You are on page 1of 8

Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum warahmatullahi

pada kesempatan kali ini kami akan bercerita tentang, sebuah kisah pendakian, sebelum
kita masuk ke ceritanya untuk teman-teman yang nonton tayangan ini, dan belum
subscribe, Jangan lupa untuk subscribe lebih dulu, agar channel ini lebih berkembang
lagi, dan kami lebih bersemangat lagi, dalam membuat konten-konten terbaru, dan untuk
teman-teman yang telah mendukung kami sejauh ini, kami mengucapkan terima kasih
banyak, Semoga amal kebaikan teman-teman dibalas kebaikan berlipat oleh Allah.

8 tahun yang lalu, Joko dan teman-teman ini, memutuskan untuk melakukan pendakian,
di sebuah gunung, di Jawa Timur.
mereka ini, Berencana untuk melakukan pendakian, dan pada akhirnya, mereka
sepakat, bahwa gunung yang akan dituju ini, adalah Gunung Arjuno, dan mereka semua
akan melakukan pendakian via Tretes, nah pada saat itu, di tahun 2016, masih ngontrak
di daerah Malang, jadi Setelah semua disepakati pada waktu itu, di tanggal
keberangkatan, teman-temannya Joko ini, langsung berangkat menuju ke kontrakannya
Joko, yang ada di Malang.
begitu sampai di sana, semuanya dipersiapkan segala sesuatu, yang pada waktu itu
belum terpenuhi, akhirnya dibeli pada saat itu juga, seperti gas, kompor, dan mungkin
beberapa makanan-makanan ringan.
ketika semua terkumpul, barulah mereka ini berangkat, jadi waktu itu, yang berangkat ini
ada 10 orang, 3 orang laki-laki dan 7 orang Perempuan, sebenarnya Joko ini, waktu itu
juga berpikir, kenapa Kok sampai banyak ceweknya, biasanya lebih banyak cowoknya
pada waktu pendakian, tapi karena waktu itu, yang ikut ini lebih banyak cewek, dan
mereka semua saling bersemangat, jadi pada waktu itu, mereka berpikir, Ya sudahlah,
memang yang ikut memang lebih banyak ceweknya, jadi mau nggak mau, kita harus
tetap berangkat.
Setelah semua dipastikan beres, akhirnya mereka pun berangkat, Jadi mereka
berangkat naik 5 motor, menuju ke Tretes, dalam perjalanan itu, udah bisa melihat
teman-temannya ini menunjukkan aura wajah yang sangat senang sekali, mereka
bergembira atas hari itu, karena Joko sendiri merasa, bahwa perjalanan pada saat
pendakian ini, sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya, bahkan hampir
satu bulan mereka merencanakan pendakian itu, jadi bisa terlihat jelas, dari wajah
mereka ini, semua sumringah, mereka semua senang sangat menikmati perjalanan itu,
meskipun pada waktu itu di tengah perjalanan hujan turun, dengan sangat deras sekali,
tapi ketika ada beberapa temen yang meminta untuk berhenti, mereka semua mayoritas
mengatakan untuk tetap jalan, jadi di tengah guyuran hujan itu, mereka tetap melakukan
perjalanan, Jadi mereka benar-benar menikmati perjalanan waktu itu.
sekitar hampir satu jam lebih, barulah mereka sampai di Pos perijinan yang ada di
Tretes, waktu itu sekitar jam setengah 12 siang, mereka cek lagi perlengkapan-
perlengkapan mereka, dipastikan lagi supaya nggak ada yang ketinggalan satupun,
ketika ceklis ini sudah dilakukan, dan mereka sudah merasa siap, akhirnya mereka pun
briefing kecil disana, Joko yang ditunjuk sebagai navigator, sekaligus leader. Nah
kenapa Joko ini dipilih sebagai navigator, sekaligus leader, karena di tahun 2014 udah
memang pernah melakukan pendakian di Gunung Arjuno Ini, sementara temen-temen
yang lain belum pernah melakukan pendakian di Gunung Arjuno, apalagi beberapa
diantara mereka ini baru pertama kali naik gunung, jadi diantara 10 orang itu, hanya
beberapa yang pernah naik gunung, sementara yang lainnya ini bisa dikatakan baru kali
itu mereka melakukan pendakian Gunung.
Nah karena sudah ditunjuk seperti itu, Joko pun akhirnya mengiyakan, tapi ada pesan
dari Huda, nanti aku mau jadi navigator dan leader tapi hanya sampai di Alas Wali Jiwo,
setelah sampai sana, Aku kepingin ada yang megang kendali lagi, jadi bukan aku lagi,
karena aku nggak mau.
Nah inilah yang menjadikan pertanyaan bagi teman-temannya. Lho kenapa nggak mau,
kenapa kok nggak sekalian aja sampai ekspedisi pendakian ini berakhir, tapi Joko
Menjelaskan ke temen-temen, ada perasaan nggak yakin dari diri Huda, jadi pada saat
itu, dia Menjelaskan ke teman-temannya, lebih baik pada saat di Alas lalijiwo ini, diambil
alih oleh teman-teman yang lain saja, supaya aku bisa mengontrol dari belakang, entah
jadi swiper atau apapun itu, yang jelas aku nggak mau lagi jadi navigator dan leader.
selanjutnya ketika di sana, Aku menyerahkan ke teman-teman aja, akhirnya mereka pun
setuju, dan pada nanti ketika sampai di Alas Wali Jiwo, yang ditunjuk sebagai navigator
dan Leader adalah Adam, jadi setelah mereka sepakat, Mereka pun berdoa, dan Joko
menjelaskan lagi ke teman-teman. teman-teman sekalian, pendakian ini kita lakukan
nggak usah terlalu ngoyo, ketika ada yang capek, kita berhenti aja, kita nikmati
perjalanan ini, dan pendakian ini bukanlah Puncak yang dituju, tapi kembali dengan
selamat, itu adalah tujuan kita.
nah ini harus kita camkan, dan ini harus kita yakini bersama, bahwa pendakian ini,
bukan semata-mata untuk sampai di puncak, tapi kita nikmati perjalanan ini, dan yang
paling penting adalah kita selamat ketika kita sampai kembali di rumah. mereka pun
akhirnya berdoa, dan setelah berdoa, mereka melanjutkan perjalanan.
waktu itu pos yang harus mereka tempuh, yang harus mereka tuju adalah pos yang
bernama pet bocor, nah perjalanan yang mereka tempuh ini, sekitar hampir satu jam,
ketika sampai mereka istirahat sebentar, dan gak terlalu lama dari situ, mereka
melanjutkan perjalanan lagi menuju pos yang bernama cocopan, begitu sampai di
cocopan, ternyata suasana ini atau hari sudah magrib, jadi waktu itu mereka pun
memutuskan untuk bermalam di pos kokopan itu, nah meskipun hari itu adalah hari
Sabtu, tapi ternyata suasana di sana Ini nggak terlalu ramai, mereka akhirnya bermalam
di sana, dan ketika melewati malam, mereka nggak mengalami satu keganjilan apapun,
jadi di sinilah mereka merasa suasananya begitu kondusif, dan mereka nggak ada
pikiran negatif sedikit pun,
malam itu terlampaui, dan keesokan harinya, mereka bangun di pagi hari, mereka
masak, bercanda, dan saling ngobrol, mereka benar-benar menikmati perjalanan waktu
itu, dan sekitar jam 9 pagi ketika semua barang-barang ini sudah di packing, dan
sampah-sampah yang ada berserakan di sekitar kokopan itu dibersihkan semua,
barulah mereka melanjutkan perjalanan, dalam perjalanan menuju pos Pondok
selanjutnya, setelah pos Koko itu mereka masih menikmati perjalanan, dan hanya
sesekali ada beberapa rombongan ini yang merasa capek, dan mereka istirahat seperti
biasa, jadi nggak ada kendala apapun, begitu sampai di Pos Pondok An, waktu
menunjukkan sekitar jam 2 siang,
Setelah itu, mereka melanjutkan lagi, karena lokasi yang akan mereka tuju untuk
bermalam ini bukan di pondokan, Padahal di pondok ini biasanya para pendaki
mendirikan tenda di sana untuk bermalam, Tapi waktu itu Joko dan teman-teman
bersepakat untuk Tidak bermalam di pos pondokan, tapi mereka lebih memilih untuk
bermalam di lembah kidang, jadi akhirnya dari situ, mereka pun melanjutkan perjalanan
lagi, dan singkat cerita, ketika sampai di lembah kidang, itu di sekitaran jam setengah
empat sore, waktu itu mereka melihat ada satu tenda di sana, Mereka pun berkenalan
dan ternyata satu tenda ini dihuni oleh dua orang pendaki, yang asalnya dari Surabay,a
di sini akhirnya rombongan Joko mendirikan dua tenda, dan ketika malam hari, ketika
maghrib menjelang, mereka mulai masak, dan setelah masak, ada pesan yang
disampaikan oleh Joko, ke teman-teman.
teman-teman, setelah kita makan istirahat sebentar, langsung kita lanjut untuk tidur,
jangan ada yang begadang, karena Nanti sekitar jam 12.00, atau jam 01.00, kita harus
bangun, dan langsung ngetrek menuju ke puncak, dan dengan kesepakatan itu,
akhirnya mereka semua sepakat, setelah makan dan ngobrol-ngobrol sebentar, jam
setengah 8 malam, Mereka pun beranjak untuk tidur, jadi ketika jam 8 malam, suasana
di sana sudah Hening, gak ada suara apapun, kecuali suara angin yang berhembus, dan
suara serangga malam, pada malam itu, tiba-tiba sekitar jam 9 malam, Joko sendiri Ini
mendengar ada suara Gemerincing lonceng kuda, jadi suaranya ini, dari kejauhan
terdengar semakin mendekat ke arah tenda mereka, dan suaranya ini semakin lama
semakin jelas, tiba-tiba Suara Gemerincing lonceng kuda ini berhenti persis di depan
tenda mereka, dan disitulah Joko merasa ada yang gak beres, nah nggak lama
kemudian, suara Gemerincing kuda ini jalan lagi, tiba-tiba menjauh dari arah mereka,
dan seketika itu juga nggak terdengar lagi suara Gemerincing lonceng kuda,
setelah itu suasana kembali Hening, ternyata nggak lama kemudian, mereka ini
mendengar ada beberapa rombongan yang lewat, dan terdengar mengitari tenda
mereka, dari sini udah semakin tahu, bahwa yang mendengar kedatangan orang-orang
ini nggak hanya Joko, di sebelah Joko itu ada satu cewek, kita sebut namanya Ana,
anak ini ternyata belum tidur, dan Dia juga mendengar ada suara kedatangan orang
Langkah kaki, dan suara orang ngobrol, tapi suara mereka ini terdengar samar-samar, di
sinilah Ana itu tanya dengan nada yang sangat Pelan sekali ke Joko, dia tanya. Mas ini
nggak papa Mas, aman kayak gini, di luar itu kok kayak rame banget, ”ini aman”, Nah
dari sini Joko menjelaskan, Insya Allah aman, sudah kamu istirahat, dan jangan lupa
berdoa,
Nah setelah udah ngomong seperti itu, ternyata di luar ini dia mendengar semakin
banyak keramaian, nggak seolah-olah banyak sekali orang-orang yang datang, dan
melingkari tenda mereka, suara ini terus menerus sampai beberapa jam kemudian, dan
sekitar jam 11 malam, tiba-tiba suara ini menghilang dengan sendirinya, ketika mereka
sudah turun, dari pendakian itu, Dan ketika mereka menceritakan hal ini, mereka semua
yakin, bahwa malam itu, yang datang ini bukan rombongan pendaki, karena ternyata,
ada beberapa teman Joko di tenda lain ini, yang sempat ngintip, karena mereka juga
mendengar suara yang riuh di luar, Jadi mereka ini memastikan kira-kira Siapa yang
datang, begitu mereka buka tenda, ternyata nggak ada apapun, situasi masih sama
persis, ada satu tenda dari pendaki Surabaya itu, dan tenda mereka sendiri, jadi nggak
ada keramaian apapun, tapi mereka mendengar suara-suara ini sangat riuh sekali di luar
tenda mereka, setelah kejadian itu, sekitar jam setengah satu dini hari, mereka semua
Pun bangun, mereka bersiap untuk melakukan pendakian menuju ke puncak, jadi yang
dilakukan oleh mereka pertama kali adalah memanaskan air.
akhirnya mereka bikin kopi dan teh, minum sebentar, dan mengisi perut seadanya.
Setelah itu mereka bergegas untuk berangkat menuju ke puncak, sebelum itu mereka
mempersiapkan karena yang jadi leader bukan lagi Joko, ada satu teman Joko yang
bernama Adam yang ditunjuk sebagai leader dan juga navigator, akhirnya dipilihlah si
Adam ini berada di depan sendiri, untuk memimpin perjalanan mereka, sedangkan Joko
waktu itu ada di tengah, dan satu temannya lagi yang cowok yang bernama Dayat ada di
paling belakang sendiri, perjalanan ini pun dimulai, perjalanan ini melintasi hutan-hutan
yang sangat gelap sekali, nggak lama kemudian, mereka melihat ada dua orang yang
datang, dan ternyata dua orang ini adalah dua rombongan dari Surabaya tadi, yang
sebenarnya mereka ini juga melakukan pendakian menuju ke puncak dini hari itu, tapi
entah kenapa, mereka berdua ini turun, akhirnya begitu mereka semua bertemu di satu
titik, dua orang dari Surabaya ini bilang ke rombongan, udah Mas tolong hati-hati ya,
dijaga rombongannya ini,, saya terpaksa turun, kami terpaksa turun karena terus terang
ketika sampai di Alas lalijiwo tadi, kami itu kayak muter-muter, akhirnya kami putuskan
untuk balik aja lah ke tenda, kami nggak jadi muncak, Oh ya Mas Terima kasih infonya
mas.
Nah setelah dapat informasi dari dua pendaki Surabaya Ini, akhirnya mereka tetap
merapatkan barisan mereka, supaya rombongan mereka ini nggak ada yang berpisah,
dari sinilah 10 orang ini berjalan lagi melanjutkan perjalanan, dan ternyata benar, ketika
mereka ada di sebuah alas lalijiwo,, yang begitu gelap, dan sangat mistis sekali waktu
itu, apalagi pada waktu itu sekitar jam 2 dini hari, mereka berputar di tempat yang sama,
sampai-sampai waktu itu, satu temannya yang cewek ini bilang, Mas bukannya kita
sudah lewat tempat ini, bukannya kita tadi sudah lewat di jalur ini, kenapa kok kita lewat
lagi, Nah di sinilah hampir 2 jam lebih mereka berputar-puter, dan mereka semua seperti
orang tolol, mereka sendiri merasa bahwa kita ini Kayak orang bodoh, yang diputer-
puter dan nggak tahu apa yang membuat kita berputar-puter kayak gini, di tengah
kegelapan malam, dari sinilah mental mereka sudah mulai down, Apalagi ditambah fisik
yang sudah mulai terkuras, ditambah dengan suasana yang dingin mencekam waktu itu.
akhirnya beberapa dari teman-teman, memutuskan untuk istirahat sebentar, mereka
berhenti, dan memanjatkan doa, dari situlah mereka berdoa semua, mereka berdoa
supaya diberi jalan yang lancar, dan supaya bisa menemukan Puncak, dan bisa kembali
lagi ke tenda mereka dengan selamat, karena waktu itu masih gelap, setelah mereka
berdoa, ternyata hambatan ini belum juga selesai, mereka melanjutkan perjalanan, dan
waktu itu ada sebuah tanjakan yang menuju ke sebuah tikungan, tiba-tiba mereka
semua ini melihat ada sosok pocong yang berdiri di sana, tapi karena mungkin waktu itu
mereka ini sudah capek, jadi diantara mereka itu mengabaikan, bahkan Joko ini sempat
ngomong, udah nggak usah lihat ke arah pojok, karena dia yakin temen-temennya ini
ngelihat sosok pocong tersebut, pocong ini diam, di sana si Dayat yang ada di belakang
sendiri mengarahkan senternya ke arah pocong tersebut, situasi inilah yang sempat
membuat si Joko itu jengkel sama Dayat, karena mereka akhirnya melihat jelas sosok
pocong ini berdiri di sana, dan Dayat masih mengarahkan senternya ke arah pocong itu,
Jadi Joko sempet teriak ke arah Dayat, yat sentermu jangan diarahkan ke dia, matikan
matikan, tapi nggak lama kemudian senternya ini dinyalakan lagi, dan sekali lagi mereka
ngelihat sosok pocong ini masih ada di sana, dari situ mereka tetap jalan, dan otomatis
mereka melewati pocong tersebut, tanpa mereka menatap sedikitpun,, setelah itu ada
beberapa teman-teman cewek ini yang bilang.
Mas istirahat dulu Mas, aku capek, Nah di sinilah Udah paham, Mungkin yang bilang ini
capek, dia nggak melihat sosok pocong itu, jadi akhirnya dia minta Istirahat di sana,
karena Joko dan beberapa teman yang lain ini tahu, bahwa di sana masih ada sosok
pocong, udah bilang ke temen-temen, yang capek ini jangan di sini, agak naik aja,
jangan Istirahat di sini, kita naik lagi, sementara si cewek-cewek yang capek ini
ngomong, Aku udah capek Mas, gak kuat, istirahat sebentar. iya tapi jangan sekarang,
naik lagi ya. Untunglah waktu itu, si temen-temen cewek ini nurut, mereka melanjutkan
naik lagi lebih sedikit, karena Joko paham, kalau mereka Istirahat di sana, mereka sama
saja istirahat persis di samping pocong itu, setelah mereka naik lebih sedikit, akhirnya
mereka pun duduk istirahat sebentar di sana, diantara mereka itu mentalnya sudah
sangat down, setelah nggak seberapa lama mereka istirahat, akhirnya mereka
melanjutkan perjalanan lagi, dan belum sampai di puncak ogal Agil Gunung Arjuno,
sanrise sudah mulai keluar, dari situlah mereka merasa, berarti kita sudah nggak bisa
menikmati sunrise ketika di puncak, ya sudahlah nggak papa, kita tetap melanjutkan
perjalanan, yang penting sampai di puncak, meskipun nggak sempat menikmati
munculnya matahari diterbit, yang penting kita sampai di puncak dulu, begitu dalam
perjalanan, ada satu teman Joko yang cewek ini yang kakinya cidera, Dan dari situ
terpaksa dia nggak bisa melanjutkan perjalanan lagi, nah karena udah merasa kasihan
dengan cewek tersebut, apalagi udah merasa bahwa dia sudah pernah naik ke Gunung
Arjuno ke Puncak Arjuno, dia bilang ke teman-temannya,
sudah kalian naik dulu ke Puncak, biar aku yang jaga si anak ini, kalian naik aja, aku
tunggu di sini, tapi aku minta tolong, ketika sampai di puncak jangan terlalu lama,
Segera balik lag,i dan kita langsung turun ke tenda, sepakatlah mereka, akhirnya 8
orang ini melanjutkan naik menuju ke puncak, singkat cerita sekitar jam 10 pagi, Mereka
pun terlihat datang, akhirnya dengan perlahan mereka jalan pelan-pelan sambil nuntun
anak yang masih cidera itu tadi, dalam perjalanan itu, akhirnya mereka pun sampai di
tenda mereka, yang ada di lembah kidang pada waktu itu, Jam sudah menunjukkan jam
setengah empat sore, akhirnya mereka pun langsung berkemas-kemas, Mereka masak
seadanya, dan semua tenda langsung di packing, barang-barang mereka Langsung
dimasukkan ke carrier, dan mereka pun bergegas untuk melanjutkan turun,
ketika mereka sudah bersiap untuk turun,, ini sudah jam 5 kurang dan suasana sudah
mulai gelap, dalam perjalanan menuju ke pospondokan menuju ke bawah, itu si Joko
dalam hatinya sempat berpikir, kayaknya aku pernah denger ada sebuah mitos di
Gunung Arjuno ini, bahwa kita sebenarnya tidak diperbolehkan turun di malam hari, tapi
di satu sisi lain, Joko ini juga sadar, bahwa dia dan teman-teman masih ada urusan yang
harus diselesaikan, Jadi mereka nggak bisa menambah hari lagi, mau nggak mau
malam ini juga mereka harus segera turun.
Jadi dipaksakanlah mereka turun, ketika sampai di Pos pondokan, suasana sudah mulai
magrib, mereka istirahat sebentar, dan nggak lama Setelah itu, mereka melanjutkan
perjalanan lagi dari Pondok, Inilah banyak sekali gangguan-gangguan yang mereka
alami,, mereka terbagi dari tiga tim, dan Jokoa waktu itu ada di belakang sendiri, nah
mereka bisa menyimpulkan cerita ini, ketika mereka sudah sampai di Pos bawah,
mereka cerita semuanya, karena Joko ini rombongan di paling akhir, dia ini sesekali
menoleh ke arah belakang, karena rombongan mereka itu merasa Ada yang ngikutin,
ada dua sosok yang ngikutin, dan sesekali mereka itu mendekat ketika Joko dan teman-
teman menoleh ke arah belakang, dua orang ini langsung Sembunyi di balik pohon, dan
mereka bisa memastikan,, bahwa ini bukan manusia, kalau manusia, ketika mereka
bersembunyi di balik pohon, otomatis pasti ada suara-suara yang terdengar.
Tapi waktu itu, mereka cuma melihat sekelebatan sekelebatan bayangan, ini seperti
ngikutin mereka, dari situlah mereka tetap jalan, ternyata di rombongan lain, mereka
juga merasakan sensasi yang berbeda, waktu itu ada satu anak, yang namanya Ana,
tiba-tiba merasa karirnya ini terasa berat sekali,, dan tiba-tiba nggak tahu kenapa, dia
pengen nengok ke arah atas, begitu dia nengok ke arah atas, ternyata dia ngelihat, Ada
sosok tinggi hitam besar, dan matanya merah menyala, disitulah Ana sudah nggak bisa
nahan tangisannya, sampai-sampai dia nangis histeris dalam perjalanan itu, dia terus-
terusan nangis, dan nangisnya ini histeris,, sampai waktu itu, teman-teman nggak bisa
menenangkan, begitu sampai dikocopan, ketika mereka semua berkumpul, Ana ini
masih nangis dengan histeris sekali, dan begitu udah tahu bahwa ternyata anak ini baru
dilihatin sosok yang menyeramkan itu, di sinilah akhirnya untuk pertama kalinya Joko
memutuskan, Ya sudah, kita baca tahlil di sini, dikongkopan itu ada sebuah kubu,
mereka berkumpul di sana, dan mulailah Joko ini membacakan tahlil, karena merasa
bahwa anak ini nangisnya terlalu histeris, dia benar-benar ketakutan waktu itu, dan anak
ini terbayang-bayang wajah menyeramkan dari sosok genderuwo ini, inilah yang
membuat anak itu terus-menerus nangis secara histeris,
nah ketika Joko dan teman-teman membacakan tahlil, meskipun pada waktu itu, Ana
masih nangis, tapi minimal bacaan-bacaan tahlil yang dibacakan oleh teman-teman ini
bisa meredam, ketakutan-ketakutan Ana gak lama, kemudian pas waktu Joko ini masih
membacakan tahlil, tiba-tiba dua orang teman cewek yang tadinya duduk agak
berjauhan, mereka mendekat, dan membisikkan sesuatu ke Joko, Mas... agak cepet
mas..... ada cewek rambut panjang yang dateng Mas,,,, aku nggak kuat Mas,,, aku takut
Mas.... dari sinilah kemudian bacaan ini pun disegerakan, sampai setelah itu selesai,
mereka akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan lagi, mereka akhirnya
melanjutkan perjalanan turun menuju ke pet bocor, nah dalam perjalanan ini, nggak tahu
kenapa, mereka nggak juga sampai, padahal waktu itu sudah berjam-jam mereka jalan,
dan Selama perjalanan itu, banyak sekali gangguan-gangguan yang mereka rasakan,
Mereka melihat, 10 orang ini melihat di jalan ada satu pohon daun pisang, di mana
semua pohon yang di samping-sampingnya ini nggak bergerak sama sekali, dan gak
ada angin waktu itu, tiba-tiba ada satu daun pohon pisang ini yang melambai-lambai
dengan sendirinya, seolah-olah satu daun pisang ini menyuruh mereka untuk berhenti,
karena mereka sudah terlanjur takut mental, mereka sudah mulai down, mereka tetap
melanjutkan perjalanan, dan Pada saat perjalanan itu, banyak sekali Mereka melihat ada
orang yang lalu lalang, dan mereka ini mendengar banyak orang yang tertawa, dan
tertawanya ini bukan hanya sekedar tertawa, tapi menertawakan mereka, ketika pertama
kali Mereka ada di posko kopan itu jam 10 malam, dan mereka jalan belum sampai di
pet bocor Jam sudah menunjukkan jam 2 dini hari.
Nah karena kondisi fisik mereka sudah benar-benar capek, dan mental mereka sudah
down, akhirnya mereka memutuskan untuk menggelar Matras di pinggir jalan, ada
hamparan yang gak terlalu luas, mereka memilih untuk merebahkan diri di sana, dan
nggak terasa pagi hari pun tiba, mereka akhirnya packing lagi, mereka melanjutkan
perjalanan,,
nggak sampai satu jam. barulah mereka sampai di pet bocor, begitu sampai di pet
bocor, mereka Langsung lanjut perjalanan menuju ke basecamp terakhir, nah begitu
sampai di sana, banyak sekali teman-teman ini yang merasa sudah sangat down,
karena begitu banyak kejadian-kejadian aneh yang mereka alami, pada saat di
basecamp Tretes ini, mereka pun mulai membersihkan diri, mandi-mandi sebentar,
setelah makan, mereka Langsung kembali lagi ke kontrakannya Joko, yang ada di
Malang, ketika sampai di kontrakan Joko, Joko ini Sempat berpikir, jangan-jangan
temen-temen ini nggak mau lagi naik gunung dengan pengalaman yang seperti ini,
apalagi diantara mereka itu masih banyak yang pemula, tapi ternyata anggapan Joko ini
salah, Setelah pendakian yang mereka lakukan di Gunung Arjuno itu, dan beberapa hal-
hal aneh yang mereka alami ketika mendaki ke Gunung Arjuno waktu itu, mereka
jadikan sebuah pelajaran, dan mereka sama sekali Tidak kapok akan hal itu, justru
mereka semakin penasaran untuk pingin mendaki lagi ke gunung-gunung lain, Kami
mengucapkan terima kasih, Semoga kisah ini bisa diambil hikmah dan bisa diambil
pelajaran oleh teman-teman semua. mohon maaf kalau ada salah-salah kata
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

You might also like