You are on page 1of 11

LAPORAN PRATIKUM

MENCANGKOK TANAMAN JAMBU AIR

Disusun oleh

NAMA : GALANG PUTRA RAMADHAN

KELAS : IX.2

SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


A.Judul

Memperbanyak Tanaman secara Vegetatif Buatan dengan Metode Cangkok pada Tanaman
Jambu Air (Eugenia Aquea)

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok?

2.Bagaimana hasil pengamatan dari metode cangkok yang dilakukan pada jambu air?

C . Tu j u a n

1. Menjelaskan cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok


2. Menjelaskan hasil pengamatan dari praktikum metode cangkok pada jambu air

D . L a n d a s a n Te o r i

Perkembangbiakan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua yaitu vegetatif dan


generatif,yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1.Perkembangbiakan Secara Vegetatif

Reproduksi secara vegetatif ialah pembentukan individu baru tanpa adanya peleburan dua sel
kelamin jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dibagi menjadi 2 yaitu perkembangbiakan
vegetatif alami dan buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan yang
terjadi secara alami tanpa memerlukan bantuan manusia. Adapun reproduksi vegetatif alami pada
tumbuhan rendah dikelompokkan menjadi, membelah diri, membentuk tunas, danmembentuk
spora. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan tinggi dikelompokkan
menjadi (akar tinggal (rhizoma), umbi lapis ,umbi batang, geragih, tunas,dan tunas adventif.

LAPORKAN IKLAN INI

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan ialah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh
manusia dengan tujuan untuk kesejahteraan manusia. Adapun perkembangbiakan secara
vegetatif buatan macamnya adalah menyetek, menyambung ,merunduk dan kultur jaringan.
2.Perkembangbiakan Secara Generatif

Perkembangbiakan secara generatif adalah perkembangbiakan yang dapat terjadi apabila terjadi
peleburan antara dua buah gamet, yaitu gamet betina dan gamet jantan Salah satu contoh
perkembangbiakan vegetative buatan,seperti yang sudah dijelaskan diatas adalah cangkok..
Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk
mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan,
hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah : (1) waktu
mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman berulang-
ulang, (2) Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak
terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya, (3)
Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup
lembab sepanjang waktu.

Mencangkok adalah salah satu bentuk perkembangbiakan vegetative tanaman yang dilakukan
seseorang karena beberapa factor, diantaranya karena menginginkan tanaman baru yang persis
seperti induknya dan menginginkan tanaman yang dapat menghasilkan buah dalam waktu yang
relative singkat,yang dilakukan dengan cara mengupas kulit batang dari tanaman induk dan
membersihkan kambiumnya lalu membungkusnya dengan media agar akar dapat tumbuh.

Bibit cangkokan diperoleh dengan menghambat proses pengiriman zat makanan dari daun ke
akar dengan menghilangkan lapisan cambium cabang tanaman induk. Menurut Abidin, (1983)
beberapa hal penting dalam mencangkok yaitu :

a. Mencangkok Batang Berkayu

1) Menentukan Pohon Induk

Pohon induk adalah hal pertama yang menentukan hasil cangkokan, karena pohon induk adalah
salah satu pertimbangan seseorang melakukan pencangkokan. Pencangkokan biasanya dilakukan
untuk mendapatkan bibit dari pohon terpilih dan mempunyai banyak keunggulan. Namun ada
beberapa persyaratan agar tanaman hasil cangkokan memuaskan. Diantaranya adalah pohon
induk umurnya sudah cukup, tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua. Pohon yang terlalu tua
biasanya jumlah cabang yang memenuhi syarat untuk dicangkok hanya sedikit. Sedang pohon
yang terlalu muda tentu belum diketahui sifat-sifatnya dengan jelas dan produksi akar keduanya
kurang sempurna.

Umur tanaman perlu diketahui agar tidak mengecewakan dan agar mendapat tanaman yang ideal
dari segala aspek yang dimiliki oleh tanaman tersebut. Karena tanaman yang masih muda belum
diketahui sifat-sifat dan produksi tanaman sehinga kita belum tau banyak keunggulan dari
tanaman-tanaman tersebut.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pohon Nampak kuat dan subur, serta tidak diserang
hama penyakit yang dapat menggagalkan hasil cangkokan. Syarat lain lagi adalah pohon harus
bercabang banyak sehingga setelah dicangkok, pohon tidak kehabisan cabang dan mengganggu
produksi tanaman induk. Tanaman yang dicangkok pada praktikum ini adalah jambu air.

Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di
Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga.
Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam
penampilan. Jambu air (Eugenia aquea) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial
yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yang mudah
busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit,
sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.

Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantarum

Sub Kingdom : Kormophyta

Super Divisio : KormopKingdhyta biji

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Classis : Dycotyledoneae

Ordo : Myrtales

Familia : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Species : Eugenia aquea


2) Memilih Cabang Cangkokan

Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih coklat
muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar
cabang yang ideal adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal
tersebut karena dengan cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan
tanaman tidak memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat proses pencakokan.
Dipastikan tanaman bebas dari hama dan penyakit agar tidak mengganggu saluran nutrisi saat
pencangkokan dan hasil cangkokan yang tidak normal.

Cabang yang dicangkok tidak perlu terlalu panjang karena akan kesulitan saat penanaman
dilapangan dan sulit diatur. Panjang cabang cukup sekitar 20-30cm saja. Jumlah daun yang
disertakan dalam tanaman hasil cangkokan harus dalam jumlah yang banyak agar tanaman
mendapat banyak masakan makanan. Dan cabang yang gundul akan mempersulit tumbuh akar
karena kurangnya makanan. Cabang yang baik mempunyai bentuk lurus menyamping atau
keatas dan giat berbuah.

3) Menyayat Kulit Batang

Penyayatan mempengarui produksi akar, sehingga bentuk dan besarnya sayatan disesuaikian
dengan diameter batang yang akan dicangkok. Penyayatan dilakukan didekat atau dibawah
kuncup daun agar dapat memproduksi banyak akar, karena pada daerah ini
terdapat rizokalin yaitu zat pembentuk akar. Bentuk sayatan dengan model bergerigi bagian atas
akan mendapatkan daerah tumbuh akar yang lebih luas dan banyak

4) Pembersihan Kambium

Kambium terdapat antara jaringan xylem dan floem yang akan nampak jika kulit telah tersayat.
Kambium ini hanya terdapat pada tanaman dikotil. Hasil kerja kambium adalah bertambahnya
lingkaran batang berkayu. Kambium biasanya berbentuk lendir dan Kambium ini perlu
dihilangkan karena akan mengganggu proses pembentukan akar cangkokan.

Cara menghilangkan kambium ada berbagai cara diantaranya dikerik dengan pisau. Yang perlu
diperhatikan dalam pengerikan adalah secara perlahan agar jaringan xylem tidak rusak. Karena
kerusakan pada xylem akan mengganggu transfer nutrisi tanaman yang dicangkok.
5) Mengeringanginkan

Waktu pengeringan sangat bergantung dengan jenis tanaman karena pada berbagai tanaman yang
bergetah, memerlukan waktu yang lebih lama karena getah yang terbungkus media cangkok akan
menjadi tempat bakteri. Lama waktu diantaranya 2-4 hari dan 2-3 minggu. Untuk tanaman yang
tidak terlalu bergetah pengeringan cukup dilakukan dengan mengerik cambium dengan pisau
hingga kering pada saat itu juga.

6) Pemberian ZPT (Zat Perangsang Tumbuh)

Zpt yang digunakan adalah zat perangsang pertumbuhan akar. Pemberian ZPT adalah agar akar
cangkokan cepat tumbuh. Pemberian ZPT harus sesuai dengan keperluan, jangan terlalu sedikit
atau terlalu banyak. Karena jika terlalu sedikit ZPT sering kali tidak berpengaruh dan jika terlalu
banyak justru akan merusak jaringan itu sendiri.

Pemberian ZPT ada berbagai cara diantaranya dicampur dengan media ataupun disiramkan.
Namun yang perlu diperhatikan adalah konsentrasi ZPT karena pada kedua proses tersebut
berbeda.

7) Pembungkus Sayatan

Membungkus sayatan sangat tergantung dengan media yang dipakai. Pada beberapa media yang
rapuh seperti tanah maka yang perlu dilakukan adalah mengikat pembungkus terlebih dahulu
yaitu bagian bawahnya dan memasukkan media yang agak basah, dirapikan dan diikat bagian
atasnya. Pada media tertentu adalah menyesuaikan dengan bentuk media dan model
pemasangannya.

c. Waktu Mencangkok

Banyak orang mencangkok dilakukan pada musim penghujan agar menghemat penyiraman dan
menghindari stress tanaman karena kering. Padahal musim hujan maupun musim kemarau
sebenarnya bukanlah masalah. Kedua musim itu dapat digunakan untuk mencangkok, walaupun
keduanya ada kelebihan dan kekurangannya. Bila kita mencangkoknya pada awal musim hujan,
dalam musim itu juga cangkokan telah jadi dan dapat ditanam. Bila menangkok pada musim
kemarau,kita harus rajin menyiraminya agar kelembapannya tetap terjaga.
d. Sarana Mencangkok

1) Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam mencangkok adalah sangat sederhana dan tidak perlu biaya
mahal. Diantaranya yaitu pisau, dan tali. Pisau yang digunakan adalah pisau yang sederhana tapi
tajam. Tajam pisau sangat perlu karena agar goresan halus, rapi bersih dan tidak perlu
mengulang-ulang. Tali yang digunakan adalah tali yang memungkinkan dapat bertahan sampai
cangkokan siap diambil.

2) Media

Media yang digunakan dalam mencangkok adalah banyak sekali macamnya. Biasanya seseorang
memilih media karena hasil yang didapatkan. Dalam pemilihan media hindari penggunaan tanah
yang masih mentah. Ini karena pada tanah yang seperti itu, mudah kering dan mengeras dan
hanya memiliki sedikit nutrisi dan dapat mematahkan cabang. Media yang digunakan antara lain
adalah mos(akar tanaman), bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, pupuk kompos, lumut. Jenis
media sangat menentukan hasil pencangkokan karena perbedaan nutrisi

e) Pemeliharaan Cangkokan

Pemeliharaan cangkokan yang utama adalah menjaga agar tetap lembab. Kelembapan sangat
penting untuk menjaga daya tumbuh akar dan memberi makanan akar. Karena akar akan tumbuh
setalah beberapa waktu penyangkokan.

Cara agar tetap lembab adalah dengan menyiram tanaman secara rutin. Caranya adalah bisa
dengan menyuntikkan, dengan membuka bagian atas pembungkus dan menyiram atau dengan
memberi cadangan air diatas cangkokan dengan meneteskan air tersebut

f) Pemotongan Cangkokan

Pemotongan cangkokan biasanya dilakukan setelah 1-3 bulan setelah pencangkokan. Karena
pada priode ini cangkokan telah berakar. Atau setelah akar nampak keluar dari media.Sebelum
dipotong agar cangkokan tidak kaget, maka akar yang nampak diatas media bisa dipotong agar
dapat memproduksi akar yang lebih banyak. Tempat pemotongan cangkokan harus tepat
dibawah pembungkus cangkokan. Agar tidak ada cabang yang kering dicangkokan yang bisa
dimakan rayap.

Laporan Hasil Praktikum Mencangkok Tanaman Jambu


Judul : Mencangkok Tanaman Jambu Air

Tujuan :

1.Mengetahui cara mencangkok

2. Melakukan atau memperagakan cara mencangkok

Alat dan Bahan

1. Alat

a) Tali rafia

b) Plastik

c) Pisau tajam

d) Ember

2. Bahan

a) Tanaman jambu air (Syzygium aqueum)

b) Pupuk kandang dan tanah

Cara Kerja

1. Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan.

2. Memilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.

3. Menyayat atau menghilangkan kulit dan kambium pada batang atau cabang tersebut
sepanjang ± 10 cm.

4. Memberi campuran pupuk kandang dan tanah pada bagian sayatan secukupnya.
5. Menutup bagian yang diberi campuran pupuk kandang dan tanah tadi dengan serabut kelapa
atau plastik.

6. Memberi lubangan kecil untuk masuk nya udara

7. Menjaga kelembaban media dengan cara menyiram air.

8. Tunggu setelah beberapa bulan maka akan tumbuh akar dari tanaman jambu air tersebut.

Hasil Praktikum
Hasil pencangkokan yang saya lakukan dengan menggunakan media tanah pada tanaman
jambu air berhasil dari percobaan itu terlihat akar yang telah tumbuh.

Pembahasan

Pembiakan dengan metode mencangkok biasanya dapat dilakukan pada tanaman-tanaman


yang mempunyai sifat berkayu (berkambium). Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam
prosesnya dan mampu menumbuhkan perakaran pada sekitar lapisan korteks tanaman.
Mencangkok dapat dilakukan pada waktu apapun tapi lebih baik dilakukan pada musim
penghujan agar frekuensi untuk penyiraman secara manual dapat berkurang.

Dari segi pemeliharaan, jika pencangkokan dilakukan pada musim kemarau sebaiknya bibit
disiram dua kali sehari. Pada musim penghujan penyiraman dilakukan seperlunya sesuai dengan
situasi untuk mempercepat pertumbuhan akar. Hal-hal yang dapat menyebabkan tumbuhnya akar
pada cangkokan yaitu terhentinya pasokan makanan hasil fotosintesis pada batang sayatan dan
ditunjang suasana media yang lembab sehingga memacu tumbuhnya akar. sedangkan kegagalan
dalam pencangkokan dapat diakibatkan, batangnya terlalu tua, kurangnya air maupun kelebihan
air yang menyebabkan tumbuhnya jamur. Hal lain yang menyebabkan kegagalan adalah teknik
pencangkokan misalnya pada proses penyayatan terjadi luka pada batang yang akan dicangkok,
selain itu faktor suhu dan faktor lingkungan yang tidak sesuai dengan pertumbuhan akar, dapat
menjadi kendala utama dalam pencangkokan.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pencangkokan


diantaranya adalah :

a. Batang yang dicangkok, batang harus dalam kondisi baik atau tidak cacat, tidak terlalu tua
maupun muda, berdiameter sesuai.

b.Faktor media, kondisi media meliputi ketersediaan unsur hara penunjang pertumbuhan akar,
kelarutan zat hara, pH, tekstur, jumlah bahan organik.

c.Faktor cahaya matahari, diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis yang hasilnya
ditransmisikan ke seluruh jaringan melalui floem.

d.Fotosintesis, proses fotosintesis dapat pula mempengaruhi perkembangan akar

e.Cuaca (Curah hujan) dan kelembaban yang sesuai.

f.Teknik pencangkokan, pada batang yang dicangkok dihilangkan floemnya menyebabkan zat-
zat hasil fotosintesis tidak dapat sampai ke perakaran tetapi terkumpul pada bagian atas cangkok,
cadangan makanan tersebut digunakan tanaman untuk pertumbuhan akarnya.
Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum mencangkok ini adalah antara lain sebagai
berikut:

Mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman dimana pembentukan akar pada calon
tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman induknya.Tanaman yang ideal untuk
dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai kambium dan diameter batangnya tidak
terlalu tipis atau terlalu tebal.Akar terbentuk dari bagian batang yang terlukai dan yang
bersentuhan langsung dengan tanah.Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon
buah-buahan, misalnya mangga, beberapa jenis jeruk (jeruk besar, jeruk nipis, jeruk manis dan
jeruk siem), berbagai jenis jambu (jambu biji, jambu air, jambu monyet), belimbing manis,
kelengkeng. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pencangkokan diantaranya
adalah batang yang dicangkok, waktu, faktor media, faktor cahaya matahari, proses fotosintesis,
pemeliharaan, dll.

You might also like