Professional Documents
Culture Documents
id/jvn
1
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana, Kupang
2
Departemen Klinik, Reproduksi, Patologi dan Nutrisi, Fakultas Kedokteran Hewan,
Universitas Nusa Cendana, Kupang
Abstract
Key words: African Swine Fever (ASF) is an infectious disease in pigs caused
Clinical symptoms, by a double-stranded DNA virus from the Asfarviridae family. This
anatomy and pathology disease is generally characterized by bleeding in the ears, back and
of African swine fever legs. This virus causes death and has a large economic impact,
however ASF is not a zoonotic disease so it does not have an impact
on human health. The results of necropsy in dead pigs showed
abnormalities in the organs such as erythrema of the skin, swollen
and hyperemic pulmonary edema, the spleen turned black, the liver
was swollen, there was fluid in the pericardium and ptechie or
haemorrhages were often found in the heart, kidneys. Control and
prevention for ASF until now there is no effective treatment and
vaccine. Control and prevention efforts are to eradicate pigs
infected by the ASF virus and control biosafety and biosecurity as
the most effective measures to prevent and control ASF virus.
African swine fever has no pathognomonic symptoms, so that the
clinical symptoms are similar to other hemorrhagic diseases such
as Classical Swine Fever, salmonellosis or erysipelas so it is
necessary to carry out pathological anatomical examinations.
Changes in anatomical pathology ASF disease macroscopically.
Korespondensi:
utami.t@staf.undana.ac
.id
Vol. VI No. 20
1
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
Vol. VI No. 20
2
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
Vol. VI No. 20
3
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
Vol. VI No. 20
4
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
berwarna putih (Lohse et al., dan kronis (Arias et al., 2018; Ganowiak,
2012) 2012; Zakaryan et al., 2015) dengan
bentuk infeksi ASF yakni infeksi perakut,
Pembengkakan limfonodus dan akut, sub akut dan kronis. Penyakit dalam
nekrosis pada kulit (Gambar 2.A-B) terjadi bentuk perakut, akut, sub akut dan kronis
akibat virus ASF yang masuk melalui pada ternak babi yang mati dan kemudian
saluran pernapasan bagian atas mengalami dilakukan nekropsi menunjukkan
replikasi dalam 24 jam dan menyebar ke perubahan pada beberapa organ viseral,
beberapa jaringan, seperti tonsil, faring, seperti: organ limpa, paru-paru, ginjal,
jaringan limfoid sehingga terjadi viremia. jantung, vesica urinaria dan limphonodus
Virus ASF akan difagositosis oleh (Portugal et al., 2009)
makrofag dan mengeluarkan antibodi
untuk melindungi sel dari serangan virus a. Perubahan patologi anatomis pada
yang terus bereplikasi. Virus yang limpa
berjumlah banyak menyebabkan Limpa ternak babi yang terinfeksi
limfonodus membengkak. Nekrosis virus ASF pada pemeriksaan patologi
merupakan prosses degenerasi yang anatomis menunjukkan warna kehitaman.
menyababkan kerusakan sel yang terjadi Organ limpa telah mengalami nekrosis
setelah suplai darah hilang. Virus ASF baik dari tingkat sel hingga jaringan,
yang sudah menjadi viremia dengan diikuti dengan hemoragi yang
afinitas yang tinggi terhadap sel-sel sistem menyebabkan perubahan warna jaringan
retikulo endotelial, virus ASF akan menjadi lebih hitam (Balyshev et al., 2018;
menginfeksi sel-sel endotel sistem vaskuler Kipanyula dan Nong’ona, 2017).
(kapiler, vena maupun arteri dan pembuluh Terjadinya nekrosis dan hemoragi pada
limfe), merusak sel endotel sehingga limpa disebabkan karena adanya infeksi
terjadi kerusakan pada dinding pembuluh agen virus yang lebih dominan, pada
darah dan menyebabkan nekrosis pada kondisi demikian sistem pertahanan pada
kulit (Portugal et al., 2009). limpa tidak dapat mengatasi serangan virus
ASF, sehingga struktur jaringan limpa
Patologi Anatomi African Swine Fever mengalami kerusakan atau nekrosis.
Diagnosa tentatif ASF dapat Apabila kematian sel atau jaringan yang
diketahui melalui hasil pemeriksaan gejala disertai dengan adanya perdarahan, maka
klinis dan patologi anatomi pada saat perubahan warna organ dapat teramati
nekropsi. Berdasarkan hasil laporan menjadi lebih gelap (Gambar 3). Chenais
nekropsi diketahui empat bentuk infeksi et al. (2017), menyebutkan bahwa
ASF, yakni infeksi perakut akut, sub akut nekrosis merupakan kematian sel yang
Vol. VI No. 20
5
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
Vol. VI No. 20
6
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
yang berada di dalam sel endotel. Salah vaskuler pericardium, mediator inflamasi
satu fungsi dari sel mesangial adalah akan keluar dari pembuluh darah menuju
menyerap komplek imun tubuh dan jaringan perikardium. Apabila mediator
sebagai tempat predileksi virus ASF inflamasi semakin banyak, maka akan
(Dixon and Williamson, 2017). Dalam menyebabkan penimbunan cairan atau
Ganowiak (2012) disebutkan bahwa edema pada rongga perikardium. Kondisi
ptekhie pada ginjal disebabkan karena tersebut menyebabkan kontraksi jantung
virus ASF dapat menginfeksi dan merusak semakin terbatas dan darah tidak dipompa
sel endotel yang mengandung sel secara sempurna ke seluruh tubuh
mesengial, kerusakan inilah yang (Ganowiak, 2012).
menyebabkan kerusakan pada organ ginjal.
Vol. VI No. 20
7
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
Vol. VI No. 20
8
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
Vol. VI No. 20
9
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
Vol. VI No. 20
10
Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
0831-4 2401-7
Sendow, I., Ratnawati, A., Dharmayanti, Zhao, D., Liu, R., Zhang, X., Li, F., Wang,
N. I., & Saepulloh, M. (2020). African J., Zhang, J., Liu, X., Wang, L.,
Swine Fever: Penyakit Emerging yang Zhang, J., Wu, X., Guan, Y., Chen,
Mengancam Peternakan Babi di W., Wang, X., He, X., & Bu, Z.
Dunia. Indonesian Bulletin of Animal (2019). Replication and virulence in
and Veterinary Sciences, 30(1), 15. pigs of the first African swine fever
https://doi.org/10.14334/wartazoa.v30 virus isolated in China. Emerging
i1.2479 Microbes and Infections, 8(1), 438–
Zakaryan, H., Cholakyans, V., Simonyan, 447.
L., Misakyan, A., Karalova, E., https://doi.org/10.1080/22221751.201
Chavushyan, A., & Karalyan, Z. 9.1590128
(2015). A study of lymphoid organs
and serum proinflammatory cytokines
in pigs infected with African swine
fever virus genotype II. Archives of
Virology, 160(6), 1407–1414.
https://doi.org/10.1007/s00705-015-
Vol. VI No. 20
11