You are on page 1of 54

ANALISIS PENERAPAN STRATEGI DIVERSIFIKASI

DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMILIHAN


PRODUK TABUNGAN PADA PT. BANK
MUAMALAT KCP GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
(SE) Jurusan Perbankan Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Oleh :

Nabila Rajab
NIM. 90500120086

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2023

DAFTAR IS

42
I

BAB I PENDAHULIAN............................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Kajian Pustaka...............................................................................................7
D. Tujuan Penelitian........................................................................................12
E. Manfaat Penelitian....................................................................................12
BAB II TINJAU TEORITIS....................................................................................14
A. Strategi Diversifikasi...................................................................................14
B. Konsep Perilaku Konsumen........................................................................21
C. Jenis-jenis Produk Tabungan......................................................................27
D. Definisi dan Operasional Variabel..............................................................29
E. Kerangka Berfikir.......................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................31
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian.................................................................31
B. Lokasi Penelitian.........................................................................................31
C. Jenis Dan Sumber Data...............................................................................32
D. Metode Pengumpulan Data.........................................................................32
E. Intrumen Penelitian.....................................................................................33
F. Teknik Analisis Data...................................................................................33
G. Uji Keabsahan.............................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................36

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki industri perbankan syariah yang terus berkembang,

dengan semakin banyak pemain yang terlibat. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.

adalah salah satu Bank Syariah terkemuka di Indonesia, yang memiliki sejumlah

unit bisnis termasuk Kantor Cabang Pembantu (KCP) di berbagai wilayah. Dalam

upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin beragam dan untuk

bersaing dengan bank konvensional, bank-bank syariah seperti Bank Muamalat

harus terus menerapkan strategi diversifikasi produk. Ini mencakup berbagai

produk tabungan syariah yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan

preferensi nasabah.

Di dalam mengoperasionalkan perbankan syariah dikenal beberapa

prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan kegiatan usaha perbankan syariah.

Adapun prinsip prinsip dasar tersebut pada garis besarnya prinsip bebas maghrib

(maysir, gharar, haram, riba, dan batil), kepercayaan dan kehati-hatian dalam

pengelolaan kegiatan perbankan syariah, dan prinsip yang didasarkan pada akad.

Ketiga prinsip tersebut pada intinya mengacu kepada syariah Islam dengan

berpedoman kepada Al-Qur'an dan Hadis sehingga harus diimplementasikan di

dalam berbagai kegiatan operasionalnya ( Supriadi, dkk; 2020).

Nasabah memiliki berbagai preferensi dalam memilih produk tabungan,

termasuk faktor seperti return on investment, risiko, kemudahan penggunaan, dan

tingkat kehalalan dari produk tersebut. Pemilihan produk tabungan yang tepat

3
dapat mempengaruhi keputusan nasabah untuk berinvestasi atau menabung di

bank tertentu. Industri perbankan syariah menghadapi berbagai tantangan,

termasuk persaingan dengan bank konvensional, pemahaman yang kurang dalam

masyarakat tentang produk syariah, serta perubahan regulasi yang terus menerus.

Oleh karena itu, penting untuk terus memantau dan menganalisis strategi yang

diterapkan oleh bank-bank syariah, seperti Bank Muamalat. Analisis ini memiliki

relevansi yang besar dalam memahami tren dan dinamika dalam industri

perbankan syariah Indonesia, khususnya dalam konteks pemilihan produk

tabungan oleh nasabah PT Bank Muamalat KCP Gowa.

Hasil penelitian ini dapat memberikan panduan bagi manajemen bank

untuk mengoptimalkan strategi diversifikasi produk dan meningkatkan layanan

kepada nasabah. Bank Syariah secara umum dapat diartikan sebagai lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan layanan penyimpanan, pembiayaan

dan jasa lalu lintas pembiayaan. Bank Syariah merupakan bank yang beroperasi

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, mengacu pada ketentuan yang ada

dalam Al-Quran dan Hadits. (Agustin, 2021)

Dalam mengantisipasi kebutuhan msyarakat serta memberikan rasa aman,

nyaman dalam transaksi perbankan. kehadiran bank syariah merupakan salah satu

solusi untuk menambah kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan perbankan

khususnya di Indonesia. Bank Syariah merupakan salah satu produk perbankan

yang berlandaskan sistem perekonomian Islam. (S, Irawan, & Mulya, 2021)

Dalam memasarkan produknya bank harus mampu membaca situasi

lapangan saat ini yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen, seorang

4
pemasar harus mampu mengkomunikasikan kelebihan produknya dibandingkan

dengan produk pesaing, selain itu produsen juga harus mampu menciptakan minat

dan mempertahankan konsumen untuk terus memakai produk yang di tawarkan

dengan berbagai strategi. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dan

diiringi dengan meningkatnya persaingan menuntut bank untuk semakin

meningkat kinerjanya. Setiap bank selalu berusaha untuk dapat tetap hidup

berkembang, dan mampu bersaing. Maka setiap bank menetapkan dan

menerapkan strategi dan cara pelaksanaan kegiatan pemasarannya. Secara garis

besar sarana atau indikator promosi yang dapat digunakan oleh perbankan yaitu :

Periklanan, Promosi penjualan, Publisitas, dan Penjualan pribadi.

Grant mengungkapkan bahwa strategi dapat diartikan sebagai keseluruhan

rencana mengenai penggunaan sumber daya untuk menciptakan suatu posisi

menguntungkan. (August E. Grant & Jennifer H. Meadows, 2008). Adapun

Strategi dalam produk tabungan yaitu, Melakukan pengembangan produk, yaitu

memperbaiki atau memodifikasi produk Tabungan melalui penambahan fitur dan

fasilitas produk dengan memanfaatkan teknologi, Meningkatkan kualitas sumber

daya insani (SDI), agar memiliki menjadi insan yang unggul, Melakukan aliansi

strategis untuk memperoleh akses teknologi sehingga dapat menekan biaya

investasi, Melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan Islam internasional

maupun kekuatan ekonomi lainnya dalam rangka investasi maupun pemasaran,

Melakukan pengembangan pasar dengan membuka jaringan layanan dan kantor

cabang yang baru. Strategi juga mempunyai pengaruh dalam setiap jumlah produk

tabungan pada PT. Bank Muamalat KCP Gowa.

5
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan

untuk memperluas usahanya dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak

perusahaan baru baik dalam linii bisnis yang sama dengan yang sudah ada

maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan.

Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan

menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat.

Menurut argument pasar modal yang efisien, diversifikasi perusahaan dapat

menciptakan nilai perusahaan (George & Kabir, 2005).

Penggunaan strategi diversifikasi dapat didorong atau dimotivasi oleh

adanya keinginan perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha melalui

penambahan unit usaha baru, yang masih memiliki keterkaitan langsung maupun

tidak langsung dengan bidang usaha sebelumnya. Selain itu, penggunaan strategi

diversifikasi juga dapat dimotivasi oleh keinginan manajemen untuk melakukan

ekspansi usaha dengan membentuk unit bisnis strategis baru pada berbagai bidang

usaha, yang tidak memiliki keterkaitan dengan bidang usaha pokoknya. Jadi

penerapan strategi diversifikasi pada dasarnya memiliki dua implikasi penting

yaitu, di satu sisi dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan di atas pesaing,

dan di sisi lain diversifikasi akan menambahkan kompleksitas perusahaan yang

dapat menimbulkan hambatan pencapaian tujuan perusahaan (Cakrabarti, Singh,

& Mahmood, 2007).

Diversifikasi merupakan strategi yang dilakukan perusahaan untuk

menambah produk baru tetapi masih berkaitan dengan produk yang sudah ada

(diversifikasi konsentrik). Diversifikasi juga dapat dilakukan dalam bentuk

6
penambahan produk baru yang tidak memiliki kaitan dengan produk yang sudah

ada (diversifikasi horizontal). Pada PT. Bank Muamalat KCP Gowa terdapat

berbagai macam jasa produk yang ditawarkan seperti Tabungan ib Hijrah,

Tabungan ib Hijrah Prima, Rekening Tabungan Jamaah Haji, Tabungan Prima

Berhadiah, Tabunganku, Tabungan Rencana dan Tabungan Haji Anak. Namun

dalam hal ini penulis berfokus pada produk tabungan yang telah diversifikasi dan

penerapan strategi apa dilakukan dalam mengembangkan suatu produk.

Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari Budiono dengan

judul “Peningkatan Volume Penjualan Melalui Syirkah Al-Wujuh Pada

Perusahaan Jati Ukir Evi Jaya Meuble Rawa Pitu Tulang Bawang Tahun

2006/2011”. Penelitian ini, dilakukan untuk mengetahui peningkatan volume

penjualan dengan menggunakan metode Syirkah Al-Wujuh. Penelitian ini

mendiskripsikan bagaimana perusahaan memasarkan produknya melalui syirkah

Al-Wujuh. (Ari Budiono, 2012)

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Reza Tri Assyaba dengan

judul Pemberian Hadiah Sebagai Strategi Dalam Meningkatkan Volume

Penjualan Ikan Hias. Fokus penelitian ini untuk melihat Upaya strategi pemberian

hadiah mampu untuk meningkatkan volume pejualan. Kemudian penelitian yang

dilakukan oleh Nur Azizah dengan judul “Pengaruh Inovasi Produk Terhadap

Omset Penjualan” pada penelitian ini yang menjadi kajian utama adalah tentang

inovasi produk yang dilakukan oleh Usaha Kripik Trubus yaitu dengan melihat

omset penjualannya.

7
Dari gambaran hasil penelitian terdahulu, dapat dikemukakan bahwa

penelitian yang dilakukan memiliki kajian yang berbeda. Meskipun ada yang

sama pada pembahasan bagian Diversifikasi. Dalam uraian diatas dapat

ditegaskan bahwa penelitian yang penulis teliti berjudul Analisis Penerapan

Diversifikasi dan Pengaruhnya Terhadap Pemilihan Produk Tabungan pada PT.

Bank Muamalat KCP Gowa . Belum pernah diteliti sebelumnya khususnya di UIN

Alauddin Makassar.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mengetahui

Penerapan Strategi Diversifikasi Dan Pengaruhnya Terhadap Pemilihan Produk

Tabungan Pada PT. Bank Muamalat KCP Gowa

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah

pada penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana Penerapan Strategi Diversifikasi dalam Mengembangkan

Produk Tabungan Baru di PT. Bank Muamalat KCP Gowa?

2. Faktor-faktor apa yang Mendukung dan Menghambat Penerapan Strategi

Diversifikasi pada Produk Tabungan di PT. Bank Muamalat KCP Gowa?

C. Kajian Pustaka

Beberapa dari peneliti terdahulu telah melakukan penelitian mengenai

Penerapan Strategi Diversifikasi Dan Pengaruhnya Terhadap Pemilihan Produk

Tabungan, yaitu:
No Nama Metode
Peneliti / Judul Penelitian Hasil
Tahun Penelitian

1. Riki Strategi Kualitatif Hasil penelitian ini sesuai dengan

8
No Nama Metode
Peneliti / Judul Penelitian Hasil
Tahun Penelitian

Harmadi Diversifikasi teori yang dikemukakan oleh Schmitt


/ 2019 untuk memberikan definisi atau pengertian
Meningkatkan strategi diversifikasi merupakan
Keuntungan suatu pendekatan yang melibatkan
Produk Griya emosi dan perasaan konsumen
Ib Hasanah dengan menciptakan pengalaman-
Pada PT. BNI pengalaman yang positif dan tak
Syariah terlupakan sehingga konsumen
Cabang mengkonsumsi dan fanatik terhadap
Bengkulu produk tersebut.

2. Sukmah Pengaruh Kuantitatif Berdasarkan analisis data diperoleh


/ 2018 Diversifikasi hasil bahwa data yang diolah dalam
Produk penelitian ini berdistribusi normal
Terhadap dilihat dari uji normalitas One
Volume Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Penjualan diperoleh hasil asymp.sig.(2-tailed)
Koperasi untuk diversifikasi produk yaitu
Pegawai 0,363 > 0,05 dan volume penjualan
Republik senilai 0,268 > 0,05 maka dapat
Indonesia dinyatakan bahwa data dalam
(KPRI) penelitian ini, berdistribusi normal.

3. Muham Efek Kuantitatif Penelitian ini dapat berimplikasi


mad Diversifikasi pada menurunnya NPF pada bank
Khozin Pembiayaan syariah yang menandakan bahwa
Ahyar / Sektor kinerja serta kualitas pembiayaan di
2021 Ekonomi bank syariah semakin membaik.

9
No Nama Metode
Peneliti / Judul Penelitian Hasil
Tahun Penelitian

Terhadap Selain itu, bank syariah juga akan


Profitabilitas lebih berhati-hati dalam
dan Risiko menyalurkan pembiayaan. Penelitian
Bank Syariah ini memiliki keterbatasan, yaitu
Di Indonesia masih minimnya penelitian ataupun
teori yang membahas tentang
diversifikasi pembiayaan pada sektor
ekonomi di perbankan syariah.

4. Sofiatul Pengaruh Kuantitatif hasil penelitian ini, pengelola bank


Mutmain Diversifikasi dituntut untuk memiliki manajemen
ah / 2022 Akad Dan krisis yang mumpuni, serta lebih
Restrukturisasi peka dalam memiliki sense of crisis.
Terhadap Sehingga jika kemungkinan terburuk
Risiko terjadi hal yang serupa, pengelola
Pembiayaan bank dapat lebih siap
Sebelum Dan penanganannya. Dan memiliki
Selama Masa strategi maupun langkah-langkah
Pandemi yang dapat menjaga kondisi
Covid-19 Pada keuangan perbankan tetap stabil dan
Bank Umum tidak mengalami goncangan.
Syariah

5. Puji Pengembangan Kualitatif Pengembangan produk melalui


Cahyo Produk diversifikasi dalam upaya
Astik / Melalui meningkatkan volume penjualan
2017 Diversifikasi sudah dilakukan dengan sebaik
Dalam Upaya mungkin oleh pemilik Pabrik Roti

10
No Nama Metode
Peneliti / Judul Penelitian Hasil
Tahun Penelitian

Meningkatkan Sari. Strategi yang diterapkan adalah


Volume strategi produk dimana perusahaan
Penjualan lebih cenderung mengutamakan dari
(Studi Pada sisi produk.
Pabrik Roti
Sari Asri
Hadimulyo
TimurMetro
Pusat)

6. Luluk Strategi Kualitatif Hasil dari penelitian ini secara


Kholifat Diservikasi keseluruhan strategi diversifikasi
ul Konstrasi dan konsetris dan integrasi kebelakang
Mukarro Integrasi Ke terbukti dapat meningkatkan volume
mah / Belakang penjualan.
2022 Dalam
Peningkatan
Volume
Penjual Jamur

7. Sitti Analisis Kualitatif Hasil penelitian ini bahwa di


Fatimah, Strategi pegadaian syariah cabang sentral
dkk / Pemasaran Makassar menjual lima produk yaitu
2022 Produk Gadai gadai emas (rahn), arrum emas,
Syariah Dalam mulia, arrum BPKB dan arrum haji.
Meningkatkan Dengan menggunakan marketing
Minat Nasabah mix 7p yang berhubungan dengan
Di Pegadaian strategi pegadaian diantara

11
No Nama Metode
Peneliti / Judul Penelitian Hasil
Tahun Penelitian

Syariah pelayanan yang ada.

8. Supriadi, Implementasi Kualitatif Hasil kajian menunjukkan bahwa


dkk/ Prinsip-prinsip prinsip-prinsip
2020 Perbankan dasar perbankan syariah yang mesti
Syariah Untuk diimplementasikan dalam
Mempertahank operasional perbankan
an Loyalitas syariah ialah prinsip bebas maghrib
Nasabah (maysir, gharar, haram, riba, dan
batil), kepercayaan
dan kehati-hatian dalam pengelolaan
kegiatan perbankan syariah, dan
prinsip yang didasarkan pada akad.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk Menganalisis Bagaimana Penerapan Strategi Diversifikasi dalam

Menambahkan Produk Tabungan Baru di PT. Bank Muamalat KCP

Gowa.

2. Untuk Menganalisis Apakah Faktor-faktor Yang Mendukung dan

Menghambat Penerapan Strategi Diversifikasi pada Produk Tabungan di

PT. Bank Muamalat KCP Gowa.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Agar dapat melatih ketajaman dan pengetahuan dalam melakukan

penelitian ini dan juga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang dipelajari

12
secara teori dengan cara terjun langsung untuk keadaan rill yang ada dilapangan

terkait dengan Penerapan Strategi Diversifikasi Dan Pengaruhnya Terhadap

Pemilihan Produk Tabungan Pada PT. Bank Muamalat KCP Gowa.

2. Bagi UIN Alauddin Makassar

Dapat dipakai sebagai sumber informasi atau dapat dipakai sebagai data

Sekunder dan sebagai bahan sumbangan pemikiran tentang peran dan fungsi Bank

Syariah dalam pengetahuan tentang kinerja perbankan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagai literatur dan sumber

informasi dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, sehingga akan lebih

menyempurnakan kekurangan penelitian-penelitian sebelumnya.

13
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Diversifikasi

Strategi dapat di artikan sebagai suatu rencana yang di satukan luas dan

berintegrasi yang menghubungkan keunggulan perusahaan dengan tantangan

lingkungan yang dirancang untuk mengetahui bahwa tujuan utama dari

perusahaan dapat tercapai melalui pelaksanaan strategi yang tepat dan konsisten.

(Sonatasia, 2020)

Strategi merupakan istilah yang umum dalam membentuk sistematika

yang perlu diciptakan dalam suatu pengelolaan orrganisasi. Strategi pada dasarnya

merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Siti Aminah Chaniago, 2014)

Menurut agama Islam penerapan manejemen strategi diprioritaskan namu

harus sesuai dengan syariat Islam, ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam

(QS. Al Jatsiyah / 45:18) yang berbunyi:

‫ُثَّم َج َعْلَٰن َك َع َلٰى َش ِر يَعٍة ِّم َن ٱَأْلْمِر َفٱَّتِبْعَها َو اَل َتَّتِبْع َأْه َو ٓاَء ٱَّلِذ يَن َيْع َلُم وَن‬

Terjemahnya:

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)


dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti
hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui’’.

Menurut M Quraish Shihab seseorang yang benar-benar beriman yaitu

beriman kepada Allah dan meyakini semua sifatnya dan kebenaran Rasul didalam

14
hatinya tidak terdapat keraguan dan membuktikan kebenaran iman dan berjihad

mengorbankan harta nyawanya di jalan Allah SWT.

Berdasarkan Tafsir diatas memiliki makna yang dikaitkan dimana

Kemudian Allah memerintahkan kepada Rasulullah saw agar jangan terpengaruh

oleh sikap orang-orang Quraisy karena Allah telah menetapkan urusan syariat

yang harus dijadikan pegangan dalam menetapkan urusan agama dengan perantara

wahyu. Maka peraturan yang termuat dalam wahyu itulah yang harus diikuti,

tidak boleh mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahuinya. Syariat

yang dibawa oleh para rasul terdahulu dan syariat yang dibawa Nabi Muhammad

pada asas dan hakikatnya sama, sama-sama berasaskan tauhid, membimbing

manusia ke jalan yang benar, mewujudkan kemaslahatan dalam masyarakat,

menyuruh berbuat baik dan mencegah berbuat mungkar. Jika terdapat perbedaan,

maka perbedaan itu bukan masalah pokok, hanya dalam pelaksanaan ibadah dan

cara-caranya. Hal itu disesuaikan dengan keadaan, tempat dan waktu. Menurut

Johnson dan Schools (2016:29) strategi adalah arah dan ruang lingkup sebuah

organisasi dalam jangka panjang yang mencapai keuntungan bagi organisasi

melalui konfigurasi sumber daya dalam lingkungan yang menantang untuk

memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pemangku kepentingan. (Hery

Suprapto, 2019).

Adapun diversifikasi merupakan bentuk pengembangan usaha dengan cara

memperluas market share yang ada atau mengembangkan berbagai produk yang

beraneka ragam. Menurut J. Nijman, diversifikasi merupakan bagian dari strategi

produk yakni untuk memperluas dan mengembangkan barang atau jasa yang telah

ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen dengan menambah produk baru.

Yang dimaksud baru adalah mengembangkan barang atau jasa yang memang

sudah ada di perusahaan tersebut agar lebih menarik lagi di hati para konsumen.

15
Dalam hal ini, dibedakan antara diversifikasi praktis yakni berkenaan dengan

meningkatnya jumlah warna, model, serta ukuran. Sedangkan diversifikasi

strategis meliputi menciptakan produk yang berlainan dengan produk yang sudah

ada. Sehingga jika dikombinasikan strategi diversifikasi dapat diartikan sebagai

upaya pengembangan produk yang ada sebelumnya untuk mengetahui kebutuhan

serta minat beli konsumen di masa mendatang. Menurut Fandy Tjiptono strategi

diversifikasi merupakan suatu upaya mencari dan mengembangkan produk atau

pasar yang baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan,

peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas.

Strategi diversifikasi pada produk Rekening Tabungan Jama'ah Haji

(RTJH) adalah cara untuk memastikan dana yang disimpan untuk tujuan

perjalanan ibadah Haji tetap aman dan berkembang. Berikut adalah beberapa

langkah yang dapat diambil untuk melakukan diversifikasi pada Rekening

Tabungan Jama'ah Haji yaitu:

1. Tabungan Utama Haji: Pastikan Anda memiliki tabungan utama yang

diarahkan secara khusus untuk biaya perjalanan Haji. Tabungan ini harus

terpisah dari tabungan lainnya dan hanya digunakan untuk tujuan Haji.

2. Tabungan Darurat: Meskipun Rekening Tabungan Haji memiliki tujuan

tertentu, selalu bijaksana untuk memiliki dana darurat terpisah untuk

kebutuhan mendesak. Ini membantu menjaga kestabilan keuangan Anda.

3. Investasi Jangka Panjang: Anda bisa mempertimbangkan untuk

menginvestasikan sebagian dana dalam produk investasi jangka panjang,

seperti deposito berjangka atau reksa dana syariah, yang dapat memberikan

pertumbuhan lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.

16
4. Asuransi Perjalanan: Melakukan asuransi perjalanan khusus Haji juga

merupakan bentuk diversifikasi. Ini melindungi Anda dari risiko yang

mungkin terjadi selama perjalanan.

5. Tabungan Pensiun: Jika Anda belum memiliki rencana pensiun yang

terstruktur, memulai tabungan pensiun juga bisa menjadi opsi diversifikasi.

Ini akan membantu Anda merencanakan masa pensiun setelah menunaikan

Haji.

Penting untuk berkonsultasi dengan lembaga perbankan atau lembaga

keuangan yang menawarkan produk Rekening Tabungan Jama'ah Haji dan

mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan Anda.

Diversifikasi membantu menjaga keuangan Anda tetap seimbang dan aman,

sambil mencapai tujuan perjalanan Haji. (bankmuamalat.co.id.)

1. Jenis-jenis Strategi

Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan,

namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di

perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan

ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga,

organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari

sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya

secara bersamaan. Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:

a. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang

semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal

memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan /

atau pesaing.

17
b. Strategi Intensif

Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi

intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan

perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

c. Strategi Diversifikasi

Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik,

horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih

terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru

yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi

horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi

konglomerat.

d. Strategi Difensif

Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga

dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.

Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi

melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan

laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround)

atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi

pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi

bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para

pemegang saham, karyawan dan media.

e. Strategi Umum Michael Porter

Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu

organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya,

diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan

biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat

18
rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah

strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap

unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu

peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan

menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

2. Bentuk Strategi Diversifikasi

Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan suatu perusahaan terkait

dengan diversifikasi atas produknya tentunya segala kemampuan disesuaikan

dengan pertimbangan kepentingan dan kemampuan perusahaan. Adapun bentuk

strategi diversifikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap produknya

terbagi menjadi tiga macam, diantaranya (Taufik Aris Saputra&dkk, 2021):

a. Strategi diversifikasi kosentris

Merupakan strategi dengan penambahan produk baru yang masih ada

kaitannya dengan produk lama dalam hal kesamaan teknologi, fasilitas, atau

jaringan pemasarannya. Strategi diversifikasi jenis ini bisa berbentuk vertikal

maupun horizontal, sehingga strategi ini akan berhasil jika:

a) Bersaing dengan industri yang rendah pertumbuhannya.

b) Menaikkan jumlah penjualan produk yang sudah ada dengan

memproduksi produk baru yang berkaitan dengan produk yang sudah

ada.

c) Menawarkan harga produk baru yang kompetitif.

d) Daur hidup produk saat ini yang mengalami penurunan memiliki team

manajemen yang kuat.

b. Strategi diversifikasi horizontal

Merupakan strategi dimana perusahaan menambah produk baru yang tidak

berkaitan dengan produk lain, tetapi dijual kepada konsumen yang sama.

19
c. Strategi diversifikasi konglomerasi

Strategi ini merupakan strategi dimana produk yang dihasilkan sama sekali

baru yang tidak memiliki hubungan dengan produk lama serta penjualannya juga

kepada konsumen yang berbeda. Ada beberapa pedoman strategi diversifikasi

konglomerasi untuk diikuti, yaitu:

a) Terjadi penurunan penjualan dan keuntungan.

b) Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industry

baru.

c) Terciptanya sinergi yang financial antara dua perusahaan (yang

mengakuisisi dan yang diakuisisi) bagi produk yang sudah jenuh.

d) Adanya peluang untuk memperoleh bisnis baru yang tidak berkaitan

namun memiliki peluang investasi yang menarik.

e) Adanya tindak anti trust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis

tunggal.

3. Tujuan Pengembangan Strategi Diversifikasi

Tujuan yang sangat mendasari strategi diversifikasi produk yaitu untuk

memperkecil adanya sebuah resiko ataupun kemungkinan kemungkinan yang

terjadi pada sebuah perusahaan. Jika ada produk dengan inovasi baru yang

dihasilkan akan membuat konsumen lebih tertarik dan mengkonsumsinya. Selain

itu dengan strategi diversifikasi produk ini dapat memberikan banyak pilihan

produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Secara garis besar, strategi

diversifikasi dikembangkan dengan berbagai tujuan diantaranya yaitu: (Fandy

Tjiptono;2014)

a. Meningkatkan pertumbuhan bila pasar atau produk yang ada telah

mencapai tahap kedewasaan dalam Product Life Cycle (PLC).

b. Menjaga stabilitas, dengan jalan menyebarkan fluktuasi laba.

20
c. Meningkatkan kredibilitas di pasar modal.

4. Faktor Yang Mendorong Strategi Diversifikasi

Adapun beberapa faktor yang mendorong perusahaan melaksanakan

strategi diversifikasi pada pruduk mereka yaitu: (R.S.H.J.Nijman, S.E Van Wolk;

1997)

a. Hasrat untuk menyesuaikan produk dengan keinginan konsumen secara

optimal.

b. Hasrat untuk bertumbuh.

c. Usaha mencapai stabilitas.

d. Usaha mencapai “input” yang optimal daripada sumber dan kapasitas.

e. Hasrat untuk kelanjutan usaha.

f. Motif non ekonomi.

B. Konsep Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen Menurut Kotler adalah sebuah studi tentang

bagaimana seorang individu dan kelompok maupun organisasi dalam memilih,

membeli dan menggunakan suatu barang maupun jasa dalam memuaskan

kebutuhan dan keinginan para konsumen (Didin Kartikasari, dkk:2013). Menurut

schiffman dan kanuk perilaku konsumen merupakan serangkaian proses yang

telah dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi dan bertindak setalah melakukan proses konsumsi produk atau jasa

serta ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya seorang konsumen.

John C Women dan Michael Minor mengemukakan bahwa perilaku seorang

konsumen sebagai sebuah studi unit dan proses pembuatan keputusan seseorang

dalam menerima, menggunakan, membeli dan menentukan produk. Perilaku

konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan adanya suatu

proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktivitas seperti melakukan

21
pencairan, penelitian, dan pengevaluasian produk dan jasa (product and services).

(Firmansyah, dkk;2018)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah

semua tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam proses mencari, memilih,

mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan serta mengevaluasi sebuah

produk barang dan jasa yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

Studi perilaku konsumen menggambarkan bagaimana pemasar

menawarkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen sehingga

konsumen tertarik untuk menggunakan produk maupun jasa tersebut. menurut

Minor perilaku kosumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian atau

proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi barang dan jasa, yang

kemudian melibatkan faktor-faktor yang ada dalam diri manusia itu sendiri. (Siti

Fatimah,dkk. 2022).

Adapun manfaat pihak perusahaan atau organisasi mengetahui perilaku

konsumen yakni:

a. Dapat memprediksi tren pasar

b. Mengidentifikasi karakteristik dan kebutuhan konsumen

c. Membuat strategi pemasaran yang sesuai

d. Mengungguli para pesaing

Selanjutnya faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian

konsumen (Danang Sunyoto;2013) yaitu sebagai berikut:

a. Budaya

Faktor budaya merupakan faktor yang dipengaruhi oleh budaya, sub

budaya dan kelas sosial. Dimana budaya merupakan suatu penentu atau keinginan

dan perilaku yang paling mendasar. Karena budaya juga merupakan suatu

kumpulan nilai dasar, persepsi dan keinginan serta tingkah laku yang harus

22
dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga maupun lembaga

penting lainnya.

b. Sosial

Faktor sosial dalam hal ini mencakup kelompok referensi keluarga, peran

sosial masyarakat dan status mempengaruhi perilaku pembelian. Dimana

kelompok referensi (reference group) dalam hal ini yakni semua kelompok yang

mempunyai pengaruh langsung atau tatap muka dan juga tidak langsung terhadap

sikap atau perilaku orang tersebut.

c. Pribadi

Faktor pribadi adalah factor yang meliputi usia dan tahap dalam siklus

hidup pembeli baik itu pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep

diri, serta gaya hidup konsumen itu sendiri. Sehingga mempengaruhi selera

terhadap makanan, pakaian, dan rekreasi.

d. Psikologis

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan baik yang bersifat biogenik

ataupun biologis. Kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu

seperti lapar, haus dan sebagainya. Sedangkan kebutuhan yang bersifat psikologis

adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan tertentu seperti kebutuhan untuk

diakui, harga diri, dll. (Shofiah&dkk, 2022)

e. Proses pengambilan keputusan

Selanjutnya proses Pengambilan keputusan yang merupakan suatu

kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang yang ditawarkan.

Adapun perilaku konsumen dalam persepsi Islam memandang rasionalnya

konsumen akan memuaskan konsumsinya sesuai dengan kemampuan barang dan

jasa yang dikonsumsi serta kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan

23
jasa tersebut. Dengan demikian kepuasan dan prilaku konsumen dipengaruhi oleh

hal-hak sebagai berikut (Rozayni, 2011):

a. Nilai guna (utulity) barang dan jasa dikonsumsi. Kemampuan barang dan

jasa untuk memuaskan kebutuhan da keinginan konsumen.

b. Kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Daya beli

dari income konsumen dan ketersediaan barang dipasar.

c. Kecenderungan konsumen dalam menentukan pilihan konsumsi

menyangkut pengalaman masa lalu, budaya, selera, serta nilai-nilai yang

dianut seperti agama, adat istiadat.

Berbeda dengan konsumen konvensional, seorang muslim dalam

penggunaan penghasilanya memiliki dua sisi, yaitu pertama untuk memenuhi

kebutuhan diri dan keluarganya dan sebagiannya lagi untuk dibelanjakan di jalan

Allah. Jika konsumen telah mampu melihat adanya kebutuhan-kebutuhan yang

harus dipenuhi maka yang harus dilakukannya kemudian adalah mengetahui

pendapatan yang dapat dibelanjakan untuk maing-masing kebutuhannya itu. Islam

tidak membatasi besar pendapatan yang harus dibelanjakan untuk kepentingan

akhirat, Islam hanya memberikan dorongan untuk melakukan amal baik misalnya,

21 sadaqah, infaq, dan sebagainya. Seperti dalam firman Allah Swt dijelaskan

dalam QS. Al-Baqarah/ 1:254 yang berbunyi:

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاْنِفُقْو ا ِم َّم ا َر َز ْقٰن ُك ْم ِّم ْن َقْبِل َاْن َّيْأِتَي َيْو ٌم اَّل َبْيٌع ِفْيِه َو اَل ُخ َّلٌة َّو اَل َش َفاَع ٌةۗ َو اْلٰك ِفُرْو َن ُهُم‬
‫ّٰظ‬
‫ال ِلُم ْو َن‬
Terjemahnya:

“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang


telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang
tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan
yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-
orang zalim. (Al-Qur’an dan terjemahan, Kementrian Agama RI, 2012)”.

24
M Quraish Shihab mengemukakan, hai orang-orang yang beriman kepada

Allah dan hari akhir, belanjakanlah harta yang telah Allah berikan kepada kalian

di jalan kebaikan dan bergegaslah melakukan itu sebelum datang hari kiamat.

Yaitu suatu hari yang terpenuhinya hanya untuk kebaikan dan tidak ada

perselisihan. Dan pada hari itu kalian tidak bisa mengembalikan apa-apa yang ada

didunia, tidak ada jual beli, syafaat selain Allah. (Shihab, 2002)

Berdasarkan tafsir diatas bahwa harta atau rezeki (pendapatan) yang

dikeluarkan hanyalah sebagian saja, sedangkan sebagian yang lainnya digunakan

untuk kebutuhan dimasa yang akan datang yaitu dunia dan akhirat, baik berupa

tabungan maupun investasi.

1. Proses pembentukan perilaku konsumen

Perilaku konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan

sesudah seorang konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun

jasa. Dalam perilaku konsumen:

a. Pengenalan Masalah

Biasanya seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan

atau untuk menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi.

Jika tidak ada pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak

akan tahu produk mana yang harus dibeli.

b. Pencarian Informasi

Setelah mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu

seorang konsumen akan aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian

masalahnya tersebut. Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat

melakukannya dari diri sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal)

seperti masukan, sharing pengalaman, dan lain sebagainya.

25
c. Mengevaluasi Alternatif

Setelah konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang

dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan

oleh konsumen tersebut adalah mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun

informasi yang diperoleh. Hall itulah yang menjadi landasan dalam mengatasi

permasalahan yang dihadapi.

d. Keputusan Pembelian

Proses selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif-

alternatif keputusan yang ada adalah konsumen tersebut akan melalui proses yang

disebut dengan keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses

pengambilan keputusan ini tidak sama, yaitu tergantung dari hal-hal yang perlu

dipertimbangkan dalam proses pembelian atau pengambilan keputusan tersebut.

e. Evaluasi Pasca-pembelian

Proses lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah

melakukan proses dan keputusan pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya

tersebut. Evaluasi yang dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar

seperti apakah barang tersebut sudah sesuai dengan harapan, sudah tepat guna,

tidak mengecewakan, dan lain sebgainya. (Aetiadi, dkk:2013).

C. Jenis-jenis Produk Tabungan

1. Tabungan Ib Hijrah

Tabungan dalam mata uang uang rupiah (IDR) dengan akad Wadiah yang

dapat digunakan untuk kebutuhan transaksi dan berbelanja menggunakan

Muamalat DIN dan kartu SharE Debit.

2. Tabungan Ib Hijrah Prima

Tabungan Syariah yang dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan

transaksi finansial dengan bagi hasil yang kompetitif.

26
3. Rekening Tabungan Jamaah Haji (RTJH)

Tabungan dalam mata uang rupiah (IDR) dengan akad Wadiah bagi Anda

yang telah memiliki dana porsi haji dan dapat digunakan untuk kebutuhan

transaksi dan berbelanja menggunakan Muamalat DIN dan kartu SharE Debit.

4. Tabungan Prima Berhadiah (TPB)

Program Tabungan Prima Berhadiah (TPB) Tabungan dengan pemberian

haiah di muka sesuai keinginan nasabah tanpa diundi, dimana nasabah bersedia

mengendapkan dana dalam jangka waktu tertentu.

5. Tabunganku

Tabungan dalam mata uang rupiah (IDR) dengan persyaratan mudah

untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Tabungan ini merupakan sebuah

tabungan untuk memenuhi keinginan nasabah yang ingin memiliki account yang

tidak ada potongan admin dan setoran awal yang sangat murah dimulai dari RP.

20.000. TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan

mudah dan ringan sangat cocok untuk para pelajar.

6. Tabungan Rencana

Tabungan dalam mata uang rupiah (IDR) dengan setoran rutin setiap

bulan yang tidak dapat diambil sewaktu-waktu. Tabungan ini membantu Nasabah

untuk mencapai tujuan/perencanaan tertentu dan dilengkapi dengan benefit

asuransi jiwa.

7. Tabungan Haji Anak

Kampanye yang diusulkan melalui Tabungan iB Hijrah dibawah umur

17 tahun yang ingin menabung ibadah Haji. Kampanye Tabungan Haji iB Hijrah

ditujukan bagi anak dibawah 17 tahun yang mempunyai rencana menunaikan

ibadah Haji.

27
D. Definisi dan Operasional Variabel

Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis dan membahas hadil

penelitian serta mempermudah penulis dalam menentukan perihal wawancara,

maka diperlukan definisi konseptual dan operasional variabel. Adapun definisi

konseptual dan definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah:


Variabel Definisi Indikator
Strategi Menurut Fandy Tjiptono, strategi Dalam Penelitian ini ada
diversifikasi merupakan suatu upaya beberapa indikator
Diversifikasi
mencari dan mengembangkan produk diversifikasi produk
atau pasar baru atau keduanya, dalam yaitu:
rangka mengejar pertumbuhan, a. Jumlah Nasabah
peningkatan penjualan, profitabilitas, b. Permodalan
dan fleksibilitas. Adapun Senja Nilasari c. Likuiditas
berpendapat strategi diversifikasi d. Jumlah Produk
adalah salah satu macam strategi
korporasi yang bisa dilakukan
perusahaan dalam mengelola bisnisnya.
Seperti namanya, diversifikasi berarti
melakukan perbedaan dengan bisnis
yang telah ada. Tidak hanya berupa
ekspansi perusahaan, namun
menampilkan bisnis baru dalam sebuah
perusahaan.
Pemilihan Produk Tabungan merupakan semua Menurut Kotler ada
informasi yang disimpan dalam ingatan empat indikator
Produk
nasabah tentang berbagai macam keputusan pembelian,
Tabungan produk dan jasa atau layanan tabungan, yaitu:
pengetahuan lain yang terkait dengan 1. Pengalaman nasabah
produk dan jasa atau layanan tabungan, dalam memilih
dan informasi yang berhubungan jumlah produk
dengan fungsinya sebagai nasabah. tabungan
Produk merupakan salah satu strategi 2. Minat Nasabah
bank untuk memperoleh nasabah.
Produk-produk tabungan yang
ditawarkan oleh masing-masing bank
kian bertambah seiring dengan
banyaknya jumlah lembaga perbankan
yang ada, sehingga masyarakat harus
mengenali kebutuhan dan seluk-beluk
produk yang ditawarkan dengan lebih
baik.

28
E. Kerangka Berfikir

Gambar 1. Kerangka pikir

Strategi Pemilihan
Produk
Diversifikasi Produk Evaluasi
Tabungan
Produk Tabungan

Penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hasil yang bervariasi,

maka penulis ingin melakukan penelitian dengan masalah pemilihan produk

tabungan terhadap penerapan strategi diversifikasi yang terdapat di PT. Bank

Muamalat KCP Gowa. Topik Strategi Diversifikasi perlu di lakukan penelitian

lebih lanjut karena persaingan dari dunia perbankan yang semakin ketat dan masih

banyak fenomena penurunan kinerja pada perbankan. Sehingga dalam penelitian

ini membangun sebuah kerangka pikir seperti yang terlihat pada gambar di atas.

29
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang mencari arti

makna, pemahaman, pengertian mengenai suatu fenomena yang terjadi, kenyataan

atau kejadian, dan kehidupan manusia secara terlibat langsung dalam penelitian,

konsensus, dan settingan yang menyeluruh.

Menurut I Made Winartha (2006: 155) penelitian kualitatif deskriptif

adalah menganalisis berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang

dikumpulkan dalam bentuk wawancara atau observasi tentang masalah yang

diselidiki dilapangan, artinya menjelaskan dan merangkum. Oleh karena itu,

penelitian kualitatif deskriptif memungkinkan untuk menyelidiki data secara rinci

dan menggambarkan situasi secara konkrit, transparan dan detail.

Ada delapan jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi (ethnography),

studi kasus (case studies), studi dokumen/teks (document studies), observasi alami

(natural observation), wawancara terpusat (focused interviews), fenomenologi

(phenomenology), grounded theory, studi sejarah (historical research). (Prof. Dr.

H. Mudja Rahardja, M. Si, 2010)

2. Pendekatan penelitian

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

deskriptif, tujuan dari penelitian ini untuk memberikan penjelasan yang secara

terperinci dan mendalam mengenai masalah persepsi yang dijadikan sebagai objek

dalam penelitian. Dimana dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatis

30
dan dianalisis secara deskriptif untuk mengamati masalah terkait Analiss

Penerapan Strategi Diversifikasi dan Pengaruhnya Terhadap Pemilihan Produk

Tabungan Pada PT. Bank Muamalat KCP Gowa.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Muamalat KCP Gowa yang

berlokasi di Jl. KH Wahid Hasyim Komp. Ruko Balla Lompoa Plaza, Blok B

No.2, Sungguminasa, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan 92111.

C. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana

data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana

mengambil data tersebut dan bagaiman data tersebut diolah. Sumber data

merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode

pengumpulan data disamping jenis data yang telah dibuat di muka. Adapun

sumber dan data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi.(Nur

Indrianto&Bambang Supono, 2013)

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara

(interview) yang diperoleh dari informan yaitu dari pihak PT. Bank Muamalat

Syariah Kantor Cabang Pembantu Gowa dengan pedoman wawancara yang telah

disusun. Wawancara disusun bersifat bebas dan pertanyaan-pertanyaan secara

terbuka dan tidak terstruktur dalam mendapat informasi yang sesuai dengan apa

adanya. Data Primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data

ini tidak teerssedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file.

Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden,

31
yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan

sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data. (Umi Narimawati, 2008:98)

2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data tambahan dari data primer. Data

Sekunder berupa data yang sudah ada dan dapat diperoleh dengan cara membaca,

melihat ataupun mendengarkan. Data Sekunder dapat berupa buku, jurnal, dan

pendukung lainnya. Data Sekunder Ialah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2008:402)

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Sugiyono dan Nasution, menyatakan bahwa observasi adalah dasar

semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya bisa bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. (Nana Syaodih

Suknadinata, 2006) Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data

apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan, dan dicatat secara

sistematis dapat dikontrol keadaan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).

(Husaini Usmadan Purnomo Setaiady, 2008)

Dapat dipahami bahwa metode observasi ini sangatlah penting untuk mengamati

objek yang menjadi fokus penelitian sehingga bisa mendapatkan data yang akurat.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti akan wawancarai informan yang

menggunakan video call dalam berkomunikasi.(Sugiyono, 2016:231)

32
Wawancara dilakukan dengan Karyawan Bank Muamalat KCP Gowa

dan salah satu nasabah dari Bank tersebut yang terkait dengan penelitian, sehingga

proses wawancara bisa mengarah ke data yang benar sesuai dengan penelitian

yang dibutuhkan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pelengkap dari metode observasi dan wawancara.

Dokumentasi adalah metode yang dapat digunakan peneliti kualitatif untuk

memperoleh gambaran dari segi subjek melalui media tertulis dan dokumen lain

yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.(Haris

Herdiansyah)

E. Intrumen Penelitian
Instrumen Penelitian merupakan suatu alat yang digunakan dalam

memperoleh data yang diperlukan oleh peneliti dalam mendapatkan suatu

informasi di lapangan. Yang dimana dalam penelitian kualitatif yang menjadi

instrumen dalam penelitiannya adalah seperti alat tulis, telepon genggam, dan

daftar pertanyaan serta alat lainnya yang digunakan dalam penelitian.

Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri (human

instrument) yang disertai alat bantuan berupa tape recorder dan kamera. Dalam

penelitian kualitatif, peneliti memiliki kedudukan sebagai perencana, pelaksana,

pengumpulan data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil

penelitiannya.

33
F. Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data

Reduksi Data dengan cara memilah hal pokok atau hal penting di

lapangan yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang cukup lalu

disederhanakan agar dapat dengan mudah dianalisis oleh peneliti.

2. Penyajian Data

Penyajian Data merupakan kumpulan informasi yang telah direduksi

sebelumnya kemudian disajikan dalam uraian singkat dalam bentuk tulisan

sehingga dapat merencanakan langkah kegiatan selanjutnya berdasarkan apa yang

sudah dopahami.

3. Penarikan Kesimpulan Dan Verifikasi Data

Pada penilitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif. Teknik ini bertujuan mendeskripsikan data yang sudah terkumpul dari

hasil observasi, wawancara, ataupun dokumentasi kemudian dianalisis dan ditarik

kesimpulannya yang diuraikan secara rinci dalam bentuk apa adanya sehingga

dapat menggambarkan sesuatu yang belum jelas sebelumnya menjadi lebih jelas.

G. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif yaitu : uji validitas internal

(uji kredibilitas), eksternal (dependability), reliabilitas dan obyetivitas. Pada

penelitian ini, peneliti hanya menggunakan pengujian validitas data, meliputi

validitas internal (uji kredibilitas). Yang dimaksud uji kredibilitas data adalah

dalam penelitiannya menggunakan perpanjangan dalam pengamatan, tingkat

ketekukan dan trigulasi.

Dalam perpanjangan pengamatan bertujuan memastikan bahwa data yang

penulis peroleh dilapangan sesuai dengan permasalahaan yang diteliti,

perpanjangan pengamatan seperti ketempat penelitian dengan berulang-ulang agar

34
dapat mengamati hasil wawancara secara mendalam. Selanjutnya ialah tingkat

ketekukan yang berarti mengamati data yang diperoleh secara cermat dan tepat.

Pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber, yang artinya menguji

kredibilitas data yang diperoleh oleh peneliti dari berbagai sumber. Kemudian

data yang diperoleh oleh peneliti tersebut dideskripsikan untuk memilah

pandangan yang berbeda dan mana yang sama. Yang dimana dalam penelitian ini

triangulasi sumbernya ialah informan dari PT. Bank Muamalat Kantor Cabang

Pembantu Gowa.

35
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil PT. Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Gowa

PT. Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Gowa

terletak di Jl. KH Wahid Hasyim Komp. Ruko Balla Lompoa Plaza, Blok B No.2,

Sungguminasa, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. Bank ini hanya

memiliki 8 Karyawan. Setiap karyawannya memiliki tugasnya masing-masing. Di

Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Gowa ditawarkan beberapa produk

antara lain Tabungan, Giro, dan Deposito.

2. Sejarah Bank Muamalat di Indonesia

PT. Bank Muamalat didirikan pada tanggl 24 Rabius Tsani tahun 1412

hijriah atau 1 November yang diperkasai oleh Majelis Ulama Indonesia dan

pemerintah Indonesia melalui kegiatan operasinya pada tanggal 27 Syawal 1412

hijriah pada tanggal 1 Mei 1992, dengan dukungan eksponen Ikatan Cendekiawan

Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim, pendirian Bank

Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari dokumen pendirian

saham perseroan senilai Rp.84 miliar.

Pada tanggal 27 oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan Bank

Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai anak bank devisa. Pengakuan ini

semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai bank syariah pertama dan

terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang

dikembangkan. Pada akhir tahun 90-an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

36
memporak-porandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor

perbankan nasional tergantung oleh kredit macet di sekmen korporasi, Bank

Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998 rasio pembayaran macet

(NP) mencapai lebih 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp.105 miliar. Ekuitas

mencapai titik terendah, yaitu Rp.39,9 miliar, kurang sepertiga modal setoran

awal.

Dalam rangka memperkuat permodalannya, Bank Muamalat imencapai

pemodal yang potensial dan ditanggapi secara positi oleh Islamic Development

Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 1 Juni

1999, IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat,

oleh karenanya kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa

yang penuh dengan tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam

kurung waktu tersebut Bank muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi

menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap kru Bank Muamalat. Ditunjang

kepemimpinan yang kuat strategi pengembangan yang tepat, serta ketaatan

terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.

Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari

keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh

anggota direksi diangkat dalam tubuh muamalat, Bank Muamalat kemudian

menggelar rencana kerja lima tahun dengan dengan penekanan pada (1)

Resturiksasiasset dan program esiensi, (2) tidak mengandalkan setoran modal

tambahan, (3) tidak melakukan PHK satupun terhadap sumber daya insan yang

ada dalam pangkasan biaya, tidak memotong hak kru Muamalat sedikitpun, (4)

37
pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri kru muamalat menjadi prioritas

utama ditahun pertama kepengurusan direksi baru, (5) peletakkan landasan usaha

dengan menegakkan disiplin kerja muamalat sebagai agenda utama ditahun kedua,

(6) pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta 38

menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran bank mumalat pada tahun ketiga

dan seterusnya, yang akhirnya membawa bank kota dengan rahmat Allah SWT ke

era pertumbuhan baru memasuki tahun 2005 dan seterusnya.

3. Visi dan Misi, Strategi dan Program Kerja

a. Visi

“The best Islamic Bank and Top Bank In Indonesia With Strong

Regional Presence”.

b. Misi

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan

berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan

berdasarkan prinsip kehati-hatian, Keunggulan sumber daya manusia

yang Islami, Modern dan profesional, serta orientasi investasi yang

inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku

kepentingan.

c. Strategi

Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu terus meningkatkan mutu

pelayanan kepada seluruh nasabah dan memberikan kenyamanan serta

membudidayakan Senyum, Sapa, dan Salam. Untuk mencapai

pertumbuhan Bank Muamalat menjalankan aksi korporasi yaitu

38
dengan menambah jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan

kantor cabang serta cabang pembantu.

d. Program Kerja

Bank Muamalat melakukan berbagai terobosan produk dan juga

meningkatkan performa kinerja keuangannya untuk memaksimalkan

nilai bagi seluruh pemangku kepentingan seperti yang tertuang pada

misi Bank Muamalat. Salah satu nilai yang terpenting adalah nilai

profitabilitas. Tinggi dan rendahnya tingkat profitabilitas dipengaruhi

oleh performa dari kinerja keuangannya yang akan menunjukkan

bagaimana suatu perusahaan 39 dapat mengelola modal yang ada

secara maksimal untuk menghasilkan laba yang maksimal

4. Struktur Organisasi dan Unit Kerja

a. Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Kantor Cabang

Pembantu Gowa

Struktur Organisasi adalah sebuah susunan berbagai komponen

atau unit-unit kerja yang dalam sebuah organisasi yang ada di masyarakat.

Dengan adanya struktur organisasi maka dapat di lihat pembagian kerja

dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda bisa di koordinasikan

dengan baik. Selain itu, dengan adanya struktur tersebut maka dapat

diketahui berapa spesialisasi dari sebuah pekerjaan, saluran perintah,

maupun penyampaian laporan.

Dalam penjelasan struktur tersebut terdapat hubungan antar

komponen dan posisi yang ada di dalamnya, dan semua komponen

39
tersebut mengalami saling ketergantungan. Artinya, masing-masing

komponen di dalamnya akan saling mempengaruhi yang pada akhirnya

akan berpengaruh pada sebuah organisasi secara keseluruhan. Struktur

tersebut merupakan komponen penting yang harus ada dalam organisasi

yang memuat terkait pembagian tugas dan tanggung jawab masing-

masing. Berikut ini struktur organisasi Bank Muamalat KCP Gowa.

40
Struktrur Organisasi
Bank Muamalat KCP Gowa
Tahun 2022-2023
BISNIS OPERATION

BRANCH MANAGER OPERATION SUPERVISOR

MAULIDA WIDYA UTARI


NURZUL RAMADHAN HARIS
PARAWANSA

RELATIONSHIP RELATIONSHIP
CUSTOMER
MANAGER MANAGER TELLER SECURITY DRIVER OFFICE BOY
SERVICE
CONSUMER FUNDING
SITI
ANWAR NURUL INDAH MUHAMMADA
JULIANA IDRIS RISMAYANTI RACHMADI ZULKIFLI
RUSYIDI CAHYANI RHAM
BASRI

42
b. Aspek Personalia (Pembagian Job Kerja

Struktur organisasi merupakan rangkaian kerja yang terdapat

dalam sebuah perusahaan yang memperlihatkan hubungan kerja dalam

melaksanakan wewenang dan tanggungjawab mulai dari pimpinan sampai

kepada masingmasing bagian.

Struktur organisasi dibedakan menjadi beberapa bentuk sebagai

berikut:

a) Branch Manager

Branch Manager adalah Pimpinan cabang yang bertanggung

jawab dalam operasional dikantor cabang tersebut.

b) Operation Manager

Operation Manager ialah yang mengawasi dan mengelola

kelancaran dari berbagai operasional dalam kantor cabang tersebut.

c) Relationship Manager Consumer

Relationship Manager Consumer adalah pendekatan yang

membantu bisnis meningkatkan hubungan dengan nasabah yang sudah

ada dan mendapatkan nasabah atau konsumen baru dengan lebih

cepat.

d) Relationship Manager Funding

Relationship Manager Funding ialah yang bertanggung jawab

atas pencapaian target dibidang usaha atau asuransi dan harus

didasarkan pada tujuan pendanaan yang ditetapkan. Temukan nasabah

yang memiliki uang lebih dan bersedia menggunakannya dalam

42
bentuk produk yang ditawarkan bank dengan memperkenalkan,

mempromosikan, memasarkan, jaringan antar bank atau non-

perbankan dan hubungan dengan produk perbankan. Produk

perbankan yang dimaksud dapat dibagi menjadi tiga kategori:

tabungan, deposito biasa, dan deposito berjangka.

e) Customer Service

Customer Service ialah yang Melakukan pelayanan dengan

baik dan memperkenalkan produk-produk apa yang disediakan bank

muamalat, Melakukan transaksi pembukaan rekening, baik nasabah

yang langsung ke bank, maupun nasabah yang menitip ke marketing,

Memelihara hubungan dengan nasabah sebaik mungkin, agar nasabah

dapat merasa puas dengan pelayanannya, Melakukan transaksi

permintaan penggantian kartu maupun buku rekening dari nasabah

serta penutupan rekening serta Melayani pertanyaan dan keluhan-

keluhan dari nasabah, baik yang datang langsung maupun online.

f) Teller

Teller ialah Melakukan transaksi-transaksi seperti

penarikan tunai dan penyetoran tunai, Memberi pelayanan terbaik bagi

nasabah, Melakukan mutasi uang tunai, Mengambil dan menyimpan

kembali uang dari khasanah dengan menggunakan Teller Box,

Melakukan penutupan kas.

43
B. Hasil Penelitian

1. Strategi diversifikasi produk dalam mengembangkan produk

tabungan di PT. Bank Muamalat KCP Gowa

Dalam bagian ini hasil temuan yang terdapat di lapangan (tempat

penelitian), berlandaskan penyajian data yang disajikan dengan analisis yang

dilakukan, maka usaha terhadap hasil temuan dalam gambaran interpretasi pada

tanya jawab serta konsep yang sudah serta relavan pada penelitian. Bagian

penjelasan penelitian disesuaikan dengan fokus penelitian yang sudah. Ada

beberapa hasil temuan yang telah ditemukan pada penelitian yaitu:

a. Berdasarkan hasil wawancara Bersama ibu wiwid selaku Branch

Manajer di PT. Bank Muamalat KCP Gowa diantaranya sebagai

berikut:

‘’Kami melakukan pengembangan produk untuk memenuhi


keinginan nasabah untuk mencukupi keperluan konsumen yang
berubah-ubah untuk mencengah pembeli tidak bosan dan bisa terpikat
terhadap barang yang ditawarkan di perusahaan sehingga
keuntungannya bisa di ambil dari salah satu produk tersebut. Dalam
penganekaragaman produk pada umumnya perusahaan berusaha untuk
meningkatkan penjualan dengan cara mengembangkan produk baru
bagi pasar baru, sehingga diperoleh berbagai macam produk tabungan
yang ada di Bank Muamalat KCP gowa’’.

Dari beberapa tujuan yang ada dalam PT. Bank Muamalat KCP

Gowa telah menerapkan beberapa poin penting yaitu: 1) Pengembangan Produk

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan nasabah. Dengan kata lain

Branch Manajer di Bank Muamalat KCP Gowa berusaha memenuhi apa yang

menjadi kebutuhan atau keinginan dari nasabah dan dapat memudahkan nasabah

dalam minat menabung di Bank Muamalat KCP Gowa, 2) Mencegah adanya

44
persaingan, yang artinya Bank Muamalat KCP Gowa mengembangkan produk

baru dengan menggunakan strategi diversifikasi agar dapat menarik nasabah

dalam minat menabung, 3) Dapat Meningkatkan penjualan melalui berbagai

macam produk tabungan, baik lewat pengembangan produk tabungan baru atau

mengembangkan produk yang sudah ada. Dengan adanya pengembangan produk

dan jika produk tersebut dapat menarik nasabah maka kemungkinan besar akan

berpengaruh pada peningkatan volume penjualan.

Hasil dari penelitian bawasannya diversifikasi produk melalui

pengembangan produk agar bisa memenuhi kebutuhan nasabah yang selalu

berubah-ubah serta produk tidak menurun dalan artian produk baru akan manarik

minat nasabah untuk kembali memilih berbagai produk tabungan . Dan dalam

pemasaran produk perusahaan menggunakan berbagai cara seperti

mempromosikan dan mengapload produk di social media sehingga konsumen bisa

langsung melihat produk di sosial media yang sudah di sediakan oleh perusahaan

karena kepuasan konsumen yang diutamakan oleh perusahaan tersebut.

Setelah ada itikad melakukan pengembangan maka PT. Bank

Muamalat KCP Gowa harus memilih salah satu program pengembangan produk

yang cocok dengan Perusahaan. Hasil wawancara Bersama Ibu Wiwid terkait

program pengembangan produk diantaranya sebagai berikut:

‘’Pengembangan produk yang kami lakukan adalah dengan


cara penganekaragaman jenis produk tabungan. Penganekaregaman
yakni membuat produk yang bermacam-macam, kami berharap
nasabah akan merasa tertarik dengan produk tabungan dalam minat
nasabah”.

45
Ada beberapa program strategi pengembangan produk tetapi di

Bank Muamalat KCP Gowa melakukan pengembangan produk melalui Strategi

Diversifikasi, sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan volume penjualan.

Dengan adanya produk diversifikasi akan memberikan alternatif pilihan berbagai

macam produk para nasabah.

Terdapat tujuan diadakannya Upaya pengembangan produk

melalui diversifikasi. Berikut hasil wawancara Bersama Ibu Wiwid terkait tujuan

pengembangan produk melalui diversifikasi diantaranya sebagai berikut:

‘’Tujuan kami melakukan Upaya pengembangan produk


melalui Penerapan Strategi Diversifikasi Bank Muamalat dalam
penambahan dan pengembangan produk dengan melihat kebutuhan
dan perkembangan pasar, Sebelumnya hanya produk Tabungan Haji,
namun dikembangkan juga menjadi tabungan haji anak hebat. Yaitu
produk tabungan haji khusus anak’’ sekolah, mengingat antrian haji
regular yang sangat lama, sehingga dibutuhkan diversifikasi produk
untuk meningkatkan nilai produk terhadap perluasan market.”
Dari beberapa tujuan diversifikasi dalam PT. Bank Muamalat KCP

Gowa telah berhasil mencapai semua tujuan yang telah diterapkan. Dengan kata

lain sama halnya yang disampaikan Ibu Wiwid bahwasanya penganekaragaman

dilakukan agar produknya tidak selalu menurun artinya dengan adanya produk

baru akan menarik minat menabung nasabah dan dapat lebih memudahkan bagi

anak’’ yang masih sekolah untuk menabung di produk tabungan haji anak hebat.

Berikut produk diversifikasi di PT. Bank Muamalat KCP Gowa, Dari hasil

wawancara Bersama Ibu Wiwid yaitu sebagai berikut:

1) Tabungan Haji

2) Produk Tabungan Haji Anak

46
b. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa nasabah di PT. Bank

Muamalat KCP Gowa diantaranya sebagai berikut:

1) Dari hasil wawancara Pak Ahmad yang sudah lama menabung

di PT. Bank Muamalat KCP Gowa menjelaskan bahwa.

“Saya sebagai nasabah di bank muamalat menggunakan produk


tabungan haji sudah beberapa tahun setelah saya diberitahukan
informasi tentang tabungan haji anak saya pun tanpa berpikir
panjang langsung mendaftarkan anak saya yang berumur 8
tahun. Sebab selama saya menggunakan tabungan haji selama
ini tanpa kendala dan selalu mendapatkan solusi”

2) Wawancara juga dilakukan dengan Ibu Sapitri

Salah satu nasabah PT. Bank Muamalat KCP Gowa, sebagai berikut

penjelasannya.

“saya ini nasabah di Bank Muamalat sudah lama semenjak masuk


kuliah sampai saat ini sudah semester 5 dan ada rencana mengambil
tabungan haji kerena menabung di tabungan haji saya rasa disini paling
mudah dan memiliki banyak promo dan berbasis syariah tentunya.
Initnya saya lebih percaya sama bank Muamalat ketingbang bank lain”
3) Dari sesi wawancara yang saya lakukan Bersama Bapak

Hardianto mengemukakan bahwa

“menabung di Bank Muamalat itu sangat menyenagkan dengan


berbagai kemudahan yang diberikan termasuk promo-promo yang
ditawarkan itu sangat memudahkan bagi saya pribadi belum Lagi
banyak inovasinya seperti tabungan haji yang sekarang sudah ada
produk barunya yaitu tabungan haji anak, dan prosesnya lumayan
mudahji, saya mencoba untuk membuka jenis produk tersebut
untuk anakku.’’
4) Dari sesi wawancara yang saya lakukan Bersama Bapak

Jumaidi mengemukakan bahwa

“awalnya saya memakai tabungan biasa yang jenis produknya


itu TabunganKu, dan pada hari itu saya ma uke bank untuk
membuka tabungan untuk anak saya yang baru kelas 1 SMA,
dan setelah saya ke CS meminta untuk dibukakan tabungan

47
tersebut, tetapi CS tersebut menawarkan jenis produk tabungan
haji anak yang katanya produk baru dan saya jawab si CS nanti
saya datang lagi untuk membuka jenis produk tersebut ya bu.”

5) Dari segi wawancara yang saya lakukan bersama Bapak

wahyudi mengemukakan bahwa

“Saya sudah menggunakan produk Tabungan Haji Anak ini


sudah 2 minggu berlalu, produk tersebut sangat membantu saya
dalam menabung untuk tabungan anak saya beberapa hari
kemudian, dan cara bertransaksinya cukup mudah”.

2. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penerapan strategi

diversifikasi pada produk tabungan di PT. Bank Muamalat KCP

Gowa

a. Faktor Pendukung

Keberadaan Bank Islam di Indonesia masih memiliki peluang yang

menggembirakan dan perlu dioptimalkan guna membangun Kembali

system perbankan yang sehat dalam rangka mendukung program

pemulihan dan pendayaan ekonomi nasional.

Diversifikasi produk bisa dijadikan salah satu pilihan pada

Lembaga Keuangan Syariah khususnya di Bank Muamalat agar dapat

meningkatkan penjualan, serta memperluas cakupan pasar sehingga

begitu penting menggunakan diversifikasi produk.

Menurut Ibu Wiwid sebagai Branch Manajer di Bank Muamalat

KCP Gowa, Adapun yang menjadi faktor Pendukung terhadap

penerapan strategi diversifikasi pada produk tabungan, antara lain:

48
a) Riset terkait kebutuhan market

b) Menekan biaya produksi sehingga diperoleh efisiensi dan

efektivitas

c) Meningkatkan laba atau omzet perusahaan

b. Faktor Penghambat

Bank Muamalat adalah Lembaga keuangan yang dalam

operasionalnya berdasarkan hukum Islam yang bertujuan untuk

menghindari riba atau bunga. Bank Muamalat dalam operasionalnya

tidak hanya menangani masalah perbankan saja, tetapi juga menangani

kegiatan keagamaan. Salah satu kegiatan keagamaan yang penting bagi

ummat Islam dan merupakan rukun Islam yang kelima, yaitu naik haji

bagi yang mampu. Pada umumnya , tidak semua Masyarakat

Indonesia, terutama ummat Islam, mampu melaksanakannya. Hanya

Sebagian kecil Masyarakat yang mampu melaksanakannya. Hal ini

dikarenakan banyak faktor yang menghambat pelaksanaan naik haji.

Faktor yang paling umum yaitu terkait masalah biaya.

Dari hasil wawancara Ibu Wiwid yang sebagai Branch Manajaer

Adapun kendala atau faktor yang menjadi hambatan dalam penerapan

strategi diversifikasi pada produk tabungan di Bank Muamalat Kcp

Gowa yaitu sebagai berikut:

a) Biaya Produksi

b) Keputusan manajemen dari pusat

49
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan judul “Analisis Penerapan

Strategi Diversifikasi dan Pengaruhnya Terhadap Pemilihan Produk Tabungan

Pada PT. Bank Muamalat KCP Gowa” yang dipaparkan pada Bab IV, maka

peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

a. Berdasarkan penerapan strategi pengembangan produk tabungan baru

yang diversifikasi di Bank Muamalat KCP Gowa dapat disimpulkan

bahwa dengan melakukan pengembangan produk untuk memenuhi

keinginan nasabah untuk mencukupi keperluan konsumen yang

berubah-ubah untuk mencengah pembeli tidak bosan dan bisa terpikat

terhadap barang yang ditawarkan di perusahaan sehingga

keuntungannya bisa di ambil dari salah satu produk tersebut. Dalam

penganekaragaman produk pada umumnya perusahaan berusaha untuk

meningkatkan penjualan dengan cara mengembangkan produk baru

bagi pasar baru, sehingga diperoleh berbagai macam produk tabungan

yang ada di Bank Muamalat KCP gowa. Hasil dari penelitian

bawasannya diversifikasi produk melalui pengembangan produk agar

bisa memenuhi kebutuhan nasabah yang selalu berubah-ubah serta

produk tidak menurun dalan artian produk baru akan manarik minat

nasabah untuk kembali memilih berbagai produk tabungan . Dan

50
dalam pemasaran produk perusahaan menggunakan berbagai cara

seperti mempromosikan dan mengapload produk di social media

sehingga konsumen bisa langsung melihat produk di sosial media

yang sudah di sediakan oleh perusahaan karena kepuasan konsumen

yang diutamakan oleh perusahaan tersebut.

b. Faktor Pendukung terhadap penerapan strategi diversifikasi pada

produk tabungan, antara lain Riset terkait kebutuhan market, Menekan

biaya produksi sehingga diperoleh efisiensi dan efektivitas, serta

Meningkatkan laba atau omzet perusahaan. Adapun kendala atau

faktor yang menjadi hambatan dalam penerapan strategi diversifikasi

pada produk tabungan di Bank Muamalat Kcp Gowa yaitu sebagai

berikut Biaya Produksi dan Keputusan manajemen dari pusat.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Bank Muamalat KCP

Gowa, dan berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, maka

penulis memberikan saran yang bermanfaat sebagai berikut:

a. Terkait dengan pengembangan produk melalui diversifikasi dalam

upaya meningkatkan volume penjualan, sebaiknya dalam proses

pengembangan harus lebih menggunakan tahap-tahap yang prosedural

sesuai dengan teori yang ada sehingga produk yang dibuat benar benar

sesuai kebutuhan konsumen sehingga mampu meningkatkan volume

penjualan.

b.

51
DAFTAR PUSTAKA

Ade Irawan, I. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Kopi Pada Aplikasi Online. Jurnal Ilmiah
Manajemen, 7(1), 17–32
Agustin, L & Rahmawati, D 2021, ‘Hubungan Pendapatan Keluarga Pengetahuan
Ibu Dengan Kejadian Stunting’, Indonesian Journal of Midwifery (IJM),
vol. 4, no. 1, pp. 27–32.
Anang, F. M. (2018). Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran).
Ari Budiono,Peningkatan Volume Penjualan Melalui Syirkah Al-Wujuh pada
Perusahaan Jati Ukir evi Jaya Meuble Rawa Pitu Tulang Bawang
Tahun.Skripsi(Metro:Perpustakaan STAIN Jurai Siwo.2012).h.8
August E. Grant dan Jennifer H. Meadows, Communication Technology Update
and Fundamental, Edisi 6. (Boston: Fokal Press, 2008), 10.
Basri, Z., Fatimah, S., & Farild, M. (2022). Analisi strategi pemasaran produk
gadai syariah (rahn) dalam meningkatkan minat nasabah di pegadaian
syariah cabang sentral makassar. IBEF, 2(2), 21-35.
Chakrabarti, A., Singh, K., & Mahmood, I. (2007). Diversification and
Performance: Evidence from East Asian Firms. Strategic Management
Journal, 28, 101–120
David, & R, F. (2016). Manajemen Strategik-Suatu Pendekatan Keunggaulan
Bersaing. Salemba Empat.
Firmansyah, M. Anang. 2018. Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran).
Yogyakarta: CV.
George, R., & Kabir, R. (2005). Corporate Diversification and Firm Performance:
Does the Organizational Form of the Firm Matter? In Pemikiran Islam di
Malaysia: Sejarah dan Aliran (Vol. 20, Issue 5). Chicago,pp. 1-81.
Johnson, G. and Scholes, K. (2016). Exploring Corporate Strategy-Text and
Cases. Hemel Hempstead: Prentice-Hall.
Lewellen, W. G. (1971), A Pure Financial Rationale for the Conglomerate
Merger, The Journal of Finance 26, pp. 521-537.
Nur Indrianto dan Bambang Supono, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi Dan Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2013) h. 142.
Rozayni, “Perilaku Konsumen Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus
Di Komplek Pemda Perumahan Cemara Rt 03 Rw 04 Kelurahan Delima
Kecamatan Tampan Pekanbaru)” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Qasim, Riau, 2011)
Saputra, T. A., Kunaifi, A., & Azizah, S. (2021). Diversifikasi Produk Pendekatan
Islamic Ethic Dalam Meningkatkan Omset Bisnis Retail. Studi Keislaman,
7(1).
Satoto, S. H. (2009). Strategi Diversifikasi Terhadap Kinerja Perusahaan.
Keuangan dan Perbankan, 13(2), 280-287.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), Cet. 11, Vol. 15

52
Supriadi, & Ismawati. (2020). Implemantas prinsip-prinsip perbankan syariah
untuk mempertahankan loyalitas nasabah. jurnal hukum ekonomi syariah,
3(1), 41-50.
Shofiah, Siti May, Muhammad Ardly Kaisar Fakhriza, and Prihartono Prihartono.
"Pengaruh Kualitas Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah Bank
BJB (Studi Pada Pengguna BJB Digi Di Kota Bandung)." Jurnal Ilmiah
MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) 6.2 (2022): 1-13
Sonatasia, D., Onsardi, O., & Arini, E. (2020). Strategi Meningkatkan Loyalitas
Konsumen Makanan Khas Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong. Jurnal
Manajemen Modal Insani Dan Bisnis (JMMIB), 1(1), 11–25.
Suprapto, Hery. 2019. Penerapan Strategi Pemasaran Melalui Pendekatan
Pengembangan Produk Guna Meningkatkan Volume Penjualan pada CV.
Silvi MN Paradila Parengan Lamongan. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemn.
4(2): 953-962.
Tjiptono, F. (2012). Strategi Pemasaran. Andi.
Tjiptono, Fandy. 2014, Pemasaran Jasa –Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, Andi
Offset, Yogyakarta.
Van Der Wolk, R.S.H.J. Nijman. Strategi Pemasran Modern. Jakarta: Erlangga,
1997.
Aji, G., Septi, M., Triyulindra, Q., & Hayuningtyas, G. (2023). Kerangka
Konseptual Untuk Manajemen Strategis Pada Bank Syariah Indonesia.
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2(2).

53
54

You might also like