You are on page 1of 2

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Iklim dapat berpengaruh terhadap pola penyakit infeksi karena agen penyakit (virus,
bakteri, atau parasit lainnya) dan vektor (serangga atau rodensia) bersifat sensitif
terhadap suhu, kelembaban dan kondisi lingkungan ambien lainnya. Cuaca dan iklim
berpengaruh terhadap penyakit yang berbeda dengan cara yang berbeda. Penyakit yang
ditularkan melalui nyamuk seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria dan demam
kuning berhubungan dengan kondisi cuaca yang hangat. Sebaliknya, influensa
berhubungan dengan kondisi cuaca yang dingin dan meningitis berhubungan dengan
kondisi lingkungan yang kering. Beberapa solusi yang dapat dilakukan unutk
mengendalikan penyakit akibat pemanasan global yaitu melakukan sistem peringatan
dini penyakit, melakukan pengendalian vektor dan pembangunan Ruang Terbuka Hijau
(RTH).

B. SARAN

Pemerintah perlu melakukan evaluasi dampak perubahan iklim gobal terhadap


kesehatan masyarakat di masa depan. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang
dan pengambilan keputusan yang tepat. Sektor kesehatan memegang peran penting
untuk merumuskan dan melaksanakan strategi untuk mencegah pengaruh perubahan
iklim terhadap kesehatan masyarakat. Pemerintah juga sebaiknya membuat sistem
peringatan dini, agar setiap perubahan iklim dapat dipantau seawal mungkin. Pekerjaan
ini melibatkan banyak ahli terkait, termasuk para ahli di luar bidang kesehatan. Global
warming merupakan ancaman besar bagi umat manusia, karena itu menjadi tanggung
jawab bersama untuk segera bertindak, cegah pembalakan hutan, stop kebakaran hutan
dan lakukan penanaman pohon agar meminimalisir terjadinya penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh pemanasan global.
DAFTAR PUSTAKA

RAHMAWATY: Zhu, G, Zhu, Y, Wang, Z. dkk. (2021). The association between ambient temperature and
mortality of the coronavirus disease 2019 (COVID-19) in Wuhan, China: a time-series analysis. BMC
Public Health (2021) 21:117. Materi Kuliah. 2021. Pemanasan Global oleh Hasanuddin Ishak

RIZKA NATSIR: Karuppusamy,et.al (2021). Effect Of Climate Change And Deforestation On Vector Borne
Diseases In The North-Eastern Indian State Of Mizoram Bordering Myanmar. The Journal Of Climate
Change and Health Volume 2, 2021.

Materi Kuliah. 2021. Pemanasan Global oleh Hasanuddin Ishak

ISWANTI SURACHMO: Shakoor Hajat, David Gampe, Amal Sarsour, dkk. (2022). Climate Change and
Diarrhoeal Disease Burdens in the Gaza Strip, Palestine: Health Impacts of 1.5 _C and 2 _C Global
Warming Scenarios. International Journal of Environmental Research and Public Health(2021).

MURNIATI ; Miranda J. Delahoy, César Cárcamo, Adrian Huerta, dkk. (2021). Meteorological factors and
childhood diarrhea in Peru, 2005–2015: a time series analysis of historic associations, with implications
for climate change. BMC Delahoy et al Environmental Health. (2021) 20:22. . Materi Kuliah. 2021.
Pemanasan Global oleh Hasanuddin Ishak.

MIFTAH NUR MAULANA: Shifts in global bat diversity suggest a possible role of climate change in the
emergence of SARS-CoV-1 and SARS-CoV- 2. Tahun 2021. Materi Kuliah. 2021. Pemanasan Global oleh
Hasanuddin Ishak

SUCI NURHIJRIAH: E.R.Parker, M.D. Boos (2022). Dermatology’s call to emergencyaction on climate
change. British Journal of dermatology 187 (5), 2022. Materi kuliah. 2021 . Pemanasan Global oleh
Hasanuddin Ishak

HAJRAH: Hao Li, Kan Huang, Qingyan Fu, Yanfen Lin, Jia Chen dkk, (2022). Airborne black carbon
variations during the COVID‐19 lockdown in the Yangtze River Delta megacities suggest actions to curb
global warming. Environmental Chemistry Letters (2022)

You might also like