You are on page 1of 22

Homepage : ejurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.

php/psc

PSYCHOSOPHIA
E-ISSN : 2721-2564
Issue : Vol. 3, No. 2, October (2021)
DOI : https://doi.org/10.32923/psc.v3i2.2093
Journal of Psychology, Religion and Humanity Publisher : Department of Islamic Psychology
IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Indonesia

Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental

Mutiara Andini1
IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
mutiaraandini816@gmail.com
Djumi Aprilia
IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
djumiaprilia286@gmail.com
Primalita Putri Distina
IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
ppdistina@gmail.com

Abstract
The concept of health based on religion has a long-term concept that is not only oriented, but can be
used over time. Religion can have a significant impact on human life, including on health. One of the
solutions to be able to overcome mental health problems is to practice religious values in everyday
life. The purpose of this study is to explain further about Islamic Psychotherapy in improving mental
health by looking at the nature of mental health based on or referring to the Qur'an and Al-Hadith.
The methods of this research were using literature review on various journal sources and analytical
readings that collected through Islamic Psychotherapy, Mental Health, Al-Qur'an and Al-Hadith
keyword. The results of this study indicated that Islamic psychotherapy is the most effective effort to
cure and prevent mental illness. Islamic psychotherapy believed that faith and closeness to the Creator
will be a very significant force for the good of one's mental problems. Islamic psychotherapy was not
only treating people with physical and spiritual illnesses, but also improving one's mental quality to
achieve a happy life. Thus, in result the mental health would be achieving harmony, tranquility, well-
being, and peace of mind.

Keywords: Islamic Psychotherapy, Mental Health, Al-Qur’an and Al-Hadith.

Abstrak
Konsep kesehatan berlandaskan agama memiliki konsep jangka panjang yang tidak hanya
berorientasi, namun bisa digunakan seiring berkembangnya zaman. Agama dapat memberi dampak
yang cukup berarti dalam kehidupan manusia, termasuk terhadap kesehatan. Salah satu solusi terbaik
untuk dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan mental adalah dengan mengamalkan nilai-nilai
agama dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan lebih lanjut
mengenai Psikoterapi Islam dalam meningkatkan kesehatan mental, dengan melihat hakikat
kesehatan mental yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan telaah literatur pada berbagai sumber jurnal dan bacaan analisa
yang terkumpul melalui kata kunci “Psikoterapi Islam, Kesehatan mental, Al-Qur’an dan Al-Hadist. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Psikoterapi Islam merupakan upaya yang paling efektif dalam
membantu penyembuhan dan pencegahan penyakit jiwa. Psikoterapi Islam mempercayai bahwa
keimanan dan kedekatan terhadap Sang Pencipta akan menjadi kekuatan yang sangat berarti bagi
kebaikan problem kejiwaan seseorang. Psikoterapi Islam bukan hanya mengobati orang penyakit
jasmani dan rohani, tetapi juga memperbaiki kualitas kejiwaan seseorang untuk meraih kehidupan
yang bahagia. Sehingga, kesehatan mental yang dihasilkan akan mencapai keserasian, ketenangan,
kesejahteraan, dan ketentraman jiwa.

Kata kunci: Psikoterapi Islam, Kesehatan Mental, Al-Qur’an dan Hadist

1 Corresponding author
Submitted Date : March 03, 2022 165 | Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)
Review Date : March 31, 2022 Page 165 of 22
© Psychosophia, 2022 Revised Date ; April 26, 2022
Accepted Date : April 28, 2022
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

PENDAHULUAN dengan kesehatan mental dalam artian


Seiring perkembangan zaman dan jelasnya ajaran agama telah menjadi salah
kemajuan teknologi, banyak satu tuntunan untuk kesehatan mental
permasalahan yang hadir dalam dalam rujukan agama. Pada
kehidupan berbangsa dan bernegara di perkembangannya, kesehatan mental juga
Indonesia. Salah satu hal yang ditimbulkan dikaji dalam bidang ilmu Psikologi Agama.
ialah gangguan mental yang di akibatkan Psikologi Agama merupakan salah satu
oleh perjalanan kehidupan seseorang ilmu kejiwaan yang pertama kali
(Kusuma, 2019). Berdasarkan data
diperkenalkan di Jerman, pada abad ke-19,
Riskesdas 2013, penduduk Indonesia
tahun 1875 M. Memasuki abad ke-20
mengalami gangguan mental dengan
prevalensi 1,7%. Tahun 2018, tercatat kajian mengenai ilmu tentang jiwa yang
sebanyak 9.162.886 kasus atau 3,7% dari berupa kesehatan mental sudah jauh
populasi yang mengalami gangguan berkembang lebih pesat sejalan dengan
mental (Ayuningtyas dkk., 2018). Adapun kemajuan ilmu dan teknologi modern
kasus gangguan mental terbanyak (Ramayulis, 2020). Dalam Islam, terapi atau
ditemukan di Provinsi DIY Yogyakarta, solusi untuk kesehatan mental dalam
Aceh, dan Sulawesi Selatan dengan gejala- islam sudah ditunjukkan secara jelas
gejala depresi dan kecemasan sekitar 6% dalam ayat-ayat Al-Quran.
kasus (Ayuningtyas dkk., 2018).
Melihat data-data yang ada Beberapa ayat-ayat Al-Qur’an yang
mengenai gangguan mental, isu membahas tentang ketenangan dan
kesehatan mental pun menjadi hal yang kebahagiaan adalah Surah An Nahl Ayat 97.
disoroti dalam beberapa tahun terakhir. Dalam surah tersebut memilki arti “Barang
Pada mulanya, isu mengenai kesehatan siapa yang mengerjakan amal saleh, baik
mental hanya terbatas pada individu yang laki-laki maupun perempuan dalam
mempunyai gangguan jiwa dan tidak
keadaan beriman, maka sesungguhnya
diperuntukkan bagi individu yang normal.
Namun, seiring perkembangan zaman, akan kami berikan kepadanya kehidupan
kesehatan mental tidak hanya untuk orang yang baik dan sesungguhnya akan kami
yang mengalami gangguan kejiwaan beri balasan kepada mereka dengan pahala
tetapi juga bagi orang yang sehat yaitu yang lebih baik dari apa yang telah mereka
tentang bagaimana mereka mengeksplor kerjakan”. Kemudian dijelaskan juga dalam
dirinya sendiri dengan lingkungan. Surah Ar Ra’ad Ayat 28 yang memiliki arti
Di Indonesia, agama menjadi salah “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
satu bagian penting dalam kehidupan mereka manjadi tenteram dengan
masyarakat. Abdillah (2013) menyebutkan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan
bahwa Indonesia merupakan negara yang mengingati Allah-lah hati menjadi
secara filosofis mengakui eksistensi agama tenteram”.
dalam kehidupan bernegara. Hal ini pun Adanya solusi untuk meningkatkan
tercantum dalam pasal 29 ayat 1 juga kesehatan mental di dalam kitab Al-
Pancasila pada sila pertama. Maka, pada Qur’an, maka orang-orang pun mulai
aspek kehidupan masyarakat Indonesia mencari beberapa terapi yang berkaitan
tidak melepaskan nilai-nilai agama yang dengan agama, termasuk dalam Islam.
dianutnya, termasuk dalam hal kesehatan Psikoterapi Islam pun mulai
mental. diperkenalkan, yaitu sebagai terapi yang
Ying (2009) menemukan bahwa diberikan dengan kembali mempelajari
agama dan spiritualitas berhubungan dan mengamalkan ajaran agama Islam.
| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)
Page 166 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

Penelitian mengenai Psikoterapi Islam memeliharanya dan membuatnya tumbuh


mulai dilakukan pada 20 tahun terakhir. menjadi lebih baik. Sesuatu yang bisa
Psikoterapi Islam merupakan proses melindungi dan membuat fitrah menjadi
penyembuhan gangguan dan penyakit lebih baik tidak lain adalah syariat agama
yang mencakup gangguan fisik, mental, yang diturunkan oleh Allah (Taimiyah,
spiritual, dan karakter yang didasarkan 2018).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti
pada nilai-nilai Islam yang berasal dari Al-
tertarik untuk menjelaskan lebih lanjut
Quran dan hadist. mengenai PsikoterapI Islam dalam
Dalam psikoterapi Islam, jiwa meningkatkan kesehatan mental, dengan
manusia (psyche) dibersihkan dari melihat hakikat kesehatan mental yang
keburukan, kejahatan, dan segala elemen berlandaskan atau merujuk pada Al-
Qur’an dan Al-Hadits.
yang kurang baik yang merusak jiwa dan
menjauhkan manusia dari Tuhan (Allah
METODOLOGI
SWT) yang menyebabkan manusia
Penulisan ini menggunakan
menjadi mengalami gangguan.
metode literature review (studi pustaka).
Sebagaimana diketahui bahwa ajaran
Studi pustaka merupakan metode
agama Islam mengandung tuntunan agar pengkajian secara ilmiah yang terfokus
kehidupan manusia bebas dari rasa cemas, pada satu topik tertentu saja, berupa
tegang, depresi, dan sebagainya. Tak gambaran perkembangan topik yang
hanya dengan membaca dan memaknai memungkinkan penulis melakukan
ayat-ayat Al-Qur’an, Islam pun sebuah identifikasi atas teori serta metode
mengajarkan doa untuk mendapatkan yang dapat dikembangkan dan
ketenangan hati. Dalam doa-doa, diidentifikasi kesenjangan antar relevansi
seseorang memohon agar kehidupannya terhadap hasil penulisan (Cahyono, 2019).
diberi ketenangan, kesejahteraan, Melalui metode studi pustaka, peneliti
keselamatan, baik dunia dan akhirat. akan melihat aspek. Ada dua aspek
komponen keutamaan yakni pertama,
Islam hadir menawarkan konsep adanya perpaduan pembahasaan konsep
psikoterapi dalam meningkatkan psikoterapi, metode psikoterapi,
kesehatan mental dan kesehatan mental kesehatan mental, pratik keberagaman
dengan spiritual (Arif, 2020). Al- keilmuan yang berbeda sehingga
Qur'anndan Al-Hadits merupakan prinsip memberikan sebuah keunggulan serta
dalam ajaran Islam yang memberikan kekuatan keilmuan. Kedua, memberikan
arahan serta petunjuk kepada orang- peluang menjawab pertanyaan secara luas
orang dalam menjaga temperamen dan kuat (Pradana, 2021).
mereka untuk mencapai kebahagiaan Pendekatan pada tulisan ini
sejati. Al-Quran menghadirkan istilah jiwa merupakan telaah literatur pada berbagai
yang tenang, sedangkan Al-hadits sumber jurnal dan bacaan analisa yang
menyebutnya sebagai fitrah (tenang). terkumpul melalui kata kunci “Psikoterapi
Keduanya merupakan prasyarat atau Islam, Kesehatan mental, Al-Qur’an dan
naluri manusia untuk kesejahteraan Al-hadis”. Telaah yang diterapkan pada
psikologis yang harus dimiliki setiap penulisan ini meliputi analisa tulisan
muslim (Hayati dkk., 2015). Hidup dengan dengan rentang waktu yang mengikuti
jiwa yang tenang harus berdasarkan fitrah perkembangan zaman. Terkait “pisau”
yang telah diberikan oleh Allah yaitu analisis pada penulis ini merujuk pada
akidah dan tauhiid. Tentu saja fitrah ini teori dari Mohammed Bin Abdullah, bahwa
membutuhkan sesuatu yang “Semakin dioptimalkannya paradigma

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 167 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

pendidikan mental Qur’ani dalam suatu lingkungan, maupun kebutuhan dengan


sistem penerapan dan penyembahan Tuhannya.
konsep psikoterapi Islam dalam Kesehatan mental tidak hanya
mewujudkan kesehatan mental
berkaitan dengan keberadaan individu
merupakan cara yang sangat tepat dalam
meningkatkan kesehatan mental pada yang mempunyai jiwa yang sehat, tetapi
individu”. Pada pembahasan, peneliti akan juga berhubungan erat dengan seluruh
merujuk juga pada literatur sekunder dan eksistensi manusia. Kemampuan individu
primer dari berbagai disiplin keilmuan, yang mampu menghadapi kenyataan
berupa kitab tafsir, buku ilmu hidup serta berfungsi secara optimal
pengetahuan, jurnal, surat kabar, serta dalam keberadaannya di masyarakat
literatur lain yang relevan.
berarti mempunyai konsep kesehatan
mental yang baik (Ramayulis, 2002).
PEMBAHASAN
Kualitas dan kebahagiaan itu sangat
Kesehatan Mental Dalam Agama Islam
ditentukan oleh faktor kejiwaan,
Ilmu kesehatan mental merupakan
kesehatan, serta keberagaman yang
salah satu cabang ilmu jiwa termuda yang
dimiliki seseorang. Dari ketiga faktor
berkembang serta tumbuh di akhir abad
tersebut sangat berpengaruh dalam
ke 19, terdapat di Jerman pada awal tahun
segala aspek dan aktivitas kehidupan
tahun 1875 M sampai abad ke-19.
manusia, serta kualitas hidupnya. Dalam
(Hamndani dan Afifuddin, 2012). Namun,
hal ini orang yang sehat mentalnya baik
dalam perkembangannya para nabi telah
secara fisik dan psikis maka artinya orang
terlebih dahulu mengenal konsep
tersebut orang yang bisa mewujudkan dan
kesehatan mental. Dari Nabi Adam sampai
menumbuh kembangkan segala potensi-
Nabi terakhir yaitu Muhammad SAW, yang
potensi dirinya semaksimal serta
membicarakan tentang hakikat jiwa,
seoptimal mungkin. (Jaya, 2002).
penyakit jiwa, dan kesehatan jiwa yang
Abu Zayd Ahmed ibnu Sahl al-
termasuk pada ajaran kepercayaan agama
Balkhi (850-934) seorang spesialis dari
Islam yang di wahyukan Allah SWT
Persia yang awalnya menerapkan gagasan
(Jaelani, 2001), seperti dalam Firman Allah
kesehatan emosional atau al-tibb al-
SWT dalam Surah Al – Baqarah ayat 37
ruhani dalam ranah pengobatan Islam.
yang artinya: “Kemudian Adam menerima
Untuk mengungkapkan kesehatan rohani
beberapa kalimat dari Tuhannya, Maka
dan kesehatan psikologi, beliau
Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya
menggunakan kata al-Tibb al-Ruhani,
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
sedangkan istilah Tibb al-Qalbu untuk
Penyayang.”
menyebutkan istilah kesehatan mental.
Dari ayat diatas menurut Shihab
Menurt al-Balkhi, setiap jiwa dan raga bisa
(2003), kalimat itu menurut sebagian
sehat serta bisa juga merasakan sakit.
musafir adalah ucapan untuk memohon
Selain al-Balkhi, peradaban Islam juga
ampun (taubat). Hal ini berkaitan dengan
memiliki dokter di bidang kejiwaan yaitu
hakikat jiwa. Hakikat jiwa sebenarnya
Ali ibnu Sahl Rabban al-Tabari, yang
mengatkan bahwa seseorang itu mampu
menyebutkan bahwa psikoterapi berguna
dalam menyesuaikan keadaan dirinya,
untuk menyembuhkan pasien yang
baik dengan diri sendiri, orang lain,
mengalami gangguan jiwa. Ilmuwan

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 168 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

muslim lainnya yang mengungkapkan dengan orang lain, dan bagaimana


pengobatan penyakit kejiwaan adalah Al- individu tersebut menunjukkan kestabilan
Ghazali. Menurut Imam Al-Ghazali, jiwa, emosi, dan pikiran dalam mekanisme
kesehatan mental tidak hanya membahas kehidupan.
tentang konsep gangguan serta penyakit Dari beberapa pengertian tersebut
kejiwaan, tetapi juga merumuskan maka dapat dipahami bahwa para
seseorang tentang bagaimana ilmuwan dalam mendefinisikan kesehatan
perkembangan jiwanya menuju mental mengandung beberapa
kesejahteraan dalam kehidupan (Jaya, pengertian, namun konteksnya tetap
2002). kepada masalah perilaku manusia. Secara
Sementara itu, Daradjat (1991) umum, dapat disimpulkan bahwa
menyebutkan bahwa ilmu yang kesehatan mental adalah kemampuan
mempelajari tentang bagaimana manusia seseorang dalam mencapai puncak
mengembangkan potensi yang ada pada kematangan baik dilihat dari segi
dirinya, baik pengetahuan dan perbuatan emosional dan sosial dalam melakukan
serta menghindar dari gangguan- upaya-upaya adaptasi dengan diri sendiri
gangguan penyakit jiwa itu disebut dan lingkungan sekitar, serta kemampuan
dengan konsep kesehatan mental. individu dalam menjalankan tugas
Kesehatan mental memandang manusia tanggung jawabnya sebagai makhluk di
menjadi satu kesatuan psikosomatis, bumi dengan siap menghadapi segala
kesatuan jasmani, serta rohani yang utuh. rangkaian problematika kehidupan yang
Seseorang yang bisa berbagi segala fana. Dengan menekan konsep kesehatan
potensinya dalam kehidupan agama, mental pada diri sendiri, maka seseorang
ekonomi, sosial, dan budaya dapat akan dapat hidup dengan perasaan aman,
dianggap menjadi seseorang yang bahagia, dan sejahtera.
tercapai kesehatan mentalnya Organisasi yang sampai saat in
(Hanurawan, 2010). terus menggalakkan perkembangan
Frank L.K. (dalam Notosudirjo dan kesehatan mental adalah The World
Latipun, 2005) berpendapat bahwa Federation for Mental Health dan The
individu yang kuat secara intelektual World Health Organization (WHO).
adalah individu yang terus berkembang Menurut WHO (2003), kesehatan mental
dan menciptakan siklus kehidupan yang bukan hanya seputar tentang informasi
baik dalam hidup mereka, memenuhi hak gangguan mental saja tetapi lebih kepada
dan kewajiban, merubah perubahan dan keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
menyesuaikan diri dalam kondisi ramah yang utuh dan bukan hanya bebas dari
dan sosial. Menurut Fahmi (1977) penyakit atau kelemahan. Konsep
kesehatan mental mengandung dua kesehatan mental meliputi kesejahteraan
pengertian umum. Pertama, kesehatan subjektif, self-efficay yang dirasakan,
mental adalah bebas dari gejala-gejala otonomi, kompetensi, ketergantungan
penyakit jiwa dan gangguan kejiwaan. antargenerasi dan pengakuan
Sedangkan, kedua kesehatan mental kemampuan untuk mewujudkan potensi
mencakup kepada hubungan individu intelektual dan emosional pada diri
kepada diri sendri, hubungan individu seseorang.

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 169 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

Kesehatan mental merujuk kepada 4. Melakukan otonomi diri, maksudnya


seluruh komponen kesehatan yang adalah mandiri dalam menentukan
berkembang pada aspek manusia, baik sikap dan kehendak dalam suatu
secara fisik maupun psikis. Kesehatan keputusan.
mental tiap individu berbeda dan 5. Kemampuan dalam menguasai
mengalami dinamisasi dalam lingkungan dan berintegrasi terhadap
perkembangannya. Dengan alasan bahwa alam sekitar yang dilakukan secara baik
manusia selalu dihadapkan pada kondisi dan perlahan tetapi konsisten.
dimana ia harus dapat menyelesaikan Menurut Utsman Najati yang
beragam masalah-masalah kesehatan merupakan pakar psikologi Islam
mental dalam hidupnya. Dalam buku mengutip beberapa pendapat dari para
Mental Hygiene, kesejahteraan psikologis ahli bidang kejiwaan tentang indikator-
dihubungkan dengan beberapa hal. indikator apa saja yang menunjukkan
Pertama, bagaimana orang berpikir, seseorang telah mencapai kesehatan
merasakan, dan menjalani rutinitas sehari- mental yang baik. Salah satunya adalah
hari. Kedua, bagaimana orang pendapat dari Maslow yang menyatakan
memandang dirinya dengan orang lain. bahwa “indikator seseorang telah
Ketiga, bagaimana seseorang dapat mencapai kesehatan mental jika dilihat
menilai pilihan yang berbeda dalam dari adanya hubungan individu seseorang
menentukan pilihan tentang keadaan saat dengan diri sendiri. Seperti tolak ukur
ini (Yusuf, 2011). kejujuran kepada orang lain untuk
Berkaitan dengan ciri dan indikator mengungkapkan kebenaran, bertanggung
dari kesehatan mental, Marie Jahoda jawab dalam pekerjaan, berani mengaku
menyampaikan pengertian dan siapa dirinya sebenarnya, apa yang dia
perkembangan kesehatan mental dalam kehendaki dan ia tidak sukai, serta mau
aspek yang sangat luas pembahasannya. mengakui mana hal-hal yang baik
Menurutnya, kesehatan mental bukan sekalipun tidak berasal darinya, sekaligus
hanya terbatas pada individu yang mau menerima hal baik tersebut tanpa
terhindar dari gangguan jiwa, tetapi juga bermaksud mengadakan pembelaan diri
bisa mencakup seseorang yang sehat demi merusak hakikat kebenaran yang
mental secara fisik dan psikis. Ada ada.”
beberapa unsur indikator yang memenuhi Muhammad Audah dan Kamal
konsep kesehatan mental, yaitu: Ibrahim mengungkapkan pentingnya
1. Perilaku kepribadian yang lebih baik dimensi spiritual dalam menghadapi
terhadap diri sendiri untuk menjadi kesehatan mental. Berikut ini adalah
insan yang lebih baik. indikator-indikator kesehatan mental yang
2. Doa dalam bentuk pertumbuhan, harus mencakup dimensi-dimensi dalam
perkembangan, dan perwujudan diri kehidupan antara lain:
untuk menjadi individu yang lebih baik. 1. Dimensi Spiritual, terdiri dari tauhid,
3. Integrasi diri dalam perkembangan keimanan kepada Allah, ibadah,
seluruh aspek keseimbangan mental, tawakal, senantiasa merasa dekat
emosi, dan pikiran terhadap tekanan- kepada Allah, yang selalu melakukan
tekanan yang terjadi pada individu. segala perintah dan menjauhi segala

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 170 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

laranga, serta selalu berdzikir kepada Agama sebagai terapi kesehatan


Allah. mental dalam Islam sudah ditunjukkan
2. Dimensi Psikologis, terdiri dari sikap secara jelas dalam ayat-ayat Al-Quran, di
kejujuran, bertanggung jawab, otonomi antaranya yang membahas tentang
diri serta terbebas dari rasa dengki iri, ketenangan dan kebahagiaan adalah
sombong, gelisah, merasa tidak percaya Surah An-Nahl Ayat 97 yang artinya
diri. Seharusnya berpegang kepada “Barang siapa yang mengerjakan amal
prinsip-prinsip syariat, yang memiliki saleh, baik laki-laki maupun perempuan
keseimbangan emosional, tulus, mudah dalam keadaan beriman, maka
menerima kenyataan hidup, mampu sesungguhnya akan kami berikan
mengendalikan, mengekang hawa kepadanya kehidupan yang baik dan
nafsu, dan tidak terlalu berambisi. sesungguhnya akan kami beri balasan
3. Dimensi Sosial, terdiri dari sikap kepada kepada mereka dengan pahala yang lebih
keluarga yang dalam hal ini mencintai baik dari apa yang Telah mereka kerjakan”
kedua orang tua, saudara, teman, dan Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki
kepada lingkungan masyarakat sekitar. dan perempuan dalam Islam mendapat
4. Dimensi Biologis, terdiri dari kehidupan pahala yang sama, serta mengamalkan
yang sehat dan terbebas dari berbagai amal saleh harus disertai iman.
penyakit, tidak cacat fisik, Dalam Surah Ar-Ra’ad Ayat 28
memerhatikan kesehatan, dan tidak yang artinya “(yaitu) orang-orang yang
membebani fisik sesuai dengan beriman dan hati mereka manjadi
kemampuannya. tenteram dengan mengingat Allah.
Berdasarkannpembahasaan di atas, Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-
dapat digambarkan secara detail bahwa lah hati menjadi tenteram”. Ketika manusia
orang yang benar-benar sehat mentalnya melupakan Sang Maha Pencipta maka
ialah orang yang beriman dan bertaqwa kehidupannya akan merasakan hampa.
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta Menjauhkan diri dari Sang Pencipta,
berusaha secara sadar merealisasikan berarti mengosongkan diri dari nilai-nilai
nilai-nilai agama, melakukannya dengan imani. Sungguh merupakan “kerugian”
ikhlas, sehingga kehidupannya yang terbesar bagi manusia selaku makhluk
dijalaninya sesuai dengan tuntunan berdimensi spiritual. “Mereka itulah orang
agama. Seseorang secara sadar untuk yang membeli kesesatan dengan
berusaha dalam mengembangkan petunjuk, maka tidaklah beruntung
berbagai potensi dirinya, seperti bakat, perniagaan mereka dan tidaklah
kemampuan, sifat, dan kualitas-kualitas mendapat petunjuk.” (Qs. Al-Baqarah
pribadi lainnya yang berarah positif. 2:16).
Sejalan dengan itu, seseorang juga Ajaran Islam memberikan arahan
berusaha untuk menghambat dan kepada manusia dalam menghadapi awal
mengurangi aktivitas negatif dirinya, dan mengatasi kesulitan dalam hidup
karena sadar bahwa hal itu dapat menjadi mereka, misalnya dengan bersabar dan
sumber berbagai gangguan dan penyakit memohon, dalam firman Allah SWT dalam
kejiwaan. Al-Qur'an yang menegaskan sebagai
berikut: "Hai orang-orang yang beriman,

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 171 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

jadikanlah sabar dan shalat sebagai psikoterapi Islam adalah proses


penolongmu, sesungguhnya Allah beserta penyembuhan gangguan dan penyakit
orang-orang yang sabar." (QS. Al- yang mencakup gangguan fisik, mental,
Baqarah:153). Pada umumnya, toleransi spiritual, dan karakter yang didasarkan
secara teratur diartikan sebagai jaminan pada nilai-nilai Islam yang berasal dari Al-
terlepas dari pendahuluan dan tantangan, Quran dan hadist. Dalam psikoterapi
seperti tekad terlepas dari tujuan. Islam, jiwa manusia (psyche) dibersihkan
Pelajaran keislaman mengajarkan, dari keburukan, kejahatan, dan segala
semangat terhadap sifat-sifat ketaqwaan elemen yang kurang baik yang merusak
dan keteladanan yang diberikan oleh Nabi jiwa dan menjauhkan manusia dari Tuhan
Muhammad SAW. (Allah SWT) yang menyebabkan manusia
Ajaran Islam memberikan tuntunan menjadi mengalami gangguan.
kepada akal agar benar dalam berpikir Psikoterapi Islam diartikan sebagai
melalui bimbingan wahyu (kitab suci Al- upaya mengatasi berbagai permasalahan
Qur'an al Karim). Islam beserta seluruh problem kejiwaan yang didasarkan pada
petunjuk yang ada yang ada di dalam al- aspek kajian agama islam. Psikoterapi
Qur’an merupakan obat bagi jiwa atau islam mempercayai bahwa keimanan dan
penyembuh segala penyakit hati yang kedekatan kepada sang pencipta akan
terdapat dalam diri manusia (rohani). menjadi kekuatan yang sangat berarti bagi
Firman Allah SWT dalam Surah Yunus Ayat kebaikan problem kejiwaan seseorang.
57 yang artinya "Hai manusia, Mencegah berbagai problem kejiwaan dan
sesungguhnya telah datang kepadamu menyempurnakan kualitas manusia
nasihat (agama) dari Tuhanmu sebagai disamping pendekatan psikospiritual
penyembuh bagi penyakit yang ada di (dengan keimanan dan kedekatan kepada
dalam, dada (rohani), sebagai petunjuk Allah). Psikoterapi Islam juga disandarkan
serta rahmat bagi orang yang beriman". penggunaan alat fikir dan usaha nyata
Arah ajaran Islam mengharapkan manusia manusia untuk memperbaiki diri.
memiliki hubungan yang baik dengan Psikoterapi islam tidak semata-mata
Allah SWT, sesama, dan juga hubungannya membebaskan orang-orang dari penyakit,
dengan kondisi alam dan lingkungan. tetapi juga perbaikan kualitas kejiwaan
Tugas Islam dapat membantu orang seseorang. Disamping itu psikoterapi
dalam merawat jiwa mereka dan menjaga Islam sebagai suatu proses pengobatan
mereka dari masalah mental dan dan penyembuhan suatu penyakit, apakah
menumbuhkan kondisi kesejahteraan mental, spiritual, moral maupun fisik
emosional. Dengan menghayati dan dengan melalui bimbingan al-Qur’an dan
mempraktikkan ajaran Islam, orang dapat as-Sunnah Nabi SAW. Atau secara empirik
memperoleh kepuasan dan kesuksesan adalah melalui bimbingan dan pengajaran
dalam hidup di dunia ini dan di akhirat. Allah SWt., Malaikat-Nya, Nabi-Nya dan
RasulNya atau ahli waris para Nabi-Nya.
Konsep Psikoterapi Islam Nashori (2000) juga
Secara sistematis, penelitian mengemukakan dalam bukunya yang
Psikoterapi Islam mulai dilakukan pada 20 berjudul aplikasi Psikologi Islam, bahwa
tahun terakhir. Salah satu definisi psikoterapi Islam adalah upaya

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 172 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

penyembuhan jiwa (nafs) manusia secara dan pengertian tentang manusia dan
rohaniyah yang didasarkan pada tuntunan problematikanya dalam hidup dan
Al-Qur’an dan Hadist, dengan metode kehidupan serta bagaimana mencari
analisis esensial empiris serta ma’rifat solusi dari problematika itu secara
terhadap segala yang tampak pada baik, benar dan mulia. Hal lain yang
manusia.11 Allah SWT. Berfirman “Maka disampaikan adalah bahwa Psikoterapi
jika datang kepadamu petunjuk daripada- Islam memberikan penjelasan bahwa
Ku, lalu barang siapa yang mengikut ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadist)
petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak merupakan sumber yang paling
akan celaka”. (QS. Thaha. [20]: 123) lengkap, benar dan suci untuk
Sesungguhnya Al-Qur’an sangat menyelesaikan masalah hidup.
berpengaruh dalam kejiwaan kaum 2. Fungsi Pengendalian (Control) Fungsi
muslimin. Al-Qur’an merupakan obat atau ini memberikan potensi yang dapat
penawar terhadap segala problema dan mengarahkan aktivitas setiap hamba
penyakit dalam jiwa manusia. Berdasarkan Allah agar tetap terjaga dalam
penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa pengendalian dan pengawasan Allah.
Psikoterapi Islam merupakan upaya 3. Fungsi Peramalan (Prediction) Fungsi
mengatasi beberapa problem kejiwaan ini memiliki potensi untuk dapat
yang didasarkan pada pandangan agama melakukan analisis ke depan tentang
Islam. segala peristiwa, kejadian dan
Psikoterapi Islam mempercayai perkembangan.
bahwa keimanan dan kedekatan terhadap 4. Fungsi Pengembangan (Development)
sang pencipta akan menjadi kekuatan Fungsi ini memiliki potensi untuk
yang sangat berarti bagi kebaikan masalah mengembangkan ilmu keislaman,
kejiwaan seseorang. Mencegah berbagai khususnya masalah manusia dengan
masalah kejiwaan dan menyempurnakan segala seluk beluknya, baik
kualitas manusia. Psikoterapi Islam juga berhubungan dengan problematika
disandarkan penggunaannya pada pola ketuhanan maupun problematika
pikir dan usaha nyata manusia untuk kehidupan.
memperbaiki diri. Psikoterapi Islam tidak 5. Fungsi Pendidikan (Education) Fungsi
semata-mata membebaskan orang-orang ini memiliki potensi untuk
dari penyakit jasmani maupun rohani, meningkatkan kualitas sumber daya
tetapi juga perbaikan kualitas kejiwaan manusia, misalnya dari keadaan tidak
seseorang untuk meraih kehidupan yang tahu menjadi tahu, atau dari yang
bahagia. sudah baik menjadi lebih baik.
Dalam bukunya, Samsul Munir Adapun tujuan psikoterapi Islam
Amin (2010) mengungkapkan bahwa ialah sebagai berikut:
psikoterapi Islam dalam ilmu terapannya 1. Memberikan pertolongan kepada
mempunyai tujuan yang nyata dan mulia. setiap individu agar sehat jasmaniah
Adapaun fungsi Psikoterapi Islam antara dan rohaniah, spiritual dan moral.
lain: 2. Menggali dan mengembangkan
1. Fungsi Pemahamann(Understanding) potensi esensial sumber daya.
Fungsi ini memberikan pemahaman

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 173 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

3. Mengantarkan individu kepada jiwa, religius, yang berhubungan


perubahan konstruksi dalam dengan agama, keimanan, keshalehan
keperibadian dan etos kerja. dan menyangkut nilai-nilai
4. Meningkatkan kualitas keimanan, transendental. Seperti halnya syirik
keislaman, keihsanan dan ketahuidan (menduakan Allah), nifak, fasik dan
dalam kehidupan sehari-hari dan kufur, lemah keyakinan dan tertutup
nyata. atau terhijabnya alam ruh, alam
5. Mengantarkan individu mengenal, malakut dan alam ghaib. Semua itu
mencintai dan berjumpa dengan akibat dari kedurhakaan dan
esensi atau jati diri dan citra diri serta pengingkaran kepada Allah.
sang Khalik. 4. Fisik (Jasmaniyah), yaitu suatu
Terdapat berbagai objek yang keadaan yang pada bentuk perubahan
terkait dengan Psikoterapi Islam. Dan hal fisik manusia sebagai hal yang
yang utama dari objek tersebut adalah berindikasi pada ketidaknormalan.
terfokusnya penyembuhan, perawatan Tidak semua gangguan fisik bisa
terhadap manusia secara utuh dan disembuhkan dengan psikoterapi
menyeluruh. Adapun yang menjadi objek Islam, kecuali memang ada izin Allah
kajian Psikoterapi Islam ialah yang SWT. Tetapi adakalanya sering
menyangkut beberapa gangguan pada: dilakukan kombinasi dengan terapi
1. Moral (akhlak), yaitu suatu keadaan medis atau melalui kedokteran pada
yang melekat pada jiwa manusia, yang umumnya. Seperti lumpuh, penyakit
daripadanya lahir perbuatan- jantung, liver, sesak nafas, dan
perbuatan dengan mudah, tanpa sebagainya (Munir Amin, 2010).
melalui proses pemikiran, Dalam Islam terdapat dua bentuk
pertimbangan atau penelitian, atau psikoterapi. Yang pertama adalah
sikap mental atau watak yang psikoterapi ukhrawi, (arahan) dan usaha
terjabarkan dalam bentuk berpikir, (wahhab) dari Allah SWT, yang berisi
berbicara, bertingkah laku, dan sistem filosofis dan religius dari semua
sebagainya, sebagai ekspresi jiwa. psikoterapi. Sedangkan yang kedua
2. Mental, yaitu yang berhubungan adalah psikoterapi umum, yang
dengan pikiran, akal, ingatan atau merupakan efek samping dari ijtihad
proses yang berasosiasi dengan tenaga manusia sebagai prosedur
pikiran, akal dan ingatan. Seperti perawatan mental berdasarkan standar
mudah lupa, malas berpikir, tidak manusia. Keduanya sama-sama
mampu berkonsentrasi, picik, tidak merupakan model yang sangat
dapat mengambil suatu keputusan membantu. Oleh karena itu, psikoterapi
dengan baik dan benar, bahkan tidak Islam didasarkan atas kerangka psiko – teo
memiliki kemampuan membedakan – antropo – sentris, yaitu psikologi yang
antara halal dan haram, yang berdasarkan ke-Maha Kuasa-an Tuhan dan
bermanfaat dan yang mudharat, serta upaya manusia. Firman Allah SWT: “(Yaitu
yang haq dan yang bathil. Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka
3. Spiritual, yaitu yang berhubungan Dialah yang menunjuki Aku, dan Tuhanku,
dengan masalah ruh, semangat atau yang Dia memberi Makan dan minum

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 174 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

kepadaKu, dan apabila aku sakit, Dialah 2. Penyucian diri, adalah suatu upaya
yang menyembuhkan Aku.” (Q.S. Asy- untuk menghilangkan atau
Syu’ara : 78-80) melenyapkan segala yang kotor dan
Sementara itu,,Hamdani Bakran najis yang terdapat dalam diri
Adz-Dzaky (2008) menjelaskan tentang seseorang secara psikologis dan
salah satu metode dalam psikoterapi rohaniyah. Objek yang disucikan
Islam. Metode tersebut adalah Metode adalah bekasan pengingkaran dan
Tasawwuf (Method of Sufism). Metode kedurhakaan yang melekat pada jiwa,
tasawwuf adalah suatu metode peleburan qalb, akal fikiran, inderawi dan fisik,
diri dari sifat-sifat, karakter-karakter dan sehingga “cahaya ke-Tuhan-an” tidak
perbuatan-perbuatan yang menyimpang dapat memancarkan sinarnya atau
dari kehendak dan tuntutan ke- Tuhan-an. cahaya itu kembali kehadirat Allah
metode ini dibagi menjadi tiga, yakni: SWT, karena tempat-tempat ia
1. Takhalli. yaitu metode pengosongan berlabuh telah penuh sesak dengan
diri dari bekasan-bekasan kedurhakaan noda-noda hitam, beraroma tidak
dan pengingkaran (dosa) terhadap sedap dan sangat kotor. kotoran dan
Allah SWT. najis inilah yang membuat eksistensi
2. Tahalli, pengisian diri dengan ibadah fitrah seorang manusia terbelenggu
dan ketahanan, aplikasi tauhid dan didalamnya. Sehingga jiwa, qalb, akal
akhlak yang terpuji dan mulia. fikiran, inderawi dan fisik menjadi sakit
3. Tajalli. Dalam makna bahas dapat dan tidak dapat menjalankan fungsi-
berarti tampak, terbuka, menampakkan fungsi fitrahnya yang hakiki.
atau menyatakan diri. pada tingkat 3. Pengajaran al-Qur’an dan al-Hikmah
inilah Allah SWT menampakkan diri- Al-Qur’an ialah firman Allah yang
Nya seluas-luasnya kepada hamba-Nya diturunkan kepada Rasulullah SAW,
yang dikehendaki. melalui malaikat Jibril AS, dari Luhul
Sedangkan teknik-teknik yang Mahfuzh, ke Baitul ‘Izzah lalu ke bumi.
digunakan dalam psikoterapi Islam al-Qur’an sumber dan pedoman bagi
menurut Hamdani Bakran Adz-Dzaky manusia untuk membangun
dalam bukunya Farida, mengatakan ada kehidupan yang hidup di permukaan
tiga hal, yaitu: (Farida, 2011): bumi dan langit, di dunia hingga
1. Membacakan ayat-ayat Allah SWT akhirat. sedangkan al-Hikmah ialah
Hal yang dimaksudkan adalah suatu ilmu yang membahas tentang
membacakan ayat-ayat al-Qur’an, hakikat segala sesuatu yang terdapat
surat-surat tertentu yang ada pada yang wujud (yang ada). Ibnu
hubungannya dengan permasalahan, Abbas RA. telah menafsirkan al-
gangguan atau penyakit yang sedang Hikmah dalam al-Qur’an dengan
dihadapi oleh seseorang, atau dapat pengajaran tentang halal dan haram.
juga berarti membacakan al-Qur’an Dalam rangka pengembangan
secara utuh.fungsinya adalah untuk eksistensi seorang manusia, setelah
pemberian nasehat, tindakan menjadi sehat dan baik kondisi
pencegahan dan perlindungan, dan kejiwaannya (mental); maka Islam
pengobatan atau penyembuhan. mewajibkannya untuk memahami dan

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 175 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

mempelajari pedoman hidupnya (al- mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap
Qur’an) dan dapat memahami seluruh mengerjakan shalatnya.” (Q.S. Al-Ma’arij :
esensi hidup dan kehidupan (al-Hikmah) 19-23).
secara mandiri. pengajaran keduanya Dalam hubungan dengan Islam,
menjadi sangat urgen, karena tanpa psikoterapi adalah proses pengobatan
adanya pemahaman yang cukup dan penyembuhan suatu penyakit, apakah
mendalam, tidak akan mungkin seseorang mental, spiritual, moral, maupun fisik
dapat berkembang dengan baik, benar melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-
dan selamat dari godaan dan tipu daya Sunnah Nabi Saw. Psikoterapi Islam
syaitan, iblis, jin, dan manusia yang selalu mempercayai bahwa keimanan dan
menghalang-halanginya, khususnya pada kedekatan terhadap Sang Penyembuh
proses pelatihan dan perjuangan untuk akan menjadi kekuatan yang sangat
mencapai tingkat kesempurnaan diri serta berarti bagi kebaikan problem kejiwaan
penemuan jati diri dan citra diri yang seseorang. Psikoterapi Islam bukan hanya
paling hakiki. mengobati orang penyakit jasmani dan
Sementara itu, Gusti Abdurrahman rohani, tetapi juga memperbaiki kualitas
menjelaskan pula terkait teknik Psikoterapi kejiwaan seseorang untuk meraih
Islam yang sesungguhnya sudah kehidupan yang bahagia.
dijabarkan oleh Sayyidina Ali Bin Abi
Thalib. yaitu lima obat hati, diantaranya:13 Praktik Psikoterapi Islam dalam
1. Membaca Al-Qur’an sambil memahami Meningkatkan Kesehatan Mental
artinya Menurut Dadang Hawari, suatu
2. Melakukan shalat malam terapi belum dianggap lengkap apabila
3. Bergaul dengan orang yang baik dan konsep Islami belum ditetapkan dan
shaleh dijalankan, hal ini karena agama
4. Perut supaya lapar (puasa) merupakan kebutuhan dasar bagi
5. Zikir malam hari yang lama manusia, sehingga dalam menyelesaikan
Barang siapa yang mampu masalah yang dihadapi oleh seorang
melakukan salah satu dari lima psikoterapi manusia, aspek agama Islami tidak boleh
tersebut maka Allah akan mengabulkan diabaikan. Penerapan terapi terhadap
(permintaannya dengan menyembuhkan berbagai permasalahan kejiwaan seorang
penyakit yang dideritanya). manusia, dalam hal ini dapat disebut
Al-Qur’an adalah sebagai terapi sebagai psikoterapi Islam yang dapat
yang pertama dan utama, didalamnya diartikan sebagai suatu usaha yang
memuat resep yang mujarab yang dapat dilakukan oleh seorang terapis dalam
menyembuhkan penyakit jiwa manusia. memulihkan keadaan psikologis seorang
Sedangkan mendirikan shalat malam, hal individu yang terganggu (Dadang, 1996).
ini sesuai dengan firman Allah, Willam James berpendapat bahwa
“Sesungguhnya manusia diciptakan pentingnya agama secara Islami dalam
bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia kesehatan jiwa dan terapi jiwa, akan
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan meningkatkan keimanan seseorang
apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kepada sang penciptanya. Keimanan
kikir, kecuali orang-orang yang kepada Tuhan merupakan kekuatan

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 176 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

religius yang luar biasa yang membekali 1. Metode Dimensi Spiritual


manusia dengan kekuatan rohaniah dalam Metode ini berfungsi Untuk
menanggung beratnya beban kehidupan, memperoleh ketenangandan
menghindarkannya dari kesalahan ketenramann jiwa yang haqiqi, Islam
duniawi yang menimpa banyak manusia di sejak awal hadir untuk mengajak
zaman modern seperti sekarang ini manusia kepada iman dan metauhidkan
(Dadang, 1996). Allah. Tujuannya agar mereka terbebas
Praktiknya psikoterapi Islam dalam dari etika dan tradisi jahiliyah yang
meningkatkan kesehatan mental, tentunya mewarnai pikiran mereka dengan
akan memberikan hasil yang memuaskan kebodohan dan khurafat. Metode ini
dalam memulihkan berbagai benar-benar memiliki pengaruh yang
permasalahan kejiwaan seorang manusia sangat besar dalam merubah
di masa modern seperti saat ini. Karena kepribadian Individu, sehinggaa mereka
berdasarkan penjelasan beberapa para menjadii jiwa yang tidak lagi
ahli diatas, yang secara keseluruhan mengkhawatirkan hal yang dahulu
menjelaskan bahwa seorang manusia sangat mereka cemaskan seperti
sangat memerlukan penyembuhan dan contonya rasa takut mati, takut jatuh
pengobatan secara Islami dalam menjalani miskin, takut akan terkena musibah,
kehidupannya, tanpa adanya agama, maka mapun takut kepada sesama manusia.
seorang manusia tidak akan dapat Dengan keimanan dan tauhid mereka
menjalani kehidupannya dengan tenang. benar-benar merasakan keamanan jiwa.
Terkait dengan pengobatannya, Hal ini sebagaimana firman Allah:
maka dikalangan umat muslim dikenal “Orang-orang yang beriman dan tidak
dengan istilah Psikoterapi Islam. mencampuradukkan iman mereka
Psikoterapi Islam Menjadikan Al-qur’an dengan syirik, mereka itulah
dan Al-Hadist sebagai sumber rujukan orangorang yang mendapat rasa aman
dalam menerapkan metode pemulihan dan mereka mendapat petunjuk.” (QS.
terhadap seorang klien yang sedang Al-An’aam: 82).
mengalami permasalahan kejiwaan, Rasulullah beriman dan
berupa gangguan kesehatan mental, mentauhidkan Allah menghabiskan
depresi hingga gangguan jiwa berat. waktu selama 13 tahun sebelum
Menurut Quraish Shihab, Islam mengajak kaumnya untuk
telah menetapkan tujuan pokok melaksanakan syariat. Iman yang
kehadirannya untuk memelihara agama, tertanam kuat di dalam hati dapat
jiwa, akal, jasmani, harta, dan keturunan menghadirkan rasa lapang dada, ridha
untuk menjadi pribadi yang terarah dan bahagia dalam diri individu.
dengan pendekatan eksternal dan Individu itu akan merasa dalam
internal. Tiga metode yang menjadi perlindungan dan penjagaan Allah serta
tuntunan Psikoterapi dalam dibimbing dalam kehidupnya sehingga
merealisasikan kesehatan mental yang membuatnya menjadi tenang dan
ditemukan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits dicintai banyak orang. Allah berfirman:
disimpulkan dari umum dan khusus. “Ingatlah, hanya dengan mengingat
Adapun tiga metode tersebut adalah

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 177 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar- sifat-sifat terpuji yang mampu
Ra’d : 28). membuatnya bertahan dalam
Metode penguatan dimensi menghadapi kenyataan kehidupan.
spiritual juga dilakukan Nabi dengan Allah memerintahkan orang-orang
membimbing sahabatnya untuk beriman untuk meminta pertolongan
mengarahkan tujuan hidupnya ke dunia kepada-Nya dengan sabarr dan
dan akhirat. Nabi bersabda:: “Barang shalat.(QS. Al-Baqarah: 45).
siapa akhirat menjadi tujuan hidupnya, Orang yang biasa melakukan
maka Allah akan meletakkan rasa ibadah yang disyariatkan atau
kecukupan di dalam hatinya dan dianjurkan Islam akan terlatih untuk
mengumpulkan segala sesuatu yang sabar menanggung beban,
terserak untuk dirinya. Dia pun akan mengokohkan tekad menciptakan rasa
dihampiri dunia sementara dunia cinta dan berbuat baik kepada individu
sendiri merupakan sesuatu yang hina. lain, serta berefek bagus pada interaksi
Barang siapa dunia menjadi tujuannya sosial. Ketika individuuyang mengalami
maka Allah akan menjadikan kefakiran tekanan, pengalaman emosional yang
berada di depan pelupuk matanya dan buruk, pertarungann batiin yang
menjadikan sesuatu yang telah menyebabkannya menderita penyakit
terkumpul menjadi tercerai-berai dari jiwa, ibadah-ibadah di dalam Islam
dirinya. Dia tidak akan dihampiri dunia dapat berfungsi sebagai media
kecuali hanya yang telah ditakdirkan psikoterapi yang paling optimal.
untuknya. Maka dia tidak akan dijuluki a. Psikoterapi Melalui Shalat
kecuali sebagai seorang yang fakir dan Psikoterapi melalui sholat
memang akan menjadi fakir. Seorang mempunyai pengaruh yang sangat
hamba tidak akan menghadap Allah besar sebagai terapi rasa galau dan
kecuali Allah akan menjadikan hati gelisah. Dengan mellakukan shalat
orang-orang mukmin tunduk secara khusyu akan menghadirkan
kepadanya dengan rasa cinta dan rasa tenang, tentram dan damai.
sayang. Allah lebih cepat darinya untuk Rasulullah selalu mengerjakan shalat
melakukan segala sesuatu yang baik .” ketika ditimpa masalah yang
(HR. At,Tirmidzi). membuat dirinya menjadi gelisah.
Ketika keyakinan telah terbentuk Hudzaifah RA ia berkata; “Jika Nabi
dan tujuan hidup dihubungkan kepada Shallallahu Alaihi Wa’sallam merasa
Allah, penguatan aspek mendalam kegundahan karena sesuatu perkara,
diselesaikan dengan mengacu pada maka beliau menunaikan shalat” (HR.
pelajaran syariat-syariat Islam. Amalan- Abu Dawud). Psikoterapi dalam
amalan yang bisa diterapkan yaitu shalat adalah membaca atau
seperti praktik ibadah seperti shalat, mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an
puasa, zakat, haji merupakan upaya sebagai obat yang tidak didapatkan
pendidikan untuk membentuk di apotik dan rumah sakit. Maka
kepribadian manusia. Ibadah-ibadah dapat ditentukan pentingnya ritual
yang dilakukan berfungsi shalat untuk menciptakan rasa
membersihkan jiwa serta mengajarkan

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 178 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

tenang dan tentram pada jiwa menhasilakan hubungan sosialnya


individu (Zaini, 2018) menjadi lebih baik. Kepekaan dan
Dalam ilmu tafsir surah al tanggung jawab sosial cenderung
baqarah ayat 153 dan 155 yang mendorong seseorang untuk berbagi
tercantum pada kitab tafsir ibnu sehingga ia merasa sebagai anggota
katsir menjelaskan karena masyarakat yang bermanfaat bagi
sesungguhnya seorang hamba itu komunitasnya dan akhirnya ia
ada kalanya ia mendapatkan nikmat merasa tentram(Ancok dan Suroso,
kemudian mensyukurinya atau 1995). Dalam Al- Quran surah al
ditimpa bencana kemudian bersabar baqarah ayat 183 menjelaskan bahwa
atasnya.sebagaimana dijelaksan puasa adalah satu alat untuk
dalam sebuah hadits dalam kitab bertambahnya ilmu dan ketakwaan
musnad ahmad, Rasullah bersabda: setiap hambanya (Maro, 2021).
“Sungguh menakjubkan perihal Rasulullah bersabda dalam
orang mukmin itu, Allah tidak keyakinan puasa: “Barang siapa yang
menentukan suatu hal, melainkan menunaikan puasa ramadhan
kebaikan baginya. Jika mendapat dilandasi dengna iman dan ikhlas
kebahagiaan ia bersyukur,maka yang mengharap ridha Allah maka
demikian itu adalah hak baiginya. diampuni dosa-dosanya yang telah
Dan jika mendapatkan kesusahan, lalu.” (HR. Al-Bukhari).
lalu ia bersabar, maka yang demikian c. Psikoterapi Melalui Ibadah Haji
itu adalah baik baginya”. (HR.Ahmad) Metode ibadah haji seperti
b. Psikoterapi Melalui Puasa thawaf, wujuf, sa’i dan melempar
Dalam metode puasa terdapat jumrah merupakan kegiatan yang
unsur latihan bagi seseorang untuk sarat makna. Thawaf dan wukuf di
bersabar menanggung beban berat arafah menjadi media meditasi untuk
kehidupan seperti menahan rasa merenungi perbuatan yang
haus dan lapar, menahan marah serta menjauhkan diri dari Allah swt dan
menahan diri dari hawa nafsu lainya. memahami lebih dalam hakikat
Dalam sudut pandang sosial, ketika tujuan hidup. Perjalanan Shafa dan
seseorang menahan lapar dan Marwah bermakna perjuangan
dahaga maka ia akan ikut merasakan spiritualitas diri untuk bertarung
penderitaan kaum fakir miskin yang melawan hawa nafsu. Melempar
sering tidak bisa mengkonsumsi Jumrah yang mengisyaratkan
makanan. Maka rasa empati atau melempar semua sifat kejahiliahan
kepeduliannya timbul sehingga akan seperti kemunafikan, kedustaan dan
mendorong seseorang yang keduniawian.
berpuasa mengasihi saudaranya Menunaikan ibadah haji dapat
yang bernasib kurang baik secara melatih kesabaran, melatih jiwa
ekenomi. Sehingga Dia akan untuk berjuang, serta bisa
memberikan pertolongan dan mengontrol hawa nafsu. Ibadah haji
berbuat baik kepada orang-orang menjadi terapi atas kesombongan,
yang membutuhkan sampai arogan, dan berbangga diri sebab

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 179 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

dalam praktek ibadah haji mengantarkan seseorang kepada


kedudukan semua manusia sama. kebahagiaan dan kesehatan mental
Permohonan ampunan dan bahkan mampu mengembangkan
ditambah suasana yang bergemuruh potensi diri secara optimal.
penuh lantunan Ilahi membuat
suasana ibadah haji berkaitan 2. Metode Pengendalian Motivasi
dengan nilai spiritualitas yang dapat Biologis
mengobarkan rasa semangat yang Metode pengendalian motivasi
tinggi untuk meraih ketenangan biologis Islam kepada penguatan
(Najati, 2003). dimensi biologis. Islam ialah agamaa
d. Psikoterapi Melalui Dzikir dan Doa yang sudah teratur dengan tataan yang
Dzikir dan doa merupakan sangat menarik sehibgga islam
ibadah yang diutamakan dalam Islam menganjurkan pemeluknya untuk
bisa disebut menjadi intinya. Dzikir memilih jalan tengah dalam memenuhi
yang dilakukan akan membuat hati kebutuhan spritual dan material dalam
dan jiwa menjadi tenang dan dirinya. Pengontrolan dimensi biologis
tentram. Dengan berdoa seorang sangat ditekankan demi menjaga
hamba dapat mengutarakan isi kesehatan fisik maupun mental.
hatinya dan mencurahkan Motivasi biologis dalam diri
kegundahan yang dialaminya, seseorang dipandang Islam sebagai
mengadu kepada pencipta. Hal ini sebuah anugrah yang tidak boleh
akan memberi efek ketenangan dan diputuska. Islam dalam pengendalian
keyakinan bahwa Allah akan motivasi biologis merupakan cara agar
membantunya keluar dari seseorang mampu mengatur dengan
permasalahan yang sedang dialami. baik pemuasan motivasinya dengan
Allah berfirman: ”Berdoalah kepada- tetap memperhatikan kemashlahatan
Ku, niscaya akan Aku Perkenankan dari individu dan sosial. Al-Quran dan
bagimu. Sesungguhnya orang - Al-Hadits mengajarkan cara mengatur
orang yang sombong tidak mau pemuasan motivasi manusia yang
menyembahKu akan masuk neraka bersifat fithrah dengan berpegang
Jahannam dalam keadaan hina.” (QS. kepada prinsip yaitu dengan:
Al-Ghafir: 60). a. Melampiaskannya dengan cara yang
Dari pemaparan di atas halal dan diizinkan oleh syariat.
disimpulkan metode penguatan Misalnya, melampiaskan motivasi
dimensi spiritual dilakukan melalui seksual dengan cara menikah,
tiga tahap yaitu menanamkan iman sedangkan cara pelampiasan dengan
dan tauhid, untuk mengarahkan berzina dipandang haram berakibat
tujuan hidup dan untuk melaksankan dosa sehibgga hilang ketenangan.
ibadah yang disyariatkan dalam Selain melampiaskan dengan cara
agama. Jika beberapa tahapan ini yang halal, pemenuhannya juga
mampu dilaksanakan dengan baik harus diselaraskan atau mengikuti
maka kepribadian yang mantap akan dengan norma sosial dan
terbentuk dan pada akhirnya kebudayaan yang baik. Orang yang

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 180 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

belum mampu hendaknya memanah yang dianggap sebagai


mengendalikannya motivasinya metode terapi kesehatan mental yang
dengan berpuasa agar tetap menjaga tidak diragukan.
kesucian dan sebagai cara penjgaan Beberapa hal urgen bagi
dirinya (Taufik, 2006). Allah kesehatan mental yang menjadi
berfirman: “Dan orang-orang yang perhatian Rasulullah dan selalu
tidak mampu menikah hendaklah diajarkan kepada para sahabat antara
menjaga kesucian (dirinya), sampai lain:
Allah Memberi kemampuan kepada a. Perasaan aman, Rasullah bersabda:
mereka dengan karuniaNya.” (QS. “Barang siapa di antara kalian merasa
An-Nur:33). Dan Rasullah bersabda; aman di tengah keluarganya pada pai
“Wahai sekalian pemuda, barang hari, sehat fisik, dan memiliki bahan
siapa di antara kalian yang sudah makanan hari yang dijalaninya maka
mampu untuk menikah, maka seakan-akan seluruh dunia menjadi
segeralah menikah, karena nikah miliknya” (HR. Tirmidzi).
akan lebih menundukkan pandangan b. Bergantung pada diri sendiri dengan
dan lebih menjaga kehormatan.”(HR. selalu melibatkan Allah dalam setiap
Bukhari dan Muslim) urusanya, Rasullah bersabda: “Siapa
b. Tidak berlebih-lebihan dalam yang mau menjamin diriku untuk
melampiaskan motivasi, karena tidak meminta sesuatu apapun
dapat menimbulkan madharat pada kepada manusia dan aku, akan
kesehatan fisik dan psikis. Allah menjamin untuknya surga? Tsauban
meluruskan dalam firman-Nya berkata “Aku mau wahai rasul”. Maka
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai terbukti bahwa Tsauban memang
ahli kitab! Janganlah kamu berlebih tidak pernah meminta sesuatu apa
lebihan dengan cara yang tidak benar pun kepada orang lain” (HR. Abu
dalam agamamu. Dan janganlah Dawud).
kamu mengikuti keinginan orang- c. Percaya diri dan teguh pendirian,
orang yang telah tersesat dahulu dan Rasullah bersabda: “Janganlah kalian
(telah) menyesatkan banyak menjadi pembeo! berkata kami akan
(manusia), dan mereka sendiri melakukan sesuai dengan apa yang
tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al orang lain lakukan kepada kami,
Maidah: 77). Akan tetapi berpendirianlah kalian
yang teguh! Jika orang berbuat baik,
3. Metode Mempelajari Hal yang Urgen hendaklah kalian berbuat baik,
dari Kesehatan Mental namun jika mereka berbuat buruk,
Metode mempelajari hal yang maka janganlah kalian berbuat
urgen dari kesehatan mental yaitu dzalim.” (HR. Tirmidzi).
atensi yang besar pada karakter d. Rasa tangggung jawab, Rasullah
pembentuk insan mulia. Rasulullah bersabda: “Masing-masing kalian
menganjurkan kaumnya untuk merupakan pemimpin. Dan masing-
memperhatikan kesehatan fisik dengan masing kalian akan
mepelajari berkuda, berenang dan mempertanggung jawabkan apa

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 181 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

yang dipimpinnya. Seorang h. Menunaikan pekerjaan secara efektif


pemimpin mempertanggung dan sempurna, Rasullah bersabda:
jawabkan rakyatnya, seorang suami “Sesungguhnya Allah menyukai
merupakn pemimpin dalam seseorang di antara kalian jika
keluarganya dan akan mengerjakan sebuah pekerjaan,
mempertanggungjawabkan apa yang maka ia menyempurnakannya.” (HR.
dipimpinnya, seorang istri pemimpin Al Baihaqi).
di rumah suaminya dan i. Memperhatikan kesehatan fisik,
mempertanggung jawaban sesuatu Rasullah bersabda: “Orang mukmin
yang dipimpinnya. Pelayan yang kuat lebih baik dan lebih disukai
merupakan pemimpin dalam harta oleh Allah dari pada orang mukmin
tuannya dan mempertanggung yang lemah.” (HR. Muslim).
jawabkan sesuatu yang Untuk mendidik jiwa dengan sifat-
dipimpinnya.” (HR. Al Bukhari). sifat di atas, Rasulullah SAW memberikan
e. Berani mengutarakan pendapat, kuncinya dengan menjelaskan tentang
Apabila di posisikan pada situasi pentingnya membenahi “sisi dalam” diri,
yang memaksa untuk bohong di yaitu hati. Rasullah bersabda: “ketahuilah,
usahakan untuk berkata jujur karena sesungguhnya di dalam jasad terdapat
diakhirat nanti akan di mintai sekerat daging, jika sekerat daging itu
pertanggung jawabankan. Allah baik, maka akan baik seluruh jasad.
berfriman “ Hanya kepadaku kamu Namun jika sekerat daging itu rusak, maka
lebih berhak unntuk meraasakan seluruh jasad akan rusak. Ketahuilah,
takut.” (HR.Ibnu Majah)” sekerat daging itu adalah hati.” (HR.
f. Ridha menerima takdir, Nabi Bukhari Muslim).
bersabda: “Ridhalah kamu terhadap Dalam rangka memberikan
apa yang telah diberikan Allah bantuan untuk memecahkan dan
kepadamu, niscaya kamu akan menyembuhkan seseorang dari penyakit
menjadi orang yang paling kaya!” rohani yang sedang dideritanya, maka
(HR. Ahmad dan Tirmidzi) salah satu diantara usaha untuk
g. Sifat Sabar, Rasullah bersabda: menyembuhkan penyakit tersebut adalah
“Sesungguhnya kadar besarnya melalui terapi dalam bentuk doa kepada
balasan tergantung pada kadar Allah. Terapi sebagai alat alternatif yang
besarnyanya cobaan yang bisa menjawab persalan yang dihadapi
ditimpakan, sesungguhnya jika Allah manusia, apabila tepat diberikan kepada
mencintai sebuah kaum maka Allah mereka yang sedang menderita penyakit
memberikan cobaan kepada mereka. rohani.
Barang siapa yang ridha (bersabar) Pentingnya terapi bagi manusia,
terhadap cobaan maka ia akan disebabkan karena manusia sudah banyak
memperoleh ridha Allah. Dan barang yang tingkah lakunya menyimpang dari
siapa yang marah maka ia akan ketentuan agama, misalnya manusia lebih
mendapat murka Allah.” (HR. mengagung-agungkan prinsip kelezatan
Tirmidzi). dunia dari pada kepentingan akhiratnya.
Dunia merupakan tujuan utamanya,

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 182 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

sedangkan akhirat ditinggalkan begitu untuk meningkatkan keimanan dan


saja. Hal yang paling terutama sekali ketaqwaannya kepada Allah SWT. Adapun
karena telah banyaknya manusia yang terapi yang diberikan sebaiknya bertujun
telah lalai pada Allah, sehingga pada untuk memberikan kepuasan kepada
puncaknya mengeluh terhadap yang pasien yang sedang menderita penyakit
diperolehnya dan kembali kepada agama. rohani, sehingga ia menjadi sadar dan
Inilah diantara faktor-faktor yang berubah sikap dan prilakuknya kepada
menyebabkan manusia mengalami yang lebih baik (Zolkipli, 2018).
gangguan kejiwaan penyakit rohani
tersebut, meskipun masih ada faktor- KESIMPULAN
faktor lainnya yang dapat menganggu jiwa Melalui pembahasan ini dapat
manusia. Adapun urgensinya terapi bagi diambil kesimpulan bahwa Psikoterapi
manusia diantaranya: Islam merupakan upaya yang paling
a. Akan menghantarkan manusia kepada efektif dalam membantu penyembuhan
penyucian jiwanya, kejernihannya dan dan pencegahan penyakit jiwa. Melalui
perasaan-perasaannya akan rasa aman aspek emosi dan spiritual yang dijalankan
dan tenang. dengan menerapkan kesehatan mental
b. Menjadikan manusia itu, agar yang secara Islami serta tidak
merasakan bahwasannya dia dekat bertentangan dengan ajaran sumber
dengan Allah Swt. Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits.
c. Untuk membangkitkan rasa aman dan Dalam merealisasikan kesehatan mental
tentram dalam jiwa. dapat diterapkan dengan menggunakan
d. Menghantarkan manusia kepada tiga metode. Yaitu, pertama metode
perubahan sikap yang terjadi pada penguatan dimensi spiritual (seperti salat,
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. haji, zikir, dan doa), kedua, metode
Perubahan yang terjadi pada aspek menguasai dimensi biologis, dan metode
kognitif, yaitu penderita akan mempelajari hal-hal penting yang urgen
menyadari penyebab penyakit yang dalam kesehatan mental.
dideritanya. Kemudian pada aspek Dengan alasan bahwa, pada
afektif ialah, jiwa merasa tenang, damai hakikatnya seorang muslim yang
dan tentram karena ia telah menjalani beriman tidak akan mudah diserang
hidup yang sesuai dengan norma oleh penyakit mental. Jikalau, individu
agama dan masyarakat. Pada aspek tersebut selalu menjaga hubungan kepada
psikomator, ia akan kembali kepada sang pencipta. Oleh karenanya tidak
perintah agama seperti salat, zakat dan jarang kita sebagai manusia yang
puasa yang selama ini ia lalaikan. memiliki permasalahan mental perlu
e. Membantu seseorang untuk kiranya ditangani dengan terapi yang
melepaskan diri dari kegelisahan dan ditawarkan dalam Islam. Terapi yang
kegoncangan emosional yang dapat ditawarkan ini berbentuk ibadah guna
mempengaruhi kesehatannya. mendekatkan diri kepada sang kuasa
Bentuk terapi yang diberikan yang dalam istilah sering disebut dengan
kepada manusia yang sedang menderita psikoterapi Islam. Keseluruhan
penyakit rohani, sebaiknya dilakukan penggunaan metode ini dilakukan

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 183 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

dengan penuh keseriusan dan Anshori, F. (2000). Aplikasi Psikologi


mengharapkan ridho dari Allah SWT. Islam. Yogyakarta: Psikologi.
Ketercapaian individu dalam mewujudkan
Arifin, Isep Zainal. (2009). Bimbingan
kesehatan mental dengan pendekatan
Penyuluhan Islam: Pengembangan
psikoterapi Islam dapat dilihat dari Dakwah Melalui Psikoterapi Islam.
hubungannya dengan Tuhan, Jakarta: Rajagravindo.
hubungannya dengan diri sendiri,
hubungannya dengan orang lain, dan Arriola, K., Guarino, S., Schlawis, C., Arif, M.
alam semesta. A., Colazza, S., Peri, E., ... & Millar, J.
Kemudian dapat diketahui G. (2020). Aspek kedamaian,
menghargai perbedaan dan
manfaatnya dalam membantu individu
kesadaran individu. Counsellia:
mengatasi permasalahan kesehatan Jurnal Bimbingan dan
mentalnya, yang berujung pada Konseling, 7(2), 61-70.
peningkatan kesehatan mental. Pada
akhirnya, dibutuhkan kesadaran yang Assyaifi, Z. L., Elma, M., Syauqiah, I.,
mendalam dari individu, bahwa setiap Rampun, E. L., Rahma, A., Sumardi,
permasalahan yang muncul selalu disertai A., ... & Pradana, E. (2021).
Photocatalytic–pervaporation using
oleh hikmah positif, yang perlu ditemukan membranes based on organo-silica
dan diselesaikan, salah satunya melalui for wetland saline water
pendekatan bertafakkur dan bertawakkal desalination. Membrane
kepada Allah swt, sehingga dapat dicapai Technology, 2021(7), 7-11.
mental yang sehat, dan individu menjadi
lebih optimis dalam menghadapi hidup. Ayuningtyas, D., & Rayhani, M. (2018).
Analisis situasi kesehatan mental
pada Barat Dengan Metode
DAFTAR PUSTAKA Kopresipitasi. Jurnal Fisika
AF, Jaelani. (2001). Penyucian jiwa & Unand, 4(3).
kesehatan mental. Jakarta : amzah.
Affandi, G. R., & Diah, D. R. (2011). Barry, M. J. (2009). Screening for prostate
Religiusitas Sebagai Prediktor cancer--the controversy that
Terhadap Kesehatan. refuses to die. New England Journal
Ahayadi, Abdul Aziz. (1991). Psikologi of Medicine, 360(13), 1351. chip
Agama Kepribadian Muslim formation in grinding. Journal of
Pancasila. Bandung: Sinar Baru. Materials Processing
al-Khalidi, Muhammad Abd al-Aziz. (1996). Technology, 226, 60-68.
al-Istisyfa’ bi al-Qur‟an. Beirut: Dar
alKutub al-Ilmiah. Corey, Gerald. (1990). Toeri dan Praktek
Al-Qordhawy. (1999). As-Sunnah Sebagai Konseling dan Psikoterapi.
Sumber Iptek dan Peradaban. California: Brook/ Cole Publishing
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Company.
Amin, Samsul Munir. (2010). Bimbingan
dan Konseling Islam. Jakarta: Dadang, Hawari. (1996). Al Qur’an:
Amzah. Ilmu Kedokteran Jiwa dan
Ancok, D., & Suroso, F. N. (1995). Psikologi Kesehatan Jiwa.Yogyakarta:PT
Islami: Solusi Atas Berbagai Dana bhakti Prima Yasa.
Problem-problem.

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 184 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

Daradjat, Zakiah. (1978). Peranan Agama Kejiwaan. Yogyakarta: Antasari


dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Press.
Gunung Agung. Hamdani Bakran Adz-Dzaky. (2008).
Daradjat, Zakiah. (1995). Kesehatan Konseling dan Psikoterapi Islam. Al-
Mental. Jakarta: Penerbit Gunung Manar. Yogyakarta.
Agung. Hamdani dan Afifuddin. (2012). Bimbingan
Daradjat, Zakiah. (1991). Ilmu Jiwa Agama. dan Konseling. Bandung: Pustaka
Jakarta: Bulan Bintang. Setia.
Doraemon, AI (2018). Tafsir Ayat Hawari, Dadang. (1995). Al-Qur'an Ilmu
Pendidikan Dalam QS Al-'Alaq Ayat Kedokteran Jiwa dan Kesehatan
1-5 Menurut Quraish Jiwa. Yogyakarta: Bina Bhakti Prima
Shihab (Disertasi Doktor, UIN Yasa.
Raden Intan Lampung). Hayati, R. (2015). Sintesis Nanopartikel
Silika Dari Pasir Pantai Purus
Dzaky, Hamdani Bakran Adz. 2001. Padang Sumatera.
Konseling dan Psikoterapi Islam.
Yogyakarta: Pajar Pustaka Baru. Ibnu Qoyim al Zauji. (2012). Terapi
Penyakit Hati. Jakarta: Qisti Press.
Fahmi, Musthafa. (1977). Kesehatan Jiwa
dalam Keluarga, Sekolah dan Irsyad Baitussalam, 2006. Al Munajjid,
Masyarakat, terj. Zakiah Daradjat. Muhammad Bin Shalih ; Silsilah
Jakarta:Bulan Bintang. Amalan Hati, terjemahan Bahrun
Abu Bakar Lc, Bandung: 7.
Fakhriyani, D. V. (2019). Kesehatan
Mental (Vol. 124). Duta Media Jaelani, A.F. (2000). Penyucian Jiwa
Publishing. (Tazkiyat Al-nafs) & Kesehatan
Mental. Jakarta: Penerbit Amzah.
Fakhrudin, Arif. Al Hidayah Al–Quran Per
Kata Tajwid Kode Angka. Banten : Jalaludin. (1996). Psikologi Agama. Jakarta:
Pustaka Karya Permai. Rajawali Perss.

Farida. (2011). Psikologi Pasien. Kudus: Kamal, Zainul. (1994). Dalam pendahuluan
Nora Media Enterprise. edisi terjemah Ibn Maskawaih,
Menuju Kesempurnaan Akhlak, terj.
Farma, J. (2018). Mekanisme Pasar dan Helmi Hidayat, judul asli ―Tahzib
Regulasi Harga: Telaah Atas al-Akhlaq wa Tathyih al‘Araq.
Pemikiran Ibnu. Bandung: Mizan. Kemunculan
Tingkat Kognitif pada Desain
Fattah Hanurawan. (2010). Psikologi Sosial. Kegiatan Laboratorium Materi
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Fotosintesis. Assimilation:
Offset. Indonesian Journal of Biology
Education, 1(2), 70-76.
Fuad, I. (2016). Menjaga Kesehatan Mental
Perspektif Al-Qur’an dan Kusuma, Dampak Perkembangan Tekologi
Hadits. Journal An- Nafs: Kajian Informasi dan Komunikasi terhadap
Penelitian Psikologi, 1(1), 31-50. perilaku.

Gusti Abdurrahman. (2012). Terapi Sufistik Levin, J. (2010). Religion and mental
Untuk Penyembuhan Gangguan health: Theory and

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 185 of 22
PSYCHOSOPHIA
Journal of Psychology, Religion and Humanity
Kontribusi Psikoterapi Islam bagi Kesehatan Mental
Andini, M., Aprilia, D., & Distina, P.P

research. International Journal of Salim, Mukhtar, (tth). Sehat Jiwa Raga


Applied Psychoanalytic dengan Shalat. Klaten: Penerbit
Studies, 7(2), 102-115. Wafa Press.

Maryati, S. (2020). Metode Psikoterapi Shihab, M. Quraish. (2003). Wawasan Al-


Islam Terhadap Penderita Qur’an: Tafsir Maudhu‟i Atas
Gangguan Kesehatan Mental Pada Berbagai Persoalan Umat. Bandung:
Siswa Di Pondok Pesantren Darul PT. Mizan Pustaka.
Muizi Bandung. jurnal of
admiration, 1(6), 789-804. Wijaya, Ahsin. (2008). Fikih Kesehatan.
Jakarta.
Meeske, A. J., Sham, L. T., Kimsey, H., Koo,
B. M., Gross, C. A., Bernhardt, T. G., Wulur, Meisil B. (2015). Psikoterapi Islam.
& Rudner, D. Z. (2015). MurJ and a Yogyakarta: deepublish.
novel lipid II flippase are required
for cell wall biogenesis in Bacillus Yahya Jaya. (2002). Menuju optimalisasi
subtilis. Proceedings of the kesehatan Mental, Pemahaman
National Academy of Baru dan Harapan Baru dalam
Sciences, 112(20), 6437-6442. paradigma keberimanan dan
Mental Studi Terhadap Pemeluk keberlakuan. Padang: Angkasa
Agama Islam. Jurnal Psikologi Raya.
Tabularasa, 6(1).
Yusuf, Mahmud. 2011. Perkembangan Jiwa
Najati, Utsman, (2003). Psikologi dalam Agama serta Peranan Psikoterapi
Tinjauan Hadits Nabi, Terj. Wawan Agama dalam Kesehatan Mental.
Djuanaedi. Jakarta: Penerbit Lampung: Gunung Pesagi.
Mustaqim. Zaini, Z. (2021). Antisapasi Hoax Di Era
Informasi: Pendidikan Karakter
Najati, Utsman. (1987). Al-Qur’an wa Ilmun Perspektif Al-Qurán CAMEL Periode
Nafs. Beirut: Darusy-Syuruq. 2006-2010. Skripsi, Makassar:
Nasruddin Razak. (1993). Dienul Islam: Jurusan Manajemen Fakultas
Penafsiran kembali Islam sebagai Ekonomi dan Bisnis.
suatu aqidah dan way of life. Bin Zolkipli, M. I. (2018). Psikoterapi Islami
Bandung: Al-Ma’arif. dalam mengatasi gangguan
Notosoedirjo & Latipun. (2005). Kesehatan kejiwaan di Darussyifa’Kuala Ibai
Mental, Konsep dan Penerapan. Kuala Terengganu Terengganu
Malang :UMM Presc. Malaysia (Doctoral dissertation,
Perdana, Putra. (2017). Metode Universitas Islam Negeri Sumatera
Psikoterapi Islami Terhadap Utara).
Penderita Stres di Panti
Rehabilitasi Yayasan Rahmana
Kasih Desa Tembung. Universitas
Islam Negeri Sumatea Utara
Medan.

Ramayulis. (2002). Psikologi Agama.


Jakarta: Kalam Mulia.

| Psychosophia Vol. 3, No. 2 (2021)


Page 186 of 22

You might also like