Professional Documents
Culture Documents
1 Tugas New Agama Bab Ixv
1 Tugas New Agama Bab Ixv
Hubungan vertikal ini ditandai oleh cinta dan kasih sayang yang diberikan Tuhan
kepada manusia, dan ketaatan manusia kepada Tuhan. Seperti yang tercantum dalam
Matius 22:37-40, orang yang percaya harus mencintai Tuhan lebih dulu dengan segala
keberadaan dirinya.
Namun, dalam agama Kristen juga ditekankan bahwa hubungan vertikal ini harus
seimbang dengan hubungan horizontal, yaitu hubungan antara manusia dengan sesama
manusia. Artinya, cinta dan kasih sayang yang kita terima dari Tuhan harus kita
salurkan juga kepada sesama kita.
Selain itu, ayat ini juga mengajarkan kita untuk memegang yang baik. Setelah
melakukan pengujian, kita harus tetap teguh pada yang benar dan baik. Kita harus
mengikuti nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sesuai dengan ajaran Allah.
Dengan demikian, 1 Tesalonika 5:21 mengajarkan kita untuk menjadi orang yang
bijaksana, kritis, dan bertanggung jawab dalam memilih apa yang kita terima dan ikuti
dalam hidup kita.
Secara singkat, ayat ini mengajarkan bahwa Yesus datang bukan untuk menghapus
atau menggantikan hukum Taurat atau kitab-kitab para nabi dalam Alkitab, tetapi
untuk memenuhinya. Yesus menegaskan bahwa hukum Taurat tetap berlaku dan tidak
akan kehilangan nilai atau kepentingannya sampai akhir zaman.
Dalam ayat ini, Yesus menekankan pentingnya hukum Taurat dan kitab-kitab para
nabi sebagai pedoman hidup bagi umat Allah. Meskipun Yesus membawa pengajaran
baru dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang hukum-hukum tersebut,
Dia tidak bermaksud untuk menghapus atau mengurangi nilai dari hukum-hukum
tersebut.
Dengan demikian, pesan inti dari ayat ini adalah bahwa Yesus datang untuk
melengkapi dan memenuhi hukum Taurat dan kitab-kitab para nabi, menunjukkan
pentingnya mematuhi dan hidup sesuai dengan ajaran-ajaran tersebut.
bagaimana hukum yang terutama, kasih kepada Allah dan manusia
menurut kristen secara singkat ?
Dalam ajaran Kristen, terdapat dua hukum yang terutama, yaitu hukum kasih kepada Allah
dan hukum kasih kepada sesama manusia.
Hukum kasih kepada Allah mengajarkan kita untuk mencintai Allah dengan segenap hati,
jiwa, pikiran, dan kekuatan kita. Ini berarti kita mengutamakan hubungan kita dengan
Allah, menghormati-Nya, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kita menyembah dan
beribadah kepada-Nya dengan penuh kasih dan pengabdian.
Sementara itu, hukum kasih kepada sesama manusia mengajarkan kita untuk mencintai
sesama manusia seperti diri sendiri. Ini berarti kita harus memperlakukan orang lain
dengan kasih, mengasihi mereka, menghormati mereka, dan membantu mereka dalam
kebutuhan mereka. Kita juga harus memaafkan dan berbuat baik kepada mereka.
1 Korintus 10:31 berbunyi, "Jadi, apakah kamu makan atau minum atau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah."
Secara singkat, ayat ini mengajarkan bahwa dalam segala hal yang kita
lakukan, baik itu makan, minum, atau melakukan aktivitas lainnya, kita
harus melakukannya dengan niat untuk memuliakan Allah.
Arti dari ayat ini adalah bahwa setiap aspek kehidupan kita, termasuk
hal-hal yang terlihat sepele seperti makan dan minum, dapat menjadi
kesempatan bagi kita untuk memuliakan Allah. Kita diingatkan untuk
melakukan segala sesuatu dengan niat yang benar, yaitu untuk
menyenangkan Allah dan memperlihatkan kemuliaan-Nya melalui
tindakan kita.
Ayat ini mengajak kita untuk menyerahkan seluruh diri kita kepada
Allah, bukan hanya dalam tindakan ibadah formal, tetapi dalam setiap
aspek kehidupan kita. Kita diingatkan untuk hidup dengan hati yang
tulus, menjauhi dosa, dan hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Selain itu, sebagai orang Kristen, kita juga harus peduli pada
lingkungan dan mempersiapkan masa depan dengan
sungguh-sungguh. Ini termasuk dalam perencanaan masa depan kita
secara pribadi dan juga dalam berkontribusi terhadap masyarakat dan
dunia di sekitar kita.
Dengan demikian, makna dan arti secara singkat adalah bahwa sebagai
orang Kristen, kita harus memiliki kesadaran terhadap perubahan
dunia, menjadi berkat bagi lingkungan kita, dan mempersiapkan masa
depan dengan sungguh-sungguh.
F. Rangkuman
Dunia sedang dan terus mengalami perubahan pesat di berbagai bidang
mulai dari ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, budaya, dan
pandangan hidup.
Kita harus mencermati perubahan dan kemajuan dalam berbagai
bidang sosial yang memiliki dampak positif maupun negatif. Dengan
analisis yang tajam kita harus mampu menentukan pilihan selaku
anak-anak Tuhan, menjadi berkat bagi lingkungan kita. Pada saat yang
sama kita
memperkuat iman dan mengambil tindakan yang berkenan kepada
Tuhan.
Orang Kristen harus peduli pada lingkungan mempersiapkan masa
depannya dengan sungguh-sungguh. Perencanaan masa depan perlu
Amen.