You are on page 1of 9

PERAN INTEGRITAS NASIONAL DALAM MEMPERKUAT

KEMAJEMUKAN NEGARA INDONESAI YANG BERLANDASAN


PANCASILA DAN KEBINEKAAN
Kt. Sukawati Lanang P. Perbawa
Fakultas Ilmu Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email: sukawatilanang@gmail.com

Abstract
In a state of national integration, it is able to build and strengthen a sense of unity and
integrity. Insight of the Indonesian people regarding national integration is very minimal,
especially the knowledge of the country's own culture is still lacking. Therefore, national
integration is very important and closely related to plurality. Indonesian culture from the time
of our ancestors was strong and thick with a sense of togetherness, mutual cooperation or
eastern culture, but over time, foreign cultural influences entered Indonesia and affected
especially the younger generation and caused a reduction in indigenous culture in Indonesian
society.National integration is one of the benchmarks in the unity and integrity of a country. It
can also be said that national integration is the unification or assimilation of a nation so that
it becomes a unified whole. National integration means the same as the concept of uniting the
nation with simplicity. National integration must be maintained by every generation,
maintaining harmony in the nation and state requires commitment from the entire community
by strengthening the values of nationalism and moral values. The founders of the country
opposed individualism, liberalism, and chose the spirit of togetherness, kinship, mutual
cooperation as the basis for the noble values in this country.
Keywords: National Integration State, Indonesian Pluralism, Indonesian Culture

Abstrak
Di dalam negara integrasi nasional mampu membangun dan memperkuat rasa persatuan
dan kesatuan. Wawasan masyarakat Indonesia mengenai integrasi nasional sangatlah minim,
terlebih pengetahuan akan kebudayaan negara sendiri masih kurang. Maka dari itu integrasi
nasional sangat penting dan berkaitan erat dengan pluralitas. Kebudayaan Indonesia dari jaman
nenek moyang yang kuat dan kental dengan rasa kebersamaan, gotong royong atau budaya
masyarakat timur, tetapi seiring perkembangan jaman pengaruh kebudayaan luar masuk ke
Indonesia dan mempengaruhi terkhususnya generasi muda serta menyebabkan berkurangnya
kebudayaan asli di masyarakat Indonesia. Integrasi Nasional merupakan salah satu tolak ukur
dalam persatuan dan kesatuan di suatu negara. Dapat juga dikatakan bahwa integrasi nasional
adalah penyatuan atau pembauran suatu bangsa sehingga menjadi kesatuan yang utuh,
berintegrasi nasional berarti sama dengan konsep menyatukan bangsa dengan kesederhanaan.
Integrasi nasional harus dijaga oleh setiap generasi, menjaga keharmonisan dalam berbangsa
dan bernegara diperlukan komitmen dari seluruh masyarakat dengan memperkuat nilai
nasionalisme dan nilai moral. Para pendiri negara menentang individualisme, liberalisme, dan
memilih jiwa kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong sebagai dasar yang melandasi nilai-
nilai luhur di negara ini.
Kata Kunci : Negara Integrasi Nasional, Kemajemukan Negara Indonesia, Kebudayaan
Indonesia
80
A. Pendahuluan bangsa dengan kesederhanaan. (Hari
Negara Indonesia merupakan negara Sriyanto, 2021). Integrasi nasional harus
yang kaya akan budaya, ras, suku, bahasa, dijaga oleh setiap generasi, menjaga
dan adat-istiadat. Suatu negara membutuhkan keharmonisan dalam berbangsa dan
persatuan untuk bangsanya dalam bernegara diperlukan komitmen dari seluruh
menyatukan kemajemukan masyarakatnya. masyarakat dengan memperkuat nilai
Di dalam negara integrasi nasional mampu nasionalisme dan nilai moral. Para pendiri
membangun dan memperkuat rasa persatuan negara menentang individualisme,
dan kesatuan. Wawasan masyarakat liberalisme, dan memilih jiwa kebersamaan,
Indonesia mengenai integrasi nasional kekeluargaan, gotong royong sebagai dasar
sangatlah minim, terlebih pengetahuan akan yang melandasi nilai-nilai luhur di negara ini.
kebudayaan negara sendiri masih kurang.
Integrasi nasional dimulai dan diciptakan
Maka dari itu integrasi nasional sangat
dalam bentuk sikap kepedulian terhadap
penting dan berkaitan erat dengan pluralitas.
sesama, serta memiliki rasa persatuan dan
Kebudayaan Indonesia dari jaman nenek
kesatuan yang tinggi, dengan berlandaskan
moyang yang kuat dan kental dengan rasa
Pancasila dan berpegang teguh pada
kebersamaan, gotong royong atau budaya
semboyan Bhinneka Tunggal Ika serta
masyarakat timur, tetapi seiring
bersandar hukum pada UUD 1945.1 Maka
perkembangan jaman pengaruh kebudayaan
dari itu integrasi nasional haruslah berjalan
luar masuk ke Indonesia dan mempengaruhi
secara alamiah sesuai dengan akar
terkhususnya generasi muda serta
kebudayaan Indonesia dan berkembang
menyebabkan berkurangnya kebudayaan asli
dengan peran politik dan sistem politik
di masyarakat Indonesia.
masyarakatnya. Pada makalah ini akan
Integrasi Nasional merupakan salah satu diuraikan integrasi nasional sebagai usaha
tolak ukur dalam persatuan dan kesatuan di dalam penyatuan negara Indonesia yang
suatu negara. Dapat juga dikatakan bahwa majemuk, agar terciptanya keselarasan dan
integrasi nasional adalah penyatuan atau keserasian.
pembauran suatu bangsa sehingga menjadi
B. Metode Penelitian
kesatuan yang utuh, berintegrasi nasional
Jenis penelitian dalam penulisan jurnal
berarti sama dengan konsep menyatukan
ini yaitu metode penelitian hukum normatif

1
Astawa, I Putu Ari. 2017. “Materi Kuliah
Kewarganegaraan: Integrasi Nasional. Universitas
Udayana”, h 43

80
dengan menggunakan pendekatan lambang Bhinneka Tunggal Ika. Lambang
perundang-undangan dan pendekatan yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap
konseptual. Yang menjadi bahan hukum satu jua ini berakar dari sejarah Majahpahit
primernya. Selanjutnya sebagai rumusan yang pada waktu itu banyak berkembang
masalah yang akan diangkat dalam penelitian sekte-sekte agama dan kepercayaan yang
ini yaitu Bagaimana peran integritas nasional berbeda-beda, tetapi dapat hidup
terhadap kemajemukan Negara Indonesia. berdampingan secara tentram dan damai,
karena hakekatnya satu yaitu menyembah
C. Pembahasan Tuhan Sang Pencipta. Demikian pula dengan
2.1 Integrasi Nasional Indonesia yang memiliki dan berangkat dari
Integrasi Nasional berasal dari dua kata suku, ras, bahasa, adat yang beragam
yaitu integrasi dan nasional, integrasi berasal memiliki satu kesatuan pondasi yaitu dasar
dari bahasa Inggris (integrate) yang artinya negara Pancasila untuk mempersatukan
menyatupadukan, mempersatukan atau keberagam tersebut.
menggabungkan. Sedangkan nasional
Kemajemukan bangsa Indonesia
merupakan identitas yang melekat pada
merupakan modal utama yang sangat
masyarakat karena kesamaan, baik budaya,
berpotensi untuk memupuk persatuan dan
agama, fisik, cita-cita, dan sejarah2. Jadi
kesatuan, nilai persatuan dan kesatuan
integritas nasional merupakan suatu cara
tersebut sudah tercemin ketika masa
yang dapat menyatupadukan,
perjuangan kemerdekaan. Proses perjuangan
mempersatukan atau menggabungkan
pergerakan Indonesia pada masa itu
masyarakat melalui identitasnya di dalam
tujuannya untuk Indonesia merdeka dengan
suatu negara agar tercapainya suatu persatuan
memahami nilai-nilai dalam peristiwa
dan kesatuan. Salah satu faktor pendukung
sejarah dan akhirnya tercipta integrasi
integritas nasional yaitu rasa senasib dan
nasional. (Muhammad, 2017)
seperjuangan, jadi dapat dilihat dari sisi
sejarah. Persatuan Indonesia yang terbentuk Perbedaan yang sangat beragam di

melalui sejarah yang panjang dengan cita-cita Indonesia dibaluti juga dengan persamaan-

para pendiri bangsa serta rakyat yang persamaan, diantaranya yaitu budaya tentang

berpendirian teguh untuk mengambil hak pemujaan roh nenek moyang yang dilakukan

kemerdekaannya terpampang di dalam dalam bentuk sesajen atau penghormatan


leluhur, selain itu kesamaan akan sejarah

2
Agus, Andi Aco. 2016. “Integrasi Nasional Sebagai Negara Republik Indonesia”. Jurnal Sosialisasi
Salah Satu Parameter Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pendidikan Sosiologi, FIS-UNM, h 21

81
yang dimana bangsa Indonesia mengalami salah satu alasan mengapa integrasi nasional
penjajahan kolonial bangsa barat yang ada. Jika dilihat dari faktor pendorongnya
merendahkan diri bangsa Indonesia serta integrasi nasional merupakan cita-cita dan
menyebabkan keterbelakangan di berbagai tujuan agar Indonesia menjadi negara yang
bidang. Dengan adanya berbagai perbedaan bersatu dengan berbagai permasalahan di
maupun persamaan dapat menjadikan dalam kemajemukan. Selanjutnya selain
Indonesia untuk bersatu, semboyan Bhinneka faktor pendorong terhadap integrasi nasional,
Tunggal Ika sebagai lambang kesatuan dan terdapat faktor penghambatnya.
integritas nasional masih relevan dijadikan
b. Faktor Penghambat
pedoman kehidupan berbangsa dan
- Kurangnya penghargaan terhadap
bernegara, walaupun jika dibandingkan pada
kemajemukan
masa Majahpahit yang berbeda substansi
- Kurangnya toleransi antar sesama
tetapi tujuan dan maknanya sama3.
golongan
2.2 Faktor Integrasi Nasional - Kurangnya kesadaran dalam diri
masing-masing rakyat Indonesia
Bangsa Indonesia sangat membutuhkan
- Adanya ketimpangan dan
integrasi nasional untuk menyatukan seluruh
ketidakmerataan pembangunan
perbedaan dan kemajemukan rakyatnya. Di
sisi lain berbagai faktor pendorong maupun Konflik-konflik sosial yang terjadi baik yang
penghambat yang terjadi yaitu: menjadi faktor atau akibat dari penghambat
integrasi sosial ini karena kurangnya rasa
a. Faktor Pendorong
persatuan dan kesatuan. Konflik sosial dan
- Adanya persamaan sejarah
hambatan-hambatan terjadi karena
- Adanya ideologi nasional
kurangnya toleransi, kesadaran, dan
- Adanya keinginan untuk bersatu
ketidamerataan pembangunan tersebut4.
- Adanya ancaman dari luar
Selain menjadikan Pancasila dan semboyan
- Semangat persatuan dan kesatuan
Bhinneka Tunggal Ika pedoman dalam
dalam bangsa
menjalankan integritas nasional, keadilan
- Adanya semangat gotong royong
sosial dalam membangun di masyarakat juga
Di dalam faktor pendorong tersebut yang harus diperhatikan dan dilaksanakan.
menjadikan integrasi nasional muncul dan

3
Rohim, Muhammad Nur. 2017. “Sikap Integrasi Sejarah dan Sikap Sosial Siswa. Jurnal CANDI
Nasional Ditinjau Dari Pemahaman Nilai-Nilai Vol.15, No.1, h 5
4
Op.cit h 55.

82
2.3 Pentingnya, Dinamika dan Tantangan Indonesia. Dinamika tersebut dapat kita
Integrasi Nasional contohkan dengan lima jenis integrasi yaitu:

Masyarakat yang terintegrasi dengan a. Integrasi bangsa, tanggal 15


memperhatikan hak-hak masyarakat Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum
merupakan harapan bagi setiap negara. of Understanding) di Vantaa, Helsinki,
Karena masyarakat yang terintegrasi Finlandia, pemerintah Indonesia berhasil
merupakan kondisi yang diperlukan bagi secara damai mengajak Gerakan Aceh
negara untuk membangun kejayaan nasional Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung
demi mencapai tujuan dan cita-cita yang dan setia memegang teguh kedaulatan
diharapkan. Ketika masyarakat di suatu bersama Negara Kesatuan Republik
negara lebih diwarnai oleh konflik sosial atau Indonesia (NKRI). Proses ini telah berhasil
permasalahan-permasalahan, maka akan menyelesaikan kasus disintegrsai yang
lebih banyak kerugian yang dirasakan, baik terjadi di Aceh sejak tahun 1975 sampai
kerugian materiil, fisik, sarana prasarana 2005.
yang dibutuhkan masyarakat, maupun
b. Integrasi wilayah, melalui
kerugian mental spiritual seperti perasaan
Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember
kekecewaan, kekhawatiran, cemas, ketakutan
1957, pemerintah Indonesia mengumumkan
bahkan tekanan mental yang berkepanjangan.
kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar
Di sisi lain banyak potensi sumber daya yang
laut teritorial seluas 12 mil diukur dari garis
dimiliki oleh negara, yang semestinya dapat
yang menghubungkan titik-titik ujung yang
digunakan untuk melaksanakan
terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.
pembangunan bagi kesejahteraan
Dengan deklarasi ini maka terjadi integrasi
masyarakat, harus dikorbankan untuk
wilayah terioritas Indonesia. Wilayah
menyelesaikan konflik tersebut. Dengan
Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah
demikian negara yang senantiasa diwarnai
dan laut tidak lagi merupakan pemisah pulau,
konflik di dalamnya akan sulit untuk
tetapi menjadi penghubung pulau-pulau di
mewujudkan kemajuan.(Andi, 2016).
Indonesia.
Dinamika integrasi nasional di
c. Integrasi nilai Pancasila yaitu
Indonesia sejak tahun 1945, upaya
pengamalan dalam mengembangkan
membangun integrasi nasional terus menerus
Pancasila sebagai nilai integrasi terus
dilakukan. Terdapat perkembangan dan
menerus dilakukan, misalnya melalui
dinamika dari integritas yang terjadi di
kegiatan pendidikan pancasila baik dengan

83
maka kuliah di perguruan tinggi dan mata pada perbedaan suku, agama, ras, dan
pelajaran di sekolah. Melalui kurikulum geografi. Sedangkan pada dimensi vertikal
1975, mulai diberikannya mata pelajaran tantangan tersebut berupa celah perbedaan
Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di antara elite dan massa, dengan latar belakang
sekolah. pendidikan yang menyebabkan kaum elite
berbeda dari massa dengan pendidikan yang
d. Integrasi elit-massa dinamika
lebih tradisional. Terkait dengan dimensi
integrasi elit massa ditandai dengan
horizontal salah satu permasalahan yang
seringnya pemimpin mendekati rakyatnya
dialami Indonesia dalam mewujudkan
melalui berbagai kegiatan. Misalnya
integrsi nasional adalah masalah
kunjungan ke daerah, temu kader PKK, dan
primordialisme yang masih kuat. Pusat
kotak pos presiden. Kegiatan yang sifatnya
guncangan primordial biasanya berpusat
mendekatkan elit dan massa akan
pada masalah hubungan darah (kesukuan),
menguatkan dimensi vertikal integrasi
jenis bangsa (ras), bangsa, daerah, agama,
nasional.
dan kebiasaan. Besarnya ketimpangan dan
e. Integrasi tingkah laku (perilaku ketidak merataan pembangunan dapat
integratif). Mewujudkan perilaku integratif menimbulkan berbagai rasa yang tidak puas
dilakukan dengan pembentukan lembaga- dan persoalan dipermasalahan SARA,
lembaga politik dan pemerintahan termasuk gerakan sparatisme dan kedaerahan,
birokrasi. Dengan lembaga dan birokrasi demonstrasi dan unjuk rasa. Hal ini dapat
yang terbentuk maka orang-orang dapat mengancam integrasi secara horizontal di
bekerja secara terintegratif dalam suatu Indonesia. Selanjutnya dari dimensi vertikal
aturan dan pola kerja yang teratur, sistematis tantangan yang ada berupa kesediaan para
dan bertujuan. Pembentukan lembaga- pemimpin untuk terus menerus bersedia
lembaga politik dan birokrasi di Indonesia berhubungan dengan rakyatnya, pemimpin
diawali dengan hasil sidang I PPKI tanggal mau mendengar keluhan rakyatnya, mau
18 Agustus 1945 yakni memilih Presiden dan turun ke bawah, dan mau dekat dengan
Wakil Presiden. kelompok-kelompok masyarakat yang

Selain pentingnya dan dinamika terpinggirkan.

dalam integrasi nasional terdapat pula 2.4 Integrasi Nasional dalam Kemajemukan
tantangan yang dihadapi baik dari dimensi Bangsa Indonesia
horizontal maupun vertikal. Dimensi
Masyarakat Indonesia sebagai suatu
horizontal melihat tantangan yang berakar
sistem sosial yang memiliki struktur sosial

84
baik secara vertikal maupun horizontal. sosial terpengaruh oleh budaya luar dan
Secara vertikal struktur sosialnya ditandai penemuan-penemuan baru oleh masyarakat.
dengan perbedaan-perbedaan antara lapisan
Integrasi nasional yang bisa
atas dengan lapisan bawah, sedangkan secara
dikatakan proses penyatuan keberagaman
horizontal struktur sosial masyarakat terdiri
Indonesia, dengan berpacu pada nilai-nilai
dari suku bangsa, adat-istiadat, bahasa,
dasar Pancasila, semboyan Bhinneka
agama yang mencirikan masyarakat
Tunggal Ika, dan hukum tertinggi UUD
majemuk. Hal tersebut mengakibatkan
1945. Seluruh permasalahan yang akan
munculnya berbagai konflik sebagai salah
mengakibatkan terpecah belahnya persatuan
satu konsekuensi masyarakat yang majemuk.
dan kesatuan Indonesia tidak akan tercapai
Indonesia merupakan negara yang
ketika Indonesia masih berpedoman pada
masyarakatnya pluralis dengan keberagaman
nilai-nilai serta integrasi yang dimiliki oleh
sumber daya manusia. Selain itu, Indonesia
bangsa Indonesia. Meskipun integrasi
juga memiliki banyak ragam budaya. Hal itu
nasional tidak pernah dapat tercapai dengan
terlihat dari adat-istiadat, pola hidup,
sempurna, namun secara fundamental
interaksi sosial, bahasa sebagai alat
(prinsip) cenderung bergerak kearah
komunikasi dan lain-lain5.(Miftahuddin,
equilibrium (keseimbangan) yang bersifat
2011). Di dalam keberagaman tersebut
dinamis, menanggapi perubahan-perubahan
integrasi dan konflik akan menjadi dua
yang datang dari luar secara terbuka tetapi
variabel yang sangat berkaitan. Konflik yang
tetap pada nilai-nilai dasar bangsa
terjadi akibat disfungsi atau ketegangan atau
Indonesia6.
penyimpangan yang pada dasarnya bermula
dari penyesuaian dari struktur sosial baik Integritas nasional dapat juga

secara horizontal maupun vertikal. Ketika dijadikan identitas di dalam bangsa

konflik itu terjadi berkepanjangan dan tidak Indonesia. Identitas bukanlah suatu yang

teratasi dengan pemahaman yang mendasar selesai dan final, tetapi merupakan suatu

mengenai integrasi negara kita, maka kondisi yang selalu disesuaikan kembali,

setidaknya ada perubahan sosial yang akan sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan

terjadi. Perubahan-perubahan sosial akan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga

timbul atau terjadi ketika penyesuaian- wujudnya akan selalu tergantung dari proses

penyesuaian yang dilakukan oleh sistem yang membentuknya. Seperti halnya identitas

5
Miftahuddin. 2011. “Pluralitas Indonesia: Integrasi 6
Sriyanto, Hari. 2021. “Integrasi Nasional”.
Nasional dan Tanggapan Islam”. Jurnal Pluralitas Binus University, Character Building
Indonesia, Vol.22, No.1 h 9. Development Centre, h 43

85
kita pada saat ini, menunjukkan gambaran bangsa agar menjadi kesatuan yang utuh, dan
yang tidak tunggal tetapi sangat plural. integrasi nasional sama dengan konsep
Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak menyatukan bangsa secara sederhana.
lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, Integrasi nasional dimulai dan diciptakan
profesi, latar belakang pendidikan, serta asal dalam bentuk sikap kepedulian terhadap
usul daerah. Pluralitas pada perkembangan sesama, serta memiliki rasa persatuan dan
saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kesatuan yang tinggi, yang berlandaskan atas
kepentingan-kepentingan. Bertolak dari nilai-nilai dasar pancasila, berpegang teguh
sejumlah gambaran tersebut, identitas yang pada semboyan Bhineka Tunggal Ika, dan
menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh bersandar pada hukum tertinggi yaitu UUD
kepentingan yang kita kembangkan sendiri. 1945.
Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana
Peran integrasi nasional di dalam
bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan
kemajemukan Bangsa Indonesia yaitu
sikap mental, memajukan adab dan
seluruh permasalahan yang akan
kemampuan bangsa merupakan tugas utama
mengakibatkan terpecah belahnya persatuan
pembangunan kebudayaan nasional. Identitas
dan kesatuan Indonesia tidak akan tercapai
sebagai sarana pembentukan pola pikir
ketika masyarakat Indonesia masih
masyarakat diperlukan adanya suatu
berpegang teguh pada nilai-nilai luhur yaitu
kesadaran nasional yang dipupuk dengan
Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD
menanamkan gagasan nasionalisme dan
1945. Disisi lain terdapat faktor pendorong
pluralisme.
maupun penghambat di dalam Integrasi
Nasional. Meskipun integrasi nasional tidak
D. Simpulan dapat tercapai dengan sempurna, namun
Bangsa yang majemuk kaya akan budaya, secara prinsip tetap dapat menanggapi
ras, suku, bahasa, adat istiadat, dan perubahan yang datang dari luar secara
kebudayaan lainnya sangat membutuhkan terbuka tetapi tetep pada nilai-nilai dasar
suatu hal yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia.
kamejemukan dan pluralitas tersebut. Di
Daftar Pustaka
Indonesia integrasi nasional dirasa mampu
Jurnal
membangun dan memperkuat rasa persatuan
Agus, Andi Aco. 2016. “Integrasi Nasional
dan kesatuan. Seperti pengertian yang sudah
Sebagai Salah Satu Parameter
dijelaskan bahwa integrasi nasional
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Negara
merupakan penyatuan atau pembauran suatu
Republik Indonesia”. Jurnal Sosialisasi

86
Pendidikan Sosiologi, FIS-UNM. Internet
Diakses dari:
Sriyanto, Hari. 2021. “Integrasi Nasional”.
http://eprints.unm.ac.id/12427/1/Artik
Binus University, Character Building
el%20Jurnal%20Nasional%20Tidak%
Development Centre. Diakses dari:
20Terakreditasi%20-
https://binus.ac.id/character-
%20Integrasi%20Nasional%20Sebaga
building/2021/03/integrasi-nasional/ .
i%20Salah%20Satu%20Parameter%2
0Persatuan%20dan%20Keatan%20Ba
ngsa%20Negara%20Republik%20Ind
onesia.pdf .

Astawa, I Putu Ari. 2017. “Materi Kuliah


Kewarganegaraan: Integrasi Nasional.
Universitas Udayana”. Diakses dari:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_
pendidikan_1_dir/6bfed1ab6721a7e36
e217799d6017460.pdf .

Miftahuddin. 2011. “Pluralitas Indonesia:


Integrasi Nasional dan Tanggapan
Islam”. Jurnal Pluralitas Indonesia,
Vol.22, No.1. Diakses dari:
file:///C:/Users/User/Downloads/48-
Article%20Text-192-1-10-
20130303.pdf .

Rohim, Muhammad Nur. 2017. “Sikap


Integrasi Nasional Ditinjau Dari
Pemahaman Nilai-Nilai Sejarah dan
Sikap Sosial Siswa. Jurnal CANDI
Vol.15, No.1. Diakses dari:
file:///C:/Users/User/Downloads/1236
1-25888-1-SM.pdf

87

You might also like