You are on page 1of 8

Nursing Arts

Vol XIII, No 02, Desember 2019,


ISSN: 1978-6298 (Print), 2686-133X (Online)

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG


KANKER SERVIKS
1
Serlianti, 2Badriyah
1,2
Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong, Sorong, Indonesia
Alamat Email : serlianti@gmail.com

Article History
th
Dikirim, Desember 08 , 2019
Ditinjau, Desember 13th, 2019
Diterima,Desember 19th, 2019

ABSTRACT
Cervical cancer is a female cancer that causes the highest mortality, especially in developing
countries. It is estimated that the number of new cervical cancers is as many as 500,000 people
worldwide and most of them occur in developing countries. Data at the Manokwari Regional General
Hospital found cases of cervical cancer in women aged around 37-45 years, namely in 2016 as many
as 1 case, an increase in 2013 was 11 cases, whereas in 2017 as many as 8 cases. The purpose of this
study was to determine the knowledge of women of childbearing age about cervical cancer based on
education, age and information sources. This research is descriptive research. Data obtained from
the results of filling out the questionnaire that was given to 66 respondents from a total population of
439 women of childbearing age. This research was conducted in May 2018. The results of this study
found that knowledge about cervical cancer was generally low, high knowledge was based on
research in tertiary education (22%), based on age of high knowledge at the age of 25-30 years
(47%), and knowledge based on information obtained from health workers (45%).
Keywords: Cervical Cancer, Women of childbearing age

ABSTRAK
Kanker serviks merupakan penyakit kanker perempuan yang menimbulkan kematian tertinggi
terutama di negara berkembang. Diperkirakan jumlah kanker serviks baru sebanyak 500.000 orang
di seluruh dunia dan sebagia besar terjadi di negara berkembang. Data di Rumah Sakit Umum
Daerah Manokwari ditemukan kasus kanker serviks pada wanita dengan umur sekitar 37-45 tahun
yaitu pada tahun 2016 sebanyak 1 kasus, mengalami peningkatan tahun 2013 sebanyak 11 kasus,
sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 8 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks berdasarkan pendidikan, usia dan sumber
informasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data diperoleh dari hasil pengisian
kuisioner yang telah di berikan kepada 66 responden dari total populasi sebanyak 439 wanita usia
subur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018. Hasil penelitian ini didapatkan pengetahuan
tentang kanker serviks secara umum rendah, pengetahuan tinggi berdasarkan penelitian pada
pendidikan perguruan tinggi (22%), berdasarkan usia pengetahuan tinggi pada usia 25-30 tahun
(47%), dan pengetahuan tinggi berdasarkan informasi diperoleh dari petugas kesehatan (45%).
Kata Kunci : Kanker Serviks, Pengetahuan Wanita Usia Subur

146
PENDAHULUAN jiwa dalam setahun. Data dari 13
Wanita menempati peran utama dalam laboraturium patologi di Indonesia
sebuah keluarga, demikian juga kesehatan, memperlihatkan bahwa kanker serviks
yang berperan utama dalam sebuah menduduki urutan pertama dari 10 kanker
kehidupan seseorang. Kesehatan adalah terbanyak. Kanker serviks menduduki
suatu hal yan harus diupayakan dan dijaga urutan tertinggi di negara berkembang dan
sehingga dapat terxapainya kualitas hidup urutan ke-10 dinegara maju atau urutan ke-
yang baik. Kesehatan reproduksi adalah 5 secara global.
bidang kesehatan yang khusus membahas Keganasan kanker serviks di
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Indonesia ini didukung oleh sejumlah
kandungan seorang wanita (Efrida, 2013). faktor. Pertama, karena memang kanker
Kanker serviks merupakan penyakit serviks bersifat sangat ganas. Kedua,
kanker pada perempuan yang banyak wanita yang belum mengerti
menimbulkan kematian tertinggi terutama mengenai gejala dan tanda-tanda kanker
di negara berkembang . Diperkirakan serviks. Untuk deteksi dini bisa dilakukan
jumlah kanker serviks baru sebanyak papsmear. Namun itu bukan satu-satunya
500.000 orang diseluruh dunia dan cara. Ada pula jenis pemeriksaan dengan
sebagian besar terjadi dinegara menggunakan asam asetat (cuka).
berkembang (Prawirohardjo, 2011). Tingginya kasus kanker serviks di
World Health Organization (WHO) Indonesia disebabkan oleh kurangnya
menyatakan, saat ini penyakit kanker pengetahuan dan juga kesadaran untuk
serviks menempati peringkat kedua teratas melakukan deteksi dini sehingga sebagian
diantara berbagai jenis kanker yang besar wanita yang menderita kanker
menyebabkan kematian pada perempuan serviks ditemukan pada stadium lanjut dan
di dunia. Hampir 90% kejadian kanker mengakibatkan kematian karena anker
serviks terjadi di negara berkembang. tersebut tidak menimbulkan gejala dan
Angka kejadian kanker serviks tertinggi di setiap wanita memiliki resiko untuk
Afrika yaitu lebi dari 45 per 100.000 orang terkena kanker serviks tanpa melihat
per tahun, disusul Asia Tenggara 30-44,9 kondisi sosial, ekonomi, status dan usia
per 100.000 perempuan tiap tahun. (Efrida, 2013).
Berdasarkan survei yang melibatkan Data dari ketua Yayasan Kanker
5.423 perempuan di Asia dan dilakukan Indonesia (YKI) Provinsi Papua bahwa
pada sembilan negara termasuk Indonesia, berdasarkan dta yang dimiliki sejak tahun
data menunjukkan hanya 2% perempuan 2005 sampai dengan tahun 2011
yang mengetahui Human Papiloma Virus berdasarkan hasil survei dan registrasi
(HPV) merupakan penyebab kanker yang dilakukan di 13 RSUD di Papua dan
serviks. Jadi, rendahnya tingkat Papua Barat dengan mengambil data dari
pengetahuan dipercaya memperburuk rekam medic rumah sakit tersebut serta
kondisi yang ada dan diperkirakan angka laporan pemeriksaan patologi mengatakan
kejadian kanker serviks akan terus kanker serviks menduduki peringkat
meningkat setiap tahunnya. pertama pada wanita dengan kasus sekitar
Di Negara berkembang, secara luas 31,8% (Aminati, 2014).
penggunaan progran pengamatan leher Berdasarkan data yang penulis
rahim mengurangi insiden kanker serviks dapatkan di Rumah Sakit Umum Daerah
yang invasif sebesar 50% atau lebih. Manokwari ditemukan kasus kanker
Kebanyakan penelitian menemukan bahwa serviks pada wanita dengan umur sekitar
infeksi Human Papiloma Virus 37 sampai dengan 45 tahun yaitu pada
bertanggung jawab atas semua kasus tahun 2012 sebanyak 1 kasus, mengalami
kanker serviks. Di Indonesia terdapat peningkatan tahun 2013 sebanyak 11
13.762 kasus baru dan kematian 7.493

147
kasus, sedangkan pada tahun 2014 penelitian ini hanya menggambarkan
menurun sebanyak 8 kasus. pengetahuan wanita usia subur tentang
Hasil studi pendahuluan dengan kanker serviks dengan karakteristik yang
teknik wawancara pada 15 wanita usia meliputi pendidikan, usia dan sumber
subur yang di lakukan di Puskesmas Pasir informasi tanpa menganalisa hubungan
Putih Kabupaten Manokwari pada hari antar variabel-variabelnya.
Senin, 13 April 2015 menyatakan bahwa Populasi adalah semua wanita usia
hanya ada 2 wanita usia subur yang subur yang datang maupun menjadi
mengetahui tentang kanker serviks, wilayah kerja Puskesmas Pasir Putih
mereka pernah mendengar tentang kanker Kabupaten Manokwari dengan total
serviks tetapi mereka tidak tahu pasti populasi 439 jiwa dengan besar sampel
mengenai kanker serviks dan apa yang sebanyak 66 responden yang memenuhi
harus dilakukan jika terkena kanker kriteria inklusi untuk mengetahui
serviks. Sedangkan sisanya tidak gambaran pengetahuan wanita usia subur
mengetahui tentang kanker serviks sama tentang kanker serviks.
sekali. Penyebab ketudaktahuan wanita
tersebut menenai kanker serviks adalah HASIL
akibat dari kurangnya informasi tentang Karakteristik responden
kanker serviks.
Responden dalam penelitin ini
METODE berjumlah 66 orang. Gambaran
Penelitian ini merupakan penelitian pengetahuan tentang kanker serviks
lapangan karena penelitian dilakukan di
diperoleh berdasarkan tingkat pendidikan,
masyarakat. Berdasarkan tujuan, penelitan
ini merupakan penelitian deskriptif karena usia dan sumber informasi.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan n %
1 Tidak Sekolah 9 14
2 SD 9 14
3 SLTP 9 14
4 SLTA 24 36
5 Perguruan Tinggi 15 22
Jumlah 66 100

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia

No. Usia n %
1 20 – 24 tahun 11 17
2 25 – 30 tahun 31 47
3 31 – 35 tahun 24 36
Jumlah 66 100

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sumber Informasi

No. Sumber Informasi n %


1 Media Cetak 7 11
2 Media Elektronik 29 44
3 Petugas Kesehatan 30 45
Jumlah 66 100

148
Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks di Puskesmas
Pasir Putih Kabupaten Manokwari

Tabel 4. Dsitribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas Pasir


Putih

No Pengetahuan n %
1 Tinggi 20 30
2 Sedang 20 30
3 Rendah 26 40
Jumlah 66 100

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa sedangkan pengetahuan sedang dan tinggi
distribusi pengetahuan responden memiliki jumlah yang sama yaitu 20
terbanyak adalah memiliki pengetahuan respoden (30%).
rendah sebanyak 26 responden (40%),

Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas


Pasir Putih

No Pendidikan Pengetahuan Jumlah Prosentase


Tinggi Rendah Sedang (%)
N % N % N %
1 Tidak Sekolah 0 0 2 3 7 11 9 14
2 SD 0 0 2 3 7 11 9 14
3 SLTP 2 3 3 5 4 6 9 14
4 SLTA 8 12 11 16 5 8 24 36
5 Perguruan Tinggi 10 15 2 3 3 4 15 22
Total 66 100
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan bahwa yang berpengetahuan rendah adalah
responden yang berpengetahuan tinggi responden yang tidak bersekolah dan pada
pada tingkat pendidikan perguruan tinggi tingkat pendidikan SD sebanyak 7 orang
sebanyak 10 orang (15%), dan responden (11%).

Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks Berdasarkan Pengetahuan

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Usia di Puskesmas Pasir


Putih

No Pendidikan Pengetahuan Jumlah Prosentase


Tinggi Rendah Sedang (%)
N % N % N %
1 20 – 24 tahun 4 6 3 6 4 6 11 17
2 25 – 30 tahun 9 14 8 12 14 21 31 47
3 31 – 35 tahun 7 11 9 14 8 12 24 36
Total 66 100

149
Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan bahwa (14%), dan responden yang
responden yang berpengetahuan tinggi berpengetahuan rendah juga responden
berada usia 25-30 tahun sebanyak 9 orang yang berusia 25-39 tahun (21%)

Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks Berdasarkan Usia

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Usia di Puskesmas Pasir


Putih

No Pendidikan Pengetahuan Jumlah Prosentase


Tinggi Rendah Sedang (%)
N % N % N %
1 Media Catak 1 1 0 0 6 9 7 10
2 Media Elektronik 5 7 12 18 12 18 29 44
3 Petugas Kesehatan 13 20 9 14 8 12 30 46
Total 66 100

150
Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan bahwa hanya sampai sekolah dasar ataupun tidak
responden yang berpengetahuan tinggi sekolah (Wawan,A dkk (2010).
memperoleh sumber informasi dari
petugas kesehatan sebanyak 13 orang Pengetahuan Responden Berdasarkan
(20%), dan responden yang Usia
berpengetahuan rendah memperoleh
Usia adalah umur individu yang
informasi dari media elektronik sebanyak
terhitung mulai saat dilahirkan sampai
12 orang (18%)
berulang ulang tahun. Menurut Huclok
(1998) semakin cukup umur, tingkat
PEMBAHASAN kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
Pengetahuan Responden Berdasarkan Dari segi kepercayaan masyarakat
Pendidikan seseorang yang lebih dewasa dipercaya
Pendidikan berarti bimbingan yang dari orang yang belum tinggi
diberikan seseorang terhadap kedewasaannya. Hal ini akan menjadi
perkembangan orang lain menuju ke arah pengalaman dan kematangan jiwa
cita-cita tertentu yang menentukan (Notoadmojo, 2010).
manusia untuk berbuat dan mengisi Dari hasil penelitian didapatkan
kehidupan untuk mencapai keselamatan bahwa responden terbanyak yang
dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan berpengetahuan tinggi berada pada usia
untuk mendapat informasi misalnya hal- 25-30 tahun yaitu sebanyak 9 orang (14%),
hal yang menunjang kesehatan sehingga sedangkan responden yang
dapat meningkatkan kualitas hidup. berpengetahuan rendah berada pada usia
Tingkat pendidikan responden yang di 25-30 tahun juga yaitu sebanyak 8 orang
teliti (Notoadmojo, 2010). (12%). Pada rentang umur ini,
Dari hasil penelitian didapatkan kemampuan, intelektual, pemecahan
bahwa responden yang berpengetahuan masalah, dan kemampuan verbal mencapai
tinggi berada pada tingkat perguruan tinggi puncak kematangan dan cenderung stabil
yaitu sebanyak 10 orang (15%), sedangkan pada umur ini. Sehingga memberikan
responden yang berpengetahuan rendah konsekuensi berupa terjadinya perubahan
yaitu 7 orang (11%) adalah responden pada aspek fisik dan psikologis sehingga
yang tidak bersekolah sampai dengan SD. taraf berfikir akan menjadi lebih matang
Hal ini sesuai dengan teori yang dan dewasa (Efrida, 2013)
dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) Asumsi peneliti mengatakan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan pengetahuan responden tinggi pada usia
seseorang, maka dia akan lebih mudah 25-30 tahun dikarenakan kemampuan
dalam menerima hal-hal baru sehingga verbal responden mencapai puncak
akan lebih mudah pula untuk kematangan, stabil, dan semakin
menyelesaikan hal-hal baru tersebut. bertambahnya umur seseorang semakin
Dalam hal ini responden yang tinggi pula kesadaran untuk meningkatkan
berpendidikan sampai perguruan tinggi pengetahuannya tentang kanker serviks,
mempunyai tingkat pengetahuan yang sehingga responden pada umur ini mau
lebih tinggi dikarenakan lebih banyak mencari informasi dari mana saja tentang
informasi yang diperoleh dari bangku kanker serviks sehingga dapat mendeteksi
pendidikan tentang kanker serviks serta secara dini dan dapat mencegah terjadinya
kemudahan menerima informasi dari kanker serviks.
media-media seperti internet yang susah di
akses oleh responden yang berpendidikan

151
Pengetahuan Responden Berdasarkan kesehatan serta lebih cepat menangkap
Sumber Informasi informasi yang langsung diberikan dari
Informasi adalah salah satu cara petugas kesehatan terutama mengenai
seseorang mendapatkan sumber informasi kanker serviks.
yang lebih banyak sehingga akan
memberikan pengetahuan yang jelas dan KESIMPULAN
mempengaruhi pengetahuan karena Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu,
informasi memberikan kemudahan gambaran pengetahuan wanita usia subur
seseorang untuk memperoleh pengetahuab tentang kanker serviks di Puskesmas Pasir
baru. Putih Kabupaten Manokwari secara umum
Media massa baik cetak maupun berpengetahuan rendah sebanyak 26
elektronik diyakini memeiliki kekuatan responden. Gambaran pengetahuan wanita
yang maha dahsyat dalam mempengaruhi usia subur tentang kanker serviks di
pengetahuan, sikap dan perilaku Puskesmas Pasir Putih berdasarkan
masyarakat. Bahkan media massa dengan pendidikan, yang terbanyak pada
mudah dapat mengarahkan masyarakat responden dengan pengetahuan sedang
membentuk opini akan suatu peristiwa pada pendidikan SLTA yaitu 24
yang selanjutnya akan terjadi. Media responden. Gambaran pengetahuan wanita
massa mampu mengarahkan, usia subur tentang kanker serviks di
membimbing, dan mempengaruhi Puskesmas Pasir Putih berdasarkan usia,
kehidupan di masa kini dan dimasa yang yang terbanyak pada responden dengan
akan datang (Wawan & Dewi). pengetahuan rendah yang berada pada usia
Dari hasil penelitian di dapatkan 25-30 tahun.
bahwa responden terbanyak yang
berpengetahuan tinggi yaitu responden
yang mendapat sumber informasi dari
UCAPAN TERIMA KASIH
petugas kesehatan sebanyak 13 orang Terima kasih kepada Bapak
(20%), sedangkan responden terbanyak Kepala Puskesmas Pasir Putih yang telah
yang berpengetahuan rendah sebanyak 12 memberikan izin untuk melakukan
orang (18%) mendapat informasi dari penelitian.
media elektronik.
Dari hasil penelitian dan teori yang
ada maka terlihat terdapat kesenjangan, SUMBER RUJUKAN
dimana sumber informasi yang tertinggi
yang diperoleh responden yaitu dari 1. Aminati, D. (2013). Cara Bijak
petugas kesehatan sedangkan sumber Menghadapi dan Mencgah Kanker
informasi media elektronik merupakan Leher Rahim, Jakarta: Brilliant Books.
sumber terendah yang responden terima. 2. ARIKUNTO. 2006. Dikutip dari
Hal ini disebabkan karena lokasi tempat Http://wwww.Scribd.com. Hubungaan
tinggalresponden yang terletak jauh dari pengetahuan dengan kejadian anemia.
kota dan akses untuk mendapatkan media 3. Bunner dan Suddart, (2012).
cetak seperti koran terbatas, sedangkan Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta:
untuk media elektronik sebagian besar ECG.
responden berusia 25-30 tahun merupakan 4. Dharma, K.K. (2011). Metodologi
ibu-ibu rumah tangga yang mungkin Penelitian Keperawatan, Jakarta:
kurang memperhatikan info-info kesehatan Trans infomedia.
yang ditayangkan di televisi. Tempat 5. Diananda, R. (2008). Mengenal Seluk
tinggal responden yang dekat dengan Beluk Kanker, Jakarta: Kata Hati.
puskesmas membuat responden lebih 6. Efrida, M. (2013). Hubungan
banyak menerima informasi dari petugas Pengetahuan dan Minat Remaja Putri

152
Dengan Pencegahan Kanker Serviks 2014.http://bintangpapua.com/index.p
di Madrasah Aliyah Negeri hp/waropen/item/5569-di-papua-
Darussalam Kabupaten Aceh Besar. penderita-kanker-serviks-cukup-
Di akses tanggal 10 desember 2014. tinggi.
http://180.241.122.205/dockti/mutia_e 12. Saryono, S.A. (2011). Metodologi
frida-kti.pdf Penelitian Kebidanan D-III, DIV,SI,
7. Nursalam. 2003. Konsep dan dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika.
Penerapan Metodologi Penelitian 13. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk
Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Keperawatan, Pengetahuan. Jakarta :
Tesis, dan Instrumen Penelitian Buku Kedokteran EGC.
Keperawatan. Surabaya. PT Salemba 14. Wawan, A & Dewi, M. (2010). Teori
Medika dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap
8. Prawirohardjo Sarwono, 2002. Ilmu dan Perilaku Manusia, Jogyakarta:
Kebidanan. Jakarta. Yayasan Nuha Medika.
9. Prawirahardjo, S. (2011). Ilmu 15. Laporan Tahunan Nifas RSUD
Kandungan (Edisi 3), Jakarta : PT Manokwari, 2016-2018, RSUD
Bina Pustaka. Manokwari, Papua Barat.
10. Prawirohardjo Sarwono, 2002. Ilmu 16. Varney Helen. 2000. Buku Ajar
Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Asuhan Kebidanan Volume 2. EGC.
Pustaka Sarwono Prawirohardjo Jakarta.
11. Regina, (2013). Penderita Kanker
Serviks Cukup Tinggi. Papua: Bintang
Papua, Diakses tanggal 10 desember

153

You might also like