Professional Documents
Culture Documents
Laporan Individu Ahmad Farhan Mandang
Laporan Individu Ahmad Farhan Mandang
PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
DISUSUN OLEH:
PENYELENGGARA
PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI
MAKASSAR, 04 DESEMBER – 16 DESEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
kasih-Nya kami berhasil menyelesaikan penulisan laporan PKL ini tepat pada waktunya tanpa
kekurangan sesuatu apapapun dan dalam keadaan sehat. Laporan PKL ini disusun guna
memenuhi salah satu persyaratan dari pelatihan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(AK3) Umum yang diadakan oleh PJK3 PT. Indotama Jasa Sertifikasi.
Dalam penyusunan laporan PKL ini kami melakukan praktek kunjungan lapangan
(PKL) secara online di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Tello
Kota Makassar. Bidang yang kami teliti adalah bidang kelembagaan dan keahlian K3, SMK3,
bidan K3 lingkungan kerja, K3 kesehatan kerja dan B3, bidang K3 konstruksi bangunan, K3
penanggulangan kebakaran, K3 instalasi listrik, bidang K3 mekanik, (PAA ,PTP) & K3
pesawat uap & bejana tekan. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para instruktur
Ahli K3 Umum dan rekan- rekan panitia dari PT. Indotama Jasa Sertifikasi atas bimbingan
dan dorongannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PKL ini sesuai waktu yang
ditentukan. Kemudian kepada rekan-rekan calon AK3 Umum atas kebersamaan dan
dukungannya selama ini.
Dalam penyusunan laporan ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan saran yang bersifat
membangun sehingga tercapainya kesempurnaan isi maupun penulisan dari laporan ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Maksud Dan Tujuan.................................................................................................2
C. Ruang Lingkup.........................................................................................................2
D. Dasar Hukum...........................................................................................................3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN...................................................................................13
A. Gambaran Umum Perusahaan..................................................................................13
B. Visi dan Misi............................................................................................................14
C. Lokasi Perusahaan....................................................................................................14
D. Struktur Organisasi...................................................................................................15
E. Jumlah Tenaga Kerja................................................................................................15
F. Shift Kerja................................................................................................................15
G. Sarana Pokok dan Fasilitas Penunjang.....................................................................15
BAB III ANALISA TEMUAN HASIL OBSERVASI.....................................................17
A. Analisa Temuan Positif............................................................................................17
B. Analisa Temuan Negatif...........................................................................................28
BAB IV PENUTUP............................................................................................................34
A. Kesimpulan...............................................................................................................34
B. Saran.........................................................................................................................35
BAB V DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan adalah kebutuhan setiap manusia. Pegawai merupakan salah
satu jenis modal berupa sumber daya manusia yang keberadaannya sangat penting dalam
segala bidang kegiatan perusahaan. Perusahaan percaya bahwa staf yang profesional, handal,
kompeten dan pekerja keras adalah kunci sukses mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan
harus mengelola dan memelihara sumber daya manusianya dengan baik. Ditinjau dari segi
keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting bagi perusahaan, karena merupakan salah satu
faktor pencegah terjadinya resiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perusahaan perlu dan
wajib menerapkan langkah dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga dapat
mengurangi risiko kecelakaan kerja di perusahaan. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 86 (1) dan (2) yang menyatakan bahwa setiap pekerja berhak atas
perlindungan (kesehatan dan keselamatan kerja) untuk mencapai produktivitas yang optimal.
tujuannya adalah untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Aspek-aspek
yang berlaku terhadap keselamatan dan kesehatan kerja juga diatur dalam peraturan VV no. 50
Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSH3)
yang menyatakan bahwa kecelakaan kerja sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia dan
sedikit lagi oleh faktor teknis.
Hal ini juga dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 yang menjelaskan
bahwa perusahaan wajib melaksanakan kesehatan dan keselamatan kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja, orang lain, dan sumber produksi. Menurut Widodo (2015), keselamatan
kerja adalah suatu bidang yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
orang-orang yang bekerja pada suatu lembaga atau lokasi proyek.
Kesehatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan upaya mewujudkan tempat kerja yang
aman dan sehat yang tidak mencemari lingkungan untuk melindungi dan mencegah pekerja dari
kecelakaan kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak hanya menimbulkan kerugian pribadi dan materil bagi pekerja dan
pengusaha, namun dapat mengganggu proses produksi secara keseluruhan dan merusak
4
lingkungan hidup yang pada akhirnya berdampak pada masyarakat luas. Apabila perusahaan
tidak memperhatikan pentingnya penerapan keselamatan dan kesehatan karyawan, maka
kemungkinan terjadinya kecelakaan akan tinggi dan kerugian yang dialami perusahaan akan
semakin besar.
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kelembagaan K3 dan Keahlian K3 meliputi:
1. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
2. Pengesahan P2K3
3. Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
4. Organisasi dan Program Kerja
5. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5
Ruang Lingkup Kesehatan Kerja, Ergonomi:
6
Ruang Lingkup K3 Listrik:
1. K3 Instalasi penyalur petir
2. K3 Elevator dan escalator
3. Personil K3 listrik
4. Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan, pemeliharaan
dan pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V dan dayanya > 100 W
D. Dasar Hukum
Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki beberapa dasar hukum
pelaksanaan. Di antaranya ialah Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja dan Undang – Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
7
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1995 tentang Perusahaan
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 155 Tahun 1984 tentang
Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
kep-125/MEN/1982, tentang Pembentukan Susunan dan Tata Kerja Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasioanal, Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 239 tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli
Keselamatan dan kesehatan Kerja Umum.
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 02 tahun
2011 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Perusahaan
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 03 tahun
2011 tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 yang selanjutnya
disebut Ahli K3
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor
48 Tahun 2011 tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 69/PPK&K3/XII/2015 tentang Pedoman
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
8
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3
9
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 333 Tahun 1989 Tentang
Diagnosa dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
Kepmennakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE.01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan .
Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE. 07/BW/1997 tentang Pengujian
Hepatitis B Dalam Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/89 tentang Perusahaan Catering
Yang Mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja.
SE 280/2010 tentang Pandemi Influenza
10
Dasar Hukum K3 Pada Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya
11
Dasar Hukum Pengelolaan Alat Pelindung Diri (APD)
Dasar Hukum K3 Pengawasan listrik, lift dan proteksi bahaya sambaran petir yaitu
:
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
12
Permenaker Nomor 33 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja
Permenaker Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
Permenaker Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenaker Nomor
2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
Permenaker Nomor 6 Tahun 2017 tentang K3 Elevator dan Eskalator
13
Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Kesehatan Kerja (pasal 2, 3, 4 dan
5);
Permenaker No.Per.05/Men/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut;
Tabel I.1 Bidang K3 Yang di Analisa Pada PKL di PT. PLN UPDK Tello
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
2 SMK3 Ada
14
5 K3 Instalasi Listrik Ada
9 K3 B3 Ada
15
BAB II
KONDISI
PERUSAHAAN
1) Tahun 1982 dibangun 2 unit PLTG Alston dengan daya terpasang 21,35 MW.
2) Tahun 1984 dibangun 2 unit PLTD Mitsubishi dengan daya terpasang 2 x
12,6 MW.
3) Tahun 1989 dibagun 2 unit PLTD SWD dengan daya terpasang 2 x 12,4 MW.
4) Tahun 1997 dibangun 2 unit PLTG GE dengan daya 2 x 33,4 MW.
16
B. Visi dan Misi Visi Perusahaan:
“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh Kembang,
Unggul, dan Terpercaya dengan Bertumpu pada Potensi Insan”.
Misi Perusahaan:
Menghimpun dan menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang
terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan
pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi
Menjadikan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
C. Lokasi Perusahaan
Lokasi : Jl. Urip Sumoharjo No. Km 5, Tello Baru, Panakkukang,
Makassar, Sulawesi Selatan
17
D. Struktur Organisasi
Berikut Struktur Organisasi Susunan Pengurus P2K3 PT. PLN (Persero) UPDK
Tello Makassar
Gambar II.2 Struktur Organisasi Pengurus P2K3 PT. PLN UPDK Tello Makassar
F. Shift Kerja
Terdapat tiga shift kerja di PT PLN UPDK Tello Makassar, yakni shift
pagi,sore, dan malam. Hal ini dikarenakan khusus pada site PT PLN UPDK Tello
Makassar hampir beroperasi sekitar 24 jam dengan resiko kerja yang berada pada
kategori bahaya besar.
18
h. Jalur Pejalan Kaki & Assembly Point
i. Rumah Pompa (Pump House)
j. Fire Fighting Station & Fire Hydrant Station
k. Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Cair
l. APAR, Hydrant (Barel & Box), Selang Hydrant
m. Gantry Crane & Overhead Crane
n. Alat Perlindungan Diri
o. Kotak P3K
p. Tempat Sampah
q. Electric Forklif
Gambar II.3 Denah Lokasi dan Plank Perintah Penerapan SMK3 PT. PLN UPDK
Tello Makassar
19
BAB III
ANALISA TEMUAN HASIL OBSERVASI
b. Memasang dalam
tempat kerja yang
dipimpinnya, semua
gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan
dan semua bahan
pembinaan lainnya,
pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan
terbaca menurut
petunjuk pegawai
pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
c. Memasang dalam
tempat kerja sebagai
media komunikasi
visual berupa
pictogram/symbol dan
teks/pesan yang
berguna untuk
menyampaikan
informasi bahaya atau
pesan-pesan K3 kepada
pekerja, kontraktor,
dan tamu yang berada
di area Perusahaan.
5. Perusahaan SIO dan Berdasarkan
memiliki SILO Permenakertrans
operator sebagai No.PER.09/MEN/VII/
PAA tandabukti 2010 tentang Operator
(forklift & pada Dan Petugas Pesawat
Crane) Perusahaan Angkat Dan Angkut
memiliki tersebut Pada
SIO dan bahwa
PAA operator Pasal 1 Ayat 10 Lisensi
(Forklift & dan alat Keselamatan dan
Crane ) telah layak Kesehatan Kerja yang
memiliki selanjutnya disingkat
SILO Lisensi K3 adalah
kartu tanda
kewenangan seorang
operator untuk
mengoperasikan
pesawat angkat dan
28
angkut sesuai dengan
jenis dan
kualifikasinya atau
petugas untuk
penanganan pesawat
angkat dan angkut.
Berdasarakan
Permenaker 8 Tahun
2020 Pasal 180 ayat 3
Hasil pemeriksaan dan
pengujian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
wajib dituangkan
dalam surat keterangan
memenuhi syarat K3
atau surat keterangan
tidak memenuhi syarat
K3 yang diterbitkan
oleh pimpinan unit
yang membidangi
pengawasan norma K3
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
6. Perusahaan Gantry Permen 8 Tahun 2020
memiliki Crane dan pasal 176 tentang riksa
Gantry Overhead uji berkala pesawat
Crane dan Crane yang angkat dan angkut ayat
dengan telah di 2 :“Pemeriksaan dan
kapasitas riksa uji pengujian berkala
20 ton dan setahun sebagaimana dimaksud
overhead sekali dalam Pasal 174 ayat
crane 5 dan sehingga (1) huruf b untuk Alat
20 ton. dapat Bantu Angkat dan
berfungsi Angkut serta Alat
dengan baik kelengkapannya
dan layak dilakukan paling
untuk lambat 1 (satu) tahun
dioperasika sekali.
28
7 Bejana Bejana Permenaker No.37
Tekan tekan sudah Tahun
Telah layak dan 2016 tentang K3
dilakukan dapat bejana tekanan dan
Riksa uji berfungsi tangki Timbun. Pasal
berkala dengan baik 75 ayat 1 ”.
sesuai
ketentuan Pemeriksaan dan/atau
pengujian berkala
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 70 huruf b
dilakukan sesuai
dengan Lampiran yang
merupakan bagian
tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini
28
B. ANALISA TEMUAN NEGATIF
28
3 Petunjuk jalur evakuasi Dilakukan pemangkasan Permen PUPR No. 14
yang tertutup pohon ranting pohon atau tahun 2017
sehingga tidak terlihat memindahkan tanda jalur
evakuasi ketempat yang
mudah dilihat
4 Marka Jalan area titik Harus di lakukan penambahan Permen PUPR No. 14
kumpulnya kurang jelas dan peberbaikan markajalan tahun 2017
sehingga sesuai lokasi yang di
pekerja/karyawan sulit tentukan
mengetahui letak posisi
titik kumpulnya
26
5 Tidak mematikan lampu Efisiensi energi UU No 1 Thn 1970/PP No. 33
pada siang hari Tahun 2023
27
7. a. Isolasi kabel lampu a.Sebaiknya dilakukan Permenaker No. 12 tahun 2015
yang mulai terlepas pengecekan dan perawatan tentang Keselamatan dan
pada kabel yang sudah mulai Kesehatan Kerja Listrik di
b. Kabel yang terlalu rusak/terkelupas isolasinya Tempat Kerja Pasal 4 Bab 2
rendah “Pelaksanaan K3 listrik yang
b. Sebaiknya dilakukan merupakan pelaksanaan K3
pengecekan pada kabel yang yang meliputi :
terlalu rendah agar tidak a. perencanaan, pemasangan,
terjadi kejadian yang tidak di penggunaan, pemeliharaan
inginkan b. pemeriksaan dan pengujian
8. Tidak adanya tanda area Tanpa adanya area lintasan hal Berdasarakan Permenaker
lintasan forklift ini dapat menyebabkan RI no. 8 tahun 2020
potensi bahaya kecelakaan Tentang K3 pesawat angkat dan
kerja pesawat angkut. Pasal 81 point
(b) “Landasan Forklift harus
mempunyai lintasan”
28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan PT. PLN UPDK (persero) Tello Makassar, kami
dapat menarik kesimpulan mengenai keselamatan dan Kesehatan kerja dalam kaitannya
dengan kelembagaan dan keahlian K3 serta SMK3:
1) PT. PLN UPDK Tello Makassar telah memiliki P2K3 yang sistem dan struktur
kepengurusannya sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dimana salah
satunya menyatakan bahwa harus memiliki Ahli K3 Umum didalam kepengurusan yang
ada
2) PT. PLN UPDK Tello Makassar memiliki program-program K3 yang sudah berjalan
dengan baik dan dilakukan secara berkala, baik dalam hal simulasi tanggap darurat atau
pelatihan K3 kepada setiap karyawan / tenaga kerja di perusahaan
3) PT. PLN UPDK Tello Makassar membuktikan bahwa penerapan SMK3 dapat berjalan
dengan baik jika ada kebijakan serta kerja sama yang terintegrasi satu sama dengan
yang lain antar bidang terkait didalamnya, dibuktikan bahwa dalam pelaksanaan
penerapan K3, perusahaan mendapatkan beberapa penghargaan di bidang K3 salah
satunya sertifikat emas SMK3
4) Penerapan pengawasan K3 di bidang pesawat mekanik, pesawat angat dan angkut, K3
Pesawat uap dan bejana tekan sudah berjalan dengan baik. Telah di lakukan riksa uji
dan sudah layak operasi sesuai ketentuan yang berlaku. Operator Mekanik dan Mesin
produksi sudah memiliki surat ijin operasi (SIO) sesuai ketentuan yang berlaku
29
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan PT. PLN UPDK (persero) Tello Makassar, kami
dapat menyampaikan beberapa saran mengenai keselamatan dan Kesehatan kerja dalam
kaitannya dengan kelembagaan dan keahlian K3 serta SMK3 di perusahaan tersebut
diantaranya:
1) PT. PLN UPDK Tello Makassar perlu terus melakukan fungsi pengawasan dalam hal ini
oleh P2K3 terhadap penerapan K3 di lingkungan kerja
2) PT. PLN UPDK Tello Makassar perlu untuk memperhatikan syarat-syarat administrasi
kepegawaian yang bergerak dibidang K3 agar disesuaikan dan dilengkapi syarat-
syaratnta sesuai dengan peraturan atau regulasi yang berlaku
3) PT. PLN UPDK Tello Makassar perlu untuk menjaga dan memastikan baik itu alat
utama atau alat pelengkap yang ada disekitar perusahaannya agar terjamin kebersihan
dan kondisi alat-alat ini tetap dalam keadaan optimal bebas dari segala bentuk
kerusakan minor ataupun mayor
4) PT. PLN UPDK Tello Makassar perlu untuk meningkatkan performa penerapan SMK3
di lingkungan kerja akan tetap terlaksana kondisi kerja yang aman, nyaman, produkti
serta tentunya berkelanjutan
5) PT. PLN UPDK Tello Makassar perlu untuk terus bekerja-sama dengan pihak-pihak
baik ditingkat regional atau nasional dalam aspek penerapan serta pengawasan K3 yang
berlaku di perusahaan, agar tetap terjaganya hubungan yang saling membangun antar
instansi
30
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: Per.02/MEN/1992 Tentang Tata
Cara Penunjukan, Kewajiban, Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: Per.04/MEN/1995 Tentang
Perusahaan Jasa Keselamatan Dan KesehatanKerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor:Per.04/MEN/1987 Tentang Panitia
Pembina Keselamatan Dan KesehatanKerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:
Per.01/MEN/I/2007 Tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3).
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.01/Men/1980 tentang K3 pada Konstruksi Bangunan
beserta Pedoman Pelaksanaan K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi Permenakertrans No. 140
Tahun 2004 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Industri Kimia dengan Potensi Bahaya
Besar Instruksi Menaker No. 11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
31
Permenaker Nomor 33 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja
Permenaker Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir Permenaker
Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenaker Nomor 2
Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir Permenaker Nomor
6 Tahun 2017 tentang K3 Elevator dan Eskalator
Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga Produksi Permenaker No. 37
Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I. Nomor 05 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.08/MEN/2010 tentang Alat Pelindung
Diri
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I. Nomor 05 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan & K3 Nomor Kep.
47/PPK&K3/VIII/2015 tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor kep-125/MEN/1982, tentang
Pembentukan Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasioanal, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 239 tahun 2003tentang Pedoman
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli Keselamatan dan kesehatan Kerja
Umum.
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor 48 Tahun 2011
tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keputusan Menteri Tenaga
Kerja R.I. No. Kep.187/MEN/1999 tentang Pengendalian
32