You are on page 1of 17

MAKALAH

“PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM”

PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SD

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D

Yayuk Hartini, M.Pd

Disusun oleh :

Kelas 4 D

Kelompok 3

Noor Halifah Rizqi 1910125220074

Qur’ani Syifa 1910125220122

St. Rahmatul Hidayah 1910125320096

Yulanda 1910125320004

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada kami untuk
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “PROSEDUR PENGEMBANGAN
KURIKULUM”. Selawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW yang merupakan sebaik-baiknya teladan bagi kita semua.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan Terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Hj.
Aslamiah, M.Pd., Ph.D dan Ibu Yayuk Hartini, M.Pd selaku dosen mata kuliah
PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SD yang telah memberikan dukungan serta

bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.

Banyak kekurangan yang harus kami perbaiki dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami meminta saran dan kritik yang membangun untuk memacu kami lebih baik lagi Sekali
lagi kami ucapkan terimakasih.

Wassalamuaaikum Warahmatullahi Wabarrakatuh.

Banjarmasin, 12 Maret 2021

Penulis

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum.................................................................3
B. Prinsip Umum..............................................................................................................5
C. Prinsip Khusus.............................................................................................................7
D. Langkah - Langkah Pengembangan Kurikulum..........................................................9
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi
penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki
nasib dan peradaban umat manusia yang bisa dilakukan sejak masih dalam
kandungan. Begitu pentingnya pendidikan bagi kita. Tak dapat dibayangkan misalkan
tanpa pendidikan, manusia tidak akan lebih terpuruk atau lebih rendah kualitas
peradabannya. Dan perlu menjadi kekhawatiran bersama bila hal senada mulai
menggejala pada masyarakat kita. Sangat memilukan bahwa masyarakat Indonesia
yang religius dewasa ini terpuruk dalam himpitan krisis dan terbelakang dalam aspek
kehidupan.

Masyarakat madani, masyarakat yang selalu kita idam-idamkan sebagai


masyarakat yang beradab, masyarakat yang saling menghargai dan menghormati
sesama akan dapat diwujudkan hanya dengan pendidikan. Tentunya pendidikan yang
bermutu, bukan pendidikan yang asal-asalan. Dalam mencapai tujuan pendidikan
tersebut, maka diperlukan berbagai faktor atau unsur yang mendorongnya terutama
kurikulum yang diterapkan. Karena kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam
seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas
pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan memberikan pedoman dan pegangan
tentang jenis, lingkup dan urutan isi, serta proses pendidikan. Kurikulum dalam sistem
persekolahan merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam
proses kegiatan belajar mengajar.

Sehingga kurikulum yang baik harus selalu berubah dari waktu ke waktu
sesuai perubahan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan serta canggihnya teknologi.
Namun tidak meninggalkan prosedur serta langkah-langkah dan prinsip-prinsip dalam
pengembangan pendidikan yang telah berlaku.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?
2. Bagaimana prinsip umum dalam pengembangan kurikulum ?
3. Bagaimana prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum ?
4. Apa saja langkah-langkah pengembangan kurikulum ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
2. Memahami prinsip umum dalam pengembangan kurikulum.
3. Memahami prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum.
4. Mengetahui langkah-lamgkah pengembangan kurikulum

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum


Prinsip Pengembangan Kurikulum Dalam pengembangan kurikulum pendidikan ada
prinsip yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip relevansi, yang dimaksud relevansi dalam dunia pendidikan adalah adanya
kesesuaian antara hasil pendidikan dengan kebutuhan kehidupan yang ada di tengah
masyarakat.
2. Prinsip kontinuitas, yaitu adanya saling hubungan antara antara berbagai tingkat dan
jenis program pendidikan, terutama mengenai bahan pelajaran.Artinya bagian-bagian,
aspek-aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terpisah,
melainkan satu sama lain saling behubungan, sesuai dengan jenjang pendidikan,
struktur dalam satuan pendidikan, dan tingkat perkembangan siswa.
Berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang
pendidikan dengan jenjang pendidikan yang lain juga antara jenjang pendidikan
dengan pekerjaan.
3. Prinsip fleksibilitas, yaitu adanya semacam ruang gerak yang memberikan sedikit
kebebasan dalam bertindak. Penerapan prinsip fleksibilitas dalam kurikulum adalah
bahwa suatu kurikulum harus dirancang secara fleksibel atau luwes sehingga pada
saat diimplementasikan memungkinkan untuk dilakukan perubahan untuk disesuaikan
dengan kondisi yang ada yang tidak terprediksi saat kurikulum itu dirancang.
4. Prinsip efisiensi. Kurikulum mudah dilaksanakan menggunakan alat-alat sederhana
dan memerlukan biaya yang murah. Kurikulum yang terlalu menuntut keahlian-
keahlian dan peralatan yang sangat khusus serta biaya yang mahal merupakan
kurikulum yang tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Dana yang terbatas harus
digunakan sedemikian rupa dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran.
Waktu yang tersedia bagi siswa belajar di sekolah juga terbatas harus dimanfaatkan
secara tepat sesuai dengan mata ajaran dan bahan pembelajaran yang diperlukan.
Tenaga di sekolah juga sangat terbatas,baik dalam jumlah maupun dalam mutunya,
hendaknya didayagunakan secara efisien untuk melaksanakan proses pembelajaran.

3
5. Prinsip efektifitas. Walaupun prinsip kurikulum itu mudah, sederhana, dan murah,
keberhasilannya harus diperhatikan secara kuantitas dan kualitas karena
pengembangan kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran dari
perencanaan pendidikan. Misal, keterbatasan fasilitas ruangan, peralatan dan sumber
bacaan, harus digunakan secara tepat guna oleh siswa pada kegiatan pembelajaran
atau keberhasilan siswa.
6. Prinsip Khusus. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan yang menjadi pusat
kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponenkomponen
kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup
tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek (tujuan khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada: Ketentuan
dan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen
lembaga negara mengenai tujuan, dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya
pendidikan.
7. Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan. Memilih isi pendidikan yang
sesuai dengankebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum
perlu mempertimbangkan beberapa hal:
 Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan
hasil belajar yang khusus dansederhana. Semakin umum hasil belajar
dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar,
 Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan,
 bagian-bagian kurikulum harus disusun secara berurutan yang logis dan
sistematis. Ketiga ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan
diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar. Untuk hal tersebut
diperlukan buku pedoman guru yang memberikan penjelasan tentang
organisasi bahan dan alat pengajaran secara mendetail.

4
B. Prinsip Umum
Prinsip umum pengembangan kurikulum adalah relevansi, fleksibilitas, kontinuitas,
kepraktisan dan efektivitas. Prinsip-prinsip ini adalah lanskap yang kuat untuk
mewujudkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, guru, dan masyarakat.
Hal yang sama dinyatakan oleh Hernawan di Sudrajat menyarankan lima prinsip dalam
pengembangan kurikulum, yaitu:

1. Prinsip Relevansi
Secara internal, kurikulum memiliki relevansi antara komponen kurikulum (tujuan,
bahan, strategi, organisasi, dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal komponen itu
memiliki relevansi dengan tuntutan sains dan teknologi (relevansi epistemologis),
tuntutan dan potensi siswa (relevansi psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan
pengembangan masyarakat (relevansi sosiologis), Maka dalam membuat kurikulum
harus memperhatikan kebutuhan lingkungan masyarakat dan siswa di sekitarnya,
sehingga nantinya akan bermanfaat bagi siswa untuk berkompetisi di dunia kerja
yang akan datang. Dalam realitanya prinsip diatas memang harus betul-betul di
perhatikan karena akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Dan yang tidak kalah
penting harus sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga mereka selaras
dalam upaya membangun negara (Asmariani 2014, p. 60).
2. Prinsip Fleksibilitas
Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya fleksibel, fleksibel, dan fleksibel
dalam implementasinya, memungkinkan penyesuaian berdasarkan situasi dan
kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar
belakang siswa, peran kurikulum disini sangat penting terhadap perkembangan siswa
untuk itu prinsip fleksibel ini harus benar benar diperhatikan sebagai penunjang
untuk peningkatan mutu pendidikan. Dalam prinsip fleksibilitas ini dimaksudkan
bahwa, kurikulum harus memiliki fleksibilitas. Kurikulum yang baik adalah
kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam implementasinya
dimungkinkan untuk menyesuaikan penyesuaian berdasarkan kondisi regional.
Waktu dan kemampuan serta latar belakang anak. Kurikulum ini mempersiapkan
anak-anak untuk saat ini dan masa depan. Kurikulum tetap fleksibel di mana saja,
bahkan untuk anak-anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda,
pengembangan kurikulum masih bisa dilakukan Kurikulum harus menyediakan
ruang untuk memberikan kebebasan bagi pendidik untuk mengembangkan program

5
pembelajaran. Pendidik dalam hal ini memiliki kewenangan dalam
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan siswa dan
kebutuhan bidang lingkungan mereka (Mansur 2016, p. 3).
3. Prinsip Kontinuitas
Yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara
horizontal. Pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antarjenjang pendidikan, maupun
antara jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan. Makna kontinuitas disini adalah
berhubungan, yaitu adanya nilai keterkaitan antara kurikulum dari berbagai tingkat
pendidikan. Sehingga tidak terjadi pengulangan atau disharmonisasi bahan
pembelajaran yang berakibat jenuh atau membosankan baik yang mengajarkan (guru)
maupun yang belajar (peserta didik). Selain berhubungan dengan tingkat pendidikan,
kurikulum juga diharuskan berhubungan dengan berbagai studi, agar antara satu studi
dapat melengkapi studi lainnya. Sedangkan fleksibilitas adalah kurikulum yang
dikembangkan tidak kaku dan memberikan kebebasan kepada guru maupun peserta
didik dalam memilih program atau bahan pembelajaran, sehingga tidak ada unsur
paksaan dalam menempuh program pembelajaran. pembelajaran (Zainab 2017, p.
366).
4. Prinsip Efisiensi
Peran kurikulum dalam ranah pendidikan adalah sangat penting dan bahkan vital
dalam proses pembelajaran, ia mencakup segala hal dalam perencanaan pembelajaran
agar lebih optimal dan efektif. Dewasa ini, dunia revolusi industri menawarkan
berbagai macam perkembangan kurikulum yang dilahirkan oleh para ahli dari dunia
barat. Salah satu pengembangan kurikulum yang dipakai oleh pemerintah Indonesia
untuk mecapai sebuah cita-cita bangsa yaitu mengoptimalkan kecerdasan anak-
anak generasi penerus bangsa untuk memilki akhlaq mulia dan berbudi pekerti yang
luhur. Efisiensi adalah salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Jika sebuah program pembelajaran dapat diadakan satu
bulan pada satu waktu dan memenuhi semua tujuan yang ditetapkan, itu bukan
halangan. Sehingga siswa dapat mengimplementasikan program pembelajaran lain
karena upaya itu diperlukan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
memanfaatkan sumber daya pendidikan yang ada secara optimal, cermat, dan tepat
sehingga hasilnya memadai.
6
5. Prinsip Efektifitas
Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan prinsip efektivitas,
yang dimaksud dengan efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program
pembelajaran dicapai atau diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang
perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar siswa.
Dalam aspek mengajar guru, jika masih kurang efektif dalam mengajar bahan ajar
atau program, maka itu menjadi bahan dalam mengembangkan kurikulum di masa
depan, yaitu dengan mengadakan pelatihan, workshop dan lain-lain. Sedangkan
pada aspek efektivitas belajar siswa, perlu dikembangkan kurikulum yang terkait
dengan metodologi pembelajaran sehingga apa yang sudah direncanakan dapat
tercapai dengan metode yang relevan dengan materi atau materi pembelajaran. Oleh
karena itu ada upaya dalam upaya membuat kegiatan pengembangan kurikulum
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang berlebihan, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Dalam implementasinya dalam proses pembelajaran adalah bagaimana
tujuan pengembangan kurikulum ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
yang diharapkan oleh semua pihak, terutama efektivitas pembelajaran di kelas.

C. Prinsip Khusus
Sedangkan prinsip khusus, sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinata27 mencakup
lima hal, yakni; prinsip penentuan tujuan pendidikan, pemilihan isi pendidikan,
pemilihan proses belajar mengajar, pemilihan media dan alat pengajaran, serta
berkenaan dengan penilaian. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Prinsip penentuan tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan khusus. Dalam
perumusan tujuan pendidikan, didasarkan pada sumber-sumber, seperti; ketentuan dan
kebijakan pemerintah, survei mengenai persepsi masyarakat tentang kebutuhan
mereka, survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, survei
tentang kualitas sumber daya manusia, serta pengalaman negara lain dalam
menghadapi masalah yang sama.
2. Prinsip pemilihan isi pendidikan/kurikulum
Dalam menentukan isi kurikulum, beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan dasar
acuan ialah; diperlukan penjabaran tujuan pendidikan ke dalam perbuatan hasil belajar

7
yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan, serta unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang
logis dan sistematis, maksudnya ketiga ranah belajar tersebut diberikan secara
simultan dalam urutan situasi belajar.
3. Prinsip pemilihan proses belajar mengajar
Dalam proses belajar mengajar, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini;
kecocokan metode/teknik belajar mengajar untuk mengajarkan bahan pelajaran,
variasi metode/teknik dalam proses belajar mengajar terhadap perbedaan individu
siswa, serta keefektifan metode/teknik dalam mengaktifkan siswa dan mendorong
berkembangnya kemampuan baru.
4. Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran
Dalam proses pemilihan media dan alat pengajaran, hendaknya memperhatikan hal-
hal berikut ini; kegiatan perencanaan dan inventaris terhadap alat/media apa saja yang
tersedia, serta pengorganisasian alat dalam bahan pembelajaran, baik dalam bentuk
modul atau buku paket.
5. Prinsip berkenaan dengan penilaian
Penilaian merupakan proses akhir dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses
penilaian belajar, setidaknya mencakup tiga hal dasar yangharus diperhatikan, yakni;
pertama, merencanakan alat penilaian. Hal yang harus diperhatikan dalam fase ini
ialah penentuan karakteristik kelas dan usia, bentuk tes/ujian, dan banyaknya butir tes
yang disusun. Kedua, menyusun alat penilaian. Langkah-langkahnya adalah dengan
merumuskan tujuan pendidikan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik,
mendeskripsikan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati,
menghubungkan dengan bahan pelajaran, serta menuliskan butir-butir tes. Ketiga,
mengelola hasil penilaian. Prinsip yang perlu diperhatikan ialah norma penilaian yang
digunakan dalam pengelolaan hasil tes serta penggunaan skor standard.

8
D. Langkah - Langkah Pengembangan Kurikulum
Pada dasarnya pengembangan kurikulum ialah mengarahkan kurikulum sekarang ke
tujuan pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat sekarang dan masa yang akan
datang. Oleh karna itu menurut H. Dakir (2004) pengembangan kurikulum itu harus
bersifat antisifatif, adaptif, dan aplikatif. Sehingga dalam penyusunan pengembangan
kurikulum harus mempertimbangkan langkah-langkah dibawah ini:

1. Perumusan Tujuan
Tujuan dirumuskan berdasarkan analisis terhadap berbagai kebutuhan, tuntutan dan
harapan. Oleh karna itu tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan fakto
masyarakat, siswa serta ilmu pengetahuan yang dapat dituangkan dalam rumusan
tujuan institusional dan tujuan instruksional, (Tedjo Narsoyo. R, 2010: 204).
2. Menentukan Isi
Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang direncanakan akan di peroleh
siswa selama mengikuti pendidikan. Pengalaman belajar ini dapat berupa mempelajari
mata pelajaran atau jenis-jenis pengalaman belajar lain sesuai dengan bentuk
kurikulum.
3. Memilih Kegiatan
Organisasi dapat dirumuskan sesuai dengan tujuan dan pengalaman belajar yang
menjadi isi kurikulum, dengan mempertimbangkan bentuk kurikulum yang
digunakan.
4. Merumuskan Evaluasi
Evaluasi kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum, evaluasi perlu dilakukan untuk
memperoleh balikan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan, oleh karena itu
evaluasi dapat dilakukan secara terus menerus.

Ada empat langkah pengembangan kurikulum model Rogers, yaitu (1)


Pemilihan target dari system pendidikan. Didalam penentuan target ini satu-satunya
kreterian yang menjadi pegangan adalah adanya kesedian dari pejabat pendidikan
untuk turut serta dalam kegiatan kelompok yang intesif; (2) Partisipasi guru dalam
pengalaman guru dan pengalaman kelompok intensif; (3) Pengembangan pengalaman
kelompok yang intensif untuk satu kelas atau unit pelajaran; dan (4) Partisipasi orang
tua dalam kegiatan kelompok.

9
Langkah - Langkah Pengembangan Kurikulum menurut Tyler dalam Herry W.
(2014):
1. Menentukan tujuan, tahap awal dalam penyusunan kurikulum adalah merumuskan
tujuan, karena tujuan merupakan arah atau sasaran pendidikan.
2. Menentukan Pengalaman Belajar, pengalaman belajar adalah aktivitas siswa
dalamberinteraksi dengan lingkungan dan aktivitas dalam proses pembelajaran. Ada
beberapa prinsip dalam menentukan pengalaman belajar siswa: a) Pengalaman siswa
harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, b) Setiap pengalaman belajar harus
memuaskan siswa, c) setiap rancangan pengalaman siswa belajar sebaiknya
melibatkan siswa, dan d) Pengalaman belajar dapat mencapi tujuan yang berbeda.
3. Pengorganisasian Pengalaman Belajar: ada dua jenis pengorganisasian pengalaman
belajar yaitu: a) pengorganisasian secara vertikal, adalah menghubungkan
pengalaman belajar dalam satu kajian yang samadalam tingkat yang berbeda. b)
pengorganisasian secara horizontal; adalah menghubungkan pengalaman belajar
dalam bidang geografi dan sejarah dalam tingkat yang sama.
4. Penilaian Tujuan Belajar sebagai Komponen Utama.

Menurut model Beauchamp dalam H. Dakir (2004) ada lima langkah dalam
pengembangan kurikulum (Beauchp’s System) :
1. Suatu gagasan pengembangan kurikulum yang telah dilaksanakan di kelas, diperluas
disekolah, disebarkan di sekolah-sekolah di daerah tertentu baik berskala regional
maupun nasional yang disebut arena. Maksudnya adalah; Menetapkan arena atau
lingkup wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum tersebut (sekolah, kecamatan,
kabupaten, propinsi, dan negara) pentahapan arena ini ditentukan oleh wewenang
yang dimiliki oleh pengambilan kebijakan dalam pengembangan kurikulum, serta
oleh tujuan pengembangan kurikulum.
2. Menunjuk tim pengembangan yang terdiri atas ahli kurikulum, para ekspert, staf
pengajar, petugas bimbingan dan nara sumber lain; maksudnya adalah Menetapkan
personalia, yaitu siapa yang turut serta terlibat dalam pengembangan kurikulum.
3. Tim menyusun tujan pengajaran, materi dan pelaksanaan proses belajar mengajar.
Untuk tugas tersebut dibentuk dewan kurikulum, sebagai koordinator yang bertugas
juga sebagai penilai pelaksana kurikulum, memilih materi pelajaran baru, menentukan
berbagai kreteria untuk memilih kurikulum mana yang akan dipakai, dan menulis
secara menyeluruh mengenaikurikulum yang akan dikembangkan; maksudnya adalah
10
membentuk organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum. Langkah ini
berkenaan dengan prosedur yang harus ditempuh dalam merumuskan tujuan umum
dan tujuan khusus, memilih isi dan pengalaman belajar, serta kegiatan evaluasi dan
menentukan keseluruhan desain kurikulum.
4. Melaksanakan Kurikulum; maksudnya adalah mengimplimintasikan atau
melaksanakan kurikulumyang bukan sesuatu yang sederhana, sebab membutuhkan
kesiapan yang menyeluruh, baik kesiapan guru-guru, siswa, fasilitas, bahan maupun
biaya. Kesiapan manajerialdari pimpinan sekolah atau administrator setempat dan
5. Mengevaluasi Kurikulum yang berlaku; maksudnya adalah Evaluasi Kurikulum.
Dengan mencakup empat langkah: a) evaluasi tentang pelaksanaan kurikulum oleh
guru-guru, b) Evaluasi desain kurikulum, c) Evaluasi hasil belajar siswa, d) Evaluasi
dari keseluruhan sistem kurikulum.

Langkah Pengembangan Kurikulum menurut Hida Taba, ada lima langkah


dalam penyusunan pengembangan kurikulum drngan model terbalik dari Taba, yaitu
sebagai berikut:
1. Mendiagnosis kebutuhan, merumuskan tujuan, menentukan materi, menemukan
penilaian, memperhatikan antara luas dan dalamnya bahan, kemudian disusunlah
suatu unit kurikulum. Maksudnya dalam merencanakan pengembangan kurikulum,
tahap awal adalah mendiagnosis kebutuhan untuk mengetahui berbagai kekurangan,
berbedaan latar belakang siswa, tenaga pengajar dengan mengidentifikasi masalah-
masalah, kondisi, kesulitan serta kebutuhan siswa dalam proses pengajaran, tahap
selanjutnya merumuskan tujuan yang meliputi: a) konsep atau gagasan yang akan
dipelajari, b) sikap, kepekaan dan perasaan yang akan dikembangkan, c) cara berfikir
untuk memperkuat, d) kebiasaan dan keterampilan yang akan dikuasi. Menentukan
Materi: tahap pemilihan materi disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai dan
masih banyak lagi tahap-tahap yang akan dirumuskan sampai kepada tahap menyusun
program kurikulum.
2. Mengadakan tri out: maksudnya menguji program yang sudah dihasilkan dengan
berbagai situasi dan kondisi belajar yang tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat
validitas, kepraktisan sehingga dapat dijadikan penyempurnaan.
3. Mengadakan revisi atas dasar try out: maksudnya perbaikan dan penyempurnaan
dilakukan sesuai dengan data yang dikumpulkan, dan dilakukan penarikan kesimpulan
(konsolidasi). Pada tahap ini ada beberapa hal yang harus dipertanyakan: a) apakah
11
lingkungan isi telah memadai, b) apakah isi telah tersusun secara logis, c) apakah
pembelajaran telah memberikan peluang terhadap pengembangan
intelektual,keterampilan dan sikap, d) apakah konsep dasar telah terakomodasi?
4. Menyusun Kerangka Kerja Teori; dan
5. Mengemukakan adanya kurikulum baru yang akan didesiminasikan; maksudnya
penerapan dan penyebarluaskan program ke daerah dan sekolah-sekolah, serta
lakukan pendataan tentang persiapan dilapangan yang berkaitan dengan aspek-aspek
penerapan kurikulum. Pengembangan kurikulum realitas dengan dengan
pelaksanaannya, yaitu melalui pengujian terlebih dahulu oleh staf pengajar yang
profesional, sehingga model ini bener-bener memadukan teori dengan praktek.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, yaitu terdiri dari prinsip umum dan
prinsip khusus. Di dalam prinsip umum terdapat beberapa macam pengembangannya
yaitu : (a) prinsip relevansi, (b) prinsip fleksibilitas, (c) prinsip kontinuitas, (d) prinsip
praktis, dan (e) prinsip efektivitas. Adapun prinsip khusus yaitu : (a) prinsip
berkenaan dengan tujuan pendidikan, (b) prinsip berkenaan dengan isi pendidikan, (c)
prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, (d) prinsip berkenaan
dengan pemilihan media dan alat pengajaran, dan (e) prinsip berkenaan dengan
pemilihan kegiatan penilaian. Langkah-langkah pengembangan kurikulum terdiri dari:
(a) merumuskan tujuan pembelajaran, (b) menyeleksi pengalaman-pengalaman
belajar, (c) mengorganisasi pengalaman-pengalaman belajar, dan (d) mengevaluasi.

B. Saran
Sebaiknya para pihak yang terkait dalam pengembagan kurikulum harus
memperhatikan prinsip-prinsip dalam proses pengembangannya, pendidik juga harus
mengetahui prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan langkah-langkah
pengembangan kurikulum serta siswa harus bisa berpartisipasi aktif dalam
pengembangan kurikulum, khususnya dalam program pembelajaran maupun
pendidikan agar tujuan pendidikan yang diharapkan bisa tercapai dengan optimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Majir, A. (2017). Dasar Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Prasetyo, A. R., & Hamami, T. (2020). Prinsip-Prinsip dalam Pengembangan Kurikulum.


PALAPA : Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan , 52-54. :
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia/article/view/464

Shofiyah. (2018). Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum dalam Upaya Meningkatkan


Kualitas Pembelajaran. edureligia Jurnal Pendidikan Agama Islam , 128-129.

Yurni, Samsila dan H Erwin Bakti. 2016. Pengembangan Kurikulum di Sekolah dalam
Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan: 301-304

You might also like