You are on page 1of 12

BAB XIV

Remaja di Tengah Dunia yang Berubah


Bahan Alkitab: 1 Tesalonika 5: 21; Matius 5: 13-14

KELOMPOK Hagai adalah salah seorang dari keduabelas nabi


kecil dan penulis Kitab Hagai.

Menyampaikan arti dan isi bab xiv


“ sebagai persembahan yang hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Allah”
ANGGOTA :
● Stevani • Yuda •talita •Rafael
● Dina. •febri •Devi

hubungan manusia dengan allah sebagai hubungan yang


vertikal ?

Hubungan vertikal mengacu pada hubungan langsung antara


manusia dan Tuhan.
Hubungan manusia dengan Allah sebagai hubungan yang
vertikal berarti bahwa manusia berada dalam posisi yang
rendah dan Tuhan berada dalam posisi yang tinggi. Manusia
mengarahkan perhatian, pengabdian, dan ibadah mereka
kepada Allah sebagai Pencipta dan Sang Pemimpin.

Dalam hubungan vertikal ini, manusia mengakui


ketergantungan mereka kepada Allah, menghormati-Nya
sebagai otoritas tertinggi, dan taat kepada kehendak-Nya.
Manusia mencari dan berkomunikasi dengan Allah melalui
doa, ibadah, dan pembacaan Alkitab untuk mendapatkan
petunjuk, penghiburan, dan kekuatan.

Hubungan vertikal ini juga mencakup aspek ketuhanan, di


mana manusia mengakui kebesaran, kekudusan, dan
kemuliaan Allah. Manusia merespons kasih dan
anugerah-Nya dengan rasa syukur, pengabdian, dan
penghormatan.

Dalam hubungan vertikal ini, manusia merasa terhubung


secara pribadi dengan Allah, mengalami kehadiran-Nya dalam
hidup mereka, dan mengandalkan-Nya dalam segala hal.
Hubungan vertikal ini memperkuat iman dan memungkinkan
manusia untuk tumbuh dalam kasih dan pengenalan akan
Allah.
Sebagai hubungan yang vertikal, hubungan manusia dengan
Allah menekankan pentingnya ketaatan, rasa hormat, dan
pengabdian kepada-Nya sebagai bagian dari perjalanan rohani
kita
hukum yang terutama, kasih kepada Allah dan
manusia menurut kristen ?
hukum yang terutama, yaitu kasih kepada Allah dan
manusia menurut Kristen adalah
1. Hukum yang terutama: Kasih
2. Kasih kepada Allah: Mengasihi Tuhan dengan
segenap hati, jiwa, dan pikiran.
3. Kasih kepada manusia: Mengasihi sesama manusia
seperti diri sendiri.

Dalam singkatannya, hukum yang terutama adalah


kasih kepada Allah dan manusia. Ini menekankan
pentingnya mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati dan
mengasihi sesama manusia dengan rasa belas kasihan,
pengampunan, dan rasa hormat. Kasih ini merupakan
prinsip utama dalam ajaran Kristen dan menjadi dasar
dari semua hukum dan perintah Allah.

1 Tesalonika 5:21 dalam Alkitab Kristen, "ujilah segala


sesuatu, peganglah yang baik"

1. Ujilah segala sesuatu: Ayat ini mengajak kita untuk


melakukan pengujian atau penilaian terhadap segala
sesuatu yang kita hadapi atau temui dalam hidup. Ini
mencakup ide-ide, ajaran-ajaran, keyakinan, dan
pengalaman-pengalaman yang kita temui. Tujuannya
adalah untuk membedakan mana yang benar dan
bermanfaat, serta mana yang salah dan merugikan.
2. Peganglah yang baik: Setelah melakukan pengujian, kita
diinstruksikan untuk memegang atau mempertahankan apa
yang baik. Ini berarti kita harus memilih untuk menerima
dan mempraktikkan nilai-nilai, kebenaran, dan
prinsip-prinsip yang baik, yang sesuai dengan ajaran
Alkitab dan kehendak Allah.

Makna yang lebih dalam dari ayat ini adalah pentingnya


menggunakan hikmah, pengetahuan, dan pengertian yang
baik dalam mengambil keputusan dan memilih tindakan
dalam hidup kita. Kita perlu melibatkan pikiran dan hati
yang bijaksana dalam menentukan apa yang benar dan
bermanfaat bagi kita dan orang lain.

Ayat ini juga mengingatkan kita untuk berhati-hati


terhadap pengaruh buruk dan godaan yang dapat
menghancurkan iman dan kehidupan kita. Dengan menguji
segala sesuatu dan memegang yang baik, kita dapat hidup
sesuai dengan kehendak Allah dan memperoleh kehidupan
yang penuh berkat.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini juga menekankan


pentingnya memperoleh pengetahuan dan pemahaman
yang baik tentang ajaran Alkitab, sehingga kita dapat
membedakan antara yang benar dan yang salah, serta
hidup dalam kesetiaan kepada Allah.

Korintus 10:31 dalam Alkitab "Jadi, apapun yang


kamu makan atau minum, atau apapun yang
kamu lakukan, lakukanlah semuanya untuk
kemuliaan Allah." Ayat ini mengajarkan prinsip
bahwa setiap tindakan harian, termasuk makan
dan minum, seharusnya dijalani dengan niat
untuk memuliakan Allah. Ini menekankan
pentingnya hidup yang sesuai dengan nilai-nilai
dan kehendak Tuhan.

Ayat ini menekankan bahwa setiap aspek


kehidupan kita, termasuk hal-hal yang tampak
sepele seperti makan dan minum, dapat menjadi
kesempatan bagi kita untuk menyatakan
kemuliaan Allah. Dalam segala hal yang kita
lakukan, kita harus menjaga sikap, perkataan, dan
tindakan kita agar mencerminkan nilai-nilai
Kristiani dan memperlihatkan kasih dan
pengabdian kita kepada Allah.
Matius 5:17-18

Yesus mengucapkan kata-kata ini sebagai bagian dari


khotbah-Nya di Bukit. Ayat-ayat ini menyoroti kedatangan
Yesus yang sering kali disalahpahami oleh banyak orang,
terutama para pemimpin agama pada waktu itu. Mereka
berpikir bahwa Yesus datang untuk menghapus atau
meremehkan hukum Taurat yang telah diberikan oleh
Allah melalui Musa.

Namun, Yesus menegaskan bahwa Dia tidak datang untuk


meniadakan atau menghapus hukum Taurat dan kitab para
nabi. Sebaliknya, Dia datang untuk menggenapinya. Hal ini
berarti Yesus datang untuk memenuhi dan melengkapi
hukum-hukum tersebut dengan memberikan pemahaman
yang lebih dalam dan menyempurnakan makna sejati dari
hukum-hukum tersebut.
Yesus menjelaskan bahwa hukum Taurat tidak akan
ditiadakan atau diubah sedikit pun sampai semuanya
terjadi atau terpenuhi. Bahkan satu iota (titik terkecil
dalam penulisan bahasa Yunani) atau satu titikpun tidak
akan ditiadakan dari hukum Taurat.

Makna yang lebih dalam dari ayat ini adalah bahwa Yesus
datang untuk membawa pemahaman yang lebih mendalam
tentang hukum Allah dan untuk mengajarkan kita
bagaimana menjalankan hukum-hukum tersebut dengan
hati yang benar dan penuh kasih. Yesus tidak datang untuk
melawan atau menghapus hukum, tetapi untuk
menggenapinya dengan memberikan teladan hidup yang
sempurna dan mengajarkan prinsip-prinsip kasih,
pengampunan, dan keadilan yang mendasari
hukum-hukum tersebut.

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa hukum-hukum Allah


tetap relevan dan berlaku bagi kita sebagai pengikut Yesus.
Meskipun kita hidup di bawah anugerah dan kasih karunia,
kita masih dipanggil untuk hidup dalam ketaatan terhadap
hukum-hukum Allah dengan hati yang tulus dan penuh
kasih.

Roma 12:1 dalam Alkitab Kristen berbunyi:


"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang
sejati."

Roma 12:1 mengajarkan tentang pentingnya hidup yang


setia dan berserah diri kepada Allah sebagai suatu bentuk
ibadah yang sejati. Ayat ini mendorong umat Kristen untuk
tidak hanya mematuhi hukum-hukum ritual, tetapi juga
untuk menunjukkan komitmen sejati melalui perilaku dan
pengorbanan pribadi. Mempersembahkan tubuh sebagai
persembahan hidup yang kudus dan berkenan kepada
Allah menekankan kesediaan untuk hidup sesuai dengan
kehendak-Nya. Ini adalah panggilan untuk menyatakan
iman melalui tindakan sehari-hari, mencerminkan
transformasi batiniah yang didorong oleh kasih dan
kemurahan Allah.

Remaja di tengah dunia yang berubah kelas IX menghadapi


berbagai perubahan dalam kehidupan mereka, baik dalam
lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Dalam bab
ini, mungkin dibahas tentang bagaimana remaja dapat
merencanakan masa depan mereka dalam dunia yang terus
berubah. Mereka juga mungkin diajak untuk memahami
dampak perubahan sosial yang terjadi dan bagaimana mereka
dapat tetap teguh dalam iman dan nilai-nilai Kristen di tengah
perubahan tersebut..
Dalam menghadapi perubahan dunia yang cepat, sebagai
orang Kristen, penting bagi kita untuk memiliki kesadaran
dan kepekaan terhadap perubahan tersebut. Ini berarti kita
perlu memahami dan menganalisis dampak positif dan negatif
yang mungkin timbul dari perubahan tersebut.

Dengan demikian, makna dan arti secara singkat adalah


bahwa sebagai orang Kristen, kita harus memiliki
kesadaran terhadap perubahan dunia, menjadi berkat
bagi lingkungan kita, dan mempersiapkan masa depan
dengan sungguh-sungguh.

Dalam bab ini, kita membahas tentang remaja yang


hidup di tengah dunia yang terus berubah. Kita
mencari panduan dari Alkitab untuk membantu remaja
menghadapi perubahan ini dengan bijaksana.

Matius 5:13-14
Kamu adalah garam dunia. Tetapi jika garam itu hilang
rasanya, dengan apakah garam itu diasinkan? Tidak ada
lagi gunanya selain dibuang ke luar dan diinjak oleh
orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di
atas gunung tidak dapat tersembunyi.”
Yesus menggambarkan pengikut-Nya sebagai garam
dan terang dunia. Garam memiliki sifat yang
memberikan rasa dan mempertahankan kesegaran,
sedangkan terang memberikan penerangan di dalam
kegelapan. Analogi ini mengajarkan kita tentang peran
dan tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus di
dunia ini.

1. Garam dunia: Sebagai garam, kita dipanggil untuk


memberikan pengaruh yang positif di dunia ini. Seperti
garam yang memberikan rasa, kita dipanggil untuk
memberikan rasa yang baik dalam segala hal yang kita
lakukan. Kita harus hidup dengan integritas,
kebenaran, dan kasih, sehingga orang-orang di sekitar
kita dapat melihat dan merasakan dampak positif yang
kita bawa.
2. Terang dunia: Sebagai terang, kita dipanggil untuk
menyinari dunia yang gelap. Kita dipanggil untuk
menjadi teladan yang baik dalam sikap, perkataan, dan
tindakan kita. Dalam hidup kita yang tercermin dalam
kasih, kerendahan hati, dan kebaikan, kita dapat
menunjukkan jalan yang benar kepada mereka yang
belum mengenal Kristus.
Dalam rangkuman ini, kita diajak untuk menjadi garam
dan terang dunia. Kita dipanggil untuk memberikan
pengaruh yang positif dan menerangi dunia di sekitar
kita. Dengan hidup sesuai dengan ajaran Kristus, kita
dapat mempengaruhi orang lain dan menyinari dunia
dengan kasih dan kebenaran-Nya.

Tesalonika 5:21 dalam Alkitab berbunyi, "Ujilah segala


sesuatu, peganglah yang baik." Ayat ini mengajarkan kita untuk
tidak percaya begitu saja pada segala sesuatu yang kita dengar atau
lihat, tetapi untuk menguji dan mempertahankan yang baik. Ini
mengingatkan kita untuk menggunakan kebijaksanaan dan
pemahaman kita dalam membedakan antara yang benar dan yang
salah.

Selain makna yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa


makna lain yang dapat diambil dari Tesalonika 5:21. Berikut adalah
beberapa interpretasi yang mungkin:

1. Menjaga hati dan pikiran: Ayat ini mengajarkan kita untuk


menjaga hati dan pikiran kita dari pengaruh negatif. Kita harus
berhati-hati dengan apa yang kita terima dan percayai, serta
memilih untuk mempertahankan pikiran yang baik dan positif.
2. Menghindari penipuan: Ayat ini mengingatkan kita untuk
berhati-hati terhadap penipuan dan tipu daya. Kita harus menguji
segala sesuatu dengan bijaksana dan tidak mudah terpengaruh
oleh hal-hal yang tidak benar atau menyesatkan.
3. Mengembangkan pemahaman yang lebih dalam: Ayat ini juga
mengajarkan kita untuk terus belajar dan mengembangkan
pemahaman yang lebih dalam tentang iman kita. Kita harus selalu
mencari kebenaran dan mempertahankan apa yang benar dalam
iman kita.
4. Menjadi bijaksana dalam pengambilan keputusan: Ayat ini
mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam mengambil
keputusan. Kita harus menguji segala sesuatu dengan bijaksana
dan mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan kita.

Makna-makna ini menunjukkan pentingnya kebijaksanaan,


pemahaman, dan ketelitian dalam hidup kita sehari-hari.

F. Rangkuman
Dunia sedang dan terus mengalami perubahan pesat di
berbagai bidang mulai dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
ekonomi, budaya, dan pandangan hidup.
Kita harus mencermati perubahan dan kemajuan dalam
berbagai bidang sosial yang memiliki dampak positif maupun
negatif. Dengan analisis yang tajam kita harus mampu
menentukan pilihan selaku anak-anak Tuhan, menjadi berkat
bagi lingkungan kita. Pada saat yang sama kita
memperkuat iman dan mengambil tindakan yang berkenan
kepada Tuhan.
Orang Kristen harus peduli pada lingkungan mempersiapkan
masa depannya dengan sungguh-sungguh. Perencanaan masa
depan perlu

You might also like