You are on page 1of 7

Papanda Journal of Community Service

ISSN: --------
Volume 1, Issue 1, 2022, 13-19

Pemanfaatan Limbah Kulit Semangka Inul Sebagai Bahan


Dasar Pembuatan Selai dan Permen Jely

Yoyo Zakaria Ansori


Universitas Majalengka, Indonesia
*Coresponding Author: al.anshory0928@unma.ac.id

ABSTRACT
West Java International Airport (BIJB) which is located in the Kertajati District area
provides a great opportunity for the community to improve socio-economically
through various businesses and innovations that support the existence of the
airport. However, in reality, the BIJB development resulted in the conversion of
7,500 hectares of land from rice fields (agriculture) to airport land. As a result, the
conversion of agricultural land to non-agriculture has an impact on the socio-
economic conditions of farmer households in Kertajati in the form of loss of
employment opportunities in agriculture, 197.2 HKP/ha/year (Rp 12,205,397,-
/ha/year). The potential loss of rice production is 12.85 tons/ha/year (Rp
59,775,338,-/ha/year). The average income loss of respondents from rice farming is
Rp. 38,598,962,-/ha/year and the average loss of income is Rp. 3,990,223,-/year.
This condition, if left unchecked, can lead to economic injustice, loss of livelihood
and new unemployment. This, if left unchecked, can result in people's social life
experiencing acute frustration. To deal with this, the Community Service Team will
provide entrepreneurial spirit training as well as provide skills in the form of
processing watermelon skin waste into the basic ingredients for making jam and
jelly candy. The reason for taking the raw material for inul watermelon rind is
because the areas around Bantarjati Village are producers of very good quality
watermelon inul. This community service program is believed to be a real solution
for increasing people's income and being able to create jobs through the innovation
of turning watermelon rind waste into an economical product.
Keywords: waste, watermelon rind, jam, jelly candy

ABSTRAK
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang berada di daerah Kecamatan Kertajati
memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan sosial ekonomi
melalui beragam usaha dan inovasi yang mendukung keberadaan bandara. Namun
kenyataannya pembangunan BIJB mengakibatkan alih fungsi lahan seluas 7.500 Ha
yang semula lahan sawah (pertanian) menjadi lahan bandara. Mengakibatkan alih
fungsi lahan pertanian ke non pertanian berdampak terhadap kondisi sosial ekonomi
rumah tangga petani di Kertajati berupa hilangnya kesempatan kerja di bidang
pertanian 197,2 HKP/ha/tahun (Rp 12.205.397,-/ha/tahun). Potensi kehilangan
produksi padi sebesar 12,85 ton/ha/tahun (Rp 59.775.338,-/ha/tahun). Rata-rata
kehilangan pendapatan responden dari usaha tani padi sebesar Rp 38.598.962,-
/ha/tahun dan rata-rata kehilangan penghasilan sebesar Rp 3.990.223,-/tahun.
Kondisi tersebut kalau dibiarkan dapat menimbulkan ketidakadilan ekonomi,
kehilangan mata pencaharian dan melahirkan pengangguran baru. Hal tersebut
kalau dibiarkan bisa mengakibatkan kehidupan sosial masyarakat mengalami
frustasi yang sangat akut. Menyiasati hal itu Tim Pengabdian Masyarakat akan
memberikan pembinaan jiwa wirausaha sekaligus memberikan keterampilan berupa
mengolah limbah kulit semangka inul menjadi bahan dasar pembuatan selai dan
permen jely. Alasan mengambil bahan dasar kulit semangka inul, karena daerah-
daerah sekitar Desa Bantarjati adalah penghasil semangka inul dengan kualitas
sangat baik. Program pengabdian kepada masyarakat ini diyakini menjadi solusi
Article History: nyata bagi peningkatan pendapatan masyakat dan mampu menciptakan lapangan
Received 2022-05-17 pekerjaan melalui inovasi mengubah limbah kulit semangka inul menjadi produk
Accepted 2022-06-19 ekonomis.
Kata Kunci: limbah, kulit semangka inul, selai, permen jely

This is an open access article under the CC BY-SA license.


Copyright © 2022 by Author
14 Papanda Journal of Community Service, 1(1), 2022, 13-19

PENDAHULUAN
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang berada di daerah Kecamatan Kertajati dalam
pembangunannya telah menghabiskan lahan 1800 hektar dan pembangunan Aerocity seluas 3480 hektar
sehingga kalau di total sudah menghabiskan lahan seluas 5280 hektar (Pikiran Rakyat, 2019). Kondisi
tersebut menjadi peluang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan sosial ekonomi melalui beragam
usaha dan inovasi yang mendukung keberadaan bandara. Keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat
akan menjadi magnet untuk datangnya masyarakat baru dari luar daerah untuk mengadu nasib di daerah
tersebut dengan membuka usaha pada berbagai sektor yang tentunya akan berimbas pada masyarakat
setempat (Ansori, 2019). Hal tersebut menjadi kenyataan karena berdasarkan hasil observasi lahan-lahan
yang strategis disekitar bandara telah dikuasai para pemodal dari luar, mengakibatkan lahan pertanian
semakin berkurang. Padahal profesi mereka sebagaian besar adalah petani. Sementara untuk beralih ke
wirausaha mereka tidak cukup bekal ilmu dan keterampilan mengakibatkan masyarakat terancam jadi
pengangguran (Ansori, 2018).
Kondisi tersebut kalau dibiarkan dapat menimbulkan ketidakadilan ekonomi antara masyarakat
pribumi dan masyarakat luar yang bisa mengakibatkan kehidupan sosial masyarakat mengalami frustasi
yang sangat akut (Azra, 2017). Menyiasati hal itu Tim Pengabdian Masyarakat yang beranggotkan dosen,
mahasiswa dari fakultas ekonomi dan fakultas pertanian akan memberikan keterampilan kepada
masyarakat Bantarjati dengan mengolah limbah kulit semangka inul menjadi bahan dasar pembuatan
selai dan permen jely.
Pengambilan kulit semangka sebagai bahan pembuatan selai dan permen jelly karena pemanfaatan
kulit semangka belum dikenal luas oleh masyarakat sekitar. Padahal kulit semangka merupakan sumber
pektin yang potensial, karena sebagaimana jaringan lunak tanaman lain kulit semangka tersusun atas
21,03% senyawa pektin (Sutrisna, 1998). Oleh karena itu kulit semangka sangat baik untuk
dimanfaatkan dan dikembangkan di Indonesia sebagai sumber pangan baru.Pektin adalah golongan
substansi yang terdapat dalam sari buah yang membentuk larutan koloidal dalam air dan berasal dari
perubahan protopektin selama proses pemasakan buah. Pada kondisi yang sesuai serta dengan
penambahan gula dan asam, pektin dapat membentuk gel. Dalam substrat buah-buahan yang bersifat
asam, pektin merupakan koloidal yang bermuatan negatif. Pektin akan menggumpal dan membentuk
serabut halus yang mampu menahan cairan, berdasarkan sifat inilah pektin dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan permen jelly (Desrosier, 1969).
Melihat kondisi tersebut banyak sekali manfaat dari kulit semangka, sehingga tidaklah berlebihan
dalam kegiatan PKM ini tim menggunakan buah semangka dalam kegiatannya. Berdasarkan wawancara
dan observasi didapatkan daerah-daerah sekitar Kecamatan Kertajati seperti di Desa Kertajati, Desa
Bantarjati, Desa Sukakerta, Desa Sukasari, Desa Sukamulya, Desa Palasah dan Desa Pakubeureum
banyak ditanami semangka inul. Hitung-hitungan itu didapat jika dalam 1 hektar sawah maka dapat
menghasilkan 50 ton semangka inul (Kabar Cirebon, 2019). Hasil observasi ke petani, dipilihnya jenis
Inul, lantaran semangka Inul dapat tumbuh subur dan tidak terlalu membutuhkan air sehingga cocok di
tanam saat musim kemarau pada lahan tadah hujan.
Pada musim kemarau banyak petani yang beralih untuk menanam semangka sehingga Bantarjati
merupakan daerah penghasil semangka yang sangat besar. Tetapi di daerah tersebut petani hanya
memanfaatkan daging semangka untuk dikonsumsi dan dijual masyarakat sementara kulitnya dibuang.
Jika tindakan tersebut berkelanjutan maka akan menghasilkan limbah yang akan menjadi masalah dan
merugikan masyarakat sekitar. Kulit semangka merupakan salah satu bahan yang sering dipandang tidak
berguna. Apalagi semangka merupakan buah yang hampir ada tiap tahun, sehingga sampah yang
dihasilkan dari semangka tersebut sangat berlimpah. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian Adelia
(2016) banyak masyarakat belum mengetahui bahwa kulit semangka bagian dalam yang berwarna putih,
yang dianggap limbah, memiliki banyak kandungan gizi. Teksturnya yang agak keras, warnanya yang
pucat, dan rasanya yang hambar, mengurangi minat masyarakat untuk mengonsumsinya.
Hal ini mendorong tim untuk mengolah kulit semangka sebagai bagian menjadi produk olahan yang
diminati masyarakat. Dengan teknik pengolahan yang sederhana, produk yang dihasilkan memiliki harga
Ansori 15

yang ekonomis. Inovasi yang tim lakukan merupakan salah satu sarana untuk mengubah limbah menjadi
produk yang memiliki harga jual. Disamping itu sebagai langkah preventif untuk menyiasati waktu panen
yang bersamaan dengan daerah lain yang mengakibatkan harga jual semangka inul menjadi murah
sehingga petani menjadi rugi sebagaimana yang terjadi pada tahun ini. Harga di tingkat petani hanya
mencapai Rp 1.500 saja per kilogramnya. Bahkan ada petani yang bersedia menjual seharga Rp 1.000
per kilogram padahal harga normalnya dari petani Rp. 4000 per kilogram (Radar Cirebon, 2019).

Gambar 1. Petani Kecamatan Kertajati sedang panen semangka inul

Hasil penelitian Hidayat (2017) bahwa pembangunan BIJB mengakibatkan alih fungsi lahan seluas
7.500 Ha yang semula lahan sawah (pertanian) menjadi lahan bandara, masih dalam penelitian yang
sama disebutkan bahwa alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian berdampak terhadap kondisi sosial
ekonomi rumah tangga petani di Kertajati berupa hilangnya kesempatan kerja di bidang pertanian 197,2
HKP/ha/tahun (Rp 12.205.397,-/ha/tahun). Potensi kehilangan produksi padi sebesar 12,85 ton/ha/tahun
(Rp 59.775.338,-/ha/tahun). Rata-rata kehilangan pendapatan responden dari usaha tani padi sebesar Rp
38.598.962,-/ha/tahun dan rata-rata kehilangan penghasilan sebesar Rp 3.990.223,-/tahun.
Beberapa fakta di lapangan menunjukkan masyarakat memiliki permasalahan hilangnya
pendapatan karena semakin menyempitnya lahan pertanian sehingga masyarakat berpeluang menjadi
pengangguran. Berdasarkan temuan di lapangan, tim memandang perlu adanya pembinaan kepada
masyarakat tentang penguatan budaya toleransi melalui pembinaan nilai-nilai multikultural. Untuk
mewujudkan kegiatan itu tim bekerjasama dengan Yayasan Nurussyahid. Beberapa alasan kerjasama
dengan yayasan tersebut; 1) Memiliki visi yang sama dengan tim yaitu membangun masyarakat lebih
baik, 2) Yayasan telah memiliki akar rumput di masyarakat, 3) Yayasan berada di lokasi yang strategis
serta ruangan yang representatif untuk melaksanakan kegiatan pembinaan.

METODE PELAKSANAAN
Untuk keberhasilan dalam kegiatan pengolahan limbah kulit semangka menjadi selai dan permen
jelly metode yang digunakan adalah eksperimen. Metode eksperimen merupakan cara untuk mencari
hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-fakor lain yang mcngganggu (Arikunto,
2019). Sementara menurut Sukmadinata (2017) Metode eksperimen dapat diartikan sebagai pendekatan
penelitian kuantitatif yang yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji
hubungan sebab-akibat.
16 Papanda Journal of Community Service, 1(1), 2022, 13-19

Penggunaan metode eksperimen dalam kegiatan PKM ini untuk menghasilkan tujuan yang
diharapkan maka dalam pelaksanaannya tim memanipulasi atau mengontrol variabel bebas (kulit bagian
dalam dan daging buah semangka), variabel kontrol (gula, garam, bubuk agar-agar, vanili dan lain-lain),
dan mengamati variabel terikat (respon masyarakat terhadap rasa dan tekstur selai dan permen jely yang
akan diketahui berdasarkan hasil kuesioner, selai yang dihasilkan, dan daya tahan selai). Berikut
beberapa tahan dalam kegiatan eksperimen:
1. Tahap persiapan, perancangan eksperimen (merencanakan dan menghadirkan bahan bahan yang
diperlukan untuk kegiatan) studi pustaka, melihat video yang memiliki korelasi dengan kegiatan ini.
2. Pelaksanaan kegiatan, melaksanakan proses pembuatan selai dan permen jelly dengan
menggunakan studi kontrol (Pre test). Post-test, digunakan untuk melakukan suatu hal dengan diberi
perlakuan sesuai dengan rancangan eksperimen.
3. Pengolahan dan analisis data, Sementara untuk teknik analisis data yang digunakan pada penelitian
ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Tingkat kesukaan responden tentang kualitas selai dari
kulit semangka didapatkan melalui penilaian secara uji organoleptik dengan menilai empat indikator
yaitu rasa, warna, tekstur, dan aroma melalui score sheet, menggunakan jawaban (sangat tidak
suka, tidak suka, biasa, suka, sangat suka sekali).
Berdasarkan rangkaian di atas, diharapkan akan menghasilkan mutu selai dan permen jelly yang
disukai oleh masyarakat sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan oleh kelompok
setempat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Buah semangka merupakan salah satu tanaman yang cocok tumbuh untuk di daerah tropis
seperti Indonesia. Oleh karena itu Indonesia merupakan salah satu negara yang iklimnya termasuk dalam
kategori tropis sehingga masyarakatnya banyak yang menanam sekaligus membudidayakan tanaman
semangka. Wilayah di Kabupaten Majalengka yang banyak petaninya menanam semangka adalah daerah
Bantarjati yang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Kertajati. Wilayah ini merupakan daerah
penghasil semangka utamanya semangka inul. Akan tetapi berdasarkan observasi di daerah tersebut
petani hanya memanfaatkan bijinya untuk di jual sementara daging dikonsumsi sementara kulitnya
dibuang.

Gambar 1. Kegiatan PKM bekerjasama dengan Yayasan Nurussyahid Bantarjati


Ansori 17

Jika hal tersebut berkelanjutan maka akan menghasilkan limbah yang akan menjadi masalah dan
merugikan masyarakat sekitar seperti tempat menjadi kotor yang memungkinkan bersemayamnya
berbagai penyakit, sementara dari sudut pandang estetik tentunya tempat itu akan kelihatan kumuh dan
menjijikan karena banyaknya lalat yang berkerumun. Kulit semangka merupakan salah satu bahan yang
sering dipandang tidak berguna. Apalagi semangka merupakan buah yang hampir ada tiap tahun,
sehingga sampah yang dihasilkan dari semangka tersebut sangat berlimpah. Kondisi tersebut
menggerakan tim untuk memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan
pengabdian.
Padahal kulit semangka banyak manfaatnya bagi manusia. Hasil penelitian Frizky (2009) bahwa
kulit semangka dapat menyembuhkan sedikitnya lima macan penyakit yaitu darah tinggi kronis, radang
ginjal, sulit buang air kecil, sulit buang air besar kronis, dan penyakit dropsy. Daging buah semangka
rendah kalori dan mengandung air sebanyak 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3 %, lemak 0,1 %,
serat 0,2 % dan vitamin (A, B dan C). Selain itu, juga mengandung asam amino sitrullin (C6H13N3O3),
asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen, karoten, bromin, natrium, kalium,
silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa. Sitrulin dan arginin berperan dalam pembentukan urea di
hati dari amonia dan CO2 sehingga keluarnya urine meningkat. Kandungan kaliumnya cukup tinggi yang
dapat membantu kerja jantung dan menormalkan tekanan darah. Likopen merupakan antioksidan yang
lebih unggul dari vitamin C dan E (Brotosunaryo, 2002).
Disamping itu manfaat dari kulit buah semangka dapat dibuatkan makanan olahan seperti
permen jelly. Permen jelly merupakan suatu produk olahan bertekstur lunak yang diproses sedemikian
rupa dan biasanya dicampur dengan lemak, gelatin, emulsifier, dan lain-lain. Sehingga dihasilkan produk
yang cukup keras untuk dibentuk namun cukup lunak untuk dikunyah dalam mulut. Sehingga setelah
adonan masak dapat langsung dibentuk dan dikemas dengan atau tanpa perlakuan aging (SNI, 2008).
Menurut Buckle (1987) dalam Ismayanti (2004), permen jelly merupakan permen lunak yang dibuat dari
sari buah dan bahan pembentuk gel dimana permen ini memiliki penampakan yang jernih dan transparan
serta memiliki tekstur dan kekenyalan tertentu. Permen jelly merupakan salah satu permen yang disukai
kalangan anak-anak dan remaja. Makanan ini dapat dibuat dari sari buah, seperti halnya buah nanas.
Suprapti (2005) menuliskan bahwa menurut Baker (1948) gula tidak hanya digunakan sebagai pemanis
tetapi berperan juga dalam pembentukan tekstur gel. Tekstur gel dapat terbentuk jika konsentrasi gula di
dalam adonan sudah mencapai 62%-65%. Selama pemanasan adonan, kadar air semakin lama akan
semakin turun sehingga kadar gula akan semakin tinggi. Bila kadar gula dalam adonan sudah mencapai
65%-67,5%, akan terbentuk tekstur gel. Dosis penggunaan gula adalah 50% dari bobot adonan.
Sedangkan karagenan berfungsi sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan
pengental), pembentuk tekstur dan pembentuk gel dalam industri pengolahan makanan (Winarno, 1996).
Menurut Buckle et. al.(1987), karaginan akan menghasilkan gel yang kuat. Sehingga gabungan kedua
bahan ini dapat menghasilkan tekstur gel yang kenyal dan baik pada permen jelly (Hasnarti, 2012).
Pembuatan permen jeli meliputi pembuatan campuran gula yang dimasak dengan kandungan padatan
yang diperlukan dan penambahan bahan pembentuk gel dengan cita-rasa dan warna dan akhirnya
pencetakan produk cokelat milk, ice cream, infat formula, jelly, dan sebagainya (Ariyadi, 2004).
Karaginan diberi nama berdasarkan persentase kandungan ester sulfatnya, yaitu kappa (25-30%), iota
(28-35%), dan lambda (32-39%). Larut dalam air panas 70oC, air dingin, susu, dan larutan gula
sehingga sering digunakan sebagai pengental atau penstabil dalam berbagai produk minuman dan
makanan (Poncomulyo, 2006).
Untuk membuat permen jelly diperlukan alat dan bahan dalam proses pembuatannya. Alat yang
diperlukan seperti 1. blender untuk menghaluskan kulit semangka, 2. panci sebagai tempat memasak,
3. saringan, untuk mendapatkan bahan dan ampas 4. kompor, sebagai media untuk memasak, 5. Pisau,
untuk memotong kulit semangka agar sesuai dengan keinginan 6. cetakan /loyang untuk menyimpan
adonan yang sudah dimasak 7. adukan, untuk meratakan bahan-bahan serta keseimbangan rasa 8.
endok dan gelas. Sementara untuk bahan – bahannya dapat berupa : 500 gram kulit semangka inul, 400
ml air, 230 gram gula pasir. dan 7 gram bubuk agar agar.
18 Papanda Journal of Community Service, 1(1), 2022, 13-19

Setelah alat dan bahan tersedia selanjutnya kulit semangka yang sudah disiapakan dibersihkan
terlebih dahulu dan dihilangkan kulit luarnya yang berwarna hijau tua. Selanjutnya dipotong-potong
menjadi bagian-bagian kecil kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender dan dalam prosesnya
jangan terlalu halus tapi jangan pula terlalu kasar. Sesudah bahan didiblender, selanjutnya disaring
memakai saringan untuk memisahkan ampas dan diambil airnya. Air kulit semangka ditakar
menggunakan 2 gelas atau sekitar 400 ml kemudian dituang bubuk agar agar hijau dan 1 bungkus vanili,
1,5 gelas belimbing gula dan 400 ml air kulit semangka. Setelah itu diaduk sampai tercampur lalu
didihkan diatas kompor sampai mendidih. Setelah kelihatan mendidih, bahan diangkat dan dituang
kedalam loyang dan sampai mengeras. Setelah mengeras dipotong menjadi kotak kotak seperti permen
atau sesuai selera. Setelah itu,dijemur sekitar 3-5 hari hingga kadar airnya berkurang dan gulanya keluar.
Setelah dirasa kering, permen jelly kering maka selanjutnya dibuat kemasannya sebagaimana gambar
dibawah ini.

Gambar 2. Kemasan permen jelly

Kemasan yang dibuat oleh tim dilabeli dengan merk semangkuy. Kemasan ini dibuat untuk
melindungi makanan agar makanan terlihat lebih menarik, mempermudah konsumen dalam membeli
produk jika tidak dikonsumsi di tempat atau take away, mempromosikan brand selaku pebisnis makanan,
untuk melindungi makanan agar tidak rusak serta menjaga makanan tidak terkena kotoran atau debu.
Hasil penelusuran, produk semangkuy yang dibuat oleh tim telah mendapatkan pengakuan dari
masyarakat terbukti beberapa konsumen telah melakukan pemesanan melalui langsung maupun online.
Dengan demikian kegiatan ini telah memberikan keterampilan kepada masyarakat sebagai bekal
untuk kehidupannya dimasa yang akan datang. Sehingga waktu yang ada dapat digunakan dengan baik
dan bermanfaat sekaligus pula untuk menambah penghasilan dan mengurangi penggangguran dan
membangkitkan usaha kecil menengah. Hasil penelitian yang dilakukan Tambunan (2003), menemukan
bahwa usaha kecil menengah memiliki posisi penting dalam pembangunan ekonomi nasional karana
sumbangannya yang besar terhadap kesempatan kerja dan kenaikan pendapatan, khususnya di kawasan
pedesaan. Disamping itu peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat strategis bagi
perekonomian daerah dan nasional. Pasalnya, sektor UMKM mampu menyerap tenaga kerja, dan terbukti
meningkatkan potensi budaya dan pariwisata Indonesia.

KESIMPULAN
Pemanfaatan limbah kulit semangka inul sebagai bahan dasar pembuatan selai dan permen jely
bagi masyarakat berdampak bandara yang bekerjasama dengan Yayasan Nurussahid Desa Bantarjati
Kecamatan Kertajati telah memberikan keterampilan kepada masyarakat sebagai bekal untuk
kehidupannya dimasa yang akan datang. Dengan kegiatan PKM masyarakat yang mayoritas petani yang
tanahnya tergerus oleh pembangunan Bandara bisa beralih ke wirausaha. Sehingga waktu yang ada
Ansori 19

dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat sekaligus pula untuk menambah penghasilan dan
mengurangi penggangguran dan membangkitkan usaha kecil menengah.

REFERENSI
Ansori, Y.Z .(2019). Islam dan Pendidikan Multikultural; Jurnal Cakrawala Pendas: Volume 5 Nomor 2
Edisi Juli 2019, FKIP Universitas Majalengka
Ansori, Y. Z., Budiman, I. A., & Nahdi, D. S. (2019). Pembinaan Nilai-Nilai Multikultural pada Masyarakat
dalam Mengantisipasi dampak Keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan
Kertajati Kabupaten Majalengka. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Matla’ul Anwar
Arikunto, Suharsimi. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azra, Azyumardi .(2014). Konflik Baru Antar Peradaban: Globalisasi, Radikalisme, dan Pluaritas. Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada, 2002.
Edith Wulan Adelia .(2016). Prospek dan Manfaat Buah Semangka. Jakarta: Rineka Cipta
Hidayat, Yayat. (2017). Analisa Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Rumah Tangga Petani.
Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Kabar Cirebon (2019) Petani Indramayu Tanam Semangka di Majalengka
http://www.kabarcirebon.co.id/2019/08/petani-indramayu-tanam-semangka-di-majalengka
Radar Cirebon (2019)"Efek BIJB, Lahan Pertanian di Majalengka Berkurang
"http://www.radarcirebon.com/efek-bijb-lahan-pertanian-di-majalengka-berkurang.html
Radar Cirebon (2019) Aktivitas Petani di Musim Kemarau, Coba Peruntungan dengan Tanam Semangka
https://radarcirebon.com/aktivitas-petani-di-musim-kemarau-coba-peruntungan-dengan-tanam-
semangka.html
Radar Kediri .(2019). Mengenal Semangka Inul
https://radarkediri.jawapos.com/read/2019/08/29/153108/mengenal-semangka-inul
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Majalengka (2014)
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Tambunan, Iriawan .(2018) Peran Usaha Kecil Menengah dalam Pembangunan Ekonomi Nasional . Jurnal
Nasional

You might also like