Professional Documents
Culture Documents
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( selanjutnya disebut Perjanjian Kerja ) ini dibuat di Banda
Aceh, tanggal satu bulan september tahun dua ribu dua puluh dua (01-09-2022), oleh dan
antara :
Bertindak untuk dan atas nama Klinik Putroe Phang PKBI Aceh, selanjutnya disebut
sebagai Pihak Pertama
Bertindak untuk dan atas namanya sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk mengikatkan diri dalam
Perjanjian Kerja dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Jabatan dan Tugas Kerja
Pihak Pertama menerima Pihak Kedua sebagai Dokter Klinik Faskes Tingkat Pertama BPJS
Kesehatan dengan status Pekerja Waktu Tertentu (PWT) dengan rincian kerja sebagai berikut
:
1. Sebagai Dokter Klinik Faskes Tingkat Pertama BPJS Kesehatan dengan segala
kewenangan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan profesinya sesuai
dengan uraian tugas dan wewenang yang ditetapkan.
2. Berperan aktif dalam kegiatan akreditasi, peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
3. Bersedia melakukan tugas dinas luar apabila diperlukan.
Pasal 2
Waktu dan Tempat Kerja
Pihak Kedua bekerja sesuai dengan waktu kerja yang berlaku di Klinik Putroe Phang PKBI
Aceh yaitu Senin – Sabtu pukul 13.00 – 21.00 WIB, namun tidak tertutup kemungkinan
untuk bekerja diluar waktu kerja untuk penyelesaian tugas dinas luar yang diberikan.
Pasal 3
Upah dan Pembayaran Upah Kerja
Pihak Pertama menetapkan upah Pihak Kedua dengan gaji pokok perbulan sebesar Rp.
2,500,000,- ( Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ). Pihak Pertama akan memberikan upah
untuk tugas dinas luar sesuai dengan dana anggaran. Pembayaran upah bulanan Pihak Kedua
dilakukan tanggal 27 di setiap bulan.
Pasal 4
Kewajiban Pihak Pertama dan Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua masing-masing wajib tunduk dan patuh dalam melaksanakan
semua kewajiban terbatas pada hal-hal yang tertuang dalam perjanjian kerja ini dan ketentuan
peraturan Pihak Pertama.
Pasal 5
Hak Pihak Pertama dan Pihak Kedua
Pasal 6
Fasilitas atau Bantuan Yang Dapat Diberikan Pihak Pertama
Pihak Pertama memberikan fasilitas atau bantuan kepada Pihak Kedua untuk hal-hal sebagai
berikut :
1. Tunjangan Hari Raya Keagamaan.
2. Bantuan Meugang.
3. Fasilitas atau bantuan lain yang tidak mengikat yang dapat diberikan berdasarkan
ketentuan atau kebiijakan Pihak Pertama.
Pasal 7
Izin Tidak Masuk Kerja dan Ketidakhadiran
1. Pihak Kedua dapat meminta izin untuk tidak masuk kerja karena sakit atau keperluan
penting dan mendesak lainnya. Untuk keperluan tersebut Pihak Kedua dapat meminta
izin kepada Pihak Pertama dan apabila ketidakhadiran tersebut karena sakit, Pihak
Kedua harus memberikan surat keterangan sakit dari dokter.
2. Pihak Kedua yang tidak masuk kerja bukan karena sakit atau tugas dinas luar dari
Pihak Pertama maka ketidakhadirannya akan diperhitungkan secara proporsional
dalam pengupahan.
3. Pihak Kedua yang mengajukan izin tidak masuk kerja karena cuti wajib mengajukan
surat secara tertulis kepada Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua wajib mencari dokter pengganti untuk menggantikan posisinya selama
ketidakhadirannya.
Pasal 8
Jangka Waktu Perjanjian Kerja
1. Jangka waktu Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal satu
bulan september tahun dua ribu dua puluh dua (01-09-2022) dan akan berakhir pada
tanggal satu bulan september tahun dua ribu dua puluh tiga (01-09-2023).
2. Perjanjian Kerja antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan diperbaharui setiap
tahunnya.
3. Dengan berakhirnya tanggal Perjanjian ini maka hubungan kerja Pihak Pertama dan
Pihak Kedua dianggap selesai atau berakhir tanpa suatu kewajiban apapun dari Pihak
Pertama maupun Pihak Kedua.
Pasal 9
Pemutusan Perjanjian Kerja Oleh Pihak Pertama
Pihak Pertama berhak setiap waktu memutuskan atau mengakhiri perjanjian kerja ini secara
sepihak sebelum waktunya berakhir atau memberhentikan Pihak Kedua dengan alasan –
alasan sebagai berikut :
1. Pada saat Perjanjian Kerja diadakan memberikan keterangan palsu atau dipalsukan.
2. Tidak dapat menunjukkan kinerja yang baik sesuai tugas yang diberikan.
3. Mabuk dan memakai obat bius atau narkotika.
4. Mencuri, menggelapkan, menipu atau melakukan kejahatan lainnya dengan kewajiban
mengganti kerugian yang dialami Pihak Pertama.
5. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan atau kesusilaan.
6. Dengan sengaja atau karena kecerobohannya merusak atau membiarkan dalam
keadaan bahaya alat/barang milik Pihak Pertama dengan kewajiban mengganti
kerugian yang dialami perusahaan.
7. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman
sekerjanya dalam keadaan bahaya.
8. Membongkar rahasia pasien yang seharusnya dirahasiakan.
Pasal 10
Pemutusan Perjanjian Kerja Oleh Pihak Kedua
Pihak kedua dapat memutuskan Perjanjian Kerja ini sebelum waktunya berkahir dengan
memberikan pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya apabila Pihak Pertama
melakukan kelalaian, kesalahan atau pelanggaran seperti :
1. Tidak memenuhi syarat-syarat atau tidak melakukan kewajiban yang ditetapkan
dalam Perjanjian Kerja.
2. Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam Pihak Kedua.
3. Membujuk Pihak Kedua melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau
dengan kesusilaan.
4. Apabila dilanjutkan hubungan kerja dapat menimbulkan bahaya bagi keselamatan
jiwa atau kesehatan Pihak Kedua.
5. Memerintahkan Pihak Kedua untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak layak dan tidak
ada hubungannya dengan Perjanjian Kerja.
6. Apabila Pihak Kedua keluar dalam hal tidak memenuhi ketentuan pengunduran diri,
maka Pihak Pertama tidak akan mengeluarkan surat keterangan bekerja.
7. Pihak Kedua yang telah mendapat pelatihan atas biaya Pihak Pertama dan
mengundurkan diri sebelum kontrak berakhir maka wajib mengembalikan 2 kali total
biaya yang dikeluarkan Pihak Pertama selama pelatihan.
Pasal 11
Jaminan Kerahasiaan
Pihak Kedua wajib menjaga kerahasiaan data, informasi dan segala hal yang terkait dan
dimiliki oleh Pihak Pertama dari pihak ketiga atau pihak manapun baik selama
berlangsungnya Perjanjian Kerja maupun setelah berakhirnya Perjanjian Kerja ini.
Dengan melalaikan kewajiban tersebut diatas Pihak Pertama dapat mengajukan tuntutan
untuk membayar ganti rugi.
Pasal 12
Perselisihan
1. Setiap masalah atau perselisihan yang timbul dari atau yang berhubungan dengan
Perjanjian Kerja ini akan diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila melalui musyawarah belum dapat diselesaikan, maka para pihak akan
mengajukan perselisihan ini ke pihak ketiga untuk dilakukan mediasi.
Pasal 13
Penutup
Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) dan bermaterai secukupnya yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani sesuai tanggal tersebut diatas.