You are on page 1of 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

Menurut Juliardi 2014, Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan

identitas kebangsaan. Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata

identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang

memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang,

kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata nasional

merujuk pada konsep kebangsaan. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris

identiti yang memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang

melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian

bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai

kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara

termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain

juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung

tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali ‘rule of law’, yang mengatur

mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi, serta hak asasi manusia

yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. Istilah Identitas Nasional adalah

suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan

bangsa tersebut dengan bangsa lain serta mencerminkan kepribadian bangsa.

3
B. Pengertian Pancasila

Menurut Ruyadi 2003, Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara

Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima

dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman

kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi

utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang

adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule

(Pembukaan) UUD 1945.

C. Pengertian Pancasila sebagai identitas Nasional

Menurut Kaelan dan Zubaidi Ahmad 2012, Sebagai identitas nasional,

Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia

secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti

menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani

dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan

kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian

bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan

sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang

membedakan Indonesia dengan negara lain.

4
Identitas Nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah

ada padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah

Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu

bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena

pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam Sunarso 2008,

eraglobalisasi dewasa ini, ideology kapitalisme yang akan menguasai dunia.

Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem

internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di

dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, social, politik dan kebudayaan.

Menurut Fakuyama dalam Sunarso 2008, Perubahan global ini membawa

perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi partikular kearah ideology universal

dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan menguasainya. Dalam

kondisi seperti ini, negara nasional akan dikuasai oleh negara transnasional yang

lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme.

Konsekuensinya,negara-negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak.

Namun demikian, dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung

kepada kemampuan bangsa itu sendiri.

Menurut Toyenbee dalam Sunarso 2008, ciri khas suatu bangsa yang

merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh budaya asing akan

menghadapi Challence dan response. Jika Challence cukup besar sementara

response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi

5
pada bangsa Aborigin di Australia dan bangsa Indian di Amerika. Namun

demikian jika Challance kecil sementara response besar maka bangsa tersebut

tidak akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif. Oleh karena itu agar bangsa

Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan

jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia

sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi

di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan

yangcenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali

kesadaran nasional.

D. Makna Pancasila

Menurut Winarno 2007, Makna pancasila dalam setiap silanya sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Bahwa kita sebagai bangsa Indonesia adalah umat beragama atau

bangsa yang religius sehingga kita wajib mempercayai (Iman) terhadap

adanya tuhan yang maha esa yaitu tuhan dari semesta alam yang mengatur

seluruh hidup dan kehidup manusia. Sebagai umat beragama sekaligus

sebagai warga negara yang mengakui adanya tuhan diwajibkan untuk

hidup ruku antar sesama. Hidup saling menghargai dan menghormati sama

lain sebagai saudara sebangsa dan setanah air Indonesia.

6
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap

Sebagai warga negara dan bangsa kita wajib menjunjung tinggi

nilai budi pekerti dan mengakui bahwa seluruh bangsamemiliki martabat

yang mulia dan derajat yang sama tidak ada perbedaan dalam hak dan

kewajiban antara sesama bangsa. Selain itu kita berkewajiban untuk selalu

menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam bersikap dan berprilaku serta

bertindak dengan adil dan beradap.

3. Persatuan Indonesia

Dalam sila ketiga ini mengandung makna kebersamaan dan tidak

bercerai berai antara sesama bangsa. Karena itu kita sebagai warga negara

wajib untuk membangun rasa kebersamaan, bahu membahu atau bersatu

padu dalam satu kesatuan, membina dan menumbuhkan rasa persatuan dan

nasionalisme dalam negara kesatuan Republik Indonesia tercinta.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawarahan/Perwakilan.

Makna dalam sila ini mengandung makna pentingnya

mengedapakan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan

untuk kepentingan bersama. Secara tidak langsung dalam sila ini

masyarakat Indonesia sebagai warna negara diajak untuk ikut ambil bagian

dalam kehidupan politik atas dasar persamaan dan tanggung jawab sesuai

dengan kedudukannya. Dengan kata lain bahwa pemerintahan berasal dari

7
rakyat dan untuk rakyat sehingga dalam mengambil keputusan perlu

mengedepankan musyawarah dan mufakat demi kepentingan bersama.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Dalam sila ini mengandung makna ajakan tentang rasa keadilan

bahwa seluruh warga negara dituntut ikut aktif dalam memberikan

sumbangsih demi terwujudnya keadilan, rasa aman, damai, kemakmuran

dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat sesuai dengan kedudukan dan

kemampuannya.

You might also like