Professional Documents
Culture Documents
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)
ABSTRACT
Dentist profession is a profession prone to musculoskeletal disorders (MSDs) due to the demands
of working in a limited area and requiring high concentration. One of the treatments requiring high
concentration is composite resin restoration on anterior teeth since it is closely related to esthetic
functional recovery. The high demand for work results in dentists not being aware of working
ergonomically, leading to fatigue which can increase the risk of MSDs. The study aimed to
discover the relationship between ergonomic working and hand muscle fatigue on the anterior
dental composite resin restoration by professional students of the Bachelor of Dentistry and
Professional Dentistry Study Program (PSSKGPDG) Faculty of Medicine, Udayana University.
The study was conducted using the cross-sectional analytic method by measuring hand muscle
fatigue before and after treatment using a hand dynamometer. The working attitude was observed
via pictures taken using a digital camera, then analyzed using the RULA method for 29 samples.
The differential data of hand muscle fatigue before and after treatment was correlated with the
RULA score with the rank spearman method presented in a table. The study result showed that the
working attitude in the mild risk occurred in three people (10.3%), 26 people (89.7%) in the
moderate risk, and 0% in the non-risky and high-risk categories. Hand muscle fatigue occurred
marked by decreased hand muscle strength of 3.38 kg on average. Before the treatment, hand
muscle strength was 25.31 kg and reduced to 21.93 kg after the treatment. Hand muscle strength
of respondents was categorized as very poor before and after the treatment. The study acquired p
value = 0.001 and r = 0.650, indicating a strong relationship between ergonomic working attitude
and hand muscle fatigue on the anterior dental composite resin treatment by professional students
of PSSKGPDG Faculty of Medicine, Udayana University.
1
Print ISSN 2337-4187
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)
2
Print ISSN 2337-4187
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)
kekuatan otot tangan sebelum dan sesudah
dilibatkan dalam penelitian hingga jumlah tindakan dilakukan uji korelasi secara statistik
sampel yang dibutuhkan terpenuhi. Besar dengan skor sikap kerja yang diukur dengan
sampel dihitung berdasarkan metode pengukuran RULA untuk mengetahui
hubungan antara sikap kerja ergonomi dan
rumus besar sampel dengan uji korelasi. Pada kelelahan otot tangan pada tindakan restorasi
penelitian ini, menggunakan nilai α dan β yang resin komposit gigi anterior.
biasanya dipergunakan adalah 0,05 dan 0,02
dengan koefisien korelasi 0,5 sehingga jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 29 orang HASIL PENELITIAN
(9)
.
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah
Penelitian ini dilakukan dengan Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas
mengamati sikap kerja sampel saat melakukan Udayana, dengan subjek penelitiannya
tindakan restorasi resin komposit gigi anterior, merupakan mahasiswa profesi Program Studi
dengan metode penilaian Rapid Upper Limb Sarjana Kedokteran Gigi Dan Profesi Dokter
Assessment (RULA). Penialian dengan metode Gigi Fakultas Kedokteran Universitas
RULA dibantu dengan pengambilan gambar Udayana yang berjumlah 29 orang.
dan video sampel ketika melakukan tindakan Tabel 1. Karakteristik sampel
dengan menggunakan kamera digital. Dengan penelitian
demikian dapat dilakukan observasi berulang
sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat Karakteristik Sampel Rerata
(10). Kelelahan otot tangan dapat diukur secara Usia (th) 25
subjektif dan objektif. Pengukuran secara Tinggi Badan (m) 1,63
subjektif dapat dilakukan dengan kuisioner Berat Badan (kg) 58,6
Nordic Body Map (NBM) dan secara objektif IMT (kg/m2) 21,71
dengan menggunakan Hand Dynamometer.
Pada penelitian ini pengukuran kelelahan otot
Tabel 2. Uji distribusi frekuensi jenis kelamin
tangan diukur sebelum dan sesudah tindakan
restorasi resin komposit gigi anterior dengan Jenis Kelamin Freku Persentase (%)
menggunakan Hand Dynamometer (11). Data ensi (f)
selisih Perempuan 23 79,3
Laki-Laki 6 20,7
Total 29 100
3
Print ISSN 2337-4187
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)
Tabel 3. Uji distribusi frekuensi sikap kerja saat tindakan restorasi gigi anterior
Sikap Kerja
Kategori Frekuensi (f) Persen (%)
Tidak Berisiko 0 0
Risiko Ringan 3 10,3
Risiko Sedang 26 89,7
Risiko Tinggi 0 0
Total 29 100,0
4
Print ISSN 2337-4187
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)
Tabel 4. Uji distribusi frekuensi kekuatan otot tangan sebelum tindakan restorasi resin komposit
gigi anterior.
Katagori tingkat kekuatan otot Sebelum tindakan Sesudah tindakan
tangan Frekuensi Persen Frekuensi Persen (%)
(f) (%) (f)
Baik Sekali 0 0 0 0
Baik 0 0 0 0
Sedang 1 3,4 0 0
Kurang 7 24,1 4 13,8
Sangat Kurang 21 72,4 25 86,2
Total 29 100 29 100
5
Print ISSN 2337-4187
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang diantaranya: usia, kondisi medis (diet, IMT),
dilakukan oleh Windi (2015) di Rumah Sakit gaya hidup (kebiasaan olah raga, merokok),
Gigi dan Mulut Universitas Hasanudin dimana faktor lingkungan (peralatan kerja yang buruk,
sikap kerja mahasiswa profesi termasuk dalam suhu ruangan, intensitas cahaya, kebisingan,
kategori risiko sedang sehingga dibutuhkan dan getaran), faktor psikologis, kecemasan dan
investigasi lebih lanjut dan perbaikan sikap sikap kerja (11). Hal tersebut terbukti dengan
kerja segera (15). Berdasarkan wawancara yang penelitian yang dilakukan oleh Putri
dilakukan kepada beberapa responden Mahardika (2017) mengenai faktor-faktor
menyatakan bahwa mereka bekerja sesuai yang mempengaruhi kelelahan, telah
dengan sikap kerja yang dirasa nyaman, selain disebutkan terdapat beberapa faktor yang
itu, sikap kerja yang kurang sehat yang sangat mempengaruhi terjadinya kelelahan
diadopsi oleh mahasiswa profesi disebabkan diantaranya sikap kerja, beban kerja, masa
oleh ketidaksesuaian antara dimensi alat dan kerja, usia serta indeks massa tubuh pekerja
(16)
stasiun kerja dengan ukuran tubuh pekerja. .
Keterbatasan peralatan yang digunakan dalam Berdasarkan hasil pengukuran
melakukan perawatan oleh mahasiswa profesi kelelahan otot tangan pada mahasiswa profesi
PSSKDPDG seperti kursi operator dalam PSSKGPDG Fakultas Kedokteran Universitas
kondisi rusak, sehingga tidak bisa disesuaikan Udayana pada tindakan restorasi resin
dengan tubuh operator saat tindakan yang komposit pada gigi anterior, diperoleh hasil
menyebabkan sikap kerja mahasiswa profesi bahawa adanya penurunan kekuatan otot
menjadi tidak ergonomis (11). tangan sebesar 3,38 Kg dari rerata kekuatan
Sikap tubuh yang tidak ergonomis otot sebelum tindakan sebesar 25,31 Kg
mengakibatkan bagian tubuh tertentu menjauhi menjadi 21,93 Kg. Hal tersebut menandakan
posisi alaminya, seperti penyimpangan yang terjadi kelelahan otot tangan pada tindakan
sering dilakukan oleh mahasiswa profesi resotorasi resin komposit pada gigi anterior.
diantaranya memposisikan punggung yang Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
terlalu bungkuk, kepala yang terlalu menunduk dapat dilihat bahwa responden dengan skor
dan posisi tangan yang terlalu terangkat. RULA yang rendah (risiko MSDs ringan),
Tingginya tuntutan pekerjaan, yaitu bekerja mengalami kelelahan yang lebih rendah
pada area yang sempit dan terbatas dengan dibandingkan dengan responden dengan skor
tuntutan konsentrasi dan ketelitian yang tinggi, RULA yang lebih tinggi. Hal tersebut
menyebabkan dokter gigi ataupun mahasiswa didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
prfofesi kedokteran gigi secara tidak sadar Tidy dkk (2017) yang menyatakan bahwa
mengadopsi sikap kerja yang janggal dalam secara statistik postur kerja secara keseluruhan
waktu yang relatif lama. Hal tersebut berhubungan dengan kelelahan. Pada
dilakukan karena dokter gigi hanya penelitian tersebut diperoleh pekerja dalam
memperhatikan kenyamanan pasiennya saja kategori tidak lelah sebagian besar adalah
serta untuk memperoleh visibilitas yang lebih pekerja dengan skor postur tubuh yang rendah.
baik sehingga menimbulkan konstraksi otot Semakin lama seseorang bekerja dengan sikap
yang berkepanjangan dan menyebabkan tubuh yang janggal atau tidak natural semakin
kelelahan otot (15). banyak energi yang diperlukan untuk
Jika posisi bagian tubuh tertentu mempertahankan posisi tersebut, sehingga
semakin jauh terhadap gravitasi, maka kelelahan yang ditimbulkan semakin besar (17).
seseorang akan merasa lebih cepat lelah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Dalam literatur telah banyak disebutkan Entianopa berserta rekan-rekannya pada tahun
beberapa faktor penyebab kelelahan otot, 2020 tentang hubungan antara aktivitas
6
Print ISSN 2337-4187
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)
berulang, sikap kerja dan durasi kerja memiliki tangan, dengan nilai p = 0,001 dengan nilai
hubungan yang signifikan terhadap kelelahan koefisin korelasi 0,650 yang menyatakan
otot (18). terdapat korelasi kuat dan searah, yang artinya
Pekerja melakukan pekerjaan dalam semakin besar risiko sikap kerja semakin besar
jangka waktu yang cukup lama serta berulang pula tingkat kelelahan otot tangan pada
dengan postur tubuh yang janggal seperti tindakan restorasi resin komposit pada gigi
membungkuk, punggung berputar serta tangan anterior.
terangkat menyebabkan kontraksi otot yang
berkepanjangan. Bagian otot yang Daftar Pustaka
berkontraksi secara statis tidak mendapatkan 1. Asia A, Andini RP. Hubungan
suplai oksigen dan glukosa dari darah, Pengetahuan Ergonomi Terhadap Posisi
sedangkan untuk dapat berkontraksi, otot Kerja Selama Perawatan. J Kedokt Gigi
membutuhkan energi, sehingga harus Terpadu. 2020;2:8–11.
menggunakan cadangan energi yang tersisa, 2. Sachdeva, Bhateja S, Arora G.
sisa sisa metabolisme tersebut akan Ergonomics in dentistry: A
diendapkan sehingga menyebabkan kelelahan comprehensive review. J Dent Res Rev
otot (3). Namun hal tersebut bertentangan [Internet]. 2020;7(1):32. Available
dengan penelitian oleh Sari dan Febrianto from:
(2019) yang melihat hubungan sikap kerja http://www.jdrr.org/article.asp?issn=23
terhadap kelelahan pada petugas pemadam 48-
kebakaran, hal tersebut pada petugas pemadam 2915;year=2020;volume=7;issue=1;spa
kebakaran sikap kerjanya tidaklah statis ge=32;epage=35;aulast=Sachdeva%0A
melainkan dinamis seperti berdiri, duduk, http://www.jdrr.org/article.asp?issn=23
membungkuk, serta berdiri suatu waktu (19). 48-
2915;year=2020;volume=7;issue=1;spa
SIMPULAN ge=32;epage=35;aulast=Sachdeva;type
Sebagian besar sikap kerja mahasiswa profesi =0
PSSKGPDG Fakultas Kedokteran Universitas 3. Ismiarni H, Baju W, Jayanti S.
Udayana saat tindakan restorasi resin komposit Hubungan Postur Kerja Dengan
pada gigi anterior berada dalam kategori risiko Kejadian Kelelahan Otot Punggung
sedang dengan skor rula 5-6, sehingga Pada Pekerja Mebel Bagian
diperlukan perubahan untuk perbaikan sikap Pengamplasan Di Pt. X Jepara. J
kerja segera. Kesehat Masy. 2017;5(2356–
Hasil pengukuran kelelahan otot tangan, 3346):369–77.
menunjukan terjadi kelelahan otot tangan pada 4. Petrović V, Pejčić N, Bulat P, Djurić-
tindakan retorasi resin komposit pada gigi Jovičić M, Miljković N, Marković D.
anterior yang ditandai dengan adanya Evaluation of Ergonomic Risks during
penurunan kekuatan otot tangan rata-rata Dental Work. Balk J Dent Med.
sebesar 3,38 Kg yakni kekuatan otot tangan 2016;20(1):33–9.
sebelum tindakan 25,31 Kg dan setelah 5. Khalekar Y, Zope A, Chaudhari L,
tindakan menjadi 21.93 Kg. Kekuatan otot Brahmankar U, Gadge H, Deore S.
tangan responden termasuk kategori sangat Prevention is better than cure:
kurang baik sebelum maupun sesudah Ergonomic dentit. J Appl Dent Med Sci
tindakan. [Internet]. 2016;2(1):209–16. Available
Terdapat hubungan yang signifikan antara from: http://www.aon.co.za/.../health
sikap kerja ergonomi terhadap kelelahan otot care..health/..aon/Hewitt_Alert_
7
Print ISSN 2337-4187
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)
6. Das H, Motghare V, Singh M. Berhubungan Dengan Keluhan Nyeri
Ergonomics in dentistry: Narrative Pinggang Di Rumah Sakit Surabaya. J
review. ~ 104 ~ Int J Appl Dent Sci Public Heal Res Community Heal Dev.
[Internet]. 2018;4(4):104–10. Available 2019;1(2):109.
from: www.oraljournal.com 14. Kementerian Kesehatan Republik
7. Katrova LG. Teaching dental Indonesia. 9 786024 160401. Petunjuk
ergonomics to undergraduate dental Tek Implementasi PSN 3M-PLUS
students. Why and how? The experience Dengan Gerak 1 Rumah 1 Jumantik.
of the Faculty of Dental Medicine of 2016;
Sofia, Bulgaria. Stomatol Dis Sci. 15. Windi, Samad R. Penerapan postur
2017;1(2):69–75. tubuh yang ergonomis oleh mahasiswa
8. Dewiyani S. RESTORASI GIGI tahap profesi Fakultas Kedokteran Gigi
ANTERIOR MENGGUNAKAN Universitas Hasanuddin selama
TEKNIK DIRECT KOMPOSIT prosedur perawatan. Dentofasial.
(Kajian Pustaka). J Ilm dan Teknol 2015;14(1):32–7.
Kedokt Gigi. 2017;13(2):5. 16. Mahardika P. No Title. Universitas
9. Sastroasmoro S, Ismael S. Buku Hasanudin; 2017.
Sudigdo. 5th ed. Sastroasmoro S, Ismael 17. Tidy T, Widjasena B, Jayanti S.
S, editors. Jakarta: Sagung seto; 2014. Hubungan Postur Kerja Dengan
10. McAtamney L, Nigel Corlett E. RULA: Kelelahan Kerja Pada Aktivitas
a survey method for the investigation of Pengamplasan Bagian Finishing Pt.
work-related upper limb disorders. Appl Ebako Nusantara Semarang. J Kesehat
Ergon. 1993;24(2):91–9. Masy. 2017;5:397–405.
11. Hutabarat Y. Dasar Dasar Pengetahuan 18. Entianopa, Haraha PS, Rahma D.
Ergonomi. 1st ed. Malang: Media Nusa Hubungan aktivitas berulang, sikap
Creative; 2017. kerja dan lama kerja dengan keluhan
12. Marshall E. The Statistics Tutor ’ s kelelahan otot pekerja getah karet.
Quick Guide to Commonly Used Public Heal Saf Int J. 2020;1(1):7–11.
Statistical Tests [Internet]. Marshall E, 19. Sari MK, Febrianto K. Hubungan Sikap
editor. University of Sheffield; 2016. Kerja dengan Kejadian Kelelahan Kerja
Available from: www.statstutor.ac.uk pada Petugas Pemadam Kebakaran di
13. Refresitaningrum E, Paskarini I. Kota Samarinda. 2020;1(2):1183–7.
Analisa Sikap Kerja Dokter Gigi Yang