You are on page 1of 21

TUGAS AKHIR BUSINESS INNOVATION

PENGARUH INOVASI DAN KUALITAS PRODUK


TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
PADA PRODUK STIK DI UMKM PELANGI SEJAHTERA

Disusun oleh:

1. Della Dwi Yuniantika (182210083)


2. Selvia Dinda Astuti (182210092)
3. Retno Palupi (182210101)
4. Annisa Rizki Amalia (182210118)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2021
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR BUSINESS INNOVATION
Proposal ini disusun sebagai tugas akhir menyelesaikan semester 6 dan salah satu syarat lulus
mata kuliah Business Innovation.
Proposal Yang Berjudul : Pengaruh Inovasi dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli
Konsumen pada Produk Stik di UMKM Pelangi Sejahtera
Disusun oleh : 1. Della Dwi Yuniantika (182210083)
2. Selvia Dinda Astuti (182210092)
3. Retno Palupi (182210101)
4. Annisa Rizki Amalia (182210118)
Program Studi : Manajemen
Purworejo, 28 Juni 2021

Menyetujui,
Ketua, Sekretaris,

Annisa Rizki Amalia Selvia Dinda Astuti


182210118 182210092

Mengetahui,
Dosen Pengampu,

Budiyanto, S.E.,M.Sc.
NIDN. 0629108001

i
KATA PENGANTAR

Assalammu'alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir
yang berjudul “Pengaruh Inovasi dan Kulaitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen pada
Produk Stik di UMKM Pelangi Sejahtera."
Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas ulangan akhir semester. Penulis
sangat berterima kasih kepada Bapak Budiyanto, S.E.,M.Sc. yang telah membimbing dalam
penulisan tugas akhir ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada narasumber
sekaligus pelaku bisnis yang sudah banyak membantu dalam pembuatan laporan.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak lepas dari banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis
namun juga bagi para pembaca. Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Purworejo, 28 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan...................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................iii
Daftar Gambar...........................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian..........................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................3
Bab II Tinjauan Pustaka.............................................................................................4
2.1 Landasan Teori.............................................................................................4
2.2 Kerangka Pikir..............................................................................................6
Bab III Metode Penelitian..........................................................................................7
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................7
3.2 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................7
3.3 Teknik Analisis Data....................................................................................7
3.4 Analisis Sistem.............................................................................................8
Bab IV Pembahasan...................................................................................................10
Bab V. Kesimpulan....................................................................................................13
Daftar Pustaka............................................................................................................14
Lampiran....................................................................................................................15

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bukti Observasi........................................................................................15
Gambar 2. Produk Sebelum Inovasi..........................................................................15
Gambar 3. Produk Setelah Inovasi.............................................................................16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sektor UMKM merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian karena
kontribusinya yang besar bagi ekonomi Indonesia. UMKM dianggap sektor yang tahan
terhadap krisis keuangan global karena akses mereka yang kebanyakan bersifat
konvensional. Menurut penelitian Situmorang (2008) mengungkapkan bahwa UMKM
di Indonesia memiliki beberapa masalah yang antara lain: (a) kurangnya permodalan,
(b) kesulitan dalam pemasaran, (c) struktur organisasi sederhana dengan pembagian
kerja yang tidak baku, (d) kualitas manajemen rendah, (e) SDM terbatas dan
kualitasnya rendah, (f) mayoritas tidak memiliki laporan keuangan, (g) aspek legalitas
lemah, dan (h) rendahnya kualitas teknologi.

Upaya untuk meningkatkan kinerja sektor UMKM sudah dilakukan pemerintah


dengan mengeluarkan berbagai dukungan dari sisi regulasi dan berbagai program
insentif bagi UMKM, diantaranya keringanan pajak, bantuan permodalan dan pelatihan.
Meski demikian, usaha ini tidak dapat berjalan maksimal tanpa komitmen yang kuat
dari pemilik UMKM itu sendiri untuk terus mengembangkan kapasitas belajarnya dan
terus berinovasi. Kemampuan melakukan inovasi bagi UMKM sangat dibutuhkan agar
mampu mengatasi salah satu masalah daya saing UMKM Indonesia, karena merupakan
salah komponen usaha yang memiliki kontribusi yang paling besar bagi perekonomian
Indonesia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli terhadap produk stik pada UMKM
Pelangi Sejahtera yaitu inovasi dan kualitas produk berperan penting dalam tingkat
penjualan pada produk stik bayam di UMKM Pelangi Sejahtera. Inovasi suatu produk
merupakan salah satu factor terpenting dalam suatu keputusan pembelian. Inovasi
bukanlah sebuah konsep dari suatu ide baru, penemuan baru atau juga bukan merupakan
suatu yang baru saja, tetapi inovasi merupakan gabungan dari semua proses-proses
tersebut. Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh konsumen adalah adanya sebuah
inovasi terbaru dan masih segar untuk konsumen. Dari inovasi sebuah produk inilah
yang akan membantu meningkatkan minat beli konsumen.
1
Kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk yang bergantung
pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler
dan Amstrong, 2012). Hal ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada
konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang penjual telah memberikan
kualitas bila produk telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen.

Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen


untuk membeli produk atau jasa tertentu, serta berapa banyak unit produk atau jasa
yang dibutuhkan pada periode tertentu. Minat beli merupakan instruksi diri konsumen
untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil
tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan, dan akhirnya mengambil
keputusan untuk melakukan pembelian. Konsumen saai ini juga sangat kritis dalam
memilih suatu produk, keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh
penilaian akan kualitas produk tersebut.

Berdasarkan uraian mengenai inovasi, kualitas produk, dan minat beli di atas,
maka kami tertarik untuk mengadakan penelitian yang kemudian dituangkan dalam
bentuk tulisan ilmiah yang berjudul “Pengaruh Inovasi dan Kualitas Produk
terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Stik di UMKM Pelangi Sejahtera”.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apakah inovasi produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen?

1.2.2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen?

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahaasan penelitian dapat berfokus sesuai dengan permasalahan, adapun


batasan masalah sebagai beriku

1.3.1. Tempat penelitian ini adalah UMKM Pelangi Sejahtera.

1.3.2. Penelitian ini berfokus pada Pengaruh Inovasi dan Kulaitas Produk terhadap
Minat Beli Konsumen pada Produk Stik di UMKM Pelangi Sejahtera.

1.3.3. Subjek penelitian ini adalah produk stik di UMKM Pelangi Sejahtera.

2
1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Untuk mengetahui pengaruh inovasi produk terhadap minat beli konsumen.

1.4.2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bukti empiris dimasa yang akan
datang mengenai pengaruh Pengaruh Inovasi dan Kulaitas Produk terhadap Minat
Beli Konsumen.

1.5.2 Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan dalam mengolah dan memanfaatkan penelitian


dalam Inovasi dan Kulaitas Produk terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk
Stik di UMKM Pelangi Sejahtera .

1.5.3. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian sejenis dan sebagai
pengembangan penelitian lebih lanjut.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kualitas produk

Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang mampu


memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat (Kloter dan
Amstrong, 2012:283). Hal ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada
konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memenuhi atau
melebihi harapan konsumen. Pelanggan yang merasa puas akan kembali membeli,
dan mereka akan memberitahu yang lain tentang pengalaman baik mereka dengan
produk tersebut. Perusahaan yang pintar bermaksud untuk memuaskan pelanggan
dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka berikan, lebih banyak dari yang
mereka janjikan. Persaingan merek belakangan ini memaksa pemasar untuk
memberikan gaya tarik yang lebih baik daripada pesaingnya. Konsumen memilih
suatu merek karena kualitas produk.

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Menurut Assauri (2010)


faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas suatu produk yaitu: 1. Fungsi suatu
produk Fungsi untuk apa produk tersebut digunakan atau dimaksudkan. 2. Wujud
luar Faktor wujud luar yang terdapat dalam suatu produk tidak hanya terlihat dari
bentuk tetapi warna dan pembungkusnya. 3. Biaya produk bersangkutan. Biaya
untuk perolehan suatu barang, misalnya harga barang serta biaya untuk barang itu
sampai kepada pembeli.

Menurut Garvin (1998) dalam Tjiptono (2012), kualitas prouk diklasifikasikan


ke dalam delapan dimensi kualitas yaitu Performance (Kinerja), Feature (Fitur),
Reliability (Keandalan), Conformance to Specifications (Kesesuaian), Durability
(Daya Tahan), Serviceability (Kemampuan Pelayanan), Aesthetics (estetika), dan
Perceived quality (kesan kualitas) Menurut definisi di atas kualitas produk dapat di
simpulkan bahwa kualitas produk sangat di butuhkan untuk menarik konsumen dan
sebagai karakteristik produk itu sendiri.

4
2.1.2 Minat beli

Dalam suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan, apakah suatu
usaha promosi tersebut dapat optimal atau belum dapat terlihat dari perilaku
konsumen dengan keinginan mencari informasi mengenai produk yang ditawarkan.
Minat beli adalah semen terdorong untuk mencari informasi inovasi (Kloter dan
Amstrong, 2009). (Schiffman,2009) dalam penelitiannya menemukan salah setelah
nilai yang dirasakan sudah tercipta oleh konsumen, minat beli dari konsumen
seringkali bergantung pada manfaat dan nilai yang mereka dapatkan. Grewan et al.,
(1998) dalam (Chen,2012) mengartikan minat beli sebagai kemungkinan konsumen
untuk membeli suatu produk. Minat beli yang lebih besar akan meningkatkan
kemungkinan pembelian. Oleh karena itu, minat beli seringkali digunakan untuk
memprediksi perilaku yang sebenarnya.

Minat beli merupakan tahapan keinginan konsumen dalam berperilaku


sebelum keputusan saat membeli produk benarbenar dilakukan. Menurut Ferdinand
(2002) minat beli merupakan apapun yang berhubungan dengan perencanaan dalam
membeli produk dan jumlah unit yang diperlukan pada waktu tertentu pada
konsumen. Sedangkan menurut Kotler (2002) minat beli yaitu sikap yang tampak
sebagai reaksi pada objek memperlihatkan keinginan konsumen dalam
melaksanakan pembelian. Sedangkan pengertian minat beli lainnya adalah sesuatu
yang berhubungan dengan langkah konsumen membeli produk tertentu (Durianto
dkk, 2003).

2.1.3 Inovasi

Inovasi didefinisikan sebagai realisasi dari penemuan yang baru pada produk
maupun proses. Fungsi dari dilakukannya inovasi yaitu mengenalkan kebaruan yang
memiliki nilai jual ekonomis sehingga dapat membawa keuntungan ekonomi yang
meningkat. Hal tersebut menjadikan inovasi sebagai penjelasan yang cukup kuat
terhadap terjadinya perbedaan performa pada masing-masing perusahaan maupun
dalam konteks negara. Indikator inovasi digunakan untuk menilai inovasi yang telah
dilakukan. (Maidique,1994) inovasi merupakan proses perbaikan secara berulang
yang didasarkan pada persepsi pasar dan atau layanan baru terkait dengan teknologi
yang dapat memimpin dalam pengembangan produk, proses produksi, dan
penjualan dengan tujuan kesuksesan dan komersial. Innovativeness merupakan hal
5
yang sering digunakan untuk mengukur derajat kebaruan dari sebuah inovasi.
Produk dengan inovasi yang tinggi akan memiliki derajat baruan yang tinggi pula.
Derajat inovasi ini dapat dilihat melalui perubahan pada marketing dan teknologi
baik dari sudut pandang mikro maupun makro.

Myers dan Marquis dalam Kotler (2007) menyatakan bahwa inovasi produk
adalah gabungan dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara
yang satu dengan yang lain. Jadi inovasi bukan merupakan konsep dari suatu ide
baru, penemuan baru atau suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru,
melainkan gambaran dari semua proses-proses tersebut. Indikator sebuah inovasi
produk adalah memenuhi pengertian undang-undang tentang sistem nasional
penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi nomor
18 tahun 2002 yaitu kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan
yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru. Menurut (Thomas W. Zimmerer et,al2008) Indikator
inovasi produk yaitu, Perubahan desain, Inovasi teknis dan Pengembangan produk.

2.2. Kerangka Pikir

Kualitas Produk

Minat Beli

Inovasi

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 19 Juni 2021. Lokasi
penelitian dilakukan di Desa Plandi Rt 01/02 Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo, Jawa
Tengah.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
metode survey yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel penelitian.
Metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membagi daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya kepada responden
agar responden dapat memberikan jawabannya (Sekaran, 2006:82).

3.3 Teknik Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan pada penelitian ini digunakan metode
analisis, yaitu:

3.3.1. Analisis regresi linier berganda

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier
Berganda. Analisi linier berganda adalah analisi yang digunakan untuk
menegetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian
ini analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui variabel bebas,
yaitu disipilin kerja, kesehatan, dan keselamatan kerja terhadap variabel terikat
yaitu produktivitas kerja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = minat mutu konsumen
a = konstata
b1 = koefisien regresi variabel inovasi
b2 = koefisien regresi variabel kualitas produk
7
X1 = variabel inovasi
X2 = variabel kualitas produk
e = Error Terms
3.3.2. Uji Hipotesis Parsial (Uji Signifiakan)

Menurut Ghozali (2011:98), uji parsial pada dasarnya menunjukkan


seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan
dengan kriteria sebagai berikut:

3.3.2.1. Jika b > 0 dan pvalue ≤ 0,05 (α = 5%), maka ada pengaruh positif dan
signifikan. Sehingga variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.

3.3.2.1. Jika b < 0 dan pvalue > 0,05 (α = 5%), maka ada pengaruh negatif dan
tidak signifikan. Sehingga variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.

3.3.4. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Menurut Imam Ghozali (2011:98) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan


apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini
menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05 (α = 5%).

3.3.4.1. Jika pvalue ≤ 0,05 maka variabel independen berpengaruh secara simultan
terhadap variabel dependen.

3.3.4.2. Jika pvalue > 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh secara
simultan terhadap variabel dependen.

3.4 Analisis Sistem

Analisis system adalah tahapn penelitian terhadap system berjalan dan bertujuan
untuk mengetahui segala permasalahann yang terjadi serta memudahkan dalam
menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem. Berdasarkan hasil
pengamatan dan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa

8
permasalahan yang dihadapi pada awal memulai bisnis seperti kemasan yang masih biasa,
varian rasa masih baru yang original, penjualan belum meningkat. Tetapi seiring
berjalannya waktu, produk stik UMKM Pelangi Sejahtera terus melakukan perbaikan-
perbaikan dengan melakukan berbagai inovasi sehingga permasalahan tersebut bisa di
atasi dengan baik. Inovasi yang dilakukan dengan memperbaiki segi kemasan dan
memperbanyak varian rasa, dan yang tak kalah penting produk stik ini terus
mempertahankan kualitasnya sehingga minat beli konsumen pun baik.

Sang pelaku usaha sadar bahwa dengan kualitas yang baik maka akan
mempengaruhi minat beli konsumen, maka dari itu pelaku usaha UMKM Pelangi
Sejahtera ini sangat menekankan kualitas pada produknya. Kualitas yang berusaha
dipertahankan adalah dari segi tekstur dan rasa, hal ini merupakan salah satu upaya untuk
menjaga kualitas dari produk tersebut. Agar bisnis ini terus berkembang dan mampu
bersaing dengan pesaing lain, pelaku usaha UMKM Pelangi Sejahtera terus melakukan
inovasi seperti menambahkan varian rasa dan memperbaiki kemasan. Apa yang dilakukan
oleh pelaku UMKM dengan terus menjaga kualitas produk dan terus berinovasi, maka
minat beli konsumen pada produk tersebut bisa stabil dan bahkan meningkat. Minat beli
konsumen yang tinggi inilah yang juga mempengaruhi tingkat penjualan pada produk
tersebut menjadi tinggi juga. Bahkan produk stik UMKM Pelangi Sejahtera ini sudah
mempunyai tempat penjualan sendiri karena sudah banyak agen dan reseller yang sudah
percaya akan produk tersebut.

Maka dari itu dapat disimulkan bahwa dengan mempertahankan kualitas produk
yang baik, maka kepuasan konsumen terhadap produk itu pun tinggi dan karena rasa
kepuasan itulah minat beli konsumen terhadap produk baik sehingga penjualan pun
meningkat. Konsumen saat ini juga sangat kritis dalam memilih suatu produk, keputusan
untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan kualitas produk
tersebut. Dapat dikatakan bahwa seseorang penjual telah memberikan kualitas bila produk
telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Inovasi suatu produk juga merupakan
salah satu factor penting dalam suatu keputusan pembelian. Dari inovasi sebuah produk
inilah yang akan membantu meningkatkan minat beli konsumen.

9
BAB IV

PEMBAHASAN

Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia
sangat penting terutama dalam menyediakan lapangan kerja. UMKM selayaknya mendapat
perhatian yang semakin besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia.UMKM mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan usaha besar antara lain fleksibelitas dan cepat beradaptasi
dengan perubahan pasar, mampu menyerap tenaga kerja (unskilled labour) relatif besar,
mayoritas UMKM menghasilkan barang konsumsi dan jasa dengan elastisitas permintaan
terhadap pendapatan yang rendah. Dengan mayoritas penduduk Indonesia relatif memiliki
pendidikan rendah, kemampuan UMKM dalam menyerap tenaga kerja unskilled labour
sangat membantu dalam menciptakan lapangan kerja.

Pada Bab I pasal 1 UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM), maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
Berdasarkan definisi di atas maka pada intinya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah
suatu bentuk usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Program pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu
instrument untuk menaikkan daya beli masyarakat, pada akhirnya akan menjadi katup
pengaman dari situasi krisis moneter. Pengembangan UMKM menjadi sangat strategis dalam
menggerakkan perekonomian nasional, mengingat kegiatan usahanya mencakup hampir
semua lapangan usaha sehingga kontribusi UMKM menjadi sangat besar bagi peningkatan
pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

10
Dalam pengembangan UMKM, langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang
harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pihak
UMKM sendiri sebagai pihak internal yang dikembangkan, dapat mengayunkan langkah
bersama-sama dengan Pemerintah. Karena potensi yang mereka miliki mampu menciptakan
kreatifitas usaha dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Para
UMKM harus tetap berupaya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Karena
sesumguhnya kemajuan UMKM sepenuhnya tergantung pada kemampuan pelaku usaha
untuk menciptakan dan menumbuhkan daya saing yang dapat menyesuaikan diri dengan
cepat terhadap perubahan yang terjadi. Di Puworejo banyak berkembang industri dengan
jenis olahan dan skala usaha yang beragam, sehingga Purworejo merupakan tempat
tumbuhnya berbagai macam bentuk industry salah satunya usaha produk stik pada UMKM
Pelangi Sejahtera yang letaknya di Desa Plandi Rt 01/02 Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo,
Jawa Tengah.

Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh produk stik UMKM Pelangi Sejatera dalam
pengembangan usahanya. Hal inilah yang menjadi pertimbangan peneliti untuk melakukan
penelitian ini. Permasalahan yang paling mendasar dihadapi oleh pelaku UMKM pada masa
awal menjalani bisnis ini seperti kemasan yang masih biasa, varian rasa baru yang original,
penjualan belum meningkat.

Dalam Bab IV ini akan diuraikan analisis mengenai “Pengaruh Inovasi dan Kulaitas
Produk Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Stik di UMKM Pelangi Sejahtera.
Grewan et al., (1998) dalam (Chen,2012) mengartikan minat beli sebagai kemungkinan
konsumen untuk membeli suatu produk. Minat beli yang lebih besar akan meningkatkan
kemungkinan pembelian. Sedangkan menurut Kotler (2002) minat beli yaitu sikap yang
tampak sebagai reaksi pada objek memperlihatkan keinginan konsumen dalam melaksanakan
pembelian. Menurut hasil observasi kita di lapangan, menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk stik pada UMKM Pelangi Sejahtera yai
tu inovasi dan kualitas produk.

Menurut (Maidique,1994) inovasi merupakan proses perbaikan secara berulang yang


didasarkan pada persepsi pasar dan atau layanan baru terkait dengan teknologi yang dapat
memimpin dalam pengembangan produk, proses produksi, dan penjualan dengan tujuan
kesuksesan dan komersial. Inovasi suatu produk merupakan salah satu factor terpenting dala
m suatu keputusan pembelian. Myers dan Marquis dalam Kotler (2007) menyatakan bahwa
inovasi produk adalah gabungan dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi
antara yang satu dengan yang lain. Jadi inovasi bukan merupakan konsep dari suatu ide baru,
penemuan baru atau suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru, melainkan gambaran
dari semua proses-proses tersebut. Dari inovasi sebuah produk inilah yang akan membantu m
eningkatkan minat beli konsumen. Hasil penelitian Maurice (2017) menunjukkan bahwa ada
pengaruh signifikan antara Inovasi terhadap minat beli konsumen. Hal ini dapat diartikan,
jika inovasi meningkat maka minat beli konsumen juga akan mengalami peningkatan.

Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan
kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat (Kloter dan Amstrong, 2012:283). Hal ini
11
merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan
bahwa seorang penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Pelanggan yang
merasa puas akan kembali membeli, dan mereka akan memberitahu yang lain tentang
pengalaman baik mereka dengan produk tersebut. Konsumen saat ini juga sangat kritis dalam
memilih suatu produk, keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh
penilaian akan kualitas produk tersebut. Hasil penelitian Maurice (2017) diketahui bahwa ada
pengaruh signifikan antara kualitas produk terhadap minat beli konsumen. Hal ini dapat
diartikan, jika kualitas produk meningkat maka minat beli konsumen terhadap minat beli
konsumen akan mengalami peningkatan..

12
BAB V

KESIMPULAN

Minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu
produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti
mengusulkan, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Konsumen
saai ini juga sangat kritis dalam memilih suatu produk, keputusan untuk membeli suatu
produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan kualitas produk tersebut. Dengan kualitas
yang baik maka akan mempengaruhi minat beli konsumen.

Inovasi suatu produk juga merupakan salah satu factor penting dalam suatu keputusan
pembelian. Inovasi bukanlah sebuah konsep dari suatu ide baru, penemuan baru atau juga buk
an merupakan suatu yang baru saja, tetapi inovasi merupakan gabungan dari semua proses-pr
oses tersebut. Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh konsumen adalah adanya sebuah i
novasi terbaru dan masih segar untuk konsumen. Dari inovasi sebuah produk inilah yang aka
n membantu meningkatkan minat beli konsumen.

13
DAFTAR PUSTAKA

Observasi UMKM Pelangi Sejahtera, 19 Juni 2019 , Purworejo

Lena Ellitan, Lina Anatan, 2009, Manajemen Inovasi Transformasi Menuju Organisasi Kelas
Dunia

Wawan Dhewanto, Rhian Indradewa, Wardah Nalili Ulfah Santi Rahmawati, Ghita Yoshanti,
Christian Zendry Lumanga, 2015, Manajemen Inovasi Untuk Usaha Kecil dan Mirkro.

Arman Hakim Nasution dan Hermawan Kartajaya 2018, Inovasi.

Perbankan.https://umkm.momsharing.id/makalah-umkm-pengantar-bisnis
https://money.kompas.com/read/2020/05/14/160300826/3-faktor-pentingnya-inovasi-untuk-
keberlangsungan-bisnis.
Maurice Alexander Siautia.2017. Pengaruh Citra Merek, Inovasi, Kualitas Produk, Terhadap Minat
Beli Konsumen pada Smartphone Iphone (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

I. B Panca Putra P.Ni Made Wulandari Kusumadewi.2019. Pengaruh Inovasi Produk


Terhadap Niat Pembelian Ulang Dimediasi Oleh Kepuasan Konsumen. Universitas Udayana.
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 8, 2019 :4983-5006 ISSN : 2302-8912 DOI:
https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2019.v08.i08.p10

E Silaningsih.P Utami. 2018. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Konsumen Pada
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Produk Olahan Makanan Ringan. Universitas
Djuanda Bogor.

Feni Dwi Anggraeni.et,.al.Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)


Melalui Fasilitas Pihak Eksternal Dan Potensi Internal (Studi Kasus Pada Kelompok Usaha
"Emping Jagung" Di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kab
Malang).Universitas Brawijaya. Jurnal Administrasi Publik (JAP), vol 1. No. 6. Hal 1286-
1295.

Muslikh.et,.al. Upaya Meningkatkan Kinerja Pemasaran Produk UMKM Di Kampung Wisata


Tegalwaru Kabupaten Bogor. Universitas Jakarta268-276

14
LAMPIRAN BUKTI MELAKUKAN OBSERVASI

Gambar 1. Bukti Observasi

Beberapa contoh produk :

Gambar 2. Produk Sebelum di Inovasi

15
Gambar 3. Produk Setelah di Inovasi

16

You might also like