You are on page 1of 2

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Topik 5
Mulai Dari Diri - Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan

Nama : Ahmad Sina Reza


Nim : 7000054764
Prodi : Seni Budaya

Pembelajaran pada Topik V membawa Mahasiswa pada tahap tataran konkrit Praktik Baik
pendidikan yang berpihak dan memerdekakan murid. Mahasiswa menelaah Praktik baik di
beberapa sekolah yang mengimplementasikan pendidikan yang berpihak pada murid dan
memerdekakan peserta didik. Pada tahap ini, Mahasiswa juga melihat bagaimana proses
pembelajaran pada ekosistem sekolah mitra mahasiswa. Analisa kritis mahasiswa dituangkan
dalam sebuah proyek perubahan (change project) yang dilakukan secara individu. Projek
perubahan dilaksanakan secara case based atau project based untuk mewujudkan pendidikan
yang berpihak pada murid dan memerdekakan murid di sekolah mitra mahasiswa.

Mengawali topik Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan, Mahasiswa memulai
sebuah refleksi dengan menjawab tiga pertanyaan.

Tugas 5.1 Pendidikan yang Memerdekakan


1. Apa yang Anda ketahui tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik?
Jawab : Menurut pemahaman saya, pendidikan yang berpihak dan memerdekakan
peserta didik adalah pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap
anak sesuai dengan fitrahnya. Guru membebaskan peserta didik untuk mencari sumber
belajar sendiri, karena guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Kemudian
pendidikan saat ini mempunyai standar untuk mencetak anak dengan tipe tertentu,
sehingga kemerdekaan belajar anak dibelenggu oleh kurikulum yang disusun. Menurut
hemat saya, kenyataan tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa
Indonesia yang terdiri dari kemajemukan (ras, suku bangsa, budaya, dan agama). Oleh
karena itu dirancanglah pembelajaran berdiferensiasi untuk mengekomodasi seluruh
perbedaan dalam kemajemukan itu.
2. Mengapa pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik perlu Anda maknai dan hayati dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini?
Jawab : Pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik harus dimaknai
dan dipraktikkan dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini. Hal ini sejalan dengan
pendapat Ki Hajar Dewantara tentang orang merdeka. Orang yang merdeka adalah
orang yang tidak bergantung pada orang lain baik secara fisik maupun mental dan
menjalani hidupnya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Pendidikan
menciptakan ruang bagi pertumbuhan seluruh peserta didik, bagi agama, bagi
kemampuan mengagumi diri sendiri dan orang lain (kebebasan batin dan rasa dunia),
dan bagi kemandirian (kebebasan lahir dan kemandirian fisik). Kekuatan diri (kualitas)
yang dimilikinya membimbing siswa untuk mengatur kehidupannya sendiri tanpa
dikendalikan oleh siapapun. Ketika masyarakat bebas, tujuan pendidikannya dapat
tercapai dan dapat mempengaruhi kualitas sebuah bangsa. Ini karena segala sesuatu di
dunia ini saling terhubung, dan setiap orang berkontribusi terhadap dunia. Peradaban
manusia dapat berkembang dengan baik jika individunya aman dan bahagia.

3. Bagaimana pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik menjadi bagian dari diri Anda sebagai seorang pendidik?
Jawab : Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan yaitu : menuntun segala
kodrat yang ada padaanak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Oleh karena itu, pendidik hanya dapat membimbing pertumbuhan dan
kehidupan kekuatan alam yang ada pada diri anak, memperbaiki perilaku (bukan dasar)
kehidupan anak dan tumbuhnya kekuatan alam anak. Dalam proses “menuntun”, anak
diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘’pamong’’ dalam memberi tuntunan dan
arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang pamong
dapat memberikan ``bimbingan'' yang memunculkan kemandirian belajar anak. Anak
juga secara sadar memahami bahwa kemandirian dirinya akan mempengaruhi orang
lain. Oleh karena itu guru dituntut mempunyai kemampuan berinteraksi dengan orang
lain (baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat). Selain itu, menurut
Ki Hajar Dewantara, pendidikan mempunyai misi mengembangkan dan melindungi
diri, melestarikan dan melindungi bangsa, serta melestarikan dan melindungi dunia

You might also like