You are on page 1of 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan pada Allah Subhanawata’ala atas


Rahmat, Taufiq dan Hidayah-NYA kami dapat melaksanakan kegiatan Workshop
Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja SMK Pusat Keunggulan Skema
Reguler Lanjutan SMKN 1 Popayato Tahun 2023.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pemateri Bapak Rustam Puluhulawa,


S.Pd. Pengawas Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo, yang telah memberikan
informasi serta petunjuk sehingga pelaksanaan Workshop Penyelarasan
Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja pada program SMK Pusat Keunggulan Skema
Reguler Lanjutan SMKN 1 Popayato Tahun 2023 dapat terealisasi dengan baik.

Laporan ini kami susun sebagai bahan pertanggungjawaban awal sesuai petunjuk
teknis yang ada dalam pelaporan kegiatan yang dimaksud.

Demikian laporan ini kami susun, dan atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Popayato, 02 Januari 2023

Kepala Sekolah

HJ.OLYS HARUN, SE.M.Pd.


NIP. 19680704 200501 2 008

i
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… …… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ……………. ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………. 1


1.2. TUJUAN DAN SASARAN………………………………………………………………... 2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 PELAKSANAAN KEGIATAN…………………………………………………………….. 3

2.2 LANGKAH KEGIATAN…………………………………………………………………… 4

2.3 HASIL KEGIATAN………………………………………………………………………… 4

BAB III. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………… 14

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG KEGIATAN

Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan adalah program


yang berfokus pada pengembangan serta peningkatan kualitas dan kinerja SMK
dengan bidang prioritas yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan
dengan dunia kerja, untuk menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau
menjadi wirausaha dan menjadi SMK rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan
kinerja SMK lainnya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi


Nomor 464/M/2021 Tahun 2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan, secara khusus bertujuan untuk :
a. Memperkuat kemitraan antara Kemendikbudristek dan pemerintah daerah
dalam pendampingan Program SMK Pusat Keunggulan;
b. Memperkuat kualitas sumber daya manusia SMK, antara lain kepala SMK,
pengawas sekolah, dan guru untuk mewujudkan manajemen dan
pembelajaran berbasis dunia kerja;
c. Memperkuat kompetensi keterampilan nonteknis (soft skills), dan keterampilan
teknis (hard skills), peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,
serta mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila;
d. Mewujudkan perencanaan yang berbasis data melalui manajemen berbasis
sekolah;
e. Meningkatkan efisiensi dan mengurangi kompleksitas pada sekolah dengan
menggunakan platform digital;
f. Peningkatan sarana dan prasarana praktik belajar siswa yang berstandar dunia
kerja; dan
g. Memperkuat kemitraan dan kerja sama antara Kemendikbudristek dengan
dunia kerja dalam pengembangan dan pendampingan Program SMK Pusat
Keunggulan.

1
Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi pada tingkat satuan pendidikan
dilakukan dengan menguatkan SDM sekolah melalui pelatihan dan
pendampingan. Pelatihan dan pendampingan pada Program SMK Pusat
Keunggulan 2023 mencakup tentang pembelajaran, asesmen, perencanaan
berbasis data, dan digitalisasi sekolah dalam bentuk pendampingan perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Intervensi kegiatan di atas, diharapkan akan membawa dampak pada
peningkatan kapasitas bagi satuan pendidikan. Untuk membawa dampak ini, maka
diperlukan 2 (dua) persyaratan. Pertama, pelibatan aktif seluruh unsur dalam
program SMK Pusat Keunggulan. Kedua, penerapan metode pelatihan yang
mudah diterima oleh seluruh elemen di setiap SMK Pusat Keunggulan. Workshop
Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja dilaksanakan untuk memperkuat
kemitraan dengan dunia kerja.

1.2 TUJUAN DAN SASARAN


1.2.1 Tujuan kegiatan workshop Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja
Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan Workshop Penyelarasan
Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja, peserta diharapkan mampu membuat
dan mengembangkan bahan ajar berbasis projek, serta dapat melakukan
praktek kerja terkait konsentrasi keahlian masing-masing.
1.2.2 Sasaran Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja :
Peserta kegiatan worksop Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja
adalah guru di SMKN 1 Popayato. Mereka adalah para guru kelas X dan XI
untuk mata pelajaran umum, bimbingan konseling, dan mata pelajaran
kejuruan. Peserta praktek penyelarasan pembelajaran berbasis dunia kerja
adalah peserta didik kelas X-XI Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perikanan
Payau dan Laut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PELAKSANAAN KEGIATAN

Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikam nasional dengan


memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan
lingkungan. Kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing
satuan pendidikan.

Penyelarasan kurikulum adalah upaya untuk menyesuaikan kurikulum SMK


dengan tuntutan IDUKA yang meliputi kompetensi dan budaya kerja yang berlaku
di IDUKA. Tujuan penyelarasan kurikulum yaitu agar kurikulum SMK sesuai tuntutan
dan budaya kerja yang berlaku di IDUKA, sehingga lulusan SMK memiliki kompetensi
dan etos kerja yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA.

Sinkronisasi kurikulum ini, merupakan penyelarasan kurikulum yang dilakukan


dengan melibatkan pihak industri, selaku pemakai tenaga kerja, agar kompetensi
lulusan dapat meningkat dengan baik.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah pembelajaran bagi Peserta Didik pada
SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.

Adapu pelaksanaan PKL pada kurikulum merdeka adalah :


1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mata pelajaran yang merupakan
wahana pembelajaran di dunia kerja.
2. Mata pelajaran PKL di rancang dalam struktur kurikulum SMK untuk
dilaksanakan pada kelas XII (program 3 Tahun) dan XIII (Program 4 Tahun)
dengan pertimbangan peserta didik telah memiliki dasar-dasar kemampuan
kerja yang cukup.
3. PKL dilaksanakan secara blok sesuai dengan ketersediaan sumber daya dan
kebutuhan penguasaan kompetensi.
4. Pelaksanaannya antara lain dapat menggunakan Sistem Pelatihan Berotasi
dalam 1 dan/atau beberapa mitra dunia kerja.

3
2.2 LANGKAH KEGIATAN
Narasumber menjelaskan tentang Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA dan
Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Berbasis Projek
 Masing-masing guru dibagi dalam beberapa kelompok mata pelajaran
sesuai dengan rumpun keahlian masing-masing kemudian melakukan
pemetaan integrasi mata pelajaran berbasis project
 Setelah masing-masing guru melakukan pemetaan integrasi mata pelajaran
berbasis project, kemudian mempresentasikannya.

2.3 HASIL KEGIATAN


2.3.1 Kurikulim Berbasis Dunia Kerja

4
5
6
2.3.2 Rancangan PKL Siswa
1. Perencanaan Pembelajaran PKL

Perencanaan PKL dijabarkan dari CP mapel PKL, dilaksanakan oleh SMK


bersama dunia kerja, menjadi dokumen Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan
pembelajaran (ATP), Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen. Tujuan
Pembelajaran (TP) merupakan rumusan target kompetensi yang dikuasai peserta
didik setelah melaksanakan PKL. Berdasarkan TP, sekolah bersama dunia kerja
mengidentifikasi potensi pekerjaan/kompetensi yang ada di dunia kerja untuk
penyusunan ATP/program PKL yang akan dilaksanakan. Dokumen Perencanaan
Pembelajaran dapat menggunakan informasi atau dokumen kerja sesuai
kebijakan dunia kerja tempat PKL. Dokumen Perencanaan PKL berfungsi sebagai
dasar pelaksanaan dan pemantauan. Perencanaan disusun berdasarkan CP
Mapel PKL yang disajikan pada tabel berikut ini.

Berdasarkan CP mapel PKL sekolah bersama dunia kerja tempat PKL merumuskan
Tujuan Pembelajaran (TP) dan ATP PKL.
a. Tujuan Pembelajaran (TP) - Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan rumusan kompetensi yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan dan dunia kerja yang mengacu
kepada CP dan kontekstual dengan karakteristik dunia kerja. Satuan
pendidikan bersama dunia kerja dapat melakukan identifikasi pekerjaan
yang dipergunakan sebagai dasar menyusun TP agar sesuai dengan
pekerjaan setiap dunia kerja tempat PKL dilaksanakan. Berdasarkan TP yang
telah dirumuskan, selanjutnya, disusun ATP berupa urutan kegiatan

7
pelaksanaan PKL. Kemudian dokumen TP-ATP disahkan oleh kedua belah
pihak.
b. Program PKL
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP-ATP) dipergunakan
untuk menyusun program PKL. Sekolah bersama dunia kerja tempat PKL
menyusun program berdasarkan TP - ATP untuk memuat pekerjaan/kegiatan
yang akan dilaksanakan beserta jadwal waktu pelaksanaannya. Durasi dan
urutan pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan kondisi dunia kerja,
misalnya volume kerja dan peralatan yang dimiliki, sehingga program PKL
tiap peserta didik dapat berbeda-beda. Dokumen program disahkan oleh
kedua belah pihak.
2. Perencanaan Penempatan Peserta Didik
Sekolah melakukan identifikasi dunia kerja berdasarkan kebutuhan konsentrasi
keahlian dan potensinya sebagai tempat PKL. Selanjutnya, sekolah melakukan
penjajakan dengan dunia kerja untuk mengetahui potensi kerja sama untuk
tempat PKL. Penempatan peserta didik pada pelaksanaan PKL disesuaikan
dengan kompetensi peserta didik serta pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Sekolah harus melakukan pemetaan untuk penempatan peserta didik serta guru
pengampu. Pelaksanaan PKL dapat dilakukan di lebih dari satu tempat PKL
untuk peserta didik yang sama sesuai dengan lingkup kerja dan kompetensi
yang hendak dicapai. Tempat pelaksanaan PKL, selain di dunia kerja juga dapat
dilaksanakan di teaching factory (TeFa) dan tempat lainnya.
2.3.3 Rancangan Pembelajaran Berbasis Project
Untuk pembelajaran berbasis project dimulai dengan pemetaan integrasi
vokasi dengan pendekatan Project Based Learning (PjBL). Pada pelaksanaannya
seluruh guru mengaitkan mata pelajaran umum dengan bidang Vokasi
konsentrasi keahlian yang ada di sekolah.

SMK Negeri 1 Popayato memiliki 4 konsentrasi keahlian di bidang Kemaritiman,


Agribisnis dan Agriteknologi serta teknologi informasi. Pemetaan integrasi vokasi
ini di awali dengan masing-masing konsentrasi keahlian menentukan projek yang
akan di angkat pada semester ganjil ini. Setelah projek di tetapkan oleh masing-
masing konsentrasi keahlian maka mulai di ikuti oleh guru umum untuk
mengaitkan tujuan pembelajaran mapel umum dengan projek yang diusung oleh
masing-masing konsentrasi keahlian.

8
Adapun projek yang di usung oleh masing-masing konsentrasi keahlian
diantaranya :

NKPI : Pembuatan Maket Kapal


APPL : Pembuatan Pakan Buatan
APHP : Pembuatan Naget dan Stik Mangrove
RPL : Pembuatan ID Card

Tujuan Pembelajaran yang dibuat oleh guru umum di integrasikan dengan project
yang di usung oleh konsentrasi keahlian masing-masing.

9
 Pengembangan Modul Ajar hasil integrasi
Selesai melakukan pemetaan integrasi vokasi maka seluruh guru membuat
modul pembelajaran/RPP/jobsheet. Modul pembelajaran yang disusun pun
menyesuaikan dengan projek yang di usung oleh masing-masing konsentrasi
keahlian. Namun, ada beberapa tujuan pembelajaran yang memang tidak
bisa dikaitkan dengan project maka Tujuan Pembelajaran ini di ajarkan
secara mandiri.

10
 Perancangan penilaian hasil integrasi
Pada dasarnya penilaian yang kami gunakan tetaplah merujuk pada
konsep penilaian yang selama ini kita kenal, yaitu Asesment awal, asesmen
formatif yang dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung
dan asesment sumatif yang dilaksanakan setiap mengakhiri satu topik
pembelajaran maupun satu tujuan pembelajaran. Asesment awal yang

11
kami lakukan adalah asesmen kognitif dan asesmen non koginitif. Asesmnet
kognitif yang dilakukan untuk melihat sejauh mana kemampuan awal yang
dimiliki oleh peserta didik. Dan asesment non kognitif kami lakukan untuk
melakukan pemetaan terhadap gaya belajar peserta didik agar dapat
memetakan kebutuhan belajar peserta didik dan dapat menciptkan proses
pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.

Asesment formatif yang kami gunakan adalah penilaian sikap, pengetahuan


dan keterampilan. Adapun bentuk-bentuk penilaiannya meliputi penilaian
diri, penilaian antar teman, observasi, tes lisan, tes tertulis, penilaian kinerja,
penilaian projek maupun portofolio.

Setelah melakukan pemeteaan integrasi vokasi dengan pendekatan PjBL,


dilanjutkan dengan praktik pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran PjBL. Praktik pembelajaran dilakukan oleh guru-guru mapel
Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Agama. Dari hasil observasi
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sudah nampak adanya
pengintegrasian vokasi dengan menggunakan model pembelajaran PjBL.
Dalam melakukan pembelajaran di kelas, bapak/ibu guru mengacu pada
projek yang di usung oleh konsentrasi keahlian masing-masing, sehingga
kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan senantiasi mendukung projek
yang di tetapkan oleh konsentrasi keahlian.

2.3.4 MoU Antara SMK dengan Dunia Kerja


Adapun poin-poin kesepakatan antara SMKN 1 Popayato bersama PT.Parigi
Aquakultura Prima berupa :
a. Penyelarasan kurikulum berbasis Industri (termasuk penerapan project based
learning);
b. Pelaksanaan pembelajaran dengan kurikulum berbasis Industri (termasuk
penerapan project based learning);
c. Pelaksanaan pembelajaran dengan menghadirkan Guru tamu dari industri di
sekolah;
d. Pelaksanaan magang Guru dan Peserta dan Peserta didik di Industri;
e. Pemanfaatan sarana dan prasarana/fasilitas bersama industri;
f. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa di Industri;
g. Pelaksanaan Riset untuk mendukung Teaching Factory;

12
h. Sertifikasi Kompetensi bagi Guru dan Peserta Didik;
i. Proses penyerapan lulusan di industri;
j. Kerjasama dalam bentuk pemberian beasiswa, ikatan dinas, dan donasi
dalam bentuk bahan dan peralatan;
k. Kegiatan lain yang menunjang Link and Match, selain kegiatan di atas.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan workshop Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja yang
dilakukan SMK Negeri 1 Popayato pada program Sekolah pusat keunggulan Skema
Reguler Lanjutan Tahun 2023 sudah dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Meskipun sarana dan prasarana penunjang yang terbatas. Seluruh Guru,
stakehoder SMKN 1 Popayato Kabupaten Pohuwato yang menjadi peserta
Kegiatan workshop penyelasaran pembelajaran berbasis dunia kerja bisa
mendapatkan berbagai manfaat, dan mengimplementasikan ilmu yang dipelajari.
Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi ajang pembelajaran sepanjang hayat
hingga bisa mencetak generasi yang kompeten sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Demikianlah laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban
panitia dan semoga bermanfaat bagi evaluasi penyelenggaraan kegiatan
berikutnya.

14

You might also like