You are on page 1of 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/306037882

PENELITIAN INTRUSI AIR LAUT DI KAWASAN SEMARANG UTARA DENGAN


METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU

Article · May 2013

CITATION READS

1 2,447

3 authors:

Supriyadi Adi Khumaedi Khumaedi


Universitas Negeri Semarang Universitas Negeri Semarang
47 PUBLICATIONS 148 CITATIONS 40 PUBLICATIONS 129 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Mahmud Yusuf
Meteorological Climatological and Geophysical Agency
44 PUBLICATIONS 58 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Mahmud Yusuf on 11 August 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


90 Supriyadi dkk, Penelitian Intrusi

PENELITIAN INTRUSI AIR LAUT DI KAWASAN SEMARANG UTARA


DENGAN METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU
Supriyadi 1, Khumaedi 2, dan M. Yusuf 3
1,2
Program Studi Fisika, Universitas Negeri Semarang
3
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika, Jakarta
*
e-mail: supriyadi@staff.unnes.ac.id; pryfis@yahoo.com

Abstrak

Telah dilakukan penelitian intrusi air laut dengan menggunakan metode Gaya berat
mikro antar waktu di Semarang Utara. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa
fenomena yang selama beberapa tahun terakhir ini terajadi di lokasi penelitian, yaitu
amblesan, rob, banjir dan air sumur gali penduduk berasa asin yang disebabkan oleh
intrusi air laut. Pengukuran gaya berat menggunakan gravimeter tipe Scintrex Autograv
CG-5. Periode pengukuran gaya berat adalah Oktober di 120 titik yang tersebar merata
di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai anomali gayaberat mikro
antar waktu selang periode tersebut menunjukkan bahwa ada berberapa daerah yang
mempunyai nilai anomali positip yang berkorelasi dengan kenaikan muka air tanah,
anomali negatip berkorelasi dengan penurunan muka air tanah, dan nol tidak terjadi
perubahan apapun. Selanjutnya untuk memperoleh gambaran tentang dinamika muka air
tanah, maka digunakan data gradien vertikal gayaberatmikro antar waktu dan
anomalinya menunjukkan hasil sebagai berikut anomali gradien vertikal gayaberat
mikro antar waktu bernilai negatip berarti terjadi penurunan muka air tanah, dan
sebaliknya jika positip terjadi kenaikan muka air tanah. Hasil interpretasi 3D gaya berat
mikro antar waktu dengan menggunakan perangkat lunak Gravblok menunjukkan
beberapa daerah seperti Widoharjo dan sekitarnya, perumahan Semarang sekitarnya, dan
perumahan Tlogosari sekitarnya telah mengalami intrusi air laut.

Kata kunci: intrusi air laut, gaya berat mikro antar waktu

PENDAHULUAN penurunan muka airtanah, fluktuasi yang semakin


besar serta penurunan kualitas air bawah tanah,
Kota Semarang sebagai ibu kota propinsi
serta terjadinya intrusi air laut di beberapa
Jawa Tengah telah tumbuh menjadi kota
wilayah kota Semarang.
metropolitan dengan jumlah penduduk lebih dari
Intrusi air laut yang terjadi di beberapa
2 juta jiwa. Disamping itu telah berkembang pula
wilayah kota Semarang ini ternyata sudah
menjadi kota industri, perdagangan, pelabuhan,
meresap ke sumur gali yang dimanfaatkan oleh
pendidikan dan pariwisata. Saat ini kota
masyarakat untuk keperluan sehari – hari, seperti
Semarang merupakan salah satu kota yang
mencuci, mandi dan sebaginya. Sebagaimana
menjadi pusat pertumbuhan utama, yang
penelitian yang telah dilakukan oleh Hendrayana
berfungsi sebagai terminal jasa dan distribusi
(2002), diketahui bahwa daerah utara Semarang
dalam skala regional. Perkembangan kota
intrusi air laut semakin meningkat sejak beberapa
Semarang tersebut akan mengakibatkan
tahun terakhir, terutama pada daerah pemukiman
meningkatnya kebutuhan air bersih untuk
pusat perkotaan dan di beberapa wilayah industri
berbagai keperluan. Tuntutan kebutuhan air
di bagian utara, misalnya daerah sekitar Muara
bersih yang meningkat akan memacu aktivitas
Kali Garang, Tanah Mas, Pengapon dan Simpang
eksploitasi air bawah tanah. Fenomenan ini
Lima. Data intrusi air laut tersebut berdasarkan
menyebabkan dampak negatif terhadap kualitas
hasil pemantauan dari beberapa sumur gali
maupun kuantitas air bawah tanah, antara lain
Jurnal Fisika Vol. 3 No. 1, Mei 2013 91

penduduk yang tersebar, maupun dari kualitas pada t1, g obs ( 2 ) : gayaberat observasi pengukuran
sumur bor di beberapa tempat. Di daerah
Semarang intrusi air laut ini diperkirakan sudah pada t2, g (1) : gayaberat teori pada lintang φ
mencapai sejauh 2 km ke arah selatan garis untuk pengukuran t1, g ( 2 ) : gayaberat teori pada
pantai.
lintang φ untuk pengukuran t2, h1 : elevasi titik
Fenomena intrusi air laut ini telah diteliti
amat pada pengukuran t1, h2 : elevasi titik amat
oleh beberapa peneliti dengan menggunakan
pada pengukuran t2, Δh1 : beda elevasi titik amat
berbagai pendekatan, yaitu pendekatan sosial,
dengan topografi sekeliling pengukuran t1, Δh2 :
ekonomi, lingkungan dan penereparan teknologi
beda elevasi titik amat dengan topografi
untuk mengatasi intrusi air laut di Semarang.
sekeliling pengukuran t2.
Beberapa peneliti diantaranya adalah Amri
Kadir et al (1999) menyatakan bahwa untuk
(2008) melakukan penelitian penyebab intrusi air
benda 3 dimensi dengan distribusi rapat massa
laut akibat gelombang pasang. Suhartono et al
   ,  ,   , gayaberat mikro antar waktu di titik
(2012) melakukan penelitian intrusi air laut di
kota Semarang dengan melakukan uji kualitas air P(x,y,z) pada permukaan dinyatakan dengan
sumur bor. Suhartanto et al (2011) melakukan persamaan (3) sebagai berikut:
  ,  ,  , t  z   
  
investigasi penyebaran intrusi air laut di
   ( x   )
g ( x , y , z , t )  G
2
d d d
 ( y   )2  (z   )2 
3/ 2
Bengkulu menggunakan metode Geolistrik. 0   

Berdasarkan kajian penelitian yang selama (3)


ini telah dilakukan terlihat bahwa penelitian
intrusi air laut pada umumnya menggunakan Berdasarkan pemodelan matematik dan
pendekatan hidrogeologi dan menggunkan simulasi data sintetik menunjukkan bahwa
metode Geolistrik. Fakta ini memberi peluang perubahan elevasi titik amat 50 cm menyebabkan
untuk menerapkan metode gayaberat mikro antar perubahan koreksi medan sebesar 3 Gal atau
waktu. Selain ramah lingkungan, metode ini 0.06 Gal untuk perubahan elevasi 1 cm
mempunyai kelebihan untuk mengetahui sebaran (Sarkowi, 2007), sehingga perubahan koreksi
intrusi air laut secara vertikal maupun lateral. medan akibat perubahan elevasi titik amat dapat
Data disajikan dalam bentuk perubahan densitas diabaikan. Untuk c3  0 persamaan (3) dapat
bawah permukaan yang merupakan inversi dari disederhanakan menjadi persamaan (4).
nilai gayaberat yang diperoleh dari pengukuran di
lapangan.    
 ( ,  ,  , t )(z   ) 
gobs2  gobs1   G   ddd  
LANDASAN TEORI  0   
(x  )
2
 ( y   )2  ( z   )2 

Gayaberat mikro antar waktu merupakan


selisih nilai anomali Bouguer tiap titik (c1  c 2  )(h2  h1 ) (4)
pengukuran pada interval waktu tertentu. Sarkowi Persamaan (4) menunjukkan bahwa selisih nilai
(2002) menyatakan gayaberat mikro antar waktu
sebagai berikut:
gayaberat hasil pengukuran g obs2  g obs1  
disebabkan oleh perubahan rapat massa bawah
g ( x, y, z, t )  g ( x, y, z, t 2 )  g ( x, y, z, t1 ) (1) permukaan yang berhubungan dengan perubahan
kedalaman muka air tanah, intrusi air laut dan
Jika elevasi stasiun berubah pada dua perubahan elevasi titik amat (amblesan).
periode pengukuran tersebut, maka persamaan (2)
dapat dituliskan menjadi : METODE PENELITIAN
g ( x, y , z , t )  ( g obs ( 2 )  g obs (1) )  ( g ( 2 )  g ( 1) )  (c1  c2  )
Pada penelitian ini, untuk keperluan
( h2  h1 )  c3 ( h2  h 1 ) penelitian intrusi air laut dikembangkan teknik
(2) pengukuran yang dikenal sebagai gradien vertikal
dimana Δg (x,y,z,Δt) : anomali Gayaberat mikro gaya berat nikro antar waktu. Ilustrasi teknik
pengukuran ini adalah melakukan pengukuran
antar waktu, g(x,y,z,t1) : anomali Bouguer
gayaberat di titik yang sama dengan
lengkap pengukuran periode pertama, g(x,y,z,t2)
menempatkan gravimeter di permukaan tanah dan
: anomali Bouguer lengkap pengukuran periode
pada ketinggian 50 cm (Gambar 1). Gradien
kedua, g obs (1) : gayaberat observasi pengukuran vertikal gayaberat dapat dihitung dengan
persamaan (5) berikut.
92 Supriyadi dkk, Penelitian Intrusi

bulan Oktober. Hal ini bersesuaian dengan bulan


g  x, y , z   g  h  0   g  h 1  mGal/m (5) Mei (musim penghujan) dan sebaliknya bulan

z  h h  Oktober (musim kemarau).
 0  (1) 
Intrusi air laut yang memberi kontribusi
Pengukuran ulang dilakukan di titik yang pada anomali gradien berat diperkirakan berasal
sama pada bulan Mei dan Oktober pada tahun dari beberapa sungai yang yang berada di
2012. kawasan perumahan Tlogasari dan kawasan utara
kota Semarang yang langsung berbatasan dengan
laut Jawa.
Perubahan Data Curah Hujan Mei-Oktober 2012

200

180

160

140

Jumlah Curah Hujan (mm)


120

100

80

60

40
Gambar 1. Ilustrasi teknik gradien vertikal gaya
20
berat
0
Tanjung Mas Kalibanteng Telogosari
HASIL DAN PEMBAHASAN Stasiun pencatat curah hujan

Peta kontur anomali gradien vertikal bulan


Mei dan Oktober tahun 2012 seperti pada Gambar Gambar 3. Data perubahan curah hujan periode
2. Secara umum ada tiga kemungkinan, yaitu Mei-Oktober 2012 dari 3 stasiun yang berada di
positip (+) berhubungan dengan kenaikan muka Semarang bawah
air tanah, negatip (-) berhubungan dengan
penurunan muka air tanah dan nol Analisis 3D data gayaberat mikro antar
mengindikasikan tidak terjadi perubahan. waktu pada periode pengkuran yang sama di atas
dengan menggunakan perangkat lunak Gravblok
9233000 seperti pada Gambar 4. Hasil analisis berupa
U
harga densitas pada beberapa kedalaman di lokasi
9231000
Marina
0 0.5 1 km penelitian.
Kel. Tambak Harjo

9229000

Simpang 5
9227000

9225000

9223000

431000 433000 435000 437000 439000 441000

Gambar 2. Anomali gradien vertikal gayaberat


mikro antar waktu periode Mei-Oktober 2012
Berdasarkan Gambar 2, telihat bahwa nilai
(+) terjadi di beberapa tempat, misalnya di
perumahan Tlogosari, di kawasan utara kota
Semarang sekitar pelabuhan Tanjung Mas. Harga (a)
(+) ini diperkirakan disebabkan oleh kenaikan
muka air tanah akibat curah hujan. Data curah
hujan selama tahun 2012 seperti pada Gambar 3.
Curah hujan bulan Mei lebih besar dibandingkan
Jurnal Fisika Vol. 3 No. 1, Mei 2013 93

Pada Gambar 4 terlihat bahwa beberapa


lokasi penelitian pada kedalaman sampai 15
meter ditemukan harga densitas melebihi harga
2,6 gr/cm3, artinya bahwa pada kedalaman
tertentu telah terjadi intrusi air laut yang
menyebakan nilai densitasnya membesar. Berikut
ini dipaparkan daerah dan kedalaman yang
mengalami intrusi air laut sebagai berikut:
kedalaman 0-5 meter (Widoharjo dan sekitarnya),
kedalaman 6-10 meter (Widoharjo dan sekitarnya,
perumahan Tlogosari dan sekitarnya, dan
kedalaman 11-15 meter (Widoharjo dan
sekitarnya).
Hasil analisis berdasarkan anomali gradien
(b) gaya berat mikro antar waktu dan gaya berat
mikro antar waktu saling memperkuat. Anomali
gradient vertikal gaya berat mikro antar waktu
menunjukkan kenaikan muka air tanah akibat
curah hujan dan intrusi air laut. Hasil ini
didukung dengan analisis 3D gaya berat mikro
antar waktu yang menghasilkan data densitas
akibat intrusi di tempat-tempat yang
berkecenderungan sama, yaitu perumahan
Tlogosari dan daerah Widoharjo sekitarnya

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh
pada tahun 2012, maka dapat disimpulkan bahwa
gradien anomali gayaberat mikro antar waktu
selang periode tersebut menunjukkan bahwa ada
(c)
beberapa daerah yang mempunyai nilai anomali
Gambar 4. Peta kontur densitas pada kedalaman
positip yang berkorelasi dengan kenaikan muka
0-5 m (a), 6-10 m (b), 11-15 m (c)
air tanah, anomali negatip berkorelasi dengan
penurunan muka air tanah dan nol tidak terjadi
Berdasarkan peta jenis tanah di wilayah
perubahan apapun. Selanjutnya berdasarkan
kota Semarang (Gambar 5) diketahui bahwa
pengolahan 3D gaya berat diketahui beberapa
daerah penelitian, lapisan tanahnya didominasi
daerah mengalami intrusi air laut pada kedalaman
oleh lempung dengan densitas 2,6 gr/cm3.
tertentu. Daerah tersebut adalah Widoharjo dan
sekitarnya, perumahan Semarang Indah dan
sekitarnya dan perumahan Tlogosari dan
sekitarnya.
Mengingat pada penelitian ini periode
pengukuran relatif pendek, maka faktor amblesan
diabaikan sehingga sumber anomali gayaberat
mikro antar waktu adalah dinamika air tanah yang
berupa kenaikan muka air tanah, penurunan
muka air tanah atau intrusi air laut. Intrusi air laut
terjadi pada musim kemarau (sesuai dengan data
curah hujan pada tahun 2012 dan 2013 di kota
Semarang). Jika imbuhan air hujan sedikit atau
Gambar 5. Peta jenis tanah di wilayah kota tidak ada sama sekali, maka interface akan
Semarang menjorok ke arah darat. Perubahan di dalam tanah
94 Supriyadi dkk, Penelitian Intrusi

oleh imbuhan atau perubahan luar aliran dalam Kadir, W.G.A., Santoso, D., dan Sarkowi, M.
daerah air tawar, menyebabkan perubahan (1999) : Time Lapse Vertical Gradient
interface. Microgravity Measurement for Subsurface
Penurunan aliran air tawar yang masuk ke Mass Change and Vertical Ground
laut menyebabkan interface bergerak ke dalam Movement (Subsidence) Identification,
tanah dan menghasilkan intrusi air asin ke dalam Case Study : Semarang alluvial plain,
akuifer. Selain itu, akibat penggunaan air tanah central Java, Indonesia, Proceedings of the
yang berlebihan sementara imbuhan air hujan 7th SEGJ International Symposium, Sendai
terbatas menyebabkan interface menjadi naik ke – Japan 24 – 26 November 2004, pp. 421-
atas sehingga air yang dikonsumsi menjadi asin 426.
akibat pengaruh air laut.
Sarkowi, Gayaberat mikro Antar Waktu untuk
Analisa Perubahan Kedalaman Muka Air
UCAPAN TERIMA KASIH
Tanah (Studi Kasus Dataran Aluvial
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Semarang), Doktor, Disertasi, ITB,, 2002.
DP2M DIKTI yang telah mendanani kegiatan
Suhartanto B., Pramana A., Wardoyo, Firman M.,
penelitian melalui HIBAH KOMPETENSI tahun
Sumarno, Investigasi penyebaran intrusi air
anggaran 2012 dengan kontrak Nomor:
laut di kota Bengkuku dengan metode
142/SP2H/PL/Dit.Litabmas/III/2012 Tanggal 7
Geolistrik tahanan jenis – studi kasus
Maret 2012
daerah kampung Cina Sumur Melele dan
Berkas, Laporan penelitian, Jurusan Fisika
PUSTAKA
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Amri K., Aplikasi model intrusi air laut akibat Alam, Universitas Bengkulu, 2011.
gelombang pasang (kasus sungai air
Suhartono E., Purwanto, Suripin, Model intrusi
Bengkulu), Prosiding seminar Sain dan
air laut terhadap tanah pada akuifer di kota
Teknologi – II, 17-18 Nopember 2008,
Semarang, prosiding Seminar Nasional
Universitas Lampung.
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Hendrayana, H., Intrusi Air Asin ke dalam Lingkungan, 11 September 2012, hal. 30-
Akuifer di Daratan, 2002, Website: 35.
http://heruhendrayana.staff.ugm.ac.id/web/
down/intrusi.pdf., download 14 April
2008.

View publication stats

You might also like