You are on page 1of 10

PAPER

PENDIDIKAN ANAK INDIGO

Disusun guna memenuhi tugas


Mata Kuliah: Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Dosen Pengampu: Dr. Nanik Yuliati, M. Pd.

Oleh
Kelompok 1:
Muhammad Farid Rusdi S. 210210204073
Badi;atuddhurroh 210210204062

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
PENDIDIKAN ANAK INDIGO

A. Pengertian Anak Indigo.

Menurut Madyawati 2011 .Terdapat banyak istilah untuk menyebut anak


indigo. Anak indigo disebut “Children of the sun” atau “Millenium children” oleh
para ahli dari Amerika dan di Rusia di sebut sebagai bocah biru. Istilah ‘indigo’
berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila (kombinasi biru ungu, yang
diidentifikasi melalui cakra tubuh yang memiliki spektrum warna pelangi, dari
merah sampai ungu.

Carol dan Tober (dalam Apsari 2009) Anak indigo adalah anak yang
menunjukkan seperangkat atribut psikologis baru dan luar biasa, serta
menunjukkan sebuah pola perilaku yang pada umumnya tidak di
dokumentasikan sebelumnya. Pola ini memiliki faktor-faktor unik yang
umum, yang mengisyaratkan agar orang-orang yang berinteraksi dengan
mereka (para orang tua khususnya) mengubah perlakuan dan pengasuhan
terhadap mereka guna mencapai keseimbangan. Apabila mengabaikan pola
baru ini, potensial mencapai ketidakseimbangan dan frustrasi.

Madyawati (2011:23) menyatakan, Orang-orang indigo adalah generasi


supranaturalis yang mampu memadukan teori-teori sains dan teknologi informatika
dengan kemampuan supranatural mereka. Teori-teori fisika seperti mekanika
kuantum, gelombang elektromagnetik (cahaya dan listrik), medan magnet,
dan teori relativitas dipadu dengan teori biokimia seperti genetika, biologi
molekuler, sistem hormonal tubuh dan diolah dengan kemampuan supranatural
mereka seperti kekuatan pikiran, perasaan dan kehendak.

Apsari (2009) menyebutkan, berkaitan dengan kecerdasan, maka IQ anak


indigo harus 120-an ke atas. Anak indigo dapat dikatakan anak berbakat, namun
anak berbakat belum tentu anak indigo. Perbedaan ini diyakini melambangkan
evolusi manusia karena anak indigo disertai dengan kemampuan supranatural.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa anak indigo


merupakan anak berbakat yang menunjukkan seperangkat atribut psikologis baru
dan luar biasa. Anak indigo memiliki spektrum warna cakra nila (biru dan
ungu), dan kemampuan memadukan teori-teori sains dan teknologi
informatika dengan kemampuan supranatural.

B. Karakteristik Anak Indigo

Anak indigo memiliki kemampuan yang menonjol pada indra keenam


sehingga identik dengan anak supranatural. Anak indigo sering dianggap
aneh, suka berbicara sendiri, dapat melihat masa lalu dan masa depan serta
cenderung lebih matang dari usianya. Karena kecerdasannya di atas rata-rata, maka
mereka mampu melakukan hal-hal yang bahkan belum pernah dipelajari
sebelumnya.
Anak indigo memiliki kecerdasan di atas rata-rata anak pada umumnya
sehingga dapat pula disebut anak berbakat. Namun, anak indigo memiliki
kemampuan yang menonjol pada indra keenam sehingga identik dengan
anak supranatural. Madyawati (2011:6) menyatakan, Karakteristik anak berbakat
yang indigo:

1) Memiliki sensitivitas tinggi;


2) Memiliki energi berlebih untuk mewujudkan rasa ingin tahunya
yang berlebihan;
3) Mudah bosan;
4) Menentang otoritas bila tidak berorientasi demokratis;
5) Memiliki gaya belajar tertentu;
6) Mudah frustrasi karena banyak ide namun kurang sumber yang dapat
membimbingnya;
7) Suka bereksplorasi, tidak dapat duduk diam kecuali pada objek
yang menjadi minatnya;
8) Sangat mudah jatuh kasihan pada orang lain;
9) Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya
mengalami kegagalan.
Erwin (Apsari, 2009:14) mengatakan bahwa “Kriteria utama yang tampak
pada anak indigo adalah rasional, spiritual dan mengalami ESP (Extra Sensory
Perception)”. Dari ketiga kriteria utama itu, dapat dijabarkan kriteria yang lebih
detail sebagai berikut :

1) Rasional, berkaitan dengan kecerdasan. Anak indigo memiliki IQ 120-an


keatas. Meskipun tergolong cerdas, anak yang IQ-nya 130 ke atas dan belum
tentu indigo Karena indigo juga harus memiliki spiritualitas yang tinggi dan
memiliki pengalaman ESP.
2) Spiritual, menurut Dr. Erwin (Apsari, 2009:16), Anak indigo adalah
“Anak-anak yang sangat tertarik dengan Tuhan. Aspek dalam agama ada
dua, yaitu ritual dan spiritual. Mereka tertarik dengan agama dan
spiritualitas mereka sendiri, mereka tidak terpaku hanya pada ritual”.
Anak indigo memiliki persepsi tersendiri mengenai Tuhan dan apa yang
dilakukan.
3) Pengalaman ESP, Pengalaman ESP (Extra Sensory Perception)
Pengalaman ESP termasuk ke dalam bidang parapsychology. Menurut
Henry (dalam Apsari, 2009:16) Parapsychology adalah “Studi
mengenai fenomena psychic, yang merupakan pertukaran informasi atau
interaksi antara organisme dan lingkungannya, tanpa menggunakan kelima
panca indera”. Bidang parapsychology menurut Apsari (2009),
meliputi ESP (ExtraSensory Perception), PK (Psikokinesis), Anomalous
experience, dan Apparitionalphenomena. ESP (Extra Sensory Perception),
yaitu kemampuan mengirim atau menerima informasi tanpa menggunakan
kelima panca indera/Sensory Perception (SP) meliputi
a. Telepati, merupakan merasakan pikiran atau perasaan orang lain,
b. Prekognisi, merupakan pengetahuan akan kejadian di masa depan,
dan
c. Retrokognisi, merupakan pengetahuan akan kejadian di masa
lalu. PK (Psikokinesis), yaitu kemampuan pikiran untuk
mempengaruhi atau memindahkan obyek dari jarak tertentu hanya
dengan menggunakan pikiran dan intensi tertentu. Anomalous
experience, yaitu pengalaman yang berhubungan dengan
kematian, seperti pengalaman keluar dari tubuh, mendekati
kematian, pengalaman kehidupan yang lalu/ reinkarnasi.
Apparitional phenomena, yaitu merupakan pengalaman
perseptual akan penampakan makhluk yang sudah mati. Contohnya
adalah persepsi penglihatan akan penampakan hantu, alien, roh, atau
penglihatan lainnya.

Berdasarkan pendapat di atas, anak indigo adalah anak berbakat


yang memiliki karakteristik rasional, spiritual, dan pengalaman ESP.
Karakteristik spiritual dan pengalaman ESP yang menonjol membedakan anak
indigo dengan anak berbakat.

C. Klasifikasi anak Indigo

Jenis dan Tipe Indigo

Menurut Carroll dan Tober (2006), terdapat beberapa jenis atau tipe
indigo yang berbeda, yaitu sebagai berikut:

1) Humanis

Indigo dengan tipe humanis akan lebih mudah bekerja sama dengan orang
yang ia temui. Perilaku menonjol saat ini adalah hiperaktif sehingga kelak
perhatiannya mudah tersebar. Indigo dengan tipe humanis juga sangat berjiwa
sosial, ramah dan memiliki pendapat yang kokoh. Mereka akan berbicara kepada
siapa saja dan kapan kapan saja. Kadang mereka juga kikuk dengan tubuh mereka,
seperti berlari menabrak dinding karena mereka lupa mengerem. Mereka tidak tahu
bagaimana bermain dengan satu mainan. Mereka harus selalu diingatkan akan
sesuatu yang harus mereka kerjakan, karena mereka mudah beralih perhatian.
Indigo dengan tipe humanis umumnya cocok dengan profesi seperti dokter,
pengacara, guru, tenaga penjual, pebisnis, dan politikus.

2) Konseptual

Anak indigo dengan tipe konseptual akan lebih menikmati dalam bekerja
sendiri dengan proyek-proyek yang ia ciptakan sendiri. Sementara itu perilaku yang
menonjol yang ada dalam diri anak indigo tipe konseptual adalah ia suka
mengontrol perilaku orang lain. Indigo konseptual lebih tertuju pada proyek
daripada orang. Mereka akan menjadi arsitek, designer, astronot, pilot, dan perwira
militer masa depan. Tubuh mereka tidak kikuk, dan mereka sering sangat atletis
saat anak-anak. Mereka memiliki masalah pengendalian, dan orang yang mereka
coba kendalikan adalah ibu mereka, jika mereka adalah anak laki-laki. Anak
perempuan mencoba mengendalikan ayah mereka. Jika mereka tidak
melakukannya, itu adalah sebuah masalah. Indigo jenis ini memiliki kecenderungan
terhadap kecanduan akan suatu hal.

3) Artis dan Seniman

Tipe artis atau seniman merupakan sifat anak indigo yang salah satunya
adalah menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan dunia seni. Perilaku yang
menonjol yang ada dalam diri anak tipe ini adalah sensitif dan kreatif. Ia mampu
menunjukkan minat dalam dirinya sekaligus dalam 5 atau 6 bidang seni, namun
beranjak remaja minat terfokus hanya pada satu bidang saja yang telah dikuasainya
dengan baik. Indigo ini jauh lebih peka dan sering kali lebih kecil ukuran tubuhnya,
meskipun tidak selalu. Mereka lebih tertuju pada seni. Mereka kreatif, dan akan
menjadi para guru dan seniman masa depan. Apa saja yang mereka masuki, mereka
akan berada pada sisi kreatifnya.

4) Interdimensional

Pada indigo dengan tipe intermensional, diyakini bahwa kelak anak indigo
akan menjadi seseorang yang berbakat dalam bidang filsuf atau menjadi pemuka
agama. Pada anak yang mempunyai tipe intermensional ini dalam usia 1-2 tahun,
orang tua merasa tidak perlu untuk mengajarkan apa pun karena ia sudah
mengetahuinya. Mereka adalah orang yang membawa filosofi dan agama baru ke
dunia. Mereka bisa menjadi penggertak karena mereka jauh lebih besar dan karena
mereka tidak dapat menyesuaikan diri seperti ketiga tipe lainnya. Mereka adalah
tipe indigo yang bisa menembus dimensi lain.

D. Permasalahan Anak Indigo


Layaknya anak berbakat, anak indigo juga memiliki berbagai
masalah yang harus dihadapi. Masalah tersebut dapat disebabkan dari dalam diri
dan luar diri. Masalah dari dalam diri berkaitan dengan konsep diri. Masalah luar
diri anak adalah pandangan kontroversial mengenai anak-anak indigo.
Pandangan kontroversial mengakibatkan adanya labeling terhadap anak indigo.
Terdapat beberapa permasalahan yang akan ditemukan dalam pola pengasuhan
anak indigo, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Sulit untuk bersosialisasi. Sulitnya bersosialisasi, diakibatkan kurangnya


dukungan moral dari masyarakat dan orang tua, sehingga merasa
diasingkan. Peran dan dukungan dari orang tua dan masyarakat sangat
penting terhadap anak-anak ini. Peranan tersebut setidaknya mampu
membantu untuk merubah kebiasaan ataupun kepribadian mereka yang
mulanya tidak senang untuk diatur, agresif, susah untuk bersosialisasi
dengan orang-orang di sekitarnya.

2. Dikucilkan. Anak Indigo dikucilkan dalam kesehariannya, karena selalu


menjadi orang tua bagi orang-orang yang ada di sekitarnya, terutama orang-
orang terdekat. Nasehat-nasehat yang selalu dikeluarkan, membuat orang
lain menjadi kesal dan menjauh. Posisi ini menyebabkan mereka lebih
memilih untuk berdiam diri merenungi apa yang mereka bayangkan dan
mereka lihat.

3. Dianggap aneh. Kebanyakan anak indigo diasumsikan sebagai anak yang


aneh, karena dengan tingkah laku dan pola pikir yang dinilai tidak wajar
sebagai anak-anak. Sehingga dengan keadaan mereka yang sekarang ini,
mereka akan selamanya diasumsikan anak yang aneh, maka dari itu perlu
adanya pengertian orang tua dan orang-orang di sekitar mereka untuk tidak
terlalu memposisikan mereka sebagai anak yang aneh di lingkungannya
sendiri.

4. Kesulitan tidur. Kesulitan tidur yang dialami oleh anak indigo, karena
mereka selalu mendengar suara-suara yang mengganggu, penglihatan-
penglihatan yang aneh, melihat penderitaan alam dan pemikiran-pemikiran
idealis. Hal ini perlu adanya penerapan dan konsultasi bagi para orangtua
maupun mereka untuk mencari solusi penyelesaian masalahnya, agar
masalah yang diderita oleh mereka tidak semakin kompleks.

E. Identifikasi Anak Indigo

Anak indigo adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak-


anak yang diyakini memiliki sifat-sifat atau karakteristik khusus, seperti kecerdasan
tinggi, sensitivitas yang tinggi, dan intuisi yang kuat. Namun, penting untuk diingat
bahwa konsep anak indigo tidak diakui secara ilmiah dan kontroversial dalam dunia
psikologi dan ilmu pengetahuan. Identifikasi anak indigo lebih bersifat spekulatif
daripada ilmiah. Berikut ini beberapa cara mengidentifikasi anak indigo, yaitu :

1) Tegas dalam bersikap namun mempunyai hati yang lembut;


2) Merasa yakin dirinya mudah dimengerti, bukan pribadi yang berbelit, dan
pantas diterima masyarakat;
3) Sulit mendisiplinkan diri dengan aturan setempat;
4) Menolak tunduk pada hal yang bertentangan denga nisi hatinya;
5) Tidak mudah kompromi;
6) Tidak menyukai sistem yang berorientasi ritual dan bersifal mekanikal;
7) Tidak menyukai sesuatu yang hanya sedikit memerlukan kreativitas;
8) Sering merasa mengetahui cara yang lebih baik dan tepat dalam
mengerjakan sesuatu; dan
9) Memiliki mata yang terlihat memancarkan mata orang dewasa.

F. Layanan Pendidikan Anak Indigo

Jika ditinjau dari kemampuan intelektualnya, maka anak indigo sebagai


anak berbakat berhak untuk mendapatkan layanan pendidikan seperti anak
berbakat. Namun, menurut Madyawati (2011) akan lebih baik jika anak indigo
disekolahkan pada sekolah khusus indigo. Di indonesia sudah terdapat sekolah
khusus untuk anak indigo yang dikelola oleh organisasi Indigo Indonesia. Menurut
Soewardi (dalam Madyawati, 2011:3), “Anak-anak indigo mesti disikapi secara
hati-hati terutama oleh lingkungan sosial dan keluarganya, karena gejala tersebut
adalah gejala ketidakwajaran. Keajaiban anak indigo itu terjadi karena ada
kesalahan dalam kinerja otaknya; dengan kata lain sistem kerja otak
(neurotransmitter dalam sistem limbik otak) terganggu”. Menurut Erwin (dalam
Madyawati, 2009:7), “Di usia anak-anak mereka kerap berontak. Tetapi Ketika
dewasa, karena sudah dapat menyesuaikan diri, sikap pemberontaknya
berkurang”. Dengan demikian, pendampingan terhadap anak indigo sangat
diutamakan, agar mereka dapat tumbuh secara wajar. Orang tua, guru,
dan masyarakat harus memberi perhatian terhadap anak indigo berkaitan
dengan keberbakatannya.

Menurut Madyawati (2011:8), Tips mengasuh anak berciri indigo,


yaitu

1) Hargai keunikan anak,


2) Hindari kritikan negatif,
3) Jangan pernah mengecilkan anak,
4) Berikan rasa aman, nyaman, dan dukungan,
5) Membantu anak untuk berdisiplin,
6) Memberikan mereka kebebasan memilih tentang apapun,
7) Membebaskan anak untuk memilih bidang kegiatan yang menjadi
minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin menjadi pengekor,
8) Menjelaskan sejelas jelasnya mengapa suatu instruksi diberikan, karena
mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggapnya mengada-ada,
dan
9) Menjadikan diri sebagai mitra dalam membesarkan mereka.

Lebih lanjut, menurut Madyawati (2011:10), Hal-hal yang harus


dilakukan guru:

1) Jadilah pendengar yang baik;


2) Gunakan pernyataan positif;
3) Sediakan waktu untuk berdiskusi dengan anak indigo;
4) Saling berbagi perasaan antara guru dengan anak indigo;
5) Ciptakan suasana kekeluargaan dalam kelas dengan aturan kelas yang
dibuat bersama;
6) Menetapkan konsekuensi berdasarkan penyebab masalah.

Kerjasama orangtua, guru, teman sebaya, dan masyarakat dalam


pemberikan layanan pendidikan sangat dibutuhkan agar anak indigo dapat
mengaktualisasikan dirinya. Anak indigo sangat membutuhkan positive regard
yang berupa kehangatan, penerimaan, penghargaan, simpati, kasih sayang, dan
cinta kasih dari orang lain tanpa mendiskriminasi keunikan yang mereka miliki.
Anak indigo harus diarahkan agar mensyukuri apa yang dimilikinya
sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat.

You might also like