Professional Documents
Culture Documents
Jurnal PKL KEL 3...
Jurnal PKL KEL 3...
1
Muttaqin
( Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi )
2
Habibatul Hasanah. A
( Institut Agama Islam Yayasan Nurul Islam Bungo)
3
M. Walillah
( Institut Agama Islam Tebo )
ABSTRAK
Konflik antara warga desa dan perkebunan kelapa sawit terjadi karena perebutan sumber
daya alam. Tujuan penelitian untuk menjelaskan proses terjadinya konflik serta upaya
penyelesaian. Penelitian menggunakan metode sejarah melalui tahap heuristik, data dikumpulkan
dari wawancara dan dokumen. Tahap kritik untuk mengetahui keabsahan data. Tahap interpretasi
untuk menganalisis temuan. Tahap historiografi sebagai hasil rekonstruksi masa lampau secara
naratif. Hasil penelitian, sejak 2023 warga menolak masuknya perkebunan kelapa sawit. Tahun
2023 masuk perkebunan kelapa sawit. Tahun 2023 pihak perkebunan melakukan aktivitas di
lahan sengketa sehingga memicu konflik dengan warga. Penyelesaian konflik oleh warga dan
perusahaan sejak 2023 menemui kegagalan. Tahun 2023 penyelesaian konflik dimediasi oleh
anggota dewan yang menghasilkan tiga kesepakatan, namun tidak diikuti dengan pemantauan
sehingga terjadi pelanggaran. Kesimpulan, konflik terjadi karena adanya aktivitas dari
perkebunan. Rekomendasinya, resolusi konflik seyogyanyadiikuti dengan pemantauan
kesepakatan untuk mengetahui kepatuhan para pihak.
PENDAHULUAN
Provinsi Jambi merupakan provinsi dengan luas perkebunan sawit terluas di Indonesia
yaitu 3,38 juta ha atau 20,68% dari total luas areal perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 26
provinsi. Luasnya perkebunan kelapa sawit yang ada di Provinsi jambi juga menyebabkan
tingginya konflik tanah yang terjadi. Tahun 2019 jumlah konflik pada sektor perkebunan yaitu
40 konflik yang tidak terlepas dari semakin banyak perusahaan perkebunan yang melakukan
ekspansi lahan konsesi dengan menyerobot lahan milik masyarakat maupun lahan kehutanan.
Aktor yang paling banyak bersengketa dan berujung pada konflik adalah perusahaan swasta
dengan masyarakat, dimana pihak yang dominan terlibat dalam konflik adalah perusahaan swasta
Masyarakat sebagai makhluk monodualis menunjukkan sifat bahwa, manusia dapat
menjadi makhluk individu, sosial dan dinamis (Azizah Raja, 2019). Sebagai individu manusia
memiliki kehendak berkuasa atas kepentingannya dengan orang lain (Nietzche 2019). Atas dasar
itulah konflik kepentingan muncul di tengah kehidupan sosial, diantara kelompok dengan
kelompok, individu satu dengan lainnya, maupun kelompok dengan idividu (Yanti, 2020).
Konflik merupakan permasalahan yang sulit untuk dihindari atas perbedaan pandangan
Kontruksi, individu maupun kelompok dan tidak dapat dinetralisir. Konflik masyarakat dapat
dipengaruhi oleh gerakan sosial dengan berbagai kepentingan (Alfitra, 2017).
Pemerintah sebagai pemangku kebijakan sudah seharusnya berupaya untuk
menyelesaikan konflik di berbagai daerah dengan berbagai kultur pertahanan yang berbeda-beda
(Zuber, 2013). Namun, realitasnya praktik penyelesaian persoalan pertanahan semakin jauh dari
harapan ideal masyarakat. Esensi pemanfaatan tanah khususnya pada kehidupan masyarakat
agraris dimaksudkan untuk kemakmuran kehidupan yang berkeadilan sosial (Fringka, 2017).
Dalam Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Bandar Lampung pada
22-24 Desember 2021 lalu memutuskan bahwa hukumnya haram perampasan tanah rakyat oleh
negara. Berdasarkan hasil Bahtsul Masail Ad-Diniyah Al-Waqi'iyah Muktamar NU, bahwa tanah
yang sudah dikelola oleh rakyat selama bertahun-tahun baik melalui proses iqtha' (redistribusi
lahan) oleh pemerintah atau ihya’ (pengelolaan lahan), maka pemerintah haram mengambil tanah
tersebut. Pasalnya, perampasan tanah rakyat oleh negara merupakan tindakan yang tidak adil dan
melanggar hak asasi manusia. Tanah adalah hak milik rakyat yang dijamin oleh konstitusi, dan
tidak dapat dirampas secara sewenang-wenang oleh negara.
Hukum Islam melarang negara merampas tanah rakyat secara sewenang-wenang. Dalam
konteks Indonesia, perampasan tanah rakyat oleh negara sering terjadi dalam kasus-kasus
pembangunan proyek infrastruktur dan investasi yang diberikan pada pengusaha seperti jalan tol,
waduk, perkebunan, dan kawasan bisnis khusus. Seringkali, masyarakat yang tanahnya dirampas
tidak mendapatkan ganti rugi yang sepadan. Hal ini jelas bertentangan dengan hukum Islam .1
1
https://nu.or.id/syariah/pandangan-nu-pada-konflik-agraria-rakyat-dengan-pemerintah-WalIJ
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Kajian Pustaka (Library Research) dengan
pendekatan deduktif. Abdul Rahman Sholeh menyatakan bahwa penelitian kepustakaan (Library
Research) adalah penelitian yang menggunakan cara agar menerima data informasi dengan
menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan, seperti manuskrip, buku, kitab, majalah,
dokumen-dokumen, biografi, serta catatan kisah-kisah sejarah.2
11
Desi Suryani dan Yandrizal, Advokasi Pelayanan Kesehatan, (Jakarta : CV. Literasi Nusantara Abadi, 2022) h.4-5
mendekatkan sebagian ke sebagian lain. Jama’ah berasal dari kata ijtima’ (perkumpulan), lawan
kata dari tafarruq (perceraian), dan furqah (perpecahan). Jama’ah adalah sekelompok orang
banyak dan dikatakan sekelompok manusia yang berkumpul berdasarkan satu tujuan.12
12
https://aswaja.unisnu.ac.id/pengertian-aswaja
Padahal persoalan ini timbul karena adanya laporan mantan karyawan PT APN yang
membuat masyarakat pemilik lahan dipanggil oleh Polda Jambi.
Merekomendasikan agar Bupati Tebo segera membuat Perbup Tata Batas sesuai berita
acara Kesepakatan penataan batas wilayah Desa Tanah Garo, Tambun Arang. Tuo Ilir
dan Teluk Rendah Ilir pada tanggal 8 April 2008.
Merekomendasikan agar BPN Kabupaten Tebo segera menyerahkan sertifikat hak milik
(SHM) yang telah dikeluarkan oleh Kementerian ATR/BPN kepada masyarakat Desa
Tambun Arang yang ikut program PTSL tahun 2023.
Terkait laporan Polisi An, Rejhi Praguna (PT. Andika Permata Nusantara) ke Polda
Jambi perihal dalam perkara tindak pidana pemalsuan surat atau penyerobotan, DPRD
Kabupaten Tebo akan menyampaikan permasalahan ini ke Presiden, Mabes Polri,
Kemenkopolhukam, Kementerian ATR/BPN, Komnas HAM, Kompolnas dan Satgas Mafia
Tanah
Dimohon Kepada Polda Jambi Cq. Direskrimum agar menyampaikan data kongkrit 18
sertifikat yang menjadi objek perkara, agar SHM milik masyarakat yang tidak termasuk
objek perkara bisa diserahkan ke masyarakat oleh BPN Kabupaten Tebo,
PT. Andika Permata Nusantara (APN) tidak koperatif dan tidak mengindahkan setiap
diundang baik Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten Tebo dan DPRD
Kabupaten Tebo tidak pernah hadir sebanyak 5 kali.
PT Andika Permata Nusantara (APN) Baru memiliki izin dasar Persetujuan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfataan Ruang (PKKPR) dan belum memiliki izin lainnya terkait izin
berinvestasi.
.Pimpinan DPRD Kabupaten Tebo, para Kades dan pihak terkait, akan mengajukan
permohonan audensi ke Kapolda Jambi terkait Permasalahan Masyarakat dengan PT.
Andika Permata Nusantara (APN).
KESIMPULAN
Konflik antara di desa sungai jernih perbatasan tebo dengan merangin dengan PT APN,
terjadi sengketa lahan. Konflik Tanah Antar Warga dan PT APN Terjadi, Kades Tanah Garo
Diduga Terima Uang Rp1 Miliar Setidaknya ada 30 hektar tanah warga dari 4 desa di
perbatasan Tebo-Merangin yang diduga diserobot oleh PT Andika Perkasa Nusantara (PT
APN) beberapa bulan terakhir. Sehingga konflik tanah ini berujung pengusiran terhadap
pekerja PT APN oleh warga.
Namun, pihak PT APN menyangkal telah menyerobot tanah warga. Pasalnya, pihak PT
APN mengaku telah membeli tanah tersebut dari Kepala Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara
Tabir, Kabupaten Tebo,
Sikap tegas dan keberanian dari PJ Bupati H.Aspan dalam membela masyarakat tengah
kisruh dengan pihak perusahaan patut diacungkan jempol. Kisruh atas lahan perbatasan
masyarakat Kabupaten Tebo dan Kabupaten Merangin dengan pihak PT Andika Perkasa
Nusantara (APN) membuat ia marah. Disampaikan H.Aspan, sikap PT APN serobot lahan
masyarakat dan menuding warga serobot lahan perusahaan di perbatasan Tebo-Merangin tidak
harus terjadi. Pasalnya, perusahaan tersebut hanya baru mendapat izin prinsip.
DAFTAR PUSTAKA
Ajeng Dwi Pratiwi,dkk, Konflik dalam Masyarakat Global,Jurnal Sosial Humaniora dan
Pendidikan, Vol.2 No.2, 2022.
Desi Suryani dan Yandrizal, Advokasi Pelayanan Kesehatan, Jakarta : CV. Literasi Nusantara
Abadi, 2022.
https://aswaja.unisnu.ac.id/pengertian-aswaja
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/mengenal-4-teori-konflik-menurut-para-ahli-
208zpSOGhVq/4, diakses 27 Desember 2023.
https://nu.or.id/syariah/pandangan-nu-pada-konflik-agraria-rakyat-dengan-pemerintah-WalIJ
https://www.cakrawalapersada.com/pengertian-dari-advokasi/
https://www.gramedia.com/literasi/teori-konflik/
Muhammad Mustofa, dkk. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research), Get Press
Indonesia.