Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii
Bab Ii
BAB II
dan kerjasama tim terhadap peningkatan kinerja karyawan Hotel Sahid Montana 1
Malang. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan tetap dari
Hotel Sahid Montana 1 Malang. Jumlah karyawan tetap yang ada di Hotel Sahid
Montana 1 Malang adalah 48 orang. hasil analisis secara parsial (t) didapatkan
hasil untuk variabel komunikasi (X1) dengan nilai 0,018, variabel motivasi (X2)
dengan nilai 0,049 dan variabel kerjasama Tim (X3) dengan nilai 0,057 dimana
signifikan. Namun, diantara variabel komunikasi (X1) dan variabel motivasi (X2)
yang digunakan adalah jenis kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian
adalah angket, wawancara dan dokumentasi. Uji yang digunakan, yaitu: Uji
Parsial (Uji-t) dan Uji Simultan (Uji-F). Hasil penelitian menunjukkan terdapat
Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Wilayah
dan perbedaan diantaranya dalam hal metode penelitian, fokus kajian masalah dan
analisisnya. Untuk lebih jelasnya perlu diuraikan dalam matriks sebagai berikut:
Tabel. 2.1
Penelitian Terdahulu
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen terdiri atas 6 unsur (6M)
dimana salah satunya adalah unsur manusia (men). Unsur manusia ini
personalia adalah keduanya adalah ilmu yang mengatur unsur manusia dalam
adalah :
mikro
daya (orang lain) yang tersedia, menurut Wahyudi (2002:8) manajemen secara
1. Suatu proses
3. Adanya tujuan
jumlah angkatan kerja yang terdapat di dalam suatu negara. Sedangkan secara
kebutuhan hidupnya dengan bekerja pada suatu unit kerja atau organisasi tertentu
ahli diantaranya:
tenaga kerja yang kompeten sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat
Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang
tergantung satu sama lain dalam tugas, yang memiliki tanggung jawab bersama
untuk hasil, yang menganggap dirinya dan dipandang orang lain sebagai entitas
sosial yang padu yang dimasukkan dalam sistem sosial yang lebih besar (misalnya
unit bisnis atau korporasi) dan yang mengelola hubungan mereka melebihi batas-
batas organisasi. Definisi ini mempunyai tiga komponen. Pertama, diperlukan dua
orang atau lebih. Kedua, orang-orang dalam tim melakukan interaksi secara
teratur. Ketiga, orang-orang dalam sebuah tim memiliki tujuan yang sama.
ditemukan bahwa tim dibentuk dengan tujuan agar pekerjaan yang dilakukan
kualitastotal yang dimana keberhasilan dari kerjasama tim bersandar pada tiga
Menurut West (2012; 76) kerja sama tim adalah kelompok yang relatif
kecil yangbekerja pada pekerjaan yang jelas, tugasyang menantang yang paling
yang bekerjasendiri atau secara kelompok, yang memi liki kepastian, bersama-
sama, menantang, tujuan tim berasal dari tugas, yang harus bekerja sama dan
saling tergantung untuk mencapai tujuan tersebut, yang anggotanya bekerja dalam
peran yang berbeda dalam suatu tim (meskipun beberapa peran dapat diduplikasi),
dan yang memiliki wewenang yang diperlukan, otonomi dan sumber daya yang
kelompok. Kerja sama tim dapat didefinisikan oleh Gregory (2012; 125) sebagai
bahwa tim adalah kumpulan individu yang tergabung dan saling ketergantungan
satu sama lainnya, berbagi peran dan tanggung jawab dalam menjalankan
sistem perpaduan kerja suatu kelompok yang didukung oleh berbagai keahlian
Semakin besar integrasinya semakin besar tingkat kerja samanya. West (2012; 69)
1. Kerjasama
Kerjasama dilakukan oleh sebuah tim lebih efektif daripada kerja secara
individual.
2. Kepercayaan
3. Kekompakan
15
dibutuhkan oleh pegawai juga berbeda-beda. Tetapi jika sudah berada pada satu
instansi, pasti ada satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh instansi kepada
bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang memuaskan, motivasi semakin
secara maksimal.
sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
suatu keadaan yang ada dalam diri setiap orang yang memiliki keinginan untuk
1. Prinsip partisipasi
2. Prinsip komunikasi
usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih
pemimpin.
17
pemimpin.
tinggi.
Menurut Riduwan (2002; 66) bahwa motivasi kerja dapat diukur melalui
1. Upah /Gaji yang layak, yang dapat diukur melalui gaji yang memadai dan
3. Mempertahankan harga diri, yaitu diukur dengan iklim kerja yang kondusif,
5. Menempatkan pegawai pada tempat yang sesuai, dalam hal ini diukur
Teori ini lebih menekankan pada faktor apa yang membuat pegawai
Teori ini tidak hanya menekankan pada faktor yang membuat pegawai
melakukan suatu tindakan, akan tetapi teori ini juga lebih menekankan pada
Teori ini lebih menekankan pada faktor yang dapat meningkatkan suatu
tindakan dilakukan atau yang dapat mengurangi suatu tindakan dilakukan atau
sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan
mendasari perilaku pegawai. Kita tidak akan bisa memotivasi pegawai jika
harus sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh pegawai. Maslow melihat
dicintai.
d. Kebutuhan akan harga diri, adalah kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
sesuatu.
Teori ini dikembangkan oleh Frederic Hezberg, teori ini juga menggunakan teori
hasil wawancara itu dianalisis dengan menggunakan analisis isi untuk menentukan
mana faktor yang memberikan kepuasan atau yang tidak memberikan kepuasan.
Setelah dianalisis maka dapat dikategorikan dalam dua faktor, yang dikutip
dari Herzberg, teori dua faktor itu yaitu faktor motivasional dan faktor higine
yang bersifat intrinsik, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang,
sedangkan yang dimaksud dengan faktor higiene atau pemeliharaan adalah faktor-
faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang,
kehidupannya.
menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semuanya itu.
ditentukan oleh “virus mental” yang ada pada dirinya.Virus mental adalah kondisi
yaitu:
Menurut David McClelland (2006; 125) ada tiga jenis motivasi yaitu
ini pada hinarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan
orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relative tinggi,
berprilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak
akan berprilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
kepemimpinan.
tujuan.
dilakukan.
diprogramkan.
berikut:
c. Melakukan pekerjaan lebih efektif apabila bekerja sama dengan orang lain
2.2.4. Komunikasi
organisasi untuk memelihara agar manajemen dan para karyawan tetap tahu
informasi (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan
harus tahu khalayak mana yang akan dijadikan sasaran dan tujuan yang
Menurut Effendy (2003; 6), terdapat 5 (lima) komponen yang ada dalam
pesan), media (sarana yang mendukung pesan apabila komunikan jauh tempatnya
atau banyak jumlahnya), dan efek (dampak sebagai pengaruh dari pesan).
Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain
kepadanya maka komunikasi berlangsung dan dengan kata lain hubungan antara
komunikasi tidak berlangsung dan dengan kata lain hubungan antara orang-orang
suatu informasi, ide, pengertian dari seseorang ke orang lain tersebut dapat
Kinerja yang baik dari seseorang dapat tercipta apabila terdapat kemudahan
2. Intensitas komunikasi
3. Efektivitas komunikasi
akan disampaikan.
5. Perubahan Sikap
orang lain untuk menginterprestasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh
atau non verbal. Namun karena dalam bisnis ini komunikasinya bersifat resmi,
maka yang ditekankan adalah komunikasi verbal saja. Namun demikian dalam
digunakan dalam komunikasi verbal yaitu suara, tulisan atau gambar. Sedangkan
komunikasi non verbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara,
menggunakan kata-kata.
ditentukan oleh struktur organisasi atau ditunjukkan oleh berbagai sarana formal
1. Komunikasi Vertikal
pertemuan atau rapat dan percakapan serta melalui interaksi orang atau
kelompok-kelompok kecil.
2. Komunikasi Horizontal
3. Komunikasi Diagonal
menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai
yang ada antara personalia lini dan staf dapat berbeda-beda, yang akan
pesan yang akurat dan dapat dimengerti dengan jelas antara manajemen dan para
bawahan dalam proses dua arah. Menurut Eugene (2001; 14) dalam komunikasi
b. Gagasan harus disampaikan dalam bentuk yang sesuai, bila mungkin dalam
bahasa si penerima.
disadari bahwa dalam analisis akhir tanggung jawab untuk mengartikan isi
e. Memastikan bahwa makna yang dimaksud oleh pesan sampai ke tujuan, hal
berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
30
menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah
hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar
kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari
Menurut Mangkunegara (2011; 67) kinerja atau prestasi kerja adalah hasil
kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
performance yang berasal dari kata to perform dengan beberapa pengertian yaitu:
2. Memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to discharge
of fulfil; as vow)
complete an understanding)
4. Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh orang atau mesin (to do what is
Irawan (2000; 17) menyatakan bahwa kinerja adalah terjemahan dari kata
dimana output tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkret dan dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika. Kinerja yang tinggi dapat diwujudkan, apabila
manajemen kinerja.
hanyalah merupakan sebagian saja dari sistem manajemen kinerja. Sebab menurut
Bacal (2005; 78) yang dimaksud dengan manajemen kinerja adalah sebuah proses
langsungnya. Proses ini meliputi kegiatan membangun harapan yang jelas serta
sistem manajemen kinerja ini dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi,
dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Kinerja
kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk (1) kuantitas keluaran, (2)
kualitas keluaran, (3) jangka waktu keluaran, (4) kehadiran di tempat kerja, (5)
sikap kooperatif.
1. Kuantitas Kerja
sebenarnya.
2. Kualitas Kerja
volume kerja.
3. Pemanfaatan Waktu
perusahaan.
4. Tingkat Kehadiran
Asumsi yang digunakan dalam standar ini adalah jika kehadiran pegawai di
bawah standar kerja yang ditetapkan maka pegawai tersebut tidak akan
5. Kerjasama
dengan baik
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai pegawai dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan organisasi dalam upaya
mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
keluaran (ouput) yang dicapai dengan masukan (input) yang diberikan. Selain itu,
kinerja juga merupakan hasil dari efisiensi pengelolaan masukan dan efektivitas
pencapaian sasaran. Oleh karena itu, efektivitas dan efisiensi pekerjaan yang
tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Untuk memperoleh kinerja
yang tinggi dibutuhkan sikap mental yang memiliki pandangan jauh ke depan.
Seseorang harus mempunyai sikap optimis, bahwa kualitas hidup dan kehidupan
hari esok lebih baik dari hari ini. Sedangkan menurut Sulistiyani dan Rosidah
diperhatikan oleh organisasi adalah faktor kecepatan, kualitas, layanan, dan nilai.
Selain keempat faktor tersebut, juga terdapat faktor lainnya yang turut
Umar (2005; 64) mengindentifikasi adanya beberapa variabel yang berkaitan erat
Menurut Rivai (2011; 324), dalam menilai kinerja seorang pegawai, maka
1. Quality yaitu tingkatan dimana proses atau penyesuaian pada cara yang
harapan.
2. Quantity yaitu jumlah yang dihasilkan diwujudkan melalui nilai mata uang,
jumlah unit, atau jumlah dari siklus aktifitas yang telah diselesaikan.
yang lebih cepat dari yang ditentukan dan memaksimalkan waktu yang ada
mendapatkan hasil yang tertinggi atau pengurangan kerugian dari tiap unit.
dari atasannya.
percaya diri, punya keinginan yang baik, dan bekerja sama di antara rekan
kerja.
keluaran.
perbaikan.
waktu.
peralatan.
Pendapat Bernardin dan Russel (2003; 382) di atas hampir sama dengan
kualitas, kuantitas kerja yang dihasilkan anggota organisasi. Selain itu juga pada
mempunyai ciri-ciri faktor yang baik seperti yang dikemukakan di atas, maka
(2007), bahwa kerja tim adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus dikelola
dengan baik untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas”.
Stephen dan Timothy (2008) menyatakan bahwa kerja tim adalah kelompok yang
sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian
bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik dari pada kinerja per
untuk bertindak demi tercapainya kebutuhan atau tujuan. Hal ini menandakan
seberapa kuat dorongan, usaha, intensitas, dan kesediaanya untuk berkorban demi
37
tercapainya tujuan. Dalam hal ini semakin kuat dorongan atau motivasi dan
faktor Motivasi. Malthis (2007) menyatakan kinerja yang dicari oleh perusahaan
diterima. Menurut Munandar (2001) ada hubungan positif antara motivasi dan
suatu informasi, ide, pengertian dari seseorang ke orang lain tersebut dapat
menjadi penghubung antara pimpinan dan bawahan serta antara sesama pegawai
jika komunikasi berjalan dengan baik maka hasil kinerja pegawai dalam suatu
organisasi dapat berjalan sesuai tujuannya. Hal ini sesuai dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh Andre Bramantyo. (2010) dengan judul penelitian Pengaruh
penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel
38
sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama
dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim
yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat meningkatkan kerja sama
gagasan, fakta, pikiran, perasaan, dan nilai seseorang kepada orang lain.
Komunikasi mengandung arti yang lebih luas dari pada sekedar mengatakan atau
bersama-sama untuk itu diperlukan adanya komunikasi yang baik antara atasan
dengan bawahan. Seorang pemimpin yang baik harus dapat menyadari bahwa
mereka tidak memiliki semua jawaban dan berusaha melatih kembali dirinya
pegawai akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk bekerja sebaik mungkin dan
Untuk lebih jelas tentang penelitian ini maka peneliti menyusun kerangka
Komunikasi (X3)
1. Kemudahan Informasi
2. Intensitas Komunikasi
3. Efektifitas Komunikasi
4. Tingkat Pemahaman Pesan
5. Perubahan Sikap
Keterrangan: Serempak
Parsial
Gambar 2.1.
Skema Kerangka Pemikiran
2.5. Hipotesis
Donggala.
41