You are on page 1of 53

Beton Self-Healing

(Penyembuhan Mandiri) Sebagai


Salah Satu Solusi untuk Material
Konstruksi yang Berkelanjutan
Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi Seri 03
“Pemanfaatan Material Konstruksi dan
Pengelolaan Banjir Bagi Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan“

Dr.-Ing. Luthfi Muhammad Mauludin, SST., MSAHC


Civil Engineering Department
Politeknik Negeri Bandung

Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Luthfi Muhammad Mauludin
Head of Civil Engineering Department
Strong background in civil engineering, with focus on structural analysis and numerical
modeling. Profound knowledge in various software, such as Abaqus, SAP200, ETABS, and
Origin Pro. Sociable, good communication, interpersonal, teamwork, and initiative
character.

Educational
. Background Working Experiences (Academic-Related)

2021 - Civil Engineering (Dr.-Ing) 2005 ~ Present


Bauhaus Universität Weimar, Germany Lecturer at Civil Engineering Department,
Institute of Structural Mechanics Politeknik Negeri Bandung

2010 – Civil Engineering (MSAHC) 2012 ~ 2014


Technical University of Catalonia (UPC), Barcelona, Spain Deputy of Student Affairs,
Universita Degli Studi di Padova, Italy Politeknik Negeri Bandung
Structural Analysis of Historical Construction
2010 ~ 2011
Associate Professor
2001 - Civil Engineering (SST) Marie Curie Research Fellow,
H-Index Scopus = 9
Politeknik Negeri Bandung, Indonesia Cyprus University of Technology
luthfi-mm@polban.ac.id
Building Construction

Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
TOPIK BAHASAN
01 BACTERIAL BASED SELF-HEALING CONCRETE
(Beton Normal)

02
BACTERIAL BASED SELF-HEALING CONCRETE
(Beton Mutu Tinggi)

SELF-HEALING LIGHTWEIGHT CONCRETE


03 (Artificial Lightweight Aggregates)

04
ENCAPSULATION BASED SELF-HEALING CONCRETE
(Mikrokapsul Bakteri)
Background and Motivation

01 02

Concrete Materials Fracture/Damage in


• Most used building Concrete
materials in the • Mostly caused by cracking
constructions • Cracking will lead to
• Withstand very well to deterioration and collapse
the compressive of structures (human
forces losses)
• Vulnerable to the • Repair and maintenance of
tensile forces cracked structures require
(reinforced with steel) a specialized skill and huge
budget

Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Material beton unggul dalam
kekuatan (strength) dan daya
tahannya (durability)
Tidak segera
Teknologi self-healing concrete diatasi
Kegagalan
Beton dapat mengalami retak struktur
dengan mekanisme Segera
memperbaiki
diatasi secara mandiri
bagian yang terkena retak tanpa campur tangan
Perlu Perawatan
manusia. Nyawa manusia
Gas emissions : CO2 terancam
Di Eropa, biaya perawatan
mencapai 50% dari total biaya
konstruksi

Produksi semen menjadi masif


State of The Art www.wannabetaller.com

Self-Healing Self-Healing Concrete www.ingenia.org.uk


Concrete (SHC) (SHC)
 It is inspired by human  Autonomous type of
body which naturally healing, in general divided
healed when the bone into two categories, such
fractured. as bacteria based and
capsule-based.
 Has received
tremendous attention  In encapsulation-based
due to automatic self-healing concrete,
detection of damage. capsules contained with
healing agents are Prevent cracking to develop further…
embedded in the concrete.

Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Perawatan Membutuhkan biaya,
Retak Kecil
rutin waktu, dan orang

Perbaikan Membutuhkan
Retak Sedang biaya, waktu, orang
komponen
yang tidak sedikit
Tidak segera
ditangani
Retak Besar Kegagalan struktur Nyawa manusia
(Collapse) terancam
Segera
ditangani
Membutuhkan biaya,
Perbaikan waktu, orang yang tidak
Struktur/ sedikit
penggantian
Di Eropa, biaya pekerjaan perbaikan diperkirakan
menghabiskan setidaknya 50% dari total anggaran konstruksi
tahunan selain dari biaya tidak langsung karena hilangnya
produktivitas (Barbero et al., 2005; Darabi et al., 2012).
Self-Healing
performance

Prolonged
Service Life
Self-Healing Concept (State of the Art)

Maka dari itu adanya teknologi self-healing concrete dengan mekanisme memperbaiki secara mandiri
bagian yang terkena retak tanpa campur tangan manusia dalam pemeliharaannya (Mauludin et al., 2018).

Konsep Beton Self-healing ini terinspirasi dari fenomena organisme


seperti pohon dan hewan yang apabila kulitnya rusak maka sel-sel di
dalamnya akan memperbaiki kulit tersebut (Pal et al., 2021).

Leukosit
Luka menutup dan
Luka kecil
Trombosit berangsur sembuh

Self-healing concrete dapat dilakukan dengan mengaplikasikan spora bakteri dan kalsium laktat yang
digunakan sebagai: agen penyembuhan (self-healing agent). (Tziviloglou et al., 2016).
TOPIK 1
BACTERIAL BASED SELF-HEALING
CONCRETE
Self-Healing Concrete pada Beton Normal
Rumusan Masalah | Tujuan

1. Belum diketahui berapa kuat tekan beton 1. Mendapatkan komposisi optimum dari bakteri
bakteri dengan mutu f’c 20 MPa menggunakan Bacillus megaterium dengan menggunakan fly
fly ash sebagai additive. ash.
2. Bakteri akan dimasukan secara langsung atau 2. Mengetahui reaksi dari bakteri Bacillus
dengan media cair (nutrient broth). megaterium terhadap retak yang terjadi pada
3. Berapa nilai porositas beton dengan bakteri beton.
Bacillus megaterium yang ditambahkan dengan 3. Memodelkan jembatan sederhana dengan
fly ash. memodifikasi penampang menjadi lebih kecil
4. Nilai kuat lentur dan kuat Tarik belah pada dimensinya sehingga akan lebih efisien dan
beton dengan bakteri murah.
5. Pengaruh dari adanya bakteri di dalam beton
terhadap terjadinya retak.
6. Adanya beton bakteri dapat mengurangi nilai EI
pada jembatan beton
Mutu beton 20 MPa dengan
mix design ACI 211-91
Jenis Mikroba : Jenis Fly ash yang digunakan:
Bacillus megaterium Grade 6/F

Pengamatan dilakukan Ruang Pengujian kuat tekan


pada hari ke 30, 60, 90 Lingkup pasca healing

Variabel bakteri Proporsi kalsium laktat


1% dan 2% dari air 2% dari semen

Pengujian eksperimental
skala lab
The Objective Of The Research | Hipotesa
Concrete

Multiplication
A Crack
Cracks will be covered
Oxygen + Water

Bacteria + calcium lactate

Bakteri Bacillus megaterium


sebagai katalis
Kalsium Laktat Kalsium Karbonat
CaC6H10O6 + 6O2 → CaCO3 + 5CO2 + 5H2O 2 (Tziviloglou et al., 2016).
The Objective Of The Research | Hipotesa

CaC6H10O6 + 6O2 → CaCO3 + 5CO2 + 5H2O 2 (Tziviloglou et al., 2016).


Bakteri Bacillus megaterium sebagai katalis

Kalsium Laktat Kalsium Karbonat


Novelty

Penelitian ini merupakan studi awal dari pengaplikasian mikroba


berupa bakteri Bacillus megaterium sebagai self-healing agent pada
campuran beton dengan mutu rendah f’c 20 MPa yang menggunakan
fly ash.

Dilakukan pengujian
mekanis berupa Dilakukan
pengujian kuat T permodelan
tekan, kuat lentur, A Jembatan
kuat tarik belah, R Penyeberangan
porositas serta G Orang (JPO)
Scanning Electron E komposit dengan
Microscopy (SEM) T software SAP2000
dan observasi self- V14
healing
a. Mereduksi penggunaan semen sehingga biaya konstruksi
terutama pengerjaan perawatan dan perbaikan akan
berkurang tanpa harus mengurangi kualitas dan mutu beton.
b. Meningkatkan masa layan
c. Adanya teknologi self-healing membuat material yang
sustainable (berkelanjutan)
01
METODOLOGI
Langkah-langkah penelitian/posisi penelitian
METODOLOGI
Hasil Pengujian
02 Kuat Tekan, Kuat Lentur, Porositas, Tarik belah, SEM
Pengaruh Pada kuat tekan
Penambahan
Bakteri
s t a nda r A STM C 1 3 6 -0 6 / SN I -0 3 -1 9 7 4 -2 0 11

47.88
42.5

39.4
Kuat Tekan (MPa)

37.6
29.0
dibandingkan
Jenis Kenaikan (%)

20.3
dengan
BBC1 28,55 VC
BBC2 42,71 VC SAVIRA, M.G TIWARY, 2021 PAL ET AL.,
BBF21 6,73 FC2 (2022) 2021
BBF22 18,40 FC2
BBF51 46,71 FC5 Beton Kontrol
BBF52 28,20 FC5
Kuat tekan tertinggi adalah pada
Beton Bakteri
BBC2 yaitu 29,03 MPa Kenaikan kuat tekan beton paling
signifikan adalah pada beton dengan P ers ent a se kena i ka n
bakteri bacillus megaterium karena
adanya katalisator yang dapat Tiwary (2021) 13,032%,
menghasilkan kalsium karbonat yang Pal et al., (2021)
dapat menjadi pengisi dari rongga-rongga 21,522%%
pada beton
Savira, M.G (2022) 42,705%.
(Rahmawan et al., 2021).
Pengaruh Pada Kuat Lentur
Penambahan
Bakteri Spesimen
BBC1
Kenaikan (%) Penurunan (%) Parameter
2,6 VC
BBC2 4,6 VC
BBF21 7,8 FC2
BBF22 2,3 FC2
Kuat lentur paling tinggi adalah jenis BBC2
dengan nilai 3,7 MPa

Kenaikan kuat

4.88
Penelitian Jenis Bakteri
Kuat Lentur(MPa)

lentur

3.66
3.7

3.4
3.2

2.9

Tiwary (2021), Cohnii 17,24%


Feng et al., (2021) B. subtilis 33,33%
Savira, M.G (2022) B. megaterium 15,63%
SAVIR A , M .G TIWA RY, 2021 F E NG E T A L., Peningkatan kuat lentur yang terjadi pada beton dengan tambahan
( 2022) 2021 bakteri Bacillus subtilis karena kalsium karbonat dihasilkan oleh
Bacillus subtilis melalui proses mineralisasi biomimetik lebih besar

Beton kontrol
dibandingkan dengan kalsium karbonat yang dihasilkan secara proses
kimia, kristal kasar kalsit (kalsium karbonat) yang diinduksi mikroba
cenderung lebih padat (Feng et al., 2021).

Beton bakteri
Pengaruh Bakteri Pada Kuat Tarik Belah
Kuat tarik belah
Jenis Beton Kenaikan (%) Dibandingkan dengan tertinggi adalah pada
BBC1 32,7 VC BBC2 yaitu 3,54 MPa
BBC2 55,7 VC
BBF21 12,8 FC2
BBF22 47,5 FC2

Perbandingan Kenaikan
3.54

4.10

4.70
2.27
Kuat Tarik Belah (MPa)

Kuat Tarik Belah


Penelitian Jenis Bakteri Kenaikan
Tiwary (2021) Cohnii 14,63%
Savira, M.G (2022) B. Megaterium 55,94%
SAVIR A , M .G ( 2022) TIWA RY ( 2022)
Hal ini didasarkan pada bakteri Bacillus
Beton Kontrol megaterium yang aktif dalam beton akan
menghasilkan kalsium karbonat yang dapat
menghasilkan struktur yang lebih padat, mengisi
Beton Bakteri pori-pori dan celah-celah kecil, serta
meningkatkan ikatan antarpartikel. sehingga
kekuatan tarik beton meningkat.
Pengaruh Penambahan
Bakteri Pada Nilai Porositas

Nilai porositas paling rendah adalah


Jenis Spesimen Penurunan (%) Dari jenis BBC2 dengan nilai 5,725%
BBC1 22,248 VC
BBC2 51,269 VC
Hal ini disebabkan oleh pengendapan kalsium
BBF21 5,234 FC2
karbonat oleh bakteri mengisi pori-pori beton
BBF22 30,300 FC2
(Algaifi et al., 2021).

Hasil ini menunjukan bahwa ukuran pori-pori pada beton mengecil


karena adanya kalsit atau kalsium karbonat yang dapat menutup pori
dan menyebabkan beton menebal sehingga air tidak dapat dengan
mudah menembus. Proses biomineralisasi yang dilakukan oleh bakteri
pada bacterial-based concrete dapat mengurangi porositas beton.
BBC1 BBC2 BBF21 BBF22 BBF51 BBF52

Hari ke-0

PROGRES
Hari ke-30
SELF-
HEALING
BETON
Hari ke-60

Hari ke-90
Kuat Tekan Pasca Self-Healing
Hari Uji Tekan Jenis Persentase (%)
No
Pertama Beton Kemiripan
1 14 BBF52 97,952

2 28 BBF22 95,178

Setelah proses crack-healing, dihasilkan adanya kekuatan tekan yang


mendekati kekuatan awal yang berasal dari mekanisme perbaikan
ikatan antarmuka serat-matriks beton (Feng et al., 2021).

Berdasarkan penelitian (Feng et al., 2021) yang melakukan pengujian


kekuatan sisa pada lentur balok yang menggunakan bakteri bacillus
subtilis, kekuatan sisa yang dimiliki beton setelah melalui proses crack-
healing adalah berkisar dari 48,97% hingga 65,5% dibandingkan dengan
kekuatan lentur sebelum mengalami crack.
Pengaruh Bakteri Pada Retak – Uji SEM dan EDS
Kadar Ca Kadar Ca
30.38% 32.97%
SEM Beton VC

Pori-pori terlihat
kosong

EDS Beton VC EDS Beton BBC

SEM Beton
BBC
Adanya kalsium laktat yang bertemu dengan oksigen dan air serta
bakteri yang menjadi katalisator menghasilkan kristal kalsium
Pori-pori Terisi oleh karbonat. Hal ini menunjukan bahwa pengendapan kalsium karbonat di
pengendapan dalam matriks beton akan mengisi retakan mikro yang terjadi.
Ca2CO3
03 SIMPULAN
BACTERIAL BASED SELF-HEALING CONCRETE
(Beton Normal)
KADAR OPTIMUM BAKTERI

No. Jenis Pengujian Hari Jenis Beton


14 Bacterial-based Concrete 2%
1. Kuat tekan 28 Bacterial-based Concrete 2%
56 BBC 2% + Fly Ash 5%
14 Bacterial-based Concrete 2%
2 Kuat Lentur
28 Bacterial-based Concrete 2%
14 Bacterial-based Concrete 2%
3 Kuat Tarik Belah
28 Bacterial-based Concrete 2%
4 Porositas 28 Bacterial-based Concrete 2%
SELF-HEALING
Persentase (%)
Hari Dengan adanya tambahan fly
NO Jenis Beton
Pengujian ash di dalam beton mutu f’c 20
Kemiripan
MPa, terjadinya proses self-
1 14 BBC 2% + Fly Ash 5% 97,952 healing yang lebih cepat dan
lebih terlihat adalah jenis beton
dengan menggunakan fly ash
2 28 BBC 2% + Fly Ash 2% 95,178 2% dan 5%.

Hal ini dikarenakan dengan adanya tambahan fly ash yang mengandung
alkali, dapat membuat kondisi yang optimum bagi bakteri untuk
menghasilkan enzim yang dapat memicu terbentuknya endapan kalsium
karbonat dengan lebih cepat.
Luaran Wajib International Conference on Applied Science
Batavia Transdisciplinary Symposium (BTS) and Technology (iCAST)
accepted pada 21 september 2022 accepted pada 21 oktober 2022

Luaran Tambahan Poster Dilaksanakan pada 17 oktober 2022


HaKI : Modul/Karya Tulis (Granted)
TOPIK 2
BACTERIAL BASED SELF-HEALING
CONCRETE
Self-Healing Concrete pada Beton Mutu Tinggi
TOPIK 3
BACTERIAL BASED SELF-HEALING
LIGHTWEIGHT CONCRETE
Self-Healing Concrete dengan Artificial Lightweight Aggregates
Latar Belakang
1 2 3

Dalam penelitian ini, digunakan


Lightweight concrete = Inovasi
bakteri Bacillus megaterium sebagai
Dengan agregat buatan
bahan tambahan meningkatkan mutu
beton dan dapat menjadi self-healing
agent.
Struktur beton adalah struktur
yang lazim digunakan dalam
pembangunan infrastruktur Namun konsekuensi dari adanya
beton ringan atau lightweight
concrete adalah mempunyai
mutu rendah.

Salah satu material penyusun struktur


beton adalah agregat kasar. Material
agregat merupakan bahan alam, jika
terus menerus diambil maka akan segera
musnah (Wulandari, 2011).
A
Mulai
Persiapan bahan dan
material benda uji

M Perumusan Topik dan Tujuan


Pembuatan Pembuatan
media padat media cair
Nutrient Agar Nutrient Broth

e Proses pembuatan media agar, media


cair dan penumbuhan (kultusisasi)
Pengujian pada material penyusun
beton serta agregat ALWA Proses Sterilisasi dengan Auto Clave selama 15 menit
bakteri Bacillus megaterium tekanan 1 atm

t TIDAK
A
TIDAK Pada Nutrient Agar, bakteri dikulturisasi,
sedangkan untuk nutient broth disimpan
Material sudah
di dalam referigerator

o
Bakteri sudah sesuai spesifikasi?
dimatisurikan?
Bakteri dimasukkan ke inkubator
dengan suhu 30-35 derajat

d
YA Pembuatan spesimen YA

Bakteri dipindahkan dari


Perawatan spesimen (curing) nutrient agar (media padat) ke
nutrient broth (media cair)

o Bakteri dimasukkan ke inkubator


Uji Kuat Tekan Kuat Lentur shaker dengan suhu 35 derajat dan
ASTM C 136-06

l
ASTM C.293 dengan kecepatan 200 rpm
TIDAK

Konsenterasi bakteri 10^6 Spora/ml

o
Perendaman spesimen

YA
Pengamatan Self-healing spesimen
Uji kadar kapur CaO

g
dengan metode Titrasi
Uji SEM TIDAK

i
Pengolahan data hasil pengujian dan Terdapat zat CaO
penarikan kesimpulan
YA

Selesai Bakteri dimasukkan ke


Refrigerator, siap dipakai
HASIL DAN DISKUSI Persiapan dan

1
Mix design
Persiapan
2 Pengujian Mekanis
Kuat Tekan Kuat Lentur

VC3 BBC3
Material

3
(kg) (kg)
Water (kg/m3)
3
181 181 Uji SEM dan EDS
Cement (kg/m ) 350 350
ALWA (kg/m3) 167.2 167.2

Fine agg (kg/m3) 554.2 554.2

Coarse agg (kg/m3) 472.5 472.5

Water cement ratio 0.52 0.52

Bacteria(%) - 2
(ASTM D1002)
Calcium lactate (%) - 2
Kuat Tekan Kuat Lentur Berat Jenis (Density)
30.00 4.5 2500
25.00

Kuat Lentur (MPa)


Kuat Tekan (MPa)

4.0 VC3
20.00 2400
3.5
BBAC3

Density (kg/m3)
15.00
VC3 3.0 VC3 2300
10.00 Normal concrete
BBAC3 BBAC3
5.00 2.5
2200
0.00 2.0
7 14 28 7 18 28
2100
Umur (hari) Umur (hari)
Kenaikan Kuat Tekan (%) Kenaikan Kuat Lentur (%)
7 25,7 7 27,5 2000
18 22,0
28 4,9
18 4,7 Dengan subtitusi 30% ALWA terhadap agregat kasar
28 3,1
dapat mengurangi density beton hingga 9%.
Pengamatan visual, SEM dan EDS

VC3 BBAC3 sebelum BBAC3 setelah self-


self-healing healing
Dari hasil SEM dan EDS, dengan penambahan bakteri Bacillus megaterium dapat memperkecil porositas, sehingga
matriks beton semakin padat dan dapat meningkatkan sifat mekanisnya tanpa menambah berat beton.
0 hari 30 hari 60 hari
Simpulan
Dengan adanya tambahan bakteri Bacillus megaterium pada
beton ALWA, dapat meningkatkan nilai kuat tekan dan kuat
lentur karena adanya pemadatan matriks beton

Penggunaan 30% ALWA pada beton dapat menurunkan


densitas beton sebesar 9%.

Terjadi proses self-healing pada hari ke-30 karena adanya


Saran
tambahan Bakteri Bacillus megaterium sebagai katalisator Meninjau peningkatan persentase ALWA yang digunakan
yang dapat mempercepat proses self-healing guna mengetahui pengaruhnya terhadap berat jenis
beton.
Dapat mengurangi banyak penggunaan material agregat alam
sehingga akan menjadi material yang berkelanjutan. Menggunakan mutu beton jenis tinggi, agar dapat ditinjau
uji mekanis berupa pengujian permeabilitas.

Perlu dilakukan pengujian kuat tekan pasca self-healing


sehingga dapat diketahui kekuatan sisa dan pengaruh
dari kepadatan matriks beton akibat self-healing.

Melakukan pengujian XRD agar dapat mengetahui secara


spesifik dan lebih lanjut keadaan senyawa pada beton.
Luaran Wajib dan Tambahan

J
U
R
N
A
L

Proceeding ISMEE (16-08-23)


Status : Terlaksana
Q
3

Luaran Tambahan
S
E
P D
A E
Perjanjian Kerjasama
T R
E H
N A
N
A
TOPIK 4
ENCAPSULATION BASED SELF-
HEALING CONCRETE
Self-Healing Concrete dengan Mikro Kapsul
BIO-MATERIAL BETON BERBASIS
ENKAPULASI BAKTERI
Contract: 81/IV/KS/11/2022 dan B/4510/PL1/PG.00.00/2022
LAPORAN AKHIR THN KE-1
LATAR BELAKANG, KEBARUAN RISET DAN KERANGKA BERPIKIR

• BETON SANGAT LEMAH TERHADAP GAYA TARIK


SEHINGGA DAPAT MENIMBULKAN TERJADINYA
RETAK.

• MEMBUAT SALAH 1 CARA PENANGGULANGAN


RETAK MIKRO DENGAN CARA MEMBUAT SELF-
HEALING CONCRETE

• SELF-HEALING AGENT YANG DIGUNAKAN


ADALAH MIKROORGANISME BERUPA BAKTERI
BACILLUS MEGATERIUM YANG
DIKAPSULASIKAN MENGGUNAKAN BAHAN
BIOPOLYMER DENGAN METODE EKSTRUSI
SEDERHANA

• SETELAH DICAMPUR BETON, KAPSUL


DIHARAPKAN PECAH SAAT TERJADI RETAK
SEHINGGA MENGELUARKAN SELF-HEALING
AGENT, KEMUDIAN SELF-HEALING AGENT
TERSEBUT MELAKUKAN PRESIPITASI KALSIT
YANG AKAN MENGISI RETAK PADA BETON.
LAPORAN AKHIR THN KE-1
ON GOING RESEARCH
LAPORAN AKHIR THN KE-1 LUARAN RISET
Status Luaran
Luaran
Draft Submitted/Review Accepted/Published
Jurnal Internasional 1 Accepted, 30 September 2023 (Prosiding Internasional)
Hak Cipta 1 Accepted, 23 November 2023
LAPORAN AKHIR THN KE-1
RENCANA TAHUN KEDUA

Target luaran untuk tahun ke-2 adalah:


1. Prototype dari produk bio-material beton
berbasis mikrokapsul bakteri dengan
kemampuan self-healing, beserta dokumentasi
uji coba laboratorium yang dilakukan.
2. HKI/Paten sederhana
50
3. Publikasi
LAPORAN AKHIR THN KE-1

KENDALA YANG DIHADAPI


Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian:
1. Mencari bahan pelarut dan komposisi yang sesuai agar bisa membentuk
mikrokapsul
2. Membuat sampel untuk uji Tarik material
3. Mencari material yang sesuai dengan metode pembuatan mikrokapsul
menggunakan metode ekstrusi sederhana (menggunakan syringe)
Publications (Self-Healing related publications)
Mauludin, L. M., & Oucif, C. (2019). Modeling of self-healing

1
Mauludin, L. M., & Rabczuk, T. (2021). Computational modeling
of fracture in capsule-based self-healing concrete: A 3D study.
5 concrete: A review. Journal of Applied and Computational
Mechanics, 5(Special Issue: Computational Methods for
Frontiers of Structural and Civil Engineering, 15(6), 1337-1346.. Material Failure), 526-539.

Mauludin, L. M., Oucif, C., & Rabczuk, T. (2020). The effects Mauludin, L. M., & Oucif, C. (2019). The effects of

2 of mismatch fracture properties in encapsulation-based 6 interfacial strength on fractured microcapsule. Frontiers of


self-healing concrete using cohesive-zone model. Frontiers Structural and Civil Engineering, 13(2), 353-363.
of Structural and Civil Engineering, 14(3), 792-801.
Mauludin, L. M., Zhuang, X., & Rabczuk, T. (2018).
Mauludin, L. M., & Oucif, C. (2020). Computational 7 Computational modeling of fracture in encapsulation-
3 modeling of fracture in concrete: A review. Frontiers of based self-healing concrete using cohesive
elements. Composite Structures, 196, 63-75.
Structural and Civil Engineering, 14, 586-598.

Mauludin, L. M., Budiman, B. A., Santosa, S. P., Zhuang, X., Mauludin, L. M., & Oucif, C. (2018). Interaction between

4
& Rabczuk, T. (2020). Numerical modeling of microcrack
behavior in encapsulation-based self-healing concrete
8 matrix crack and circular capsule under uniaxial tension in
encapsulation-based self-healing concrete. Underground
under uniaxial tension. Journal of Mechanical Science & Space, 3(3), 181-189.
Technology, 34(5).

Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.
Thank You
JTS#
Goes international
unggul
inovatif
berkarakter

Free SlideSalad PowerPoint Template Copyright (C) SlideSalad.com All rights reserved.

You might also like