You are on page 1of 6

JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN

Reni Rahmawati et al.Journal of Fishery Science and Innovation 1


JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal
e-ISSN: of Fishery Science and Innovation
2502-3276
Vol. 6, No. 2. 81-86, Juli 2022
Vol. 6, No.2, 81-86, Juli 2022
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JSIPi

Preferensi Habitat Spesies Chiton (Achantopleura spp.)


di Daerah Intertidal Perairan Mandati Wakatobi
Habitat Preferences of Chiton Species (Acanthopleura spp.) in the Intertidal
Areas of Mandati Waters in Wakatobi
Reni Rahmawati 1), Bahtiar2), Yustika Intan Permatahati3) *
1)Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia
2)Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia
3)
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Kendari,
IndonesiaCorresponding author*):intanintanaa@gmail.com

ABSTRACT
This study aimed at determining the variation of density, distribution patterns and habitat preferences of chitons
(Acanthopleura spp.) in intertidal areas of mandati waters Wakatobi Regency. Sampling was conducted twice in two
weeks by applying the quadrat transect method in the daytime and night when low tides. Analysis of density using the
formula by Tobing (2008), distribution pattern using the morisita index dispersion and habitat preferences was analyzed
using the Principle Component Analysis (PCA) to determined the coleration between density and habitat conditions of
chitons were done by apllying the XLSTAT 2015 program. The species of chitons that found are A. spinosa and A.
gemmata at night and daytime, respectively. The density of A. spinosa and A. gemmata ranged 6.00 ind/m2-1.11 ind/m2
and 2.78 ind/m2-0.33 ind/m2, respectively. The distribution pattern index suggested that both of the species chitons have
uniformed and clumped distribution patterns. The habitat preferences ofA. spinosa was characterized by the habitat
conditions with high rugosity and high percentage of Ulva sp. covered, whileA. gemmata was characterized by the
submerged habitat with low temperature of waters, high percentage of Ulva sp. covered and high rugosity.
Keywords: Chiton, Density, Distribution, Habitat preferences

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi kepadatan, pola distribusi dan preferensi habitat chiton (Acanthopleura
spp.) di daerah intertidal Perairan Mandati Kabupaten Wakatobi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode transek
kuadrat selama 2 kali dalam dua minggu yaitu saat siang hari dan malam hari pada saat air laut sedang surut. Analisis
data yang digunakan, meliputi kepadatan, pola distribusi menggunakan indeks dispersi morisita dan preferensi habitat
menggunakan Principle Componen Analysis (PCA), serta untuk mengetahui kolerasi antara kepadatan chiton dan
kondisi habitatnya melalui program XLSTAT 2015. Jenis chiton yang ditemukan di Perairan Mandati adalah A. spinosa
pada malam hari dan A. gemmata pada siang hari. Nilai kepadatan A. spinosa berkisar antara 6,00 ind/m2-1,11 ind/m2,
sedangkan A. gemmata berkisar antara 2,78 ind/m2-0,33 ind/m2. Indeks pola distribusi menunjukkan kedua jenis chiton
memiliki pola distribusi seragam dan mengelompok. Preferensi habitat A. spinosa dicirikan oleh kondisi habitat dengan
rugositas dan persentase tutupan Ulva sp. yang tinggi, sedangkan preferensi habitat A. gemmata dicirikan oleh kondisi
habitat yang terendam dengan suhu air rendah, persentase tutupan alga jenis Ulva sp. dan rugositas yang tinggi.
Kata Kunci:Chiton, Kepadatan, Distribusi, Preferensi habitat

DOI: https://doi.org/10.33772/jsipi.v6i2.18
82
Reni Rahmawati et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 6, No. 2. 81-86, Juli 2022

PENDAHULUAN

Wilayah pesisir Kelurahan Mandati telah


dilakukan reklamasi untuk pembangunan pemukiman
dan pelabuhan. Kegiatan reklamasi menyebabkan
daerah intertidal tersusun atas bebatuan, sehingga
menjadi habitat bagi salah satu speies moluska
primitif, yaitu chiton dari Kelas Polyplacophora
(Jorger et al., 2008; Xu et al., 2020).
Chiton menghuni berbagai habitat laut mulai
dari zona intertidal hingga ke laut dalam dan
menunjukkan distribusi geografis serta batimeri yang
luas namun lebih dikenal sebagai herbivora khas
komunitas di daerah intertidal berbatu (Camus et al.,
2012; Irisarri et al., 2020). Chiton mampu Gambar 1. Peta lokasi penelitian
beradaptasi dengan baik di lingkungan yang ekstrim
dengan energi gelombang yang tinggi (Cherns, Pengambilan sampel chiton dilakukan pada saat
1999). Kelimpahan chiton di suatu perairan sangat siang dan malam hari ketika surut dengan metode
dipengaruhi oleh ketinggian pantai. Meskipun begitu, transek kuadrat berukuran 1x1 m2. Setiap stasiun
ada banyak faktor yang menjelaskan variasi ditarik garis transek sepanjang 5 m di atas permukaan
kelimpahan tersebut, seperti predasi, ketersediaan batuan, pada setiap jarak 1 m diletakkan transek
makanan dan kompetisi. Perbedaan fisik atau biologi kuadrat. Pengambilan sampel chiton dilakukan secara
pantai dan kondisi oseanografi (gelombang, jenis acak sebanyak tiga kali pengulangan. Parameter
batuan, tutupan alga dan lain-lain) merupakan faktor habitat yang diukur di lokasi penelitian, yaitu suhu
yang memengaruhi preferensi habitat chiton (Piercy, air, suhu substrat, tinggi pasang surut, tipe substrat
1987; Kelaher & Cole, 2005). (batu besar, kerikil atau alga), kompleksitas habitat
Informasi tentang chiton di Indonesia masih (rugositas) dan persentase tutupan alga (%).
sangat jarang dan untuk penelitian tentang preferensi Nilai kepadatan diperoleh dengan persamaan
habitat spesies chiton (Acanthopleura spp.) di daerah (Tobing, 2008):
intertidal Perairan Mandati Kabupaten Wakatobi 𝐧𝐢
𝐃=
belum pernah dilakukan sehingga penelitian ini 𝐀
mempunyai arti penting dalam penyediaan informasi dimana: D = kepadatan (ind/m2), Ni = jumlah
awal bagi sumberdaya chiton. individu (ind), A = luasan plot (m2)
Pola distribusi diperoleh dengan persamaan
METODE PENELITIAN (Silaen et al., 2013):
𝚺𝐗 𝟐 − 𝐍
Lokasi penelitian bertempat di Perairan Mandati 𝐈𝐝 = 𝐧
𝐍(𝐍 − 𝟏)
Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. dimana: Id = indeks dispersi Morisita, n = jumlah
Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode total unit sampling, N = jumlah total individu yang
purpossive sampling berdasarkan pertimbangan terdapat dalam n plot, ∑X2 = kuadrat jumlah individu
terhadap karakteristik substrat dari masing-masing per plot.
habitat. Stasiun I dicirikan dengan sedikit celah pada Analisis komponen utama (Principal
batuan, berugositas rendah dan didominasi oleh alga Component Analysis) melalui software XLSTAT
jenis Filamentous. Stasiun II terletak di dekat 2015 digunakan untuk mengetahui karakteristik
pemukiman, relatif sempit, memiliki banyak celah, habitat dengan persamaan (Musni, et al., 2017):
berugositas tinggi dan didominasi oleh alga jenis 𝚺(𝐗𝐢𝐣 − 𝐱𝐢"𝐣)
Ulva sp. Stasiun III memiliki banyak celah, 𝐝𝟐 (𝐢, 𝐢′ ) =
𝐗𝐣
berugositas tinggi dan memilik tutupan alga lebih
dimana : Xij = jumlah baris I pada kolom j, Xj =
banyak yang terdiri atas jenis Ulva sp. dan
jumlah kolom j untuk semua baris i
Filamentous (Gambar 1).
Reni Rahmawati et al. 83
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 6, No. 2. 81-86, Juli 2022

Analisis nilai rugositas dengan metode transek Pola Distribusi


rantai (chain intercept transect) dihitung
Distribusi chiton A. spinosa dan A. gemmata
menggunakan persamaan (Hill & Clive, 2004) :
masing-masing disajikan pada Tabel 1 dan 2 berikut.
𝐝
𝐑𝐮𝐠𝐨𝐬𝐢𝐭𝐚𝐬 = 𝐥 − Tabel 1. Pola distribusi chiton A. spinosa
𝐥
dengan : d = panjang transek yang dibentangkan X2 X2
Stasiun Minggu ID Kategori
dalam satu garis lurus, l = panjang transek rantai hitung tabel
Nilai persentase tutupan alga dihitung I-II 1,40 12,60 < 15,919 seragam
meggunakan persamaan (English et al., 1997) : I III-IV 0,90 3,60 < 15,919 seragam
𝚺(𝐂𝐢) V-VI 1,14 < seragam
𝐂= 𝐱 𝟏𝟎𝟎% 4,50 15,919
𝐀 I-II 1,23 > mengelompok
dengan : C = persentase tutupan alga, ∑(Ci)= jumlah 49,17 15,919
unit plot tutupan alga, A = jumlah total plot yang II III-IV 1,80 36,00 > 15,919 mengelompok
digunakan V-VI 1,50 24,00 > 15,919 mengelompok
I-II 1,14 65,17 > 15,919 mengelompok
HASIL DAN PEMBAHASAN
III III-IV 1,20 79,67 > 15,919 mengelompok
Hasil V-VI 1,38 > mengelompok
36,00 15,919
Kepadatan
Kepadatan chiton pada siang dan malam hari Tabel 2.Pola distribusi chiton A. gemmata
X2 X2
disajikan pada Gambar 2 dan 3 berikut. Stasiun Minggu ID Kategori
hitung tabel
I-II 3,00 6,00 < 15,919 seragam
12.00 Stasiun 6.00
6.44 I III-IV 1,50 4,50 < 15,919 seragam
Kepadatan (ind/m2)

10.00
8.00 4.56 V-VI 0,90 3,60 < 15,919 seragam
6.00 2.33 3.00 I-II 1,04 12,46 < 15,919 seragam
2.33
4.00 1.11 II III-IV 0,64 4,50 < 15,919 seragam
2.00 0.56 0.44 V-VI 1,47 27,90 > 15,919 mengelompok
0.00 I-II 0,89 16,11 > 15,919 mengelompok
-2.00 I II III I II III I II III
III III-IV 0,99 23,76 > 15,919 mengelompok
Minggu I-II Minggu III-IV Minggu V-VI V-VI mengelompok
1,16 23,14 > 15,919
Gambar 2. Kepadatan chiton (A. spinosa) pada
malam hari Parameter Habitat
12.00 Nilai parameter habitat, meliputi kualitas
10.00 Stasiun perairan, persentasi tutupan alga, tipe substrat dan
Kepadatan (ind/m2)

rugositas masing-masing disajikan pada Tabel 3, 4


8.00
dan 5 berikut.
6.00 Tabel 3. Parameter kualitas perairan
4.00
Siang Malam
2.00 Stasiun
Suhu Suhu Pasang Suhu Suhu Pasang
Air Substrat Surut Air Substrat Surut
0.00 (oC) (oC) (M) (oC) (oC) (M)
-2.00 I II III I II III I II III I 28,67 32,56 0,07 27,93 23,61 -0,14
II 26,67 30,39 0,13 27,70 23,57 -0,14
Minggu I-II Minggu III-IV Minggu V-VI III 26,90 26,42 0,13 27,00 23,97 -0,47

Gambar 3. Kepadatan chiton (A. gemmata) pada


siang hari
84
Reni Rahmawati et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 6, No. 2. 81-86, Juli 2022

Tabel 4. Persentase tutupan alga


Persentasi Tutupan Alga (%)
Stasiun Ulva sp. Filamentous
Siang Malam Siang Malam
I 0,44 3,11 61,77 15,11
II 2,22 9,33 0 0
III 39,55 38,22 0,89 0

Tabel 5. Tipe substrat dan rugositas


Siang Malam
Stasiun Tipe Rugo Tipe Rugo
Kategori
Substrat sitas Substrat sitas
Kerikil Kerikil
I dan batu 0,062 dan batu 0,064 Rendah
besar besar
Batu Batu
II 0,368 0,368 Tinggi
besar besar
Batu Batu
III 0,435 0,451 Tinggi
besar besar

Preferensi habitat chiton A. spinosa dan A. Gambar 5. Preferensi habitat chiton A. gemmata
gemmata masing-masing disajikan pada Gambar 4 Keterangan : SA = suhu air, SS = suhu substrat, TS = tipe
dan 5 berikut. substrat, PS = pasang surut, R = rugositas, X1 = stasiun I,
X2 = stasiun II, X3 = stasiun III

Pembahasan
Kepadatan
Karakteristik substrat merupakan parameter
yang paling memengaruhi kepadatan chiton (Garza et
al., 2012; Glynn & Derek, 2015). Selain itu,
kepadatan chiton dipengaruhi juga oleh parameter
habitat, antara lain ketersediaan alga sebagai sumber
makanan. Menurut Aguilera et al. (2015) alga
merupakan sumber makanan yang memengaruhi
keragaman dan kepadatan komunitas chiton pada
suatu habitat substrat berbatu. Chiton merupakan
herbivora dan memiliki peranan penting dalam
distribusi alga di perairan (Moreira et al., 2007;
Gambar 4. Preferensi habitat chiton A. spinosa Noseworthy & Kwangsik, 2018).
Keterangan : SA = suhu air, SS = suhu substrat, TS = tipe A. spinosa bersifat nokturnal dan aktif mencari
substrat, PS = pasang surut, R = rugositas, X1 = stasiun I, makan saat air surut di malam hari, sedangkan pada
X2 = stasiun II, X3 = stasiun III siang hari spesies ini berlindung di dalam lubang atau
celah batuan pada zona intertidal atas (Sasaki et al.,
2006). A. gemmata dominan ditemukan pada substrat
yang terendam oleh air dibandingkan dengan substrat
yang kering di siang hari. Yoshioka & Erika (2006)
menyatakan bahwa perbedaan pola aktivitas chiton di
beberapa tempat dipengaruhi oleh kondisi ekologi
pantai. A. gemmata ditemukan aktif siang hari pada
substrat yang terendam namun pada beberapa tempat
ditemukan juga aktif pada malam hari.
Reni Rahmawati et al. 85
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 6, No. 2. 81-86, Juli 2022

Pola Distribusi KESIMPULAN


Pola distribusi A. spinosa dipengaruhi oleh
rugositas dan jenis alga. Mendonca et al. (2015) Preferensi habitat bagi chiton pada suatu perairan
menyatakan bahwa faktor paling penting untuk dipengaruhi oleh zona intertidal dengan rugositas dan
menjelaskan distribusi chiton di perairan adalah tutupan alga yang tinggi.
karakteristik substrat, seperti rugositas, ukuran batuan
dan tutupan alga. Sasaki et al. (2006) menyatakan DAFTAR PUSTAKA
bahwa faktor lingkungan dan karakter geologi
memengaruhi distribusi A. spinosa di suatu daerah.
Aguilera MA, Sergio AN. 2011. Distribution and
Distribusi mengelompok oleh chiton ditemukan pada
Activity Patterns in an Intertidal Grazer
daerah yang memiliki kepadatan tinggi dan dibatasi
Assemblage: Influence of Temporal and Spatial
oleh ketersediaan alga sebagai sumber makanan
Organization on Interspesific Associations.
(Lord, 2011).
Marine Ecology Progress Series 431 (1):
Berbeda dengan A. spinosa, pola distribusi A.
119-136.
gemmata lebih dipengaruhi oleh pasang surut. Hal ini
telah dinyatakan oleh Chelazzi et al. (1983). Aguilera Camus PA, Arturo HN, Alvaro GS, Felipe O. 2012.
& Sergio (2011) menyatakan bahwa chiton yang Trophic Ecology of the Chiton Acanthopleura
beraktivitas pada siang hari lebih menyukai kondisi echinata on Chilean Rocky Shores. Revista
substrat yang terendam dibandingkan dengan yang Chilena de Historia Natural 85 (1): 123-135.
terekspos udara.
Chelazzi G, Stefano F, Jean LD, Riccardi I. 1983.
Competition for the Home and Aggressive
Preferensi Habitat
Behaviour in the sChiton Acanthopleura
Parameter habitat yang berkolerasi negatif gemmata (Blainville) (Mollusca:
dengan kepadatan A. spinosa adalah suhu air, pasang Polyplacophora). Behavioral Ecology and
surut dan persentase tutupan alga jenis Filamentous. Sociobiology 14 (1): 15-20.
Adapun parameter habitat yang berkolerasi positif
Cherns L. 1999. Silurian Chiton as Indicators of
adalah tutupan alga jenis Ulva sp. dan rugositas. A.
Rocky Shores and Lowstand on Gotland,
spinosa lebih banyak ditemukan pada celah batuan
Sweden. Palaios 14 (2): 172-179.
dengan tutupan alga jenis Ulva sp. yang tinggi.
Sehingga, kondisi habitat yang menjadi preferensi English S, Wilkinson C, Baker V. 1997. Survey
chiton jenis ini adalah zona intertidal bagian atas Manual for Tropical Marine Resources.
dengan bebatuan yang tidak terendam oleh air. Hal Australia Institute of Marine Science.
ini sesuai dengan pernyataan Zapanta et al. (2020) Townsville.
bahwa A. spinosa melekat pada batuan di zona Garza RF, Lizeth GR, Adriana RG, Sergio GI,
intertidal atas. Carmina TR, Pedro FAVZ. 2012.
Parameter habitat yang berkolerasi negatif Polyplacophora Species Richness Composition
dengan A. gemmata adalah suhu air, suhu substrat and Distribution of Its Community Associated
dan persentase tutupan alga jenis Filamentous. with the Intertidal Rocky Substrate in the Marine
Adapun yang berkolerasi positif adalah pasang surut, Priority Region No. 32 in Guerrero, Mexico.
persentase tutupan alga jenis Ulva sp. dan rugositas. Open Journal of Ecology 2 (4): 192-201.
Rugositas habitat yang tinggi dengan celah dan
lubang sebagai tempat berlindung A. gemmata dari Glynn PW, Derek PM. 2015. Bioerosion and Coral
predator. Preferensi chiton terhadap makanan terbatas Reef Growth: A Dynamic Balance. In: Birkeland
pada ketersediaan jenis makanan. Setiap jenis chiton C. (eds) Coral Reefs in the Anthropocene.
memiliki preferensi makanan terhadap jenis alga Springer, Dordrecht. pp 67–97.
yang berbeda (Kangas & Sheperd, 1984). A. spinosa Hill J, Clive W. 2004. Methods for Ecological
dan A. gemmata dominan ditemukan pada substrat Monitoring of Coral Reefs. Australian Institute
dengan tutupan Ulva sp. yang tinggi. of Marine Science. Townsville.
86
Reni Rahmawati et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 6, No. 2. 81-86, Juli 2022

Irisarri I, Juan EU, Douglas JE, Rafael Z. 2020. A Piercy RD. 1987. Habitat and Food Preferences in
Mitogenomic Phylogeny of Chitons (Mollusca: Six Eastern Pacific Chiton Species (Mollusca:
Polyplacophora). BMC Evolutionary Biology Polyplachopora). The Veliger 29 (4): 388-393.
20 (22): 1-15.
Sasaki M, Masami H, Shirou N. 2006. Distribution of
Jorger KM, Meyer R, Wehrtmann IS. 2008. Species Acanthopleura spinosa (Polyplacophora:
Composition and Vertical Distribution of Chitonidae) on Miyako and Irabu Islands,
Chitons (Mollusca: Polyplacophora) in a Rocky Okinawa. Venus 65 (1-2): 165-168.
Intertidal Zone of the Pacific Coast of Costa
Silaen IF., Boedi H, Mustoa NS. 2013. Distribusi dan
Rica. Journal of the Marine Biological
Kelimpahan Gastropoda pada Hutan Mangrove
Association of the United Kingdom 88 (4): 807-
Teluk Awur Jepara. Journal of Management of
816.
Aquatic Resources 2 (3): 93-103.
Kangas M, Shepherd SA. 1984. Distribution and
Tobing ISL. 2008. Teknik Estimasi Ukuran Populasi
feeding of chitons in a boulder habitat at West
Suatu Spesies Primata. Vis Vitalis Vol. 1 (1):
Island, South Australia. Journal of the
43-52.
Malacological Society of Australia 6 (3-4): 101–
111. Xu H, Zhailin C, Jing Z, Meidong J, Ling H. 2020.
Genetic Diversity and Population Structure of
Kelaher BP, Cole VJ. 2005. Variation in Abundance
Acanthochiton rubrolineatus (Polyplacophora)
and Size-Structure of Populations of the Small
Based on Mitochondrial and Nuclear Gene
Chiton, Acanthochitona retrojecta. Journal of
Markers. Diversity 12 (159): 1-14.
Molluscan Studies 71 (2): 145-151.
Yoshioka E, Erika F. 2006. Activity and Homing
Lord JP. 2011. Fine-scale Intertidal Distribution and
Behaivor of Two Species of Acanthopleura
Recruitment Patterns of the Gumboot Chiton
(Mollusca: Polyplacophora) on a Subtropical
Cryptochiton stelleri (Polyplacophora:
Shore In Japan. Venus 65 (1-2): 123-139.
Mopaliide). Malacologia 54 (1-2): 147-157.
Zapanta EYT, Maybelle AF, Merlene EE, Reena
Mendonça V, Catrina V, Diana B, Henrique C, Ana
CLU, Cleto NL. 2020. Diel Movement of
CFS. 2015. Chitons’ Apparent Camouflage does
Patterns of Pacific Sugar Limpet, Patelloida
not Reduce Predation by Green Crabs Carcinus
saccharina (Gastropoda: Patellogastropoda:
Maenas. Marine Biology Research 12 (2): 125-
Lottidae) in Response to Semi-Diurnal Tides of
132.
Samal Island, Phillipines. Raffles Bulletin of
Moreira J, Chapman MG, Underwood AJ. 2007. Zoology 68 (1): 870-879.
Maintenance of Chitons on Seawalls Using
Crevices on Sandstone Blocks as Habitat in
Sydney Harbour, Australia. Journal of
Experimental Marine Biology and Ecology 347
(1-2): 134-143.
Musni LO, Ramli M, Bahtiar. 2017. Preferensi
Habitat Kerang Coklat (Modiolus modulaides)
pada Perairan Bagian Dalam dan Luar Teluk
Kendari Sulawesi Tenggara. Jurnal Sains dan
Inovasi Perikanan 1 (1): 31-39.
Noseworthy RG, Kwangsik C. 2018. Mollusk
Assemblages Associated with Corraline Algae
in a Small Tidal Pool at Hamo Beach on the
North-West Coast of Jeju Island, Korea. Korean
Journal of Malacology 34 (1): 67-70.

You might also like