You are on page 1of 20

LEMBAR KERJA ( LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

NAMA : PUTRI MILENIA HUTABARAT


NIM : 859899076
UPBJJ : MEDAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1: CIRI-CIRI MAKLHUK HIDUP


1. Ciri-ciri Umum Maklhuk Hidup
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri maklhuk hidup
Ciri-ciri Makhluk Hidup
No. Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Cacing √ √ √ √ √
2 Anjing √ √ √ √ √
3 Siput √ √ √ √ √
4 Burung √ √ √ √ √
5 Ayam √ √ √ √ √
6 Kopi √ √ √ √ √
7 Petai Cina √ √ √ √ √
8 Pohon Pucuk Merah √ √ √ √ √
9 Jagung √ √ √ √ √
10 Jambu Biji √ √ √ √ √
*) Keterangan
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
2. Bernapas
3. Perlu makan
4. Tumbuh
5. Berkembang biak
b. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami akan mengamati beberapa tumbuhan dan juga
beberapa hewan yang ada disekitar lingkungan sekitar. Dalam praktikum ini yang akan
diamati adalah bagaimana hewan dan tumbuhan tersebut bergerak atau bereaksi
terhadap rangsang, bernafas,perlu makan, tumbuh dan berkembang. Maklhuk hidup
adalah maklhuk yang tumbuh dan berkembang untuk melangsungkan hidupnya, yang
membedakannya adalah bagaima cara mereka tumbuh dan berkembang.
Hewan adalah maklhuk hdiup yang dapat bergerak bebas kemana dan kapan
saja untuk bernafas, mencari makan, berekmbang biak ataupun menerima setiap
rangsangan yang ada disekitarnya. Tumbuhan adalah maklhuk hidup yang tumbuh dan
berkembang dalam ruang lingkup yang lebih kecil disbandingkan dengan hewan,
tumbuhan hanya mampu bergerak kekiri kan kekanan jika terkena angin, hujan, ataupun
aktivitas manusia yang secara sengaja ataupun tidak sengaja memberi sentuhan atau
rangsangan terhadap tumbuhan.
Dalam praktikum kali ini, kami memilih 5 hewan dan 5 tumbuhan. Hewan yang
kami pilih adalah cacing, siput, burung, anjing dan ayama, sedang tumbuhan yang kami
amati adalah kopi, petai cina, pucuk merah, jagung dan jambu biji. Dalam pengamatan
yang kami lakukan semua maklhuk hidup yang kami amati baik tumbuhan maupun
hewan sama sama bergerak dan bereaksi terhadap rangsang namun yang membedakan
adalah gerak yang terbatas dialami oleh tumbuhan, sedangkan hewan mampu bergerak
bebas. Tumbuhan dan hewan yang kami amati juga bernafas, mencari makan, tumbuh
dan juga berkembang terlihat dari pengamatan kami selama melakukan praktikum
bahwa hewan dan tumbuhan yang kami amati masih dalam keadaan hidup.

c. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah kami laksanakan dapat dikatakan bahwa,
semua maklhuk hidup sama-sama bernafas, berkembang biak, peka terhadap rangsang,
tumbuh dan memerlukan makanan demi kelangsungan hidupnya, yang membedakan
adalah keleluasaan setiap maklhuk hidup untuk melakukan hal-hal yang sudah
disebutkan diatas, tumbuhan memiliki tertebatasan gerak dan hanya menempati satu
tempat, sedangkan hewan dapat bergerak kemana saja dan menempati banyak wilayah.

d. Jawaban pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan berekasi terhadap rangsang?
Jelaskan!
Jawab : ya, tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan tumbuhan juga peka terhadap
rangsangan yang diterimanya, namun ada beberapa tumbuhan yang lebih peka
terhadap rangsangan yang dapat kita amati secara langsung yaitu mengatupnya daun
putri malu ketika kita beri ransgangan sebuah sentuhan langsung terhadap tumbuhan
tersebut.
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan padan hewan dan tumbuhan!
Jawab : berdasarkan pengamatan yang kami lakukan sebagai perwakilan tumbuhan
dan juga hewan yang kami lihat, persamaan ciri kehidupan tumbuhan dan hewan
adalah sama- sama tumbuh dan berkembang, bernafas, memerlukan makanan,
tumbuh dan juga peka terhadap rangsangan yang diterima, sedangkan perbedaan ciri
antara tumbuhan dan hewan adalah, kegiatan hewan dapat kita amati dengan mata
telanjang atau secara langsung tanpa bantuan apapun, sedangkan tumbuhan tidak
semua ciri-ciri gerak dapat kita amati secara langsung, harus dibantu dengan alat lain
seperti mikroskop.

2. Gerak Pada Tumbuhan


a. Hasil pengamatan
1). Seimonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seimonasti
No. Jenis sentuhan Reaksi daun putri malu Keterangan
pada daun putri
malu
1. Halus Dari pangkal daun ke ujung, hanya anak Waktu yang
daun di ujung saja yang mengatup/melipat dibutuhkan lama
2. Sedang Seluruh daun menutup Waktu yang
dibutuhkan agak cepat
3. Kasar Arah gerak daun dengan sentuhan kasar Waktu yang
pada ujung daun akan melipat dari ujung dibutuhkan cepat
hinga pangkal daun dengan cepat.
Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti
Ciri-ciri Makhluk Hidup
No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Di simpan di tempat terang Daun terbuka Daun tetap terbuka
Ditutup dengan penutup yang kedap
2 Daun terbuka Daun menutup
cahaya

2). Geotroisme
Tabel 1.4
Jenis Pengamatan hari ke
Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
Batang Kacang merah
A 0,5 cm 1,3 cm 2 cm 3,8 cm 4,6 cm 6 cm 7 cm
tumbuh tegak
Batang kacang merah
B 0,5 cm 0,8 cm 1,3 cm 2 cm 2,8 cm 3,2 cm 4 cm membelok menuju
cahaya matahari

b. Pembahasan
Tumbuhan adalah malkhuk hidup yang mengalami rangsangan sama seperti
maklhuk hidup lain seperi hewan. Tumbuhan memiliki ciri khasnya masing-masing
ketika menghadapi atau menerima rangsangan dari lingkungan sekitarnya baik ulah
manusia secara sengaja, atau terjadi secara alami. Berdasarkan kemampuan tumbuhan
menerima rangsangan, gerak pada tumbuhan dibagi menjadi 3 yaitu seimonasti,
niktinasti dan geotropisme.
a. Seimonasti
Seimonasti adalah gerak yang terjadi pada tumbuhan yang diakibatkan oleh
rangsangan berupa sentuhan yang terkena ke bagian tubuh tumbuhan, ada beberapa
macam tumbuhan yang mengalami reaksi seimonasti hal ini merupakan bentuk
perlindungan diri tumbuhan terhadap predator disekitarnya. Dalam praktikum kali ini,
kami menggunakan tumbuhan putri malu, jenis tumbuhan yang bereaksi terhadap
sentuhan. Dalam percobaan ini kami melakukan 3 perlakuan terhadap putri malu, yang
pertama dengan memberi sentuhan halus, kemudian sentuhan sedang dan perlakuan
terakhir adalah sentuhan kasar.
Tumbuhan putri malu tersebut bereaksi terhadap 3 perlakuan yang kami
berikan, yang membedakan adalah semakin halus sentuhan maka rangsangan atau
umpan balik yang diberikan putri malu juga akan sedikit, sedangkan ketika diberi
perlakuan dengan sentuhan kasar maka umpan balik yang diberikan oleh putri malu
tersebut juga akan semakin terlihat, terbukti dari daun yang lebih cepat mengatup ketika
diberi perlakuan kasar, dan daun yang lebih lambat mengatup ketika diberik perlakuan
dengan sentuhan halus.

b. Niktinasti
Niktinasti adalah rangsangan yang diterima oleh tumbuhan yang bergantung
pada pencahayaan yang diterima oleh tumbuhan tersebut atau disebut juga gerak tidur.
Praktikum yang kami lakukan yaitu mengamati gerak niktinasti yang terjadi terhadap 2
pot putri malu dengan perlakuan yang berbeda. Kami menyediakn 2 pot putri malu yaitu
pot A dan pot B, pot A diletakkan ditempat terbuka dengan pencahayaan yang cukup
dan pot B ditutup dengan kardus yang dilapisi kain untuk menghindarkan tumbuhan
tersebut terkena cahaya dari luar.
Hasil pengamatan kami dapat adalah pot B sudah mengatup dalam waktu 30
menit sedanglan pot A masih dalam keadaan semula, daun tidak mengatup. Yang
menyebabkan hal tersebut terjadi adalah factor ada tidaknya cahaya yang diterima oleh
putri malu, maka akan mempengaruhi rangsangan atau umpan balik yang dilakukan
oleh putri malu.

c. Geotropisme
Gerak yang terakhir adalah gerak geotropism, gerak ini dapat diartikan sebagai
gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Gerak arahnya juga dibagi
menjadi 2, yaitu ketika arah gerknya menuju rangsang maka dikatan sebagai gerak
geotropism positif, dan jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut sebagai
geotropism negatif. Praktikum yang kami lakukan adalah mengamati pertumbuhan
kacang merah, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas.
Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal
menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh
batang menjauhi tanah.

c. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat
kami adalah :
1. Gerak pada tumbuhan dibagi menjadi 3: semonasti, niktinasti dan geotropism
2. Seimonasti adalah gerak tumbuhan yang diakibatkan oleh sentuhan
3. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan akibat pengaruh ada tidaknya cahaya
4. Geotropism adalah gerak gravitasi tumbuhan yang menjauhi atau mendekati
rangsangan.

d. Jawaban pertanyaan :
1. Sebutkan 2 jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti, jelaskan
Jawab : Jenis tanaman yang dapat melakukan gerak niktinasti adalah pohon
sutra dan pohon hujan. Tanaman ini merespon terhadap rangsangan yang
diterima baik secara disengaja maupun tidak disengaja atau terjadi secara alami.
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seimonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan ?
Jawab : Dari percobaan yang sudah kami lakukan, niktinasti adalah gerak
tumbuhan yang dipengaruhi oleh ada tidaknya cahaya yang mempengaruhi
gerak pada tumbuhan, terlihat dari percobaan yang kami lakukan, putri malu
memberikan ransangan mengatupkan daunnya ketika tidak diberi cahaya.
Sedangkan, seimonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan akibat sentuhan, seperti pada putri malu yang diberi perlakuan
halus, sedang dan kasar. Semakin besar sentuhan yang di terima putri malu
maka akan semakin cepat daun putri malu mengatup.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab : Berdasarkan praktikum yang kami lakukan terhadap kacang merah
dengan percobaan geotropisme, Praktikum yang kami lakukan adalah
mengamati pertumbuhan kacang merah, pot A mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi
tanah. Hal ini juga termasuk membuktikan adanya gerak fototropime negative
dan juga positif yaitu gerak tumbuhan bergerak kearah adanya cahaya.
3. Respirasi pada Maklhuk Hidup
a. Hasil pengamatan
1. Respirasi memerlukan udara ( oksigen )
Tabel 1.5
Hasil pengamatan respiraso memerlukan udara ( oksigen )
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A ( Jangkrik) 0,3 cm 0,4 cm 0,5 cm 0,7 cm 1 cm
0,8
B ( Toge ) 0,5 cm 0,6 cm 0,7 cm 0,8 cm cm
C (Kosong) 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm

2. Respirasi menghasilkan karbondioksida


Tabel 1.6
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida
Botol Percobaan Kondisi mula-mula Kondisi Akhir Percobaan

A Jernih Jernih

B Jernih Sangat Keruh

C Jernih Jernih

b. Pembahasan
Pada manusia, respirasi juga menjadi salah satu proses yang sangat penting untuk
kelangsungan hidupnya. Respirasi pada manusia dapat diartikan sebagai proses ketika
menghirup oksigen melalui hidung ataupun mulut, secara sederhana dapat dikatan sebagai
sebuah proses bernafas yang berlangsung terus-menerus. Demikian halnya dengan
tumbuhan maupun hewan, setiap maklhuk hidup pasti melalui proses respirasi atau disebut
pertukuran gas, praktikum kami kali ini adalah mengenai respirasi membutuhkan oksigen
dan respirasi menghasilkan karbondioksida.
a. Respirasi memerlukan udara ( oksigen )
Pada praktikum ini kami akan membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara
(oksigen ), hal pertama yang kami lakukan adalah merangkai alat yang sudah dilabeli
A, B dan C, rangkaian alat tersebut adalah botol yang sudah diisi dengan jangkrik ( A),
tauge ( B ), dan kosong ( C ), kemudian setiap botol sudah ditutupi dengan plastisin
untuk mencegah udara masuk kedalam botol. Hasil pengamatan yang kami peroleh
adalah bahwa tetesan air pada respirometer berisi jangkrik bergerak dari 0 cm- 0,3 cm
pada 5 menit pertama. Kemudian, bergerak kembali 0,4 cm pada 5 mrnit kedua, dan 0,5
cm pada lima meit ke tiga, 0,7 cm untuk 5 menit ke empat, berakhir menjadi 1 cm.
Untuk botol B berisi tauge kami menemukan bahwa tetesan air berwarna merahn
bergerak dari 0 cm menjadi 0,5 cm untuk 5 menit pertama, kemudian bergerak menjadi
0,6 cm pada 5 menit kedua, setelah itu bergerak lagi menjadi 0,7 cm pada 5 menit ketiga
dan untuk 5 menit keempat dan kelima bergerak menuju 0,8 cm. Dan untuk botol
terakhir yaitu botol C yang tidak diisi dengan apa-apa/kosong kami menemukan bahwa
tetesan air berwarna tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik
pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.

b. Respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2)


Pada praktikum ini kami merangkai alat sesuai langkah-langkah yang dianjurkan
buku panduan praktikum. Selanjutnya dalam praktikum ini kami akan mengamati
warna dari larutan kapur sirih yang akan menunjukkan bahwa respirasi menghasilkan
CO2, dari ke-3 botol yang kami amati dapat diambil hasil bawah pada botol ke dua atau
botol B airnya menjadi keruh, hal ini disebabkan oleh nafas yang dihembuskan kedalam
botol B, sedangkan botol A larutan kapur tetap dalam keadaan jernih.

c. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa setiap
maklhuk mengalami respirasi atau secara sederhana dikatakan sebagai proses bernafas,
respirasi membutuh oksigen dan respirasi menghasilkan CO2.

d. Jawaban pertanyaan
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Jawab : kegunaan kapur sirih dalam percobaan ini adalah sebagai salah satu indicator
yang digunakan untuk membuktikan bahwa respirasi memang memerlukan oksigen.
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna ( eosin ) pada alat respirometer (A),
(B), dan (C)? mengapa hal itu terjadi? Jelaskan !
Jawab : yang terjadi pada respirometer (A) dan (B) terjadi pergerakan tetesan pewarna
sedangkan respirometer (C) tidak menunjukkan adanya pergerakan tetesan pewarna, hal
tersabut terjadi akibat ada tidaknya tumbuhan/maklhuk hidup yang menempati botol
tersebut, botol A dan B berisi maklhuk hidup yang butuh bernafas sehingga terjadi
pergerakan tetesan warna, botol C tidak berisi apa apa sehingga tidak terjadi pergerakan
tetesan pewarna.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada botol
manakah yang paling keruh? Mengapa demikian
Jawab : yang paling keruh adalah botol B, hal ini disebabkan oleh proses respirasi atau
menghembuskan nafas kedalam botol B dan menghasilkan CO2, sehingga
menyebabkan botol B mejadi keruh.
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS
1. Simbiosis parasitisme
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.7
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
No. Jenis hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
parasitisme
Jenis Jenis kerugian Jenis Jenis
mahluk mahluk keuntungan
hidup hidup
1 Kutu dengan Manusia Darah manusia Kutu Kutu
Manusia yang diisap memperoleh
Kutu makanan dari
manusia yaitu
darahnya.
2 Lalat buah dan Buah- Membuat buah Lalat Menggunakan
buah-buahan buahan menjadi cepat buah-buahan
busuk untuk
berkembang biak
3 Kutu dengan Anjing Mengurangi Kutu Menghisap darah
hewan ( anjing ) kesehatan dari tubuh anjing
anjing dan
membuat tubuh
anjing gatal-
gatal
4 Manusia dengan Manusia Darah Manusia Nyamuk Memperoleh
Nyamuk diisap Nyamuk makanan dari
dan dapat juga mengisap darah
menyebabkan manusia
penularan
penyakit
malaria dan
demam
berdarah serta
cikungunya
5 Benalu di Kopi Membuat daun Benalu Menumpang
tumbuhan Kopi kopi gugur dan hidup di
pertumbuhan tumbuhan kopi
terhambat

b. Pembahasan
Pada praktikum ini kami akan mengamati beberapa maklhuk hidup yang
tergolong simbiosis parasitisme. Simbiosis adalah interaksi secara langsung atau tidak
langsung 2 maklhuk hidup yang berbeda, simbiosis parasitisme adalah simbiosis yang
menguntungkan 1 pihak sedangkan pihak yang lain dirugikan. Sesuai dengan
namanya, parasite adalah sesuatu yang merugikan setiap maklhuk hidup.
Contoh simbiosis ini adalah antara manusia dan nyamuk, nyamuk adalah hewan
kecil yang sering kita jumpain dalam kehidupan sehari-hari, nyamuk akan hinggap di
tubuh manusia dan mulai menghisap darah manusia, nyamuk disebut sebagai parasite
atau pihak yang diuntungkan sedangkan manusia yang terkena gigitan nyamuk adalah
pihak yang dirugikan karena akan mengakibatkan gatal pada daerah yang di gigit oleh
nyamuk, bahkan sampai luka untuk beberapa jenis kulit yang sensitive.

c. Kesimpulann
Kesimpulan dari praktikum ini adalah melihat dan mengamati dengan jelas
antara 2 maklhuk hidup dengan kondisi yang berbeda, ada yang dirugikan da nada
yang diuntungkan sehingga disebut sebagai simbiosis parasitisme.

d. Jawaban pertanyaan :
1. Ya, hubungan antara kutu dan anjing digolongkan sebagai simbiosis parasitisme,
karena kutu akan menjadi parasite didalam kulit anjing dengan cara menggigit dan
menghisap darah anjing. Pihak yang dirugikan adalah anjing itu sendiri karena
menyebabkan gatal-gatal pada kulit anjing.
2. Tidak sampai pada menyebabkan kematian, hanya saja akan selalu terikat dengan
parasite tersebut dan merugikan dalam waktu yang berkepanjangan.

2. Simbiosis Komensalisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
No. Jenis hubungan simbiosis Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk
hidup yang tidak
Jenis mahluk Jenis
diuntungkan atau
hidup keuntungan
dirugikan
1 Kodok dan tanaman daun Kodok Berteduh
lebar dibawah pohon
Tanaman daun lebar
lebar
2 Burung dan Pohon Burung Menjadikan
pohon tempat
Pohon
tinggal

3 Sirih dan Pohon Sirih Melilitkan diri


di pohon untuk
Pohon
tetap mendapat
sinar matahri
4 Anggrek dan pohon yang Anggrek Pohon menjadi
tinggi tempat anggrek
tumbuh dan Pohon yang tinggi
mendapat sinar
matahari
5 Burung hantu dan Pohon Burung hantu Menjadikannya
tempat
Pohon
berhinggap

b. Pembahasan
Simbiosis yang ke dua adalah komensalisme, simbiosis ini berbeda dengan
parasitisme. Simbiosis komensalisme terjadi antara 2 maklhuk hidup dimana pihak
pertama mendapat keuntungan, sedangkan pihak lain tidak dirugian sekaligus tidak
diuntungkan. Sehingga, dapat dikatakn bahwa simbiosis ini dimanfaatkan oleh satu
pihak saja tanpa menganggu pihak lain.
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, kami mengamati beberapa maklhuk
hidup yang tergolong kedalam simbiosis komensalisme, yaitu antara katak dan
tumbuhan berdaun lebar. Katak akan memanfaatkan daun tersebut untuk berteduh dari
hujan ataupun matahari, sedangkan tumbuhan tidak mendapatkan manfaat apa-apa
namun juga tidak dirugikan oleh katak tersebut.

c. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
terjadi interaksi yang searah antara pihak I yang dintungkan dan pihak II yang tidak
diuntungkan namun juga tidak dirugikan, itulah yang disebut dengan simbiosis
komensalisme.

d. Jawban pertanyaan :
Dalam interaksi yang berlebihan, ada kemungkinan menyebabkan kerugian pada salah
satu pihak. Contohnya adalah jika daun sirih tumbuh lebih lebat dibandingkan dengan
pohon yang ditumpanginya, kemungkinan besar akan merugikan pohon tersebut karena
tertutup daun sirih.

3. Simbiosis Mutualisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
No. Jenis hubungan Pihak I yang Pihak II yang
simbiosis diuntungkan diuntungkan
Jenis Jenis Jenis Jenis
mahluk keuntungan mahluk keuntungan
hidup hidup
1 Kupu-kupu dan bunga Kupu-kupu Mendapat Bunga Membantu
nektar dari penyerbukan
bunga
2 Semut rang-rang dan Semut rang Dapat Tumbuhan Melindungi
tumbuhan membuang tumbuhan
rang
sarang pada dari serangan
tumbuhan hama.

3 Lebah dan bunga Lebah Mendapat Bunga Membantu


nektar dari penyerbukan
bunga
4 Bunga dan kumbang Bunga Membantu Kumbang Mendapat
penyerbukan nektar

5 Burung jalak dan kerbau Burung Mendapat Kerbau Badannya


makanan menjadi
jalak
berupa kutu bersih dari
dari badan kutu
kerbau

b. Pembahasan
Dalam praktikum ini yang terakhir adalah pengamatan tentang simbiosis
mutualisme, sesuai dengan namanya yaitu mutual, artinya ada kerja sama yang terjadi
antara 2 maklhuk hidup meskipun tidak dijelaskan secara langsung. Simbiosis ini
adalah simbiosis yang menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh yang kami ambil adalah lebah dan juga bunga. Lebah sering kita jumpai
ditaman-taman yang memiliki bunga, tujuan lebah hinggap dibunga adalh untuk
mengambil nektarnya, dalam hal ini lebah akan diuntungkan. Dipihak yang lain, yaitu
bunga yang sudah diambil nektarnya akan merasa diuntungkan juga karena secara
tidak langsung sudah membantu penyerbukan bunga, maka keduanya sama sama
diuntungkan.

c. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah simbiosis ini adalah simbiosis yang
menguntungkan kedua belah pihak.

d. Jawaban pertanyaan :
Contoh simbiosis mutualisme yang terjadi didalam tubuh manusia adalah
adanya bakteri baik yang ada ditubuh manusia misalnya bakteri yang melindungi kulit
dari bakteri pathogen yang dapat menyebabkan penyakit, sedangkan bakteri juga
diuntungkan karena mendapat makanan dati tubuh manusia.
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKLHUK HIDUP
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a. Hasil pengamatan
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah

Hari Gambar pertumbuhan Panjang


Ket
Ke kecambah kacang merah
Akar Batang
0 Kondisi Awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 1 mm 0 mm Jelas terlihat
Biji kacang merah
2 Tumbuh akar 2 mm 25 mm
terangkat
3 Terlihat batang 6 mm 45 mm terangkat ke atas
4 Terlihat batang 14 mm 65 mm terangkat ke atas
5 Terlihat batang 24 mm 85 mm terangkat ke atas
6 Terlihat batang 26 mm 105 mm terangkat ke atas
7 Terlihat batang 32 mm 130 mm terangkat ke atas
8 Terlihat batang 36 mm 160 mm terangkat ke atas
9 Terlihat batang 42 mm 200 mm terangkat ke atas
10 Terlihat batang 49 mm 230 mm terangkat ke atas
11 Batang semakin panjang 65 mm 260 mm terangkat ke atas
12 Batang semakin panjang 80 mm 280 mm terangkat ke atas
13 Batang semakin panjang 100 mm 315 mm terangkat ke atas
14 Batang semakin panjang 110 mm 340 mm terangkat ke atas

b. Pembahasan
Pada praktikum ini kami akan mengamat perkembangan pertumbuhan
tumbuhan yaitu kacang merah. Setiap maklhuk hidup pasti akan bertumbuh dan
berkembang, demikian juga kacang merah yang selalu tumbuh dan bertambah panjang
seiring dengan waktu yang terus berjalan, pertumbuhannya dimulai dari akar yang
tumbuh, disusul dengan pertumbuhan batang yang semakin hari semakin panjang.

c. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah terlaksana, maka dapat disimpulkan bahwa
tumbuhan kacang merah mengalami pertumbuhan secara berkala dan bertambag
panjang seiring dengan berjalannya waktu.
d. Jawaban
1. Pada hari ke-2 setelah penanaman
2. Dari hasil pengamatan, tidak ada akar yang tumbuh ke atas

2. Pertumbuhan dan perkembangan hewan


a. Hasil pengamatan
Tabel 1.11
Hasil pengamatan dan perkembangan lalat buah
Hari
Kejadian Perubahan
Ke
0 Tubuh berwarna coklat
1 Tubuh berwarna coklat
2 Lalat bertelur seperti bercak putih
3-4 telur menetas seperti belatung
5 larva mulai aktif menggeliat
6 larva mulai menyerupai pupa
7-8 larva menjadi pupa
9-10 membentuk drospilla tetapi sayap belum terbentang
11 terbentuk menjadi imago dan siap diterbangkan

b. Pembahasan
Pada praktikum ini adalah pengamatan terhadap perkembangan lalat buah dari
tubuh yang berwarna coklat sampai berbentuk imago dan siap untuk terbang.
Pertumbuhan lalat buah ini juga terus bertanbag seiring berjalannya waktu. Terlihat
pada hari ke-11 lalat buah sudah menjadi imago dan lalat tersebut sudah siap untuk
terbang.

c. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi pertumbuhan
maklhuk hidup yang menggunakan media buah-buahan untuk tempatnya berkembang
dan bertumbuh. Berkembang seiring dengan berjalannya waktu sampai menjadi lalt
buah yang siap terbang.

d. Jawaban pertanyaan
1. Pada hari ke-2
2. Pada hari ke 7-8
3. Perkembangbiakan Tumbuhan
3.1 Struktur Bunga
a. Hasil pengamatan

b. Pembahasan
Dalam praktikum ini kami akan mengatami gambarmrofologi dari
tumbuhan bunga sepatu, berdasarkan pengamatan kami mendapat bahwa
kelopak bunga sepatu berjumlah 5, mahkota 5, dengan banyak kepala sari dan
juga benang sari, kemudian ada putik dan tangkai putih, dilengkapi dengan
dasar bunga, bakal biji sebanyak 1 dan tangkai bunga juga berjumlah 1.

c. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
setiap tumbuhan memiliki struktur morfologi yang berbeda-beda tergantung
kepada tumbuhannya.

d. Jawaban pertanyaan
1. Bunga sepatu memiliki banyak benang sari
2. Untuk bunga melakukan tahapan perkembangbiakan atau bereproduksi

3.2 Perkembangbiakan vegetative alami


a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.12
Perkembangbiakan aseksual alami pada tumbuhan
No Nama Tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhandengan perkembangbiakan
perkembangbiakan aseksual aseksual
1. Pisang ( tunas )

2. Ketela ( umbi akar )

3. Bawang merah (umbi lapis)

4. Bambu ( Tunas )

5. Jahe (akar tinggal )

b. Pembahasan
Pada praktikum ini kami akan mengidentifikasi apa-apa saja yang termasuk vegetative
alami yaitu : yang pertama adalah tunas yang tumbuh dari batang yang ada didalam tanah,
kemudian ada yang disebut akar tinggal artinya adalah keseluruhan batang berada
dipermukaan tanah, kemudia ada umbi akar dan umbi lapis.

c. Kesimpulan
Dalam praktikum ini dapat disimpulkan bahwa perkebangbiakan vegetative alami ada
beberapa jenis yaitu tunas, umbi batang, umbi akar, dan ada juga akar tinggal.

3.3 Perkembangbiakan Vegetatif Buatan pada Tumbuhan


a. Hasil pengamatan
Tabel 1.13
Menempel ( Okulasi )
Kondisi Hari ke-
Belum ada perubahan 0
Belum ada perubahan 1
Belum ada perubahan 2
Belum ada perubahan 3
Belum ada perubahan 4
Belum ada perubahan 5
Belum ada perubahan 6
Mulai ada perubahan 7
Mata Tunas mulai merekat 8
Tunas mulai mengencang 9
Tumbuh tunas 10

b. Pembahasan
Selain vegetative alami, ada juga vegetative buatan atau
perkembangbiakan yang disengaja. Ada beberapa contoh vegetative buatan
yaitu menempel ( Okulasi ), menyambung ( enten ) dan mencangkok. Pada
praktikum ini kami melaksanakan okulasi atau menempel seperti pada table
pengamatan, perubahan mulai terlihat yaitu pada hari yang ke-6 sampai dia
menjadi tunas pada hari yang ke-10.

c. Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa perkembangbiakan
tumbuhan dibagi menjadi 2, ada yang secara alami dan ada juga yang terjadi
secara buatan.
d. Jawaban pertanyaan :
1. Agar tidak kotor dan mengenai tangan
2. Karena rentan terkena hama
3. Minggu ke-2 dan ke-3
4. Sekitar minggu ke-2 dan ke -3
5. Agar cambium tetap dalam keadaan kering
6. Pada minggu ke-2 dan ke-3

You might also like