You are on page 1of 6

Mizan: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 12 Nomor 2, Desember 2023 ISSN : 2301-7295

e-ISSN : 2657-2494

PENGATURAN PRAKTEK LAYANAN PROFESI ARSITEK ATAS


ARSITEK ILEGAL DI PROVINSI RIAU

Hendri, Rahma Evita C, Robihtho Dhia S, Dianny P Ramli, Rahdiansyah


Fakultas Hukum, Universitas Islam Riau, Indonesia
Email: hendri496@student.uir.ac.id, rahmaevitachaniago@student.uir.ac.id,
robihthodhiashidqi@student.uir.ac.id, diannyputriramli@student.uir.ac.id,
coresponden author: rahdiansyah@law.uir.ac.id

ABSTRACT

The primary objective of this research is to examine the role of the architectural prfessional organization, namely the
Indonesian Architects Association (IAI), in supervising the practices and services of the architectural profession in
Riau Province. This research also aims to understand the problems related to illegal architects that occur in Riau
Province and analyze the application of sanctions and solutions by IAI Riau Province to this problem. This research
uses a normative juridical method which examines the implementation of positive legal provisions in each specific legal
event that occurs in society, data obtained from interviews with related parties. IAI Riau has taken various efforts to
supervise and develop professional architect service practice providers. This effort includes preventive and curative
measures. To provide education to prospective architects regarding the applicable legal rules of the architectural
profession. Apart from that, curative efforts are carried out by providing sanctions for violations of the professional
code of ethics. Apart from that, IAI Riau Province also took a persuasive approach to the Provincial Government
and the PUPR Service. This approach aims to align common goals and ensure that Undang-Undang No 6 of 2017
concerning architects can be fully enforced in the Riau Province Region. It is hoped that this research will provide
better insight into how the regulation of architectural professional service practices can deal with the problem of illegal
architects in Riau Province and optimize the role of IAI in overcoming this challenge.

Keywords: Architectural Profession, Illegal Architect, IAI Riau Province.

ABSTRAK
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran organisasi profesi arsitek, yaitu Ikatan
Arsitek Indonesia (IAI), dalam mengawasi praktek dan layanan profesi arsitek di Provinsi Riau.
Penelitian ini juga bertujuan untuk memahami permasalahan terkait arsitek ilegal yang terjadi di
Provinsi Riau serta menganalisis penerapan sanksi dan penyelesaian oleh IAI Provinsi Riau terhadap
masalah ini. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang mengkaji tentang
implementasi ketentuan hukum positif dan secara faktual pada setiap peristiwa hukum tertentu yang
terjadi dalam masyarakat, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak terkait. Sebagai
organisasi profesi di wilayah Provinsi Riau, IAI Riau telah mengambil berbagai upaya dalam
mengawasi dan membina penyelenggara praktek layanan profesi arsitek. Upaya ini mencakup
tindakan preventif dan kuratif. Upaya preventif dilakukan melalui program seperti "IAI Go to
Campus" dan "IAI Go to School," untuk memberikan penyuluhan kepada calon arsitek mengenai
aturan hukum profesi arsitek yang berlaku. Selain itu, upaya kuratif dilakukan dengan memberikan
sanksi atas pelanggaran kode etik profesi, seperti kasus pelanggaran kode etik arsitek dalam
pelaksanaan bangunan gedung yang tidak sesuai dengan pengajuan dalam Izin Mendirikan
Bangunan (IMB). Selain itu, IAI Provinsi Riau juga melakukan pendekatan persuasif kepada
Pemerintah Provinsi dan Dinas PUPR. Pendekatan ini bertujuan untuk menyelaraskan tujuan
bersama dan memastikan bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang arsitek dapat
sepenuhnya ditegakkan di Wilayah Provinsi Riau. Penelitian ini diharapkan akan memberikan
wawasan yang lebih baik tentang bagaimana pengaturan praktek layanan profesi arsitek dapat
menghadapi masalah arsitek ilegal di Provinsi Riau dan mengoptimalkan peran IAI dalam mengatasi
tantangan ini.

Kata Kunci : Profesi Arsitek, Arsitek Ilegal, IAI

144 Hendri, Rahma Evita C, Robihtho Dhia S, Dianny P Ramli, Rahdiansyah Pengaturan …
Mizan: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 12 Nomor 2, Desember 2023 ISSN : 2301-7295
e-ISSN : 2657-2494

A. PENDAHULUAN kompetensi arsitek, sehingga masyarakat


Arsitektur adalah hasil dari terhindar dari malpraktek arsitek yang
penerapan seni, ilmu pengetahuan, dan menjalankan praktek layanan profesi
teknologi secara utuh untuk mengubah arsitek tanpa kualifikasi atau arsitek ilegal,
ruang dan lingkungan sebagai bagian dari karena selama ini memang telah ada
budaya dan peradaban manusia. Sertifikat Keahlian (SKA) untuk Arsitek
Arsitektur mengikuti standar fungsi, yang dikeluarkan oleh LPJK (Lembaga
konstruksi, dan estetika serta faktor Pengembangan Jasa Konstruksi), namun
keselamatan, keamanan, kesehatan, minimnya kualifikasi dan pengawasan
kenyamanan, dan kemudahan1. Profesi atas penerbitan SKA menyebabkan
arsitek memiliki peran penting dalam maraknya layanan praktek Arsitek yang
perkembangan infrastruktur, tata kota, melanggar kode etik serta merugikan hak-
dan lingkungan di Indonesia. Para arsitek hak konstitusional profesi arsitek.
bertanggung jawab atas desain, Setelah enam (6) tahun
perencanaan, dan pembangunan pemberlakuan UU Arsitek, didapat
bangunan dan fasilitas penting yang bahwa total ada 3.951 arsitek yang saat ini
memengaruhi kehidupan masyarakat. sudah memiliki STRA, dari total 23.000
Oleh karena itu, integritas dan kualitas arsitek yang memiliki SKA yang
dalam praktik arsitek sangat penting dikeluarkan oleh LPJK. Dari data
sehingga pemerintah mengeluarkan tersebut, dapat dilihat bahwa masih
Undang-Undang No 6 Tahun 2017 banyak praktek layanan profesi arsitek
tentang Arsitek serta Peraturan yang belum tersertifikasi secara legal.
Pemerintah No 15 Tahun 2021 Tentang Praktek ilegal ini dapat meliputi individu
Peraturan Pelaksanaan UU No 6 Tahun atau entitas yang tidak memiliki izin
2017 tentang Arsitek. praktek yang sah, melanggar kode etik
Berlakunya Undang-Undang No 6 profesi, atau tidak memenuhi standar
Tahun 2017 ini, menjadikan Arsitek yang diperlukan untuk praktek layanan
sebagai profesi teregulasi yang diharapkan arsitek yang berkualitas. Arsitek ilegal ini
dapat memberikan perlindungan dan bukan hanya merugikan para arsitek yang
kepastian hukum bagi arsitek maupun legal, tetapi juga masyarakat dan
masyarakat sebagai pengguna jasa arsitek konsumen yang mengandalkan layanan
atau disebut juga konsumen. Hal ini arsitek untuk proyek-proyek mereka.
dikarenakan adanya ketentuan pada Pasal Latar belakang ini menggarisbawahi
6 ayat 1 yang menyatakan bahwa untuk pentingnya menjaga integritas dan
menjadi seorang Arsitek, seseorang wajib kualitas dalam praktek profesi arsitek di
memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek Indonesia. Sementara undang-undang
(STRA). Adapun untuk memperoleh dan peraturan telah ditetapkan untuk
Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) mengatur profesi arsitek, penting juga
harus mengikuti beberapa uji kompetensi untuk memahami bagaimana peran
sesuai dengan standar kompetensi Arsitek organisasi profesi yang telah ditetapkan
yang diawasi oleh DAI (Dewan Arsitek dalam Undang-Undang yaitu IAI (Ikatan
Indonesia) dan dinaungi oleh organisasi Arsitek Indonesia) dalam hal menegakkan
profesi yaitu Ikatan Arsitek Indonesia Undang-Undang Arsitek di Provinsi Riau.
(IAI, 2007). Hal ini tidak hanya bertujuan untuk
Sertifikasi Arsitek (STRA) melindungi hak-hak konstitusional para
diharapkan dapat memberikan jaminan arsitek, seperti hak untuk bekerja dan
hidup, tetapi juga untuk menjaga
1Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2017 Tentang Arsitek.

Hendri, Rahma Evita C, Robihtho Dhia S, Dianny P Ramli, Rahdiansyah Pengaturan … 145
Mizan: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 12 Nomor 2, Desember 2023 ISSN : 2301-7295
e-ISSN : 2657-2494

kepercayaan publik dan keselamatan hukum tertentu memenuhi ketentuan


dalam proyek-proyek konstruksi. peraturan perundang-undangan atau tidak.
Berdasarkan latar belakang Berdasarkan hasil pelaksanaannya kita dapat
tersebut, perlu adanya kajian yang lebih mengetahui apakah ketentuan undang-
undang atau kontrak telah dilaksanakan
mendalam. Dalam hal ini penelitan akan
dengan benar atau belum3.
dilakukan untuk membahas mengenai Data diperoleh melalui wawancara
pengaturan praktek layanan pofesi arsitek dengan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
atas arsitek ilegal di Provinsi Riau, melalui Provinsi Riau, Ar. Sam Ani Huda, ST.
rumusan masalah berikut: 1. Bagaimana Selanjutnya penulisan pada penelitian ini
peran organisai profesi arsitek (IAI) menggunakan metode pendekatan deskriptif
dalam mengawasi praktek dan layanan analitis, yaitu penulis memaparkan gambaran
profesi arsitek di Provinsi Riau? 2. Apa secara detail dan sistematis mengenai
saja permasalahan terkait arsitek ilegal permasalahan yang diteliti dengan data yang
yang terjadi di Provinsi Riau dan bersumber dari wawancara. Analisis
penerapan sanksi serta penyelesaian oleh dilakukan berdasarkan fakta yang diperoleh
dan menggambarkan kondisi sebenarnya saat
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi
ini di lapangan 4.
Riau?
Sementara itu, tujuan dari
C. PEMBAHASAN
penelitian ini adalah: Kata “Arsitek” berasal dari bahasa
1. Untuk mengetahui peran organisai Yunani, “Architekton” dimana Archi yang
profesi arsitek (IAI) dalam mengawasi artinya pemimpin, dan Tekton yang artinya
praktek dan layanan profesi arsitek di membangun. Jadi, istilah Arsitek dapat
Provinsi Riau diartikan sebagai pemimpin pembangunan
2. Mengetahui permasalahan terkait (master builder). Profesi arsitek adalah
arsitek ilegal yang terjadi di Provinsi Riau pekerjaan yang luhur dan mulia, yang
dan penerapan sanksi serta penyelesaian memberikan semua kemampuan,
oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) pengetahuan, dan keahliannya untuk
perencanaan, perancangan, dan pengelolaan
Provinsi Riau.
lingkungan binaan5. Untuk memberikan karya
terbaiknya kepada masyarakat sebagai
B. METODE PENELITIAN pengguna jasa arsitek, memperkaya
Penelitian ini menggunakan metode lingkungan, dan khasanah budaya, seorang
penelitian normatif-empiris. Dengan metode arsitek harus menerapkan taraf profesional
penelitian ini, penulis mengkaji penerapan tertinggi serta integritas dan kepeloporannya6.
hukum normatif. Kajian yang didasarkan Pasal 22 Undang-Undang No. 6
pada metode ini adalah kajian lapangan, yaitu. Tahun 2017 tentang Arsitek menetapkan
penelitian yang dilakukan secara sistematis bahwa seorang arsitek harus mengikuti
dan metodis berdasarkan bahan lapangan standar kinerja arsitek dan memahami semua
untuk mengumpulkan informasi yang ketentuan keprofesian yang ditetapkan oleh
diperlukan untuk penelitian 2. organisasi profesinya, termasuk kode etik
Penelitian normatif-empiris arsitek. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) adalah
mempelajari peraturan tentang bagaimana satu-satunya wadah profesi arsitek yang
hukum positif atau peraturan yang berlaku
dalam masyarakat diterapkan pada setiap
3
peristiwa hukum tertentu untuk mencapai Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian
tujuan tertentu dalam masyarakat. Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004,
Pengendalian ini mencoba untuk mengetahui Halaman. 53-54.
4
apakah hasil kepatuhan jika terjadi peristiwa Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum,
Rineka Cipta, Jakarta, 2007, Halaman 21.
5
2
Budiharjo. E Jati Diri Arsitek Indonesia. Alumni,
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung, 1997.
Alumni, Bandung, 1986, Halaman 28. 6 IAI Nasional, Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata

Laku Profesi Arsitek, Jakarta, 2007.

146 Hendri, Rahma Evita C, Robihtho Dhia S, Dianny P Ramli, Rahdiansyah Pengaturan …
Mizan: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 12 Nomor 2, Desember 2023 ISSN : 2301-7295
e-ISSN : 2657-2494

mandiri dan independen, dan memiliki tugas Dalam rangka memberikan jasa
dan wewenang yang diberikan oleh Undang- pelatihan arsitektur baik kepada perorangan
Undang No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek. maupun perusahaan, harus diikuti standar
Penyelenggara jasa arsitektur harus kerja arsitek yang bertujuan untuk menjamin
berlandaskan profesionalitas, yaitu arsitek efektifitas, efisiensi dan persyaratan mutu
harus mempunyai kompetensi dan yang menjadi pedoman terselenggaranya jasa
pengetahuan sesuai dengan sistem dan profesional arsitek. Untuk menjadi seorang
standar yang berlaku, berlandaskan integritas arsitek, seseorang harus mempunyai Surat
dimana arsitek harus mengikuti kaidah etika Tanda Daftar Sebagai Arsitek (STRA). Untuk
profesi dan kewajiban moral dalam menjamin mutu dan tanggung jawab
menjalankan profesinya. Praktik jasa profesionalisme, para arsitek berkumpul
arsitektur yang berlandaskan etika, yakni. dalam asosiasi profesi yaitu Ikatan Arsitek
arsitek harus bertindak dalam profesinya Indonesia (IAI).
sesuai dengan standar dan kaidah profesi IAI didirikan di Bandung pada tanggal
arsitek. Berdasarkan keadilan, yaitu menjamin 17 September 1959. Saat ini keanggotaan IAI
terpenuhinya hak dan kewajiban serta tidak telah mencapai lebih dari 23.519 arsitek (IAI,
adanya diskriminasi terhadap pengguna atau 2023). IAI mempunyai sejumlah fungsi
konsumen arsitek. Dan jasa arsitektur perundang-undangan seperti mendidik
berdasarkan keselarasan, yaitu arsitek harus anggota, menyusun dan menegakkan kode
seimbang dan kepentingan masyarakat dan etik profesi arsitektur, menyelenggarakan dan
negara harus selaras dan selaras dengan memantau pengembangan profesi
kebudayaan dan peradaban Indonesia, berkelanjutan, menginformasikan, mengatur
berdasarkan kemanfaatan yang dapat dan memajukan arsitek, kegiatan praktek,
diwujudkan melalui praktik jasa arsitektur. memberikan kontribusi terhadap perolehan
yang mempunyai nilai tambah dan optimal pendidikan tinggi arsitektur dalam
bagi pemangku kepentingan dan kepentingan pengembangan praktek arsitektur, kepada
nasional, efisiensi berbasis keamanan, yaitu. menteri mengenai ruang lingkup jasa
menjamin terselenggaranya praktek jasa arsitektur, pengembangan arsitektur dan
arsitektur secara berkala, dengan pelestarian nilai-nilai budaya Indonesia, dan
memperhatikan kebutuhan keselamatan dan perlindungan pengguna jasa arsitektur.
keamanan masyarakat dan lingkungan sekitar, IAI tersebar di setiap provinsi di
berdasarkan keberlanjutan, yaitu komitmen Indonesia sebagai perpanjangan tangan
untuk memperhatikan dan mengutamakan dewan pembina nasional dalam menjalankan
perlindungan dan pemeliharaan lingkungan kegiatan dan fungsi organikasi AIA di daerah-
hidup dan warisan budaya yang berbasis daerah. IAI Riau adalah IAI Provinsi yang
keberlanjutan, dimana praktek jasa arsitektur memiliki cakupan wilayah Provinsi Riau dan
dilakukan secara terus menerus untuk berkedudukan di Ibukota provinsi Riau, yaitu
mencapai tujuan yang diharapkan7. Kota Pekanbaru. Sebagai perpanjangan
Ruang lingkup jasa praktik arsitek tangan dewan pembina nasional, IAI Provinsi
meliputi penyiapan kajian pendahuluan Riau menjadi satu-satunya wadah bagi profesi
bidang arsitektur, perancangan bangunan arsitek di Provinsi Riau yang saat ini diketuai
gedung dan lingkungannya, perlindungan oleh Ar. Sam Ani Huda, ST.
bangunan gedung dan lingkungannya, Berdasarkan hasil penelitian di
perancangan denah bangunan gedung dan lapangan, didapat bahwa total ada 3.951
lingkungannya, penyiapan dokumen arsitek yang saat ini sudah memiliki STRA,
perancangan teknis dan /atau pengawasan dari total 23.000 arsitek yang memiliki SKA
aspek arsitektural pada saat pelaksanaan yang dikeluarkan oleh LPJK. Dan untuk
konstruksi. konstruksi dan lingkungannya 8. wilayah Riau, hanya 90 arsitek yang terdaftar
memiliki STRA (Surat tanda registrasi
7 Arsitek), dari data tersebut, dapat dilihat
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 bahwa masih banyak praktek layanan profesi
Tentang Arsitek.
8 arsitek yang belum tersertifikasi secara legal
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017
di Provinsi Riau. Arsitek ilegal ini dapat
Tentang Arsitek.
meliputi individu atau entitas yang tidak

Hendri, Rahma Evita C, Robihtho Dhia S, Dianny P Ramli, Rahdiansyah Pengaturan … 147
Mizan: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 12 Nomor 2, Desember 2023 ISSN : 2301-7295
e-ISSN : 2657-2494

memiliki izin praktek yang sah, melanggar Inspeksi dan pelatihan ini dilaksanakan
kode etik profesi, atau tidak memenuhi oleh IAI Provinsi Riau dengan
standar yang diperlukan untuk praktek memberikan sanksi berdasarkan
layanan arsitek yang berkualitas. Arsitek ilegal pelanggaran yang dilakukan arsitek.
ini bukan hanya merugikan para arsitek yang Sanksi dimaksudkan untuk
legal, tetapi juga masyarakat dan konsumen mengurangi pelanggaran Kode Etik,
yang mengandalkan layanan arsitek untuk dan juga merupakan bagian dari
proyek-proyek mereka9. pelatihan untuk menerapkan status
Arsitek ilegal tidak dapat dan perilaku arsitek. Oleh karena itu
mempertanggungjawabkan hasil designnya pengawasan dan pembinaan terhadap
dari segi moral dan ilmu, serta merugikan arsitek harus terus dilakukan dan
arsitek legal karena arsitek ilegal cendrung dievaluasi secara berkala agar dapat
tidak mematuhi kode etik arsitek yang telah beradaptasi dengan perkembangan
ditetapkan, sehingga keberadaannya dapat hukum dan masyarakat.
merusak pasar, citra, serta standar kaedah Berdasarkan hasil wawancara dengan
profesi arsitek. Arsitek ilegal pada Ketua IAI Provinsi Riau, terdapat satu kasus
kenyataannya di lapangan, dapat arsitek yang melanggar kode etik profesi
dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu: arsitek yang ditindak di Provinsi Riau, dimana
a. Ilegal karena kesengajaan, mereka Arsitek tersebut menandatangani pengajuan
sudah mengetahui dan menyadi fakta IMB (Izin Mendirikan Bangunan) untuk
bahwa hal yang mereka lakukan adalah bangunan 3 (tiga) lantai, akan tetapi faktanya
ilegal namun tetap dilakukan di lapangan bangunan dibangun menjadi 5
b. Ilegal karena ketidaktahuan, mereka (lima) lantai. Hal ini jelas melanggar kode etik
biasanya belum mengetahui dan profesi arsitek. Adapun IAI Provinsi Riau
memahami kode etik profesi Arsitek. hanya memberikan sanksi berupa teguran.
IAI Provinsi Riau dalam hal Untuk wilayah Provinsi Riau sendiri,
menjalankan perannya untuk mengawasi masih banyak kasus arsitek ilegal yang belum
praktek dan layanan profesi arsitek di ditindaklanjuti oleh IAI Provinsi Riau, hal ini
Provinsi Riau, melakukan beberapa upaya dikarenakan masih terbatasnya dukungan dan
berupa pengawasan dan pelatihan, yaitu keterlibatan pihak pemerintah dalam upaya
dengan melakukan pengawasan yang bersifat penegakan Undang-Undang No 6 Tahun
preventif dan kuratif. 2017 tentang Arsitek di Provinsi Riau.
a. Preventif (Pencegahan) Provinsi Riau adalah salah satu provinsi yang
Inspeksi dan pelatihan proaktif ini belum mengeluarkan Perturan Daerah
dilakukan IAI Provinsi Riau dalam (Perda) yang mengatur tentang Lisensi
bentuk pelatihan dan penyuluhan Arsitek. Maka dari itu, salah satu upaya yang
calon arsitek baik tingkat universitas dilakukan IAI Provinsi Riau sebelum
maupun sekolah menengah kejuruan melakukan penindakan adalah melakukan
dalam bentuk IAI Go to Campus atau pendekatan persuasif kepada pihak
IAI Go to School. Bimbingan dan pemerintah Provinsi Riau dan Dinas PUPR
nasehat tersebut tidak hanya berkaitan Provinsi Riau untuk dapat menyelaraskan
dengan teknis kerja dan etika profesi tujuan bersama, sehingga Undang-Undang
arsitek saja, namun juga dapat berupa Nomor 6 Tahun 2017 tentang arsitek dapat
nasehat hukum dan pemahaman sepenuhnya ditegakkan di Wilayah Provinsi
hukum serta penyempurnaan terhadap Riau.
aturan etika yang ada sehingga Adapun dengan diterbitkannya
memungkinkan arsitek memenuhi Peraturan Daerah tentang Lisensi Arsitek
tanggung jawabnya. diharapkan dapat memberikan kepastian
b. Kuratif (Penindakan) hukum bagi penerapan undang-undang
arsitek di Provinsi Riau. Adapun poin yang
menjadi fokus utama IAI untuk
9 Hasil
diperjuangkan dalam Peraturan Gubernur
Waw an cara dengan K etua Ikatan Arsitek
adalah setiap kegiatan Penyelenggaran
Indonesia Provinsi Riau di Kantorn ya pad a
Tanggal 21 Oktober 2023. Bangunan Gedung termasuk pekerjaan

148 Hendri, Rahma Evita C, Robihtho Dhia S, Dianny P Ramli, Rahdiansyah Pengaturan …
Mizan: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 12 Nomor 2, Desember 2023 ISSN : 2301-7295
e-ISSN : 2657-2494

perancangan, perencanaan, pengawasan dan gedung yang tidak sesuai dengan pengajuan
atau pengkajian untuk Bangunan Gedung dalam IMB.
dan lingkungan nya serta yang terkait dengan Selain upaya preventif dan kuratif, IAI
Kawasan dan kota harus dilakukan dan Provinsi Riau juga melakukan pendekatan
dapat dipertanggungjawabkan oleh arsitek persusif kepada Pemerintah Provinsi dan
yang berlisensi, permohonan lisensi diajukan Dinas PUPR untuk dapat menyelaraskan
oleh pemohon dengan Rekomendasi dari tujuan bersama, sehingga Undang-Undang
Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Riau, Nomor 6 Tahun 2017 tentang arsitek dapat
Lisensi Penyelenggaran Bangunan Gedung sepenuhnya ditegakkan di Wilayah Provinsi
diterbitkan terhadap arsitek Penyelenggaran Riau.
Bangunan Gedung yang telah memenuhi
persyaratan berdasarkan hasil verifikasi dan E. DAFTAR PUSTAKA
Validasi.
Buku
D. KESIMPULAN Abdulkadir Muhammad. 2004. Hukum dan
Arsitek sebagai tenaga profesional Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra
bertanggung jawab dan berwenang Aditya Bakti.
memberikan pengetahuan praktis dan Budiharjo. 2007. Jati Diri Arsitek Indonesia,
keahlian dalam jasa arsitektur sesuai sistem Bandung: Alumni.
dan standar yang berlaku. Kegiatan profesi Burhan Ashshofa. 2007. Metode Penelitian
arsitektur adalah kegiatan profesi yang Hukum, Jakarta: Rineka Cipta.
bekerjasama dengan pengguna jasa arsitektur IAI Nasional. 2007. Kode Etik Arsitek dan
dalam pemberian jasa arsitektur sesuai Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek,
dengan kewajibannya Jakarta.
Untuk melaksanakan praktek jasa ahli Kartini Kartono. 1986. Pengantar Metodologi
di bidang arsitektur diperlukan peraturan Riset Sosial, Bandung: Alumni.
(perbuatan hukum) yang mengatur tentang
hak dan kewajiban peserta kerja profesi. Undang-Undang
Peraturan perundang-undangan tersebut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017
bertujuan untuk memberikan perlindungan Tentang Arsitek.
hukum kepada masyarakat, pengguna jasa
arsitektur, dan arsitek dalam profesinya. Hasil Wawancara
Untuk melindungi undang-undang tersebut, Ar. Sam Ani Huda, ST. selaku Ketua Ikatan
seorang arsitek harus terdaftar yang Arsitek Indonesia Provinsi Riau di
dibuktikan dengan Surat Tanda Registrasi Kantor IAI Provinsi Riau.
Arsitek (STRA) yang dikeluarkan oleh Dewan
Arsitek Indonesia (DAI) atas rekomendasi
organisasi profesi yaitu IAI (Ikatan Arsitek
Indonesia).
Sebagai organisasi profesi di wilayah
Provinsi Riau, IAI Riau melakukan beberapa
upaya dalam bentuk pengawasan dan
pembinaan terhadap penyelenggara praktek
layanan profesi arsitek di Provinsi Riau yakni
dengan melakukan pengawasan yang bersifat
preventif (pencegahan) yang dilakukan
dengan mengadakan IAI Go to Campus dan
IAI Go to School untuk memberikan
penyuluhan kepada calon arsitekmengenai
aturan hukum profesinya kelak, dan kuratif
(penindakan), dengan memberikan saksi atas
pelanggaran kode etik profesi, seperti yang
pernah terjadi atas kasus pelanggaran kode
etik arsitek dalam pelaksanaan bangunan

Hendri, Rahma Evita C, Robihtho Dhia S, Dianny P Ramli, Rahdiansyah Pengaturan … 149

You might also like