ITK) dari tahun 2015 selama menjadikan perubahan perilaku dan pemikiran
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p

konsumen akan fungsi dan kualitas dari produk. Pada kategori bisnis sepeda yang menjadi
Orang tua di zaman ini lebih selektif dalam fokus terciptanya keunggulan bukan hanya
memilih produk sepeda untuk anaknya. Konsumen orientasi pada konsumen melainkan bagaimana
yang sadar akan pentingnya kualitas produk akan peforma perusahaan bertindak cepat dalam
rela membayar lebih. menciptakan keunggulan dari sisi pesaing,
Diketahui merek lokal Indonesia yang pelanggan, pendatang baru dan ketidakpastian
berkiprah di segmen anak adalah Wimcycle, lingkungan (Bateman dan Snell, 2014). Dengan
Polygon, United Bike dan Family. PT Wijaya kualitas dan inovasi produk yang selalu
Indonesia Makmur Bicycle Industries memiliki ditingkatkan serta pencitraan merek yang positif
keunggulan pada produk-produk sepeda dimampukan menjadi daya saing dari produk
berkualitas. Saat ini banyak orang yang mengenal sejenisnya (Altuntas et al., 2014). Keunggulan
akan produk sepeda dengan merek Wimcycle bersaing yang terbentuk dari produk dan merek
sebagai pemain produk sepeda pada segmen anak- yang kuat dimampukan menjadi pengaruh pada
anak, hal demikian menjadikan kekuatan bersaing keputuasn pembelian konsumen yang dinyatakan
perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari dengan pembelian ulang dan pembelian atas dasar
Top Brand award dinyatakan bahwa merek rekomendasi kerabat (Huang dan Huddleston,
Wimcycle menjadi merek unggulan pada produk 2009). Customer loyalty adalah definisi dari
sepeda anak-anak, tersaji pada table berikut (: tingkah laku dan perilaku konsumen terhadap
merek dan produk yang dinyatakan pada pembelian
Tabel 1, Top Brand Award Kids 2012 ulang, getok tulat positif dan mau
Merek TBI TOP merekomendasikan tentang merek kepada orang
Wim Cycle 39,6% TOP lain (Noyan dan Simsek, 2014).
Polygon 23,3% TOP Keseluruhan hal tersebut di atas menjadi
United Bike 14,1% TOP daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk meneliti
Family 12,4% mengenai pengaruh product innovation dan
Sumber : www.topbrand-award.com product quality yang dilakukan oleh Wimcycle
yang menciptakan brand image dan dengan
Berawal dengan membidik pasar potensial competitive advantage yang akan membentuk
di segmen anak-anak dimampukan menjadi sesuatu customer loyalty.
yang berkelanjutan. Perusahaan yang memiliki Berdasarkan latar belakang di atas maka
keunggulan bersaing yang berkelanjutan rumusan masalah yang didapat dari penelitian ini:
dinyatakan dengan menjaga kualitas produknya. 1. Apakah Product Innovation memiliki
Kualitas terlihat pada peforma ketahanan produk pengaruh terhadap Brand Image pada sepeda
dan juga harga yang ditawarkan. Wimcycle Wimcycle?
membidik konsumen segmen anak-anak dengan 2. Apakah Product Quality memiliki pengaruh
konsumer pada keluarga kelas menengah hingga terhadap Brand Image pada sepeda Wimcycle?
kelas atas. Wimcycle dan produknya memiliki 3. Apakah Brand Image memiliki pengaruh
ketahanan dimampukan menciptakan citra merek terhadap Competitive Advantage pada sepeda
positif dimata orang tuanya. Penciptaan citra merek Wimcycle?
tersebut dimampukan menjadi keunggulan 4. Apakah Product Innovation memiliki
komptitif sehingga orang tua tersebut dapat pengaruh terhadap Competitive Advantage
melakukan pembelian berulang. Pembelian pada sepeda Wimcycle?
berulang yang diharapkan bukan berarti membeli 5. Apakah Product Quality memiliki pengaruh
pada produk yang sama tetapi pada pemilihan terhadap Competitive Advantage pada sepeda
produk melalui merek yang terdapat di benak Wimcycle?
konsumen. 6. Apakah Competitive Advantage memiliki
Pentingnya Innovation yang dilaksanakan pengaruh terhadap Customer Loyalty pada
oleh perusahaan, berupa aktivitas pabrik, sepeda Wimcycle?
pemasaran, produk dan potensial pasar dapat
mempengaruhi konsumen pada kepuasan dan KAJIAN PUSTAKA
pembentukan persepsi (Liu et al., 2014). Product
innovation penting dalam menyampaikan secara Product
langsung tujuan perusahaan kepada konsumen
(Reguia, 2014). Dinamika pada persaingan Produk perlu diperhatikan dan selalu
menjadikan perusahaan harus mampu untuk diperbaharui. bisnis yang bergerak pada industri
membuat strategi dan bertindak pada kesempatan pabrikan yang menghasilkan produk barang
yang ada. Inovasi dan pengontrolan pada kualitas diperlukannya inovasi yang berkelanjutan dengan
produk barang diharapkan mampu menghadapi tujuan menawarkan produk yang sesuai keinginan
persaingan dari kompetitor yang bisa dikatakan dan kebutuhan pasar (Mital et al., 2008). Pada
sebagai keunggulan kompetitif. perencanaan strategi produk perlu adanya
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p

kemampuan organisasi untuk terus belajar, memiliki standart yang tersampaikan antara
kemampuan untuk menjalin hubungan baik dan perusahaan dengan keinginan pasar untuk
kemampuan untuk mempertahankan kualitas. produk tersebut.
Kapabilitas berbicara tenang cara menciptakan nilai 5. Durability : Produk baru yang diciptakan dan
yang berbeda kepada konsumen serta menjaga dipasarkan diharapkan mampu memiliki daya
keunggulan kompetitif dari pesaing. tahan selama pemakaian.
6. Serviceability : penyaluran produk yang
Product Innovation ditangani oleh staff pelayanan pada
pengukuran kecepatan, keramahan dan
Product Innovation merupakan suatu kopetensi.
perkenalan produk baru dari hasil inovasi 7. Aesthetics : terdiri dari penampilan produk
perusahaaan kemudian dilakukannya pengukuran yang berhubungan dengan panca indra (rasa,
untuk melihat adaptasi dan pertimbangan aroma, suara dan sebagainya).
konsumen. Pengukuran pada prduct innovation
yang digunakan dengan 5 dimensi (Rogers, 1995), Brand Image
yaitu: Brand Image dinyatakan sebagai persepsi
1. Rerative advantage, dipersepsikan bahwa ide (Aaker, 1996) dijelaskan. Posisi merek dan strategi
baru mampu menjadi suatu hal yang lebih bisnis yang ada pada merek diharap mampu
baik. Pengukuran ini dilakukan dengan melihat menciptakan citra merek. Merek berbicara pada
faktor ekonomi, kebanggaan sosial, persepsi yang tercipta pada konsumen.
kenyamanan dan kepuasan. Konsep brand image diartikan bahwa
2. Compability, dipersepsikan bahwa inovasi penciptaan sebuah citra merek positif yang diambil
yang dilakukan tetap konsisten dengan melihat dari program pemasaran memiliki kaitan yang kuat,
nilai-nilai yang ada, pengalaman dahulu dan menguntungkan dan unik di dalam kesatuan
kebutuhan. ingatan merek (Keller, 2008),. Ditemukan
3. Complexity, dipersepsikan bahwa inovasi yang pengukuran pada Brand Image dengan 3 dimensi,
dilakukan sulit untuk dipahami dan digunakan. yaitu (Keller, 2008):
4. Trialability, dipersepsikan bahwa pada 1. Brand strength adalah kemampuan konsumen
tingkatan percobaan dari inovasi baru dan untuk mengingat merek yang terbentuk dari
diberikan dalam jumlah yang terbatas. perolehan informasi produk dan pengetahuan
5. Observability, dipersepsikan pada tingkatan akan merek yang di dapat konsumen.
dimana hasil inovasi dapat diadopsi. Pemahaman merek yang didapat konsumen
berasal dari brand attributes dan brand
Product Quality benefits. Brand attributes berbicara pada fitur
dari karekteristik produk barang atau jasa.
Menurut (Bateman dan Snell, 2014) Brand benefits berbicara pada nilai dan
mendefinisikan, “kualitas (quality) adalah pemahaman yang didapat konsmen dari produk
kesempurnaan produk.” Kualitas dari produk barang atau jasa.
dianggap penting karena konsumen menuntut 2. Brand favorable adalah dimana konsumen
kualitas tinggi dari produk dan jasa yang percaya bahwa atribut dari merek memiliki
ditawarkan. Standar yang ditentukan oleh keuntungan pada pemenuhan keinginan dan
perusahaan diperoleh dari inspeksi dan data kebutuhan konsumen. Kandungan yang
statistik yang menguji pada dimensi kualitas terdapat yaitu pada suatu yang diinginkan
produk dan jasa. (desirable) dari konsumen dan penyampaian
Kualitas dari produk barang dapat diukur (delivered) melalui produk atau program
pada dimensi (Garvin, 1988): pemasaran. Desirable dinyatakan pada dimensi
1. Performance : Hubungan dari peforma produk relevan (relevant), khusus (distinctive), dan
pada saat digunakan oleh konsumen sesuai kepercayaan (believable) konsumen.
dengan standar yang ditetapkan oleh 3. Brand uniqueness adalah penciptaan merek
perusahaan. yang berbeda dibanding merek lain. Apabila
2. Features : Kesesuian antara spesifik produk memasuki pasar dengan lingkungan yang ketat
dengan target pasar yang dituju dan bagaimana persaingan maka perlu menciptakan merek
keunggulan produk yang ditawarkan berbeda yang unik dan berbeda sehingga dimampukan
dengan kompetitornya. dapat bertahan dari situasi yang dihadapi.
3. Reliability : Pada bagian ini produk
dimampukan untuk dapat tahan uji pada saat Competitive Advantage
pemakaiannya.
4. Conformance to standart : Pada produk Pada era saat ini perusahaan dimampukan
terdapat gap antara inovasi dan kualitas. Pada untuk memahami kesuksesan perusahaan baik
pembuatan produk baru diharapkan mampu dengan cara tradisional, berbasis internet ataupun
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p

keduanya (Bateman dan Snell, 2014). Bertahan di Gambar 1. Kerangka Konseptual


dalam persaingan menuntut manajer untuk mampu
menciptakan dan mendapatkan keunggulan Hipotesa
bersaing yang lebih unggul dibanding pesaing.
Penelitian mengenai Competitive H1: Diduga adanya pengaruh Product
advantage di Eropa dari sisi pemasaran akan suatu Innovation terhadap Brand Image
produk dinyatakan pada 5 elemen, yaitu price, H2: Diduga adanya pengaruh Product Quality
quality, variety, distribution dan innovation (Golob terhadap Brand Image
dan Podnar, 2007), dijelaskan: H3: Diduga adanya pengaruh Brand Image
1. Price adalah bagaimana penentuan strategi terhadap Competitive Advantage
harga atas orientasi oleh perusahaan (profit- H4: Diduga adanya pengaruh Product
oriented, cost-oriented, sales-oriented, dan Innovation terhadap Competitive
competition oriented) dan persepsi pada Advantage
pertimbangan konsumen mengenai H5: Diduga adanya pengaruh Product Quality
pengorbanan yang dilakukan. terhadap Competitive
2. Quality adalah suatu komponen penting pada Advantage
penentuan strategi dan memenangkan H6: Diduga adanya pengaruh Competitive
keunggulan kompetitif. Advantage terhadap Customer
3. Variety adalah bagaimana perusahaan Loyalty
melakukan keragaman guna memenuhi
harapan konsumen, interaksi dengan konsumen METODE PENELITIAN
dan menangani persaingan.
Jenis Penelitian
4. Distribution adalah bagaimana kemudahan dan
kecepatan pengiriman produk sehingga dapat Jenis penelitian yaitu kausal kuantitatif
sampai kepada target market. atau penelitian sebab-akibat dengan survey
5. Innovation adalah bagaimana perusahaan dapat kuesioner terstruktur. Riset sebab-akibat adalah
berinovasi mengikuti perkembangan jaman dan desain riset yang dilakukan pada penentuan
globalisasi. Inovasi dapat dilakukan dengan hubungan sebab-akibat dimana kajian tentang
pengembangan produk, inovasi di dalam sebab-akibat dilakukan dengan bentuk eksperimen
proses produksi dan tegnologi. (Mhalhotra, 2010).
Customer Loyalty Populasi dan Sampel
Definisi menurut (Griffin, 2005) Populasi dari penelitian ini yaitu
pengukuran akan kesetiaan pelanggan dibentuk dari masyarakat yang pernah menggunakan dan
kepuasan namun dari kepuasan merupakan memiliki produk sepeda dengan merek Wimcycle
cerminan dari sikap (attitude) sedangkan kesetiaan lebih dari 1 unit yang berdomisili di kota Surabaya.
lebih terlihat pada prilaku (behavior) pembeli. Sampel dalam penelitian ini adalah 110 responden.
Perilaku yang loyal ditunjukan dengan beberapa
tindakan, yaitu: Teknik Pengambilan Sampel
1. Make regular repeat purchases, adalah
melakukan pembelian berulang secara teratur. Pada penelitian ini dari jenis non-
2. Purchases across product and services line, probability sample yang diggunakan adalah
adalah membeli antarlini produk dan jasa. Convinient sampling. Penarikan sampel
3. Refers to others, adalah merefrensikan kepada berdasarkan pertimbangan dari peneliti ditentukan
orang lain. pada elemen-elemen populasi yang dipilih sebagai
4. Demonstrates immunity to the pull of the sampel oleh peneliti, Sehingga penarikan sampel
competition, adalah kekebalan terhadap tarikan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan yang
dari pesaing. menjadi pertimbangan dari periset (Malhotra,
2010).
Kerangka Konseptual
Definisi Operasional Variable
Product H4
Innovation Definisi operasional yang digunakan
(X1)
H1 Brand H3 Competitive
Customer dalam penelitian ini terdiri dari 5 variabel, yaitu:
Image Loyalty
Advantage
(X3) H6 (Z1)
Product
H2 (Y1) Product Innovation (X1)
Quality Variabel Independen pertama yaitu
H5
(X2) Product Innovation. Product innovation adalah
suatu inovasi yang dilakukan pada sepeda anak
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p

Wimcycle yang telah ada dengan mengubah desain Brand Image memiliki 3 dimensi yang
atau menciptakan produk baru yang belum ada dapat diukur yaitu :
Product Innovation memiliki 5 dimensi 1. Brand strength adalah kekuatan dari
yang dapat diukur yaitu : merek Wimcycle di benak konsumen
1. Relative advantage, diartikan bahwa dimana merek tersebut terbentuk dari
Wimcycle menciptakan produk inovasi yang informasi tentang produk dan pengetahuan
dapat menjadi suatu keuntungan yang merek yang di dapat konsumen.
dirasakan oleh konsumen pada harga, status 2. Brand favorable adalah merek dapat
sosial dan kenyamanan. memberikan kepercayaan kepada
2. Compability, diartikan bahwa Wimcycle konsumen dengan memberikan
selalu menciptakan produk inovasi dengan keuntungan, keinginan dan kebutuhan
desain-desain baru yang memiliki ketetapan konsumen.
kualitas dan sesuai dengan harapan konsumen 3. Brand uniqueness adalah penciptaan
(anak-anak) dan komsumer (orang tua). merek dari Wimcycle yang berbeda
3. Complexity, diartikan bahwa inovasi produk dibanding merek lain sehingga mudah
yang dilakukan Wimcycle mudah untuk diingat oleh konsumen.
digunakan.
4. Trialability, diartikan bahwa produk inovasi Competitive Advantage (Y1)
yang baru dapat digunakan anak-anak dengan Competitive advantage adalah cara
mudah dan telah diuji coba. memenangkan persaingan pasar dengan melihat
5. Observability, diartikan sejauh mana inovasi celah kompetitor dan lingkungan (ekonomi, social,
Wimcycle mudah dikenali dan di adobsi oleh politik), dengan peforma yang lebih baik dan
anak-anak. dengan kemampuan melihat peluang lebih cepat
sehingga kelamahan dapat menjadi kekuatan untuk
Product Quality (X2) menghadapi persaingan dan menciptakan persepsi
Variabel Independen kedua yaitu Product pada konsumen.
Quality. Product quality adalah terciptanya
persepsi konsumen akan kualitas produk yang Customer Loyalty (Z1)
ditawarkan perusahaan. Customer loyalty, yaitu pelanggan yang
Product Quality memiliki 7 dimensi yang setia dilihat dari perilaku yang ditunjukan. Perilaku
dapat diukur yaitu : yang ditunjukan yaitu:
1. Performance, yaitu kinerja dari sepeda anak 1. Make regular repeat purchases,
Wimcycle saat digunakan sesuai dengan 2. Purchases across product and services
standar yang ditetukan. line
2. Features, yaitu atribut dari sepeda anak 3. Refers to others
Wimcycle yang ditawarkan kepada target 4. Demonstrates immunity to the pull of the
pasar dan susah ditiru pesaing. competition
3. Reliability, yaitu produk yang berkualitas
memiliki ketahanan dalam peridoe waktu Teknik Analisa Data
yang ditentukan, dengan artian sepeda anak
Wimcycle tidak cepat rusak. Peneliti menggunakan analisis PLS-SEM
4. Conformance to standart, yaitu produk yang diterapkan didalam penelitian ini, yang tahap-
memiliki kualitas sesuai dengan standar yang tahap-nya adalah:
ditetapkan. 1. Dilakukan tahap evaluasi reliability yang
5. Durability, sepeda anak Wimcycle adalah terbagi menjadi dua tahap, yaitu evaluasi
produk yang berkualitas memiliki daya uji indicator reliability, dan evaluasi internal
yang unggul saat pemakaian dalam keadaan consistency reliability.
wajar maupun tidak wajar. 2. Kemudian dilakukan evaluasi validitas
6. Serviceability, yaitu kualitas jasa yang data dengan menggunakan convergent
terdapat pada layanan keluhan konsumen. validity dan discriminant validity.
yang kopetensi, tanggap dan ramah. 3. Dilakukan uji path coefficient dan
7. Aesthetics, yaitu kualitas produk yang coefficient of determination.
berhubungan dengan panca indra (rasa, 4. Dilakukan uji T-statistics dengan analisa
aroma, suara dan visual). Bootstrapping untuk menguji hipotesis.

Brand Image (X3) ANALISA DAN PEMBAHASAN


Brand Image, yaitu persepsi yang
terbentuk dari benak konsumen karena melihat dari Outer Model
nilai yang terkandung pada produk, komunikasi,
merek dan integrasi pemasaran perusahaan. Composite Reliability
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p

Evaluasi path coefficient digunakan untuk


Tabel 2. Uji Internal Consistency Reliable menunjukkan seberapa kuat efek atau pengaruh
variabel independen kepada variabel dependen.
Variabel Composite Reliability Keterangan Sedangkan coefficient determination digunakan
Product Innovation 0.964306 Reliable
untuk mengukur seberapa banyak variabel endogen
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Didalam
Product Quality 0.982567 Reliable penelitian, nilai R2 diatas 0,75 keatas dikategorikan
Brand Image 0.952558 Reliable substansial, 0,50 – 0,75 artinya sedang, dan 0,25 –
Competitive Advantage 0.957979 Reliable 0,50 artinya lemah.
Customer Loyalty 0.938889 Reliable

Tabel 2 menunjukkan bahwa keseluruhan


variabel laten dalam penelitian memiliki nilai
composite reliability diatas 0,6, sehingga dapat
disimpulkan bahwa keseluruhan variabel memiliki
level internal consistency reliability yang tinggi.

Convergent Validity

Tabel 3. Uji Convergent Validity


Variabel AVE Keterangan
Product Innovation 0.643902 Valid
Product Quality 0.729010 Valid
Brand Image 0.691051 Valid Gambar 2. Path Coefficient dan R-Square
Competitive Advantage 0.603933 Valid
Customer Loyalty 0.561972 Valid Gambar 2 menunjukkan bahwa nilai path
coefficient masing-masing variabel adalah sebagi
Untuk memeriksa nilai convergent berikut:
validity, di-perlukan evaluasi Average Variance 1. Path coefficient antara Product Innovation
Extracted (AVE) setiap variabel laten. Nilai AVE terhadap Brand Image sebesar 0,381.
harus lebih besar dari angka 0,5 untuk dapat 2. Path coefficient antara Product Quality
memastikan bahwa tiap variabel memiliki terhadap Brand Image sebesar 0,368.
parameter convergent validity yang layak 3. Path coefficient antara Brand Image terhadap
digunakan. Tabel 3 mendemonstrasikan bahwa Competitive Advantage sebesar 0,338.
keseluruhan variabel yang digunakan pada 4. Path coefficient antara Product Innovation
penelitian ini memiliki convergent validity yang terhadap Competitive Advantage sebesar 0,160.
layak. 5. Path coefficient antara Product Quality tehadap
Competitive Advantage sebesar 0,406.
Discriminant Validity 6. Path coefficient antara Competitive Advantage
terhadap Customer Loyalty sebesar 0,500.
Tabel 4. Uji Discriminant Validity
Product Product Brand Competitive Customer Berdasarkan hasil evaluasi terhadap path
Innovation Quality Image Advantage Loyalty coefficient yang dihasilkan oleh masing-masing
Product 0.802435
Innovation jalur, maka dapat disimpulkan bahwa Product
Product 0.576001 0.853820 Innovation memberikan pengaruh besar kepada
Quality
Brand 0.593240 0.587387 0.831294 Brand Image. Selanjutnya, Product Quality
Image
Competitive 0.594657 0.696788 0.671448 0.777131
merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang
Advantage terbesar terhadap Competitve Advantage . Selain
Customer 0.445531 0.410283 0.351256 0.499739 0.749648
Loyalty itu, temuan lainnya adalah bahwa Competitive
Advantage memiliki pengaruh yang paling besar
Melalui tabel 4 dapat dilihat bahwa akar untuk mendorong Customer Loyalty.
pangkat AVE variabel product innovation, product Pada Gambar 2, membuktikan bahwa
quality, brand image dan customer loyalty variabel Brand Image dijelaskan oleh variabel
memiliki hasil yang valid. Melalui hasil tersebut Product Innovation, Product Quality dan Brand
dilihat juga hubungan antar variable yang sebagian Image dengan nilai varian sebesar 0,605 atau
besar bersifat valid. 60,5% menjadi pengaruh yang paling besar dalam
penelitian ini. Artinya, sebanyak 39,5% lainnya
Path Coefficient dan R-Square dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p

H1 Terdapat pengaruh signifikan 4.487042


dari Product Innovation
T-Statistics dan Uji Hipotesis terhadap Brand Image
H2 Terdapat pengaruh signifikan 3.638522
dari Product Quality terhadap
Nilai T-statistics diperoleh dari prosedur Brand Image
bootstrapping, yang digunakan untuk menarik H3 Terdapat pengaruh signifikan 3.409556
kesimpulan pada uji hipotesis. Nilai T-statistics dari Brand Image terhadap
Competitive Advantage
dengan level signifikansi 5% menjelaskan bahwa H4 Tidak terdapat pengaruh 1.838610
inner model akan signifikan jika nilai T-statistics signifikan dari Product
Innovation terhadap
lebih besar dari 1,96. Competitive Advantage
H5 Terdapat pengaruh signifikan 3.761512
dari Product Quality terhadap
Tabel 5. T-Statistics Competitive Advantage
H6 Terdapat pengaruh signifikan 8.617881
Original Sample Standard Standard T Statistic dari Competitive Advantage
Sample Mean Deviation Error (|O/STERR|)
(O) (M) (STDEV) (STERR)
terhadap Customer Loyalty
Product Innovation 0.381466 0.381396 0.085015 0.085015 4.487042
Brand Image
Product Quality
Brand Image
0.367662 0.363967 0.101047 0.101047 3.638522 Pembahasan
Brand Image 0.337835 0.332504 0.099085 0.099085 3.409556
Competitive Advantage
Product Innovation 0.160413 0.164944 0.085015 0.085015 1.838610 Product Innovation terhadap Brand Image
Competitive Advantage
Product Quality 0.410532 0.413079 0.107922 0.107922 3.761512
Competitive Advantage
Competitive Advantage 0.499739 0.508826 0.057989 0.057989 8.617881
Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat
Customer Loyalty disimpulkan bahwa variabel product innovation
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel
Pada tabel 4 dapat diartikan bahwa nilai brand image secara langsung. Hal ini di dapat dari
original sample (O) adalah nilai path coefficient nilai t-statistics yang lebih besar dari 1.96 yakni
yang menunjukkan kekuatan pengaruh dari satu sebesar 4.487042. Dengan demikian, hipotesis H1
latent variable ke satu latent variable lainnya. pada penelitian ini diterima. Hal ini menunjukan
Sedangkan nilai pada kolom sample mean (M) bahwa inovasi produk yang dilakukan perusahaan
menunjukkan nilai tengah dari path coefficient. Wimcycle dapat menciptakan brand image di
Sedangkan standard deviation (STDEV) dan benak konsumen.
standard error (STDERR), menunjukkan nilai
simpang dan error pada sampel mean. Nilai T Product Quality terhadap Brand Image
statistics untuk melihat nilai T hitung yang akan
digunakan untuk pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat
T-statistics pada pengaruh product disimpulkan bahwa variabel product quality
innovation terhadap brand image menunjukan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel
angka 4.487042, artinya product innovation brand image secara langsung. Hal ini di dapa dari
berpengaruh signifikan terhadap brand image. T- nilai t-statistics yang lebih besar dari 1.96 yakni
statistics pada pengaruh product quality terhadap sebesar 3.638522. Dengan demikian, hipotesis H2
brand image menunjukan angka 3.638522, artinya pada penelitian ini diterima. Sepeda Wimcycle
product quality berpengaruh signifikan terhadap dikenal dengan kualitasnya dan hal tersebut yang
brand image. T-statistics pada pengaruh product menciptakan brand image positif di benak
innovation terhadap competitive advantage konsumen. Konsumen mengakui bahwa sepeda
menunjukan angka 1.838610, artinya product Wimcycle memiliki ketahanan produk dalam
innovation tidak berpengaruh signifikan terhadap jangka waktu yang panjang.
competitive advantage. T-statistics pada pengaruh
product quality terhadap competitive advantage Brand Image terhadap Competitive Advantage
menunjukan angka 3.761512, artinya product
quality berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan hasil perhitungan statistic,
competitive advantage. T-statistics pada pengaruh dapat disimpulkan bahwa variabel brand image
brand image terhadap competitive advantage berpengaruh positif signifikan terhadap variabel
menunjukan angka 3.409556, artinya brand image competitive advantage secara langsung. Hal ini di
berpengaruh signifikan terhadap competitive dapa dari nilai t-statistics yang lebih besar dari 1.96
advantage. T-statistics pada pengaruh competitive yakni sebesar 3.409556. Dengan demikian,
advantage terhadap customer loyalty menunjukan hipotesis H5 pada penelitian ini diterima. Hal ini
angka 8.617881, artinya competitive advantage menunjukan bahwa brand image yang ada pada
berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty. merek Wimcycle dapat menciptakan competitive
Berikut adalah hasil penarikan kesimpulan dari uji advantage untuk menghadapi pesaing.
hipotesis.

Tabel 5. Uji Hipotesis Product Innovation terhadap Competitive


Hipotesis Keterangan T-statistics Advantage
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p

1. Variabel product innovation mempengaruhi


Berdasarkan hasil perhitungan statistic, secara signifikan dan positif terhadap
dapat disimpulkan bahwa variabel product munculnya brand image di benak konsumen.
innovation tidak berpengaruh signifikan terhadap Namun tidak mempengaruhi secara signifikan
variabel competitive advantage secara langsung. terhadap competitive advantage. Usaha yang
Hal ini dikarenakan dari nilai t-statistics yang lebih dilakukan Wimcycle melalui produk-produk
kecil dari 1.96 yakni sebesar 1.838610. Dengan yang inovatif tidak begitu berpengaruh
demikian, hipotesis H3 pada penelitian ini tidak terhadap pesaingnya dikarenakan ketatnya
diterima. Upaya inovasi produk yang dilakukan persaingan. Di saat ini banyak sekali pesaing
oleh Wimcycle tidak begitu berpengaruh pada segi yang selalu menawarkan produk yang berbeda
keunggulan bersaing. Hal ini dikarenakan dengan melihat kesenangan dari anak-anak.
persaingan yang begitu padat, seluruh produsen Membidik konsumen anak-anak dan orang tua
sepeda berlomba – lomba melakukan inovasi. sebagai konsumer atau calon pembeli tidaklah
Perolehan competitive advantage tidak hanya mudah. Ditemukan ada dua persepsi yang
diukur dengan kemenangan yang diperoleh pesaing timbul saat orang akan membeli sepeda dimana
melalaui produk inovasi tetapi yang lebih anak-anak akan lebih memilih sepeda yang
mempengaruhi adalah penciptaan citra dan kualitas berwarna mencolok tanpa melihat kualitas dari
yang dilakukan perusahaan. sepeda. Namun persepsi dari orang tua
berbeda, karena tidak begitu memilih warna
Product Quality terhadap Competitive Advantage yang mencolok dan lebih memilih warna yang
tidak mencolok.
Berdasarkan hasil perhitungan statistic, 2. Variabel product quality mampengaruhi secara
dapat disimpulkan bahwa variabel product quality signifikan dan positif terhadap munculnya
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel brand image dan competitive advantage. Dari
competitive advantage secara langsung. Hal ini di hasil penelitian dan temuan lapangan dengan
dapa dari nilai t-statistics yang lebih besar dari 1.96 sampel responden adalah orang tua maka
yakni sebesar 3.761512. Dengan demikian, dinyatakan kualitas produk itulah yang
hipotesis H4 pada penelitian ini diterima. Hal ini terpenting. Dari product quality akan
menunjukan bahwa product quality dapat menjadi terebentuk brand image positif serta
keunggulan kompetitif. Tetap menjada kualitas memperkuat competitive advantage. Orang tua
produk adalah salah satu kunci utama dan sebagai konsumer atau calon pembeli akan
merupakan visi dari perusahaan Wimcycle. memilih merek sepeda Wimcycle karena
Menawarkan produk berkualitas akan menjadi memiliki kualitas yang terjamin dibanding
kekuaan di dalam menghadapi pesaing. merek lain yang sejenis. Konsistensi Wimcycle
untuk menciptakan produk berkualitas akan
Competitive Advantage terhadap Customer membangun brand image positif dan
Loyalty competitive advantage yang kuat.
3. Variabel brand image dapat mempengaruhi
Berdasarkan hasil perhitungan statistic, secara signifikan dan positif terhadap
dapat disimpulkan bahwa variabel competitive munculnya competitive advantage. Di benak
advantage berpengaruh positif signifikan terhadap konsumen yang berupa brand image positif
variabel customer loyalty secara langsung. Hal ini akan memperkuat competitive advantage
di dapa dari nilai t-statistics yang lebih besar dari Wimcycle. Pencitraan merek di benak
1.96 yakni sebesar 8.617881. Dengan demikian, konsumen sangatlah penting karena konsumen
hipotesis H6 pada penelitian ini diterima. Hal ini memiliki peranan penting saat Wimcycle
menunjukan bahwa penciptaan competitive menghadapi persaingan yang padat. Citra
advantage yang baik berpengaruh terhadap merek yang positif akan memperkuat
customer loyalty. Penciptaan dan pencapaian dalam keunggulan bersaing tanpa harus banyak
competitive advantage. melakukan promosi. Wimcycle merupakan
merek yang terkenal dan banyak orang
berpendapat bahwa Wimcycle merupakan
KESIMPULAN DAN SARAN produk sepeda yang berkualitas. Brand image
positif dan kuat dapat meningkatkan
Kesimpulan
competitive advantage Wimcycle.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Menciptakan brand image yang baik akan
pengaruh product innovation, product quality dan mencipkan persepsi yang baik.
brand image terhadap customer loyalty melalui 4. Variabel competitive advantage yang sebagai
competitive advantage pada sepeda Wimcycle variable intervening memiliki pengaruh positif
maka dapat disimpulkan bahwa: dan signifikan terhadap customer loyalty.
Wimcycle memiliki competitive advantage
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p

yang kuat dibanding pesaingnya sehingga [1] Aaker, David A. (1996). Building Strong
dapat berpengaruh kepada kesetiaan Brand. New York : A Division of Simon &
pelanggan. Melalui pendsitribusian yang tepat Schuster Inc.
dan cepat dapat mempermudah pelanggan utuk
menemukan produk Wimcycle. Inovasi dan [2] Altuntas, Gűltekin, et al. (2014). Industry
menjaga kualitas akan meningkatkan kesetiaan forces, competitive and functional strategies
pelanggan melalui pengalaman saat memiliki and organizational performance: Evidence
sepeda Wimcycle. Menawarkan produk yang from restaurant in Istabul, Turkey. Procedia -
bervariasi dan harga yang terjangkau sesuai Social and Behavioral Sciences 150 (2014)
dengan target yang dituju dapat menjadi 300 – 309.
keunggulan. Competitive advantage yang
didorong dengan adanya brand image akan
berpengaruh lebih besar terhadap customer
loyalty karena dengan pencitraan merek yang [3] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
benar dan positif di benak konsumen akan Badan Pusat Statistik. Proyeksi Penduduk
mempermudah untuk memenangkan Indonesia 2010-2035. Jakarta: Badan Pusat
persaingan. Banyak pemilik dan calon pembeli Statistik <http//www.bps.go.id/>
sepeda Wimcycle dapat menyebutkan merek
tersebut sebagai merek yang berkualitas dan [4] Bateman, Thomas S., & Snell, Scott A.
akan selalu membeli merek tersebut karena (2014). MANAJEMEN Kepemimpinan dan
sesuai dengan kebutuhan. Kerja Sama dalam Dunia yang Kompetitif.
Edisi ke 10. Diterjemahkan oleh : Ratno
Saran Purnomo dan Willy Abdillah. Jakarta :
Salemba Empat.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : [5] Berita Resmi Statistik. Badan Pusat Statistik,
No. 73/09/th. XVIII, 5 Agustus 2015
Untuk PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle <http://www.bps.go.id/>
Industries
[6] Garvin, A. David. (1988). Managing quality :
1. Implementasi yang dapat dilakukan oleh the strategic and competitive edge. Ney York:
perusahaan adalah dengan melakukan survey The Free Press, 1988.
terhadap konsumen. Dengan survei tersebut
perusahaan dapat mengukur sejauh mana [7] Golob, Urša dan Klement Podnar. (2007).
kualitas dan inovasi yang diciptakan dapat Competitive advantage in the marketing of
berpengaruh positif terhadap brand image. product within the enlarged European Union.
Disaat konsumen mendapat pengalaman baik European Journal of Marketing, Vol. 4, No. 3,
dari sebuah produk maka dapat menciptakan April 2007.
brand image.
2. Implementasi perusahaan yang dapat dilakukan [8] Griffin, Jill. (2005). Customer loyalty :
untuk meningkatkan competitive advantage Menumbuhkan dan mempertahankan
adalah dengan melihat keinginan dari kesetiaan pelanggan. Diterjemahkan oleh: Dr.
konsumen dan juga selalu memantau langkah Dwi Kartini Yahya. Jakrta: Penerbit Erlangga
pesaing dan bertindak lebih cepat untuk
membaca peluang. [9] Huang, Ying dan Patricia Huddleston. (2009).
Retailer Premium Own-Brands: Creating
Untuk Penelitian Selanjutnya Customer Loyalty Through own-brand
1. Dapat mengubah variable Competitive product advantage. Internasional Journal of
Advantage sebagai variable intervening dengan Retailer & Distribution Management, Vol. 37,
variable yang berbeda dikarenakan pada No. 11, pp. 975-992.
penelitian ini hubungan poduct Innovation
dengan Competitive Advantage tidak [10] Keller, Kevin Lane. (2008). Strategic Brand
signifikan. Dengan mebubah variabel tersebut Management Building, Measuring, and
dimungkinkan dapat berpengaruh signifikan. Managing Brand Equity Third Edition. United
State of America : Pearson Education, Inc.

[11] Liu, Chu-Mei, Kuo-Wei Lin dan Chien-Juang


DAFTAR REFERENSI
Huang. (2014). Effect of Product
Development on Operating Performance in
Textile Industry. Anthropologist, vol. 17,
no.1, pp. 157-163.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. , No. , (2015), p

[12] Malhotra, Naresh K. (2010). Marketing


Research : An applied orientation 6th ed.
Boston: Pearson Education, Inc., 2010.

[13] Mital, Anil et al. (2008). Product


Development A Structured Approach to
Consumer Product Development, Design, and
Manufacture. United States of America:
Elsevier Inc..

[14] Noyan, Fatman dan Gűlhayat Gölbaşi Şimşek.


(2014). 2nd World Conference On Business,
Economics And Management- WC-BEM
2013 The antecedents of customer loyalty.
Procedia – Social and Behavioral Sciences
109 (2014) 1220 – 1224. [13] Li, (2009),
“The Customer Value Strategy in the
Competitiveness of Companies”,
International Journal of Business and
Management”, Vol 4

[15] Majalah Parenting Indonesia. Motorik Kasar


vs Motorik halus.
<http://www.parenting.co.id/balita/motorik+k
asar+vs+motorik+halus>

[16] Mital, Anil et al. (2008). Product


Development A Structured Approach to
Consumer Product Development, Design, and
Manufacture. United States of America:
Elsevier Inc..

[17] Reguia, Cherroun dan Assistant professor.


(2014). Product Innovation and the
Competitive Advantage. European Scientific
Journal Vol. 1, ISSN: 1857 – 7881. June
2014.

[18] Rogers, Everett. M.(1995). Diffusion of


Innovation 4th. New York: A Divisions of
Simon & Schuster Inc.

[19] Top Brand Kids Award 2012.


<http/www.topbrand-award.com/>

You might also like