You are on page 1of 19

SEBA Sport Journal, Vol. 1 No.

1 (2023): 1-15

SURVEY STATUS GIZI ATLET RENANG MENES SWIMMING


Hairil Candra1,Nowo Tri Purnomo2,Dedi Aryadi3
Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Setia Budhi Rangkasbitung, Jalan Budi Utomo No.22L Kecamatan Rangkasbitung
Kabupaten Lebak Provinsi Banten, 42314
Hairilcandra008@gmail.com
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi atlet renang menes swimming. Metode yang
digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan menggunakan desain penelitian survei.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen angket. Dalam penelitian ini populasi yang
terlibat yaitu 42 orang dan peneliti mengambil sampel sebanyak 22 orang dengan menggunakan
teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian ini atlet renang mempunyai status gizi yang baik
untuk memenuhi nutrisi saat latihan renang dan juga memiliki asupan makanan yang baik sebagai
penunjang kemampuan atlet dalam menjaga kondisi tubuh agar selalu dalam kondisi yang baik
Kata Kunci : status gizi atlet renang menes swimming
Abstract

This research aims to find out the nutritional status of menes swimming. The method used in
research is quantitative descriptive and uses survey research design. In this study, researchers used
questionnaire instruments. In this study, the population involved 42 people and researchers
sampled 22 people using purposive sampling techniques. From the results of this study swimming
athletes have a good nutritional status to meet the nutrition during swimming and also have good
food intake to support the athlete's ability to maintain body condition so that it is always in good
condition.

Keyword : nutritional status of swimming athletes swimming

PENDAHULUAN
Olahraga saat ini sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Saat ini kebanyakan

orang senang berolahraga, dikarenakan olahraga memang tidak dapat dipisahkan dari gaya

hidup masyarakat. Seseorang berorlahraga mempunyai tujuan yang beragam seperti, hanya

untuk mengisi waktu luang, ada juga yang bertujuan untuk kesehatan, kebugaran dan tidak

sedikit pula untuk mencapai sebuah prestasi atau dengan kata lain ingin menjadi sorang atlet.

Karena sejatinya berolahraga juga bisa menjadi salah satu bidang dalam menunjang prestasi

seseorang dalam berkarir.

Hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya minat masyarakat dalam berlomba-lomba untuk

ikut serta dalam berolahraga, salah satu olahraga yang digemari yaitu olahraga renang. Hal ini
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
bisa kita buktikan dengan banyknya tempat kreatifitas atau tempat-tempat yang menyediakan

fasilitas untuk berolahraga khususnya olahraga renang. Olahraga renang memang banyak

digemari baik dari kalangan anak-anak, remaja bahkan usia dewasa. Hal ini dikarenakan

banyaknya tempat rekreasi atau tempat berlibur yang meyediakan fasilitas kolam renang.

Terkhusu di daerah pandeglang yang dimana banyak sekali tempat-tempat wisata yang

menydiakan tempat untuk olahraga renang, entah itu hanya untuk bermain-main ataupun

memang tempat khusus untuk latihan para atlet renang.

Tidak sampai disitu tingginya minat masyarakat dalam berolahraga juga bisa kita lihat

dari banyaknya perlombaan-perlombaan yang dibuat oleh penyelenggara baik dari tingkat desa,

kecamatan bahkan kabupaten. Dengan demikian bisa kita lihat bahwasanya minat berolahraga

itu memang saat ini sedang mengalmi kemajuan dalam hal peminatan masyarakat setempat tak

terkecuali minat dalam berolahraa renang. Dengan demikian banyaknya minat masyarakat

dalam berolahraga renang tentunya akan memicu munculnya para atlet-atlet daerah yang

tentunya bisa berkesempatan menjadi atlet nasional.

Tetapi perlu kita pahami bahwasanya untuk menjadi seorang atlet tidak melulu soal

latihan fisik saja, akan tetapi asupan makanan dan gizi juga harus diperhatikan karena sejatinya

asupan makanan yang mendukung sangat berpengaruh terhadap berpengaruh untuk

pertumbuhan dan perkembangan seorang atlet dan satutus gizi yang baik diperlukan untuk

mempertahankan derajat kebugaran dean kesehatan, membantu pertembuhan bagi seseorang

serta menunjang pembinaan prestasi olahragawan.

Tak terkecuali atler renang, renang adalah suatu olahraga aerobik yaitu olahraga yang

membutuhkan waktu yang cukup lama, seorang atlet renang harus mempunyai stamina yang

baik untuk mancapai prestasi yang maksimal, stamina yang baik hanya akan diperoleh jika atlet

tersebut mengkonsumsi asupan yang bergizi seimbang dan pengeluaran yang seimbang.

Banyaknya pola makan yang salah di lakukan atlet renang yang mengakibatkan pemasukan dan

pengeluaran tidak seimbang. Banyak atlet yang kurang dalam dalam gizi di karenakan asupan
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
yang yang seimbang dalam pengeluaran yang membuat banyak atlet mengalami mudah cidera

dan masalah lainya.

Pada atlet renang sendiri banyak yang mengabaikan status gizi. Renang seharusnya

membutuhkan banyak energy di karenakan renang sangat menghabiskan banyak sekali tenaga

banyak atlet yang meremehkan asupan makanan di karenakan ingin menjaga bentuk tubuh atau

masih banhyak alasan lainya, seorang atlet khususnya sprintya harus menjaga gizi agar tenaga

yang di pakai untuk latihan atau untuk bertanding bisa maksimal.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis ingin melakukan penelitian yang

berjudul “Survey status gizi atlet renang menes swimming”

METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian dibutuhkan adanya suatu metode, cara sebagai suatu langkah-

langkah yang harus ditempuh seorang peneliti dalam memecahkan permasalahan untuk

mencapai tujuan, menurut (Setiawati, 2015) metode penelitian dapat diartikan sebagai salah

satu cara untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang dapat ditemukan,

dikembangkan, dan juga bisa dibuktikan kebenarannya, adapun metode yang penulis gunakan

dalam penilitian adalah metode deskriptif kuantitatif

HASIL DAN PEMBAHASAN


Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan yang bersifat korelasi

dengan teknik analisis yang termasuk dalam teknik pengukuran hubungan. Teknik korelasi

digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Data dalam penelitian ini

diperoleh melalui teknik sebagaimana disebutkan di Bab III yaitu angket. Instrumen angket

yang digunakan penelitian adalah angket yang sudah di uji tingkat validitas dan juga

realibitasnya. Pertanyaan yang digunakan dalam uji coba instrumen angket ini berjumlah 40

butir pertanyaan yang disebarkan kepada 22 atlet.

1. Hasil Pengujian dan Analisis Data


Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan yang bersifat korelasi
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
dengan teknik analisis yang termasuk dalam teknik pengukuran hubungan. Teknik korelasi

digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Data dalam penelitian ini

diperoleh melalui teknik sebagaimana disebutkan di Bab III yaitu angket. Instrumen angket

yang digunakan penelitian adalah angket yang sudah di uji tingkat validitas dan juga

realibitasnya. Pertanyaan yang digunakan dalam uji coba instrumen angket ini berjumlah 40

butir pertanyaan yang disebarkan kepada 22 atlet.

a. Uji Validitas
Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi product moment maka diperoleh data

sebagai berikut:

TABLE 4. 1

Hasil Uji Validitas Penelitian

No,Item r hitung r table keterangan

1 0,552 0,432 VALID

2 0,598 0,432 VALID

3 0,779 0,432 VALID

4 0,603 0,432 VALID

5 0,643 0,432 VALID

6 0,612 0,432 VALID

7 0,592 0,432 VALID

8 0,65 0,432 VALID

9 0,603 0,432 VALID

10 0,541 0,432 VALID

11 0,584 0,432 VALID

12 0,519 0,432 VALID

13 0,512 0,432 VALID


SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
14 0,613 0,432 VALID

15 0,496 0,432 VALID

16 0,574 0,432 VALID

17 0,703 0,432 VALID

18 0,52 0,432 VALID

19 0,544 0,432 VALID

20 0,528 0,432 VALID

21 0,584 0,432 VALID

22 0,648 0,432 VALID

23 0,515 0,432 VALID

24 0,648 0,432 VALID

25 0,488 0,432 VALID

26 0,644 0,432 VALID

27 0,643 0,432 VALID

28 0,541 0,432 VALID

29 0,605 0,432 VALID

30 0,563 0,432 VALID

31 0,552 0,432 VALID

32 0,585 0,432 VALID

33 0,758 0,432 VALID

34 0,659 0,432 VALID

35 0,643 0,432 VALID

36 0,663 0,432 VALID

37 0,601 0,432 VALID

38 0,631 0,432 VALID

39 0,659 0,432 VALID


SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15

40 0,552 0,432 VALID

b. Uji Realibilitas

Hasil uji realibilitas instrumen angket diperoleh rxy = 0,951 hasil tersebut jika cronbach

alpha lebih besar 0,60 maka hasil tersebut reliabel menurut wiratna sujerweni (2014) , karena r

hitung > r tabel metode dibantu dengan aplikasi SPSS for window 22.0, sehingga instrumen yang

diuji reliabilitas sangat kuat.

Berikut Penjelasannya :

TABLE 4. 2

Hasil Realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items

Alpha

0.951 40

2. Statistik Deskriptif
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dapat

dilihat dari nila rata-rata (mean) dan standar deviasi, kisaran teoritis menjelaskan kisaran yang

seharusnya antara skor jawaban terendah dengan jawaban tertinggi berdasarkan jumlah butir

dan jumlah skala interval dalam kuesioner. Kisaran aktual menjelaskan skor jawaban

responden penelitian terendah dan tertinggi.

Mean merupakan cara paling umum yang digunakan untuk mengukur nilai sentral

suatu distribusi data berdasarkan nilai rata-rata yang dihitung dengan cara membagi nilai hasil

penjumlahan sekelompok data dengan jumlah data yang diteliti, sedangkan standar deviasi

(simpangan baku) merupakan varian untuk mengukur nilai yang dikuadratkan.

TABLE 4. 3

Statistik Deskriptif

Standar
Variabel N Persentase min max Mean
Sumber :
Deviasi
data diolah

dengan SPSS.22.0 Asupan 22 70% 120 150 142.95 8.364

Makanan atlet

renang

Faktor-faktor 22 30% 40 50 47.77 3.308

yang

mempengaruhi

Dari tabel tersebut dapat diketahui informasi tentang standar deviasi, rata- rata, dari

masing-masing variabel. Dari tabel diatas dapat disajikan hasil statistik deskriptif tentang

variabel-variabel penelitian sebagai berikut :

a. Asupan makanan atlet renang


SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
Variabel asupan makan atlet renang dapat diukur dengan instrumen yang terdiri dari

peryataan. Seperti pada tabel diatas dari 20 responden dihasilkan faktor penunjang prestasi dengan

nilai minimal 120 dan yang tertinggi 150 . Rata rata aktual (mean) seluruh variabel program

kebugaran jasmani dari seluruh responden adalah 142.95 Standar deviasi (simpangan baku) data

terhadap mean untuk variabel program kebugaran jasmani adalah sebesar 8.364. Hal ini berarti

bahwa variansi data relatif baik karena menunjukan nilai standar deviasi lebih kecil dari pada mean.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Variabel faktor-faktor yang mempengeruhi dapat diukur dengan instrumen yang terdiri dari

12 pertanyaan. Seperti pada tabel diatas dari 22 responden dihasilkan faktor-faktor yang

mempengaruhi yang terendah 40 dan yang paling tinggi 50.Rata- rata (mean) seluruh variabel

perkuliahan pada masa pandemi covid 19 adalah 47.77 standar deviasi terhadap mean untuk

variabel faktor-faktor yang mempengaruhi adalah sebesar 3.308, hal ini berarti bahwa data variansi

relatif baik, karena nilai standar deviasi lebih kecil dari pada mean.

Standar deviasi adalah nilai statistik yang dimanfaatkan untuk menentukan bagaimana

sebaran data dalam sampel, serta seberapa dekat titik data individu ke mean atau rata-rata nilai

sampel. Semakin kecil nilai deviasi maka semakin dekat dengan rata-rata, sedangkan jika nilai

standar deviasi semakin tinggi maka semakin lebar rentang variasi datanya. Sehingga standar

deviasi merupakan besar perbedaan dari nilai sampel terhadap rata-rata.

3. Analisis Data
Analisis data di lakukan agar mengetahui data apa saja yang di dapatkan dari hasil penelitian

menggunakan metode angket peneliti menginterpretasikan setiap variabel dan sub variabel

berdasarkan hasil angket sebagai berikut :

a. Asupan makanan atlet renang

1) Makanan

Table 4. 4
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
Makanan

MEAN ST.DEVIASI VARIANS PERSENTASE

83 9 80 95%

Makanan adalah zat yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan nutrisi yang

kemudian diolah menjadi energi. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral merupakan

nutrisi dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh (Wikipedia). Makanan sangat di butuhkan oleh

manusia karena makanan membuat kita mempunyai tenanga yang cukup untuk melakukan latihan

dan aktivitas lainnya. Pada sub variabel ini dengan soal 19 mendapatkan nilai rata-rata 83,

selanjutnya St.Deviasi 9, lalu varians 80 dan presentase 95% (tinggi) dan 5% (sedang) untuk yang

menjawab sanagat setuju . Makanan di bagi menjadi dua yaitu:

1. Makanan yang sehat

Makanan sehat adalah makanan yang seharusya mengandung beragam nutrisi yang di

bituhkan oleh tubuh manusia.tubuh memerlukan berbagai macam nutrisi agar tetap sehat dan

pertumbuhan dapat berjalan dengan optimal, syarat makanan yang sehat yaitu 4 sehat 5

sempurna yaitu bersih dan memiliki gizi yang baik dan seimbang. Seorang atlet harus menjaga

asupan makanan yang dimakan untuk memaksimalkan latihan walau hanya di rumah saja.

Dari data hasil penelitian atlet renang Menes swimming club bahwa atlet renang mempunyai

asupan makanan yang baik, karena atlet renang sudah di program oleh pelatih untuk memenuhi

gizi atlet renang tersebut. Makanan yang sehat dan bergizi guna memenuhi kebutuhan latihan

yang di lakukan di rumah. Namun atlet renang tetap latihan renang dengan protokol kesehatan

yang telah di tetapkan pemerintah.

2. Makanan yang tidak sehat

Makanan tidak sehat adalah berbagai jenis atau bahan makanan yang mengandung gizi tidak

seimbang. Umumnya, makanan tidak sehat hanya mengandung sedikit zat dan sedikit serat yang

dibutuhkan untuk perkembangan tubuh. Selain itu, apabila dikonsumsi secara berlebihan maka

akan menimbulkan berbagai dampak negatif.


SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
Seorang atlet renang membatasi makanan yang kurang sehat dan dengan makan secara tidak

berlebihan agar tidak mengggu untuk nutrisi saat latihan makanan seperti seblak,bakso,mie

instan dan makanan instan lainnya kurang sehat untuk tubuh seorang atlet dan teryata atlet

renang menes swimming club membatasi makanan yang kurang sehat ini, karena makanan

kurang sehat ini tidak mengandung gizi yang seimbang dan kurang serat yang menyebabkan

kurangnya cadangan tenaga saat latihan.

2) Cairan

Table 4. 5

Cairan

MEAN ST.DEVIASI VARIANS PERSENTASE

45 8 23 95%

Pada Sub Variabel terdapat 11 pertanyaan dan mendapatkan hasil mean 45 lalu St.Deviasi

8 , varians sebesar 23 dan mendapatkan presentase 95% (Tinggi) dan 5%(Sedang) cairan di bagi

menjadi 2 bagian

a. Minuman yang sehat

Minuman adalah salah satu hal yang sangat penting bagi atlet renang karena minuman

bisa mengatasi dehidrasi atlet saat sedang latihan maka dari itu atlet harus minum paling tidak 1

liter saat latihan renang. Namun minuman yang baik saat latihan adalah air mineral dan minuman

isatonik agar mencegah dehidrasi saat latihan renang.

Atlet renang menes swimming club selalu membawa air mineral atau minuman isatonik

pada saat latihan karena seorang atlet renang sangat rentan dehidarasi maka dari itu atlet renang

di minta untuk membawa air minum dan kesadaran atlet untuk mengisi cairan di dalam tubuh
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
saat latihan.

b. Minuman yang kurang sehat

Banyak minuman yang tidak di sarankan untuk atlet ketika latihan karena diantaranya

mengandung gula yang tinggi seperti jus dalam kemasan dan teh dalam kemasan bahkan

minuman air mineral yang berasa minuman itu kurang sehat untuk atlet karena kadar gula yang

tinggi menyebabkan bertambahnya karbohidrat dan lain-lain.

Atlet renang menjahui minuman ini saat latihan karena tidak baik utuk tubuh saat latihan,

karena tubuh membutuhkan cairan untuk mencegah dehidrasi dalam tubuh. Itulah sebabnya atlet

renang lebih baik minum air mineral biasa atau minuman yang menggandung isatonik utk

mengganti cairan tubuhnya.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi asupan atlet renang

Asupan makanan atlet renang di didorong dari beberapa pihak yang mendukung status gizi

seorang atlet berikut faktor-faktornya:

1. Faktor Internal

Table 4. 6

Faktor Internal

MEAN ST.DEVIASI VARIANS PERSENTASE

27 3 10 91%

Faktor internal adalah faktor dari dalam yang memberikan dukungan terhadap atlet faktor

dari dalam diri sendiri yaitu kesadaran diri sendiri untuk mengurangi makanan dan minuman yang

tidak begtu bermanfaat untuk tubuhnya, makanan dan minuman yang tidak sehat secara berlebihan

akan membuat tubuh menjadi tidak sehat dan menggangu pencernaan atlet bukan hanya itu orang

tua juga berperan penting untuk asupan maknan atlet karena orang tua adalah orang yang paling

berpengaruh dalam asupan makanan atlet renang


SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
Pada sub variabel ini terdapat 6 pertanyaan yang di uji pada 22 orang atlet renang dan

mendapatkan nilai mean 27, lalu St Deviasi 3 , varians mendapatkan nilai 10 dan presentase di Sub

Variabel ini adalah 91% (tinggi) dan 9% (Sedang) Apalagi pada masa pandemi seperti ini atlet

harus tetap menjaga asupan makanan dan pada penelitian ini di ketahui bahwa kesadaran atlet dan

orang tua akan status gizi sangat baik, orang tua selalu memberikan makanan yang bergizi kepada

atlet serta atlet renang di imbangi dengan olahraga lainnya untuk mejaga kebugarannya

2. Faktor Eksternal

Table 4. 7

Faktor Eksternal

MEAN ST.DEVIASI VARIANS PERSENTASE

17 2 4 95%

Selanjutnya faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar yaitu faktor lingkungan sekitar

atlet dari mulai pelatih hingga teman dan masyarakat. Faktor eksternal juga sangat penting bagi

seorang atlet dalam pengaruh asupan makanan atlet renang. Pada masa pandemi seperti ini memang

seorang atlet tidak terlalu berinteraksi di luar, namun di era seperti ini banyak maknan yang di jual

online yang menarik namun atlet harus bisa membatasi makanan yang di jual online sehat atau tidak

untuk seorang atlet. Pengaruh lingkungan seperti teman harus di timbang lagi jika seorang atlet

harus menjaga kualitas kesehatannya agar jika nanti kembali ke lapangan atlet tetap bisa latihan

dengan baik.

Pada Sub Variabel ini terdapat 4 pertanyaan yang di uji pada 22 atlt reang yang mendapatkan

nilai mean sebesar 17 lalu St Deviasi 2 ,selanjutnya varians 4 dan persentase nya 95% (tinggi) dan

5% (Sedang).

Berikut ini Diagram Analisis Data


SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15

ANALISIS DATA
90
80
70
60 MEAN
50 ST.DEVIASI
40 VARIANS
PERSENTASE
30
20
10
0
MAKANAN CAIRAN EXTERNAL INTERNAL
SUB VARIABEL

Table 4. 8

4. Pembahasan Hasil Penelitian


Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi atlet renang, penelitian ini di

lakukan di Menes Swimming Club status gizi sangat penting bagi seorang atlet karena atlet harus

mempunyai status gizi yang baik.

Pada hasil penelitian ini menunjukan bahwa atlet renang menes swimming club mempunyai

status gizi yang baik karena atlet renang ini menyadari bahwa gizi sangat penting untuk seorang

atlet, makanan yang sehat dan bergizi membuat pencernaan atlet dan nutrisinya terpenuhi. Selain itu

orang tua juga sangat mendukung atlet dalam asupan makanannya, maka dari itu atlet renang juga

perlu dukungan dari orang tua bukan hanya itu makanan yang bergizi juga di berikan orang tua

dalam memenuhi kebutuhan atlet. Selain itu minuman juga harus di jaga agar bisa memenuhi

kebutuhan latihan, pada masa pandemi seperti ini atlet renang tetap melakukan latihan walau latihan

sekarang lebih banyak tentang fisiknya namun atlet renang tetap menjaga prookol kesehatan.

Selain diri sendiri dan keluarga faktor dari luar seperti teman dan pelatih juga sangat penting

bagi atlet, karena asupan makanan yang di atur atlet juga harus mendapat dukungan dari pelatiih.

Pelatih berperan sangat penting untuk memberikan program asupan makanan kepada atlet renang.

Minuman dan makanan yang dimakan atlet renang seperti lauk pauk,makanan pokok,susu dan harus
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
di imbagi oleh olahraga yang baik. Dan hasil penelitian ini menunjukan bahwa atlet renang menes

swimming club baik, kareana walaupun masa pandemi seperti ini mereka tetap latihan dengan

menjaga jarak dan selalu melatih otot-otot fisiknya agar tetap baik.

5. Keterbatasan Penelitian
Peneitian ini disadari bahwa selama proses berlangsungnya pasti terjadi banyak kendala dan juga

hambatan. Hal itu bukan karena faktor kesengajaan, akan tetapi adanya keterbatasan dalam

penelitian.

Beberapa keterbatasan yang dialami dalam penelitian adalah sebagai berikut

a. Keterbatasan Waktu

Waktu juga merupakan hal yang memegang peranan sangat penting, dan penelitian ini

hanya dilaksanakan 1 hari. Hal ini berimplikasi terhadap penyebaran angket kepada responden.

b. Keterbatasan Komunikasi

Komunikasi peneliti kepada narasumber juga menjadi hal penting dalam penelitian ini

karena kadang para atlet susah untuk ditemui

Adapun untuk memperoleh gambaran tentang asupan gizi dan asupan makanan atlet renang

menes swimming, skor jawaban responden akan dianalisis secara deskriptif, yaitu berdasarkan

jumlah skor jawaban, setelah masing-masing jawaban dikalikan dengan nilai dari leevel masing-

masing. Metode informasi yang digunakan penulis adalah teknik analisis data informasi yang

merupakan salah satu strategi penyelidikan informasi kuantitatif untuk melihat realitas, sifat dan

hubungan antara fenomena yang ditelit. Adapun untuk menentukan nilai interval dapat dilihat

dengan cara pengkatagorian yang telah ditentukan.

Nilai Interval

No Skor Kategori

1 <20% Sangat Tidak Baik

2 21-40% Tidak Baik

3 41-60% Cukup Baik


SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
4 61-80% Baik

5 81-100% Sangat Baik

Sumber : Mardalis, Metode penelitian (jakarta : bumi askara, 2010).

Rekapitulasi Nilai Status Gizi dan Asupan Makanan Atlet Menes Swimming

No Nama (Inisial Status Gizi Kategori


dan
Asupan Makanan
1 MR 72% Baik

2 IH 80% Baik

3 Mz 65% Baik

4 NF 82% Sangat Baik

5 NJ 75% Baik

6 SP 85% Sangat Baik

7 D 55% Cukup Baik

8 AR 80% Baik

9 RNO 75% Baik

10 RA 80% Baik

11 RKY 85% Sangat Baik

12 AF 65% Baik

13 MF 65% Baik

14 AM 78% Baik

15 TA 82% Sangat Baik

16 KH 68% Baik
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15

17 AB 90% Sangat Baik

18 HC 85% Sangat Baik

19 SF 72% Baik

20 KA 92% Sangat Baik

21 MH 78% Baik

22 MN 80% Baik

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan oleh peneliti menyimpulkan bahwasanya :

atlet renang Menes swimming club mempunyai status gizi yang baik karena mereka

menjaga asupan makanan dan bukan hanya itu mereka juga memperbanyak minuman air

mineral atau yang mengandung isotonik untuk mengembalikan cairan yang hilang pada

saat latihan. Atlet renang juga memperbanyak makan buah-buahan yang alami di

bandingkan makan instan yang nutrisi yang baik bagi tubuh mereka.

Bukan hanya itu pada penelitian ini juga di ketahui bahwa orang tua sangat

berperan penting bagi asupan atlet renang dan juga pelatih karena atlet renang sangat

membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitar agar prestasinya menjadi meningkat.

Jika orang tua tidak memperhatikan asupan makanan atlet maka atlet tersebut bisa saja

makan tidak teratur dan juga makan sembarangan. Peran pelatih juga tidak kalah penting

di sini karena pelatih memberikan program makanan yang baik untuk atletnya agar di

setiap latihan nya ada peningkatan.

2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwasanya: atlet renang menes swimming

memiliki asupan makanan yang baik. Karena asupan makanan menjadi salah satu faktor

penunjang kemampuan atlet dalam menjaga kondisi tubuh agar selalu dalam kondisi

yang baik, sehingga asupan makanan atlet dijadikan prioritas dalam kebutuhan sehari-

hari yang dijadikan sebagai standarisasi kualitas atlet itu sendiri.


SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
A. SARAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis ingin

menyimpulkan beberapa hal sebagai rekomendasi, yaitu sebagai berikut:

1. Atlet renang harus bisa mengatur asupan makanan yang di makan serta memperbanyak

minum air putih agar tubuh tetap segar dan pada saat latihan minum isotonik untuk

mengembalikan cairan yang telah hilang, lalu tetap menjaga latihan fisik agar otot tubuh

tetap baik walau di tengah pandemi seperti ini.

2. Bagi peneliti lain, penelitian ini terbatas survey status gizi kepada atlet renang saja, namun

jika di kembangkan menjadi penelitian survey status gizi kepada atlet lain seperti sepak

bola, bola volly,senam , basket dan olahraga lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas dapat dikemukakan implikasi

hasil penelitian sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk menjadi acuan pelatih dalam mengetahui status

gizi seorang atlet renang

2. Dengan hasil penelitian ini dapat membantu orang tua atlet renang dalam mengatur

asupan gizi

3. Hasil penelitian ini membuat atlet renang lebih memperhatikan asupan makanan dan

minuman yang di makan.

DAFTAR PUSTAKA
Alit Arsani, N. L. K. (2014). Manajemen Gizi Atlet Cabang Olahraga Unggulan Di Kabupaten
Buleleng. JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 3(1), 275–287. https://doi.org/10.23887/jst-
undiksha.v3i1.2906
Argantos, A., & A.P. Tangkudung, J. (2015). Teaching Methods of Practice Style and Command
Style in Improving the Skill of Butterfly Stroke. Jipes - Journal of Indonesian Physical
Education and Sport, 1(1), 32. https://doi.org/10.21009/jipes.011.04
Bangun, S. Y. (2016). Peran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Pada Lembaga Pendidikandi
Indonesia. Publikasi Pendidikan, 6(3). https://doi.org/10.26858/publikan.v6i3.2270
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15
Bass, R. W., Brown, D. D., Laurson, K. R., & Coleman, M. M. (2013). Physical fitness and
academic performance in middle school students. Acta Paediatrica, International Journal of
Paediatrics, 102(8), 832–837. https://doi.org/10.1111/apa.12278
dSuharjanaan Heri Purwanto Universitas Negeri Yogyakarta, F. (2008). Kebugaran Jasmani
Mahasiswa Dii Pgsd Penjas Fik Uny. Pendidikan Jasmani, 5(November).
Evans, A. B., Blackwell, J., Dolan, P., Fahlén, J., Lenneis, V., Mcnarry, G., Smith, M., Wilcock, L.,
Evans, A. B., Blackwell, J., Dolan, P., & Fahlén, J. (2020). Sport in the face of the COVID-19
pandemic : towards an agenda for research in the sociology of sport. European Journal for
Sport and Society, 0(0), 1–11. https://doi.org/10.1080/16138171.2020.1765100
Gani, R. A., Tangkudung, J., Dlis, F., Departement, S. E., Jakarta, U. N., Muka, J. R., & Bon, A. T.
(2019). Model on Butterfly Swimming for Athletes in the Age 11- 13 Years Group. 2530–2538.
Hamsa&Hartoto. (2015). Survey Minat Siswa Kelas VII dan VIII di SMPN 1 Bangil dalam
Mengikuti Ekstrakurikuler Renang. Jurnal Pendidikan Jasmani, 03(03), 783–788.
Keolahragaan, I., & Unesa, F. I. K. (2014). ARTIKEL E-JOURNAL UNESA PENGARUH
MODIFIKASI LATIHAN RENANG MENGGUNAKAN BAN TERHADAP KECEPATAN
RENANG 50 METER GAYA BEBAS Nuril Lolita Hudayhana Abstrak. Jurnal Kesehatan
Olahraga, 2(2), 23–25.
Malahayati, K. U. (2013). Jurnal Dunia Kesmas Volume 2. Nomor 1. Januari 2013 51. 2, 51–56.
Mukarromah, S. B. (2017). Survei Status Gizi Atlet Pplop Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017.
Jendela Olahraga, 2(2), 77–83. https://doi.org/10.26877/jo.v2i2.1705
Narici, M., De Vito, G., Franchi, M., Paoli, A., Moro, T., Marcolin, G., Grassi, B., Baldassarre, G.,
Zuccarelli, L., Biolo, G., di Girolamo, F. G., Fiotti, N., Dela, F., Greenhaff, P., & Maganaris,
C. (2020). Impact of sedentarism due to the COVID-19 home confinement on neuromuscular,
cardiovascular and metabolic health: Physiological and pathophysiological implications and
recommendations for physical and nutritional countermeasures. European Journal of Sport
Science, 0(0), 1–22. https://doi.org/10.1080/17461391.2020.1761076
Parnell, D., Widdop, P., Bond, A., Wilson, R., Parnell, D., Widdop, P., Bond, A., & Covid-, R. W.
(2020). Managing Sport and Leisure COVID-19 , networks and sport. Managing Sport and
Leisure, 0(0), 1–7. https://doi.org/10.1080/23750472.2020.1750100
Permana, R. (2016). Penguasaan Rangkaian Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) melalui
Diskusi dan Simulasi. Jurnal Refleksi Edukatika, 6(2), 119–129.
https://doi.org/10.1007/82_2015_480
Rismayanthi, C. (2012). Relation among nutrition status and physical fitness level. Jurnal
Kependidikan, 42, 29–38.
Shaw, G., Boyd, K. T., Burke, L. M., & Koivisto, A. (2014). Nutrition for swimming. International
Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism, 24(4), 360–372.
https://doi.org/10.1123/ijsnem.2014-0015
Universitas Negeri Semarang. Program Studi Pendidikan Olahraga, V., Rahayu, T., & Setyawati, H.
(2019). The Development of Aquatic Learning Model in Elementary School Through
Traditional Game Lit-litan. Journal of Physical Education and Sports, 8(1), 33–38.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes/article/view/26408
SEBA Sport Journal, Vol. 1 No. 1 (2023): 1-15

You might also like