You are on page 1of 12

PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010

The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

TIPE – TIPE PEMBENTUKAN DELTA DI PANTAI UTARA JAWA

Andina Yunita Dewi1,2), Sugeng Sapto Surjono1)


1)
Department of Geological Engineering, Faculty of Engineering,
Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia.
andien1206@gmail.com

SARI

Delta di sepanjang Pantai Utara Jawa memiliki morfologi yang berbeda-beda, 2 diantaranya yang
dominan yaitu bentuk Mississippi (BirdFoot dalam versi Galloway) dan Sao Fransisco. Perbedaan bentuk
morfologi di sepanjang Pantai Utara Jawa ini dipengaruhi oleh 2 faktor pengontrol utamanya, yaitu proses
fluviatil dan proses marin. Faktor lain yang juga mengontrol pembentukan dari delta tersebut adalah debit
air sungai, tanaman bakau (mangrove), intensitas struktur geologi, curah hujan, jenis litologi, kemiringan
shelf dan tingkat sedimentasi pada masing – masing delta.

Proses fluviatil yang dominan akibat dari suplai sedimen yang relatif sangat besar dan pengaruh
gelombang dari pantai yang relatif kecil akan menghasilkan morfologi delta tipe Mississippi. Sedangkan
apabila proses marin yang dominan akibat pengaruh gelombang yang relatif besar dan suplai sedimen
yang ada relatif tergerus oleh gelombang maka akan menghasilkan morfologi delta tipe Sao Fransisco

ABSTRACT

Deltas along northern coastal of Java have different morphology; two of their major differences are
Mississippi(Birdfoot on Galloway version) and Sao Francisco types. These differences are influenced by
two main factors there are fluviatile and marine processes. Other factors that also control the formation
of delta in northern coastal of Java are the occurrences of mangroves, intensity of structural geology,
lithological type, rainfall intensity, slope of shelf and the quantity of sedimentation in each delta.
Mississippi type of delta will be formed due to dominant fluviatile processes mainly high sediment supply
and lower marine control. On the other hand, the Sao Francisco type of delta is influenced by more
dominant marine control and low sediment supply.

PENDAHULUAN Delta yang terbentuk di Pantai Utara Jawa


memliki 2 morfologi utama yang berbeda, yaitu
Delta merupakan suatu daratan atau rendahan morfologi Mississippi dan morfologi Sao
yang terletak di muara sungai, yang umumnya Fransico. Bentuk morfologi yang berbeda ini
memiliki bentuk triangular, dilewati oleh dikontrol oleh faktor – faktor tertentu antara lain
berbagai alur sungai utama, sangat luas, terletak suplai sedimen, arus gelombang, morfologi dasar
didekat pantai dan dihasilkan oleh akumulasi laut dan beberapa faktor lainnya. Faktor – faktor
suplai sedimen sungai (Bates and Jackson, 1990). tersebut saling berinteraksi dengan intensitas yang
Delta umumnya terbentuk di daerah dengan berbeda sehingga delta yang ada di sepanjang
kondisi arus laut yang tenang dan memiliki suplai Pantai Utara Jawa berkembang dengan
sedimen dari darat yang besar (Sam Boggs, 2005). membentuk morfologi yang berbeda – beda.
Di Pantai utara Jawa, dimana arus laut relatif
kecil, memungkinkan terbentuknya delta. Dari Perkembangan delta di Pantai Utara Jawa
pengamatan sekilas pada foto udara setidaknya didominasi adanya faktor fluvial berupa laju
dijumpai 13 delta modern (Gambar 1). sedimen yang dipercepat oleh kegiatan manusia
disepanjang sungai dan faktor marin yang
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

memungkinkan terbentuknya delta disepanjang faktor dari manusia ( Effendi dkk, 1991). Faktor
Pantai Utara Jawa, seperti semakin dangkalnya dari alam yaitu, suplai sedimen, lebar sungai,
Laut Jawa (Effendi, dkk, 1981), gelombang laut musim, arus sepanjang pantai, curah hujan,
yang lemah dan arus sungai yang besar serta morfologi dasar laut. Sedangkan faktor dari
beberapa faktor lainnya. Untuk mendapatkan data manusia yaitu adanya penggunaan lahan
yang akurat terhadap semua faktor pembentuk disepanjang sungai yang dapat mengganggu DAS
delta di Pantai Utara Jawa diperlukan penelitian (Daerah Aliran Sungai). Faktor dari alam
yang bersifat kuantitatif terutama untuk pembentuk delta sangat berkaitan dengan suplai
mendapatkan data arus pasang surut, longshore sedimen yang cukup besar yang ditambah dengan
current, debit sungai, DAS pembentuk delta dan kecepatan arus sungai yang cukup tinggi sehingga
laju sedimentasi oleh sungai pembentuk delta mengakibatkan cepatnya proses sedimentasi.
tersebut. Akibat dari proses sedimentasi yang terlalu cepat,
pada bagian muara, saat bertemunya massa air
Pembentukan delta di Pantai Utara Jawa ini sungai dan massa air laut, akan terjadi
dipelajari untuk dapat mengetahui perbedaan jenis pengurangan kecepatan arus, sehingga terjadi
delta yang ada di sepanjang Pantai Utara Jawa pengendapan disepanjang pantai. Disamping itu,
dari ujung bagian barat hingga ujung bagian pada daerah muara akibat kegiatan gelombang
timur, juga untuk mengetahui proses dan faktor arus laut tersebut, endapan disepanjang pantai
apa saja yang mempengaruhi pembentukan delta. akan tercuci dan terbawa ke tengah laut oleh arus
Pada paper ini akan disampaikan mengenai balik (rip current) yang nantinya mengakibatkan
beberapa jenis delta yang berada disepanjang terjadinya pengendapan. Pengendapan ini bisa
Pantai Utara Jawa berdasarkan pengamatan yang terjadi juga karena dipengaruhi oleh kondisi
dilakukan dari foto udara dan pengamatan sekilas perairan yang cukup tenang dan suplai sedimen
di lapangan. Informasi sekunder dari beberapa yang banyak. Pembentukan delta akibat proses
peneliti terdahulu terutama mengenai mekanisme fluvial ini juga dipengaruhi oleh adanya
pembentukan delta pada beberapa studi kasus perubahan musim yang terjadi, dimana Indonesia
menjadi acuan penting pada penulisan paper ini. dikenal ada 4 musim utama, yaitu musim barat,
musim timur dan kedua musim peralihan dari
TEORI musim barat ke timur dan sebaliknya. Musim
peralihan yang terjadi baik dari barat ke timur
Mengacu pada klasifikasi morfologi delta oleh maupun sebaliknya mengakibatkan juga
Orton&Reading (1993) dan berdasarkan perubahan sistem sedimentasi serta arahnya.
pengamatan pada foto udara, maka morfologi Selain itu arus sepanjang pantai juga akan
delta di sepanjang Pantai Utara Jawa dapat mengakibatkan abrasi maupun sedimentasi yang
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu morfologi akan merubah bentuk pantai dan juga curah hujan
Mississippi dan morfologi Sao Fransisco (Gambar merupakan faktor yang dapat merubah morfologi
2). Pada dasarnya, proses pembentukan morfologi pantai, karena semakin banyak sedimen yang
di daerah pesisir adalah cerminan dari interaksi terangkut makin besar juga perubahan pantai yang
antara suplai sedimen dan reworking cekungan terjadi. Morfologi dasar laut berpengaruh juga
(Reading, 1996). Proses – proses utama yang terhadap proses pengendapan, semakin landai
memindahkan sedimen di sekitar pesisir adalah pantai maka semakin cepat sedimen terendapkan
gelombang dan pasang surut harian yang bersifat sehingga semakin cepat proses sedimentasi yang
normal, dan terkadang diselain oleh adanya badai terjadi yang dapat membentuk delta.
yang terjadi secara episodik. Gelombang dan
pasang surut akan membangkitkan arus sepanjang Faktor dari manusia sebagai pembentuk delta
pantai sebagai agen transportasi utama, sedangkan yaitu adanya penggunaan lahan di sepanjang
badai akan menyela proses rutin tersebut yang sungai, seperti adanya pembuatan tambak di
boleh jadi membentuk morfologi baru atau bahkan daerah pantai, dimana hal tersebut akan
merusak morfologi yang sudah ada. mempercepat proses bertambahnya daratan.
Pembentukan morfologi delta tipe Mississippi Selain itu pemanfaatan tataguna lahan di bagian
utamanya dipengaruhi oleh proses fluvial yang hulu juga akan memicu cepat terbentuknya delta
didukung oleh 2 faktor, yaitu faktor dari alam dan karena penataan lahan yang kurang baik akan
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

memicu erosi yang cepat sehingga semakin dapat dibagi menjadi 2 wilayah utama, yaitu yang
banyak suplai sedimen yang dihasilkan dan berada di bagian Utara dan Selatan Jawa. Aktifitas
terbawa arus sungai menuju bagian muara. laut yang ada di bagian Selatan Jawa berbeda
dengan aktifitas laut yang ada di bagian Utara
Pembentukan morfologi Sao Fransisco utamanya Jawa. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan
dipengaruhi oleh faktor marin yang dominan, Samudera Hindia yang ada dibagian selatan Jawa
seperti longshore current, gelombang laut, musim, dengan arus yang kuat dan besar. Perbatasan
curah hujan dan juga morfologi bawah laut. langsung dengan zona subduksi di selatan Jawa
Gelombang laut yang memiliki intensitas yang mengakibatkan morfologi pantai relatif terjal dan
cukup besar ini akan membawa material sedimen arus yang terbentuk lebih besar. Kondisi ini
yang berasal dari sungai ke tengah lautan yang mengakibatkan pantai di sepanjang selatan Pulau
kemudian material sedimen tersebut akan Jawa relatif lurus tanpa adanya delta yang
terendapkan. Selain adanya faktor gelombang, menjorok ke laut, karena seluruh material yang
morfologi dasar laut juga mempengaruhi diendapkan di muara sungai segera
terbentuknya delta, karena dasar laut yang curam terdistribusikan ke daerah sepanjang pantai
akan mengakibatkan sedimen yang ada (Surjono dkk., 2002). Di pantai Utara Jawa,
terendapkan cukup lama dan sebarannya tidak dimana daratan berbatasan dengan suatu paparan
terlalu luas. Perubahan musim barat, musim timur yang luas, maka morfologi shelf relatif datar dan
dan musim peralihan juga akan mengakibatkan arus yang terbentuk akan lemah serta pantai relatif
arah angin tidak menentu, juga arus yang tenang sehingga akan mudah terjadinya proses
terbentuk. Akibatnya dari perubahan sistem ini sedimentasi di sekitar muara sungai. Apabila
akan menyebabkan perubahan sistem sedimentasi suplai sedimen lebih dominan dari proses
serta arahnya. Selain itu debit air dan tingkat resedimentasi di muara sungai, maka
sedimentasi yang bervariasi juga ikut pengendapan tersebut dapat membentuk delta.
mempengaruhi pembentukan delta dimana debit
air dan tingkat sedimentasi yang bervariasi Delta yang terbentuk di sepanjang Pantai Utara
mengakibatkan terjadinya perombakan tubuh – Jawa memliki morfologi yang berbeda – beda
tubuh pasir yang tadinya terendapkan oleh proses (Gambar 1), dimana morfologi yang berbeda
– proses laut kemudian cenderung membentuk tersebut sebagai manifestasi faktor pengontrol
tubuh delta yang sejajar dengan garis pantai. Debit yang berbeda juga. Morfologi delta yang dominan
air yang bervariasi ini juga dipengaruhi iklim terbentuk di pantai utara Jawa adalah delta dengan
yang tidak stabil. morfologi Mississippi (bird foot) dan Sao
Fransisco. Morfologi Mississippi yang ada di
Karakteristik delta yang ada di sepanjang Pantai sepanjang Pantai Utara Jawa ini memiliki
Utara Jawa dikontrol oleh suatu rancangan yang kenampakan bentuk yang khas seperti telapak
kompleks dan saling berhubungan dengan proses kaki burung yang dapat terlihat di daerah Muara
yang terjadi di sungai (fluviatil), proses yang Pontang Banten (Gambar 3), Tanjung Karawang
terjadi di laut (marin) serta keadaan (Gambar 4), Ujung Pemanukan (Gambar 6),
lingkungannya. Faktor pendukung yang juga Tanjung Sanggarun (Gambar 7), Tanjung Brebes
mempengaruhi terbentuknya delta disepanjang (Gambar 8), Muara Kali Serang Demak (Gambar
Pantai Utara Jawa ini seperti kemiringan shelf 12), Ujung Pangkah Gresik (Gambar 13) dan
yang relatif landai, tingkat subsidance yang cepat Delta di Sidoarjo/Delta Solo (Gambar 14).
dan aktifitas tektonik yang tenang serta bentuk Morfologi ini memiliki rata – rata dimensi di
dari cekungan pengendapan datar sampai sedikit lapangan dengan panjang sepanjang pantai kurang
cekung (Effendi dkk, 1991). lebih 3 km dan lebar kurang lebih 5 km.

Dari delta di Pantai Utara Jawa dengan morfologi


DELTA DI PANTAI UTARA JAWA tipe Mississippi ini, ada yang belum terlalu
menunjukkan perkembangan, seperti Delta di
Pulau Jawa memiliki bentuk yang memanjang dari Muara Pontang Banten (Gambar 3), hal ini
barat ke timur. Bentuk yang memanjang ini disebabkan karena suplai sedimen yang sedikit
menjadikan pantai yang ada di Pulau Jawa ini dari sungai yang relatif lebih kecil dibandingkan
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

dengan sunagi pembentuk delta yang lain. Untuk 3. Faktor utama pembentuk morfologi
delta yang lain, umumnya sudah menunjukkan Mississippi ada 2, yaitu faktor alam dan faktor
perkembangan menuju delta yang sempurna. dari manusia. Faktor alam pembentuk
Perkembangan delta ini didukung oleh beberapa morfologi Mississippi yaitu berupa suplai
sungai dengan suplai sedimen yang besar yang sedimen, lebar sungai, musim, arus sepanjang
ikut menjadi faktor pembentuk morfologi delta pantai, curah hujan, morfologi dasar laut dan
tipe ini. faktor dari manusia berupa penggunaan lahan
disepanjang sungai yang dapat mengganggu
Delta dengan morfologi tipe Sao Fransisco yang DAS (Daerah Aliran Sungai)
berada di sepanjang Pantai Utara Jawa memiliki
kenampakan di lapangan mengerucut seperti 4. Faktor utama pembentuk morfologi Sao
segitiga. Beberapa delat tipe morfologi Sao Fransisco yaitu longshore current, gelombang
Fransisco yang ada di sepanjang Pantai Utara laut, musim, curah hujan dan juga morfologi
Jawa dapat diamati pada Delta di Teluk Ciasem bawah laut.
(Gambar 5), Delta di Tegal (Gambar 9), Delta di
Tanjung Pemalang (Gambar 10), Delta di Tanjung REFERENSI
Korowelang Kendal (Gambar 11) dan Delta di
Situbondo (Gambar 15). Morfologi delta tipe Sao Bates, R.L., and J.A. Jackson (comps.), 1980,
Fransisco ini memiliki dimensi dengan panjang Glossary of Geology, 2nded.:American
sepanjang pantai kurang lebih 5 – 6 km dengan Geologist Instintute, Fall Church, Va., 749p.
lebar 3- 5 km. Dari beberapa delta dengan tipe
morfologi Sao Fransisco di Pantai Utara Jawa, Boggs, S., Jr., 2005, Principles of Sedimentary
juga ada yang belum mengalami perkembangan, and Stratigraphy, 3rded.: Merrill Publishing
seperti Delta Teluk Ciasem (Gambar 5) , Delta di Company, Ohio
Tegal (Gambar 9), Delta Tanjung Korowelang
Kendal (Gambar 11) dan Delta Situbondo Coleman, J. M., and D. B. Prior, 1980, Deltaic
(Gambar 15). Kurang berkembangannya delta ini Sand Bodies: Am. Assoc. Petroleum
dipengaruhi oleh suplai sedimen yang dihasilkan Geologists Education Shirt Course Notes 15,
oleh sungai sangat sedikit karena hanya mendapat 171p
suplai sedimen tersebut hanya dari 1 sungai
utama. Namun juga ada beberapa delta dengan Effendi, L., Suwardi, A., dan Ongkosongo O, S,
tipe morfologi Sao Fransisco yang berkembang R., 1981, Keadaan Lingkungan Fisik Delta
dengan baik, seperti yang ada di daerah Delta di Baru Cimanuk Jawa Barat, Lembaga Ilmu
Tanjung Pemalang (Gambar 10), berkembangnya Pengetahuan Indonesia, Jakarta Utara
delta ini didukung oleh faktor banyaknya suplai
sedimen yang dihasilkan oleh beberapa sungai Friedman, G. M., and J. B. Saunders, 1987,
utama yang menunjang terbentuknya delta ini. Principles of Sedimentology: John
Wiley&Sons, New York, 792p
KESIMPULAN
Reading, H.G., & Collinson, J.D., 1996, Clastic
1. Delta pada umumnya hanya dapat terbentuk coast, in Reading, H.G (Ed), Sedimentary
di Pantai Utara Jawa karena daerah ini Environment: Processes, Facies and
memiliki arus yang relatif tenang. Arus yang Stratigraphy, 3rdEd, pp. 154-228, Blackwell
relatif tenang tersebut yang merupakan salah Science, University of Oxford
satu syarat delta dapat terbentuk. Selain itu
juga didukung oleh suplai sedimen yang Surjono, SS., Sukandarrumidi, dan Pramumijoyo,
cukup besar dari beberapa sungai utama. S., 2002, Geodinamika Muara Sungai Serang
dan Bogowonto, Kabupaten Kulonprogo
2. Delta di sepanjang Pantai Utara Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai
memiliki 2 morfologi utama, yaitu morfologi pertimbangan rencana pengembangan
Sao Fransisco dan morfologi Mississippi. wilayah, Teknosains, Vol. 15. No.2, hal 227-
244.
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

Gambar 1. Peta Index Lokasi Delta di Pantai Utara Jawa

Gambar 2. Klasifikasi Delta dan Proses yang Membentuknya (Orton and Reading)
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

Gambar 3. Delta di Muara Pontang Banten Menunjukkan Morfologi Mississippi Delta (Google
Earth,2008)

Gambar 4. Delta diTanjung Karawang Menunjukkan Morfologi Mississippi Delta (Google Earth,2008)
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

Gambar 5. Delta di Teluk Ciasem Jawa Barat Menunjukkan Morfologi Sao Fransisco Delta (Google
Earth,2008)

Gambar 6. Delta di Ujung Pemanukan Jawa Barat Menunjukkan Morfologi Mississippi Delta (Google
Earth,2008)
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

Gambar 7. Delta di Tanjung Sanggarun Jawa Barat Menunjukkan Morfologi Mississippi Delta (Google
Earth,2008)

Gambar 8. Delta di Tanjung Brebes Jawa Tengah Menunjukkan Morfologi Mississippi Delta (Google
Earth,2008)
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

Gambar 9. Delta di Tegal Jawa Tengah Menunjukkan Morfologi Sao Fransisco Delta (Google
Earth,2008)

Gambar 10. Delta di Tanjung Pemalang Jawa Tengah Menunjukkan Morfologi Sao Fransisco Delta
(Google Earth,2008)
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

Gambar 11. Delta di Tanjung Korowelang Kendal Jawa Tengah Menunjukkan Morfologi Sao Fransisco
Delta (Google Earth,2008)

Gambar 12. Delta di Muara Kali Serang Demak Jawa Tengah Menunjukkan Morfologi MississippiDelta
(Google Earth,2008)
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

Gambar 13. Delta di Ujung Pangkah Gresik Menunjukkan Morfologi Mississippi Delta (Google
Earth,2008)

Gambar 14. Delta di Sidoarjo Menunjukkan Morfologi Sao Fransisco Delta (Google Earth,2008)
PROCEEDING PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exibition

Gambar 15. Delta di Situbondo Menunjukkan Morfologi Sao Fransisco Delta (Google Earth,2008)

You might also like